SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
7New
QualityTools
PENDAHULUAN
7 New Quality Tools, atau sering disebut juga 7 management and
planning (MP) tools.
Dikembangkan oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan Jepang yang
tergabung dalam JUSE (Union of Japanese Scientists and
Engineers) pada tahun 1972
Tujuan : Sebagai alat untuk memetakan permasalahan secara
terstruktur pada tingkatan manajemen menengah ke atas sehingga
dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan kelancaran
komunikasi antar team kerja di lapangan yang sering berhadapan
dengan permasalahan yang kompleksitas
2
diferensiasi
7 Basic Quality Tools
7 New Quality Tools
 Keterlibatan
Manajemen
menengah keatas
 Pemecahan
masalah bersifat
kualitatif
 Keterlibatan suluruh
Manajemen
 Pemecahan
masalah bersifat
Kuantitatif
3
Klasifikasi Teknik-Teknik Quality Management
4
Penjelasan 7 NewQualityTools
Proses pengelompokan data - data verbal hasil dari tahap Brainstorming
berupa Gagasan, Opini, Masalah, serta Solusi.
Metode ini biasa digunakan untuk menentukan akurasi (pinpointing)
masalah dalam situasi yang kacau (chaotic) dengan harapan dapat
menghasilkan strategi dan solusi untuk penyelesaian suatu masalah
5
1. Affinity Diagram
Affinity diagram selanjutnya dapat dijadikan masukan untuk membuat sebuah fishbone diagram
Prosedur affinity diagram adalah sebagai berikut:
6
1. Selama sesi curah pendapat, setiap peserta mencatat pendapat-
pendapatnya dalam sticky notes. Catatan setiap peserta tersebut
ditempelkan secara acak di papan tulis sehingga semua catatan terlihat
oleh semua peserta.
2. Carilah pendapat-pendapat mana saja yang tampaknya saling berhubungan.
3. Urutkan catatan ke dalam kelompok sampai semua catatan terkelompokkan
dan pilihlah sebuah judul untuk setiap kelompok.
4. Agar lebih mudah mengelola dan menganalisisnya, kita dapat
menggabungkan kelompok-kelompok tersebut menjadi sebuah kelompok
besar, atau sebaliknya membagi sebuah kelompok catatan menjadi sub-sub
kelompok yang lebih kecil.
7
Contoh Affinity Diagram
Proses pengelompokan
data berdasarkan tipe dan
jenis masalah
Kumpulan data-data
/pendapat
Affinity
diagram selanjutnya
dapat dijadikan
masukan untuk
membuat
sebuah fishbone
diagram
2. Interrelationship Diagram
8
“Proses analisa hubungan sebab dan akibat dari
berbagai masalah kompleks yang dihadapi.”
Sehingga kita dapat dengan mudah membedakan persoalan apa yang
merupakan driver (pemicu terjadinya masalah) dan persoalan apa yang
merupakan outcome (akibat dari masalah)
9
1. Tuliskan rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam sebuah kalimat yang jelas pada
sebuah sticky notes atau kartu dan tempelkan rumusan permasalahan pada bagian atas papan tulis.
2. Lakukan sesi curah pendapat untuk menampung persoalan-persoalan yang terkait dengan
permasalahan yang sedang dibahas, di mana setiap peserta curah pendapat menuliskan setiap
persoalan pada sebuah sticky notes atau kartu.
3. Tempelkan sembarang persoalan sebagai titik awal pada papan tulis, kemudian tempelkan lagi
persoalan lain yang kira-kira mempunyai hubungan dengan persoalan pertama di dekat kartu persoalan
pertama. Ulangi sampai semua kartu menempel pada papan tulis. Kita harus memberi jarak yang cukup
antar kartu di papan tulis untuk menggambar garis panah nantinya.
4. Setelah semua persoalan tertempel pada papan tulis, fokuskan pada sebuah persoalan dan bandingkan
dengan sebuah persoalan lain, apakah di antara dua persoalan tersebut terdapat:
* Hubungan sebab/akibat yang kuat,
* Hubungan sebab/akibat yang lemah, atau
* Tidak ada hubungan sebab/akibat
Langkah membuat interrelationship diagram :
Langkah membuat interrelationship diagram :
10
5. Analisis diagram:
 Hitung berapa jumlah garis panah yang masuk dan berapa jumlah garis panah yang keluar. Tuliskan
jumlahnya pada bagian bawah setiap kartu persoalan.
 Perhatikan persoalan mana yang memiliki banyak garis panah keluar. Ini indikasi bahwa persoalan
tersebut merupakan driver dan bisa jadi persoalan tersebut merupakan akar penyebab masalah (root
cause).
 Perhatikan juga persoalan mana yang memiliki banyak garis panah masuk. Ini indikasi bahwa
persoalan tersebut merupakan outcome yang juga mungkin penting sebagai parameter untuk
mengatasi permasalahan.
Pastikan juga kita memeriksa apakah persoalan-persoalan yang memiliki garis panah yang sedikit adalah
kunci persoalan.
contoh Interrelationship Diagram
Gambar
1a. Memindahkan
Catatan ke Form
Diagram: Area
Penempatan Sesi
Curah Pendapat
Gambar
1b. Memindahkan
Catatan ke Form
Diagram: “Sebab”
ditempatkan di dekat
“Akibat” Gambar 2. Interrelationship Diagram: Penambahan
Garis Panah untuk Menganalisis Hubungan Sebab-
Akibat
12
Kartu merah muda pada Gambar 2 di atas berisi tulisan “Krisis keuangan” menunjukkan
rumusan permasalahan yang dibahas. Setelah semua garis panah ditarik, persoalan-
persoalan kunci menjadi jelas, yang mana:
 “Kesalahan Planning” memiliki nol garis panah masuk dan empat garis panah keluar.
