SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PRODUCTION PLANNING 
AND INVENTORY 
CONTROL
Konsep Dasar 
 Demand management didefinisikan sebagai suatu fungsi pengelolaan 
dari semua permintaan produk untuk menjamin bahwa penyusunan 
jadwal induk (master schedule) mengetahui dan menyadari semua 
permintaan produk itu. 
 Secara garis besar aktivitas-aktivitas dalam manajemen permintaan 
dapat dikategorikan ke dalam dua aktivitas utama, pelayanan pesanan 
(order service), dan peramalan (forecasting)
Konsep Dasar 
 Marketing seyogyanya memisahkan sales plan dan order. 
 Produk dependent demand tidak boleh diramalkan, tetapi harus di 
hitung 
 Peramalan hanya boleh dilakukan pada produk yang tergolong 
independent demand 
Dependent demand order quantities are computed using a system called 
material requirements planning (MRP)
Konsep Dasar 
Pola-pola data 
deret waktu yang 
umum terjadi 
pada peramalan 
Metode paramalan 
dekomposisi klasikal: 
data yang ada paling 
sedikit terbentuk dari 
3 komponen 
(seasonality, trend, 
dan randomness).
Sistem Peramalan 
Peramalan adalah proses untuk 
memperkirakan berapa kebutuhan di 
masa datang yang meliputi kebutuhan 
dalam ukuran kuantitas, kualitas, 
waktu dan lokasi yang dibutuhkan 
dalam rangka memenuhi permintaan 
barang ataupun jasa. 
 Salah satu jenis peramalan adalah peramalan 
permintaan. 
 Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan 
produk – produk yang diharapkan akan terealisasi untuk 
jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang
Peramalan dan Horison Waktu 
Dalam hubunganya dengan horizon waktu peramalan, kita 
dapat mengklasifikasikan peramalan tersebut ke dalam 3 
kelompok, yaitu: 
1. Peramalan Jangka Pajang, umumnya 2 sampai 10 tahun. 
Peramalan ini digunakan untuk perencanaan produk dan 
perencanaan sumber daya. 
2. Peramalan Jangka Menengah, umumnya 1 sampai 24 bulan. 
Peramalan ini lebih mengkhusus dibandingkan peramalan jangka 
panjang, biasanya digunakan untuk menentukan aliran kas, 
perencanaan produksi, dan penentuan anggaran. 
3. Peramalan Jangka Pendek, umumnya 1 sampai 5 minggu. 
Peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal 
perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan lain – lain.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Peramalan 
 Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat 
dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling 
berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali 
perusahaan. 
Faktor – faktor lingkungan tersebut juga akan 
mempengaruhi peramalan. 
 Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi 
peramalan: 
1. Kondisi umum bisnis dan ekonomi 
2. Reaksi dan tindakan pesaing 
3. Tindakan pemerintah 
4. Kecenderungan pasar 
5. Siklus hidup produk 
6. Gaya dan mode 
7. Perubahan permintaan konsumen 
8. Inovasi teknologi
Beberapa Sifat Hasil Peramalan 
Dalam membuat peramalan atau menerapkan hasil 
peramalan, ada beberapa hal yang harus 
dipertimbangkan: 
 Peramalan pasti mengandung kesalahan, artinya 
peramal hanya bias mengurangi ketidakpastian 
yang akan terjadi tetapi tidak dapat menghilangkan 
ketidakpastian tersebut. 
 Peramalan seharusnya memberikan informasi 
mengenai berapa ukuran kesalahan. 
 Peramalan jangka pendek lebih akurat 
dibandingkan dengan peramalan jangka panjang.
Peraturan Peramalan 
Tidak boleh meramalkan produk – produk yang tergolong ke dalam 
dependent demand. 
