3. Sifat Sitologi Meristem
Selnya masih kecil
Berdinding tipis
Dinding sel terdiri dari zat pectin
Selnya kaya akan protoplasma
Vakuola kecil dan tersebar diseluruh protoplasma
Bentuk sel kesegala arah sama
Diantara sel-selnya tidak terdapat ruang antar sel
Inti besar
Plastida belum matang
7. Teori Meristem Apikal
(1) Teori Sel Apikal
Sel-sel yang terletak di ujung pokok
dan cabang dari batang dan akar
merupakan suatu meristem yang
konstan.
8. (2) Teori Histogen
Teori Hanstein
Pada meristem apikal akar terdapat tiga daerah histogen atau
pembentuk jaringan, yaitu :
a. Dermatogen
Terdiri Dari selapis sel paling luar, merupakan primerdia yang
akan tumbuh menjadi epidermis.
b. Periblem
Terdiri dari beberapa lapis sel di sebelah dalam dermatogen,
yang akan tumbuh menjadi korteks.
c. Plerom
Terdiri dari beberapa lapis sel di sebelah dalam periblem yang
akan tumbuh menjadi stele.
Pada ujung akar terdapat kaliptra, berisi tepung statolit yang
berguna agar akar mempunyai gaya berat, untuk tumbuh ke
bawah ke dalam tanah. Sel sel kaliptra dihasilkan oleh jaringan
kaliptrogen yang ada di sebelah atasnya.
10. Teori Haberlandt
Meristem apikal dibagi menjadi empat daerah, yaitu:
a. Promeristem
Daerah terujung, sel – selnya selalu membelah membentuk
meristem baru.
b. Protoderm
Terdiri dari beberapa lapis sel terluar di sebelah bawah
promeristem, yang kelak akan tumbuh menjadi epidermis dan
sebagai korteks.
c. Prokambium
Beberapa lapis sel di sebelah dalam protoderm yang akan
tumbuh menjadi kambium pembentuk floem sekunder dan
xylem sekunder.
d. Meristem dasar
Beberapa lapis sel paling dalam yang akan tumbuh
menjadi stele.
12. • Teori Tunika Korpus
1. Bagian luar disebut tunika yang menghasilkan korteks
2. Bagian dalam disebut korpus yang menghasilkan stele
13. Teori Korper-Kappe
• Teori yang lain adalah teori Korper-Kappe dari Schuepp,
teori ini sama dengan teori tunika korpus dari pucuk
batang. Menurut teori ini sel membelah dalam pola yang
disebut pembelahan T.
• 1. Korper adalah bagian dalam pucuk berbentuk T berbalik,
yaitu pembelahan kedua terjadi pada sel anak yang di atas.
Pembelahan T tipe korper dapat juga dilihat dalam
kolumnar pusat tudung akar fagus.
• 2. Kappe adalah bagian luar dari pucuk akar yang terdiri
atas sel, yang setelah pembelahan mendatar yang pertama,
sel anak yang dibawah membelah memanjang yaitu tegak
lurus pada bidang pembelahan pertama. Jadi bidang
pembelahan kedua membentuk huruf T dalam irisan
memanjang median akar.
14. Menurut Popham (1952), berdasarkan
struktur pucuk batangnya Gymnospermae
dapat di bedakan menjadi tiga tipe utama,
yaitu :
(1)Tipe Cycas
(2)Tipe Ginkgo
(3)Tipe Cryptomeria-Abies
15. Tipe Cycas
Tipe ini tidak mempunyai wilayah sel induk pusat.
Ada tiga wilayah meristemati pada tipe cycas.
•1) Meristem permukaan yang selnya membelah antiklin, periklin,
dan diagonal.
•2) Meristem rusuk atau rib meristem, terdapat di daerah pusat pucuk di
bawah permukaan. Di bagian atas wilayah ini tampak sel yang berderet tagak.
Sel pada dasar membelah periklin, antiklin, dan diagonal. Mereka biasanya
besar dan berisi fakuola besar.
•3) Meristem tepi atau meristem perifer, yang membesar dengan adanya
pembelahan sel dalam wilayah itu sendiri dan dengan penambahan sel
lapisan permukaan dari bagian tepi meristem rusuk. Sel adri wilayah ini lebih
kecil dari pada meristem rusuk dan biasanya memanjang.
