SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Induktor ialah komponen elektronika yang terbentuk dari
susunan lilitan kawat yang dapat menyimpan energi pada
medan magnet yang disebabkan oleh aliran arus listrik
yang melintasinya.
Lilitan atau kumparan kawat tembaga lazimnya digunakan
sebagai induktor.
Medan magnet tercipta pada induktor dikarenakan hukum
induksi atau hukum Faraday.
Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi
Magnet disebut dengan Induktansi yang satuan unitnya
adalah Henry (H).
1.3. Induktor
1.3.1. Pengertian atau Definisi Induktor
Sebuah induktor idealnya hanya memiliki induktansi tanpa memiliki resistansi dan kapasitansi. Namun pada
Kenyataannya kawat yang digunakan untuk bahan induktor memiliki nilai resistansi tertentu dan jarak tiaptiap lilitan
Menimbulkan nilai kapasitansi.Satuan Henry pada umumnya Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor
Dalam Rangkaian Elektronika adalah huruf “ L ”..
Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke, ataupunReaktor.
1.3.2. Nilai dan Satuan Induktansi
Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dengan
satuan Henry dan ditulis dengan notasi huruf H. Besarnya
induktansi dari induktor yang ada dipasaran rata-rata
pada kisaran mikroHenry (µH) dan miliHenry (mH).
Nilai induktansi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Jumlah lilitan, semakin banyak lilitan semakin besar nilai induktansinya.
2. Panjang lilitan, semakin pendek lilitan (yang dimaksud bukan panjang kawat) semakin besar nilai induktansinya.
3. Kerapatan lilitan, semakin rapat lilitan semakin besar nilai induktansinya.
4. Diameter inti lilitan, semakin besar diameter inti semakin besar nilai induktansinya.
5. Panjang inti lilitan, semakin panjang inti semakin besar nilai induktansinya.
6. Permeabilitas bahan inti, semakin tinggi permeabilitas bahan semakin besar nilai induktansinya.
(Permeabilitas atau daya hantar magnet (µ) adalah kemampuan suatu bahan atau media untuk dilalui oleh fluk
magnet.)
1.3.3. Jenis-jenis Induktor (Coil)
Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis
1.3.4. Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya
Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam medan magnet,
menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan
pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.
Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :
1. Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi
2. Transformator (Transformer)
3. Motor Listrik
4. Solenoid
5. Relay
6. Speaker
7. Microphone
1.4. Transformator Transformator atau sering disebut juga hanya disebut trafo
adalah suatu komponen listrik elektronika yang terdiri dari
inti, coil atau kumparan lilitan primer dan sekunder yang
dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari
satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang
lain tanpa merubah frekuensi dari sistem, melalui suatu
Couple/gandengan magnet dan berdasarkan prinsip
induksi elektromagnet.
Secara pengertian bahasa sesuai dengan namanya
transformator adalah alat yang berfungsi untuk
mentransformasikan atau memindahkan, dalam hal ini tentu
saja arus dan tegangan. Contohnya yaitu untuk mengubah
tegangan dari 220 VAC ke tegangan yang lebih kecil menjadi 12
VAC.
1.4.1. Prinsip Kerja Transformator
Sebuah transformator bekerja dengan memanfaatkan induksi elektromagnetik sesuai
hukum faraday dan hukum Lorenzt .
Sesuai hukum lorenzt maka pada saat kumparan primer diberi arus tegangan AC
maka akan menimbulkan medan magnet pada inti trafo yang besarnya tergantung
dari besar arus listrik yang diberikan. Medan magnet yang terbentuk ini menjadi
semakin kuat dengan adanya core inti besi dan menghantarkan medan magnet ke
bagian kumparan sekunder sehingga pada bagian sekunder akan timbul induksi gaya
gerak listrik yang sebenarnya merupakan pelimpahan daya dari sisi primer trafo.
Rumus yang berlaku pada Transformator :
𝑁𝑃
𝑁𝑆
=
𝐼𝑆
𝐼𝑃
=
𝑉𝑃
𝑉𝑆
=
𝑃𝑆
𝑃𝑃
Vp = Tegangan kumparan Primer ( Volt )
Vs = Tegangan kumparan Sekunder ( Volt )
Np = Jumlah lilitan kumparan Primer
Ns = Jumlah lilitan kumparan Sekunder
Ip = Kuat arus Primer/input ( Ampere )
Is = Kuat arus Sekunder/ output ( Ampere )
Inti trafo yang biasa disebut core
fungsinya yaitu supaya mempermudah
jalannya medan magnet serta untuk
menyalurkan suhu panas dari kabel
tembaga ke bagian inti logam
1.4.2. Fungsi Transformator pada rangkaian Elektronik
Kegunaan Transformator sangat luas baik pada bidang kelistrikan maupun elektronika,
disini dibatasi hanya pada fungsi Transformator pada rangkaian elektronika ,antara lain :
1. Trafo Daya, untuk menaikan atau menurunkan tegangan listrik;
Contoh : pada rangkaian Power supply
2. Trafo Oscilator (pembangkit frekwensi), sebagai penyelaras Impedansi ;
Contoh : Trafo MF dan Trafo Oscilator pada rangkaian Penerima Radio
3. Trafo isolasi adalah trafo yang berfungsi untuk mengisolasi tegangan Input dan
tegangan output
Contoh : Pada Rangkaian Inverter ( rangkaian untuk merubah tegangan DC menjadi
tegangan AC)
4. Trafo Phase Split Inverter (pembalik fasa); Contoh : Trafo IT dan OT pada rangkaian
Audio Amplifier
5. Trafo Pulsa , Transformator ini bekerja berdasarkan induksi dari sinyal pulsa yang
dihasilkan oleh rangkaian switching.
Contoh : pada rangkaian power supply dengan sistem switching
1.4.3. Jenis-jenis Transformator
1. Trafo Daya/tenaga, ada 2 macam yaitu:
1.1. Trafo penaik tegangan (step up)
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih
banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan
Np <Ns ; Vp <Vs
1.2. Trafo penurun tegangan (step down)
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah
ditemui, terutama dalam adaptor/Power Supply AC to DC.
Np > Ns ; Vp > Vs
2. Jenis Trafo Frekwensi
2.1. Trafo Frekwensi Rendah
Trafo frekwensi rendah adalah trafo yang bekerja di frekwensi audio yakni
antara 20 Hz sampai dengan 20 KHz. Ciri-ciri dari trafo frekwensi rendah ini
biasanya menggunakan inti besi lunak.
Contoh dari trafo frekwensi rendah ini adalah trafo daya listrik dan juga trafo
input/output.
2.2. Trafo Frekwensi Menengah
Trafo frekwensi menengah ini juga biasa disebut dengan trafo IF (intermediate
freqwency) yakni jenis trafo yang bekerja di frekwensi menengah. Trafo jenis ini
banyak digunakan untuk perangkat radio AM/FM yang bekerja di frekwensi 455
kHz/10,7 MHz. Pada trafo ini, lilitan primer dan sekunder diparalel dengan
sebuah kapasitor.
2.3. Trafo Frekwensi Tinggi
Trafo frekwensi tinggi adalah jenis trafo yang bekerja di
frekwensi tinggi dan biasanya digunakan untuk keperluan
pembangkit frekwensi atau osilator, lilitan resonansi, serta
flyback pada rangkaian televisi tabung, trafo switching (trafo
switching banyak digunakan pada power supply berteknologi
switching. Trafo jenis ini menggunakan sistem pembangkit
frekwensi tinggi yang efisiensinya lebih baik dibanding dengan
trafo dengan sistem pembangkit frekwensi rendah)
3. Jenis trafo berdasarkan letak kumparan
3.1.. Core type (jenis inti) yakni kumparan mengelilingi inti.
3.2.. Shell type (jenis cangkang) yakni inti mengelilingi belitan
4. Jenis-jenis Transformator berdasarkan bahan Inti (core) yang Digunakan
4.1. Jenis Transformator Inti (Air Core Transformer)
Pada Trafo yang berinti Udara, Gulungan Primer dan Gulungan Sekunder
dililitkan pada inti berbahan non-magnetik yang biasanya berbentuk tabung
yang berongga. Trafo inti udara ini biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi
VHF (30 – 300 MHz) – UHF (300 MHz – 3 GHz).
4.2. Jenis Transformator Inti Ferit (Ferrit Core Transformer)
Pada Trafo yang berinti Ferit, Gulungan Primer dan Gulungan Sekunder dililitkan pada
inti berbahan Ferit (bubuk besi oksida dapat juga dicampur dengan bahan bubuk lain
seperti nickle, manganase, zinc (seng) dan magnesium,bubuk campuran tersebut
dibuat menjadi komposisi yang padat).Trafo inti Ferrit ini biasanya digunakan pada
rangkaian frekuensi LF (30 – 30 Khz) – HF (3 MHz – 30 MHz)
4.3. Trafo berinti Besi (Iron Core Transformer)
Pada Trafo berinti Besi, gulungan primer dan gulungan sekunder dililitkan pada inti
lempengan lempengan besi tipis yang dilaminasi. Trafo inti besi memiliki efisiensi
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan trafo yang berinti udara. Trafo inti Ferrit
ini biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi ELF (30 – 300Hz) – VLF (3 – 30 KHz)
5. Jenis trafo berdasarkan lilitannya
5.1. Trafo Step Up
Transformator step-up adalah transformator yang
memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada
lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik
tegangan
Np <Ns ; Vp <Vs
5.2. Trafo Step Down Transformator step-down memiliki lilitan sekunder
lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi
sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini
sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor /
Power Supply AC to DC.
Np > Ns ; Vp > Vs
5.2. Tranformator Stepdown CT
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder
lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga
berfungsi sebagai penurun tegangan, tetapi pada
bagian kumparan Sekunder terdapat Cabang tengah
(CT) dengan 2 tegangan yang sama akan tetapi
mempunya Fasa yang berlawanan
VP > VS ; NP > NS
5.3. Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
Cabang Tengah output/sekunder. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus
primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang
lebih tipis dibandingkan transformator biasa.
Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya
yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua
lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan
isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder. Selain itu, Autrafo tidak dapat digunakan sebagai
penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak
lebih dari 1,5 kali
5.4. Autotransformator Variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang dengan
Cabang Tengah output/sekunder bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan
primer-sekunder yang berubah- ubah.
1.4.4. KARATERISTIK TRANFORMATOR
1. a. Cabang-cabang pada bagian Kumparan Primer ( VA dan VB )dipergunakan untuk
penyesuaian dengan tegangan dimana trafo tersebut dipakai.
b. Cabang-cabang pada bagian Kumparan Sekunder ( V1, V2, V3 , V4 ) dipergunakan
untuk memenuhi tegangan yang dibutuhkan beban.
2. Bila kumparan Primer diberi tegangan yang sesuai dengan yang tertulis ( VIN = VA
atau VB), maka tegangan Sekunder akan keluar tegangan yang sesuai dengan yang
tertulis (VOUT = V1 atau V2, V3 ,V4 ) pula.
3. Bila kumparan Primer diberi tegangan yang kurang dari yang tertulis (VIN < VA atau
VB), maka tegangan Sekunder akan keluar tegangan yang kurang dari yang tertulis
(VOUT < V1 atau V2 , V3 , V4)
4. Bila kumparan Primer diberi tegangan yang lebih dari yang tertulis (VIN > VA atau
VB), maka tegangan Sekunder akan keluar tegangan yang lebih dari yang tertulis
(VOUT > V1 atau V2 , V3 , V4) pula. Jika tegangan input terlalu tinggi akan
menyebabkan trafo terbakar