Produk–produk yang tergolong dalam dependent demand harus 
direncanakan atau dihitung. Peramalan hanya boleh dilakukan 
pada produk–produk yang tergolong ke dalam independent demand. 
Penentuan horizon peramalan berdasarkan kondisi aktual sistem 
manufaktur dan tujuan dari peramalan. 
Semakin jauh periode di masa mendatang yang diramalkan-dengan 
asumsi faktor–faktor lain tetap-hasil ramalan akan semakin 
kurang akurat 
Disamping berdasarkan waktu, peramalan juga dapat dilakukan 
berdasarkan lokasi geografis, kelompok produk, yang dikenal 
sebagai peramlan berdasarkan dimensi agregasi dan disagregasi. 
Peramalan pada tingkat agregasi yang lebih tinggi akan lebih 
akurat dibandingkan peramalan pada tingkat agregasi yang lebih 
rendah atau pada tingkat disagregasi.
METODE PERAMALAN PERMINTAAN 
• Metode bebas (freehand method) 
• Metode setengah rata-rata (semi average method) 
• Metode rata-rata bergerak (moving average method) 
• Metode kwadrat terkecil (least quares method)
1. Metode Bebas 
Pendekatan garis lurus yang ditarik mendekati titik-titik koordinat yang 
sudah diketahui
2. Metode setengah rata-rata 
(semi average method) 
 Perhitungan nilai trend pada tahun tertentu dapat 
ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai 
berikut: 
 Y' = ao + bx 
 Keterangan 
 Y’ : nilai trend periode tertentu 
 a : nilai trend periode dasar 
 b : tambahan trend tahunan yang dihitung 
dengan cara (X2 – X1)/n 
 X2 : setengah rata-rata kelompok kedua 
 X1 : setengah rata-rata kelompok pertama 
 n : jumlah periode antara x2 dan x1 
 X : jumlah unit tahun yang dihitung dari periode 
dasar.
2. Metode setengah rata-rata (semi average 
method) 
Sekelompok data dibagi menjadi 2 (dua) bagian yang sama, jika jumlah 
datanya ganjil, maka data yang ditengah dapat dihilangkan 
 ao = a1988 = 332.200 
 b = (X2 – X1)/n = (459.600 - 332.200)/5 = 25.480
2. Metode setengah rata-rata 
(semi average method) 
 Nilai trend permulaan tahun 1986-1995 
adalah: 
 ao = a1988 = 319.200 
 b = (X2 – X1)/n = (459.600 - 332.200)/5 = 
25.480 
 Y1986 = 332.200 + 25.480 (-2,5) = 268.500 
 Y1987 = 332.200 + 25.480 (-1,5) = 293.980 
 Y1988 = 332.200 + 25.480 (-0,5) = 319.460 
 Y1989 = 332.200 + 25.480 ( 0,5) = 344.940 
 Y1990 = 332.200 + 25.480 ( 1,5) = 370.420 
 Y1991 = 332.200 + 25.480 ( 2,5) = 395.900 
 Y1992 = 332.200 + 25.480 ( 3,5) = 421.380 
 Y1993 = 332.200+ 25.480 (4,5) = 446.860 
 Y1994 = 332.200 + 25.480 ( 5,5) = 472.340 
 Y1995 = 332.200 + 25.480 ( 6,5) = 497.820
2. Metode setengah rata-rata 
(semi average method) 
 Misalnya: 
 Nilai trend permulaan tahun 1986-1995 adalah: 
 ao = a1993 = 459.600 
 b = (X2 – X1)/n = (459.600 - 332.200)/5 = 25.480 
 Nilai trend permulaan tahun 1986-1995 adalah: 
 Y1986 = 459.600+ 25.480 (-7,5) = 268.500 
 Y1987 = 459.600+ 25.480 (-6,5) = 293.980 
 Y1988 = 459.600+ 25.480 (-5,5) = 319.460 
 Y1989 = 459.600+ 25.480 (-4,5) = 344.940 
 Y1990 = 459.600+ 25.480 (-3,5) = 370.420 
 Y1991 = 459.600+ 25.480 (-2,5) = 395.900 
 Y1992 = 459.600+ 25.480 (-1,5) = 421.380 
 Y1993 = 459.600+ 25.480 (-0,5) = 459.600 
 Y1994 = 459.600+ 25.480 ( 0,5) = 472.340 
 Y1995 = 459.600+ 25.480 ( 1,5) = 497.820
2. Metode setengah rata-rata 
(semi average method)
3. Metode Single Moving Average 
◦ Metode single moving average 
 Cara menghitung: 
Jika menggunakan cara 3 bulan moving averages, maka 
forecast satu bulan sebesar rata-rata 3 bulan 
sebelumnya. 
Rumus: 
X  X  
... X 
S t t-1 t-n 1 
n 
t 1 
 