Jadi penyebab dasar krisis keuangan yang terjadi di industri tersebut adalah karena
kesalahan perencanaan (planning).
 “material tidak tersedia” dan “target produksi tdk dapat terpenuhi” masing-masing
memiliki tiga garis panah masuk sehingga keduanya merupakan akibat utama yang
menjadi kunci untuk menghindari masalah krisis keuangan.
Conclusion Interrelationship Diagram
3. Tree Diagram
13
Teknik yang digunakan untuk memecahkan konsep apa saja, seperti
kebijakan, target, tujuan, sasaran, gagasan, persoalan, tugas-tugas, atau
aktivitas-aktivitas secara lebih rinci ke dalam sub-subkomponen, atau
tingkat yang lebih rendah kedalam sebuah bentuk hirarkis.
Tree Diagram dimulai dengan satu item yang bercabang menjadi dua atau
lebih, masing-masing cabang kemudian bercabang lagi menjadi dua atau
lebih, dan seterusnya sehingga nampak seperti sebuah pohon dengan
banyak batang dan cabang.
Prosedur membuat tree diagram :
14
1. Buat draft pernyataan sasaran (goal statement)
2. Buat team yang tepat (terdiri 4-6 orang)
3. Buat sub-sub sasaran (membuat rencana aksi (action plan) apa pada tingkat/level pertama)
4. Lakukan peninjauan :
 Apakah ada hal-hal yang terlupakan?
 Apakah item pada setiap level telah cukup menjelaskan level diatasnya?
 Apakah item pada setiap level memang benar-benar perlu dilakukan untuk level diatasnya?
 Apakah tugas-tugas yang dihasilkan mengarah pada pencapaian sasaran?
Contoh Tree Diagram
15
4. Matrix Diagram
16
Matrix diagram adalah alat yang sering digunakan untuk menggambarkan
tindakan yang diperlukan untuk suatu perbaikan proses atau produk.
Matrix diagram selalu terdiri dari baris dan kolom yang menggambarkan
hubungan dua atau lebih faktor untuk mendapatkan informasi tentang sifat
dan kekuatan dari masalah sehingga kita bisa mendapatkan ide-ide untuk
memecahkan masalah.
Tipe-tipe Matrix Diagram :
1. L-matrix
2. T-matrix
3. Y-matrix
4. C-matrix
5. X-matrix
6. Roof-matrix
Cara Membuat Matrix Diagram
17
1. Pilih suatu topik atau masalah.
2. Bentuk sebuah team terdiri dari 4-5 orang. Tim harus mengidentifikasi permasalahan yang ada.
3. Pilih fasilitator untuk mengkoordinasi kegiatan team.
4. Tentukan variabel-variabel produk atau proses yang akan dipelajari.
5. Tentukan bentuk matriks berdasarkan tugas.
6. Tempatkan informasi dalam matriks.
7. Tarik garis dari matriks.
8. Tentukan simbol-simbol yang akan digunakan termasuk keterangannya :
9. Masukkan simbol-simbol ke dalam sel-sel matriks yang tepat.
10. Analisis matrix diagram, pelajari dan pahami hubungan yang penting bagi proses pengambilan
keputusan.
Bentuk dan Penggunaan Matrix Diagram
18
1. L-Matrix Diagram
L-matrix menghubungkan dua grup (grup B ke grup A) atau menghubungkan item–
item dalam satu grup (item–item dalam grup A).
Contoh L-Matrix Diagram – Keterlambatan
Waktu Pengiriman
Mencari proses paling kritis yang
menyebabkan keterlambatan waktu
pengiriman produk kepada pelanggan
Proses paling kritis adalah proses grinding karena poin paling
besar,
Pandangan lain mungkin akan melihat breakdown mesin dan
rework sebagai sebab yang paling sering terjadi.
Pandangan lain mungkin melihat bahwa kegagalan rencana
produksi adalah akar penyebab masalahnya karena memiliki
efek berantai menimbulkan penyebab-penyebab lain seperti
kesulitan memperoleh material, manajemen persediaan tidak
jelas, dan breakdown mesin.
19
2. T-Matrix Diagram
Bentuk dan Penggunaan Matrix Diagram
T-matrix adalah matriks yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara dua faktor
yang berbeda dan bagaimana kaitannya dengan faktor ketiga.
Contoh T-Matrix Diagram – Tugas Pekerjaan dan
Pelatihan yang Telah Diikuti oleh Tiga Orang
Engineer
Team membubuhkan simbol-simbol lingkaran
dan segitiga di atas baris utama T-marix untuk
memperlihatkan saling keterkaitan engineer dan
tugas-tugasnya, dimana lingkaran menunjukkan
tanggung jawab utama/primer dan segitiga
menunjukkan tanggung jawab sekunder. Simbol-
simbol ini memberikan indikasi visual langsung
dalam pembagian tugas sehingga ketika sekilas
melihat matriks tersebut, kita dapat
menyimpulkan tugas-tugas telah terbagi rata.
Sedangkan untuk training yang pernah diikuti
cukup diberikan tanda check.
20
3. Roof-Matrix Diagram
Bentuk dan Penggunaan Matrix Diagram
Roof-Matrix adalah matrix yang menghubungkan item–item dalam satu
grup, yang mana bentuknya menyerupai roof atau atap dari sebuah rumah.
Biasanya digunakan bersama L-matrix atau T-matrix untuk
membentuk house of quality sebagai bagian dari Quality Function
Deployment (QFD).
Di dalam HOQ terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Bagian A berisi daftar mengenai kebutuhan
konsumen (Customer Needs)
2. Bagian B berisi Matrix perencanaan
(planning matrix)
3. Bagian C berisi Tanggapan Teknis
(technical response)
4. Bagian D berisi Hubungan (Relationship)
5. Bagian E berisi Korelasi Teknis (technical
correlations)
6. Bagian F berisi Matrix Teknis (technical
matrix)
1. Prioritas tanggapan tehnikal (technical response)
