SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Studi Kritis Tentang Orientalisme
Barza Setiawan
Mahasiswa Prodi Perbandingan Agama, FAI UMSurabaya
Mahmud Muhsinin
Dosen Prodi Perbandingan Agama, FAI UMSurabaya
Abstrak
Fokus penelitian ini adalah menjawab tiga permasalahan pokok, yaitu: pertama,
bagaimana historis timbulnya Orientalisme? Kedua, bagaimana karakteristik dan
dinamika perkembangan Orientalisme? Ketiga, bagaimana pandangan Islam
terhadap Orientalisme?
Penelitian ini merupakan studi literer (library research) dengan model faktual-
historikal yaitu fakta sejarah tentang kebradaan Orientalisme, karakteristik dan
dinamika serta perspektif Islam terhadap misi dan tujuan kelompok ilmuan Barat
tersebut. Di satu sisi, para orientalist memiliki keistimean sebagai tugas misi suci
zending berbekal karakteristik khusus, yakni tugas misi keagamaan, imperial,
bisnis, politis dan ilmiah, bahwa Islam (doktrin dan umatnya) harus diperdayakan
agar menjadi terpuruk. Di sisi lain syarat ilmiah yang diberikan justeru merupakan
beban di mana kejujuran hati dan kemurnian obyektifitas yang harus ditegakkan.
Buah pikiran para orientalist dan kitab suci Al-Qur’an, keduanya diletakkan
sebagai obyek penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif, yakni nilai-nilai yang ada di balik kiprah mereka dan kitab suci tersebut.
Temuan penelitian ini : pertama, Orientalisme merupakan suatu gerakan para
ilmuan Barat yang ahli tentang dunia Islam (agama dan umat Islam), bertujuan
mengkacaukan Islam dengan jalan penerbitan dan penyebaran referensi-referensi
ilmiah tentang Islam dalam perspektif mereka. Kedua, timbulnya Orientalisme
dimotivasi oleh lima hal: keagamaan, imperial, bisnis, politis dan ilmiah, ternyata
yang terakhir disebut ini telah membuka mata agar Islam tidak dipandang sebelah
mata oleh para oriuentalist. Ketiga, Islam memandang bahwa para Orientalist itu
adalah ilmuan (Yahudi dan) Nasrani yang teridentifikasikan dalam Al Qura’an.
Rekomendasi penelitian ini adalah bahwa dakwah amar ma’ruf dan nahy munkar
menjadi kewajiban di atas pundak setiap insan mukmin untuk dihidup-hidupkan
dan jangan pernah berhenti, termasuk kajian komparatif agama yang hendaknya
selalu berujuk kepada al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW yang shahih.
Wa Allahu A’lam.
Kata Kunci: Studi Kritis, Orientalisme, Imperialisme, Al-Qur’an, Islam
Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme
AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016
A. Pendahuluan
Islam dan Kristen termasuk dua agama dalam katagori lima agama besar
dunia (Islam, Kristen, Yahudi, Hindu dan Budha). Menurut sumber ajarannya
keduanya termasuk agama samawi dan juga secara konstitusional berhak
mendapat pengakuan dan bimbingan serta pembinaan dari pemerintah Republik
Indonesia. Jadi, menurut sumber ajarannya, kedua agama tersebut pada dasarnya
memiliki doktrin yang bersumber pada wahyu Allah, agama Islam dengan al-
Qur’an dan Nabi Muhammad SAW utusannya dan agam Kristen dengan Alkitab
(Injil) dan Nabi Isa Ibn Maryam AS utusannya.
Secara geografis dan etnologis, agama Islam dianut oleh kebanyakan orang
Timur sehingga terkadang Islam itu diidentikkan sebagai agama bangsa Timur,
Timur Tengah, Timur Jauh termasuk di Asia. Sedangkan agama Kristen lebih
diidentikkan dengan Barat, bangsa Barat dan agama orang Barat walaupun secara
kronologis historisnya sesungguhnya agama Nabi Isa ini lahirnya di Timur. Itulah
sebabnya sehingga agama Kristen dinamakan juga agama penjajah.
Suatu realita sejarah, bahwa karya tulis para Orientalis tentang ketimuran,
khususnya tentang agama Islam dan umat Islam makin lama semakin
berkembang, baik kuantitas maupun kualitasnya. Pemikiran dan pendapat-
pendapat mereka banyak menjadi rujukan, referensi, baik bagi para mahasiswa
muslim, penulis-penulis karya ilmiah serta sarjana-sarjana muslim dalam studinya
tentang dunia Timur, khususnya tentang Agama dan sejarah Islam.
Pada waktu awal berdirinya Orientalisme dapat dikatakan bahwa dengan api
kebencian yang membara para Orientalis telah menyerang secara habis-habisan,
serta mendapatkan angin penjajah yang lebih mempercepat dan mempermudah
melaksanakan misinya. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya mereka
(sebagian) agak lebih melunak, menuju ke sifat yang agak positif, termasuk dalam
hal ini mempengaruhi pula pandangan mereka terhadap Islam. Predikat "tidak
baik" yang ditujukan kepada Al-Qur'an mulai berangsur-angsur berkurang, sesuai
dengan perkembangan pemikiran dan penelitian yang mereka lakukan, ilmiah,
harus obyektif dan transparan.
Bertitik tolak hal-hal tersebut itulah penulis merasa tertarik untuk meneliti
dan membahasnya dalam skripsi ini dengan judul Studi Kritis Tentang
Orientalisme.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam skripsi ini penulis batasi sebagai berikut :
1. Bagaimana historis timbulnya Orientalisme?
2. Bagaimana dinamika perkembangan Orientalisme?
3. Bagaimana pandangan Islam terhadap Orientalisme?
Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme
AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016
C. Pembahasan
Pada mulanya kaum Orientalis melakukan studi ketimuran dengan sikap
benci dan penuh rasa permusuhan, terhadap agama dan umat Islam. Hal ini dapat
dimaklumi karena kaum Orientalis pada masa kelahirannya umumnya terdiri dari
pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani, terpacu pula dengan berkobarnya Perang
Salib.
Suatu pandangan yang merendahkan martabat nabi sekaligus merendahkan
kemulyaan agama Islam itu dapat difahami jika ditinjau dari beberapa faktor
penyebab : Pertama, Permusuhan dan kebencian yang diwariskan Perang Salib
(1096-1274) yang masih terkesan di Eropa kala itu. Kedua, kecuali karya ilmiah
dan filsafat, maka manuskrip Arab dalam Bidang Agama dan sejarah hidup
Muhammad SAW, belum pernah disalin ke dalam bahasa Latin pada masa itu.
Ketiga, Sikap dan pandangan Dante itu disebagkan oleh kebodohannya dalam
kenyataan sejarah. Keempat, Menurut dokumen Vatikan tahun 1972, disebabkan
prasangka dan fitnah.
