SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
TUGAS MIKROPALEONTOLOGI
FAMILY GLOBIGERINIDAE (PARKER AND JONES, 1862)
Disusun oleh:
MUHAMMAD HIDAYAT
410012219
LABORATORIUM SOFTROCK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2014
FORAMINIFERA PLANGTONIK
FAMILY GLOBIGERINIDAE (PARKER DAN JONES, 1862)
A. Latar Belakang
Nama Foraminifera berasal dari istilah Latin yaitu “foramen” yang berarti
rongga, dan “ferre” yang berarti menghasilkan. Pada umumnya, Foraminifera
mensekresi materi mineral sehingga menghasilkan test (cangkang) berongga
(Albani, 1979). Foraminifera adalah organisme bersel tunggal (protista) yang
mempunyai cangkang atau test (istilah untuk cangkang internal). Foraminifera
diketemukan melimpah sebagai fosil, setidaknya dalam kurun waktu 540 juta tahun.
Cangkang foraminifera umumnya terdiri dari kamar-kamar yang tersusun sambung
menyambung selama masa pertumbuhannya. Bahkan ada yang berbentuk paling
sederhana, yaitu berupa tabung yang terbuka atau berbentuk bola dengan satu
lubang.
Cangkang foraminifera tersusun dari bahan organik, butiran pasir atau
partikel-partikel lain yang terekat menyatu oleh semen, atau kristal CaCO3 (kalsit
atau aragonit) tergantung dari spesiesnya. Foraminifera yang telah dewasa
mempunyai ukuran berkisar dari 100 mikrometer sampai 20 sentimeter. Penelitian
tentang fosil foraminifera mempunyai beberapa penerapan yang terus berkembang
sejalan dengan perkembangan mikropaleontologi dan geologi. Fosil foraminifera
bermanfaat dalam biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi, dan eksplorasi
minyak dan gas bumi.
Sampai sekarang jumlah foraminifera resen (modern) yang ditemukan (di
seluruh perairan dunia) planktonik dan bentonik/bentik sekitar 12.000 spesies
(Suhartati, 2010). Dari jumlah tersebut, 40 spesies diantaranya adalah foraminifera
plantonik, yang hidup melayang di dalam air laut, dan selebihnya hidup pada
permukaan dasar laut/benthik atau membenamkan diri pada batu pasir, lumpur,
batuan dan tanaman di dasar laut. Foraminifera diketemukan di semua lingkungan
laut, dari lingkungan pasang surut sampai palung laut yang paling dalam, dari
daerah tropik sampai kutub, akan tetapi kumpulan spesiesnya bervariasi tergantung
dari lingkungannya. Beberapa spesies melimpah hanya di laut dalam, sedangkan
spesies yang lain hanya diketemukan di terumbu karang, dan sebagian yang lain
hidup di muara sungai yang bersifat payau atau lingkungan rawa mangrove pasang
surut.
B. Foraminifera Planktonik
Foraminifera planktonik adalah foraminifera yang cara hidupnya
mengambang atau melayang di air, sehingga fosil ini sangat baik untuk menentukan
umur dari suatu lingkungan pengendapan (umur dari suatu batuan). Secara umum
foraminifera dibagi berdasarkan family, genus, serta spesies yang didasarkan antara
ciri-ciri yang nampak.
C. Taksonomi Foraminifera Plangtonik
Kingdom : Protista
Filum : Protozoa
Subfilum : Sarcodina
Superklas : Rhizopoda
Klas : Foraminifera
Ordo : Foraminiferida
Subordo : Globogerinina
Superfamili : Globigerinacea
Famili : Globigerinidae
Genus : Globigerina, Globigerinoides, Hastigerina, Orbulina,
Sphaeroidinella, Pulleniatina, Globoquadrina,
Globigerinatheca dan Globigerinatella.
Famili Globigerinidae
Family ini pada umumnya mempunyai bentuk test sperichal atau
