Optimalisasi potensi taman jurug guwo luweng sebagai alternatif destinasi wisata di kabupaten blitar
1. i
i
LOMBA KARYA TULIS SISWA
OPTIMALISASI POTENSI TAMAN JURUG GUWO LUWENG SEBAGAI
ALTERNATIF DESTINASI WISATA DI KABUPATEN BLITAR
Diusulkan oleh:
Adelia Dewi Masita (12107/2014)
Akhira Maulidio Firdaza (12115 /2014)
Bellatrix Indah Pratiwi (12165/2014)
SMA NEGERI 1 TALUN
KABUPATEN BLITAR
2015
4. iv
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam, yang telah memberikan
limpahan nikmat yang tidak terhitung, sehingga kami dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah yang berjudul “Optimalisasi Potensi Taman Jurug Guwo Luweng
sebagai Alternatif Destinasi Wisata di Kabupaten Blitar”. Dengan penuh rasa
syukur kami mengucapkan terima kasih terhadap banyak pihak dalam menulis
karya tulis ilmiah ini diantaranya:
1. Bapak Sumino,S.Pd., M.Pd, selaku kepala sekolah yang telah memberi
izin untuk menulis karya tulis ilmiah ini.
2. Bapak Sayudi Purwanto, M.Pd, selaku guru yang telah membimbing
kami.
3. Bapak Paryoto selaku narasumber.
4. Orang tua yang telah mendukung kami.
5. Serta warga SMAN 1 Talun atas bantuan dan dukungannya.
Namun, jika ada kesalahan dan kekurangan dalam menyusun kami mohon
maaf. Kritik, saran, dan ide inovatif sangat kami perlukan demi kesempurnaan
KTI masa mendatang. Dengan karya tulis ilmiah ini diharapkan masyarakat dan
pemerintah terbantu dalam hal memahami, mengembangkan dan membenahi
Taman Jurug Guwo Luweng.
Blitar, Juli 2015
Penulis
5. v
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN . ………………………………………….... i
SURAT PERNYATAAN ……………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ……..…………………………………………..... iii
DAFTAR ISI ………................................................................................. iv
DAFTAR DIAGRAM …........................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR …............................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………...…………...................... viii
ABSTRAK ................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………….... 3
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………. 3
1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Optimalisasi …………………………………….. 4
2.2 Pengertian Potensi ………………………………………….. 4
2.3 Taman Jurug Guwo Luweng ………………..…………….... 4
2.4 Pengertian Alternatif ………………………. ………………. 5
2.5 Pengertian Destinasi Wisata ………………………………... 5
2.6 Kabupaten Blitar ……………………………………………. 6
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian……….……………………… 9
3.2 Teknik Pengumpulan Data ….…………………………….... 9
3.3 Metode Penelitian ………………………………………….. 10
3.4 Deskripsi Analisis …..…………………………………….... 11
6. vi
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengelolaan Taman Jurug Guwo Luweng Kecamatan Bakung
Kabupaten Blitar ……………………………………………. 12
4.2 Strategi Meningkatkan Pengelolaan Taman Jurug Guwo Luweng
Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar sebagai Alternatif Destinasi
Wisata di Kabupaten Blitar ………………………….……… 14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ………………………………………………… 20
5.2 Saran ……………………………………………………….. 20
DAFTAR RUJUKAN ………………………………………………… 21
CURRICULUM VITAE ………………………….…………………… 23
LAMPIRAN LAMPIRAN …………………………………………… 24
7. vii
vii
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
4.1 Diagram Persentase Responden yang Pernah Mendengar tentang Taman Jurug
Guwo Luweng ………………………………………………………… 15
4.2 Diagram Persentase Responden yang Mengetahui Lokasi Taman Jurug Guwo
Luweng ……………………………………...………………………... 16
4.3 Diagram Persentase Responden yang Pernah Berkunjung ke Taman Jurug
Guwo Luweng …………………….………………………………… 17
4.4 Diagram Persentase Pendapat Responden tentang Fasilitas di Taman Jurug
Guwo Luweng …………………………………….………….……... 17
4.5 Diagram Persentase Persetujuan Responden Apabila Dibangun Sarana
Prasarana ………..…………………………………………………… 18
4.6 Diagram Persentase Persetujuan Responden Apabila Wisata Taman Jurug
Guwo Luweng Dijadikan Alternatif Destinasi Wisata di Kabupaten
Blitar …………..……………………………………………………. 19
8. viii
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
4.1 Gambar Kondisi Alam Taman Jurug Guwo Luweng……..…… …… 12
4.2 Gambar Jalan Setapak menuju Taman Jurug Guwo Luweng ….…… 13
4.3 Gambar Jalan Melintasi Sungai menuju Taman Jurug Guwo
Luweng …………………………………………………………….. 13
9. ix
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Gambar Pemandangan Alam di Taman jurug Guwo Luweng ……….. 24
2. Gambar Air Terjun di Dalam Guwo Luweng ………….…………….. 24
3. Gambar Petunjuk Menuju Taman Jurug Guwo Luweng …………….. 25
4. Gambar Peraturan di Taman Jurug Guwo Luweng ……………………… 25
5. Gambar Akses Jalan menuju Guwo Luweng ………………………… 26
6. Gambar Cabang Air Terjun ………………………………………….. 26
7. Gambar Tali Tambang ………………………………………………. 26
1. Lampiran Kuesioner …………………………………………………. 27
10. x
x
ABSTRAK
Masita, Adelia Dewi dkk. 2015. Optimalisasi Potensi Wisata Taman Jurug Guwo
Luweng sebagai Alternatif Destinasi Wisata di Kabupaten Blitar. Karya
Tulis Ilmiah. SMA Negeri 1 Talun. Pembimbing: Sayudi Purwanto,
M.Pd.