Setelah masa pembencian dan p0emusuhan tersebut berakhir, maka kaum
Orientalis memandang Islam dengan segala aspeknya dengan pandangan bimbang
dan sangsi mengenai kebenaran-kebenaran yang terkandung di dalamnya.
Sebenarnya kalau ia benar-benar masih ragu tentang jiwa nabi Muhammad, waras
atau tidak, mengapa ia bersusah payah dan menghabiskan umurnya untuk
menyelidiki agama yang dibawa oleh orang yang diragukan jiwanya, kalau bukan
memang jiwanya sendiri yang harus diragukan warasnya. Suatu hal yang patut
disyukuri bahwa dalam Islam tidak ada satu ayat pun dalam al-Qur'an dan tidak
ada seorangpun dari ulama dan sarjana Muslim yang meragukan jiwa Yesus
Kristus, waras atau tidak", hal ini bukan tidak adanya tehnik ilmiah untuk
membuktikan hal itu, melainkan semata-mata ajaran agama yang memerintahkan
untuk menghormati seluruh nabi Allah tanpa kecuali, dan konsep Islam tentang
kenabian, bahwa nabi adalah orang yang terpelihara dari perbuatan dosa, apalagi
tentang jiwanya sudah barang tentu tidak perlu diragukan lagi.
Kaum Orientalis dalam mempelajari soal-soal ketimuran, mereka
menggunakan semboyan "netral terhadap agama", semua agama sama dalam
pandangan mereka yakni sama-sama baik. Tapi dalam kenyataannya mereka
memojokkan Islam. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia misalnya
pendidikan Islam tidak dibantu dan tidak pula diberi fasilitas yang cukup oleh
penguasa kolonial. Pengajian Islam tanpa izin resmi dilarang. Sekolah-sekolah
yang dibangun golongan agama lain diberi bantuan dan subsidi, adapun sekolah-
sekolah yang dibangun umat Islam diamat-amati dan dicurigai.
Orientalis dalam hal ini juga (kadang-kadang) menghargai Islam, walaupun
tidak sepenuh hati, ketika mereka menyatakan penghargaan terhadap Islam, tiba-
tiba diselipkan begitu saja hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan dan
hakekat Islam itu sendiri. Sebagai contoh: Imam al Ghazali Filsuf Islam yang
terkenal ini, menurut pandangan Orientalis adalah penyerang filsafat (dalam
Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme
AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016
bukunya Tahafutul Falasifah), sehingga mengakibatkan mundurnya dunia filsafat
dalam Islam. Kenyataannya tidak demikian. Al Ghazali tidak dapat dikatakan
sebagai salah seorang penyebab mundurnya Umat Islam dalam kefilsafatan, Al
Ghazali tidak menyerang filsafat, yang diserang adalah para filsuf yang pikirannya
menyimpang dari Islam, orang-orang demikian (menurut Ghazali) perlu
diluruskan jalan pikirannya (Yakub, 1970 : 30).
Sikap toleransi dewasa ini biasa diungkapkan untuk tata-krama dalam
kehidupan beragama. Kata toleransi memang ungkapan yang paling aman dan
enak didengar. Orang yang tidak toleransi dianggap fanatik, kolot dan ekstrim.
Toleransi beragama ini lebih tampak dalam hubungan antara Islam dan Kristen.
Hindu dan Budha; karena agama-agama inilah yang diakui oleh pemerintah
Indonesia. Bangsa Indonesia yang terkenal dengan bangsa beragama, tetapi
setelah itu ternyata toleransi beragama mulai hilang. Golongan Kristen mendesak
Islam dalam perkembangan keagamaan, membangun gereja di tengah-tengah
masyarakat Islam dan membujuk orang-orang Islam agar memeluk agama Kristen
dengan memberikan pangan atau pakaian sebagai pelengkap kebutuhan bagi
mereka yang miskin. Anggota-anggota partai terlarang (Komunis) yang
dijebloskan ke penjara telah didekati oleh missionari. Para missionari atau
wakilnya menjanjikan akan mengirim beras dan uang tunai kepada keluarga
mereka dengan syarat mereka menandatanganu surat pernyataan bahwa mereka
telah menjadi pemeluk Kristen. Institusi missionari telah memperkenalkan sistem
orang tua angkat (Foster Parents) bagi murid-murid sekolah lanjutan dan sekolah
dasar. Mereka memberi biaya sekolah dan uang saku, buku-buku bahkan pakaian
lewat bapak angkat yang ada di Australia, Kanada dan Amerika. Para bapak
angkat ini mengadakan kontak surat-menyurat pada saat-saat yang tepat, terutama
saat liburan dan hari natal. Hal ini dimaksudkan untuk mempengaruhi jiwa anak,
dengan harapan nantinya akan menjadi pemuluk Kristen. Sistem ini telah berhasil
di Yogyakarta dan Bali.
Kasus-kasus di atas hanya sebagian dari beberapa kejadian yang ada di
Indonesia, kasus-kasus tersebut dicatat oleh M. Rasyidi dan disampaikan pada
suatu dialog Internasional Islam-Kristen di Konperensi Chambesy pada tahun
1976.
Di samping mendengungkan kata "Toleransi" sekali-kali juga kaum
Orientalis melontarkan kata-kata yang bertentangan dengan jiwa toleransi itu
sendiri. Contoh Stanley Spector Ph. D (guru besar dari Washington University St.
Louis Missouri) ketika berkunjung ke Indonesia memberikan wawancara kepada
wartawan Indonesia Raya, yang kesimpulannya sebagai berikut : Mengenai
bahaya yang mengancam Indonesia sebenarnya bukan dari Komunis RRT,
melainkan dari pihak Islam yang fanatik konservatif, karena mereka statis dan
karenanya harus ada modern progresif reforming dari Islam.
Terlihat jelas bahwa sejak permulaan abad ke-19 perhatian kaum Orientalis
berubah pada studi keislaman modern, setelah tadinya terpusat pada studi
Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme
AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016
keislaman kuno. Ciri studi keislaman modern adalah mengikuti perkembangan
alam pikiran dan masyarakat Islam di berbagai negara kaum Muslimin. Studi yang
memang mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang perkembangannya sejalan
dengan perkembangan politik penjajahan dan bertujuan westernisasi (pembaratan
kehidupan ummat Islam). Muncul seorang Orientalis bernama H.A.R. Gibb
dengan bukunya yang berjudul Wither Islam (1932), dan Orientalis WC. Smith
dengan bukunya yang berjudul Islam in Modern History (1957), dua buku tersebut
berisi tulisan-tulisan yang bertujuan memecah-belah persatuan dan kesatuan
ummat Islam serta memberatkan semua aspek kehidupan mereka, tingkah laku,
tata-krama, sosial, seni dan sastera (al Farinduany, 1988 : 32), sekalipun mulai ada
yang jujur memberitakan Islam secara obyektif dan transparan karena tuntutan
akan kriteria karya ilmiah.
Menurut Farinduany, untuk menyebarkan pengaruh, kaum Orientalis