hemispherical, bentuk kamar glubolar dan susunan kamar trochospiral rendah atau
tinggi pada tahap awal, kemudian dapat menjadi planispiral. Dinding sangat
perforasi, permukaan dapat ditutupi oleh selaput tipis. Apaerture bisa
interiormarginal umbilical, pada umumnya terbuka lebar dengan posisi yang
terletak pada umbilicus (extra umbilical) dan juga pada sutura atau pada apertural
face. Muncul pada Eosen sampai Holosen (sekarang).
Berdasarkan bentuk test, bentuk kamar, bentuk aperture dan susunan kamar
maka family ini dapat dibagi atas beberapa genus, yaitu Globigerina,
Globigerinoides, Hastigerina, Orbulina, Sphaeroidinella, Pulleniatina,
Globoquadrina, Globigerinatheca dan Globigerinatella.
Gambar 1. Peta sebaran dan keterdapatan anggota dari famili Globigerinidae di bumi
1. Genus Globigerina (d’Orbigny, 1826)
Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi pinggiran
membulat dengan dinding test gamping hyaline, bentuk test bulat seperti
telur tetapi tidak radial, bentuk kamar globural, susunan kamar trochospiral.
Kadang dijumpai duri-duri halus, suture tidak jelas dan tertekan, Aperture
terbuka lebar dengan bentuk parabol dan terletak pada umbilicus. Aperture
ini disebut interiormarginal umbilical aperture. Langka di Pleistosen dan
melimpah di Pliosen.
Gambar 2. Salah satu spesies dari genus Globigerina
2. Genus Globigerinoides (Cushman, 1927)
Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi sama dengan
Globigerina tetapi mempunyai supplementary aperture atau aperture
sekunder yang hadir disisi spiral dekat persimpangan spiral dengan suture
radial, dengan demikian dapat dikatakan bahwa Globigerinoides ini adalah
Globigerina yang mempunyai supplementary aperture. Muncul pada
Oligosen sampai Holosen (sekarang).
Gambar 3. Salah satu spesies dari genus Globigerinoides
3. Genus Hastigerina (Thomson, 1876)
Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dengan
pinggiran bulat, dinding test gamping hyaline, bentuk test trochospiral,
putaran awal trochoid kemudian berubah menjadi planispiral, bentuk kamar
globular, yaitu bulat sampai bulat telur, susunan kamar planispiral involute
atau “Loosely Coiled”. Suture memancar terdepresi, Aperture
interiormarginal umbilical, terbuka lebar dan terletak pada apertural face.
Muncul pada Miosen sampai Holosen (sekarang).
Gambar 4. Salah satu spesies dari genus Hastigerina
4. Genus Orbulina (d’Orbigny, 1839)
Merupakan genus yang mempunyai ciri-ciri morfologi dengan
dinding test gamping hyaline dan bentuk test spherical, serta aperture tidak
kelihatan (small opening). Aperture ini adalah akibat dari terselumbungnya
seluruh kamar-kamar sebelumnya oleh kamar terakhir. Muncul pada
Miosen sampai Holosen (sekarang).
Gambar 5. Salah satu spesies dari genus Orbulina
5. Genus Sphaeroidinella (Cushman, 1927)
Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dengan dinding
test gamping hyaline, dinding berlubang kasar, permukaan licin, bentuk test
spherical atau oval seperti bulat telur, bentuk kamar globural dengan jumlah
kamar tiga buah yang saling berangkuman (embracing). Suture tidak jelas
tertekan secara radial, aperture Aperture primer interiomarginal umbilical,
terbuka lebar dan memanjang didasar sutura. Pada dorsal terdapat
supplementary aperture atau aperture sekunder. Muncul pada Pliosen
