SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
ELEKTRONIKA DASAR
KODE MK : 11200006
SEJARAH - Ruang Lingkup Bidang Elektronika
PENGERTIAN ELEKTRONIKA
• Menurut Fitrzgerald, Higginbotham dan Grabel
Elektronika adalah cabang ilmu listrik yang bersangkutan secara luas dengan alih informasi menggunakan
tenaga elektromagnetik.
• Menurut J. Millman
Elektronika adalah ilmu dan teknologi tentang melintasnya partikel bermuatan listrik didalam suatu gas atau
suatu ruang hampa, atau suatu semikonduktor.
• Menurut E. Carol Young
Elektronika meliputi studi, perancangan dan penggunaan piranti-piranti yang berdasar hantaran listrik di dalam
suatu ruang hampa, gas dan semikonduktor.
• Menurut H.C. Yohannes
Elektronika ialah ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan pemakaian piranti (“devices” = alat) yang asas kerjanya
ialah aliran elektron dalam ruang hampa atau gas (seperti dalam tabung-tabung radio) dan aliran elektron
dalam semi penghantar (seperti misalnya dalam transistor).
• Dari definisi-definisi tersebut pada hakikatnya Elektronika mempelajari pengendalian dan penerapan gerakan
partikel pembawa muatan (elektron) dalam ruang hampa, gas atau semikonduktor.
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
2
PERKEMBANGAN ELEKTRONIKA
Lahirnya elektronika sebenarnya mula-mula atas tuntutan kebutuhan manusia
akan sarana telekomunikasi.
Sarana telekomunikasi menggunakan telepon yang ditemukan oleh A.G. Bell
pada tahun 1876 masih terlalu sederhana, banyak keterbatasan-
keterbatasannya. Untuk memungkinkan hubungan yang mencapai jarak jauh
dan mutu yang baik serta kapasitas saluran yang tinggi, dituntut adanya
penguatan sinyal, modulasi, demodulasi serta multipleksi. Dan untuk mencapai
jarak yang lebih jauh lagi dengan biaya yang lebih murah, diperlukan
penggunaan media gelombang elektromagnetik
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
3
PERKEMBANGAN ELEKTRONIKA
• Pada tahun 1896 Marconi berhasil menciptakan telegrap radio, telegrap tanpa kabel, tetapi
menggunakan media gelombang elektromagnetik. Dengan demikian tuntutan jarak yang jauh
dapat dipenuhi. Namun tuntutan-tuntutan yang lain belum dipenuhi, sehingga para ahli terus
bekerja tanpa mengenal lelah.
• Pada tahun 1904 Sir Ambrose Fleming menemukan tabung hampa dengan dua elektrode (tabung
dioda), yang dinamakannya “valve” (katup). Katup ini dapat berfungsi sebagai detektor sinyalsinyal
dari telegrap radio Marconi.
• Dua tahun kemudian yakni tahun 1906, De Forest meletakkan elektroda ketiga (kisi) pada katup
Fleming sehingga ditemukanlah tabung trioda, yang ia beri nama audion. Audion ini dapat
berfungsi antara lain untuk memperkuat sinyal-sinyal tersebut. Jadi mulai tahun 1904 ini
sebenarnya orang sudah mulai mengendalikan gerakan-gerakan elektron dalam ruang hampa,
sehingga tahun itu dapat dipandang sebagai tahun “kelahiran” Elektronika. Namun ada orang
yang menyatakan tahun 1906 yakni tahun ditemukannya tabung trioda ini sebagai tahun
“kelahiran”
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
4
TELEPON
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
5
TELEPON
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
6
TELEPON
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
7
TELEPON
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
8
PERKEMBANGAN ELEKTRONIKA
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
9
• Dengan ditemukannya tabung trioda ini dan
lebih-lebih dengan ditemukannya tabung
iconoscope yaitu tabung hampa yang
merupakan alat dasar dalam kamera televisi
oleh Vladimir Zwonykin padaa tahun 1920, maka
industri radio dan televisi berkembang pesat.
• Pada tahun 1948 John Bardeen, Walter H.
Brattain dan William Shockley menemukan alat
tersebut, yang diberi nama transistor. Transistor
ini dibuat dari bahan semikonduktor, dan
transistor ini dapat menggantikan fungsi tabung
trioda.
PERKEMBANGAN ELEKTRONA
• Pada tahun 1958 J.S. Kilby menemukan rangkaian terpadu (IC =
“integrated circuit” = rangkaian terintegrasi), suatu keping (chip)
silikon tunggal yang ukurannya sangat kecil (» 1 mm2) yang diatasnya
berisi rangkaian Elektronika yang diproses dengan teknik-teknik difusi
dan pengendapan. Semenjak ditemukan rangkaian terpadu tersebut,
jumlah komponen per chip terus berkembang sehingga dewasa ini
dikenal IC jenis SSI (“Small Scale Integration”), MSI (“Medium Scale