2. Perbandingan persaingan tehnikal (benchmark)
3. Target teknikal (technical target)
Contoh gambar hasil HOQ
5. Matrix Data Analysis
23
Matrix data analysis adalah alat yang digunakan untuk mengambil data yang
ditampilkan dalam matrix diagram dan mengaturnya, sehingga dapat lebih
mudah diperlihatkan dan menunjukkan kekuatan hubungan antar variabel.
Hubungan antara variabel data yang ditampilkan pada kedua sumbu
diidentifikasi dengan menggunakan simbol-simbol untuk derajat kepentingan
atau data numerik untuk evaluasi.
 Matrix data analysis disusun untuk kemudahan visualisasi dan
perbandingan.
 Menurut Michalski (1997), alat ini paling sering digunakan sebagai
tampilan karakteristik data untuk kepentingan pelaksanaan riset pasar
dalam menjelaskan produk dan jasa.
Langkah Membuat Matrix Data Analysis
24
1. Tentukan dua variabel faktor yang hubungannya akan dianalisis.
2. Periksa jumlah item individual pada masing – masing variabel.
3. Siapkan matriks untuk mengakomodasi semua item dari dua
faktor.
4. Masukkan data numerik ke dalam matriks.
5. Berikan judul pada diagram matriks yang sesuai.
Contoh Matrix Data Analysis
25
Matrix Data Analysis Chart (MDAC)
 Matrix Data Analysis Chart (MDAC) adalah teknik
analisis multivariant yang disebut ‘Principal
Component Analysis’.
 Teknik ini mengkuantifikasi dan menyusun data
yang disajikan dalam Diagram Matriks untuk
menemukan lebih banyak indikator umum yang
akan membedakan dan memberi kejelasan
sejumlah besar informasi kompleks yang saling
terkait.
Contoh MDAC Plot
MDAC Clustering
26
Kunci Interpretasi tentang MDAC Clustering adalah untuk mempertimbangkan bagaimana titik-titik
pada bagan yang dikelompokkan bersama atau yang membentuk lini kelompok (ini mungkin
kontras dengan Diagram Sebar (Scatter Diagram), yang mencari tren linier).
Interpretasi ini dibantu dengan menyoroti titik kelompok yang signifikan dengan tautan garis linier
Contoh MDAC
Clustering
6. Activity Network Diagram
27
Activity Network Diagram adalah alat yang digunakan untuk
merencanakan atau menjadwalkan suatu proyek.
Untuk menggunakannya, kita harus mengetahui urutan tugas-tugas
beserta durasinya.
Beberapa versi Activity Network Diagram yang sering digunakan
adalah:
 CPM (critical path method)
 PERT (program evaluation and review technique)
 PDM (precedence diagram method)
Contoh Activity Network Diagram
28
Analisis activity network diagram dimulai dengan menyiapkan dan menyusun daftar kegiatan atau
pekerjaan yang diperlukan dalam rencana proyek atau proses. Untuk setiap kegiatan, kita perlu tahu
apakah ada kegiatan lain yang harus dilakukan sebelum memulai kegiatan tersebut (predecessor) , dan
berapa lama kegiatan tersebut harus dilakukan (durasi). Jangan lupa memberikan kode untuk setiap jenis
kegiatan (misalnya dengan huruf: A, B, C, D, dan seterusnya) agar memudahkan saat menggambar dan
menganalisis diagram.
Contoh Activity Network Diagram
29
7. PDPC (Process Decision Program Chart)
30
PDPC adalah diagram untuk memetakan rencana kegiatan beserta situasi yang
mungkin terjadi sehingga PDPC bukan saja dibuat untuk tujuan pemecahan akhir
dari suatu masalah, tetapi juga untuk menanggulangi kejutan risiko yang mungkin
terjadi.
Dengan kata lain PDPC digunakan untuk merencanakan skenario, jika pada situasi
tertentu terjadi masalah, kita telah merencanakan bagaimana kemungkinan
penyelesaian masalahnya sehingga kita siap untuk menanganinya
langkah-langkah pembuatan PDPC:
31
Langkah 1
Team merujuk kepada hasil pengumpulan data dan analisis sebelumnya. Sumber data ini juga
dapat menjadi masukan untuk tree diagram, matrix diagram, atau alat lainnya.
Langkah 2
Buat diagram PDPC atau tree diagram dari rencana yang diusulkan
 Level tertinggi memperlihatkan sasaran atau tujuan.
 Level kedua berisi kegiatan utama
 Level ketiga berisi tugas-tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan utama.
Pastikan bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan sumber data.
Langkah 3
Untuk setiap tugas pada level ketiga, lakukan brainstorming apa yang dapat menjadi masalah?
Tinjau seluruh masalah potensial dan eliminasi setiap masalah yang tidak mungkin terjadi atau
yang konsekuensinya tidak akan signifikan. Cantumkan masalah pada level keempat di bawah
tugas-tugas yang berkaitan.
langkah-langkah pembuatan PDPC:
32
Langkah 4
Untuk setiap masalah potensial pada level keempat, lakukan brainstorming apa
upaya penanggulangan (countermeasure) yang paling mungkin? Upaya penanggulangan bisa
berupa tindakan atau perubahan terhadap rencana yang dapat mencegah masalah, atau tindakan
yang dapat mengatasi masalah saat masalah itu terjadi. Cantumkan tindakan penanggulangan
pada level kelima (simbol berbentuk awan).
Langkah 5
Evaluasi upaya penanggulangan apakah dapat dikerjakan atau tidak? Tandai dengan O untuk
upaya yang dapat dilakukan dan X untuk upaya yang sulit dilakukan.
Langkah 6
Tinjau kembali diagram, buat revisi jika diperlukan, dan jangan lupa cantumkan tanggal pembuatan.
Contoh diagram PDPC:
33