sampai Holosen (sekarang).
Gambar 6. Salah satu spesies dari genus Sphaeroidinella
6. Genus Pulleniatina (Cushman, 1927)
Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dengan dinding
test gamping hyaline, bentuk test spherical, bentuk kamar globural, susunan
kamar trochospiral terpuntir. Aperture interiormarginal umbilical, terbuka
lebar memanjang dari umbilikus ke arah dorsal dan terletak di dasar
apertural face. Muncul pada Miosen sampai Holosen (sekarang).
Gambar 7. Salah satu spesies dari genus Pulleniatina
7. Genus Globoquadrina (Finlay, 1947)
Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dinding test
gamping hyaline, bentuk test spherical, bentuk kamar globural, dan susunan
kamar trochospiral. Aperture interiormarginal umbilical, terbuka lebar dan
terletak pada umbilicus dengan segi empat yang kadang-kadang mempunyai
bibir. Muncul pada Eosen dampai Miosen.
Gambar 8. Salah satu spesies dari genus Globoquadrina
8. Genus Globigerinatheka (Brönnimann, 1952)
Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dinding test
gamping hyaline, bentuk test spherical, dan bentuk kamar globular, susunan
kamar pada permulaan trochospiral dan kemudian berangkuman
(embracing). Aperture interiormarginal umbilical, kemudian umbilikus
tertutup oleh kamar terakhir yang menutup sepanjang margin dan terdapat
aperture sekunder yang berbentuk parabol dan kadang-kadang tertutup
bulla. Muncul pada Miosen sampai Eosen.
Gambar 9. Salah satu spesies dari genus Globigerinatheka
9. Genus Globigerinatella (Cushman and Stainforth, 1945)
Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dinding test
gamping hyaline, bentuk test spherical, susunan kamar pada permulaan
trochospiral dan kemudian planispiral. Aperture interiormarginal umbilical,
kemudian umbilikus samar-samar karena tertutup bula suture yang tidak
teratur. Terdapat suture sekunder. Muncul pada Miosen.
Gambar 10. Salah satu spesies dari genus Globigerinatella
D. Kesimpulan
Famili Globigerinidae (Parker dan Jones, 1826) termasuk dalam
foraminifera Plangtonik yang muncul sejak Eosen hingga sekarang. Famili
Globigerinidae ini memiliki kurang lebih sekitar 22 genus dan memiliki kurang
lebih sekitar 101 spesies yang telah dideskripsi dan diketahui keberadaannya.
E. Daftar Pustaka
Pandita, Hita. 2009. Petunjuk Praktikum Mikropaleontologi Umum. Yogyakarta:
STTNAS Yogyakarta.
Encyclopedia of Life. 2012. Globigerinidae. Dari http://eol.org/pages/4916/
overview, (diakses 22 Mei 2014).
Geological Survey of Iran. 2012. Family GLOBIGERINIDAE Carpenter.Parker,
and Jones. 1862. Dari http://www.gsi.ir/General/Lang_en/Page_48/
SubOrderId_2126/SuperFamilyId_2281/FamilyId_2282/Action_FamilyVi
ew/WebsiteId_13/GLOBIGERINIDAE.html, (diakses 21 Mei 2014).
Worms. 2013. Globigerinidae Carpenter et al., 1862. Dari http://www.
marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=111929, (diakses 22 Mei
2014).
Calisphere. 2011. Family Rotaliidae. Dari http://texts.cdlib.org/view?docId
=kt1z09n6wx;NAAN=13030&doc.view=frames&chunk.id=d0e43460&to
c.depth=1&toc.id=d0e43460&brand=calisphere, (diakses 23 Mei 2014).
Miracle. 2011. Foraminifera. Dari http://www.ucl.ac.uk/GeolSci/micropal/
foram.html, (diakses 20 Mei 2014).
Wikipedia. 2013. Globigerinidae. Dari http://es.wikipedia.org/wiki/
Globigerinidae, (diakses 23 Mei 2014).