 
 
St+1 = Forecast untuk periode ke t + 1 
Xt = Data periode t 
n = Jangka waktu moving averages.
3. Metode Single Moving Average 
 Metode Single Moving Average ini biasanya lebih cocok digunakan 
untuk melakukan forecast hal-hal yang bersifat random, artinya 
tidak ada gejala trend naik maupun turun, musiman dan 
sebagainya, melainkan sulit diketahui polanya. 
 Metode Single Moving Average mempunyai 2 sifat khusus: 
◦ Untuk membuat forecast diperlukan data masa lalu selama 
jangka waktu tertentu. 
◦ Semakin panjang moving averages, maka akan menghasilkan 
moving averages yang semakin halus. 
 Menghitung forecast error 
E   
 
◦ Mean absolute error => 
◦ Mean squared error => 
n 
t t X S 
 X S 
 
n 
E 
2 
 t  t 
 
Xt = Data aktual periode t, St = Peramalan periode t
3. Metode Single Moving Average 
◦ Misal: 
◦ Jika forecast dengan metode 3 bulan moving averages 
untuk bulan April adalah 
◦ Penjualan Januari 20.000 kg 
Februari 21.000 kg 
Maret 19.000 kg 
X X X 
S 3 2 1 
3 
4 
  
 
19.000 21.000 20.000 
3 
S4 
  
 
S 20.000 4 
3. Metode Single Moving 
Average 
Bulan Permintaan 
Forecast 
3 bulan 5 bulan 
Januari 
Februari 
Maret 
April 
Mei 
Juni 
Juli 
Agustus 
September 
Oktober 
November 
Desember 
20 
21 
19 
17 
22 
24 
18 
23 
20 
25 
22 
24 
- 
- 
- 
20.00 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
-
3. Metode Single Moving 
Average 
Bulan Permintaan 
3 bulan 
Forecast Error Absolute 
error 
(Error)2 
Januari 
Februari 
Maret 
April 
Mei 
Juni 
Juli 
Agustus 
September 
Oktober 
November 
Desember 
20 
21 
19 
17 
22 
24 
18 
23 
20 
25 
22 
24 
- 
- 
- 
20.00 
19.00 
19.33 
21.00 
21.33 
21.67 
20.33 
22.67 
22.33 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
-
3. Metode Single Moving Average 
Perbandingan error antara 3 bulan dan 5 bulan moving average 
3 bln moving average 5 bln moving 
average 
Mean absolut error 2.67 2.37 
Mean squared error 8.81 7.54 
Berdasarkan perbandingan tersebut, moving average dengan 
jangka waktu lebih lama, maka forecasting akan menimbulkan 
penyimpangan lebih kecil.
4. Trend Metode Least Square 
 Trend adalah rata-rata perubahan dalam jangka panjang. 
 Jika hal yang diteliti menunjukkan gejala pertambahan, maka trend 
yang dimiliki disebut sebagai trend positif. 
 Jika hal yang diteliti menunjukkan gejala semakin berkurang, maka 
trend yang dimiliki disebut sebagai trend negatif. 
 Salah satu metode trend yang digunakan adalah metode least 
squares. 
 Persamaan trend dengan metode least square adalah 
Ŷ = a + bX
4. Trend Metode Least Square 
 Y’ = a + bx 
 Σx = na + bΣx 
 Σxy = x + b Σx2 
Dimana: 
 a & b = konstanta 
persamaan 
 n = Jumlah data 
 x = periode waktu 
Tahun X Penjualan 
Y 
xy X2 Y’ 
2000 
2001 
2002 
2003 
2004 
2005 
2006 
2007 
2008 
10 
05 
15 
20 
25 
30 
40 
45 
35
4. Trend Metode Least Square 
Tahun X Penjualan 
Y 
xy X2 Y’ 
2000 
2001 
2002 
2003 
2004 
2005 
2006 
2007 
2008 
0 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
10 
05 
15 
20 
25 
30 
40 
45 
35 
0 
5 
30 
60 
100 
150 
240 
315 
280 
0 
1 
4 
9 
16 
25 
36 
49 
64 
36 1180 204 
Σx = na + bΣx 
Σxy = Σxa + bΣx2
4. Trend Metode Least Square 
Σx = na + bΣx 
Σxy = Σxa + b Σx2 
36 = 9a + 36b (4) 
1180 = 36a + 204b (1) 
36 = 9a + 36b (4) => 144 = 36a + 144b 
1180 = 36a + 204b (1) => 1180 = 36a + 204b 
-1036 = -60b 
b = -1036 /-60 
b = 17.3 
36 = 9a + 36b => 36 = 9a + 36 (17.3) 
=> 36 = 9a + 622.8 
=> -9a = 622.8 – 36 
=> -9a = 586.8 
=> a = -65.2 
Y’ = -65.2 + 17.3 x
Tahun Penjualan X XY X^2 Ŷ 
2000 10 0 0 0 -65.25 
2001 5 1 5 1 -47.95 
2002 15 2 30 4 -30.65 
2003 20 3 60 9 -13.35 
2004 25 4 100 16 3.95 
2005 30 5 150 25 21.25 
2006 40 6 240 36 38.55 
2007 45 7 315 49 55.85 
2008 35 8 280 64 73.15 
Σ 215 1180 204 
Y = -65,25 + 17.30X a = -65.25 b = 17.30
Latihan 
Dari laporan pesanan barang selama 10 bulan perusahaan A didapatkan 
sebagai berikut di bawah ini. 
Dengan menggunakan Metode Single Moving Average, hitunglah Forecast 
Error-nya (Mean Absolute Error dan Mean Averaged Error) 
Bulan Pesanan 
Januari 120 
Pebuari 90 
Maret 100 
April 75 
Mei 110 
Juni 50 
Juli 75 
Agustus 130 
September 110 
Oktober 90
Perusahaan B ingin mengembangkan peramalan dengan 
menggunakan metode Least Square. Hitunglah peramalannya (Y’) 
tiap periode! 
Periode Permintaan 
x y xy x2 
1 37 37 1 
2 40 80 4 
3 41 123 9 
4 37 148 16 
5 45 225 25 
6 50 300 36 
7 43 301 49 
8 47 376 64 
9 56 504 81 
10 52 520 100 
11 55 605 121 
12 54 648 144 
78 557 3.867 650