More Related Content

What's hot (20)

auto-transformer
auto-transformerauto-transformer
auto-transformer
 
12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Proteksi sistem tenaga_listrik
Proteksi sistem tenaga_listrikProteksi sistem tenaga_listrik
Proteksi sistem tenaga_listrik
 
Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase
 
Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga ListrikTransmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
Motor dc.
Motor dc.Motor dc.
Motor dc.
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Ppt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrikPpt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrik
 
TEMBUS ZAT PADAT
TEMBUS ZAT PADATTEMBUS ZAT PADAT
TEMBUS ZAT PADAT
 
Pemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v gi
Pemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v giPemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v gi
Pemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v gi
 
Simbol simbol gambar listrik
Simbol simbol gambar listrikSimbol simbol gambar listrik
Simbol simbol gambar listrik
 
PRINCIPLE OF VARIABLE SPEED DRIVE AND SCHEMATIC DIAGRAM
PRINCIPLE OF VARIABLE SPEED DRIVE AND SCHEMATIC DIAGRAMPRINCIPLE OF VARIABLE SPEED DRIVE AND SCHEMATIC DIAGRAM
PRINCIPLE OF VARIABLE SPEED DRIVE AND SCHEMATIC DIAGRAM
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasa
 
Gardu Induk
Gardu IndukGardu Induk
Gardu Induk
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL
 
Prakt. mesin listrik copy
Prakt. mesin listrik   copyPrakt. mesin listrik   copy
Prakt. mesin listrik copy
 

Similar to Komponen pasif 2 induktor dan trafo

Similar to Komponen pasif 2 induktor dan trafo (20)