menggunakan segala macam cara antara lain; menulis buku-buku tentang Islam,
menerbitkan majalah-majalah khusus membahas Islam, dunia Islam dan ummat
Islam, mengirim dan menyebarkan missionaris-missionaris kristen ke negara-
negara Islam, memberikan ceramah ilmiyah di berbagai perguruan tinggi dan
lembaga ilmiyah, berbagai macam konperensi dan menerbitkan Ensiklopedi Islam
dalam berbagai bahasa yang banyak berisi pemalsuan dan penodaan terhadap
Islam (al-Farinduany, 1988 : 32).
Dengan demikian, dalam perkembangannya, terdapat kontroversi di
kalangan para Orientalis, walau baru sebagian kecil, namun mulai menunjukkan
tanda-tanda penilaian yang obyektif terhadap Al-Qur’an dan kaum Muslimin.
D. Kesimpulan
Sehubungan dengan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, maka
keseluruhan isi skripsi ini dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
1. Orientalisme merupakan suatu gerakan para ilmuan Barat yang meneliti
dan membahas tentang dunia Timur, Islam (agama dan umat Islam),
bertujuan mengkacaukan agama dan umat Islam, dengan jalan penerbitan
dan penyebaran referensi-referensi ilmiah tentang agama Islam dan umat
Islam dalam perspektif mereka.
2. Timbulnya Orientalisme dimotivasi oleh lima hal, yaitu motivasi
keagamaan, imperial, bisnis, politis dan ilmiah, dan ternyata motivasi yang
terakhir disebut ilmiah yang dapat membuka cakrawala baru penilaian
secara obyektif terhadap doktrin dan umat Islam agar tidak dipandang
sebelah mata. Kontroversi di kalngan Orientalis pun tak terelakkan.
3. Islam memandang bahwa para Orientalis itu adalah sekelompok orang dari
kaum Yahudi dan Nasrani yang aktifitasnya hanyalah menampakkan sifat
dan sikap kebencian terhadap dokitrin dan umat Islam sebagaimana yang
telah diidentifikasi oleh Allah SWT dalam kitab suci umat Islam, Al
Qura’an Al Karim.
Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme
AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016
E. Saran-Saran
1. Hendaknyalah para orientalis lebih radikal loagi dalam kajian-kajiannya
secara obyektif, ilmiyah, karena karya-karya mereka akan menjadi referensi
bagi cendikiwan-cendikiawan muda dan seluruh bangsa di dunia ini.
2. Hendaknyalah menjadi keharusan bagi sarjana-sarjana Muslim untuk
mengkaji ajaran Islam itu secara multi dimensional atau interdisipliner,
sehingga timbul nantinya karya-karya ilmiah yang relatif lebih berbobot,
sekaligus menjadi referensi bagi cendekiawan dan cendekiawan muda baik
di Timur maupun di negeri para Orientalis.
3. Stabilitas nasional maupun internasional dapat diwujudkan melalui
pendekatan kerukunan antar umat beragama agreement in disagreement,
setuju dalam perbedaan.
4. Jika melalui konflik Barat-Timur saja bisa mendatangkan hikmah kerjasama
hubungan diplomasi antar negara dan bangsa, misalnya, apalagi jika hal itu
dilakukan secara terencana dan terstruktur melalui integrasi dan kerukunan,
maka sudah barang tentu lebih banyak manfaatdan gunanya bagi
kemslahatan umat manusia yang lebih luas jangkauan dan cakupannya. .
5. Hendaknyalah umat Islam dan terutama para cendekiawannya mampu dan
mau menterjemahkan Islam itu dalam penampilan yang nyata agar lebih
bernilai dan berfungsinya Islam itu sebagai rahmatan li al-'alamin.
F. Daftar Pustaka
Abduh, Muhammad, Risalah Tauhid, Terjemahan. K.K. Firdaus AN. Bulan
Bintang, Jakarta, 1974’
Ali, A. Mukti, Ilmu Perbandingan Agama, Nida, Yogyakarta, 1970.
Al-Farinduany, Ahmad Sa'di, Pertumbuhan dan Perkembangan Orientalisme,
Progresif, Surabaya, 1988.
Al-Maraghi, Musthofa, Tafsir Al-Maraghi, Juz. 30, terjemah Bahrun Abu Bakar,
Toha Putra, Semarang, 1985.
Al-Siba'ie, Musthafa, Al-Istisyraq Wa al Mustasyriqun maalahum wa maa
'alaihim, Terjemahan Ahmadie Thaha, Bina Ilmu, Surabaya, 1983.
Al-Syuyuthi, Jalaluddin Abd. Rahman, Jami'ush-Shaghir, Juz. II. Thoha Putra,
Semarang, 1954.
Al Qur’an al Kariem.
Ash-Shabuni, Muhammad Aly, At-Tibyan Fil-'ulimil-Qur'an, Terjemahan M.
Chudlori Umar, Alma'arif, Bandung, 1984.
Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme
AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016
Bucaille, Maurice, Bibel, Qur'an dan Sains Modern, Terjemahan Rasjidi, Bulan
Bintang, Jakarta, 1979.
Bukhori, Imam, Jamius-Shahi, Terjemahan Zainuddin Hamidy, Wijaya, Jakarta,
1955.
Brotowidjoyo, Mukaayat D, Penulisan Karangan Ilmiah, Akademika Pressindo,
Jakarta, 1985.
Departemen Agama RI, Pedoman Dasar Kerukunan Beragama, Proyek Pembina
Kerukunan Beragama, Jakarta, 1980.
…………, Al Qur'an dan Terjemahannya, Penyelenggara Penterjemah Al Qur'an,
Jakarta, 1985.
Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990.
Gibb.H.A.R., Modern Trends in Islam, University of Chicago, Press, New York,
1978.
Hamka, Tafsir Al Azhar, Juz I, Nurul Islam, Jakarta, 1981.
Hasbi, Ash Shiddieqy, Sejarah Pengantar Ilmu Al Qur'an, Tafsir, Bulan Bintang,
Jakarta, 1980.
Jameelah, Maryam (Margaret Marcus), Islam dan Moderenisme, Terjemah, A.
Jainuri dan Syafiq A. Mughni, Usaha Nasional. Surabaya, 1982.
John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta,
1984.
…………, Kamus Indonesia Inggris Gramedia, Jakarta, 1984.
Khalil, Moenawar, Al Qur'an dari Masa ke Masa, Ramadhani, Solo, 1985.
Umar, Hasyim, Mencari Ulama Pewaris Para Nabi, Bina Ilmu, Surabaya, 1983.
Sjamsudduha, Islam, Katolik dan Protestan di Indonesia, Usaha Nasional,
Surabaya, 1987.
Surahmad,Winarno, Dasar-Dasar Tehnik Research, Tarsito, Bandung, 1972.
Sou'yb, M., Joesoef, Orientalisme dan Islam, Bulan Bintang Jakarta, 1985.
Von Denffer, Ahmad, Cristian Mission and Islamic Da'wah, Terjemahan, Ahmad
Nor.Z. Pustaka, Bandung, 1984.
Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme
AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016
Edward, Said W. Orientalisme, Terjemahan, Asep Hikmat, Pustaka, Jakarta,
1985.
WJS. Purwodarminta, Kamus Umum Bahas Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,
1974.
Yakub, Ismail, Orientalis dan Orientalisme, Faizan, Surabaya, 1970.
Zaqzuq, Muhammad Hamdy, Orientalisme dan Latar Belakang Pemikirannya,
Terjemah, Luthfie Abdullah Ismail, Al-Muslimun, Bangil, 1989.