Integration”), LSI (“Large Scale Integration”), VLSI (“Very Large Scale
Integration”), yang masing-masing mempunyai jumlah komponen
(transistor) per chip 10-100, 100-1000, 1000-100.000, dan > 100.000.
Dengan ditemukannya rangkaian terpadu ini sejarah Elektronika
mengalami babak baru yaitu babak mikroelektronika.
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
10
PERKEMBANGAN ELEKTRONIKA
• Pada tahun 1971 perusahaan Elektronika Intel Inc
di Amerika Serikat berhasil membuat IC
mikroprosesor, yang merupakan “otak” dari
komputer. IC mikroprosesor ini bersifat fleksibel,
mempunyai fungsi hampir mirip tak terbatas.
Dengan perangkat keras yang sama dapat
diperoleh berbagai fungsi, hanya dengan
merubah program. Akibatnya dapat diproduksi
dalam jumlah cukup banyak dengan harga
relatif murah.
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
11
PERKEMBANGAN KOMPONEN
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
12
Ukuran Mikroprosessor
(die size)
BIDANG-BIDANG ELEKTRONIKA
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
13
produk Elektronika telah menyentuh
hampir seluruh aspek atau bidang
kehidupan manusia dari alat-alat
rumah tangga, mainan anak-anak,
hiburan (rekreasi), pendidikan,
administrasi, perdagangan, kedokteran,
transportasi sampai pada alatalat
perang dan penyelidikan ruang
angkasa.
BIDANG INSTRUMENTASI DAN
KONTROL
Bidang ini berkecimpung pada
peralatan seperti pengembang an
alat ukur elektronik, instrumentasi
penelitian, alat pemroses data
serta alat kontrol atau otomatisasi
seperti sistem mikroprosesor
untuk kontrol dan sebagainya.
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
14
BIDANG TELEKOMUNIKASI
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
15
Bidang ini berkecimpung pada alih
informasi jarak jauh baik menggunakan
kabel maupun tidak. Sebagai contoh
pengembangan komunikasi telepon
menggunakan relay elektronik, komunikasi
data menggunakan komputer dan telepon,
komunikasi berita dan gambar melalui
satelit, komunikasi menggunakan
gelombang radio frekuensi tinggi dan
gelombang mikro dan sebagainya.
BIDANG ELEKTRONIKA KONSUMER
Bidang ini berkecimpung pada produksi
peralatan - peralatan kebutuhan umum
seperti radio, televisi, perekam kaset
audio maupun video, penyedia daya
serta komponen - komponen
elektronika. Industri atau perusahaan
Elektronika dewasa ini dapat
dikelompokkan dalam 4 K, yaitu
komponen, komunikasi, kendali dan
komputasi
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
16
BIDANG ELEKTRONIKA KUANTUM
Bidang ini berkecimpung dalam
pengembangan Elektronika yang
menyangkit interaksi antara cahaya,
gelombang mikro atau gelombang
elektromagnetik yang lain. Dari bidang
ini dewasa ini telah dikembangkan sinar
laser untuk berbagai keperluan,
komunikasi dengan menumpangkan
sinyal pada cahaya yang dijalarkan dalam
serat (fiber) optik dan sebagainya.
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
17
RUANG LINGKUP ELEKTRONIKA
• Sering timbul kerancuan antara Elektronika dengan kelistrikan. Namun dari
definisi dan pengertian dimuka sebenarnya kerancuan ini tidak perlu terjadi.
Sebagai contoh pengen dalian dan penerangan gerakan elektron dalam logam
saja belum termasuk dalam kelistrikan. Lebih jauh pada umumnya elektronika
menggunakan komponen aktif sedang kelistrikan hanya menggunakan
komponen pasif saja.
• Di dalam elektronika dikenal istilah komponen, rangkaian dan sistem. Komponen
adalah unsur pembentuk rangkaian, sedang rangkaian adalah unsur pembentuk
sistem. Berdasarkan kemampuannya memperkuat sinyal, komponen elektronika
dibagi menjadi komponen aktif yaitu komponen yang dapat memperkuat sinyal
dan komponen pasif yaitu komponen yang tidak dapat memperkuat sinyal.
Sebagai contoh komponen aktif adalah tabung trioda, transistor dan sebagai
contoh komponen pasif adalah resistor, induktor dan kapasitor
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
18
RUANG LINGKUP ELEKTRONIKA
• Berdasarkan hubungan antara tegangan (V) dan arus yang melaluinya (I),
komponen elektronika dibagi menjadi komponen linier dan komponen tak linier.
Pada umumnya linier hubungan antara V dan I linier, sedang pada komponen tak
linier hubungan antara V dan I tak linier. Jadi suatu resistor yang mengikuti hukum
Ohm adalah komponen linier. Sedang tabung trioda dan transistor adalah
komponen tak linier, walaupun dalam banyak penerapan diadakan pendekatan