Trnasformer working
Trnasformer working Trnasformer working
Trnasformer working
 
Transformer-History,Type And More Detail
Transformer-History,Type And More DetailTransformer-History,Type And More Detail
Transformer-History,Type And More Detail
 
transformers electronic notes pptx in depth
transformers electronic notes pptx in depthtransformers electronic notes pptx in depth
transformers electronic notes pptx in depth
 
BEE.pdf
BEE.pdfBEE.pdf
BEE.pdf
 
Types of transformers.pdf
Types of transformers.pdfTypes of transformers.pdf
Types of transformers.pdf
 
Transformer
TransformerTransformer
Transformer
 
Transformer
TransformerTransformer
Transformer
 
TRANSFORMER.pptx
TRANSFORMER.pptxTRANSFORMER.pptx
TRANSFORMER.pptx
 
X ray generators
X ray generatorsX ray generators
X ray generators
 
current transformers.pptx
current transformers.pptxcurrent transformers.pptx
current transformers.pptx
 
Transformer
TransformerTransformer
Transformer
 
Transformers 1
Transformers 1Transformers 1
Transformers 1
 
magnetism elctromagnetism .pptx
magnetism                            elctromagnetism .pptxmagnetism                            elctromagnetism .pptx
magnetism elctromagnetism .pptx
 
clap switch.ppt
clap switch.pptclap switch.ppt
clap switch.ppt
 
Transformer
TransformerTransformer
Transformer
 
Electrical Transfomers
Electrical TransfomersElectrical Transfomers
Electrical Transfomers
 
Distribution transformer
Distribution transformerDistribution transformer
Distribution transformer
 
Physics investigatory project
Physics investigatory projectPhysics investigatory project
Physics investigatory project
 
Tansformer @dheeraj upadhyay
Tansformer @dheeraj upadhyayTansformer @dheeraj upadhyay
Tansformer @dheeraj upadhyay
 
Topic 7 Transformer
Topic  7 TransformerTopic  7 Transformer
Topic 7 Transformer
 

More from Agus Tri

Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptxPk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptxAgus Tri
 
Pk8-KD2T2. Smartphone.pdf
Pk8-KD2T2. Smartphone.pdfPk8-KD2T2. Smartphone.pdf
Pk8-KD2T2. Smartphone.pdfAgus Tri
 
Pk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdf
Pk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdfPk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdf
Pk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdfAgus Tri
 
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdfPk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdfAgus Tri
 
Pk8-KD3T1M2. Air untuk Kehidupan.pdf
Pk8-KD3T1M2.  Air untuk Kehidupan.pdfPk8-KD3T1M2.  Air untuk Kehidupan.pdf
Pk8-KD3T1M2. Air untuk Kehidupan.pdfAgus Tri
 
Pk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdfPk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdfAgus Tri
 
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdfPk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdfAgus Tri
 
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfPk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfAgus Tri
 
Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).
Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).
Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).Agus Tri
 
Pk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdf
Pk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdfPk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdf
Pk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdfAgus Tri
 
Pk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdfPk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdfAgus Tri
 
PPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptxPPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptxAgus Tri
 
Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Alam dari Hewan d...
Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat  Alam dari Hewan d...Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat  Alam dari Hewan d...
Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Alam dari Hewan d...Agus Tri
 
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat Alam.pptx
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat  Alam.pptxpk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat  Alam.pptx
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat Alam.pptxAgus Tri
 
Pk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdf
Pk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdfPk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdf
Pk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdfAgus Tri
 
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdfPk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdfAgus Tri
 
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdfPk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdfAgus Tri
 
Pk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdfPk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdfAgus Tri
 
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptxpk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptxAgus Tri
 
Pk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdf
Pk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdfPk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdf
Pk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdfAgus Tri
 

More from Agus Tri (20)

Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptxPk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
 
Pk8-KD2T2. Smartphone.pdf
Pk8-KD2T2. Smartphone.pdfPk8-KD2T2. Smartphone.pdf
Pk8-KD2T2. Smartphone.pdf
 
Pk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdf
Pk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdfPk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdf
Pk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdf
 
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdfPk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
 
Pk8-KD3T1M2. Air untuk Kehidupan.pdf
Pk8-KD3T1M2.  Air untuk Kehidupan.pdfPk8-KD3T1M2.  Air untuk Kehidupan.pdf
Pk8-KD3T1M2. Air untuk Kehidupan.pdf
 
Pk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdfPk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
 
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdfPk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
 
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfPk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
 
Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).
Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).
Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).
 
