Peramalan (forecasting) adalah memprediksi kejadian di masa depan berdasarkan data masa lalu. Metode peramalan penting untuk perusahaan dalam menentukan produksi, penjualan, dan keputusan manajemen lainnya. Ada dua jenis peramalan: kualitatif (berdasarkan pendapat ahli) dan kuantitatif (menggunakan metode seperti moving average). Peramalan kuantitatif lebih objektif dengan meminimalisir kesalahan.
1. SOAL LATIHAN
Bab 5
1. Jelaskan pengertian dan metode daripada forecasting?
2. Mengapa forecasting penting bagi manajemen perusahaan? Dan bagaimana perusahaan
dapat menentukan jenis metode forecasting yang paling baik?
3. Berikut ini data permintaan triwulanan produk X dari tahun 2005-2008:
Tahun/
Triwulan Permintaan
Tahun/
Triwulan Permintaan
2005 / 1
2
3
4
20
18
21
24
2007 / 1
2
3
4
18
21
19
23
2006 / 1
2
3
4
19
22
25
23
2008 / 1
2
3
4
20
18
25
24
Dari data tersebut, tentukan permintaan produk X pada triwulan pertama tahun 2009dengan:
a. Metode 3 triwulan moving average dan 5 triwulan moving average
b. Dari dua metode tersebut, metode mana yang sebaiknya dipilih? Kenapa?
2. Pengertian Peramalan (Forecasting)
Peramalan atau forecasting yaitu aktivitas memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi di
masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Pengertian lain dari peramaan (forecasting)
adalah suatu teknik analisa perhitungan yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif ataupun
keuantitatif untuk melakukan perkiraan peristiwa pada masa depan dengan penggunaan referensi data-
data pada masa lalu.
Peramalan memiliki tujuan untuk memprediksi prospek ekonomi dan aktivitas usaha dan juga pengaruh
lingkungan kepada prospek tersebut. Peramalan (forecasting) adalah suatu bagian yang paling penting
untuk setiap perusahaan maupun organisai bisnis dalam saat mengambil keputusan manajemen.
Peramalan sendiri dapat menjadi dasar untuk suatu rencana jangka pendek mengengah ataupun
jangka panjang sebuah perusahaan. Dalam suatu peramalan (forecasting) diperlukan seminim
mungkin kesalahan (error) didalamnya. Supaya bisa meminimalisir tingkat kesalahan tersebut maka
akan lebih baik apabila peramalan itu dilaksanakan dalam satuan angka atau kuantitatif.
Metode Peramalan (Forecasting)
Metode peramalan ialah suatu cara mengestimasi atau memperkirakan dengan kuantitatif ataupun
kualitatif apa yang terjadi di masa depan menurut data yang relevan di masa lalu. Penggunaan metode
peramalan ini yaitu untuk memprediksi dengan sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan
di masa lalu. Dengan demikian metode peramalan bisa memberikan objektivitas yang lebih besar.
Adapun jenis metode peramalan, antara lain sebagai berikut:
Metode peramalan yang berdasar pada pemakaian analisa keterkaitan antar variabel
yang diperkirakan dengan variabel waktu dengan deret berkala (time series).
Metode peramalan yang berdasar pada pemakaian analisis pola hubungan antar variabel
yang hendak diperkirakan dengan variabel lain yang menjadi pengaruh, yang bukan
waktu disebut Metode Korelasi atau sebab akibat (metode causal).
Jenis – jenis metode peramalan.
1. KUALITATIF.
Yaitu mengetahui data yang akan di gunakan untuk melakukan peramalan berdasarkan
pendapat para ahli / pakar.
2. KUANTITATIF.
* Metode smoothing.
metode ini digunakan untuk jangka pendek, fungsi dari metode ini adalah untuk mengurangi
ketidak teraturan musiman, sehingga mempunyai syarat minimal harus tersedia data dua
tahun yang lalu, penggunaan metode ini misalnya untuk perencanaan dan pengendalian
produksi dan persedian, serta perencanaan keuntungan.
* Metode box – jenkins.
Hampir sama dengan metode smothing, tetapi caranya lebih kompleks, sehingga lebih sulit
oleh karena itu metode ini lebih sering dipakai oleh para penaksir.
* Metode proyeksi trend dengan regresi.