More Related Content

What's hot

Pendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamPendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamsemangatbaru85
 
metodologi study islam
metodologi study islammetodologi study islam
metodologi study islamFitri Lely
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesiapjj_kemenkes
 
Macam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di IndonesiaMacam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di Indonesiapjj_kemenkes
 
Konsep Agama Islam
Konsep Agama IslamKonsep Agama Islam
Konsep Agama Islampjj_kemenkes
 
Impelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufismeImpelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufismeFAI Unmuh Ponorogo
 
Metode Studi Islam
Metode Studi IslamMetode Studi Islam
Metode Studi Islamazzahracaem
 
Confucius edited version
Confucius  edited versionConfucius  edited version
Confucius edited versionGibson John
 
Taoisme dan Konfusianisme
Taoisme dan KonfusianismeTaoisme dan Konfusianisme
Taoisme dan Konfusianismewk_aiman
 
Kebijakan pendidikan diindonesia
Kebijakan pendidikan diindonesiaKebijakan pendidikan diindonesia
Kebijakan pendidikan diindonesiaHaubibBro
 
Perbandingan Agama II (Abdul Manam)
Perbandingan Agama II (Abdul Manam)Perbandingan Agama II (Abdul Manam)
Perbandingan Agama II (Abdul Manam)wk_aiman
 
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamBerbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamRendra Fahrurrozie
 
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)Early Ridho Kismawadi
 
Pengertian agama budha
Pengertian agama budhaPengertian agama budha
Pengertian agama budhasetyorini12
 
kepercayaan nenek moyng tionghua
kepercayaan nenek moyng tionghuakepercayaan nenek moyng tionghua
kepercayaan nenek moyng tionghuaSyafiqah Rosmarina
 

What's hot (20)

Pendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamPendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islam
 
Agama Islam
 Agama Islam Agama Islam
Agama Islam
 
metodologi study islam
metodologi study islammetodologi study islam
metodologi study islam
 
Pemikiran pemikiran moden
Pemikiran pemikiran modenPemikiran pemikiran moden
Pemikiran pemikiran moden
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesia
 
Akidah
AkidahAkidah
Akidah
 
Macam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di IndonesiaMacam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di Indonesia
 
Konsep Agama Islam
Konsep Agama IslamKonsep Agama Islam
Konsep Agama Islam
 
Impelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufismeImpelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufisme
 
Metode Studi Islam
Metode Studi IslamMetode Studi Islam
Metode Studi Islam
 
Agama Hindu
Agama HinduAgama Hindu
Agama Hindu
 
Confucius edited version
Confucius  edited versionConfucius  edited version
Confucius edited version
 
Taoisme dan Konfusianisme
Taoisme dan KonfusianismeTaoisme dan Konfusianisme
Taoisme dan Konfusianisme
 
Kebijakan pendidikan diindonesia
Kebijakan pendidikan diindonesiaKebijakan pendidikan diindonesia
Kebijakan pendidikan diindonesia
 
Metodologi studiislam2010
Metodologi studiislam2010Metodologi studiislam2010
Metodologi studiislam2010
 
Perbandingan Agama II (Abdul Manam)
Perbandingan Agama II (Abdul Manam)Perbandingan Agama II (Abdul Manam)
Perbandingan Agama II (Abdul Manam)
 
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamBerbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
 
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
 
Pengertian agama budha
Pengertian agama budhaPengertian agama budha
Pengertian agama budha
 
kepercayaan nenek moyng tionghua
kepercayaan nenek moyng tionghuakepercayaan nenek moyng tionghua
kepercayaan nenek moyng tionghua
 