Kata Kunci: Optimalisasi, Taman Jurug Guwo Luweng, Destinasi Wisata
Kabupaten Blitar memiliki beraneka ragam wisata, namun belum semua
potensi tersebut dikembangkan dengan optimal. Salah satunya adalah Taman
Jurug Guwo Luweng yang terletak di Dusun Prodo, Desa Ngrejo, Kecamatan
Bakung, Kabupaten Blitar. Wisata ini memiliki keunikan tersendiri, yang berupa
wisata air terjun dan wisata gua.
Menurut Winardi (1999) Optimaslisai adalah ukuran yang menyebabkan
tercapainya tujuan sedangkan jika dipandang dari sudut usaha, Optimalisasi
adalah usaha memaksimalkan kegiatan sehingga mewujudkan keuntungan yang
diinginkan atau dikehendaki.
Menurut Undang-undang No 10 tentang kepariwisataan yaitu
destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih
wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum,
fasilitas pariwisata, aksebilitas serta masyarakat yang saling terkait dan
melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Observasi berlangsung di Taman Jurug Guwo Luweng pada tanggal 13 Juli 2015.
Berdasarkan observasi, diketahui bahwa akses jalan masih kurang dan sarana
prasarana belum memadai. Namun, perhatian masyarakat sangat tinggi apabila
Taman Jurug Guwo Luweng dijadikan salah satu destinasi wisata di kabupaten
Blitar, hal tersebut didasarkan jumlah responden yang menjawab setuju adalah
100%.
Maka dari itu dibutuhkan strategi untuk mengoptimalkan potensi wisata
tersebut, dengan cara: membenahi sarana prasarana dan akses jalan, selain hal
tersebut adalah membuka area out bound dan pasar souvenir. Peran serta
masyarakat, pengelola, dan pemerintah menjadi faktor penting. Diharapkan semua
komponen dapat bekerja sama mensukseskan Taman Jurug Guwo Luweng agar
berjalan optimal.
11. 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terkenal akan pesona
alamnya di mata dunia. Negara ini memiliki potensi wisata yang besar karena
keindahan alamnya yang mengundang daya tarik wisatawan, sehingga layak untuk
dijadikan destinasi wisata. Menurut Undang-undang No 10 tentang kepariwisataan
yaitu daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan dan daerah
tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata. Destinasi
Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah
administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas
pariwisata, aksebilitas serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi
terwujudnya kepariwisataan.
Namun, sebagian besar potensi pariwisata di Indonesia, belum
dikembangkan secara optimal. Padahal, sektor pariwisata merupakan sektor yang
potensial sebagai sumber pendapatan negara yang diharapkan dapat memberi
sumbangan pembangunan ekonomi. Menurut Cohen (1984) dampak pariwisata
terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal dikelompokkan menjadi
delapan kelompok besar, yaitu (1) dampak terhadap penerimaan devisa, (2)
dampak terhadap pendapatan masyarakat, (3) dampak terhadap kesempatan kerja,
(4) dampak terhadap harga-harga, (5) dampak terhadap distribusi masyarakat atau
keuntungan, (6) dampak terhadap kepemilikan dan kontrol, (7) dampak terhadap
pembangunan pada umumnya dan (8) dampak terhadap pendapatan pemerintah.
Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur.
Secara astronomis Kabupaten Blitar terletak di 111°40’ - 112°10’ BT dan 7°58’ -
8°9’51’’ LS, sedangkan secara geografis terletak di Pulau Jawa bagian timur dan
berada di pesisir Samudra Hindia. Pada Kabupaten Blitar, tersimpan kekayaan
obyek wisata yang beraneka ragam yang dapat dikembangkan secara optimal di
masa mendatang. Keanekaragaman wisata alam di Kabupaten Blitar yang sudah
12. 2
2
dikelola dengan baik, meliputi: Wisata Gunung Kelud, Pantai Tambakrejo (Desa
Tambakrejo, Wonotirto), Pantai Serang (Desa Serang, Panggungrejo), Pantai
Jolosutro (Desa Ringinrejo, Wates), Goa Embul Tuk (Desa Tumpak kepuh,
Bakung), Bendungan Lahor (Desa Ngreco, Selorejo), Petilasan Telaga Rambut
Monte (Desa Krisik, Gandusari) ( Kabupaten Blitar, 2013).