More Related Content

What's hot

2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKANUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Fisiologi Kerja Telkom University PK&E
Fisiologi Kerja Telkom University PK&EFisiologi Kerja Telkom University PK&E
Fisiologi Kerja Telkom University PK&Eaanansor
 
Mengenal Siklus DMAIC
Mengenal Siklus DMAICMengenal Siklus DMAIC
Mengenal Siklus DMAICRobi Cahyadi
 
MAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anovaMAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anovaNajMah Usman
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerjaprihase
 
Soal Manmut Kapabilitas Proses
Soal Manmut Kapabilitas ProsesSoal Manmut Kapabilitas Proses
Soal Manmut Kapabilitas Prosesracka perkasa
 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramArif Rahman
 
Problem solving skills based on tqc by Dadang Budiaji MM
Problem solving skills based on tqc by Dadang Budiaji MMProblem solving skills based on tqc by Dadang Budiaji MM
Problem solving skills based on tqc by Dadang Budiaji MMDadang Budiaji
 
Uji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitneyUji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitneywiwienk aja
 
Penerapan 5R ditempat kerja
Penerapan 5R ditempat kerjaPenerapan 5R ditempat kerja
Penerapan 5R ditempat kerjaAchmad Syahbana
 
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Wisnu Dewobroto
 
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingModul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingDwi Andriyanto
 

What's hot (20)

Statistik Industri 1 - PENDAHULUAN
Statistik Industri 1 - PENDAHULUANStatistik Industri 1 - PENDAHULUAN
Statistik Industri 1 - PENDAHULUAN
 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
 
Fisiologi Kerja Telkom University PK&E
Fisiologi Kerja Telkom University PK&EFisiologi Kerja Telkom University PK&E
Fisiologi Kerja Telkom University PK&E
 
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESINANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
 
Six sigma ppt
Six sigma ppt Six sigma ppt
Six sigma ppt
 
Mengenal Siklus DMAIC
Mengenal Siklus DMAICMengenal Siklus DMAIC
Mengenal Siklus DMAIC
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
3.2 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - PETA-PETA KERJA SETEMPAT
3.2 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - PETA-PETA KERJA SETEMPAT3.2 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - PETA-PETA KERJA SETEMPAT
3.2 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - PETA-PETA KERJA SETEMPAT
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 
MAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anovaMAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anova
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
 
Soal Manmut Kapabilitas Proses
Soal Manmut Kapabilitas ProsesSoal Manmut Kapabilitas Proses
Soal Manmut Kapabilitas Proses
 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence Diagram
 
6.2. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG MOST
6.2. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG MOST6.2. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG MOST
6.2. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG MOST
 
Pengukuran kerja
Pengukuran kerjaPengukuran kerja
Pengukuran kerja
 
Problem solving skills based on tqc by Dadang Budiaji MM
Problem solving skills based on tqc by Dadang Budiaji MMProblem solving skills based on tqc by Dadang Budiaji MM
Problem solving skills based on tqc by Dadang Budiaji MM
 
Uji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitneyUji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitney
 
Penerapan 5R ditempat kerja
Penerapan 5R ditempat kerjaPenerapan 5R ditempat kerja
Penerapan 5R ditempat kerja
 
