SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
OBAT TRADISIONAL
LINDA INDRIANI
A 183 020
CPOTB
Peraturan BPOM
Nomor Hk.03.1.23.06.11.5629 tahun 2011
CPOTB
Ketentuan
Umum
Personalia
Bangunan,
Fasilitas,
Peralatan
Sanitasi &
Higiene
Dokumentasi
Produksi
Pengawasan
mutu
Pembuatan
dan analisis
berdasarkan
kontrak
Cara
penyimpanan
dan
pengiriman
OT
Penanganan
keluhan
Inspeksi diri
Prinsip
Industri obat tradisional harus membuat obat tradisonal
sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaannya,
memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin
edar (registrasi) dan tidak menimbulkan resiko yang
membahayakan penggunanya karena tidak aman, mutu
rendah atau tidak efektif.
CPOTB
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Unsur Dasar
Manajemen Mutu
01 Mencakup semua hal baik secara tersendiri atupun secara
kolektif, yg mempengaruhi mutu dari obat tradisional yg
dihasilkan.
PEMASTIAN MUTU
02 Bagian dari CPOTB yang berhubungan dengan pengambilan
sampel/spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi dan
dokumentasi , prosedur pelulusan yg memastikan bahwa mutu
produk sesuai dengan yg dipersyaratkan.
PENGAWASAN MUTU
03 Tujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dan
spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi.
PENGKAJIAN MUTU PRODUK
04 Merupakan proses sistematis untuk melakukan penilaian,
pengendalian dan pengkajian risiko terhadap mutu suau produk.
MANAJEMEN RESIKO MUTU
BAB II
PERSONALIA
Prinsip
Sumber daya manusia sangat penting dalam pembentukan dan penerapan sistem pemastian
mutu yang memuaskan dan pembuatan obat tradisional yang benar.
Seluruh personil hendaklah memahami prinsip CPOTB dan memperoleh pelatihan
awal dan berkesinambungan, termasuk instruksi mengenai higiene yang berkaitan
dengan pekerjaannya.
apoteker
Kepala bag.
produksi
Kepala bag.
Pengawasan
mutu
Kepala bag.
Pemastian
mutu
BAB III
BANGUNAN, FASILITAS DAN PERALATAN
Prinsip
Bangunan, fasilitas dan peralatan untuk pembuatan obat tradisional hendaklah memiliki
desain, kontruksi dan letak yang memadai/serta disesuaikan kondisinya dan dirawat dengan
baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar.
Bangunan dan Fasilitas
mencakup:
1. Area penimbangan
2. Area produksi
3. Area penyimpanan
4. Area pengawasan mutu
5. Area sarana pendukung
Peralatan :
Peralatan untuk pembuatan OT harus
memiliki desain dan kontruksi yang tepat,
ukuran yang memadai serta ditempatkan dan
dikualifikasi dengan tepat, agar mutu obat
tradisional terjamin sesuai desain dari bets ke
bets dan untuk memudahkan pembersihan
dan perawatan.
AREA PENIMBANGAN : Penimbangan bahan awal dan produk ruahan di lakukan di ruangan terpisah
AREA PRODUKSI : Tata letak ruang produksi dirancang untuk memungkinkan kegiatan produksi
dilakukan di area yang saling berhubungan berdasarkan urutan tahap produksi.
AREA PENYIMPANAN : Area penyimpanan ditata dengan rapih dan bersih untuk mencegah
kontaminasi silang diberi penanda seperti area karantina.
AREA PENGAWASAN MUTU : Laboratorium harus terpisah dari area produksi, area pengujian
mikrobiologi terpsah dari area lain.
AREA SARANA PENDUKUNG : Ruang istirahat, kantin, dan bengkel perbaikan harus terpisah dari area
produksi dan pengawasan mutu
BAB IV
SANITASI DAN HIGIENE
Prinsip
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi hendaklah diterapkan pada setiap aspek pembuatan
obat radisional..
Ruang lingkup sanitasi dan higiene meliputi:
1. Personil
2. Bangunan, peralatan dan perlengkapan
3. Bahan produksi serta wadahnya
4. Segala sesuatu yang dapat menjadi sumber pencemaran produk
BAB V
DOKUMENTASI
Prinsip
Dokumentasi adalah bagian dari sistem informasi manajemen dan dokumentasi yang baik
merupakan bagian yang essensial dari pemastian mutu.
Dokumen yang diperukan:
1. Spesifikasi
1. Spesifikasi bahan mentah dan bahan awal
2. Spesifikasi produk antara dan produk ruahan
3. Spesifikasi bahan pengemas
4. Spesifikasi produk jadi
5. Dokumen produksi
6. Dokumen produksi induk
7. Prosedur pengolahan induk
8. Prosedur pengemasan induk
9. Catatan pengolahan bets
10.Catatan pengemasan bets
2. Prosedur dan catatan
1. Penerimaan
2. Pengambilan sampel
3. Pengujian
4. Lan-lain
BAB VI
PRODUKSI
Prinsip
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur tervalidasi yang telah