Similar to 1107-3036-1-PB.pdf

Asal usul orientalisme
Asal usul orientalismeAsal usul orientalisme
Asal usul orientalismeDedy Irawan
 
Sejarah perkembangan ilmu perbandingan agama
Sejarah perkembangan ilmu perbandingan agamaSejarah perkembangan ilmu perbandingan agama
Sejarah perkembangan ilmu perbandingan agamaKodogg Kritingg
 
Pendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamPendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamThony Hermansyah
 
Pendekatan Sejarah Dalam Studi Islam
Pendekatan Sejarah Dalam Studi IslamPendekatan Sejarah Dalam Studi Islam
Pendekatan Sejarah Dalam Studi IslamIrvanuddin Al-Jawawi
 
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfMAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfDMI
 
Resensi stud islam
Resensi stud islamResensi stud islam
Resensi stud islamNurul Hikmah
 
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docxPEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docxadammaulana49
 
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxFKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxEkoSulastri
 
Makalah filsum siap di print
Makalah filsum siap di printMakalah filsum siap di print
Makalah filsum siap di printLiza Fadilah
 
Titik temu islam kristen
Titik temu islam kristenTitik temu islam kristen
Titik temu islam kristenIdul Choliq
 
3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesia3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesiaMarhamah Saleh
 
Sekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
Sekalirsme, Liberalilsme, PluralismeSekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
Sekalirsme, Liberalilsme, PluralismeSuardi Al-Bukhari
 
islam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianislam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianRoisMansur
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Anton Saja
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
Pluralisme Musuh Agama Agama
Pluralisme Musuh Agama AgamaPluralisme Musuh Agama Agama
Pluralisme Musuh Agama AgamaZhulkeflee Ismail
 
FALSAFAH KESATUAN ISLAM .pdf
FALSAFAH KESATUAN ISLAM .pdfFALSAFAH KESATUAN ISLAM .pdf
FALSAFAH KESATUAN ISLAM .pdfAldaPira
 

Similar to 1107-3036-1-PB.pdf (20)

Asal usul orientalisme
Asal usul orientalismeAsal usul orientalisme
Asal usul orientalisme
 
Sejarah perkembangan ilmu perbandingan agama
Sejarah perkembangan ilmu perbandingan agamaSejarah perkembangan ilmu perbandingan agama
Sejarah perkembangan ilmu perbandingan agama
 
Pendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamPendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islam
 
Pendekatan Sejarah Dalam Studi Islam
Pendekatan Sejarah Dalam Studi IslamPendekatan Sejarah Dalam Studi Islam
Pendekatan Sejarah Dalam Studi Islam
 
PPKN Bab 2
PPKN Bab 2PPKN Bab 2
PPKN Bab 2
 
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfMAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
 
Resensi stud islam
Resensi stud islamResensi stud islam
Resensi stud islam
 
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docxPEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
 
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxFKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
 
Makalah filsum siap di print
Makalah filsum siap di printMakalah filsum siap di print
Makalah filsum siap di print
 
Titik temu islam kristen
Titik temu islam kristenTitik temu islam kristen
Titik temu islam kristen
 
3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesia3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesia
 
Sekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
Sekalirsme, Liberalilsme, PluralismeSekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
Sekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
 
Konstruksi studi islam
Konstruksi studi islamKonstruksi studi islam
Konstruksi studi islam
 
islam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianislam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitian
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
Pluralisme Musuh Agama Agama
Pluralisme Musuh Agama AgamaPluralisme Musuh Agama Agama
Pluralisme Musuh Agama Agama
 
Barat l iberal-insists
Barat l iberal-insistsBarat l iberal-insists
Barat l iberal-insists
 
FALSAFAH KESATUAN ISLAM .pdf
FALSAFAH KESATUAN ISLAM .pdfFALSAFAH KESATUAN ISLAM .pdf
FALSAFAH KESATUAN ISLAM .pdf
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