More Related Content

What's hot

Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasLilia Pascariani
 
Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia
Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia
Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia Yesica Adicondro
 
Modul manajemen pemasaran
Modul manajemen pemasaranModul manajemen pemasaran
Modul manajemen pemasaranleocmptr
 
Chapter 4 Manajemen Operasi
Chapter 4   Manajemen OperasiChapter 4   Manajemen Operasi
Chapter 4 Manajemen OperasiYuko Ardi Negara
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasC S
 
Bab 18 mengelola komunikasi massa
Bab 18 mengelola komunikasi massaBab 18 mengelola komunikasi massa
Bab 18 mengelola komunikasi massaJudianto Nugroho
 
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran RisikoManajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran RisikoJudianto Nugroho
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasionalAsep suryadi
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitasharis fadilah
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi Aalawwapnp
 
Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanPerencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanrobertlambey
 
MANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASIMANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASI yuniar putri
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmRizky Akbar
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 

What's hot (20)

Pengukuran kerja
Pengukuran kerjaPengukuran kerja
Pengukuran kerja
 
Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I Produktifitas
 
Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia
Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia
Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia
 
Modul manajemen pemasaran
Modul manajemen pemasaranModul manajemen pemasaran
Modul manajemen pemasaran
 
Chapter 4 Manajemen Operasi
Chapter 4   Manajemen OperasiChapter 4   Manajemen Operasi
Chapter 4 Manajemen Operasi
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola Kualitas
 
Bab 18 mengelola komunikasi massa
Bab 18 mengelola komunikasi massaBab 18 mengelola komunikasi massa
Bab 18 mengelola komunikasi massa
 
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran RisikoManajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
desain produk dan jasa.ppt
desain produk dan jasa.pptdesain produk dan jasa.ppt
desain produk dan jasa.ppt
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
 
Strategi Rantai Pasok
Strategi Rantai PasokStrategi Rantai Pasok
Strategi Rantai Pasok
 
Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanPerencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaan
 
MANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASIMANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASI
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)
 

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

Forecasting education
Forecasting educationForecasting education
Forecasting education
 
PPIC
PPICPPIC
PPIC
 
Proses produksi
Proses produksiProses produksi
Proses produksi
 
Presentasi ppic
Presentasi ppicPresentasi ppic
Presentasi ppic
 
7. analisis deret berkala 1
7. analisis deret berkala 17. analisis deret berkala 1
7. analisis deret berkala 1
 
materi kuliah ekonomi Permintaan
materi kuliah ekonomi Permintaanmateri kuliah ekonomi Permintaan
materi kuliah ekonomi Permintaan
 

Similar to PPIC Manajemen Permintaan

Peramalan.pptx
Peramalan.pptxPeramalan.pptx
Peramalan.pptxPEISumKal
 
Quantitative approaches to forecasting
Quantitative approaches to forecastingQuantitative approaches to forecasting
Quantitative approaches to forecastingMeilissaD
 
Manpro sesi 2 & 3
Manpro sesi 2 & 3Manpro sesi 2 & 3
Manpro sesi 2 & 3giningroem
 
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1Corinna Theodora
 
FORECASTING.pptx
FORECASTING.pptxFORECASTING.pptx
FORECASTING.pptxsemhasmemo
 
Forecast penjualan
Forecast penjualanForecast penjualan
Forecast penjualanmiathaha
 
