1. Click to edit Master title style
1
TUGAS AKHIR / STUDI KASUS
ANALISIS PERBANDINGAN METODE KERJA DEWATERING
PADA PROYEK JEMBATAN PIPA PERTAMINA SEMARANG
M. AFIF SALIM (21000121220093)
P E MB I MB I N G I :
P r o f . D r. I r. S y a f r u d i n , C E S . , MT. , I P M
P E MB I MB I N G I I :
P r o f . D r. I r. Ar i e s S u s a n t y. , S T. , M T. , I P U
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI INSINYUR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2022
2. Click to edit Master title style
2
PENDAHULUAN
2
LATAR
BELAKANG
RUMUSAN
MASALAH
TUJUAN
Manfaat
BATASAN
Pembangunan
jembatan pipa
terus
berkembang
Bagaimana
Perbandingan
Biaya metode
Dewatering ?
Mengetahui
perbandingan
biaya metode
dewatering
Ilmuan
Alternatif metode
dewatering aspek biaya,
waktu, identifikasi resiko
Metode
Dewatering
masih terbatas
Bagaimana
Perbandingan
waktu metode
dewatering ?
Mengetahui
perbandingan
waktu metode
dewatering
Stakeholder Metode dewatering pada
proyek pembangunan
saluran pipa pertamina di
Semarang
Perlu metode
yang tepat
Bagaimana
identifikasi dan
penilaian resiko
metode
dewatering ?
Mengetahui
identifikasi dan
penilaian resiko
metode dewatering
Masyarakat
Variabel berkaitan dengan
strategi adaptasi banjir
pesisir karena variable
penelitian masih terbatas
3. Click to edit Master title style
3
PENELITIAN
TERDAHULU
3
No. Nama Pembahasan
1 Alya R, Siswoyo (2017)
Jurnal Rekayasa dan Manajemen
Konstruksi Vol 6 No.2 , Agustus 2018
Analisis Perbandingan Biaya dan
Waktu Metode Konvensional dan
Pracetak
Tujuan :
Mengetahui perbandingan biaya dan waktu metode konvensional dan
Pracetak
Metode : Kualitatif
Hasil :
Dengan analisis perbandingan metode pracetak dan cast in situ
didapatkan hasil metode cast in situ membutuhkan waktu pelaksanaan
selama 64 minggu dengan biaya Rp. 74.800.000.000,- dan metode
pracetak membutuhkan waktu pelaksanaan selama 57 minggu dengan
biaya Rp. 74.830.000.000,-
2 Siti Nur A, dkk (2018)
Jurnal Perencanaan dan Rekayasa
Sipil 2018
Vol 1 No.2
Studi Perbandingan Waktu dan Biaya
dengan Metode Konstruksi yang
berbeda pada Proyek pembangunan
Villa Grand Sinensis
Tujuan :
Mengetahui perbandingan biaya dan waktu dengan perbedaan metode
konstruksi
Metode : Kualitatif
Hasil :
Proses percepatan waktu dimulai dari perhitungan durasi/waktu
beberapa pekerjaan yang ditambahkan alat berat dengan metode
AON (Activity On Node). kemudian didapatkan hasil penghematan
waktu dari durasi normal 362 hari menjadi 316 hari setelah
penambahan alat berat, untuk biaya normal dari Rp.