Pk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdf
Pk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdfPk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdf
Pk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdf
 
Pk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdfPk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
 
PPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptxPPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptx
 
Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Alam dari Hewan d...
Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat  Alam dari Hewan d...Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat  Alam dari Hewan d...
Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Alam dari Hewan d...
 
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat Alam.pptx
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat  Alam.pptxpk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat  Alam.pptx
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat Alam.pptx
 
Pk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdf
Pk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdfPk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdf
Pk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdf
 
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdfPk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
 
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdfPk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
 
Pk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdfPk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdf
 
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptxpk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
 
Pk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdf
Pk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdfPk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdf
Pk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdf
 

Recently uploaded

EPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptx
EPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptxEPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptx
EPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptxRaymartEstabillo3
 
Biting mechanism of poisonous snakes.pdf
Biting mechanism of poisonous snakes.pdfBiting mechanism of poisonous snakes.pdf
Biting mechanism of poisonous snakes.pdfadityarao40181
 
Framing an Appropriate Research Question 6b9b26d93da94caf993c038d9efcdedb.pdf
Framing an Appropriate Research Question 6b9b26d93da94caf993c038d9efcdedb.pdfFraming an Appropriate Research Question 6b9b26d93da94caf993c038d9efcdedb.pdf
Framing an Appropriate Research Question 6b9b26d93da94caf993c038d9efcdedb.pdfUjwalaBharambe
 
POINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptx
POINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptxPOINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptx
POINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptxSayali Powar
 
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdfEnzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdfSumit Tiwari
 
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptxIntroduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptxpboyjonauth
 
Interactive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communicationInteractive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communicationnomboosow
 
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...Marc Dusseiller Dusjagr
 
Final demo Grade 9 for demo Plan dessert.pptx
Final demo Grade 9 for demo Plan dessert.pptxFinal demo Grade 9 for demo Plan dessert.pptx
Final demo Grade 9 for demo Plan dessert.pptxAvyJaneVismanos
 
Earth Day Presentation wow hello nice great
Earth Day Presentation wow hello nice greatEarth Day Presentation wow hello nice great
Earth Day Presentation wow hello nice greatYousafMalik24
 
CARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptx
CARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptxCARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptx
CARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptxGaneshChakor2
 
Historical philosophical, theoretical, and legal foundations of special and i...
Historical philosophical, theoretical, and legal foundations of special and i...Historical philosophical, theoretical, and legal foundations of special and i...
Historical philosophical, theoretical, and legal foundations of special and i...jaredbarbolino94
 
Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17
Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17
Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17Celine George
 
How to Make a Pirate ship Primary Education.pptx
How to Make a Pirate ship Primary Education.pptxHow to Make a Pirate ship Primary Education.pptx
How to Make a Pirate ship Primary Education.pptxmanuelaromero2013
 
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher EducationIntroduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Educationpboyjonauth
 
18-04-UA_REPORT_MEDIALITERAСY_INDEX-DM_23-1-final-eng.pdf
18-04-UA_REPORT_MEDIALITERAСY_INDEX-DM_23-1-final-eng.pdf18-04-UA_REPORT_MEDIALITERAСY_INDEX-DM_23-1-final-eng.pdf
18-04-UA_REPORT_MEDIALITERAСY_INDEX-DM_23-1-final-eng.pdfssuser54595a
 
Alper Gobel In Media Res Media Component
Alper Gobel In Media Res Media ComponentAlper Gobel In Media Res Media Component
Alper Gobel In Media Res Media ComponentInMediaRes1
 

Recently uploaded (20)

EPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptx
EPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptxEPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptx
EPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptx
 
TataKelola dan KamSiber Kecerdasan Buatan v022.pdf
TataKelola dan KamSiber Kecerdasan Buatan v022.pdfTataKelola dan KamSiber Kecerdasan Buatan v022.pdf
TataKelola dan KamSiber Kecerdasan Buatan v022.pdf
 
Biting mechanism of poisonous snakes.pdf
Biting mechanism of poisonous snakes.pdfBiting mechanism of poisonous snakes.pdf
Biting mechanism of poisonous snakes.pdf
 
Framing an Appropriate Research Question 6b9b26d93da94caf993c038d9efcdedb.pdf
Framing an Appropriate Research Question 6b9b26d93da94caf993c038d9efcdedb.pdfFraming an Appropriate Research Question 6b9b26d93da94caf993c038d9efcdedb.pdf
Framing an Appropriate Research Question 6b9b26d93da94caf993c038d9efcdedb.pdf
 
POINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptx
POINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptxPOINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptx
POINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptx
 
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdfEnzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
 
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptxIntroduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptx
 
Interactive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communicationInteractive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communication
 
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
 
Final demo Grade 9 for demo Plan dessert.pptx
Final demo Grade 9 for demo Plan dessert.pptxFinal demo Grade 9 for demo Plan dessert.pptx
Final demo Grade 9 for demo Plan dessert.pptx
 
Earth Day Presentation wow hello nice great
Earth Day Presentation wow hello nice greatEarth Day Presentation wow hello nice great
Earth Day Presentation wow hello nice great
 
OS-operating systems- ch04 (Threads) ...
OS-operating systems- ch04 (Threads) ...OS-operating systems- ch04 (Threads) ...
OS-operating systems- ch04 (Threads) ...
 
CARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptx
CARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptxCARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptx
CARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptx
 
Historical philosophical, theoretical, and legal foundations of special and i...
Historical philosophical, theoretical, and legal foundations of special and i...Historical philosophical, theoretical, and legal foundations of special and i...
Historical philosophical, theoretical, and legal foundations of special and i...
 
ESSENTIAL of (CS/IT/IS) class 06 (database)
ESSENTIAL of (CS/IT/IS) class 06 (database)ESSENTIAL of (CS/IT/IS) class 06 (database)
ESSENTIAL of (CS/IT/IS) class 06 (database)
 
Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17
Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17
Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17
 
How to Make a Pirate ship Primary Education.pptx
How to Make a Pirate ship Primary Education.pptxHow to Make a Pirate ship Primary Education.pptx
How to Make a Pirate ship Primary Education.pptx
 
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher EducationIntroduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
 
18-04-UA_REPORT_MEDIALITERAСY_INDEX-DM_23-1-final-eng.pdf
18-04-UA_REPORT_MEDIALITERAСY_INDEX-DM_23-1-final-eng.pdf18-04-UA_REPORT_MEDIALITERAСY_INDEX-DM_23-1-final-eng.pdf
18-04-UA_REPORT_MEDIALITERAСY_INDEX-DM_23-1-final-eng.pdf
 
Alper Gobel In Media Res Media Component
Alper Gobel In Media Res Media ComponentAlper Gobel In Media Res Media Component
Alper Gobel In Media Res Media Component
 