12143041 forecasting
12143041 forecasting12143041 forecasting
12143041 forecastingkimiakimia2
 
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptxPPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptxsatriabayu9
 
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015Melly Gunawan
 

Similar to PPIC Manajemen Permintaan (20)

Peramalan.pptx
Peramalan.pptxPeramalan.pptx
Peramalan.pptx
 
Quantitative approaches to forecasting
Quantitative approaches to forecastingQuantitative approaches to forecasting
Quantitative approaches to forecasting
 
Manpro sesi 2 & 3
Manpro sesi 2 & 3Manpro sesi 2 & 3
Manpro sesi 2 & 3
 
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
 
Forecasting Management.pptx
Forecasting Management.pptxForecasting Management.pptx
Forecasting Management.pptx
 
Peramalan.pptx
Peramalan.pptxPeramalan.pptx
Peramalan.pptx
 
Pengantar teknik industri, modul 3
Pengantar teknik industri,  modul 3Pengantar teknik industri,  modul 3
Pengantar teknik industri, modul 3
 
FORECASTING.pptx
FORECASTING.pptxFORECASTING.pptx
FORECASTING.pptx
 
12545224.ppt
12545224.ppt12545224.ppt
12545224.ppt
 
Peramalan.ppt
Peramalan.pptPeramalan.ppt
Peramalan.ppt
 
Peramalan.ppt
Peramalan.pptPeramalan.ppt
Peramalan.ppt
 
Materi 8 analisis time series
Materi 8 analisis time seriesMateri 8 analisis time series
Materi 8 analisis time series
 
Modul penganggaran perusahaan
Modul penganggaran perusahaanModul penganggaran perusahaan
Modul penganggaran perusahaan
 
Forecast penjualan
Forecast penjualanForecast penjualan
Forecast penjualan
 
12143041 forecasting
12143041 forecasting12143041 forecasting
12143041 forecasting
 
Forecasting
ForecastingForecasting
Forecasting
 
metode trend kuadratis
metode trend kuadratismetode trend kuadratis
metode trend kuadratis
 
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptxPPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
 
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
 
Tugas Bab 5.docx
Tugas Bab 5.docxTugas Bab 5.docx
Tugas Bab 5.docx
 

More from Ansar Lawi

5S for Enhancing Productivity, Quality, and Safety at the Workplace
5S for Enhancing Productivity, Quality, and Safety at the Workplace5S for Enhancing Productivity, Quality, and Safety at the Workplace
5S for Enhancing Productivity, Quality, and Safety at the WorkplaceAnsar Lawi
 
Etika dasar (lawi)
Etika dasar (lawi)Etika dasar (lawi)
Etika dasar (lawi)Ansar Lawi
 
Pengantar Pengendalian kualitas
Pengantar Pengendalian kualitasPengantar Pengendalian kualitas
Pengantar Pengendalian kualitasAnsar Lawi
 
Pertidaksamaan Dengan Nilai Mutlak
Pertidaksamaan Dengan Nilai MutlakPertidaksamaan Dengan Nilai Mutlak
Pertidaksamaan Dengan Nilai MutlakAnsar Lawi
 
Surface Preparation & Treatment
Surface Preparation & TreatmentSurface Preparation & Treatment
Surface Preparation & TreatmentAnsar Lawi
 
Corrosion Process and Control
Corrosion Process and ControlCorrosion Process and Control
Corrosion Process and ControlAnsar Lawi
 
Six Sigma and Its Implementation
Six Sigma and Its ImplementationSix Sigma and Its Implementation
Six Sigma and Its ImplementationAnsar Lawi
 
JIT Kanban (Sejarah and Implementasi)
JIT Kanban (Sejarah and Implementasi)JIT Kanban (Sejarah and Implementasi)
JIT Kanban (Sejarah and Implementasi)Ansar Lawi
 
Implementation of OHSAS 18001
Implementation of  OHSAS 18001Implementation of  OHSAS 18001
Implementation of OHSAS 18001Ansar Lawi
 

More from Ansar Lawi (10)

5S for Enhancing Productivity, Quality, and Safety at the Workplace
5S for Enhancing Productivity, Quality, and Safety at the Workplace5S for Enhancing Productivity, Quality, and Safety at the Workplace
5S for Enhancing Productivity, Quality, and Safety at the Workplace
 
Etika dasar (lawi)
Etika dasar (lawi)Etika dasar (lawi)
Etika dasar (lawi)
 