19.324.921.775,22 menjadi Rp. 21.037.675.404,99 kenaikannya
mencapai 4,3
4. Click to edit Master title style
4
PENELITIAN
TERDAHULU
4
No. Nama Pembahasan
3 M. Imamuddin (2018)
Jurnal UMJ,2018
Analisis Dewatering pada Basement (studi
Kasus Proyek Gedung Jakarta Garden City
Jakarta Timur
Tujuan :
Mengetahui perbandingan biaya dan waktu ke metode dewatering Basement
Metode : Kualitatif
Hasil :
Dibutuhkan lima sumur dewatering dengan kedalaman minus 12 m dengan
diameter 60 cm untuk menyelesaikan pekerjaan dewatering dengan luas area
3847,12 m3
4 Aldo Lorenza,dkk (2019)
Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol2 No 2 Mei
2019
Pemodelan Pumping Test sebagai dasar
Perhitungan Dewatering pada Proyek di
Sudirman
Tujuan :
Mengetahui pemodelan Pumping test pada perhitungan Dewatering
Metode : Kualitatif, Metode Pumping test
Hasil :
Berdasarkan hasil pemodelan pumping test, didapatkan nilai koefisien
permeabilitas yang menjadi penentu faktor penurunan muka air tanah. Nilai
koefisien permeabilitastersebut akan menjadi dasar dalam perhitungan
dewatering sehingga diperoleh pompa yangdibutuhkan pada proyek tersebut
sebanyak 4 buah pompa dengan kapasitas masing-masing pompasebesar
352 m3/hari.
5 Gunawan T (2020)
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 11 No.1
Juli 2020
Analisis Perbandingan Biaya Mine
Dewatering dengan Metode Load and Haul
dan Metode Mud Pumping pada Annual
Plan PT ABC
Tujuan :
Mengetahui perbandingan biaya dan waktu ke dua metode
Metode : Kualitatif
Hasil :
Terdapat efisiensi waktu dan biaya mencapai 57% dengan menggunakan
metode load and haul
5. Click to edit Master title style
5
KAJIAN PUSTAKA
5
PENDAHULUAN SALURAN AIR
Manajemen Proyek
Manfaat Manajemen
Proyek
Sasaran
Rencana Pelaksanaan
kegiatan
Proses Manajemen
Perencanaan Metode
RAB
Jadwal Pelaksanaan
Proyek
Fungsi
Jenis
Sistem
DINDING PENAHAN
TANAH
Dinding Penahan Tanah
Turap
Dinding penahan tanah
Bronjong
Metode Dewatering
Tujuan
Faktor Pemilihan
Dewatering
Keuntungan dan
Kerugian
Metode Pelaksanaan
Dewatering
Kelebihan dan kekurangan
Metode Cut off
Kelebihan dan kekurangan
Metode Open Pumping
6. KAJIAN PUSTAKA
DEWATERING
Dewatering adalah proses penurunan muka air tanah pada
suatu wilayah tertentu dengan cara pemompaan melalui
sebuah sumur ataupun saluran, (Wahid, 2009),
TUJUAN DEWATERING
1. Mencegah rembesan
2. Memperbaiki kestabilan tanah
3. Pengeringan lubang galian
4. Mengurangi tekanan lateral
5. Mencegah resiko terjadinya kegagalan upheave
7. KAJIAN PUSTAKA
Metode Dewatering
Metode Predrainage
Predrainage method ini dilakukan
dengan menurunkan muka air tanah
sebelum penggalian dilakukan yaitu
dengan memompa debit air melalui
sumur dewatering(Wahid,2009)
Metode Open pumping
pelaksanaan metode dewatering
open pumping ini adalah membuat
saluran (sump pit) di sekitar daerah
galian yang memiliki permukaan air
tanah yang lebih rendah(Nur, 2010)
Metode Cut off
metode dewatering cut off ini
kontraktor akan melakukan
pemotongan aliran air tanah,(Wahid,
2009)
8. Rencana Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini yang harus dilakukan awal adalah
mengindentifikasi masalah dan tujuan yang ada di
daerah objek dengan litelatur yang ada kaitannya
dengan permasalahan. Penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus.
Data berbentuk kuantitatif (angka), pembahasan
disajikan dalam bentuk data dengan
membandingkan dari segi biaya, waktu, dan
kelebihan kekurangan dari masing – masing
metode kerja.
9. METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Proyek
Proyek yang digunakan untuk penelitian ini yaitu proyek
Pembangunan Jembatan Pipa Pertamina sepanjang 60m berkapasitas
50.000 DWT (Dead Wight Tonnage) dengan jalur pipa TBBM (Terminal
Bahan Bakar Minyak) Pengapon, dikerjakan oleh penyedia jasa PT.