More Related Content

What's hot

Modul penggunaan kompas geologi agp bandung
Modul penggunaan kompas geologi agp bandungModul penggunaan kompas geologi agp bandung
Modul penggunaan kompas geologi agp bandungMuhammad Faisal Latif
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastikyadil142
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuInri Pata'dungan
 
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikMekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikDiki Prasetya
 
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu GeologiPaleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu GeologiBudhi Kuswan Susilo
 
Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)
Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)
Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)Hidayat Muhammad
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran 'Oke Aflatun'
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone'Oke Aflatun'
 
Penyusun batuan karbonat menurut Tucker
Penyusun batuan karbonat menurut TuckerPenyusun batuan karbonat menurut Tucker
Penyusun batuan karbonat menurut TuckerDiki Prasetya
 
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogicontoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogirezatambang
 
Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)
Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)
Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)Lastri Mei Liska Harahap
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimenWahidin Zuhri
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detiloilandgas24
 

What's hot (20)

Modul penggunaan kompas geologi agp bandung
Modul penggunaan kompas geologi agp bandungModul penggunaan kompas geologi agp bandung
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
 
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikMekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
 
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu GeologiPaleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
 
Kuliah 5 penentuan umur
Kuliah 5   penentuan umurKuliah 5   penentuan umur
Kuliah 5 penentuan umur
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)
Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)
Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)
 
Piroksen
PiroksenPiroksen
Piroksen
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran
 
Paleontologi 1 Pendahuluan
Paleontologi 1 PendahuluanPaleontologi 1 Pendahuluan
Paleontologi 1 Pendahuluan
 
Kekar
KekarKekar
Kekar
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
 
Penyusun batuan karbonat menurut Tucker
Penyusun batuan karbonat menurut TuckerPenyusun batuan karbonat menurut Tucker
Penyusun batuan karbonat menurut Tucker
 
geologi struktur
geologi strukturgeologi struktur
geologi struktur
 
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogicontoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
 
Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)
Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)
Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)
 
Foram besar ali
Foram besar aliForam besar ali
Foram besar ali
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimen
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
 

Similar to Foraminifera Planktonik Famili Globigerinidae

Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdfMoluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdfAgathaHaselvin
 
Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi PresentationADHP
 
Mollusca dan Echinodermata
Mollusca dan EchinodermataMollusca dan Echinodermata
Mollusca dan Echinodermatacindy542
 
Mikropaleontologi.pdf
Mikropaleontologi.pdfMikropaleontologi.pdf
Mikropaleontologi.pdfenos14
 
Orthonectida apriliya rohmawati kelas x-2
Orthonectida   apriliya rohmawati kelas x-2Orthonectida   apriliya rohmawati kelas x-2
Orthonectida apriliya rohmawati kelas x-2Apriliya Rohmawati
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Nor Hidayati
 
Bukti-bukti petunjuk adanya evolusi
Bukti-bukti petunjuk adanya evolusiBukti-bukti petunjuk adanya evolusi
Bukti-bukti petunjuk adanya evolusiYulandari Nusi
 
1503 echinodermata
1503 echinodermata1503 echinodermata
1503 echinodermataOvan Geovano
 
Tugas ppt zoin
Tugas ppt zoinTugas ppt zoin
Tugas ppt zoinRizka Desi
 
teori evolus dn rekayasa genetika
teori evolus dn rekayasa genetikateori evolus dn rekayasa genetika
teori evolus dn rekayasa genetikaRetno Nindia
 
Filum coelenterata
Filum coelenterataFilum coelenterata
Filum coelenterataCantik Oke
 
Ppt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaPpt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaR Januari
 
filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscaayu larissa
 
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanlaporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanElmisa Subama
 

Similar to Foraminifera Planktonik Famili Globigerinidae (20)

Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdfMoluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
 
Evolusi Eukaryotik
Evolusi EukaryotikEvolusi Eukaryotik
Evolusi Eukaryotik
 
Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi Presentation
 
Mollusca dan Echinodermata
Mollusca dan EchinodermataMollusca dan Echinodermata
Mollusca dan Echinodermata
 
Mikropaleontologi.pdf
Mikropaleontologi.pdfMikropaleontologi.pdf
Mikropaleontologi.pdf
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Orthonectida apriliya rohmawati kelas x-2
Orthonectida   apriliya rohmawati kelas x-2Orthonectida   apriliya rohmawati kelas x-2
Orthonectida apriliya rohmawati kelas x-2
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
 