Pengantar Pengendalian kualitas
Pengantar Pengendalian kualitasPengantar Pengendalian kualitas
Pengantar Pengendalian kualitas
 
5S Training
5S Training5S Training
5S Training
 
Pertidaksamaan Dengan Nilai Mutlak
Pertidaksamaan Dengan Nilai MutlakPertidaksamaan Dengan Nilai Mutlak
Pertidaksamaan Dengan Nilai Mutlak
 
Surface Preparation & Treatment
Surface Preparation & TreatmentSurface Preparation & Treatment
Surface Preparation & Treatment
 
Corrosion Process and Control
Corrosion Process and ControlCorrosion Process and Control
Corrosion Process and Control
 
Six Sigma and Its Implementation
Six Sigma and Its ImplementationSix Sigma and Its Implementation
Six Sigma and Its Implementation
 
JIT Kanban (Sejarah and Implementasi)
JIT Kanban (Sejarah and Implementasi)JIT Kanban (Sejarah and Implementasi)
JIT Kanban (Sejarah and Implementasi)
 
Implementation of OHSAS 18001
Implementation of  OHSAS 18001Implementation of  OHSAS 18001
Implementation of OHSAS 18001
 

PPIC Manajemen Permintaan

  • 1. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL
  • 2. Konsep Dasar  Demand management didefinisikan sebagai suatu fungsi pengelolaan dari semua permintaan produk untuk menjamin bahwa penyusunan jadwal induk (master schedule) mengetahui dan menyadari semua permintaan produk itu.  Secara garis besar aktivitas-aktivitas dalam manajemen permintaan dapat dikategorikan ke dalam dua aktivitas utama, pelayanan pesanan (order service), dan peramalan (forecasting)
  • 3. Konsep Dasar  Marketing seyogyanya memisahkan sales plan dan order.  Produk dependent demand tidak boleh diramalkan, tetapi harus di hitung  Peramalan hanya boleh dilakukan pada produk yang tergolong independent demand Dependent demand order quantities are computed using a system called material requirements planning (MRP)
  • 4. Konsep Dasar Pola-pola data deret waktu yang umum terjadi pada peramalan Metode paramalan dekomposisi klasikal: data yang ada paling sedikit terbentuk dari 3 komponen (seasonality, trend, dan randomness).
  • 5. Sistem Peramalan Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.  Salah satu jenis peramalan adalah peramalan permintaan.  Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk – produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang
  • 6. Peramalan dan Horison Waktu Dalam hubunganya dengan horizon waktu peramalan, kita dapat mengklasifikasikan peramalan tersebut ke dalam 3 kelompok, yaitu: 1. Peramalan Jangka Pajang, umumnya 2 sampai 10 tahun. Peramalan ini digunakan untuk perencanaan produk dan perencanaan sumber daya. 2. Peramalan Jangka Menengah, umumnya 1 sampai 24 bulan. Peramalan ini lebih mengkhusus dibandingkan peramalan jangka panjang, biasanya digunakan untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan penentuan anggaran. 3. Peramalan Jangka Pendek, umumnya 1 sampai 5 minggu. Peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan lain – lain.
  • 7. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Peramalan  Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Faktor – faktor lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi peramalan.  Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi peramalan: 1. Kondisi umum bisnis dan ekonomi 2. Reaksi dan tindakan pesaing 3. Tindakan pemerintah 4. Kecenderungan pasar 5. Siklus hidup produk 6. Gaya dan mode 7. Perubahan permintaan konsumen 8. Inovasi teknologi
  • 8. Beberapa Sifat Hasil Peramalan Dalam membuat peramalan atau menerapkan hasil peramalan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan:  Peramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya bias mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.  Peramalan seharusnya memberikan informasi mengenai berapa ukuran kesalahan.  Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan dengan peramalan jangka panjang.