Satria Safira Beton di bawah naungan PT.Wijaya karya (persero) Tbk.
Yang berlokasi di Sungai Kalibangker Pengapon, Kota Semarang
10. Persiapan
Pengumpulan Data
Primer & Sekunder
Analisis Penggunaan
Metode Dewatering
Open Pumping pada
Proyek
Analisis Penggunaan
Metode Dewatering
dengan Cut Off
Pembahasan : Analisis perbandingan Biaya, Waktu, Identifikasi
dan Penilaian resiko
Rekomendasi
Selesai
Observasi
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
11. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Data Proyek
beralamat di tambak lorok tepatnya di pengapon, nama Proyek ini yaitu
Proyek Pemasangan SPM kapasitas 50.000 DWT (Dead Wight Tonnage)
pengapon, Kota Semarang. Pemilik Proyek ini PT. Pertamina (persero),
sumber dana untuk proyek ini berasal dari dana PT. Pertamina (persero) Tbk..
Kontraktor yang memegang Proyek Pembangunan ini PT.Wijaya Karya
(persero). Jenis pekerjaan pembangunan Jembatan Bahan Bakar Gas, dengan
bentang jembatang sepanjang 60m, Dengan nilai Kontrak Fisik sebesar
Rp.2.506.301.000,00.
12. Dewatering Open Pumping
Metode dewatering open pumping dilaksanakan
dilapangan jika Karakteristik tanah padat, gradasi baik,
Jumlah air yang dipompa tidak besar, Dapat dibuat sumur
untuk pompa, Galian tidak dalam
Tahapan pekerjaan : Persiapan- Pemancangan Bambu-
Pemasangan Kistdam- Pemompaan- Penggalian
Kendala metode kerja dewatering dengan metode open
pumping di lapangan adalah proses dewatering yang
diharapkan bisa kering maksimal, tetapi kondisi
dilapangan area kerja tergenang air, selain itu untuk
dilakukan pemompaan mengunakan pompa tetapi hasil
belum maksimal
N
O
Jenis Alat &
Bahan
Unit
1.
Karung berisi
pasir
sesuai
kebutuhan
2. Excavator 1
3. Pompa air 3” 5
4. Bambu 1.120
5.
Sesek bambu
(2lapis)
168 m2
No Tenaga
Kerja
Orang
1. Operator
excavator
1
2. Surveyor 2
3. Mandor 1
4. pekerja 6
13. Dewatering Cut Off
Keuntungan :Bahan Steel Sheet Pile (SSP)
relatif tidak begitu berat., Steel Sheet Pile
(SSP) digunakan berulang – ulang, Steel
Sheet Pile (SSP) mempunyai keawetan yang
tinggi.
Tahapan pekerjaan : Persiapan-
Pemancangan Steel Sheet Pile- Dewatering-
Penggalian
No Jenis Alat & Bahan Unit
1. SSP 180
2. Excavator 1
3. Pompa air 3” 5
No Tenaga Kerja Orang
1. Operator excavator 1
3. Surveyor 2
5. Mandor 1
6. pekerja 6
14. NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT.
HARGA
SATUAN
JUMLAH
HARGA
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6
Metode open pumping
1 Mobilisasi & Demobilisasi
1.00
ls
3,000,000.00
3,000,000.00
2
Pengadaan dan Pemancangan
Bambu panjang 5m
1,120.00 ea 95,000.00 106,400,000.00
3 Sesek Bambu (2 Lapis) 168.00 m2 104,340.00 17,529,120
4
Pengadaan dan Pengisian
Karun Isi Tanah
2,132.00
bua
h
10,500.00 22,386,000.00
6 Pengeringan dengan pompa
5.00
Ls 2,500,000.00 12,500,000.00
Sub
Jumlah
161,815,120.00
JUMLAH 161,815,120.00
PPn 10 % 16,181,512.00
JUMLAH
TOTAL
177,996,632.00
Dibulatkan 178,000,000.00
RENCANA ANGGARAN BIAYA METODE CUT OFF RENCANA ANGGARAN BIAYA METODE OPEN PUMMPING
NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT.