1107-3036-1-PB.pdf

  • 1. Studi Kritis Tentang Orientalisme Barza Setiawan Mahasiswa Prodi Perbandingan Agama, FAI UMSurabaya Mahmud Muhsinin Dosen Prodi Perbandingan Agama, FAI UMSurabaya Abstrak Fokus penelitian ini adalah menjawab tiga permasalahan pokok, yaitu: pertama, bagaimana historis timbulnya Orientalisme? Kedua, bagaimana karakteristik dan dinamika perkembangan Orientalisme? Ketiga, bagaimana pandangan Islam terhadap Orientalisme? Penelitian ini merupakan studi literer (library research) dengan model faktual- historikal yaitu fakta sejarah tentang kebradaan Orientalisme, karakteristik dan dinamika serta perspektif Islam terhadap misi dan tujuan kelompok ilmuan Barat tersebut. Di satu sisi, para orientalist memiliki keistimean sebagai tugas misi suci zending berbekal karakteristik khusus, yakni tugas misi keagamaan, imperial, bisnis, politis dan ilmiah, bahwa Islam (doktrin dan umatnya) harus diperdayakan agar menjadi terpuruk. Di sisi lain syarat ilmiah yang diberikan justeru merupakan beban di mana kejujuran hati dan kemurnian obyektifitas yang harus ditegakkan. Buah pikiran para orientalist dan kitab suci Al-Qur’an, keduanya diletakkan sebagai obyek penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, yakni nilai-nilai yang ada di balik kiprah mereka dan kitab suci tersebut. Temuan penelitian ini : pertama, Orientalisme merupakan suatu gerakan para ilmuan Barat yang ahli tentang dunia Islam (agama dan umat Islam), bertujuan mengkacaukan Islam dengan jalan penerbitan dan penyebaran referensi-referensi ilmiah tentang Islam dalam perspektif mereka. Kedua, timbulnya Orientalisme dimotivasi oleh lima hal: keagamaan, imperial, bisnis, politis dan ilmiah, ternyata yang terakhir disebut ini telah membuka mata agar Islam tidak dipandang sebelah mata oleh para oriuentalist. Ketiga, Islam memandang bahwa para Orientalist itu adalah ilmuan (Yahudi dan) Nasrani yang teridentifikasikan dalam Al Qura’an. Rekomendasi penelitian ini adalah bahwa dakwah amar ma’ruf dan nahy munkar menjadi kewajiban di atas pundak setiap insan mukmin untuk dihidup-hidupkan dan jangan pernah berhenti, termasuk kajian komparatif agama yang hendaknya selalu berujuk kepada al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW yang shahih. Wa Allahu A’lam. Kata Kunci: Studi Kritis, Orientalisme, Imperialisme, Al-Qur’an, Islam
  • 2. Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016 A. Pendahuluan Islam dan Kristen termasuk dua agama dalam katagori lima agama besar dunia (Islam, Kristen, Yahudi, Hindu dan Budha). Menurut sumber ajarannya keduanya termasuk agama samawi dan juga secara konstitusional berhak mendapat pengakuan dan bimbingan serta pembinaan dari pemerintah Republik Indonesia. Jadi, menurut sumber ajarannya, kedua agama tersebut pada dasarnya memiliki doktrin yang bersumber pada wahyu Allah, agama Islam dengan al- Qur’an dan Nabi Muhammad SAW utusannya dan agam Kristen dengan Alkitab (Injil) dan Nabi Isa Ibn Maryam AS utusannya. Secara geografis dan etnologis, agama Islam dianut oleh kebanyakan orang Timur sehingga terkadang Islam itu diidentikkan sebagai agama bangsa Timur, Timur Tengah, Timur Jauh termasuk di Asia. Sedangkan agama Kristen lebih diidentikkan dengan Barat, bangsa Barat dan agama orang Barat walaupun secara kronologis historisnya sesungguhnya agama Nabi Isa ini lahirnya di Timur. Itulah sebabnya sehingga agama Kristen dinamakan juga agama penjajah. Suatu realita sejarah, bahwa karya tulis para Orientalis tentang ketimuran, khususnya tentang agama Islam dan umat Islam makin lama semakin berkembang, baik kuantitas maupun kualitasnya. Pemikiran dan pendapat- pendapat mereka banyak menjadi rujukan, referensi, baik bagi para mahasiswa muslim, penulis-penulis karya ilmiah serta sarjana-sarjana muslim dalam studinya tentang dunia Timur, khususnya tentang Agama dan sejarah Islam. Pada waktu awal berdirinya Orientalisme dapat dikatakan bahwa dengan api kebencian yang membara para Orientalis telah menyerang secara habis-habisan, serta mendapatkan angin penjajah yang lebih mempercepat dan mempermudah melaksanakan misinya. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya mereka (sebagian) agak lebih melunak, menuju ke sifat yang agak positif, termasuk dalam hal ini mempengaruhi pula pandangan mereka terhadap Islam. Predikat "tidak baik" yang ditujukan kepada Al-Qur'an mulai berangsur-angsur berkurang, sesuai dengan perkembangan pemikiran dan penelitian yang mereka lakukan, ilmiah, harus obyektif dan transparan. Bertitik tolak hal-hal tersebut itulah penulis merasa tertarik untuk meneliti dan membahasnya dalam skripsi ini dengan judul Studi Kritis Tentang Orientalisme. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam skripsi ini penulis batasi sebagai berikut : 1. Bagaimana historis timbulnya Orientalisme? 2. Bagaimana dinamika perkembangan Orientalisme? 3. Bagaimana pandangan Islam terhadap Orientalisme?
  • 3. Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016 C. Pembahasan Pada mulanya kaum Orientalis melakukan studi ketimuran dengan sikap benci dan penuh rasa permusuhan, terhadap agama dan umat Islam. Hal ini dapat dimaklumi karena kaum Orientalis pada masa kelahirannya umumnya terdiri dari pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani, terpacu pula dengan berkobarnya Perang Salib. Suatu pandangan yang merendahkan martabat nabi sekaligus merendahkan kemulyaan agama Islam itu dapat difahami jika ditinjau dari beberapa faktor penyebab : Pertama, Permusuhan dan kebencian yang diwariskan Perang Salib (1096-1274) yang masih terkesan di Eropa kala itu. Kedua, kecuali karya ilmiah dan filsafat, maka manuskrip Arab dalam Bidang Agama dan sejarah hidup Muhammad SAW, belum pernah disalin ke dalam bahasa Latin pada masa itu. Ketiga, Sikap dan pandangan Dante itu disebagkan oleh kebodohannya dalam kenyataan sejarah. Keempat, Menurut dokumen Vatikan tahun 1972, disebabkan prasangka dan fitnah. Setelah masa pembencian dan p0emusuhan tersebut berakhir, maka