linier. Untuk komponen tak linier dibedakan tak linier kontinue dan tak linier tak
kontinue. Komponen tak linier tak kontinue dapat digunakan sebagai saklar
elektronis. Keadaan ini terjadi jika sifat sebuah komponen berubah pada saat
tegangan atau arus pada komponen tersebut melewati nilai tertentu. Sebagai
contoh dioda atau transistor yang dipakai sebagai saklar.
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
19
RUANG LINGKUP ELEKTRONIKA
• Berdasarkan cara pengolahan dan penampilan data atau informasinya, maka sistem
dibedakan menjadi sistem analog dan sistem digital. Pada sistem analog data atau
informasi yang diolah atau ditampilkan dinyatakan dalam suatu variabel rangkaian
yang harganya dapat berubah secara kontinue, sedang pada sistem digital data
atau informasi yang diolah atau yang ditampilkan dinyatakan dalam suatu variabel
rangkaian yang harganya diskrit dengan dua keadaan atau dua harga yang
berbeda. Sebagai contoh pengukuran arus listrik dengan sistem analog dinyatakan
dengan variabel simpangan galvanometer yang kedudukannya dapat disetiap
tempat (kontinue) antara simpangan nol dan maksimum. Sedang dengan sistem
digital dinyatakan dengan variabel hidup dan matinya dioda pada peraga “seven
segment” yang menyatakan angka-angka besarnya arus listrik tersebut
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
20
UKURAN
MIKROPROSESSOR
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
21
Code
Name
Die size
Jumlah
transistor
(Milion/Bilio
)
Nama processor Intel
Fabrika
i
Penryn 3MB 81mm2 410M Core 2 Duo 3 MB cache “wolfdale” 45nm
Penryn 6 MB 107mm2 410M Core 2 Duo 6 MB cache “wolfdale” 45nm
Penryn Quad core 4/6
MB
81mm2 x2 410M
Core 2 Quad 4 dan 6 MB cache
Yorkfield
45nm
Nehalem Quad core 8
MB
270mm2 731M
Core i7 1nd 920
45nm
Westmere 6 core 240mm2 1.17 B Core i7 1nd 9xx “Gulftown” 32nm
Westmere EX 10 core 513mm2 2.1 B Core i7 1nd 9xx “gulftown” 32nm
Sandy bridge dual
core + GPU “mini”
131mm2 504 M
Core i3 2nd “sandy bridge”
32nm
Sandy bridge dual
core + GPU “big”
149mm2 624 M
Core i5 2nd “sandy bridge”
untuk laptop
32nm
Sandy bridge Quad
core + GPU
216mm2 1.16 B
Core i5 2nd “sandy bridge” untuk
destkop dan core i7 destkop/mobile
32nm
Sandy bridge E Quad
core
294mm2 1.2 B
Core i7 E series 2nd untuk destkop
antusias
32nm
Sandy bridge E 8 core 416mm2 2.27 B
Core i7 E series 2nd untuk destkop
antusias
32nm
Cloverview Dual core
+ GPU
90mm2 –
Intel atom N2xxx series
32nm
Ivy bridge dual
GPU GT1
94mm2 –
Intel pentium/celeron 3nd untuk
destkop
22nm
3D
Ivy bridge dual core +
GPU GT 2
118mm2 –
Intel core i3 dan i5 3nd untuk
laptop
22nm
3D
Ivy bridge Quad core
+ GPU GT 1
113mm2 1.4 B
Intel core i5 3nd untuk destkop 22nm
3D
Ivy bridge Quad core
+ GPU GT 2
160mm2 1.4 B
Intel core i7 3nd destkop dan
laptop
22nm
3D
Haswell 4 core + GPU
2
117mm2 –
Intel core i5/i7 untuk desktop /
laptop
22nm
3D
Haswell 4 core + GPU
GT 3E “IRIS”
260mm2 –
Intel core i7 laptop dengan GPU
Iris
22nm
3D
Haswell 2 core + GPU
2
181 mm2 –
Core i3/i5 untuk Laptop. 22nm
3D
Baytrail dual/quad +
GPU gt 1
102mm2 –
Intel Atom Z3xxx untuk
desktop / laptop
22nm
3D
TEKNOLOGI 14 NM
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
22
http://tekno.kompas.co
m/read/2016/08/31/142
30007/Intel.Resmikan.Pr
osesor.Core.i.Generasi.k
e-7.Kaby.Lake.
Prosesor berkode nama “Kaby Lake” tersebut
merupakan penyempurnaan dari seri prosesor
sebelumnya, Skylake (Core i Generasi ke-6)
meski sama-sama diproduksi dengan teknologi
fabrikasi 14 nm.
Menurut keterangan Intel dalam laporan yang
dirangkum KompasTekno dari The Verge, Rabu
(31/8/2016), Kaby Lake 10 kali lebih efisien daya
dibandingkan keluarga prosesor Core i generasi
pertama, sedangkan Sky Lake hanya 8 kali lebih
efisien.
Pengolah grafis (GPU) terintegrasi di dalamnya juga lebih bertenaga dan dirancang
agar mampu memutar video 4K dan video 360 derajat, selain memiiki dukungan codec
HEVC 10-bit.
Kaby Lake turut mendukung berbagai macam interface modern, seperti Thunderbolt 3,
HDCP 2.2, dan USB Type-C.
Prosesor Intel Core i Generasi ke-7 ini merupakan model yang ditujukan untuk mengisi
“gap” sebelum Intel meluncurkan seri prosesor Cannonlake dengan teknologi fabrikasi
10nm, tahun depan.
Oik Yusuf - Kompas Tekno
Rabu, 31 Agustus 2016 | 14:23
WIB
UKURAN
MIKROPROSESSOR
Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana
23