ditetapkan dan memenuhi ketentuan CPOTB yan menjamin senantiasa menghasilkan produk
yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan izin edar
(registrasi).
Pencegahan
kontaminasi
silang dan
kontaminasi
mikroba
Sistem
penomeran
bets/lots
Penimbangan
dan
penyerahan
Pengolahan
Bahan dan
Produk
Kering
Bahan & Produk kering :
1. Pencampuran dan Granulasi
2. Pencetakan tablet
3. Penyalutan
4. Pengisian kapusl keras
5. Cairan krim dan salep
Lanjutan
Bahan
pengemas
Kegiatan
pengemasan Pengembalian
Pengawasan
selama proses
Bahan dan
produk yang
ditolak,
dipulihkan dan
dikembalikan
Karantina dan
penyerahan
produk jadi
Catatan
pengendalian
pengiriman
produk
Penyimpanan
bahan awal,
pengemas,
produk antara,
ruahan dan jadi
Pengiriman dan
pengangkutan
BAB VII
PENGAWASAN MUTU
Ruang lingkup pengawasan mutu meliputi :
1. Pengambilan sampel
2. Spesifikasi dan pengujian
3. Organisasi
4. Dokumentasi dan prosedur pelulusan
Prinsip
Bagian yang essensial dari CPOTB untuk memberikan kepastian bahwa produk secara
konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
Cara berlaboratorium pengawasan mutu yang baik
Dokumentasi
Spesifikasi :
1. Prosedur pengambilan sampel
2. Prosedur dan catatan pengujian
3. Buku catatan laboratorium
4. Laporan analisis
5. Data pemantauan lingkungan
6. Catatan validasi metode analisis
7. Prosedur dan catatan kalibrasi
Pengambilan sampel
1. Metode pengambilan sampel
2. Peralatan yg harus digunakan
3. Jumlah sampel yg harus diambil
4. Instruksi sub divisi yg dibutuhkan
5. Jenis dan kondisi wadah sampel
6. Identifikasi kontainer sampel
7. Tindakan pencegahan khusus
8. Kondisi penyimpanan
9. Petunjuk pembersihan
10.Penyimpanan peralatan
Pengujian
1. Nama bahan , produk dan bentuk sediaan
2. Nomer bets
3. Referensi spesifikasi
4. Hasil uji
5. Tgl pengujian
6. Paraf analisis
7. Paraf verifikator
8. Pernyataan yg jelas tentang
pelulusan/penolakan atau status lain
Program stabilitas
pasca pemasaran
1. Jumlah bets dan ukuran bets yg berbeda
2. Metode uji fisika,kimia dan mikobiologi
3. Kriteria penerimaan
4. Referensi metode pengujian
5. Sistem tutup wadah
BAB VIII
PEMBUATAN DAN ANLISIS BERDASARKAN
KONTRAK
Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak meliputi :
1. Pemberi kontrak
2. Penerima kontrak
3. kontrak
Prinsip
Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak harus dibuat secara benar, disetujui dan
dikendalikan untuk menghindarkan kesalahpahaman yg dapat menyebabkan produk atau
pekerjaan dgn mutu yg tidak memuaskan.
Bab ini meliputi tanggung awab industri obat tradisional terhadap badan POM dalam hal
pemberian izin edar dan pembuatan obat.
BAB IX
CARA PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN OBAT
TRADISIONAL YANG BAIK
Prinsip
Merupakan bagian yang penting dalam kegiatan dan manajemen rantai pemasokan produk
yang terintegrasi.
personalia
Organisasi
dan
manajemen
Manajemen
mutu
Bangunan
dan fasilitas
penyimpanan
dan sistem
pergudangan
Pengiriman Dokumentasi Keluhan
Kegiatan
kontrak
BAB X
PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK,
PENARIKAN KEMBALI PRODUK,DAN PRODUK
KEMBALIAN
Prinsip
Semua keluhan dan informasi lain yg berkaitan dengan kemungkinan terjadi kerusakan obat
hendaklah dikaji dengan teliti sesuai dengan prosedur tertulis
keluhan
• Keluhan mengenai produk dapat disebabkan oleh keluhan mengenai mutu
yg berupa kerusakan fisik,kimia,biologi dari produk/ kemasan.
Penarikan kembali produk
• Penarikan kembali produk diprakarsai oleh :
• IOT atu atas perintah badan POM
• Atas prakarsa sendiri
Produk kembalian
Dokumentasi
BAB XI
INSPEKSI DIRI
Prinsip
Tujuan inspeksi diri adalah untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan
pengawasan mutu IOT memenuhi ketentuan CPOTB.
Aspek untuk inspeksi diri:
• Personalia
• Bangunan
• Perawatan bangunan dan peralatan
• Penyimpanan bahan awal, pengemas dan produk jadi
• Peralatan
• Produksi dan pengawasan selama proses
• Pengawasan mutu
• Dokumentis
• Sanitasi dan higiene
• Program validasi dan re-validasi
lanjutan
Tim inspeksi diri
• Terdiri dari 3 anggota yang berpengalaman di bidangnya
Cakupan dan frekuensi inpeksi diri
• Dilakukan per bagian sesuai dengan kebutuhan
Laporan inpseksi diri
Tindak lanjut
Thank you