16. Tipe Ginkgo
• Tipe ini memiliki lima wilayah meristematis pada
pucuk.
• 1) Meristem permukaan
• 2) Wilayah sel induk pusat
• 3) Meristem rusuk, sebagai awal berkembangnya
empulur batang
• 4) Meristem tepi
• 5) Wilayah peralihan seperti kambium.
17. Tipe Cryptomeria-Abies
• Wilayah peralihan seperti cambium tidak ada pada
tipe ini.pada tipe batang angiospermae menurut
Hanstein, terdapat tiga wilayah meristematis yaitu:
• 1) Dermatogens, wilayah paling luar.
• 2) Plerom, wilayah di bagian tengah yang berisi sel
dengan susunan yang tidak teratur.
• 3) Periblem, daerah silindris di antara dermatogens
dan plerom.
18. Pada tahun 1924, Schmidt mengajukan teori
tunika korpus yang membedakan pucuk menjadi
dua bagian, yaitu bagian luar di sebut tunika dan
tengah di sebut korpus.
Sel pada tunika akan membelah antiklin,
sedangkan pada korpus kesegala arah.
Korpus jauh kurang homogen dibandingkan
dengan tunika.
Angiospermae mempunyai dua tipe utama korpus
yang dapat dikenali berdasarkan susunan
internalnya, yaitu :
(1)Tipe Angiospermae
(2)Tipe Opuntia
19. (1) Tipe Angiospermae
• Pada tipe angiospermae dapat dibedakan
tiga wilayah utama didalam korpus, yaitu :
• a. Wilayah sel induk pusat yang
merupakan sel inisial korpus, letaknya
dibawah daerah pucuk tunika, yaitu
dibawah sel inisial tunika.
• b. Meristem rusuk.
• c. Meristem tepi.
20. (2) Tipe Opuntia
• Selain tipe wilayah seperti pada tipe angiospermae
pada tipe opuntia ada tambahan wilayah peralihan
seperti cambium. Wilayah ini berbentuk berbentuk
melengkung terdapat di antara sel induk pusat dan
meristem rusuk maupun meristem tepi.
• Berdsarkan keaktifan pembelahan selnya dapat di
kenali dua wilayah meristem, yaitu :
• a. Wilayah pucuk pusat yang meliputi sel inisial
tunika dan korpus , tempat terjadinya
pembelahan.
• b. Wilayah tepi, tempat terjadinya keaktifan
mitosis.
25. Tahap Perkembangan Meristem Primer
Masing-masing daerah tahap diferensiasi pada meristem primer dapat terlihat
perbedaannya. Meristem pucuk dapat dibedakan menjadi promeristem dan
daerah meristematis dibawahnya, yang selnya mengalami tahap diferensiasi
tertentu.
Promeristem berisi sel inisial pucuk bersama dengan sel turunannya dan masih
dekat sel inisial. Bagian yang berdiferensiasi pada wilayah meristematis adalah
protoderm.
Dari sinilah berkembang system epidermis tumbuhan, prokambium yang
membentuk jaringan pembuluh prime dan meristem dasar yang akan
membentuk jaringan dasar tumbuhan misalnya parenkim dan sklerenkim
korteks dan empulur, maupun kolerkim korteks. Istilah inisial pada meristem
berhubungan dengan sel yang selalu dalam keadaan meristematis. Satu sel
inisial membelah, maka salah satu sel anaknya tetap berfungsi sebagai sel
inisial, sedangkan yang lainnya mengalami diferensiasi dan pemasakan.
33. Felogen (Kambium Gabus)
• Meristem sekunder yang membentuk jaringan gabus
sekunder.
• Bersifat dipleuris, yaitu kearah luar membentuk
felem (sel-sel gabus sekunder) dan ke arah dalam
membentuk feloderm (Parenkim gabus)
• Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun
dari sel-sel parenkim gabus.
• Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh
kambium gabus atau felogen dan terletak disebelah
bawah dari jaringan epidermis.
37. Diagram cara pembelahan pada sel apikal :
A. Sel apikal tetrahedral yg bidang belahnya // dg 3 sisi
B. Sel apikal yg bidang pembelahannya // dg 2 sisi.