2. 2
Pemanfaatan
• Meramalkan terjadinya variabel
respons.
• Mengukur hubungan variabel
independent dan dependent setelah
mengontrol pengaruh covariatnya.
3. 3
Asumsi dasar
• Tidak memerlukan asumsi distribusi
normal (terutama pada variabel
dependent)
• Sample cukup besar
• Variabel :
– Independent : nominal, ordinal,interval, rasio
– Dependent : nominal –dikotomi
ordinal (> 2)
6. 6
Langkah Pembentukan Model
• Analisis univariat pd masing-2
variabel.
• Pengamatan secara individual
variabel-2 dalam model multivariat.
• Memasukkan dan memeriksa
kemungkinan ada interaksi variabel.
7. 7
Analisis univariat pd masing-2
variabel.
• Uji statistik chi-square atau uji rasio
likelihood G.
• Bila kategori lebih dari 2 maka dibuat
variabe dummy.
• Untuk variabel continue:
– Taksiran koef regresi (b).
– Taksiran kesalahan baku (SE)
– Statistik uji rasio likelihood G
– Statistik uji Wald (b/SE).
• Bisa digunakan patokan seleksi pada
p<0,25.
8. 8
Pengamatan secara individual
variabel-2 dalam model multivariat.
• Memasukkan semua variabel secara
serentak (metode Enter).
• Memasukkan sekelompok variabel
biologi penting. (metode Stepwise).
–Seleksi maju (forward selection).
–Seleksi mundur (backward selection).
–Seleksi Stepwise.
Statistik G dan Statistik Wald
9. 9
Memeriksa Interaksi Variabel
• Gunakan metode Rasio Likelihood=
–Membandingkan log-likelihood tanpa
interaksi dengn model log likelihood dgn
interaksi.
10. 10
Latihan Kasus
Infark otot jantung MI 1 = sakit
0 = tidak sakit
Aktifitas fisik AF 1 >= 2500 kcal
0 < 2500 kcal
Kategori umur Umur 1 >= 55 th
0 < 55 th
Kebiasaan merokok Mrk 2 = rokok sigaret
>= 15 btg / hr
1 = rokok sigaret <
15 btg / hr
0 = tidak merokok
11. 11
Langkah-langkah penyelesaian
• Karena variabel kebiasaan merokok
memiliki kategori lebih dari 2 maka harus
dibuat variabel dummy sebanyak 2 (k-1).
Dimana kategori tidak merokok
merupakan variabel acuan.
Variabel asli Variabel dummy
MRK D1 D2
Tidak merokok 0 0
Merokok sigaret < 15 btg / hr 1 0
Merokok sigaret >= 15 btg / hr 0 1