More Related Content

Similar to TUGAS OT PPT.pptx

Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfBab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfSinta Lestari
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBNesha Mutiara
 
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptPesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptsuci827264
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptxRetnoAdriyani
 
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2ISD
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanDanang suryo Wardhono
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptxPujoyuwonoMartosuyon
 
SNI Sistem Pertanian Organik
SNI Sistem Pertanian OrganikSNI Sistem Pertanian Organik
SNI Sistem Pertanian OrganikAchmad Wahid
 
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdfBab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdfSinta Lestari
 

Similar to TUGAS OT PPT.pptx (20)

Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfBab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
 
Cpob 2012
Cpob 2012Cpob 2012
Cpob 2012
 
GMP.ppt
GMP.pptGMP.ppt
GMP.ppt
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
 
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
 
Pedoman CDAKB.pptx
Pedoman CDAKB.pptxPedoman CDAKB.pptx
Pedoman CDAKB.pptx
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptPesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
 
Cppb
CppbCppb
Cppb
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx
 
CPOB
CPOBCPOB
CPOB
 
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
 
TRAINING CDOB 2020.pptx
TRAINING CDOB 2020.pptxTRAINING CDOB 2020.pptx
TRAINING CDOB 2020.pptx
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makan
 
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan OrganikSNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
 
Apa itu cpkb
Apa itu cpkbApa itu cpkb
Apa itu cpkb
 
CPOB 1_Ppt.pptx
CPOB 1_Ppt.pptxCPOB 1_Ppt.pptx
CPOB 1_Ppt.pptx
 
SNI Sistem Pertanian Organik
SNI Sistem Pertanian OrganikSNI Sistem Pertanian Organik
SNI Sistem Pertanian Organik
 
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdfBab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
 