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
 
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingModul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
 

Similar to PMK 5 NEW 7 TOOLS.pptx

New Magnificent Seven
New Magnificent SevenNew Magnificent Seven
New Magnificent Sevenviperantodwi
 
Belajar machining manufacture 8 tools pdca
Belajar machining manufacture  8 tools pdcaBelajar machining manufacture  8 tools pdca
Belajar machining manufacture 8 tools pdcaBudi Hadmajaya
 
Memahami analisis pohon_masalah
Memahami analisis pohon_masalahMemahami analisis pohon_masalah
Memahami analisis pohon_masalahDewaDonyLesmana
 
Laporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation researchLaporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation researchRohmad_ Putra
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))Miftah Iqtishoduna
 
Laporan1 bab i fungsi tujuan
Laporan1 bab i fungsi tujuanLaporan1 bab i fungsi tujuan
Laporan1 bab i fungsi tujuanPurwanti Rahayu
 
Analisis dan perancangan sistem informasi
Analisis dan perancangan sistem informasiAnalisis dan perancangan sistem informasi
Analisis dan perancangan sistem informasiDyah Ayu Damayanti
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleksraaaka12
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANIMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANSitiAisyahMaudina
 
Teori bab 11
Teori bab 11Teori bab 11
Teori bab 11evrylove
 
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemenTeori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemenYuliani_muharromah
 
BAB 11 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
BAB 11 Sistem Pendukung Pengambilan KeputusanBAB 11 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
BAB 11 Sistem Pendukung Pengambilan KeputusanFadlichi
 
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemenTeori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemenYulius_Purwanto
 
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11Jejak Kelana
 

Similar to PMK 5 NEW 7 TOOLS.pptx (20)

New Magnificent Seven
New Magnificent SevenNew Magnificent Seven
New Magnificent Seven
 
7 tools
7 tools7 tools
7 tools
 
First 7 tools imu
First 7 tools imuFirst 7 tools imu
First 7 tools imu
 
Belajar machining manufacture 8 tools pdca
Belajar machining manufacture  8 tools pdcaBelajar machining manufacture  8 tools pdca
Belajar machining manufacture 8 tools pdca
 
Memahami analisis pohon_masalah
Memahami analisis pohon_masalahMemahami analisis pohon_masalah
Memahami analisis pohon_masalah
 
Laporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation researchLaporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation research
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
 
Laporan1 bab i fungsi tujuan
Laporan1 bab i fungsi tujuanLaporan1 bab i fungsi tujuan
Laporan1 bab i fungsi tujuan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Errina presentasi TIK bab1
Errina presentasi TIK bab1Errina presentasi TIK bab1
Errina presentasi TIK bab1
 
Analisis dan perancangan sistem informasi
Analisis dan perancangan sistem informasiAnalisis dan perancangan sistem informasi
Analisis dan perancangan sistem informasi
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleks
 
Simulasi_Sistem.pptx
Simulasi_Sistem.pptxSimulasi_Sistem.pptx
Simulasi_Sistem.pptx
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANIMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 
SIM TEORI BAB 11
SIM TEORI BAB 11SIM TEORI BAB 11
SIM TEORI BAB 11
 
Teori bab 11
Teori bab 11Teori bab 11
Teori bab 11
 
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemenTeori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
 
BAB 11 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
BAB 11 Sistem Pendukung Pengambilan KeputusanBAB 11 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
BAB 11 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
 
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemenTeori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
 