Bukti-bukti petunjuk adanya evolusi
Bukti-bukti petunjuk adanya evolusiBukti-bukti petunjuk adanya evolusi
Bukti-bukti petunjuk adanya evolusi
 
1503 echinodermata
1503 echinodermata1503 echinodermata
1503 echinodermata
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
Tugas ppt zoin
Tugas ppt zoinTugas ppt zoin
Tugas ppt zoin
 
teori evolus dn rekayasa genetika
teori evolus dn rekayasa genetikateori evolus dn rekayasa genetika
teori evolus dn rekayasa genetika
 
Filum coelenterata
Filum coelenterataFilum coelenterata
Filum coelenterata
 
Ppt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaPpt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan porifera
 
filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum mollusca
 
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanlaporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
 
Phylum porifera
Phylum poriferaPhylum porifera
Phylum porifera
 

Foraminifera Planktonik Famili Globigerinidae

  • 1. TUGAS MIKROPALEONTOLOGI FAMILY GLOBIGERINIDAE (PARKER AND JONES, 1862) Disusun oleh: MUHAMMAD HIDAYAT 410012219 LABORATORIUM SOFTROCK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2014
  • 2. FORAMINIFERA PLANGTONIK FAMILY GLOBIGERINIDAE (PARKER DAN JONES, 1862) A. Latar Belakang Nama Foraminifera berasal dari istilah Latin yaitu “foramen” yang berarti rongga, dan “ferre” yang berarti menghasilkan. Pada umumnya, Foraminifera mensekresi materi mineral sehingga menghasilkan test (cangkang) berongga (Albani, 1979). Foraminifera adalah organisme bersel tunggal (protista) yang mempunyai cangkang atau test (istilah untuk cangkang internal). Foraminifera diketemukan melimpah sebagai fosil, setidaknya dalam kurun waktu 540 juta tahun. Cangkang foraminifera umumnya terdiri dari kamar-kamar yang tersusun sambung menyambung selama masa pertumbuhannya. Bahkan ada yang berbentuk paling sederhana, yaitu berupa tabung yang terbuka atau berbentuk bola dengan satu lubang. Cangkang foraminifera tersusun dari bahan organik, butiran pasir atau partikel-partikel lain yang terekat menyatu oleh semen, atau kristal CaCO3 (kalsit atau aragonit) tergantung dari spesiesnya. Foraminifera yang telah dewasa mempunyai ukuran berkisar dari 100 mikrometer sampai 20 sentimeter. Penelitian tentang fosil foraminifera mempunyai beberapa penerapan yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan mikropaleontologi dan geologi. Fosil foraminifera bermanfaat dalam biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi, dan eksplorasi minyak dan gas bumi. Sampai sekarang jumlah foraminifera resen (modern) yang ditemukan (di seluruh perairan dunia) planktonik dan bentonik/bentik sekitar 12.000 spesies (Suhartati, 2010). Dari jumlah tersebut, 40 spesies diantaranya adalah foraminifera plantonik, yang hidup melayang di dalam air laut, dan selebihnya hidup pada permukaan dasar laut/benthik atau membenamkan diri pada batu pasir, lumpur, batuan dan tanaman di dasar laut. Foraminifera diketemukan di semua lingkungan laut, dari lingkungan pasang surut sampai palung laut yang paling dalam, dari daerah tropik sampai kutub, akan tetapi kumpulan spesiesnya bervariasi tergantung dari lingkungannya. Beberapa spesies melimpah hanya di laut dalam, sedangkan spesies yang lain hanya diketemukan di terumbu karang, dan sebagian yang lain hidup di muara sungai yang bersifat payau atau lingkungan rawa mangrove pasang surut.