Salah satu potensi wisata yang unik dan indah terletak di Dusun Prodo,
Desa Ngrejo, Kecamatan Bakung. Potensi wisata ini merupakan Taman Jurug
Guwo Luweng. Wisata ini tergolong pariwisata yang berusia muda, karena baru
dibuka pada tanggal 5 Juni 2015. Wisata ini dikelola oleh pemuda di Dusun Prodo
dengan membentuk kepanitiaan, yang diketuai oleh Bapak Paryoto. Wisata Taman
Jurug Guwo Luweng memiliki bentuk wisata air terjun yang unik, karena
dipadukan dengan wisata gua. Untuk menikmati keindahan air terjun di dalam
gua, wisatawan harus menjelajahi gua.. Kondisi topografi Air Terjun Guwo
Luweng ini, berpotensi untuk dijadikan area out bound. Out bound atau out bound
manajemen training adalah suatu program pelatihan manajemen di alam terbuka
yang berdasarkan pada prinsip experiental learning yang disajikan dalam bentuk
permainan, simulasi, diskusi, dan petualangan sebagai media penyampaian materi
(Ancok, 2002).
Taman Jurug Guwo Luweng memerlukan banyak pembenahan, karena
fasilitas yang disediakan panitia belum memadai, seperti belum terdapat tempat
sampah di area gua, dan juga toilet umum. Akses jalan menuju lokasi ini kurang
bagus, karena wisatawan harus melewati jalan setapak dan melintasi sungai.
Selain hal tersebut, akses untuk menuruni air terjun masih menggunakan tali
tambang yang sederhana sehingga membahayakan pengunjung dan rawan
kecelakaan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membuat
karya ilmiah dengan judul “Optimalisasi Potensi Taman Jurug Guwo Luweng
sebagai Alternatif Destinasi Wisata di Kabupaten Blitar”.
13. 3
3
1.2 Rumusan Masalah
Dari paparan tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimana cara pengelolaan Taman Jurug Guwo Luweng Kecamatan
Bakung Kabupaten Blitar?
1.2.2 Strategi apa yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pengelolaan
Taman Jurug Guwo Luweng Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar sebagai
alternatif destinasi wisata di Kabupaten Blitar?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui cara pengelolaan Taman Jurug Guwo Luweng Kecamatan
Bakung Kabupaten Blitar.
1.3.2 Mengetahui strategi yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan
pengelolaan Taman Jurug Guwo Luweng Kecamatan Bakung Kabupaten
Blitar sebagai alternatif destinasi wisata di Kabupaten Blitar.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Manfaat Akademik
Untuk menambah pengetahuan khususnya di bidang ilmu
pariwisata dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya
1.4.2 Manfaat Praktis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan
pemikiran dan masukan kepada pihak Pemda Kabupaten Blitar dan
Pengelola Wisata Taman Jurug Guwo Luweng tentang strategi
pengelolaan yang dapat dilaksanakan supaya berfungsi optimal, serta dapat
menjadi informasi tentang keberadaan Taman Jurug Guwo Luweng
kepada masyarakat umum.
14. 4
4
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Pengertian Optimalisasi
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerdwadarminta (1997)
dikemukakna bahwa optimalisasi adalah hasil yang dicapai sesuai dengan
keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian hasil sesuai harapan secara
efektif dan efisien. Sedangkan Menurut Winardi (1999) Optimaslisai adalah
ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan sedangkan jika dipandang dari
sudut usaha, Optimalisasi adalah usaha memaksimalkan kegiatan sehingga
mewujudkan keuntungan yang diinginkan atau dikehendaki.
2.2 Pengertian Potensi
Potensi adalah sesuatu hal yang dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber
yang akan dikelola baik melalui usaha yang dilakukan manusia maupun yang
dilakukan melalui tenaga mesin dimana dalam pengerjaannya potensi dapat juga
diartikan sebagai sumber daya yang ada disekitar kita (Kartasapoetra, 1987).
2.3 Taman Jurug Guwo Luweng
Taman Jurug Guwo Luweng berlokasi di Dusun Prodo, Desa Ngrejo,
Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Nama Taman Jurug Guwo Luweng
berasal dari taman jurug yang berarti taman air terjun. Air terjun adalah aliran air
melewati jeram hingga air jatuh bebas ke dasar sungai (lereng, lembah)
(http://kbbi.web.id/air).
Guwo Luweng memiliki arti gua yang berbentuk seperti tungku. Definisi
dari gua adalah sebuah lubang alami di tanah yang cukup besar dan dalam.
Beberapa ilmuwan menjelaskan bahwa dia harus cukup besar sehingga beberapa
bagian di dalamnya tidak menerima cahaya matahari; namun dalam penggunaan
umumnya pengertiannya cukup luas, termasuk perlindungan batu, gua laut
(https://id.wikipedia.org/wiki/Gua).
15. 5
5
2.4 Pengertian Alternatif
Alternatif adalah pilihan diantara dua atau beberapa kemungkinan.