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
 

Recently uploaded

contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

PMK 5 NEW 7 TOOLS.pptx

  • 2. PENDAHULUAN 7 New Quality Tools, atau sering disebut juga 7 management and planning (MP) tools. Dikembangkan oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan Jepang yang tergabung dalam JUSE (Union of Japanese Scientists and Engineers) pada tahun 1972 Tujuan : Sebagai alat untuk memetakan permasalahan secara terstruktur pada tingkatan manajemen menengah ke atas sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan kelancaran komunikasi antar team kerja di lapangan yang sering berhadapan dengan permasalahan yang kompleksitas 2
  • 3. diferensiasi 7 Basic Quality Tools 7 New Quality Tools  Keterlibatan Manajemen menengah keatas  Pemecahan masalah bersifat kualitatif  Keterlibatan suluruh Manajemen  Pemecahan masalah bersifat Kuantitatif 3
  • 5. Penjelasan 7 NewQualityTools Proses pengelompokan data - data verbal hasil dari tahap Brainstorming berupa Gagasan, Opini, Masalah, serta Solusi. Metode ini biasa digunakan untuk menentukan akurasi (pinpointing) masalah dalam situasi yang kacau (chaotic) dengan harapan dapat menghasilkan strategi dan solusi untuk penyelesaian suatu masalah 5 1. Affinity Diagram Affinity diagram selanjutnya dapat dijadikan masukan untuk membuat sebuah fishbone diagram
  • 6. Prosedur affinity diagram adalah sebagai berikut: 6 1. Selama sesi curah pendapat, setiap peserta mencatat pendapat- pendapatnya dalam sticky notes. Catatan setiap peserta tersebut ditempelkan secara acak di papan tulis sehingga semua catatan terlihat oleh semua peserta. 2. Carilah pendapat-pendapat mana saja yang tampaknya saling berhubungan. 3. Urutkan catatan ke dalam kelompok sampai semua catatan terkelompokkan dan pilihlah sebuah judul untuk setiap kelompok. 4. Agar lebih mudah mengelola dan menganalisisnya, kita dapat menggabungkan kelompok-kelompok tersebut menjadi sebuah kelompok besar, atau sebaliknya membagi sebuah kelompok catatan menjadi sub-sub kelompok yang lebih kecil.
  • 7. 7 Contoh Affinity Diagram Proses pengelompokan data berdasarkan tipe dan jenis masalah Kumpulan data-data /pendapat Affinity diagram selanjutnya dapat dijadikan masukan untuk membuat sebuah fishbone diagram
  • 8. 2. Interrelationship Diagram 8 “Proses analisa hubungan sebab dan akibat dari berbagai masalah kompleks yang dihadapi.” Sehingga kita dapat dengan mudah membedakan persoalan apa yang merupakan driver (pemicu terjadinya masalah) dan persoalan apa yang merupakan outcome (akibat dari masalah)
  • 9. 9 1. Tuliskan rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam sebuah kalimat yang jelas pada sebuah sticky notes atau kartu dan tempelkan rumusan permasalahan pada bagian atas papan tulis. 2. Lakukan sesi curah pendapat untuk menampung persoalan-persoalan yang terkait dengan permasalahan yang sedang dibahas, di mana setiap peserta curah pendapat menuliskan setiap persoalan pada sebuah sticky notes atau kartu. 3. Tempelkan sembarang persoalan sebagai titik awal pada papan tulis, kemudian tempelkan lagi persoalan lain yang kira-kira mempunyai hubungan dengan persoalan pertama di dekat kartu persoalan pertama. Ulangi sampai semua kartu menempel pada papan tulis. Kita harus memberi jarak yang cukup antar kartu di papan tulis untuk menggambar garis panah nantinya. 4. Setelah semua persoalan tertempel pada papan tulis, fokuskan pada sebuah persoalan dan bandingkan dengan sebuah persoalan lain, apakah di antara dua persoalan tersebut terdapat: * Hubungan sebab/akibat yang kuat, * Hubungan sebab/akibat yang lemah, atau * Tidak ada hubungan sebab/akibat Langkah membuat interrelationship diagram :
  • 10. Langkah membuat interrelationship diagram : 10 5. Analisis diagram:  Hitung berapa jumlah garis panah yang masuk dan berapa jumlah garis panah yang keluar. Tuliskan jumlahnya pada bagian bawah setiap kartu persoalan.  Perhatikan persoalan mana yang memiliki banyak garis panah keluar. Ini indikasi bahwa persoalan tersebut merupakan driver dan bisa jadi persoalan tersebut merupakan akar penyebab masalah (root cause).  Perhatikan juga persoalan mana yang memiliki banyak garis panah masuk. Ini indikasi bahwa persoalan tersebut merupakan outcome yang juga mungkin penting sebagai parameter untuk mengatasi permasalahan. Pastikan juga kita memeriksa apakah persoalan-persoalan yang memiliki garis panah yang sedikit adalah kunci persoalan.
  • 11. contoh Interrelationship Diagram Gambar 1a. Memindahkan Catatan ke Form Diagram: Area Penempatan Sesi Curah Pendapat Gambar 1b. Memindahkan Catatan ke Form Diagram: “Sebab” ditempatkan di dekat “Akibat” Gambar 2. Interrelationship Diagram: Penambahan Garis Panah untuk Menganalisis Hubungan Sebab- Akibat