  • 9. Peraturan Peramalan Tidak boleh meramalkan produk – produk yang tergolong ke dalam dependent demand. Produk–produk yang tergolong dalam dependent demand harus direncanakan atau dihitung. Peramalan hanya boleh dilakukan pada produk–produk yang tergolong ke dalam independent demand. Penentuan horizon peramalan berdasarkan kondisi aktual sistem manufaktur dan tujuan dari peramalan. Semakin jauh periode di masa mendatang yang diramalkan-dengan asumsi faktor–faktor lain tetap-hasil ramalan akan semakin kurang akurat Disamping berdasarkan waktu, peramalan juga dapat dilakukan berdasarkan lokasi geografis, kelompok produk, yang dikenal sebagai peramlan berdasarkan dimensi agregasi dan disagregasi. Peramalan pada tingkat agregasi yang lebih tinggi akan lebih akurat dibandingkan peramalan pada tingkat agregasi yang lebih rendah atau pada tingkat disagregasi.
  • 10. METODE PERAMALAN PERMINTAAN • Metode bebas (freehand method) • Metode setengah rata-rata (semi average method) • Metode rata-rata bergerak (moving average method) • Metode kwadrat terkecil (least quares method)
  • 11. 1. Metode Bebas Pendekatan garis lurus yang ditarik mendekati titik-titik koordinat yang sudah diketahui
  • 12. 2. Metode setengah rata-rata (semi average method)  Perhitungan nilai trend pada tahun tertentu dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:  Y' = ao + bx  Keterangan  Y’ : nilai trend periode tertentu  a : nilai trend periode dasar  b : tambahan trend tahunan yang dihitung dengan cara (X2 – X1)/n  X2 : setengah rata-rata kelompok kedua  X1 : setengah rata-rata kelompok pertama  n : jumlah periode antara x2 dan x1  X : jumlah unit tahun yang dihitung dari periode dasar.
  • 13. 2. Metode setengah rata-rata (semi average method) Sekelompok data dibagi menjadi 2 (dua) bagian yang sama, jika jumlah datanya ganjil, maka data yang ditengah dapat dihilangkan  ao = a1988 = 332.200  b = (X2 – X1)/n = (459.600 - 332.200)/5 = 25.480
  • 14. 2. Metode setengah rata-rata (semi average method)  Nilai trend permulaan tahun 1986-1995 adalah:  ao = a1988 = 319.200  b = (X2 – X1)/n = (459.600 - 332.200)/5 = 25.480  Y1986 = 332.200 + 25.480 (-2,5) = 268.500  Y1987 = 332.200 + 25.480 (-1,5) = 293.980  Y1988 = 332.200 + 25.480 (-0,5) = 319.460  Y1989 = 332.200 + 25.480 ( 0,5) = 344.940  Y1990 = 332.200 + 25.480 ( 1,5) = 370.420  Y1991 = 332.200 + 25.480 ( 2,5) = 395.900  Y1992 = 332.200 + 25.480 ( 3,5) = 421.380  Y1993 = 332.200+ 25.480 (4,5) = 446.860  Y1994 = 332.200 + 25.480 ( 5,5) = 472.340  Y1995 = 332.200 + 25.480 ( 6,5) = 497.820
  • 15. 2. Metode setengah rata-rata (semi average method)  Misalnya:  Nilai trend permulaan tahun 1986-1995 adalah:  ao = a1993 = 459.600  b = (X2 – X1)/n = (459.600 - 332.200)/5 = 25.480  Nilai trend permulaan tahun 1986-1995 adalah:  Y1986 = 459.600+ 25.480 (-7,5) = 268.500  Y1987 = 459.600+ 25.480 (-6,5) = 293.980  Y1988 = 459.600+ 25.480 (-5,5) = 319.460  Y1989 = 459.600+ 25.480 (-4,5) = 344.940  Y1990 = 459.600+ 25.480 (-3,5) = 370.420  Y1991 = 459.600+ 25.480 (-2,5) = 395.900  Y1992 = 459.600+ 25.480 (-1,5) = 421.380  Y1993 = 459.600+ 25.480 (-0,5) = 459.600  Y1994 = 459.600+ 25.480 ( 0,5) = 472.340  Y1995 = 459.600+ 25.480 ( 1,5) = 497.820
  • 16. 2. Metode setengah rata-rata (semi average method)
  • 17. 3. Metode Single Moving Average ◦ Metode single moving average  Cara menghitung: Jika menggunakan cara 3 bulan moving averages, maka forecast satu bulan sebesar rata-rata 3 bulan sebelumnya. Rumus: X  X  ... X S t t-1 t-n 1 n t 1    St+1 = Forecast untuk periode ke t + 1 Xt = Data periode t n = Jangka waktu moving averages.
