Kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami dan maknanya tersampaikan dengan jelas kepada pembaca atau pendengar. Hal ini dapat dicapai dengan memenuhi unsur-unsur kalimat secara lengkap dan tepat, mengikuti ejaan baku dan kaidah bahasa yang benar, memilih kosa kata yang tepat, serta menyusun kalimat secara logis dan sistematis sehingga ide pokoknya jelas tersampaikan.
3. Pengertian Kalimat secara umum adalah gabungan
dua kata ataupun lebih, baik itu dalam bentuk lisan
maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu
sehingga memiliki arti.
Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-
ciri tertentu, yaitu mengandung unsur-unsur seperti S
(Subjek), P (Predikat), O (Objek), dan K (Keterangan),
atau disingkat menjadi pola S-P-O-K.
4. 1. Cook
Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri
sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri atas klausa
2. Bloomfield
Pengertian Kalimat menurut Bloomfield adalah suatu bentuk linguistik,
yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena
merupakan suatu konstruksi gramatikal
3. Hocket
Hocket (1985) menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau
bentuk yang bukan konstituen; suatu bentuk gramatikal yang tidak
termasuk ke dalam konstruksi gramatikal lain.
4. Lado
Di sisi lain Lado (1968) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan kecil
dari ekspresi lengkap. Pendapat Lado dipertegas lagi oleh Sutan Takdir
Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat adalah satuan
terkecil dari ekspresi lengkap.
5. 5. Ramlan
Sementara itu Ramlan (1996) mengatakan bahwa kalimat adalah suatu
gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada
akhir turun atau naik. berdasarkan defenisi-defenisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang berupa
klausa, yang dapat berdiri sendiri dan mengandung pikiran lengkap.
6. Alwi dkk
“Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan
keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh
kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi
maupun proses fonologis lainnya”.
7. Kridalaksana
Pengertian kalimat menurut pendapat Kridalaksana (2001:92) kalimat
sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola
intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari
klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan
proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa,
yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan
sebagainya.
8. Chaer
Menurut ahli tata bahasa tradisional di dalam buku Chaer (1994:240),
“kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang
lengkap”
6. 1. S (Subjek)
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada sebuah kalimat, biasanya berupa kata-kata
benda dan biasanya terletak sebelum unsur Predikat. Subjek adalah bagian yang berfungsi untuk
menunjukkan pelaku dalam kalimat. Pada umumnya subjek terbentuk dari kata benda (nomina) serta
diletakkan di awal kalimat. Tidak hanya kata, subjek juga bisa diisi dengan frasa ataupun klausa.
2. P (Predikat)
Predikat yaitu unsur yang fungsinya menerangkan yang sedang dilakukan subjek pada kalimat. Predikat
biasanya menggunakan kata kerja ataupun kata sifat. Namun, tidak hanya itu saja loh, predikat juga dapat
diisi dengan kata sifat dan kata benda. Letak predikat, yaitu berada di antara subjek dan objek. Nah, cara
untuk mengetahui predikat dalam kalimat, kamu dapat memberikan pertanyaan “mengapa” dan
“bagaimana” pada kalimat tersebut.
3. O (Objek)
Objek bisanya terletak sesudah predikat, dapat di katakan objek merupakan keterangan yang berkaitan
dengan predikat atau sesuatu yang menderita. Tapi pada kalimat pasif objek menjadi subjek. Posisi objek
harus selalu berada di belakang predikat. Dengan posisinya yang berada di belakang predikat, maka objek
tidak didahului oleh preposisi. Pada umumnya, objek itu diisi oleh kelas kata nomina, frasa nomina, atau
klausa.
4. K (Keterangan)
Keterangan pada suatu kalimat terletak di bagian akhir. Unsur keterangan biasanya di jadikan pelengkap
kalimat. Keterangan bisa diisi oleh frasa, kata, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa akan ditandai
dengan preposisi ke, di, dari, pada, dalam, kepada, terhadap, untuk, oleh, dan tentang. Sedangkan keterangan
yang berupa anak kalimat ditandai dengan preposisi karena, ketika, jika, meskipun, supaya, dan sehingga.
5. Pelengkap
Meskipun berfungsi hanya melengkapi kalimat, pelengkap adalah unsur yang melengkapi predikat. Hal inilah
yang menunjukkan bahwa pelengkap posisinya berada di belakang predikat. Namun, posisinya yang berada
di belakang predikat terkadang agak menyulitkan untuk membedakannya dengan objek. Ada satu cara yang
dapat kamu lakukan untuk mengidentifikasinya.
7. Pada bahasa lisan diawali dengan kesenyapan serta diakhiri
dengan kesenyapan pula.
Pada bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan titik(.), tanda Tanya(?), serta tanda seru(!).
Kalimat aktif minimal terdiri dari subyek dan juga predikat.
Predikat transitif disertai dengan objek, predikat intransitive
bisa disertai dengan pelengkap.
Mengandung anggapan yang lengkap.
Menggunakan urutan yang logis di setiap kata maupun
kelompok kata yang dimana mendukung fungsi (SPOK)
dan disusun ke dalam satuan sesuai dengan fungsinya.
Mengandung: satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.
Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih,
kalimat-kalimat tersebut disusun ke dalam satuan makna
pikiran yang saling berkaitan. Hubungan dijalin melalui
konjungsi, pronominal/kata ganti, repetisi/struktur sejajar
8. a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas.
Kalimat tunggal sering disebut kalimat sederhana, kalimat simpleks dan
kalimat ekaklausa.
Contoh:
Dia datang dari Jakarta.
(S) (P) (Ket)
b. Kalimat Bersusun
Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas dan
sekurang-kurangnya satu klausa terikat.
Contoh:
(Klut) (Klsub)
Dia tidak mencuci motor karena hari hujan.
c. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terbentuk dari beberapa klausa
bebas.
Contoh:
( Kl bebas) ( Kl bebas) ( Kl bebas)
Rini melirik, Rahmat tersenyum dan Tini tertawa.
9. Kalimat efektif adalah kalimat yang secara
penyusunan mudah dipahami dan tersampaikan
maknanya secara tepat oleh pembaca atau pendengar.
Dapat dikatakan efektif, jika gagasan yang
disampaikan diterima oleh pendengar/pembaca
dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
10. 1. Memuat unsur kalimat dengan lengkap dan tepat. Unsur tersebut
antara lain subyek, predikat, obyek, atau keterangan.
2. Menaati ejaan dan kaidah kebahasaan yang baku.
3. Memilih diksi secara tepat.
4. Memadankan strutur bahasa dengan jalan pikiran yang logis dan
sistematis.
5. Ide pokoknya tersampaikan dengan jelas.
6. Menggunakan kata dengan tepat dan tidak bertele-tele.
7. Memanfaatkan variasi struktur kalimat.
11. 1. Kebenaran
Kalimat efektif harus disasarkan pada penulisan yang
baik dan benar sesuai dengan ejaan yang dianjurkan.
Kaidah kebahasaannya ketat mengikuti tata bahasa
baku.
2. Kepaduan
Kepaduan berkaitan dengan logika kalimat.
Pilihan kata dalam menyusun kalimat harus padu,
sehingga membuat kalimat menjadi utuh dan tidak
sumbang.
12. Tadi pagi, Si Anita makan soto dengan lahap.
Motor itu diambil ayah sejak pagi.
Dompet Bagus hilang di pasar.