  • 12. 12 Kartu merah muda pada Gambar 2 di atas berisi tulisan “Krisis keuangan” menunjukkan rumusan permasalahan yang dibahas. Setelah semua garis panah ditarik, persoalan- persoalan kunci menjadi jelas, yang mana:  “Kesalahan Planning” memiliki nol garis panah masuk dan empat garis panah keluar. Jadi penyebab dasar krisis keuangan yang terjadi di industri tersebut adalah karena kesalahan perencanaan (planning).  “material tidak tersedia” dan “target produksi tdk dapat terpenuhi” masing-masing memiliki tiga garis panah masuk sehingga keduanya merupakan akibat utama yang menjadi kunci untuk menghindari masalah krisis keuangan. Conclusion Interrelationship Diagram
  • 13. 3. Tree Diagram 13 Teknik yang digunakan untuk memecahkan konsep apa saja, seperti kebijakan, target, tujuan, sasaran, gagasan, persoalan, tugas-tugas, atau aktivitas-aktivitas secara lebih rinci ke dalam sub-subkomponen, atau tingkat yang lebih rendah kedalam sebuah bentuk hirarkis. Tree Diagram dimulai dengan satu item yang bercabang menjadi dua atau lebih, masing-masing cabang kemudian bercabang lagi menjadi dua atau lebih, dan seterusnya sehingga nampak seperti sebuah pohon dengan banyak batang dan cabang.
  • 14. Prosedur membuat tree diagram : 14 1. Buat draft pernyataan sasaran (goal statement) 2. Buat team yang tepat (terdiri 4-6 orang) 3. Buat sub-sub sasaran (membuat rencana aksi (action plan) apa pada tingkat/level pertama) 4. Lakukan peninjauan :  Apakah ada hal-hal yang terlupakan?  Apakah item pada setiap level telah cukup menjelaskan level diatasnya?  Apakah item pada setiap level memang benar-benar perlu dilakukan untuk level diatasnya?  Apakah tugas-tugas yang dihasilkan mengarah pada pencapaian sasaran?
  • 16. 4. Matrix Diagram 16 Matrix diagram adalah alat yang sering digunakan untuk menggambarkan tindakan yang diperlukan untuk suatu perbaikan proses atau produk. Matrix diagram selalu terdiri dari baris dan kolom yang menggambarkan hubungan dua atau lebih faktor untuk mendapatkan informasi tentang sifat dan kekuatan dari masalah sehingga kita bisa mendapatkan ide-ide untuk memecahkan masalah. Tipe-tipe Matrix Diagram : 1. L-matrix 2. T-matrix 3. Y-matrix 4. C-matrix 5. X-matrix 6. Roof-matrix
  • 17. Cara Membuat Matrix Diagram 17 1. Pilih suatu topik atau masalah. 2. Bentuk sebuah team terdiri dari 4-5 orang. Tim harus mengidentifikasi permasalahan yang ada. 3. Pilih fasilitator untuk mengkoordinasi kegiatan team. 4. Tentukan variabel-variabel produk atau proses yang akan dipelajari. 5. Tentukan bentuk matriks berdasarkan tugas. 6. Tempatkan informasi dalam matriks. 7. Tarik garis dari matriks. 8. Tentukan simbol-simbol yang akan digunakan termasuk keterangannya : 9. Masukkan simbol-simbol ke dalam sel-sel matriks yang tepat. 10. Analisis matrix diagram, pelajari dan pahami hubungan yang penting bagi proses pengambilan keputusan.
  • 18. Bentuk dan Penggunaan Matrix Diagram 18 1. L-Matrix Diagram L-matrix menghubungkan dua grup (grup B ke grup A) atau menghubungkan item– item dalam satu grup (item–item dalam grup A). Contoh L-Matrix Diagram – Keterlambatan Waktu Pengiriman Mencari proses paling kritis yang menyebabkan keterlambatan waktu pengiriman produk kepada pelanggan Proses paling kritis adalah proses grinding karena poin paling besar, Pandangan lain mungkin akan melihat breakdown mesin dan rework sebagai sebab yang paling sering terjadi. Pandangan lain mungkin melihat bahwa kegagalan rencana produksi adalah akar penyebab masalahnya karena memiliki efek berantai menimbulkan penyebab-penyebab lain seperti kesulitan memperoleh material, manajemen persediaan tidak jelas, dan breakdown mesin.
  • 19. 19 2. T-Matrix Diagram Bentuk dan Penggunaan Matrix Diagram T-matrix adalah matriks yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara dua faktor yang berbeda dan bagaimana kaitannya dengan faktor ketiga. Contoh T-Matrix Diagram – Tugas Pekerjaan dan Pelatihan yang Telah Diikuti oleh Tiga Orang Engineer Team membubuhkan simbol-simbol lingkaran dan segitiga di atas baris utama T-marix untuk memperlihatkan saling keterkaitan engineer dan tugas-tugasnya, dimana lingkaran menunjukkan tanggung jawab utama/primer dan segitiga menunjukkan tanggung jawab sekunder. Simbol- simbol ini memberikan indikasi visual langsung dalam pembagian tugas sehingga ketika sekilas melihat matriks tersebut, kita dapat menyimpulkan tugas-tugas telah terbagi rata. Sedangkan untuk training yang pernah diikuti cukup diberikan tanda check.
  • 20. 20 3. Roof-Matrix Diagram Bentuk dan Penggunaan Matrix Diagram Roof-Matrix adalah matrix yang menghubungkan item–item dalam satu grup, yang mana bentuknya menyerupai roof atau atap dari sebuah rumah. Biasanya digunakan bersama L-matrix atau T-matrix untuk membentuk house of quality sebagai bagian dari Quality Function Deployment (QFD).
  • 21. Di dalam HOQ terdiri dari beberapa bagian yaitu : 1. Bagian A berisi daftar mengenai kebutuhan konsumen (Customer Needs) 2. Bagian B berisi Matrix perencanaan (planning matrix) 3. Bagian C berisi Tanggapan Teknis (technical response) 4. Bagian D berisi Hubungan (Relationship) 5. Bagian E berisi Korelasi Teknis (technical correlations) 6. Bagian F berisi Matrix Teknis (technical matrix) 1. Prioritas tanggapan tehnikal (technical response) 2. Perbandingan persaingan tehnikal (benchmark) 3. Target teknikal (technical target)