  • 3. B. Foraminifera Planktonik Foraminifera planktonik adalah foraminifera yang cara hidupnya mengambang atau melayang di air, sehingga fosil ini sangat baik untuk menentukan umur dari suatu lingkungan pengendapan (umur dari suatu batuan). Secara umum foraminifera dibagi berdasarkan family, genus, serta spesies yang didasarkan antara ciri-ciri yang nampak. C. Taksonomi Foraminifera Plangtonik Kingdom : Protista Filum : Protozoa Subfilum : Sarcodina Superklas : Rhizopoda Klas : Foraminifera Ordo : Foraminiferida Subordo : Globogerinina Superfamili : Globigerinacea Famili : Globigerinidae Genus : Globigerina, Globigerinoides, Hastigerina, Orbulina, Sphaeroidinella, Pulleniatina, Globoquadrina, Globigerinatheca dan Globigerinatella. Famili Globigerinidae Family ini pada umumnya mempunyai bentuk test sperichal atau hemispherical, bentuk kamar glubolar dan susunan kamar trochospiral rendah atau tinggi pada tahap awal, kemudian dapat menjadi planispiral. Dinding sangat perforasi, permukaan dapat ditutupi oleh selaput tipis. Apaerture bisa interiormarginal umbilical, pada umumnya terbuka lebar dengan posisi yang terletak pada umbilicus (extra umbilical) dan juga pada sutura atau pada apertural face. Muncul pada Eosen sampai Holosen (sekarang). Berdasarkan bentuk test, bentuk kamar, bentuk aperture dan susunan kamar maka family ini dapat dibagi atas beberapa genus, yaitu Globigerina, Globigerinoides, Hastigerina, Orbulina, Sphaeroidinella, Pulleniatina, Globoquadrina, Globigerinatheca dan Globigerinatella.
  • 4. Gambar 1. Peta sebaran dan keterdapatan anggota dari famili Globigerinidae di bumi 1. Genus Globigerina (d’Orbigny, 1826) Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi pinggiran membulat dengan dinding test gamping hyaline, bentuk test bulat seperti telur tetapi tidak radial, bentuk kamar globural, susunan kamar trochospiral. Kadang dijumpai duri-duri halus, suture tidak jelas dan tertekan, Aperture terbuka lebar dengan bentuk parabol dan terletak pada umbilicus. Aperture ini disebut interiormarginal umbilical aperture. Langka di Pleistosen dan melimpah di Pliosen. Gambar 2. Salah satu spesies dari genus Globigerina
  • 5. 2. Genus Globigerinoides (Cushman, 1927) Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi sama dengan Globigerina tetapi mempunyai supplementary aperture atau aperture sekunder yang hadir disisi spiral dekat persimpangan spiral dengan suture radial, dengan demikian dapat dikatakan bahwa Globigerinoides ini adalah Globigerina yang mempunyai supplementary aperture. Muncul pada Oligosen sampai Holosen (sekarang). Gambar 3. Salah satu spesies dari genus Globigerinoides 3. Genus Hastigerina (Thomson, 1876) Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dengan pinggiran bulat, dinding test gamping hyaline, bentuk test trochospiral, putaran awal trochoid kemudian berubah menjadi planispiral, bentuk kamar globular, yaitu bulat sampai bulat telur, susunan kamar planispiral involute atau “Loosely Coiled”. Suture memancar terdepresi, Aperture interiormarginal umbilical, terbuka lebar dan terletak pada apertural face. Muncul pada Miosen sampai Holosen (sekarang). Gambar 4. Salah satu spesies dari genus Hastigerina
  • 6. 4. Genus Orbulina (d’Orbigny, 1839) Merupakan genus yang mempunyai ciri-ciri morfologi dengan dinding test gamping hyaline dan bentuk test spherical, serta aperture tidak kelihatan (small opening). Aperture ini adalah akibat dari terselumbungnya seluruh kamar-kamar sebelumnya oleh kamar terakhir. Muncul pada Miosen sampai Holosen (sekarang). Gambar 5. Salah satu spesies dari genus Orbulina 5. Genus Sphaeroidinella (Cushman, 1927) Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dengan dinding test gamping hyaline, dinding berlubang kasar, permukaan licin, bentuk test spherical atau oval seperti bulat telur, bentuk kamar globural dengan jumlah kamar tiga buah yang saling berangkuman (embracing). Suture tidak jelas tertekan secara radial, aperture Aperture primer interiomarginal umbilical, terbuka lebar dan memanjang didasar sutura. Pada dorsal terdapat supplementary aperture atau aperture sekunder. Muncul pada Pliosen sampai Holosen (sekarang). Gambar 6. Salah satu spesies dari genus Sphaeroidinella