Recently uploaded

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 

Recently uploaded (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 

TUGAS OT PPT.pptx

  • 1. OBAT TRADISIONAL LINDA INDRIANI A 183 020 CPOTB Peraturan BPOM Nomor Hk.03.1.23.06.11.5629 tahun 2011
  • 3. Prinsip Industri obat tradisional harus membuat obat tradisonal sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaannya, memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin edar (registrasi) dan tidak menimbulkan resiko yang membahayakan penggunanya karena tidak aman, mutu rendah atau tidak efektif. CPOTB BAB 1 KETENTUAN UMUM
  • 4. Unsur Dasar Manajemen Mutu 01 Mencakup semua hal baik secara tersendiri atupun secara kolektif, yg mempengaruhi mutu dari obat tradisional yg dihasilkan. PEMASTIAN MUTU 02 Bagian dari CPOTB yang berhubungan dengan pengambilan sampel/spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi dan dokumentasi , prosedur pelulusan yg memastikan bahwa mutu produk sesuai dengan yg dipersyaratkan. PENGAWASAN MUTU 03 Tujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dan spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi. PENGKAJIAN MUTU PRODUK 04 Merupakan proses sistematis untuk melakukan penilaian, pengendalian dan pengkajian risiko terhadap mutu suau produk. MANAJEMEN RESIKO MUTU
  • 5. BAB II PERSONALIA Prinsip Sumber daya manusia sangat penting dalam pembentukan dan penerapan sistem pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat tradisional yang benar. Seluruh personil hendaklah memahami prinsip CPOTB dan memperoleh pelatihan awal dan berkesinambungan, termasuk instruksi mengenai higiene yang berkaitan dengan pekerjaannya. apoteker Kepala bag. produksi Kepala bag. Pengawasan mutu Kepala bag. Pemastian mutu
  • 6. BAB III BANGUNAN, FASILITAS DAN PERALATAN Prinsip Bangunan, fasilitas dan peralatan untuk pembuatan obat tradisional hendaklah memiliki desain, kontruksi dan letak yang memadai/serta disesuaikan kondisinya dan dirawat dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Bangunan dan Fasilitas mencakup: 1. Area penimbangan 2. Area produksi 3. Area penyimpanan 4. Area pengawasan mutu 5. Area sarana pendukung Peralatan : Peralatan untuk pembuatan OT harus memiliki desain dan kontruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan tepat, agar mutu obat tradisional terjamin sesuai desain dari bets ke bets dan untuk memudahkan pembersihan dan perawatan.
  • 7. AREA PENIMBANGAN : Penimbangan bahan awal dan produk ruahan di lakukan di ruangan terpisah AREA PRODUKSI : Tata letak ruang produksi dirancang untuk memungkinkan kegiatan produksi dilakukan di area yang saling berhubungan berdasarkan urutan tahap produksi. AREA PENYIMPANAN : Area penyimpanan ditata dengan rapih dan bersih untuk mencegah kontaminasi silang diberi penanda seperti area karantina. AREA PENGAWASAN MUTU : Laboratorium harus terpisah dari area produksi, area pengujian mikrobiologi terpsah dari area lain. AREA SARANA PENDUKUNG : Ruang istirahat, kantin, dan bengkel perbaikan harus terpisah dari area produksi dan pengawasan mutu
  • 8. BAB IV SANITASI DAN HIGIENE Prinsip Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi hendaklah diterapkan pada setiap aspek pembuatan obat radisional.. Ruang lingkup sanitasi dan higiene meliputi: 1. Personil 2. Bangunan, peralatan dan perlengkapan 3. Bahan produksi serta wadahnya 4. Segala sesuatu yang dapat menjadi sumber pencemaran produk
  • 9. BAB V DOKUMENTASI Prinsip Dokumentasi adalah bagian dari sistem informasi manajemen dan dokumentasi yang baik merupakan bagian yang essensial dari pemastian mutu. Dokumen yang diperukan: 1. Spesifikasi 1. Spesifikasi bahan mentah dan bahan awal 2. Spesifikasi produk antara dan produk ruahan 3. Spesifikasi bahan pengemas 4. Spesifikasi produk jadi 5. Dokumen produksi 6. Dokumen produksi induk 7. Prosedur pengolahan induk 8. Prosedur pengemasan induk 9. Catatan pengolahan bets 10.Catatan pengemasan bets 2. Prosedur dan catatan 1. Penerimaan 2. Pengambilan sampel 3. Pengujian 4. Lan-lain