  • 23. 5. Matrix Data Analysis 23 Matrix data analysis adalah alat yang digunakan untuk mengambil data yang ditampilkan dalam matrix diagram dan mengaturnya, sehingga dapat lebih mudah diperlihatkan dan menunjukkan kekuatan hubungan antar variabel. Hubungan antara variabel data yang ditampilkan pada kedua sumbu diidentifikasi dengan menggunakan simbol-simbol untuk derajat kepentingan atau data numerik untuk evaluasi.  Matrix data analysis disusun untuk kemudahan visualisasi dan perbandingan.  Menurut Michalski (1997), alat ini paling sering digunakan sebagai tampilan karakteristik data untuk kepentingan pelaksanaan riset pasar dalam menjelaskan produk dan jasa.
  • 24. Langkah Membuat Matrix Data Analysis 24 1. Tentukan dua variabel faktor yang hubungannya akan dianalisis. 2. Periksa jumlah item individual pada masing – masing variabel. 3. Siapkan matriks untuk mengakomodasi semua item dari dua faktor. 4. Masukkan data numerik ke dalam matriks. 5. Berikan judul pada diagram matriks yang sesuai.
  • 25. Contoh Matrix Data Analysis 25 Matrix Data Analysis Chart (MDAC)  Matrix Data Analysis Chart (MDAC) adalah teknik analisis multivariant yang disebut ‘Principal Component Analysis’.  Teknik ini mengkuantifikasi dan menyusun data yang disajikan dalam Diagram Matriks untuk menemukan lebih banyak indikator umum yang akan membedakan dan memberi kejelasan sejumlah besar informasi kompleks yang saling terkait. Contoh MDAC Plot
  • 26. MDAC Clustering 26 Kunci Interpretasi tentang MDAC Clustering adalah untuk mempertimbangkan bagaimana titik-titik pada bagan yang dikelompokkan bersama atau yang membentuk lini kelompok (ini mungkin kontras dengan Diagram Sebar (Scatter Diagram), yang mencari tren linier). Interpretasi ini dibantu dengan menyoroti titik kelompok yang signifikan dengan tautan garis linier Contoh MDAC Clustering
  • 27. 6. Activity Network Diagram 27 Activity Network Diagram adalah alat yang digunakan untuk merencanakan atau menjadwalkan suatu proyek. Untuk menggunakannya, kita harus mengetahui urutan tugas-tugas beserta durasinya. Beberapa versi Activity Network Diagram yang sering digunakan adalah:  CPM (critical path method)  PERT (program evaluation and review technique)  PDM (precedence diagram method)
  • 28. Contoh Activity Network Diagram 28 Analisis activity network diagram dimulai dengan menyiapkan dan menyusun daftar kegiatan atau pekerjaan yang diperlukan dalam rencana proyek atau proses. Untuk setiap kegiatan, kita perlu tahu apakah ada kegiatan lain yang harus dilakukan sebelum memulai kegiatan tersebut (predecessor) , dan berapa lama kegiatan tersebut harus dilakukan (durasi). Jangan lupa memberikan kode untuk setiap jenis kegiatan (misalnya dengan huruf: A, B, C, D, dan seterusnya) agar memudahkan saat menggambar dan menganalisis diagram.
  • 30. 7. PDPC (Process Decision Program Chart) 30 PDPC adalah diagram untuk memetakan rencana kegiatan beserta situasi yang mungkin terjadi sehingga PDPC bukan saja dibuat untuk tujuan pemecahan akhir dari suatu masalah, tetapi juga untuk menanggulangi kejutan risiko yang mungkin terjadi. Dengan kata lain PDPC digunakan untuk merencanakan skenario, jika pada situasi tertentu terjadi masalah, kita telah merencanakan bagaimana kemungkinan penyelesaian masalahnya sehingga kita siap untuk menanganinya
  • 31. langkah-langkah pembuatan PDPC: 31 Langkah 1 Team merujuk kepada hasil pengumpulan data dan analisis sebelumnya. Sumber data ini juga dapat menjadi masukan untuk tree diagram, matrix diagram, atau alat lainnya. Langkah 2 Buat diagram PDPC atau tree diagram dari rencana yang diusulkan  Level tertinggi memperlihatkan sasaran atau tujuan.  Level kedua berisi kegiatan utama  Level ketiga berisi tugas-tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan utama. Pastikan bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan sumber data. Langkah 3 Untuk setiap tugas pada level ketiga, lakukan brainstorming apa yang dapat menjadi masalah? Tinjau seluruh masalah potensial dan eliminasi setiap masalah yang tidak mungkin terjadi atau yang konsekuensinya tidak akan signifikan. Cantumkan masalah pada level keempat di bawah tugas-tugas yang berkaitan.
  • 32. langkah-langkah pembuatan PDPC: 32 Langkah 4 Untuk setiap masalah potensial pada level keempat, lakukan brainstorming apa upaya penanggulangan (countermeasure) yang paling mungkin? Upaya penanggulangan bisa berupa tindakan atau perubahan terhadap rencana yang dapat mencegah masalah, atau tindakan yang dapat mengatasi masalah saat masalah itu terjadi. Cantumkan tindakan penanggulangan pada level kelima (simbol berbentuk awan). Langkah 5 Evaluasi upaya penanggulangan apakah dapat dikerjakan atau tidak? Tandai dengan O untuk upaya yang dapat dilakukan dan X untuk upaya yang sulit dilakukan. Langkah 6 Tinjau kembali diagram, buat revisi jika diperlukan, dan jangan lupa cantumkan tanggal pembuatan.