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Ppt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrikPpt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrik
 
Bab 2 perangkat uji pada telekomunikasi
Bab 2 perangkat uji pada telekomunikasiBab 2 perangkat uji pada telekomunikasi
Bab 2 perangkat uji pada telekomunikasi
 
Makalah elektromagnetik
Makalah elektromagnetikMakalah elektromagnetik
Makalah elektromagnetik
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisim
 
Bab 2 multimeter
Bab 2 multimeterBab 2 multimeter
Bab 2 multimeter
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 
Listrik ac dan dc
Listrik ac dan dcListrik ac dan dc
Listrik ac dan dc
 
Rangkaian listrik paralel
Rangkaian listrik paralelRangkaian listrik paralel
Rangkaian listrik paralel
 
Kapasitor
Kapasitor Kapasitor
Kapasitor
 
Modul Gambar Teknik : KB2. Simbol Elektronika
Modul Gambar Teknik : KB2. Simbol ElektronikaModul Gambar Teknik : KB2. Simbol Elektronika
Modul Gambar Teknik : KB2. Simbol Elektronika
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
 
3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
 
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
 
J prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrikJ prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrik
 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
 
Laporan praktikum superposisi
Laporan praktikum superposisiLaporan praktikum superposisi
Laporan praktikum superposisi
 
Komponen pasif 2 induktor dan trafo
Komponen pasif 2  induktor dan trafoKomponen pasif 2  induktor dan trafo
Komponen pasif 2 induktor dan trafo
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 

Viewers also liked

Semikonduktor 2 - Pertemuan 3
Semikonduktor 2 - Pertemuan 3 Semikonduktor 2 - Pertemuan 3
Semikonduktor 2 - Pertemuan 3 ahmad haidaroh
 
Transistor 1 - Pertemuan 6
Transistor 1 - Pertemuan 6Transistor 1 - Pertemuan 6
Transistor 1 - Pertemuan 6ahmad haidaroh
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan
Pertemuan 1 -  PendahuluanPertemuan 1 -  Pendahuluan
Pertemuan 1 - Pendahuluanahmad haidaroh
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan
Pertemuan 2 - Sistem BilanganPertemuan 2 - Sistem Bilangan
Pertemuan 2 - Sistem Bilanganahmad haidaroh
 
Image Compression - Citra Digital
Image Compression - Citra DigitalImage Compression - Citra Digital
Image Compression - Citra Digitalahmad haidaroh
 
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik KompilasiCFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasiahmad haidaroh
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. ahmad haidaroh
 
Analisis Leksikal - P4
Analisis Leksikal - P4Analisis Leksikal - P4
Analisis Leksikal - P4ahmad haidaroh
 
Analisis leksikal tugas
Analisis leksikal tugasAnalisis leksikal tugas
Analisis leksikal tugasAminah Rahayu
 
P 1 Pendahuluan - Teknik Kompilasi
P 1 Pendahuluan - Teknik KompilasiP 1 Pendahuluan - Teknik Kompilasi
P 1 Pendahuluan - Teknik Kompilasiahmad haidaroh
 
Modul 1 pengenalan kecerdasan buatan
Modul 1   pengenalan kecerdasan buatanModul 1   pengenalan kecerdasan buatan
Modul 1 pengenalan kecerdasan buatanahmad haidaroh
 
P 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik Kompilasi
P 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik KompilasiP 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik Kompilasi
P 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik Kompilasiahmad haidaroh
 
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-mintermPertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-mintermahmad haidaroh
 
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi ahmad haidaroh
 
Pertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
Pertemuan 1 - Introduction - Citra DigitalPertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
Pertemuan 1 - Introduction - Citra Digitalahmad haidaroh
 
Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 ahmad haidaroh
 

Viewers also liked (20)

Semikonduktor 2 - Pertemuan 3
Semikonduktor 2 - Pertemuan 3 Semikonduktor 2 - Pertemuan 3
Semikonduktor 2 - Pertemuan 3
 
Transistor 1 - Pertemuan 6
Transistor 1 - Pertemuan 6Transistor 1 - Pertemuan 6
Transistor 1 - Pertemuan 6
 
Teknik Optimasi - P8
Teknik Optimasi - P8Teknik Optimasi - P8
Teknik Optimasi - P8
 
Presentasi Ordik 2016
Presentasi  Ordik   2016Presentasi  Ordik   2016
Presentasi Ordik 2016
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan
Pertemuan 1 -  PendahuluanPertemuan 1 -  Pendahuluan
Pertemuan 1 - Pendahuluan
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan
Pertemuan 2 - Sistem BilanganPertemuan 2 - Sistem Bilangan
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan
 
Image Compression - Citra Digital
Image Compression - Citra DigitalImage Compression - Citra Digital
Image Compression - Citra Digital
 
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik KompilasiCFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
 
Analisis Leksikal - P4
Analisis Leksikal - P4Analisis Leksikal - P4
Analisis Leksikal - P4
 
Analisis leksikal tugas
Analisis leksikal tugasAnalisis leksikal tugas
Analisis leksikal tugas
 
P 1 Pendahuluan - Teknik Kompilasi
P 1 Pendahuluan - Teknik KompilasiP 1 Pendahuluan - Teknik Kompilasi
P 1 Pendahuluan - Teknik Kompilasi
 
Modul 1 pengenalan kecerdasan buatan
Modul 1   pengenalan kecerdasan buatanModul 1   pengenalan kecerdasan buatan
Modul 1 pengenalan kecerdasan buatan
 
Presentasi internet
Presentasi internetPresentasi internet
Presentasi internet
 
Bahasa Regular - P3
Bahasa Regular - P3Bahasa Regular - P3
Bahasa Regular - P3
 
P 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik Kompilasi
P 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik KompilasiP 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik Kompilasi
P 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik Kompilasi
 
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-mintermPertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
 
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
 
Pertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
Pertemuan 1 - Introduction - Citra DigitalPertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
Pertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
 
Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7
 

Similar to ELEKTRONIKA DASAR

Pengenalan elektronika dan_komponen_dasa
Pengenalan elektronika dan_komponen_dasaPengenalan elektronika dan_komponen_dasa
Pengenalan elektronika dan_komponen_dasaElka Pranika
 
Wawasan elektronik 1
Wawasan elektronik 1Wawasan elektronik 1
Wawasan elektronik 1HanIfz2
 
CIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORCIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORsuyono fis
 
Makalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetMakalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetFreddyTaebenu
 
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...Ahmad Fahrizald
 
PENGANTAR ELEKTRONIKA.pdf
PENGANTAR ELEKTRONIKA.pdfPENGANTAR ELEKTRONIKA.pdf
PENGANTAR ELEKTRONIKA.pdfAnda Suganda
 
Elektrik dan elektronik asimen khsr
Elektrik dan elektronik asimen khsrElektrik dan elektronik asimen khsr
Elektrik dan elektronik asimen khsrPensil Dan Pemadam
 
Semikonduktor-Elektronika
Semikonduktor-ElektronikaSemikonduktor-Elektronika
Semikonduktor-ElektronikaSyarifah Ambami
 
Komponen elektonik
Komponen elektonikKomponen elektonik
Komponen elektoniktikafatikha
 
Semikonduktor.pptx
Semikonduktor.pptxSemikonduktor.pptx
Semikonduktor.pptxYeniAmirah1
 
Tugas 1 3 b.indo gue
Tugas 1 3 b.indo gueTugas 1 3 b.indo gue
Tugas 1 3 b.indo gueunjd3
 
BelajarArduinoWidodo.pdf
BelajarArduinoWidodo.pdfBelajarArduinoWidodo.pdf
BelajarArduinoWidodo.pdfglobalkomputer
 
2.3.pptx edit 5 jun
2.3.pptx edit 5 jun2.3.pptx edit 5 jun
2.3.pptx edit 5 junfare nordin
 
Laporan resmi project akhir elnika dasar
Laporan resmi project akhir elnika dasarLaporan resmi project akhir elnika dasar
Laporan resmi project akhir elnika dasarVivin Tri Wahyuni
 
Bab 1-kontrak kuliah pte
Bab 1-kontrak kuliah pteBab 1-kontrak kuliah pte
Bab 1-kontrak kuliah ptekartiria sonata
 

Similar to ELEKTRONIKA DASAR (20)

Pengenalan elektronika dan_komponen_dasa
Pengenalan elektronika dan_komponen_dasaPengenalan elektronika dan_komponen_dasa
Pengenalan elektronika dan_komponen_dasa
 
Wawasan elektronik 1
Wawasan elektronik 1Wawasan elektronik 1
Wawasan elektronik 1
 
CIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORCIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTOR
 
Makalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetMakalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan Magnet
 
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
 
PENGANTAR ELEKTRONIKA.pdf
PENGANTAR ELEKTRONIKA.pdfPENGANTAR ELEKTRONIKA.pdf
PENGANTAR ELEKTRONIKA.pdf
 
MATERI.pptx
MATERI.pptxMATERI.pptx
MATERI.pptx
 
Elektrik dan elektronik asimen khsr
Elektrik dan elektronik asimen khsrElektrik dan elektronik asimen khsr
Elektrik dan elektronik asimen khsr
 
prakarya-elektronika-1.pptx
prakarya-elektronika-1.pptxprakarya-elektronika-1.pptx
prakarya-elektronika-1.pptx
 
Semikonduktor-Elektronika
Semikonduktor-ElektronikaSemikonduktor-Elektronika
Semikonduktor-Elektronika
 
Basic electronic
Basic electronicBasic electronic
Basic electronic
 
Komponen elektonik
Komponen elektonikKomponen elektonik
Komponen elektonik
 
Semikonduktor.pptx
Semikonduktor.pptxSemikonduktor.pptx
Semikonduktor.pptx
 
Materi Sensor
Materi SensorMateri Sensor
Materi Sensor
 
Tugas 1 3 b.indo gue
Tugas 1 3 b.indo gueTugas 1 3 b.indo gue
Tugas 1 3 b.indo gue
 
BelajarArduinoWidodo.pdf
BelajarArduinoWidodo.pdfBelajarArduinoWidodo.pdf
BelajarArduinoWidodo.pdf
 
2.3.pptx edit 5 jun
2.3.pptx edit 5 jun2.3.pptx edit 5 jun
2.3.pptx edit 5 jun
 
Laporan resmi project akhir elnika dasar
Laporan resmi project akhir elnika dasarLaporan resmi project akhir elnika dasar
Laporan resmi project akhir elnika dasar
 
Bab 1-kontrak kuliah pte
Bab 1-kontrak kuliah pteBab 1-kontrak kuliah pte
Bab 1-kontrak kuliah pte
 
ppt imam.pptx
ppt imam.pptxppt imam.pptx
ppt imam.pptx
 

More from ahmad haidaroh

Materi 7 Context Free Grammar
Materi 7   Context Free Grammar Materi 7   Context Free Grammar
Materi 7 Context Free Grammar ahmad haidaroh
 
Materi 4 Regular Expression
Materi 4   Regular ExpressionMateri 4   Regular Expression
Materi 4 Regular Expressionahmad haidaroh
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automataahmad haidaroh
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automataahmad haidaroh
 
Pertemuan 4 Aljabar Boole
Pertemuan 4   Aljabar Boole Pertemuan 4   Aljabar Boole
Pertemuan 4 Aljabar Boole ahmad haidaroh
 
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan EncyptionPertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyptionahmad haidaroh
 
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7ahmad haidaroh
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adderahmad haidaroh
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Mapahmad haidaroh
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukanahmad haidaroh
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3ahmad haidaroh
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmadahmad haidaroh
 

More from ahmad haidaroh (20)