HARGA
SATUAN
JUMLAH HARGA
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6
Metode cut off
1
Mobilisasi &
Demobilisasi
1.00 ls 3,000,000.00 3,000,000.00
2
Pengadaan Sheet Pile B:
40 Cm, H 10 Cm. I 10.5
mm. L 6 m
172.8 m' 1,095,975.00 189,384,480.00
3
Pemancangan dan
pencabutan Steel Sheet
pile (SSP)
345.6 m 95,000.00 32,832,000.00
5
Pengeringan dengan
pompa
4.00 m' 2,500,000.00 10,000,000.00
Sub Jumlah 235,216,480.00
JUMLAH 235,216,480.00
PPn 10 % 23,521,648.00
JUMLAH
TOTAL
258,738,128.00
Dibulatkan 258,740,000.00
PERBANDINGAN BIAYA ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
15. 15
Perbandingan Waktu Metode Cut Off
Volume : 224 m2
Jumlah Tenaga Kerja : 10 orang (1 operator, 2 surveyor,
1 mandor, 6 pekerja)
Koefisien Tenaga Kerja : untuk 1m2 pekerjaan
dewatering metode cut off
: 0.0556 OH Mandor
: 0.6666 OH Pekerja
: 0.0556 OH Operator
: 0.25 OH Surveyor
: 1.0288 OH
T = K x V
N
T = 1.0288 x 224
10
T = 23.04 hari = 23 hari
Jadi untuk pelaksanaan dewatering dengan metode cut off
membutuhkan 23 hari dengan 10 pekerja
Perbandingan Waktu Metode Open
Pumping
Volume : 224 m2
Jumlah Tenaga Kerja : 10 orang (1 operator,
2 surveyor, 1 mandor, 6 pekerja)
Koefisien Tenaga Kerja : untuk 1m2 pekerjaan dewatering
metode cut off
: 0.1581 OH Mandor
: 1.25 OH Pekerja
: 0.0556 OH Operator
: 0.25 OH Surveyor
: 1.7137 OH
T = K x V
N
T = 1.7137 x 224
1
T = 38.38 hari = 38 hari
Jadi untuk pelaksanaan dewatering
dengan metode cut off membutuhkan
38 hari dengan 10 pekerja
16. 16
Identifikasi dan Penilaian Resiko
Dewatering Metode Cut Off
No
Uraian
Pekerjaan
Identifikasi
risiko
Penilaian Resiko
Likelihood
Conseque
nces
Risk level
1 Pekerjaan
Mobilisasi
Material Dan
Alat berat
Pekerja
mengalami
kecelakaan
proyek
3 2 6
2 Pekerjaan
persiapan/
pembersihan
lahan
Pekerja bisa
mengalami
kecelakaan
tertimpa
material
3 2 6
3 Pekerjaan
menentukan
titik kordinat
untuk
pemancanaga
n SPP
Asisten
Surveryor
Mengalami
Kecelakaaan
Terjatuh ke
sungai
5 1 5
4 Pemancangan
SSP
Pekerja bisa
mengalami
kecelakaan
terjatuh dan
terkena alat
berat
4 1 4
5 Penggunaan
sling / teknik
rigging yang
tidak aman
Tertimpa
material
akibat tali
sling putus
4 1 4
6 Pengalian area Pekerja bisa
tertimpa
bahan galian
5 1 5
17. 17
Identifikasi dan Penilaian Resiko
Dewatering Metode Open Pumping
No
Uraian
Pekerjaan
Identifikasi
risiko
Penilaian Resiko
Likelihood
Conseque
nces
Risk level
1 Pekerjaan
Mobilisasi
Material Dan
Alat berat
Pekerja
mengalami
kecelakaan
antar
kendaraan
Proyek
3 2 6
2 Pekerjaan
persiapan/
pembersihan
lahan
Pekerja bisa
mengalami
kecelakaan
tertimpa
bahan
pembersihan
3 2 6