  • 7. 6. Genus Pulleniatina (Cushman, 1927) Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dengan dinding test gamping hyaline, bentuk test spherical, bentuk kamar globural, susunan kamar trochospiral terpuntir. Aperture interiormarginal umbilical, terbuka lebar memanjang dari umbilikus ke arah dorsal dan terletak di dasar apertural face. Muncul pada Miosen sampai Holosen (sekarang). Gambar 7. Salah satu spesies dari genus Pulleniatina 7. Genus Globoquadrina (Finlay, 1947) Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dinding test gamping hyaline, bentuk test spherical, bentuk kamar globural, dan susunan kamar trochospiral. Aperture interiormarginal umbilical, terbuka lebar dan terletak pada umbilicus dengan segi empat yang kadang-kadang mempunyai bibir. Muncul pada Eosen dampai Miosen. Gambar 8. Salah satu spesies dari genus Globoquadrina 8. Genus Globigerinatheka (Brönnimann, 1952) Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dinding test gamping hyaline, bentuk test spherical, dan bentuk kamar globular, susunan kamar pada permulaan trochospiral dan kemudian berangkuman (embracing). Aperture interiormarginal umbilical, kemudian umbilikus tertutup oleh kamar terakhir yang menutup sepanjang margin dan terdapat
  • 8. aperture sekunder yang berbentuk parabol dan kadang-kadang tertutup bulla. Muncul pada Miosen sampai Eosen. Gambar 9. Salah satu spesies dari genus Globigerinatheka 9. Genus Globigerinatella (Cushman and Stainforth, 1945) Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dinding test gamping hyaline, bentuk test spherical, susunan kamar pada permulaan trochospiral dan kemudian planispiral. Aperture interiormarginal umbilical, kemudian umbilikus samar-samar karena tertutup bula suture yang tidak teratur. Terdapat suture sekunder. Muncul pada Miosen. Gambar 10. Salah satu spesies dari genus Globigerinatella
  • 9. D. Kesimpulan Famili Globigerinidae (Parker dan Jones, 1826) termasuk dalam foraminifera Plangtonik yang muncul sejak Eosen hingga sekarang. Famili Globigerinidae ini memiliki kurang lebih sekitar 22 genus dan memiliki kurang lebih sekitar 101 spesies yang telah dideskripsi dan diketahui keberadaannya. E. Daftar Pustaka Pandita, Hita. 2009. Petunjuk Praktikum Mikropaleontologi Umum. Yogyakarta: STTNAS Yogyakarta. Encyclopedia of Life. 2012. Globigerinidae. Dari http://eol.org/pages/4916/ overview, (diakses 22 Mei 2014). Geological Survey of Iran. 2012. Family GLOBIGERINIDAE Carpenter.Parker, and Jones. 1862. Dari http://www.gsi.ir/General/Lang_en/Page_48/ SubOrderId_2126/SuperFamilyId_2281/FamilyId_2282/Action_FamilyVi ew/WebsiteId_13/GLOBIGERINIDAE.html, (diakses 21 Mei 2014). Worms. 2013. Globigerinidae Carpenter et al., 1862. Dari http://www. marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=111929, (diakses 22 Mei 2014). Calisphere. 2011. Family Rotaliidae. Dari http://texts.cdlib.org/view?docId =kt1z09n6wx;NAAN=13030&doc.view=frames&chunk.id=d0e43460&to c.depth=1&toc.id=d0e43460&brand=calisphere, (diakses 23 Mei 2014). Miracle. 2011. Foraminifera. Dari http://www.ucl.ac.uk/GeolSci/micropal/ foram.html, (diakses 20 Mei 2014). Wikipedia. 2013. Globigerinidae. Dari http://es.wikipedia.org/wiki/ Globigerinidae, (diakses 23 Mei 2014).