kaum Orientalis memandang Islam dengan segala aspeknya dengan pandangan bimbang dan sangsi mengenai kebenaran-kebenaran yang terkandung di dalamnya. Sebenarnya kalau ia benar-benar masih ragu tentang jiwa nabi Muhammad, waras atau tidak, mengapa ia bersusah payah dan menghabiskan umurnya untuk menyelidiki agama yang dibawa oleh orang yang diragukan jiwanya, kalau bukan memang jiwanya sendiri yang harus diragukan warasnya. Suatu hal yang patut disyukuri bahwa dalam Islam tidak ada satu ayat pun dalam al-Qur'an dan tidak ada seorangpun dari ulama dan sarjana Muslim yang meragukan jiwa Yesus Kristus, waras atau tidak", hal ini bukan tidak adanya tehnik ilmiah untuk membuktikan hal itu, melainkan semata-mata ajaran agama yang memerintahkan untuk menghormati seluruh nabi Allah tanpa kecuali, dan konsep Islam tentang kenabian, bahwa nabi adalah orang yang terpelihara dari perbuatan dosa, apalagi tentang jiwanya sudah barang tentu tidak perlu diragukan lagi. Kaum Orientalis dalam mempelajari soal-soal ketimuran, mereka menggunakan semboyan "netral terhadap agama", semua agama sama dalam pandangan mereka yakni sama-sama baik. Tapi dalam kenyataannya mereka memojokkan Islam. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia misalnya pendidikan Islam tidak dibantu dan tidak pula diberi fasilitas yang cukup oleh penguasa kolonial. Pengajian Islam tanpa izin resmi dilarang. Sekolah-sekolah yang dibangun golongan agama lain diberi bantuan dan subsidi, adapun sekolah- sekolah yang dibangun umat Islam diamat-amati dan dicurigai. Orientalis dalam hal ini juga (kadang-kadang) menghargai Islam, walaupun tidak sepenuh hati, ketika mereka menyatakan penghargaan terhadap Islam, tiba- tiba diselipkan begitu saja hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan dan hakekat Islam itu sendiri. Sebagai contoh: Imam al Ghazali Filsuf Islam yang terkenal ini, menurut pandangan Orientalis adalah penyerang filsafat (dalam
  • 4. Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016 bukunya Tahafutul Falasifah), sehingga mengakibatkan mundurnya dunia filsafat dalam Islam. Kenyataannya tidak demikian. Al Ghazali tidak dapat dikatakan sebagai salah seorang penyebab mundurnya Umat Islam dalam kefilsafatan, Al Ghazali tidak menyerang filsafat, yang diserang adalah para filsuf yang pikirannya menyimpang dari Islam, orang-orang demikian (menurut Ghazali) perlu diluruskan jalan pikirannya (Yakub, 1970 : 30). Sikap toleransi dewasa ini biasa diungkapkan untuk tata-krama dalam kehidupan beragama. Kata toleransi memang ungkapan yang paling aman dan enak didengar. Orang yang tidak toleransi dianggap fanatik, kolot dan ekstrim. Toleransi beragama ini lebih tampak dalam hubungan antara Islam dan Kristen. Hindu dan Budha; karena agama-agama inilah yang diakui oleh pemerintah Indonesia. Bangsa Indonesia yang terkenal dengan bangsa beragama, tetapi setelah itu ternyata toleransi beragama mulai hilang. Golongan Kristen mendesak Islam dalam perkembangan keagamaan, membangun gereja di tengah-tengah masyarakat Islam dan membujuk orang-orang Islam agar memeluk agama Kristen dengan memberikan pangan atau pakaian sebagai pelengkap kebutuhan bagi mereka yang miskin. Anggota-anggota partai terlarang (Komunis) yang dijebloskan ke penjara telah didekati oleh missionari. Para missionari atau wakilnya menjanjikan akan mengirim beras dan uang tunai kepada keluarga mereka dengan syarat mereka menandatanganu surat pernyataan bahwa mereka telah menjadi pemeluk Kristen. Institusi missionari telah memperkenalkan sistem orang tua angkat (Foster Parents) bagi murid-murid sekolah lanjutan dan sekolah dasar. Mereka memberi biaya sekolah dan uang saku, buku-buku bahkan pakaian lewat bapak angkat yang ada di Australia, Kanada dan Amerika. Para bapak angkat ini mengadakan kontak surat-menyurat pada saat-saat yang tepat, terutama saat liburan dan hari natal. Hal ini dimaksudkan untuk mempengaruhi jiwa anak, dengan harapan nantinya akan menjadi pemuluk Kristen. Sistem ini telah berhasil di Yogyakarta dan Bali. Kasus-kasus di atas hanya sebagian dari beberapa kejadian yang ada di Indonesia, kasus-kasus tersebut dicatat oleh M. Rasyidi dan disampaikan pada suatu dialog Internasional Islam-Kristen di Konperensi Chambesy pada tahun 1976. Di samping mendengungkan kata "Toleransi" sekali-kali juga kaum Orientalis melontarkan kata-kata yang bertentangan dengan jiwa toleransi itu sendiri. Contoh Stanley Spector Ph. D (guru besar dari Washington University St. Louis Missouri) ketika berkunjung ke Indonesia memberikan wawancara kepada wartawan Indonesia Raya, yang kesimpulannya sebagai berikut : Mengenai bahaya yang mengancam Indonesia sebenarnya bukan dari Komunis RRT, melainkan dari pihak Islam yang fanatik konservatif, karena mereka statis dan karenanya harus ada modern progresif reforming dari Islam. Terlihat jelas bahwa sejak permulaan abad ke-19 perhatian kaum Orientalis berubah pada studi keislaman modern, setelah tadinya terpusat pada studi
  • 5. Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016 keislaman kuno. Ciri studi keislaman modern adalah mengikuti perkembangan alam pikiran dan masyarakat Islam di berbagai negara kaum Muslimin. Studi yang memang mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang perkembangannya sejalan dengan perkembangan politik penjajahan dan bertujuan westernisasi (pembaratan kehidupan ummat Islam). Muncul seorang Orientalis bernama H.A.R. Gibb dengan bukunya yang berjudul Wither Islam (1932), dan Orientalis WC. Smith dengan bukunya yang berjudul Islam in Modern History (1957), dua buku tersebut berisi tulisan-tulisan yang bertujuan memecah-belah persatuan dan kesatuan ummat Islam serta memberatkan semua aspek kehidupan mereka, tingkah laku, tata-krama, sosial, seni dan sastera (al Farinduany, 1988 : 32), sekalipun mulai ada yang jujur memberitakan Islam secara obyektif dan transparan karena tuntutan akan kriteria karya ilmiah. Menurut Farinduany, untuk menyebarkan pengaruh, kaum