Materi 7 Context Free Grammar
Materi 7   Context Free Grammar Materi 7   Context Free Grammar
Materi 7 Context Free Grammar
 
8 Rekursif
8 Rekursif8 Rekursif
8 Rekursif
 
6 ANTRIAN - QUEUE
6 ANTRIAN - QUEUE6 ANTRIAN - QUEUE
6 ANTRIAN - QUEUE
 
5 STACK
5 STACK5 STACK
5 STACK
 
4 Adt
4 Adt4 Adt
4 Adt
 
3 Linked List
3   Linked List3   Linked List
3 Linked List
 
2 Array
2 Array2 Array
2 Array
 
Materi 4 Regular Expression
Materi 4   Regular ExpressionMateri 4   Regular Expression
Materi 4 Regular Expression
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Presentasi OSPEK 2018
Presentasi OSPEK 2018Presentasi OSPEK 2018
Presentasi OSPEK 2018
 
Pertemuan 4 Dioda1
Pertemuan 4   Dioda1Pertemuan 4   Dioda1
Pertemuan 4 Dioda1
 
Pertemuan 4 Aljabar Boole
Pertemuan 4   Aljabar Boole Pertemuan 4   Aljabar Boole
Pertemuan 4 Aljabar Boole
 
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan EncyptionPertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
 