Alternatif yang dimaksudkan penulis dalam penelitian ini adalah alternatif di
bidang pariwisata. Pariwisata alternatif adalah kegiatan kepariwisataan yang
memiliki gagasan yang mengandung arti sebagai suatu pembangunan yang
berskala kecil atau juga sebagai suatu kegiatan kepariwisataan yang disuguhkan
kepada wisatawan, dimana segala aktivitasnya turut melibatkan masyarakat
(Saglio: 1979 dan Gonsalves: 1984).
2.5 Pengertian Destinasi Wisata
Destinasi adalah tempat tujuan (http://kbbi.web.id/destinasi). Menurut
Ridwan (2012) pengertian obyek wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
keunikan, keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
wisatawan.
Sementara itu pengertian kepariwisatan menurut Undang – Undang No. 10
tahun 2009 pasal 1 angka 4 adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan
pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai
wujud kebutuhan setiap orang dan negara, serta interaksi antara wisatawan dan
masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan
pengusaha.
Menurut Oka Yoeti (1996) Pariwisata adalah suatu perjalanan yang
dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke
tempat yang lain dengan maksud tujuan bukan untuk berusaha atau mencari
nafkah di tempat yang di kunjungi, tetapi semata-mata menikmati perjalanan
tersebut untuk memenuhi kebutuhan/keinginan yang bermacam-macam.
Menurut Undang-undang No 10 tentang kepariwisataan yaitu destinasi
pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah
administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas
16. 6
6
pariwisata, aksebilitas serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi
terwujudnya kepariwisataan.
Dalam suatu penelitian tentang Wet Tropics Destinations Image (1998)
diidentifikasi persepsi dan penilaian destinasi terhadap faktor citra suatu destinasi
sebagai berikut.
1. Kondisi Jalan (Bagus-Jelek)
2. Bentangan Alarn (Eksotik-Biasa-biasa saja)
3. Lingkungan (Tidak aman-aman) dan Otentik - Artifisial
4. Masyarakat Setempat (Terdidik-tidak) dan Ramah atau Tidak
5. Cenderamata (Mahal-Murah)
6. Kenyamanan Dalam Perjalanan
7. Transportasi Umum
8. Kawasan (Padat-Jarang)
9. Cuaca
10. Kondisi Lingkungan (Beranekaragam-Monoton)
11. Binatang Buas (Dikenal-Eksotik)
Bagi Voase (1995) konsep destinasi pariwisata sangat berkaitan dengan
cita rasa (tastes) yang ditemukenali melalui pola konsumsi wisatawan, sehingga
atraksi dan event khusus (special evets) sebagai unsur fisik yang membuat daya
tarik bagi wisatawan.
2.6 Kabupaten Blitar
Secara astronomis Kabupaten Blitar terletak di 111°40’ - 112°10’ BT dan
7°58’ - 8°9’51’’ LS, sedangkan secara geografis terletak di Pulau Jawa bagian
timur dan berada di pesisir Samudra Hindia. Secara administratif Kabupaten
Blitar terbagi dalam 22 kecamatan, terdiri dari 248 desa/kelurahan yaitu, 28
kelurahan dan 220 desa. Pemekaran wilayah kecamatan ini dimulai pada tahun
1992, sedangkan sebelum tahun tersebut Kabupaten Blitar hanya terdiri atas 19
kecamatan. Luas wilayah Kabupaten Blitar adalah 1.588,79 km2
dimana sekitar
38,02 % merupakan wilayah dataran tinggi yang berada pada ketinggian 300-420
dari permukaan laut.
17. 7
7
Kabupaten Blitar memiliki beraneka ragam obyek wisata, sebagai berikut:
1. Obyek Wisata Alam
Wisata Gunung Kelud, Pantai Tambakrejo (Desa Tambakrejo, Wonotirto),
Pantai Serang (Desa Serang, Panggungrejo), Pantai Jolosutro (Desa Ringinrejo,
Wates), Goa Embul Tuk (Desa Tumpak kepuh, Bakung), Bendungan Lahor (Desa
Ngreco, Selorejo), Petilasan Telaga Rambut Monte (Desa Krisik, Gandusari).
2. Obyek Wisata Sejarah
Candi Penataran (Desa Penataran, Nglegok), Candi Simping (Desa
Sumberjati, Kademangan), Monumen Trisula (Desa Bakung, Bakung).
3. Obyek Wisata Budaya
Siraman Gong Kyai Pradah diselenggarakan setiap 1 Muharram bertepatan
dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Alun-alun Lodoyo
Kecamatan Sutojayan.
4. Larung Sesaji
Larung Sesaji dilaksanakan setiap 1 Muharram di Pantai Tambakrejo dan
Pantai Serang.
5. Hari Jadi Kabupaten Blitar
Setiap tanggal 5 Agustus diselenggarakan upacara adat Hari Jadi
Kabupaten Blitar dan kirab Pusaka dari Candi Penataran menuju Pendopo
Kabupaten Blitar diiringi oleh berbagai kesenian tradisional antara lain tari
gambyong dan tari barongan serta diselenggarakan pagelaran wayang kulit.