  • 18. 3. Metode Single Moving Average  Metode Single Moving Average ini biasanya lebih cocok digunakan untuk melakukan forecast hal-hal yang bersifat random, artinya tidak ada gejala trend naik maupun turun, musiman dan sebagainya, melainkan sulit diketahui polanya.  Metode Single Moving Average mempunyai 2 sifat khusus: ◦ Untuk membuat forecast diperlukan data masa lalu selama jangka waktu tertentu. ◦ Semakin panjang moving averages, maka akan menghasilkan moving averages yang semakin halus.  Menghitung forecast error E    ◦ Mean absolute error => ◦ Mean squared error => n t t X S  X S  n E 2  t  t  Xt = Data aktual periode t, St = Peramalan periode t
  • 19. 3. Metode Single Moving Average ◦ Misal: ◦ Jika forecast dengan metode 3 bulan moving averages untuk bulan April adalah ◦ Penjualan Januari 20.000 kg Februari 21.000 kg Maret 19.000 kg X X X S 3 2 1 3 4    19.000 21.000 20.000 3 S4    S 20.000 4 
  • 20. 3. Metode Single Moving Average Bulan Permintaan Forecast 3 bulan 5 bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 20 21 19 17 22 24 18 23 20 25 22 24 - - - 20.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
  • 21. 3. Metode Single Moving Average Bulan Permintaan 3 bulan Forecast Error Absolute error (Error)2 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 20 21 19 17 22 24 18 23 20 25 22 24 - - - 20.00 19.00 19.33 21.00 21.33 21.67 20.33 22.67 22.33 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
  • 22. 3. Metode Single Moving Average Perbandingan error antara 3 bulan dan 5 bulan moving average 3 bln moving average 5 bln moving average Mean absolut error 2.67 2.37 Mean squared error 8.81 7.54 Berdasarkan perbandingan tersebut, moving average dengan jangka waktu lebih lama, maka forecasting akan menimbulkan penyimpangan lebih kecil.
  • 23. 4. Trend Metode Least Square  Trend adalah rata-rata perubahan dalam jangka panjang.  Jika hal yang diteliti menunjukkan gejala pertambahan, maka trend yang dimiliki disebut sebagai trend positif.  Jika hal yang diteliti menunjukkan gejala semakin berkurang, maka trend yang dimiliki disebut sebagai trend negatif.  Salah satu metode trend yang digunakan adalah metode least squares.  Persamaan trend dengan metode least square adalah Ŷ = a + bX
  • 24. 4. Trend Metode Least Square  Y’ = a + bx  Σx = na + bΣx  Σxy = x + b Σx2 Dimana:  a & b = konstanta persamaan  n = Jumlah data  x = periode waktu Tahun X Penjualan Y xy X2 Y’ 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 10 05 15 20 25 30 40 45 35
  • 25. 4. Trend Metode Least Square Tahun X Penjualan Y xy X2 Y’ 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 0 1 2 3 4 5 6 7 8 10 05 15 20 25 30 40 45 35 0 5 30 60 100 150 240 315 280 0 1 4 9 16 25 36 49 64 36 1180 204 Σx = na + bΣx Σxy = Σxa + bΣx2
  • 26. 4. Trend Metode Least Square Σx = na + bΣx Σxy = Σxa + b Σx2 36 = 9a + 36b (4) 1180 = 36a + 204b (1) 36 = 9a + 36b (4) => 144 = 36a + 144b 1180 = 36a + 204b (1) => 1180 = 36a + 204b -1036 = -60b b = -1036 /-60 b = 17.3 36 = 9a + 36b => 36 = 9a + 36 (17.3) => 36 = 9a + 622.8 => -9a = 622.8 – 36 => -9a = 586.8 => a = -65.2 Y’ = -65.2 + 17.3 x
  • 27. Tahun Penjualan X XY X^2 Ŷ 2000 10 0 0 0 -65.25 2001 5 1 5 1 -47.95 2002 15 2 30 4 -30.65 2003 20 3 60 9 -13.35 2004 25 4 100 16 3.95 2005 30 5 150 25 21.25 2006 40 6 240 36 38.55 2007 45 7 315 49 55.85 2008 35 8 280 64 73.15 Σ 215 1180 204 Y = -65,25 + 17.30X a = -65.25 b = 17.30
  • 28. Latihan Dari laporan pesanan barang selama 10 bulan perusahaan A didapatkan sebagai berikut di bawah ini. Dengan menggunakan Metode Single Moving Average, hitunglah Forecast Error-nya (Mean Absolute Error dan Mean Averaged Error) Bulan Pesanan Januari 120 Pebuari 90 Maret 100 April 75 Mei 110 Juni 50 Juli 75 Agustus 130 September 110 Oktober 90
  • 29. Perusahaan B ingin mengembangkan peramalan dengan menggunakan metode Least Square. Hitunglah peramalannya (Y’) tiap periode! Periode Permintaan x y xy x2 1 37 37 1 2 40 80 4 3 41 123 9 4 37 148 16 5 45 225 25 6 50 300 36 7 43 301 49 8 47 376 64 9 56 504 81 10 52 520 100 11 55 605 121 12 54 648 144 78 557 3.867 650