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

ELEKTRONIKA DASAR

  • 1. ELEKTRONIKA DASAR KODE MK : 11200006 SEJARAH - Ruang Lingkup Bidang Elektronika
  • 2. PENGERTIAN ELEKTRONIKA • Menurut Fitrzgerald, Higginbotham dan Grabel Elektronika adalah cabang ilmu listrik yang bersangkutan secara luas dengan alih informasi menggunakan tenaga elektromagnetik. • Menurut J. Millman Elektronika adalah ilmu dan teknologi tentang melintasnya partikel bermuatan listrik didalam suatu gas atau suatu ruang hampa, atau suatu semikonduktor. • Menurut E. Carol Young Elektronika meliputi studi, perancangan dan penggunaan piranti-piranti yang berdasar hantaran listrik di dalam suatu ruang hampa, gas dan semikonduktor. • Menurut H.C. Yohannes Elektronika ialah ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan pemakaian piranti (“devices” = alat) yang asas kerjanya ialah aliran elektron dalam ruang hampa atau gas (seperti dalam tabung-tabung radio) dan aliran elektron dalam semi penghantar (seperti misalnya dalam transistor). • Dari definisi-definisi tersebut pada hakikatnya Elektronika mempelajari pengendalian dan penerapan gerakan partikel pembawa muatan (elektron) dalam ruang hampa, gas atau semikonduktor. Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 2
  • 3. PERKEMBANGAN ELEKTRONIKA Lahirnya elektronika sebenarnya mula-mula atas tuntutan kebutuhan manusia akan sarana telekomunikasi. Sarana telekomunikasi menggunakan telepon yang ditemukan oleh A.G. Bell pada tahun 1876 masih terlalu sederhana, banyak keterbatasan- keterbatasannya. Untuk memungkinkan hubungan yang mencapai jarak jauh dan mutu yang baik serta kapasitas saluran yang tinggi, dituntut adanya penguatan sinyal, modulasi, demodulasi serta multipleksi. Dan untuk mencapai jarak yang lebih jauh lagi dengan biaya yang lebih murah, diperlukan penggunaan media gelombang elektromagnetik Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 3
  • 4. PERKEMBANGAN ELEKTRONIKA • Pada tahun 1896 Marconi berhasil menciptakan telegrap radio, telegrap tanpa kabel, tetapi menggunakan media gelombang elektromagnetik. Dengan demikian tuntutan jarak yang jauh dapat dipenuhi. Namun tuntutan-tuntutan yang lain belum dipenuhi, sehingga para ahli terus bekerja tanpa mengenal lelah. • Pada tahun 1904 Sir Ambrose Fleming menemukan tabung hampa dengan dua elektrode (tabung dioda), yang dinamakannya “valve” (katup). Katup ini dapat berfungsi sebagai detektor sinyalsinyal dari telegrap radio Marconi. • Dua tahun kemudian yakni tahun 1906, De Forest meletakkan elektroda ketiga (kisi) pada katup Fleming sehingga ditemukanlah tabung trioda, yang ia beri nama audion. Audion ini dapat berfungsi antara lain untuk memperkuat sinyal-sinyal tersebut. Jadi mulai tahun 1904 ini sebenarnya orang sudah mulai mengendalikan gerakan-gerakan elektron dalam ruang hampa, sehingga tahun itu dapat dipandang sebagai tahun “kelahiran” Elektronika. Namun ada orang yang menyatakan tahun 1906 yakni tahun ditemukannya tabung trioda ini sebagai tahun “kelahiran” Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 4
  • 5. TELEPON Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 5
  • 6. TELEPON Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 6
  • 7. TELEPON Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 7
  • 8. TELEPON Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 8
  • 9. PERKEMBANGAN ELEKTRONIKA Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 9 • Dengan ditemukannya tabung trioda ini dan lebih-lebih dengan ditemukannya tabung iconoscope yaitu tabung hampa yang merupakan alat dasar dalam kamera televisi oleh Vladimir Zwonykin padaa tahun 1920, maka industri radio dan televisi berkembang pesat. • Pada tahun 1948 John Bardeen, Walter H. Brattain dan William Shockley menemukan alat tersebut, yang diberi nama transistor. Transistor ini dibuat dari bahan semikonduktor, dan transistor ini dapat menggantikan fungsi tabung trioda.
  • 10. PERKEMBANGAN ELEKTRONA • Pada tahun 1958 J.S. Kilby menemukan rangkaian terpadu (IC = “integrated circuit” = rangkaian terintegrasi), suatu keping (chip) silikon tunggal yang ukurannya sangat kecil (» 1 mm2) yang diatasnya berisi rangkaian Elektronika yang diproses dengan teknik-teknik difusi dan pengendapan. Semenjak ditemukan rangkaian terpadu tersebut, jumlah komponen per chip terus berkembang sehingga dewasa ini dikenal IC jenis SSI (“Small Scale Integration”), MSI (“Medium Scale Integration”), LSI (“Large Scale Integration”), VLSI (“Very Large Scale Integration”), yang masing-masing mempunyai jumlah komponen (transistor) per chip 10-100, 100-1000, 1000-100.000, dan > 100.000. Dengan ditemukannya rangkaian terpadu ini sejarah Elektronika mengalami babak baru yaitu babak mikroelektronika. Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 10
  • 11. PERKEMBANGAN ELEKTRONIKA • Pada tahun 1971 perusahaan Elektronika Intel Inc di Amerika Serikat berhasil membuat IC mikroprosesor, yang merupakan “otak” dari komputer. IC mikroprosesor ini bersifat fleksibel, mempunyai fungsi hampir mirip tak terbatas. Dengan perangkat keras yang sama dapat diperoleh berbagai fungsi, hanya dengan merubah program. Akibatnya dapat diproduksi dalam jumlah cukup banyak dengan harga relatif murah. Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 11
  • 12. PERKEMBANGAN KOMPONEN Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 12 Ukuran Mikroprosessor (die size)
  • 13. BIDANG-BIDANG ELEKTRONIKA Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 13 produk Elektronika telah menyentuh hampir seluruh aspek atau bidang kehidupan manusia dari alat-alat rumah tangga, mainan anak-anak, hiburan (rekreasi), pendidikan, administrasi, perdagangan, kedokteran, transportasi sampai pada alatalat perang dan penyelidikan ruang angkasa.
  • 14. BIDANG INSTRUMENTASI DAN KONTROL Bidang ini berkecimpung pada peralatan seperti pengembang an alat ukur elektronik, instrumentasi penelitian, alat pemroses data serta alat kontrol atau otomatisasi seperti sistem mikroprosesor untuk kontrol dan sebagainya. Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 14
  • 15. BIDANG TELEKOMUNIKASI Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 15 Bidang ini berkecimpung pada alih informasi jarak jauh baik menggunakan kabel maupun tidak. Sebagai contoh pengembangan komunikasi telepon menggunakan relay elektronik, komunikasi data menggunakan komputer dan telepon, komunikasi berita dan gambar melalui satelit, komunikasi menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi dan gelombang mikro dan sebagainya.