Orientalis menggunakan segala macam cara antara lain; menulis buku-buku tentang Islam, menerbitkan majalah-majalah khusus membahas Islam, dunia Islam dan ummat Islam, mengirim dan menyebarkan missionaris-missionaris kristen ke negara- negara Islam, memberikan ceramah ilmiyah di berbagai perguruan tinggi dan lembaga ilmiyah, berbagai macam konperensi dan menerbitkan Ensiklopedi Islam dalam berbagai bahasa yang banyak berisi pemalsuan dan penodaan terhadap Islam (al-Farinduany, 1988 : 32). Dengan demikian, dalam perkembangannya, terdapat kontroversi di kalangan para Orientalis, walau baru sebagian kecil, namun mulai menunjukkan tanda-tanda penilaian yang obyektif terhadap Al-Qur’an dan kaum Muslimin. D. Kesimpulan Sehubungan dengan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, maka keseluruhan isi skripsi ini dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Orientalisme merupakan suatu gerakan para ilmuan Barat yang meneliti dan membahas tentang dunia Timur, Islam (agama dan umat Islam), bertujuan mengkacaukan agama dan umat Islam, dengan jalan penerbitan dan penyebaran referensi-referensi ilmiah tentang agama Islam dan umat Islam dalam perspektif mereka. 2. Timbulnya Orientalisme dimotivasi oleh lima hal, yaitu motivasi keagamaan, imperial, bisnis, politis dan ilmiah, dan ternyata motivasi yang terakhir disebut ilmiah yang dapat membuka cakrawala baru penilaian secara obyektif terhadap doktrin dan umat Islam agar tidak dipandang sebelah mata. Kontroversi di kalngan Orientalis pun tak terelakkan. 3. Islam memandang bahwa para Orientalis itu adalah sekelompok orang dari kaum Yahudi dan Nasrani yang aktifitasnya hanyalah menampakkan sifat dan sikap kebencian terhadap dokitrin dan umat Islam sebagaimana yang telah diidentifikasi oleh Allah SWT dalam kitab suci umat Islam, Al Qura’an Al Karim.
  • 6. Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016 E. Saran-Saran 1. Hendaknyalah para orientalis lebih radikal loagi dalam kajian-kajiannya secara obyektif, ilmiyah, karena karya-karya mereka akan menjadi referensi bagi cendikiwan-cendikiawan muda dan seluruh bangsa di dunia ini. 2. Hendaknyalah menjadi keharusan bagi sarjana-sarjana Muslim untuk mengkaji ajaran Islam itu secara multi dimensional atau interdisipliner, sehingga timbul nantinya karya-karya ilmiah yang relatif lebih berbobot, sekaligus menjadi referensi bagi cendekiawan dan cendekiawan muda baik di Timur maupun di negeri para Orientalis. 3. Stabilitas nasional maupun internasional dapat diwujudkan melalui pendekatan kerukunan antar umat beragama agreement in disagreement, setuju dalam perbedaan. 4. Jika melalui konflik Barat-Timur saja bisa mendatangkan hikmah kerjasama hubungan diplomasi antar negara dan bangsa, misalnya, apalagi jika hal itu dilakukan secara terencana dan terstruktur melalui integrasi dan kerukunan, maka sudah barang tentu lebih banyak manfaatdan gunanya bagi kemslahatan umat manusia yang lebih luas jangkauan dan cakupannya. . 5. Hendaknyalah umat Islam dan terutama para cendekiawannya mampu dan mau menterjemahkan Islam itu dalam penampilan yang nyata agar lebih bernilai dan berfungsinya Islam itu sebagai rahmatan li al-'alamin. F. Daftar Pustaka Abduh, Muhammad, Risalah Tauhid, Terjemahan. K.K. Firdaus AN. Bulan Bintang, Jakarta, 1974’ Ali, A. Mukti, Ilmu Perbandingan Agama, Nida, Yogyakarta, 1970. Al-Farinduany, Ahmad Sa'di, Pertumbuhan dan Perkembangan Orientalisme, Progresif, Surabaya, 1988. Al-Maraghi, Musthofa, Tafsir Al-Maraghi, Juz. 30, terjemah Bahrun Abu Bakar, Toha Putra, Semarang, 1985. Al-Siba'ie, Musthafa, Al-Istisyraq Wa al Mustasyriqun maalahum wa maa 'alaihim, Terjemahan Ahmadie Thaha, Bina Ilmu, Surabaya, 1983. Al-Syuyuthi, Jalaluddin Abd. Rahman, Jami'ush-Shaghir, Juz. II. Thoha Putra, Semarang, 1954. Al Qur’an al Kariem. Ash-Shabuni, Muhammad Aly, At-Tibyan Fil-'ulimil-Qur'an, Terjemahan M. Chudlori Umar, Alma'arif, Bandung, 1984.
  • 7. Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016 Bucaille, Maurice, Bibel, Qur'an dan Sains Modern, Terjemahan Rasjidi, Bulan Bintang, Jakarta, 1979. Bukhori, Imam, Jamius-Shahi, Terjemahan Zainuddin Hamidy, Wijaya, Jakarta, 1955. Brotowidjoyo, Mukaayat D, Penulisan Karangan Ilmiah, Akademika Pressindo, Jakarta, 1985. Departemen Agama RI, Pedoman Dasar Kerukunan Beragama, Proyek Pembina Kerukunan Beragama, Jakarta, 1980. …………, Al Qur'an dan Terjemahannya, Penyelenggara Penterjemah Al Qur'an, Jakarta, 1985. Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990. Gibb.H.A.R., Modern Trends in Islam, University of Chicago, Press, New York, 1978. Hamka, Tafsir Al Azhar, Juz I, Nurul Islam, Jakarta, 1981. Hasbi, Ash Shiddieqy, Sejarah Pengantar Ilmu Al Qur'an, Tafsir, Bulan Bintang, Jakarta, 1980. Jameelah, Maryam (Margaret Marcus), Islam dan Moderenisme, Terjemah, A. Jainuri dan Syafiq A. Mughni, Usaha Nasional. Surabaya, 1982. John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1984. …………, Kamus Indonesia Inggris Gramedia, Jakarta, 1984. Khalil, Moenawar, Al Qur'an dari Masa ke Masa, Ramadhani, Solo, 1985. Umar, Hasyim, Mencari Ulama Pewaris Para Nabi, Bina Ilmu, Surabaya, 1983. Sjamsudduha, Islam, Katolik dan Protestan di Indonesia, Usaha Nasional, Surabaya, 1987. Surahmad,Winarno, Dasar-Dasar Tehnik Research, Tarsito, Bandung, 1972. Sou'yb, M., Joesoef, Orientalisme dan Islam, Bulan Bintang Jakarta, 1985. Von Denffer, Ahmad, Cristian Mission and Islamic Da'wah, Terjemahan, Ahmad Nor.Z. Pustaka, Bandung, 1984.
  • 8. Barza Setiawan dan Mahmud Muhsinin_Studi Kritis Tentang Orientalisme AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 2, No. 2, 2016 Edward, Said W. Orientalisme, Terjemahan, Asep Hikmat, Pustaka, Jakarta, 1985. WJS. Purwodarminta, Kamus Umum Bahas Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1974. Yakub, Ismail, Orientalis dan Orientalisme, Faizan, Surabaya, 1970. Zaqzuq, Muhammad Hamdy, Orientalisme dan Latar Belakang Pemikirannya, Terjemah, Luthfie Abdullah Ismail, Al-Muslimun, Bangil, 1989.