6. Pagelaran Sendra Tari (Pesona Bumi Penataran)
Diselenggarakan di kawasan Candi Penataran dalam rangka memperingati
Hari Jadi Kabupaten Blitar. Diisi dengan pagelaran sendratari tradisional
mengangkat epik Ramayana dan Mahabarata sebagaimana terpahat pada dinding
Candi Penataran.
18. 8
8
7. Pagelaran Kesenian Tradisional (Purnama Seruling Penataran)
Purnama Seruling Penataran digelar di kawasan Candi Penataran pada
setiap malam purnama menampilkan pagelaran kesenian tradisional yang
dikombinasikan dengan kesenian modern.
8. Obyek Wisata Rekreasi
Wisata Pemandian, Fasilitas Bermain dan Olahraga (Gedung Loka
Pancakarsa, kawasan wisata Candi Penataran, Nglegok), Kebun Teh Bantaran
(Desa Ngadirenggo, Wlingi), Waduk Sutami (Selorejo) ( Kabupaten Blitar, 2013).
19. 9
9
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tentang Optimalisasi Potensi Taman Jurug Guwo Luweng
sebagai Alternatif Destinasi Wisata di Kabupaten Blitar ini bertempat di Dusun
Prodo, Desa Ngrejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar pada tanggal 13 Juli
2015. Sedangkan waktu pengambilan data kuesioner dilaksanakan pada tanggal
24 Juli 2015 di Taman Wlingi.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan
beberapa cara, sebagai berikut.
3.2.1 Observasi
Nasution, dalam Sugiyono (2012) menyatakan bahwa, observasi adalah
dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat
canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun
yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas. Penulis
mengamati secara langsung, kondisi Taman Jurug Guwo Luweng dibantu oleh
Bapak Paryoto selaku pengelola wisata tersebut.
3.2.2 Wawancara
Esterberg, dalam Sugiyono (2012) mendefinisikan wawancara merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara
dilakukan penulis dengan Bapak Paryoto selaku ketua panitia pengelola Taman
Jurug Guwo Luweng.
20. 10
10
3.2.3 Dokumentasi
Sugiyono(2012), mengemukakan pendapatnya mengenai dokumen,
dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Penulis mengumpulkan data dengan memotret Taman Jurug Guwo
Luweng.
3.2.4 Studi Literatur
Yaitu pengumpulan data-data dari literatur, sumber-sumber lain
yang berhubungan dengan masalah, menbaca, dan mempelajari buku-buku
untuk memperoleh data-data yang berkaitan.
3.2.5 Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya(https://afidburhanuddin.wordpress
.com/2013/05/21/pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian/).Pada
penelitian ini diambil 10 responden untuk mengisi kuesioner.
3.3 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada
penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut Moh.
Nazir (2005), metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Sugiyono (2012) metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode
baru. Karena popularitasnya belum lama, danamakan metode postpositivistik
karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai
metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan
disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitiannya lebih
21. 11
11
berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.
Dikatakan deskriptif karena bertujuan memperoleh pemaparan yang objektif
khususnya mengenai Optimalisasi Potensi Taman Jurug Guwo Luweng sebagai
Alternatif Destinasi Wisata di Kabupaten Blitar.
3.4 Deskripsi Analisis
Taman Jurug Guwo Luweng merupakan salah satu potensi wisata di
Kabupaten Blitar yang perlu dikembangkan, karena sarana dan prasarana yang
terbatas dan akses jalan yang belum optimal. Berdasarkan hal tersebut, perlu
strategi untuk mengembangkan potensi wisata tersebut, dengan cara membenahi
sarana prasarana, memperbaiki akses jalan, membangun area out bound dan
membangun pasar souvenir dan jajanan khas Blitar.
22. 12
12
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengelolaan Taman Jurug Guwo Luweng Kecamatan Bakung Kabupaten
Blitar
Taman Jurug Guwo Luweng merupakan wisata air terjun dan wisata gua di
Dusun Prodo, Desa Ngrejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Nama Taman
Jurug Guwo Luweng memiliki arti taman air terjun yang berbentuk gua seperti
luweng atau tungku untuk memasak oleh masyarakat tradisional. Sumber air pada
air terjun ini, berasal dari mata air atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan
nama umbul. Wisata yang memiliki luas ± 1 hektar ini baru dibuka untuk
wisatawan umum pada tanggal 5 Juni 2015, karena inisiatif pemuda di Dusun
Prodo yang melihat Taman Jurug Guwo Luweng memiliki potensi untuk dijadikan
destinasi wisata. Hal tersebut didasarkan oleh kondisi alam (Gambar 4.1) yang
indah dan mengundang daya tarik. Pengelola wisata tersebut merupakan pemuda
di Dusun Prodo, dengan membentuk kepanitiaan, yang diketuai Bapak Paryoto.
Gambar 4.1 Kondisi Alam Taman Jurug Guwo Luweng.