Komponen pasif 2 induktor dan trafo

  • 1. Induktor ialah komponen elektronika yang terbentuk dari susunan lilitan kawat yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang disebabkan oleh aliran arus listrik yang melintasinya. Lilitan atau kumparan kawat tembaga lazimnya digunakan sebagai induktor. Medan magnet tercipta pada induktor dikarenakan hukum induksi atau hukum Faraday. Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H). 1.3. Induktor 1.3.1. Pengertian atau Definisi Induktor Sebuah induktor idealnya hanya memiliki induktansi tanpa memiliki resistansi dan kapasitansi. Namun pada Kenyataannya kawat yang digunakan untuk bahan induktor memiliki nilai resistansi tertentu dan jarak tiaptiap lilitan Menimbulkan nilai kapasitansi.Satuan Henry pada umumnya Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor Dalam Rangkaian Elektronika adalah huruf “ L ”.. Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke, ataupunReaktor.
  • 2. 1.3.2. Nilai dan Satuan Induktansi Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dengan satuan Henry dan ditulis dengan notasi huruf H. Besarnya induktansi dari induktor yang ada dipasaran rata-rata pada kisaran mikroHenry (µH) dan miliHenry (mH). Nilai induktansi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : 1. Jumlah lilitan, semakin banyak lilitan semakin besar nilai induktansinya. 2. Panjang lilitan, semakin pendek lilitan (yang dimaksud bukan panjang kawat) semakin besar nilai induktansinya. 3. Kerapatan lilitan, semakin rapat lilitan semakin besar nilai induktansinya. 4. Diameter inti lilitan, semakin besar diameter inti semakin besar nilai induktansinya. 5. Panjang inti lilitan, semakin panjang inti semakin besar nilai induktansinya. 6. Permeabilitas bahan inti, semakin tinggi permeabilitas bahan semakin besar nilai induktansinya. (Permeabilitas atau daya hantar magnet (µ) adalah kemampuan suatu bahan atau media untuk dilalui oleh fluk magnet.)
  • 3. 1.3.3. Jenis-jenis Induktor (Coil) Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis
  • 4. 1.3.4. Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan. Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan : 1. Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi 2. Transformator (Transformer) 3. Motor Listrik 4. Solenoid 5. Relay 6. Speaker 7. Microphone
  • 5. 1.4. Transformator Transformator atau sering disebut juga hanya disebut trafo adalah suatu komponen listrik elektronika yang terdiri dari inti, coil atau kumparan lilitan primer dan sekunder yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain tanpa merubah frekuensi dari sistem, melalui suatu Couple/gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Secara pengertian bahasa sesuai dengan namanya transformator adalah alat yang berfungsi untuk mentransformasikan atau memindahkan, dalam hal ini tentu saja arus dan tegangan. Contohnya yaitu untuk mengubah tegangan dari 220 VAC ke tegangan yang lebih kecil menjadi 12 VAC.
  • 6. 1.4.1. Prinsip Kerja Transformator Sebuah transformator bekerja dengan memanfaatkan induksi elektromagnetik sesuai hukum faraday dan hukum Lorenzt . Sesuai hukum lorenzt maka pada saat kumparan primer diberi arus tegangan AC maka akan menimbulkan medan magnet pada inti trafo yang besarnya tergantung dari besar arus listrik yang diberikan. Medan magnet yang terbentuk ini menjadi semakin kuat dengan adanya core inti besi dan menghantarkan medan magnet ke bagian kumparan sekunder sehingga pada bagian sekunder akan timbul induksi gaya gerak listrik yang sebenarnya merupakan pelimpahan daya dari sisi primer trafo.
  • 7. Rumus yang berlaku pada Transformator : 𝑁𝑃 𝑁𝑆 = 𝐼𝑆 𝐼𝑃 = 𝑉𝑃 𝑉𝑆 = 𝑃𝑆 𝑃𝑃 Vp = Tegangan kumparan Primer ( Volt ) Vs = Tegangan kumparan Sekunder ( Volt ) Np = Jumlah lilitan kumparan Primer Ns = Jumlah lilitan kumparan Sekunder Ip = Kuat arus Primer/input ( Ampere ) Is = Kuat arus Sekunder/ output ( Ampere ) Inti trafo yang biasa disebut core fungsinya yaitu supaya mempermudah jalannya medan magnet serta untuk menyalurkan suhu panas dari kabel tembaga ke bagian inti logam
  • 8. 1.4.2. Fungsi Transformator pada rangkaian Elektronik Kegunaan Transformator sangat luas baik pada bidang kelistrikan maupun elektronika, disini dibatasi hanya pada fungsi Transformator pada rangkaian elektronika ,antara lain : 1. Trafo Daya, untuk menaikan atau menurunkan tegangan listrik; Contoh : pada rangkaian Power supply 2. Trafo Oscilator (pembangkit frekwensi), sebagai penyelaras Impedansi ; Contoh : Trafo MF dan Trafo Oscilator pada rangkaian Penerima Radio 3. Trafo isolasi adalah trafo yang berfungsi untuk mengisolasi tegangan Input dan tegangan output Contoh : Pada Rangkaian Inverter ( rangkaian untuk merubah tegangan DC menjadi tegangan AC) 4. Trafo Phase Split Inverter (pembalik fasa); Contoh : Trafo IT dan OT pada rangkaian Audio Amplifier 5. Trafo Pulsa , Transformator ini bekerja berdasarkan induksi dari sinyal pulsa yang dihasilkan oleh rangkaian switching. Contoh : pada rangkaian power supply dengan sistem switching