  • 16. BIDANG ELEKTRONIKA KONSUMER Bidang ini berkecimpung pada produksi peralatan - peralatan kebutuhan umum seperti radio, televisi, perekam kaset audio maupun video, penyedia daya serta komponen - komponen elektronika. Industri atau perusahaan Elektronika dewasa ini dapat dikelompokkan dalam 4 K, yaitu komponen, komunikasi, kendali dan komputasi Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 16
  • 17. BIDANG ELEKTRONIKA KUANTUM Bidang ini berkecimpung dalam pengembangan Elektronika yang menyangkit interaksi antara cahaya, gelombang mikro atau gelombang elektromagnetik yang lain. Dari bidang ini dewasa ini telah dikembangkan sinar laser untuk berbagai keperluan, komunikasi dengan menumpangkan sinyal pada cahaya yang dijalarkan dalam serat (fiber) optik dan sebagainya. Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 17
  • 18. RUANG LINGKUP ELEKTRONIKA • Sering timbul kerancuan antara Elektronika dengan kelistrikan. Namun dari definisi dan pengertian dimuka sebenarnya kerancuan ini tidak perlu terjadi. Sebagai contoh pengen dalian dan penerangan gerakan elektron dalam logam saja belum termasuk dalam kelistrikan. Lebih jauh pada umumnya elektronika menggunakan komponen aktif sedang kelistrikan hanya menggunakan komponen pasif saja. • Di dalam elektronika dikenal istilah komponen, rangkaian dan sistem. Komponen adalah unsur pembentuk rangkaian, sedang rangkaian adalah unsur pembentuk sistem. Berdasarkan kemampuannya memperkuat sinyal, komponen elektronika dibagi menjadi komponen aktif yaitu komponen yang dapat memperkuat sinyal dan komponen pasif yaitu komponen yang tidak dapat memperkuat sinyal. Sebagai contoh komponen aktif adalah tabung trioda, transistor dan sebagai contoh komponen pasif adalah resistor, induktor dan kapasitor Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 18
  • 19. RUANG LINGKUP ELEKTRONIKA • Berdasarkan hubungan antara tegangan (V) dan arus yang melaluinya (I), komponen elektronika dibagi menjadi komponen linier dan komponen tak linier. Pada umumnya linier hubungan antara V dan I linier, sedang pada komponen tak linier hubungan antara V dan I tak linier. Jadi suatu resistor yang mengikuti hukum Ohm adalah komponen linier. Sedang tabung trioda dan transistor adalah komponen tak linier, walaupun dalam banyak penerapan diadakan pendekatan linier. Untuk komponen tak linier dibedakan tak linier kontinue dan tak linier tak kontinue. Komponen tak linier tak kontinue dapat digunakan sebagai saklar elektronis. Keadaan ini terjadi jika sifat sebuah komponen berubah pada saat tegangan atau arus pada komponen tersebut melewati nilai tertentu. Sebagai contoh dioda atau transistor yang dipakai sebagai saklar. Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 19
  • 20. RUANG LINGKUP ELEKTRONIKA • Berdasarkan cara pengolahan dan penampilan data atau informasinya, maka sistem dibedakan menjadi sistem analog dan sistem digital. Pada sistem analog data atau informasi yang diolah atau ditampilkan dinyatakan dalam suatu variabel rangkaian yang harganya dapat berubah secara kontinue, sedang pada sistem digital data atau informasi yang diolah atau yang ditampilkan dinyatakan dalam suatu variabel rangkaian yang harganya diskrit dengan dua keadaan atau dua harga yang berbeda. Sebagai contoh pengukuran arus listrik dengan sistem analog dinyatakan dengan variabel simpangan galvanometer yang kedudukannya dapat disetiap tempat (kontinue) antara simpangan nol dan maksimum. Sedang dengan sistem digital dinyatakan dengan variabel hidup dan matinya dioda pada peraga “seven segment” yang menyatakan angka-angka besarnya arus listrik tersebut Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 20
  • 21. UKURAN MIKROPROSESSOR Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 21 Code Name Die size Jumlah transistor (Milion/Bilio ) Nama processor Intel Fabrika i Penryn 3MB 81mm2 410M Core 2 Duo 3 MB cache “wolfdale” 45nm Penryn 6 MB 107mm2 410M Core 2 Duo 6 MB cache “wolfdale” 45nm Penryn Quad core 4/6 MB 81mm2 x2 410M Core 2 Quad 4 dan 6 MB cache Yorkfield 45nm Nehalem Quad core 8 MB 270mm2 731M Core i7 1nd 920 45nm Westmere 6 core 240mm2 1.17 B Core i7 1nd 9xx “Gulftown” 32nm Westmere EX 10 core 513mm2 2.1 B Core i7 1nd 9xx “gulftown” 32nm Sandy bridge dual core + GPU “mini” 131mm2 504 M Core i3 2nd “sandy bridge” 32nm Sandy bridge dual core + GPU “big” 149mm2 624 M Core i5 2nd “sandy bridge” untuk laptop 32nm Sandy bridge Quad core + GPU 216mm2 1.16 B Core i5 2nd “sandy bridge” untuk destkop dan core i7 destkop/mobile 32nm Sandy bridge E Quad core 294mm2 1.2 B Core i7 E series 2nd untuk destkop antusias 32nm Sandy bridge E 8 core 416mm2 2.27 B Core i7 E series 2nd untuk destkop antusias 32nm Cloverview Dual core + GPU 90mm2 – Intel atom N2xxx series 32nm Ivy bridge dual GPU GT1 94mm2 – Intel pentium/celeron 3nd untuk destkop 22nm 3D Ivy bridge dual core + GPU GT 2 118mm2 – Intel core i3 dan i5 3nd untuk laptop 22nm 3D Ivy bridge Quad core + GPU GT 1 113mm2 1.4 B Intel core i5 3nd untuk destkop 22nm 3D Ivy bridge Quad core + GPU GT 2 160mm2 1.4 B Intel core i7 3nd destkop dan laptop 22nm 3D Haswell 4 core + GPU 2 117mm2 – Intel core i5/i7 untuk desktop / laptop 22nm 3D Haswell 4 core + GPU GT 3E “IRIS” 260mm2 – Intel core i7 laptop dengan GPU Iris 22nm 3D Haswell 2 core + GPU 2 181 mm2 – Core i3/i5 untuk Laptop. 22nm 3D Baytrail dual/quad + GPU gt 1 102mm2 – Intel Atom Z3xxx untuk desktop / laptop 22nm 3D
  • 22. TEKNOLOGI 14 NM Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 22 http://tekno.kompas.co m/read/2016/08/31/142 30007/Intel.Resmikan.Pr osesor.Core.i.Generasi.k e-7.Kaby.Lake. Prosesor berkode nama “Kaby Lake” tersebut merupakan penyempurnaan dari seri prosesor sebelumnya, Skylake (Core i Generasi ke-6) meski sama-sama diproduksi dengan teknologi fabrikasi 14 nm. Menurut keterangan Intel dalam laporan yang dirangkum KompasTekno dari The Verge, Rabu (31/8/2016), Kaby Lake 10 kali lebih efisien daya dibandingkan keluarga prosesor Core i generasi pertama, sedangkan Sky Lake hanya 8 kali lebih efisien. Pengolah grafis (GPU) terintegrasi di dalamnya juga lebih bertenaga dan dirancang agar mampu memutar video 4K dan video 360 derajat, selain memiiki dukungan codec HEVC 10-bit. Kaby Lake turut mendukung berbagai macam interface modern, seperti Thunderbolt 3, HDCP 2.2, dan USB Type-C. Prosesor Intel Core i Generasi ke-7 ini merupakan model yang ditujukan untuk mengisi “gap” sebelum Intel meluncurkan seri prosesor Cannonlake dengan teknologi fabrikasi 10nm, tahun depan. Oik Yusuf - Kompas Tekno Rabu, 31 Agustus 2016 | 14:23 WIB
  • 23. UKURAN MIKROPROSESSOR Ahmad Haidaroh - STIKOM Artha Buana 23