Sumber: Dokumen Pribadi
23. 13
13
Untuk memasuki lokasi wisata, pengunjung tidak dipungut retribusi,
sedangkan untuk dana pembangunan wisata ini, diambil dari biaya parkir
pengunjung. Pembenahan yang telah dilaksanakan oleh pengelola, yaitu:
pemasangan banner, petunjuk jalan, pembuatan ruang ganti, dan renovasi tangga
(sebagai akses menuju gua). Saat ini, panitia Taman Jurug Guwo Luweng
mengelola pariwisata ini dengan semampunya, namun sudah terdapat usaha untuk
mengembangkan obyek ini dengan mengirimkan surat pemberitauan kepada desa
tentang potensi wisata Taman Jurug Guwo Luweng dan meminta petunjuk kepada
pemerintah. Pada musim liburan, jumlah pengunjung Taman Jurug Guwo luweng
bisa mencapai seribu per hari. Hal tersebut menandai bahwa terdapat daya tarik
wisatawan yang besar terhadap potensi Taman Jurug Guwo Luweng.
Fasilitas pada wisata tersebut belum memadai, karena belum terdapat toilet
umum, tempat sampah pada area gua, akses jalan yang kurang ,dan tali sederhana
yang dipakai menuruni air terjun terbuat dari tali tambang sederhana. Menurut
observasi, akses jalan menuju lokasi belum baik, karena pengunjung harus
melewati jalan kecil (setapak) dan melintasi sungai. Hal ini dapat dilihat di
Gambar 4.2 dan Gambar 4.3. Namun, faktor keselamatan sangat diperhatikan
pada wisata ini, sehingga panitia pada lokasi ini dikerahkan untuk menemani
pengunjung untuk memperkecil kecelakaan pada area wisata.
Gambar 4.2 Jalan Setapak menuju Taman Jurug
Guwo Luweng.
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 4.2 Jalan Melintasi Sungai menuju
Taman Jurug Guwo Luweng.
Sumber: Dokumen Pribadi
24. 14
14
Bapak Paryoto, selaku ketua panitia mewakili segenap panitia pengelola
Taman Jurug Guwo Luweng berharap, sebagai berikut.
1. Adanya perhatian pemerintah terhadap potensi wisata Taman Jurug
Guwo Luweng, sehingga dapat terjalin kerja sama dengan masyarakat
Dusun Prodo untuk mengelola wisata ini secara optimal.
2. Taman Jurug Guwo Luweng bisa menjadi tempat wisata yang
membawa kenyamanan bagi pengunjung, kebahagiaan, dan
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di Dusun Prodo.
Adapun peraturan pada Taman Jurug Guwo Luweng, sebagai berikut.
1. Dilarang membawa minuman beralkohol dan narkotika.
2. Dilarang berbicara jorok atau tidak sopan.
3. Dilarang membuang sampah sembarangan.
4. Dilarang membawa atau meninggalkan apapun di dalam Guwo Luweng.
5. Bagi pengunjung yang memiliki masalah keseimbangan (mabuk) atau
sakit dilarang masuk.
6. Dilarang melakukan perbuatan maksiat di area wisata.
7. Dilarang mengeksploitasi (merusak batu dan tanaman) tempat wisata.
8. Dilarang melakukan hal-hal yang berbahaya tanpa didampingi pemandu.
9. Ikuti instruksi dari pemandu wisata.
10. Jika tidak mematuhi peraturan yang ada, kami pengelola tidak
bertanggung jawab atas apapun yang terjadi pada pengunjung.
4.2 Strategi Meningkatkan Pengelolaan Taman Jurug Guwo Luweng
Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar sebagai Alternatif Destinasi
Wisata di Kabupaten Blitar.
Taman Jurug Guwo Luweng memiliki potensi yang besar untuk
dikembangkan, namun pada kenyataannya masih sedikit masyarakat Kabupaten
Blitar yang pernah mendengar keberadaan wisata tersebut. Berdasarkan
pertanyaan pertama pada kuesioner, yaitu: apakah anda pernah mendengar tentang
wisata Taman Jurug Guwo Luweng? Terdapat 40% responden yang pernah
25. 15
15
mendengar tentang Taman Jurug Guwo Luweng dan terdapat 60% responden
yang belum pernah mendengar tentang Taman Jurug Guwo Luweng (Diagram
4.1). Berdasarkan hal tersebut, perlu dilaksanakan publikasi terhadap wisatawan,
salah satunya melalui media sosial, seperti: facebook, you tube, instagram, twitter,
dan blog.
Diagram 4.1 Persentase Responden yang Pernah Mendengar tentang Taman Jurug
Guwo Luweng
Pada kuesioner, pertanyaan ke dua, yaitu: dimanakah lokasi wisata Taman
Jurug Guwo Luweng? Berdasarkan hasil jawaban responden, tidak ada responden
yang menjawab Kecamatan Wonotirto, 30% responden menjawab Kecamatan
Bakung, dan 70% responden menjawab tidak tahu (Diagram 4.2). Itu
menunjukkan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang lokasi Taman Jurug
Guwo Luweng, sehingga publikasi harus dilaksanakan dengan cakupan lebih luas.