  • 9. 1.4.3. Jenis-jenis Transformator 1. Trafo Daya/tenaga, ada 2 macam yaitu: 1.1. Trafo penaik tegangan (step up) Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan Np <Ns ; Vp <Vs
  • 10. 1.2. Trafo penurun tegangan (step down) Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor/Power Supply AC to DC. Np > Ns ; Vp > Vs
  • 11. 2. Jenis Trafo Frekwensi 2.1. Trafo Frekwensi Rendah Trafo frekwensi rendah adalah trafo yang bekerja di frekwensi audio yakni antara 20 Hz sampai dengan 20 KHz. Ciri-ciri dari trafo frekwensi rendah ini biasanya menggunakan inti besi lunak. Contoh dari trafo frekwensi rendah ini adalah trafo daya listrik dan juga trafo input/output.
  • 12. 2.2. Trafo Frekwensi Menengah Trafo frekwensi menengah ini juga biasa disebut dengan trafo IF (intermediate freqwency) yakni jenis trafo yang bekerja di frekwensi menengah. Trafo jenis ini banyak digunakan untuk perangkat radio AM/FM yang bekerja di frekwensi 455 kHz/10,7 MHz. Pada trafo ini, lilitan primer dan sekunder diparalel dengan sebuah kapasitor.
  • 13. 2.3. Trafo Frekwensi Tinggi Trafo frekwensi tinggi adalah jenis trafo yang bekerja di frekwensi tinggi dan biasanya digunakan untuk keperluan pembangkit frekwensi atau osilator, lilitan resonansi, serta flyback pada rangkaian televisi tabung, trafo switching (trafo switching banyak digunakan pada power supply berteknologi switching. Trafo jenis ini menggunakan sistem pembangkit frekwensi tinggi yang efisiensinya lebih baik dibanding dengan trafo dengan sistem pembangkit frekwensi rendah)
  • 14. 3. Jenis trafo berdasarkan letak kumparan 3.1.. Core type (jenis inti) yakni kumparan mengelilingi inti. 3.2.. Shell type (jenis cangkang) yakni inti mengelilingi belitan
  • 15. 4. Jenis-jenis Transformator berdasarkan bahan Inti (core) yang Digunakan 4.1. Jenis Transformator Inti (Air Core Transformer) Pada Trafo yang berinti Udara, Gulungan Primer dan Gulungan Sekunder dililitkan pada inti berbahan non-magnetik yang biasanya berbentuk tabung yang berongga. Trafo inti udara ini biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi VHF (30 – 300 MHz) – UHF (300 MHz – 3 GHz).
  • 16. 4.2. Jenis Transformator Inti Ferit (Ferrit Core Transformer) Pada Trafo yang berinti Ferit, Gulungan Primer dan Gulungan Sekunder dililitkan pada inti berbahan Ferit (bubuk besi oksida dapat juga dicampur dengan bahan bubuk lain seperti nickle, manganase, zinc (seng) dan magnesium,bubuk campuran tersebut dibuat menjadi komposisi yang padat).Trafo inti Ferrit ini biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi LF (30 – 30 Khz) – HF (3 MHz – 30 MHz)
  • 17. 4.3. Trafo berinti Besi (Iron Core Transformer) Pada Trafo berinti Besi, gulungan primer dan gulungan sekunder dililitkan pada inti lempengan lempengan besi tipis yang dilaminasi. Trafo inti besi memiliki efisiensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan trafo yang berinti udara. Trafo inti Ferrit ini biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi ELF (30 – 300Hz) – VLF (3 – 30 KHz)
  • 18. 5. Jenis trafo berdasarkan lilitannya 5.1. Trafo Step Up Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan Np <Ns ; Vp <Vs 5.2. Trafo Step Down Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor / Power Supply AC to DC. Np > Ns ; Vp > Vs
  • 19. 5.2. Tranformator Stepdown CT Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan, tetapi pada bagian kumparan Sekunder terdapat Cabang tengah (CT) dengan 2 tegangan yang sama akan tetapi mempunya Fasa yang berlawanan VP > VS ; NP > NS
  • 20. 5.3. Autotransformator Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan Cabang Tengah output/sekunder. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, Autrafo tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali
  • 21. 5.4. Autotransformator Variabel Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang dengan Cabang Tengah output/sekunder bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah- ubah.
  • 22. 1.4.4. KARATERISTIK TRANFORMATOR 1. a. Cabang-cabang pada bagian Kumparan Primer ( VA dan VB )dipergunakan untuk penyesuaian dengan tegangan dimana trafo tersebut dipakai. b. Cabang-cabang pada bagian Kumparan Sekunder ( V1, V2, V3 , V4 ) dipergunakan untuk memenuhi tegangan yang dibutuhkan beban.
  • 23. 2. Bila kumparan Primer diberi tegangan yang sesuai dengan yang tertulis ( VIN = VA atau VB), maka tegangan Sekunder akan keluar tegangan yang sesuai dengan yang tertulis (VOUT = V1 atau V2, V3 ,V4 ) pula. 3. Bila kumparan Primer diberi tegangan yang kurang dari yang tertulis (VIN < VA atau VB), maka tegangan Sekunder akan keluar tegangan yang kurang dari yang tertulis (VOUT < V1 atau V2 , V3 , V4) 4. Bila kumparan Primer diberi tegangan yang lebih dari yang tertulis (VIN > VA atau VB), maka tegangan Sekunder akan keluar tegangan yang lebih dari yang tertulis (VOUT > V1 atau V2 , V3 , V4) pula. Jika tegangan input terlalu tinggi akan menyebabkan trafo terbakar