Untuk melakukan peramalan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga data
minimal yang dibutuhkan untuk menyusun peramalan dengan metode ini sekurang kurangnya
lima tahun terakhir, metode ini biasanya di gunakan untuk ekspansi, atau investasi sebuah
perusahaan.
* Metode Sebab Akibat ( Causal Methods / Korelasi ).
Dibagi menjadi.
3. – Metode regresi dan korelasi.
– Model ekonometri.
– Model input output atau lebih dikenal sebagai sederhana dua berganda.
Untuk menentukan metode mana yang akan dipakai untuk melakukan peramalan ada 6 faktor
utama yang harus di ketahui untuk mengidentifikasikan tekhnik dan metode peramalan yaitu
1. Horizon waktu.
2. Pola dari data.
3. Jenis dari model.
4. Biaya.
5. Ketepatan.
6. Flexibilitas.
Sedangkan jenis data yang dapat di perhatikan adalah
1. Data kuantitatif.
2. Data kualitatif.
3. Data diskrit.
4. Data kontinyu.
5. Data primer.
6. Data sekunder.
Berdasarkan jenis data ramalan yang disusun, peramalan dibagi menjadi dua jenis,
yaitu (Saputro dan Asri, 2000:148):
1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa lalu. Hasil ramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang
menyusunnya. Hal ini penting karena peramalan tersebut ditentukan
berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta
pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini
didasarkan atas hasil penyelidikan, seperti pendapat salesman, pendapat sales
manajer pendapat para ahli dan survey konsumen.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data penjualan
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode
yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Penggunaan metode yang
berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda pula.
Salah satu keputusan penting dalam perusahaan yang dilakukan oleh manajemen
adalah menentukan tingkat produksi dari barang atau jasa yang perlu disiapkan untuk masa
datang. Penentuan tingkat produksi, yang merupakan tingkat penawaran, di pengaruhi oleh
jumlah permintaan pasar yang dapat dipenuhi oleh perusahaan. Tingkat penawaran yang lebih
tinggi dari permintaan pasar dapat mengakibatkan terjadinya pemborosan biaya, seperti biaya
penyimpanan, biaya modal, dan biaya kerusakan barang. Tingkat penawaran yang lebih
rendah dibandingkan kemampuan pangsa pasar yang dapat diraih mengakibatkan hilangnya
kesempatan untuk memperoleh keuntungan, bahkan mengakibatkan hilangnya pelanggan
karena beralih ke pesaing.
Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang optimal diperlukan adanya suatu cara
yang tepat, sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu alat yang diperlukan oleh
manajemen dan merupakan bagian integral dari proses pengambilan keputusan ialah Metode
4. Peramalan. Metode peramalan digunakan untuk mengukur atau menaksir keadaan dimasa
datang. Peramalan tidak saja dilakukan untuk menentukan jumlah produk yang perlu dibuat
atau kapasitas jasa yang perlu disediakan, tetapi juga diperlukan untuk berbagai bidang lain
(seperti dalam pengadaan, penjualan, personalia, termasuk untuk peramalan teknologi,
ekonomi, ataupun perubahan sosial – budaya). Bagian perusahaan satu selalu mempunyai
keterkaitan dengan bagian lain, sehingga suatu peramalanyang baik atau buruk akan
mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan.
Pembuatan forecast sudah barang tentu masih diperlukan karena forecast tetap merupakan bagian
dari strategic planning yang vital walaupun proses pembuatannya menjadi lebih sulit dan
akurasinya dipertanyakan.
Hasil observasi, dengan para manajer di beberapa perusahaan menunjukkan bahwa kegiatan
pembuatan forecast selalu merupakan bagian yang penting bagi para manajer terutama manajer
pemasaran. Marketing Manajer pada umumnya masih senang menggunakan persentase dari
forecast penjualan untuk menentukan berapa uang yang harus dikeluarkan untuk melakukan
aktifitas promosi. Oleh karena itu, pembuatan forecast adalah tahap awal dari pembuatan rencana
pemasaran. Demikian juga para accounting manajer, tetap mengandalkan forecast dalam
pembuatan budget mereka. Bahkan untuk bagian sales, kinerja dari seorang kepala cabang
kadang-kadang diukur dari kemampuan mereka untuk membuat forecast dan bonus dari si
salesman sering dikaitkan dengan pencapaian dari penjualan dibandingkan dengan forecast.