40%
60%
Pernah Mendengar
Belum Pernah Mendengar
26. 16
16
Diagram 4.2 Persentase Responden yang Mengetahui Lokasi Taman Jurug Guwo
Luweng
Pertanyaan ke tiga, pada kuesioner adalah apakah anda pernah berkunjung
ke Taman Jurug Guwo Luweng? Dapat dilihat pada Diagram 4.3, terdapat 20%
responden yang pernah berkunjung dan 80% responden yang belum pernah
berkunjung. Hal tersebut menunjukkan, bahwa kunjungan masyarakat terhadap
Taman Jurug Guwo Luweng masih sedikit, sehingga potensi wisata ini diharapkan
dapat berkembang secara optimal dan kunjungan masyarakat dapat meningkat.
Untuk dapat mengembangkan potensi tersebut, maka dibutuhkan strategi
yang tepat. Pada penelitian ini, strategi yang dapat dilakukan adalah dengan
pembangunan sarana prasara yang berupa area out bound dan pembenahan alat
alat yang menunjang wisata tersebut, perbaikan akses jalan, dan area jual beli
souvenir dan jajanan khas Daerah Blitar.
Selain dapat mengoptimalkan wisata tersebut, diharapkan wisata tersebut
dapat memberi dampak positif pada masyarakat, seperti: masyarakat sekitar dapat
berjualan dan membuka lahan parkir pada wisata tersebut.
0%
30%
70%
Kec Wonotirto
Kec Bakung
Tidak Tahu
27. 17
17
Diagram 4.3 Persentase Responden yang Pernah Berkunjung ke Taman Jurug Guwo
Luweng
Berdasarkan pertanyaan ke empat, yaitu: menurut anda apakah fasilitas
yang disediakan di Taman Jurug Guwo Luweng sudah memadahi (sarana
prasarana dan akses jalan)? Terdapat 100% responden yang menjawab belum
memadai, dapat dilihat di Diagram 4.4. Berdasarkan hal tersebut, perlu perbaikan
terhadap sarana prasarana sehingga dapat menunjang kenyamanan wisatawan.
Diagram 4.4 Persentase Pendapat Responden tentang Fasilitas di Taman Jurug Guwo
Luweng
20%
80%
Pernah
Belum Pernah
0%
100%
Sudah
Belum
28. 18
18
Pertanyaa ke lima pada kuesioner adalah apakah anda setuju apabila
dibangun sarana prasarana yang berupa area out bound, akses jalan, area jual beli
souvenir? Semua responden setuju terhadap pembangun sarana prasarana, dengan
rincian 100% (Diagram 4.5). Hal tersebut membuktikan bahwa perhatian
masyarakat sangat tinggi terhadap Taman Jurug Guwo Luweng
Diagram 4.5 Persentase Persetujuan Responden Apabila Dibangun Sarana
Prasarana
Berdasarkan pertanyaan ke enam, yaitu: apa anda setuju apabila wisata
Taman Jurug Guwo Luweng dijadikan salah satu alternative wisata di Kabupaten
Blitar? 100% responden menjawab setuju (Diagram 4.6). Berdasarkan hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa masyarakat menyetujui terciptanya wisata baru di
Kabupaten Blitar.
100%
0%
Setuju
Tidak Setuju
29. 19
19
Diagram 4.6 Persentase Persetujuan Responden Apabila Wisata Taman Jurug Guwo
Luweng Dijadikan Alternatif Destinasi Wisata di Kabupaten Blitar
100%
0%
Setuju
Tidak Setuju
30. 20
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Taman Jurug Guwo Luweng terdapat di Dusun Prodo, Desa
Ngrejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Pengelolaan potensi Taman
Jurug Guwo Luweng sebagai alternatif destinasi wisata di Kabupaten
Blitar masih memerlukan banyak pembenahan termasuk sarana prasarana
yang tersedia pada tempat tersebut. Sarana prasarana yang disediakan
panitia pengelola belum memadai, seperti: toilet umum dan tempat sampah
(pada area gua) yang belum tersedia. Selain hal tersebut, akses jalan di
Taman Jurug Guwo Luweng masih perlu diperbaiki dan akses menuruni
air terjun perlu di perhatikan, karena terbuat dari tali tambang sederhana.
Namun, faktor keselamatan sangat diperhatikan pada wisata ini, sehingga
panitia pengelola dikerahkan untuk menemani pengunjung untuk
memperkecil kecelakaan.
Strategi untuk meningkatkan potensi wisata Taman Jurug Guwo
Luweng antara lain, yaitu: membenahi sarana prasarana dan akses jalan,
membangun area out bound beserta area pasar souvenir dan jajanan khas
Blitar.
5.2 Saran
Saran bagi pembaca yang tertarik dengan penelitian ini, supaya
dapat melanjutkan penelitian lebih dalam untuk mengoptimalkan Taman
Jurug Guwo Luweng sebagai alternatif wisata di Kabupaten Blitar. Saran
bagi pengelola, untuk memperbaiki akses jalan dan menyediakan sarana
prasarana yang dapat menunjang kenyamanan wisatawan. Saran bagi
pemerintah, untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi wisata
tersebut, serta membuka lapangan pekerjaan untuk meningkatkan taraf
ekonomi masyarakat.