  • 10. BAB VI PRODUKSI Prinsip Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur tervalidasi yang telah ditetapkan dan memenuhi ketentuan CPOTB yan menjamin senantiasa menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan izin edar (registrasi). Pencegahan kontaminasi silang dan kontaminasi mikroba Sistem penomeran bets/lots Penimbangan dan penyerahan Pengolahan Bahan dan Produk Kering Bahan & Produk kering : 1. Pencampuran dan Granulasi 2. Pencetakan tablet 3. Penyalutan 4. Pengisian kapusl keras 5. Cairan krim dan salep
  • 11. Lanjutan Bahan pengemas Kegiatan pengemasan Pengembalian Pengawasan selama proses Bahan dan produk yang ditolak, dipulihkan dan dikembalikan Karantina dan penyerahan produk jadi Catatan pengendalian pengiriman produk Penyimpanan bahan awal, pengemas, produk antara, ruahan dan jadi Pengiriman dan pengangkutan
  • 12. BAB VII PENGAWASAN MUTU Ruang lingkup pengawasan mutu meliputi : 1. Pengambilan sampel 2. Spesifikasi dan pengujian 3. Organisasi 4. Dokumentasi dan prosedur pelulusan Prinsip Bagian yang essensial dari CPOTB untuk memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
  • 13. Cara berlaboratorium pengawasan mutu yang baik Dokumentasi Spesifikasi : 1. Prosedur pengambilan sampel 2. Prosedur dan catatan pengujian 3. Buku catatan laboratorium 4. Laporan analisis 5. Data pemantauan lingkungan 6. Catatan validasi metode analisis 7. Prosedur dan catatan kalibrasi Pengambilan sampel 1. Metode pengambilan sampel 2. Peralatan yg harus digunakan 3. Jumlah sampel yg harus diambil 4. Instruksi sub divisi yg dibutuhkan 5. Jenis dan kondisi wadah sampel 6. Identifikasi kontainer sampel 7. Tindakan pencegahan khusus 8. Kondisi penyimpanan 9. Petunjuk pembersihan 10.Penyimpanan peralatan Pengujian 1. Nama bahan , produk dan bentuk sediaan 2. Nomer bets 3. Referensi spesifikasi 4. Hasil uji 5. Tgl pengujian 6. Paraf analisis 7. Paraf verifikator 8. Pernyataan yg jelas tentang pelulusan/penolakan atau status lain Program stabilitas pasca pemasaran 1. Jumlah bets dan ukuran bets yg berbeda 2. Metode uji fisika,kimia dan mikobiologi 3. Kriteria penerimaan 4. Referensi metode pengujian 5. Sistem tutup wadah
  • 14. BAB VIII PEMBUATAN DAN ANLISIS BERDASARKAN KONTRAK Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak meliputi : 1. Pemberi kontrak 2. Penerima kontrak 3. kontrak Prinsip Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak harus dibuat secara benar, disetujui dan dikendalikan untuk menghindarkan kesalahpahaman yg dapat menyebabkan produk atau pekerjaan dgn mutu yg tidak memuaskan. Bab ini meliputi tanggung awab industri obat tradisional terhadap badan POM dalam hal pemberian izin edar dan pembuatan obat.
  • 15. BAB IX CARA PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK Prinsip Merupakan bagian yang penting dalam kegiatan dan manajemen rantai pemasokan produk yang terintegrasi. personalia Organisasi dan manajemen Manajemen mutu Bangunan dan fasilitas penyimpanan dan sistem pergudangan Pengiriman Dokumentasi Keluhan Kegiatan kontrak
  • 16. BAB X PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK, PENARIKAN KEMBALI PRODUK,DAN PRODUK KEMBALIAN Prinsip Semua keluhan dan informasi lain yg berkaitan dengan kemungkinan terjadi kerusakan obat hendaklah dikaji dengan teliti sesuai dengan prosedur tertulis keluhan • Keluhan mengenai produk dapat disebabkan oleh keluhan mengenai mutu yg berupa kerusakan fisik,kimia,biologi dari produk/ kemasan. Penarikan kembali produk • Penarikan kembali produk diprakarsai oleh : • IOT atu atas perintah badan POM • Atas prakarsa sendiri Produk kembalian Dokumentasi
  • 17. BAB XI INSPEKSI DIRI Prinsip Tujuan inspeksi diri adalah untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan pengawasan mutu IOT memenuhi ketentuan CPOTB. Aspek untuk inspeksi diri: • Personalia • Bangunan • Perawatan bangunan dan peralatan • Penyimpanan bahan awal, pengemas dan produk jadi • Peralatan • Produksi dan pengawasan selama proses • Pengawasan mutu • Dokumentis • Sanitasi dan higiene • Program validasi dan re-validasi
  • 18. lanjutan Tim inspeksi diri • Terdiri dari 3 anggota yang berpengalaman di bidangnya Cakupan dan frekuensi inpeksi diri • Dilakukan per bagian sesuai dengan kebutuhan Laporan inpseksi diri Tindak lanjut