2. A.PENGERTIAN KALIMAT
• kalimat adalah satuan terkecil, dalam
wujud lisan maupun tulisan yang
mengungkapkan pikiran secara utuh.
Dalam wujud lisan diungkapkan dengan
suara yang nain dan turun, lemah dan
lembut, disela dengan jeda, dan diakhiri
dengan intonasi. Sedangkan wujud
tulisan kalimat diawali dengan huruf
capital dan diakhiri dengan tanda titik,
tanda tanya dan tanda seru.
3. B.UNSUR KERANGKA
KALIMAT
• Setiap kata dalam kalimat
mempunyai fungsi yang
mengaitkannya dengan kata
atau frasa lain yang ada
dalam kalimat tersebut.
Fungsi itu bersifat Sintaksis
yaitu berkaitan erat dengan
urutan kata atau frasa dalam
kalimat mengacu pada tugas
unsur kalimat .
4. a. Subjek
Subjek adalah bagian kalimat yang
biasanya didepan predikat atau
terletak kiri terhadap pusatnya.
Muliono (1997:31). Subjek dapat
berupa nomina, tetapi pada keadaan
tertentu kategori kata lain dapat
menduduki fungsi subjek. Menurut
ramlan subjek adalah kalimat yang
biasanya berfungsi sebagai pelaku,
dan subjek biasanya diikuti dengan
kata benda atau orang.
5. b. Predikat
Moeliono (1997:31)
mengungkapkan bahwa predikat
adalah bagian pusat kalimat yang
berwujud frase verbal, adjektif,
nominal, dan preposisional.
Dalam TBBI (1993:31) dijelaskan
bahwa predikat dalam bahasa
Indonesia dapat berwujud frase,
adjektif. Nominal, dan
preposisional.
6. c. Objek
Objek adalah kata atau kelompok kata dalam
kalimat yang berfungsi melengkapi kata kerja
transitif (keraf,glorys 1991:210). Menurut Moeliono
(1997:31) objek merupakan bagian kalimat yang
berada dibelakang predikat aktif transitif. Pada
umumnya objek berupa frase nominal. Objek itu
dapat diubah menjadi subjek jika kalimat itu
kalimat pasif. Ramlan (1987:95) mengungkapkan
bahwa objek adalah bagian klausa yang mempunyai
ciri :
Selalu berada dibelakang predikat verbal aktif
transitif
Dapat menduduki fungsi subjek jika kalimat itu
diubah menjadi kalimat pasif.
7. d. Pelengkap
Keraf (1991:211) mengungkapkan pelengkap
adalah bagian kalimat yang berfungsi melengkapi
predikat verbal, tetapi hubungannya lebih longgar
bila dibandingkan dengan objek. Sedangkan
Ramlan (1987:96) berpendapat bahwa pelengkap
mempunyai persamaan dengan objek yaitu bagian
klausa yang selalu terletak
dibelakang verbal.perbedaannya adalah
pelengkap terdapat dalam kalimat yang tidak
dapat dipasifkan, sedangkan objek selalu
terdapat dalam klausa yang dapat dipasifkan.
8. e.Keterangan
Moeliono (1997:32,265) mengungkapkan
bahwa keterangan merupakan unsur bukan
inti dalam kalimat, karena keterangan
berfungsi memberi penejelasan tambahan
kepada unsur inti. Menurutnya unsur inti
dalam kalimat terdiri dari
subjek,predikat,objek dan pelengkap. Letak
keterangan bianya bebas, bisa terletak
diawal,diakhir, bahkan ditengah kalimat.
Menurut Ramlan (1987:96-97) keterangan
adalah klausa yang tidak menduduki fungsi
S,P,O dan Pelengkap. Keterangan pada
umumnya memiliki letak yang bebas, artinya
dapat terletak didepan S-P,dapat terletak
diantara S-P, dan dapat juga terletak di
9. C. STRUKTUR KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil
yang berwujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh.
Kalimat dikatakan sempurna apabila
terdapat minimal Subjek dan predikat
dalam kalimat. Struktur kalimat
sebagaimana yang telah kita bahas
diatas terdiri dari
Subjek,Predikat,objek,Pelengkap,Ketera
ngan.
10. Frase
Frase adalah satuan
gramatik yang terdiri dari
dua kata atau lebih yang
tidak melampaui batas
fungsi. Misalnya : akan
dating,kemaren pagi,
sedang menulis.
11. Klausa
Klausa adalah satuan
gramatikal yang terdiri dari
subjek (s) dan predikat(p) baik
disertai objek (o), dan
keterengan (k), serta memiliki
potensi untuk kalimat.
Misalkan: Banyak orang
mengatakan.
Unsur kalimat ini ialah Subjek
dan predikat.
12. Kalimat dasar
Kalimat dasar ialah kalimat dasar
yang berisi informasi pokok dalam
struktur inti, belum mengalami
perubahan. Perubahan itu dapat
berupa penambahan unsur seperti
penambahan keterangan kalimat
ataupun keterangan
subjek,predikat,objek,ataupun
pelengkap. Berdasarkan ciri-ciri
yang dimilikinya kalimat dasar
dapat dibagi menjadi delapan tipe.
13. D.KALIMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah kalimat yang
terdiri dari dua pola kalimat yaitu berupa
subjek, predikat maupun keterengan.
Kalimat majemuk dapat dibentuk dari
satu atau lebih kalimat tunggal. Kalimat
majemuk dapat digolongkan menjadi tiga
bagian. Yaitu kalimat majemuk setara,
kalimat majemuk bertingkat , dan kalimat
majemuk campuran.
14. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang
hubungan antara unsur-unsurnya bersifat
setara. Berdasarkan konjungsi atau kata
penghubung yang digunakan kalimat majemuk
setara dibagi menjadi empat macam:
Kalimat majemuk setara penjumlahan,ditandai
oleh kata penghubung dan, atau, serta.
Contoh :
Kami membaca dan mereka menulis.
Saya berjalan kali dan bermain HP
Kalimat majemuk setara pemilihan
Kalimat majemuk setara pemilihan adalah
kalimat majemuk yang ditandai kata
penghubung atau.
Contoh :
Saya tidak tahu apa dosen masuk atau tidak.
15. Kalimat majemuk setara pertentangan
Ditandai dengan kata penghubung
tetapi , melainkan.
Contoh :
Saya tidak masuk kuliah melainkan
makan dikantin.
Kalimat majemuk setara perurutan.
Ditandai dengan kata penghubung lalu
dan kemudian.
Contoh :
Mata kulia Bahasa Indonesia sudah
selesai lalu kami bergegas pulang.
16. •Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat
adalah kalimat yang hubungan
antara unsur-unsurnya tidak
sederajat. Salah satu unsurnya
menduduki induk kalimat
sedangkan yang lainnya
menduduki anak kalimat.
Kalimat majemuk bertingkat
memiliki berbagai macam jenis
18. E.KALIMAT EFEKTIF
• Menurut grolys keraf , kalimat yang
memenuhi syarat-syarat adalah sebagai
berikut :
• a). Secara tepat dapat mewakili
gagasan atau perasaan pembicara atau
penulis.
• b). Sanggup menimbulkan gagasan yang
sama tepatnya dalam pikiran pendengar
atau pembaca seperti yang dipikirkan
pembicara atau penulis.
19. Menurut ramlan kalimat efektif adalah
kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan pemakaiannya secara tepat
dan dapat dipahami
pendengar/pembaca secara tepat
pula.Dengan demikian dapat kita
simpulkan bahwa kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mewakili
gagasan pembicara atau penulis
sehingga pembaca atau pendengar
dapat menerima maksud atau arti
serta tujuannya seperti yang dimaksud
penulis atau pembicara.
21. G. KOHERENSI DAN
KEHEMATAN
• a. koherensi
• Koherensi adalah kepaduan dan
kekompakan gagasan yang
dikemukakan dalam kalimat. Koherensi
juga merupakan kepaduan makna dalam
kalimat. Keterpaduan unsur dalam
kalimat akan memberikan informasi
yang mudah dipahami oleh pembaca
atau pendengar. Kalimat yang koheren
mempunyai unsur yang saling berkaitan
dengan unsur pembentuk kalimat lainya.
22. b. kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif
maksudnya adalah hemat dalam
mempergunakan kata,frasa, atau
bentuk lain yang dianggap tidak perlu,
tetapi tetapi tidak menyalahi kaidah
tata bahasa. Kalimat efektif tidak
boleh menggunakan kata-kata yang
tidak perlu atau kata-kata yang
berlebihan sehingga dapat
mengaburkan maksud dari kalimat.
23. H. KEANEKARAGAMAN
DAN PENEKANAN
a. keanekaragaman
Panjang pendeknya variasi dalam kalimat
menggambarkan jalan pikiran seseorang.
Variasi dalam penulisan pilihan kata (diksi)
atau variasi dalam tutur kalimat yang tepat dan
benar akan memberikan penekanan pada
bagian-bagian kalimat yang diinginkan. Agara
tidak membosankan dalam penulisan kalimat
diperlukan pola dan bentuk yang
beranekaragam.
-Bentuk pasif persona
-Bentuk aktif- pasif
24. b. penekanan
Setiap kalimat memiliki
sebuah ide pokok. Penekanan
dilakukan untuk memberikan
penjelasan berkaitan dengan
hal yang dirasakan penting.
Penulis dapat melakukan
berbagai cara untuk
memberikan penekanan pada
kalimat efektif.
25. Adapun caranya sebagai
berikut :
-mengubah posisi
kalimat(aktif-pasir)
-menggunakan
pertentangan
-menggunakan partikel
lah,pun,kah.
26. KESIMPULAN
Dari berbabagai penjelasan yang dikemukakan para ahli
dapat kami simpulkan bahwa kalimat ialah satuan
bahasa yang secara relative berdiri sendiri,yang disertai
jeda panjang, dan intonasinya menunjukkan intonasi
akhir,dengan nada turun dan naik. Sedang kan unsur
kalimatnya adalah: subjek,predikat , objek, pelengkap,
keterangan. Suatu kalimat disebut kalimat sempurna
apabila didalam kalimat mempunyai sekurang-kurangnya
unsur inti subjek dan predikat serta tanda baca sebagai
petunjuk intonasi akhir kalimat.
Berdasarkan bentuk kalimat dibagi menjadi dua yaitu,
kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat majemuk
adalah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih
sedangkan tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu
klausa saja.
27. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
memberikan kemudahan atau kejelasan
informasi kepada pembaca atau
pendengar. Dari berbagai pendapat para
ahli yang telah kami sajikan, dapat kami
tarik kesimpulan ciri-ciri dari kalimat
efektif ialah: kesatuan gagasan dan
kesepadanan struktur,
kepaduan(koherensi) yang kompak,adanya
penekanan,kesejajaran (keparalelan)
bentuk, kehematan kata, kelogisan, dan
keanekaragaman (kevarianan).