31. 21
21
DAFTAR RUJUKAN
Adiyana. 2013. Pariwisata. (Online). http://digilib.unpas.ac.id/files /disk1/13/
jbptunpaspp-gdl-adiyanarac-604-2-babii.pdf) diakses pada tanggal 24 Juli
2015.
Anonim. 2011. Landasan Teori. (Online). (http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/
2011-2-01681-HM%20Bab2001.pdf) diakses pada tanggal 15 Juli 2015.
Anonim. 2011. Tinjauan Pustaka. (Online). (http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/29052/4/Chapter%20II.pdf) diakses pada tanggal 15 Juli 2015.
Anonim. 2012. Optimalisasi. (Online). (http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2012-
1-00531-MTIF%202.pdf ) diakses pada tanggal 14 Juli 2015.
Anonim. 2013. Kajian Pustaka. (Online). (http://eprints.ung.ac.id/892/5/2013-2-
93403-331310009-bab2-10012014063739.pdf) diakses pada tanggal 14
Juli 2015.
Anonim. Tanpa Tahun. Out Bound.(Online). (http://file.upi.edu/Direktori
/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/197204031999031KOMARUDIN
/ARTIKEL_KOMARUDIN/OUTBOUND.pdf) diakses pada tanggal 14
Juli 2015.
Burhanuddin, Afid. 2013. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian. (Online).
(https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/pengumpulan-data-
dan-instrumen-penelitian/) diakses pada tanggal 24 Juli 2015.
Dyah. Tanpa tahun. Apresiasi Terhadap Destinasi. (Online).
(http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/PRODI._MANAJ._PEMASARANWI
SATA/HP.DYAH/Apresiasi_Terhadap_Destinasi.pdf)
32. 22
22
KBBI Online. 2015. Air Terjun. (Online). (http://kbbi.web.id/air) diakses pada
tanggal 24 Juli 2015.
Pemerintah Kabupaten Blitar. 2013. Kabupaten Blitar. (Online). (http://bappeda.
jatimprov. go.id/bappeda/wp-content/uploads/potensi-kab-kota-2013/kab-
blitar-2013.pdf) diakses pada tanggal 15 Juli 2015
Rizal. 2015. Pengertian Wisata Alternatif. (Online). (http://rizalmpar.blogspot.
com /2015/03/pengertian-pariwisata-alternatif.html) diakses pada tanggal
24 Juli 2015.
Wikipedia. 2015. Gua (Online). ( https://id.wikipedia.org/wiki/Gua) diakses pada
tanggal 24 Juli 2015.
.
33. 23
23
CURICULUM VITAE
Nama : Adelia Dewi Masita
TTL : Blitar, 19 Juli 1999
Karya Tulis : -
Penghargaan : -
Nama : Akhira Maulidio Firdaza
TTL : Blitar, 26 Juni 1999
Karya Tulis : -
Penghargaan : -
Nama : Bellatrix Indah Pratiwi
TTL : Blitar, 2 Juli 1999
Karya Tulis : -
Penghargaan : -
34. 24
24
LAMPIRAN LAMPIRAN
Gambar 1. Pemandangan Alam di Taman jurug Guwo Luweng
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 2. Air Terjun di Dalam Guwo Luweng
Sumber : Dokumen Pribadi
35. 25
25
Gambar 3. Petunjuk Menuju Taman Jurug Guwo Luweng
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 4. Peraturan di Taman Jurug Guwo Luweng
Sumber : Sumber Dokumen Pribadi
36. 26
26
Gambar 5. Akses Jalan menuju Guwo Luweng
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 6. Cabang Air Terjun
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 7. Tali Tambang
Sumber : Dokumen Pribadi
37. 27
27
Lampiran 1. Kuesioner
KUESIONER
OPTIMALISASI POTENSI TAMAN JURUG GUWO LUWHENG SEBAGAI
ALTERNATIF DESTINASI WISATA DI KABUPATEN BLITAR
Nama : Umur :
Jenis Kelamin : Alamat :
1. Apakah Anda pernah mendengar tentang wisata Taman Jurug Guwo
Luweng?
a. Pernah mendengar
b. Belum pernah mendengar
2. Dimanakah lokasi wisata Taman Jurug Guwo Luweng?
a. Kec. Wonotirto
b. Kec. Bakung
c. Tidak tahu
3. Apakah Anda pernah berkunjung ke Taman Jurug Guwo Luweng?
a. Pernah
b. Belum pernah
4. Menurut Anda apakah fasilitas yang disediakan di Taman Jurug Guwo
Luweng sudah memadahi (sarana,prasarana dan akses jalan)?
a. Sudah
b. Belum
5. Apakah Anda setuju apabila dibangun sarana prasarana yang berupa arena
out bound,akses jalan,area jual beli souvenir dan jajanan khas di Taman
Jurug Guwo Luweng?
a. Setuju
b. Tidak setuju
6. Apa Anda setuju apabila wisata Taman Jurug Guwo Luweng dijadikan
salah satu alternatif tempat wisata yang menarik di Kab. Blitar ?
a. Setuju
b. Tidak setuju