3 Pekerjaan
menentukan
titik kordinat
untuk
pemancanagan
bambu
Asisten
Surveryor
Bisa
Mengalami
Kecelakaaan
Terjatuh ke
sungai
2 2 4
4 Pemancangan
Bambu
Pekerja bisa
mengalami
kecelakaan
terjatuh dan
terkena alat
berat
3 2 6
5 Pemancangan
Bambu
Pekerja bisa
tertimpa
bambu dan
terjatuh ke
sungai
4 2 8
6 Peletakan
karung pasir
Pekerja bisa
terjatuh
kesungai dan
tertimpa
karung pasir
3 2 6
7 Pengalian area Pekerja bisa
tertimpa
bahan galian
3 3 9
18. 18
PengendalianResiko Dewatering
Metode Open Pumping
No
Uraian
Pekerjaan
Identifikasi
risiko
Risk
level
Pengendalian
1 Pekerjaan
Mobilisasi
Material Dan
Alat berat
Pekerja
mengalami
kecelakaan
antar
kendaraan
Proyek
6 Mengunakan rambu
peringatan dan barikade
untuk pemberitahuan
2 Pekerjaan
persiapan/
pembersihan
lahan
Pekerja bisa
mengalami
kecelakaan
tertimpa
bahan
pembersihan
6 Mengunakan rambu
peringatan di sekitar lahan
persiapan
3 Pekerjaan
menentukan
titik kordinat
untuk
pemancanaga
nbambu
Asisten
Surveryor Bisa
Mengalami
Kecelakaaan
Terjatuh ke
sungai
4 Pekerja Mengunakan
Perahu dan pelampung
dan APD
4 Pemancangan
Bambu
Pekerja bisa
mengalami
kecelakaan
terjatuh dan
terkena alat
berat
6 Adanya komunikasi antar
pekerja dengan operator
mengunakan HT dan
pekerja mengunakan
Pelampung
5 Pemancangan
Bambu
Pekerja bisa
tertimpa
bambu dan
terjatuh ke
sungai
8 Adanya komunikasi antar
pekerja dengan operator
mengunakan HT dan
pekerja mengunakan
Pelampung
6 Peletakan
karung pasir
Pekerja bisa
terjatuh
kesungai dan
tertimpa
karung pasir
6 Adanya koordinasi pekerja
dengan operator
mengunakan HT
7 Pengalian area Pekerja bisa
tertimpa
bahan galian
Pompa air ditempatkan di
tempat yang aman
19. 19
PengendalianResiko Dewatering
Metode Cut Off
No
Uraian
Pekerjaan
Identifikasi
risiko
Risk level Pengendalian
1 Pekerjaan
Mobilisasi
Material Dan
Alat berat
Pekerja
mengalami
kecelakaan
proyek
6 Mengunakan rambu
peringatan dan
barikade untuk
memberikan
pemberitahuan
2 Pekerjaan
persiapan/
pembersihan
lahan
Pekerja bisa
mengalami
kecelakaan
tertimpa
material
6 Mengunakan rambu
peringatan di
sekitar lahan
persiapan
3 Pekerjaan
menentukan
titik kordinat
untuk
pemancanaga
n SPP
Asisten
Surveryor
Mengalami
Kecelakaaan
Terjatuh ke
sungai
5 Pekerja bisa
mengunakan
Perahu dan
pelampung
4 Pemancangan
SSP
Pekerja bisa
mengalami
kecelakaan
terjatuh dan
terkena alat
berat
4 Adanya komunikasi
antar pekerja
dengan operator
mengunakan HT
dan pekerja
mengunakan
Pelampung
5 Penggunaan
sling / teknik
rigging yang
tidak aman
Tertimpa
material
akibat tali
sling putus
4 Selalu pengecekan
terlebih dahulu
6 Pengalian area Pekerja bisa
tertimpa
bahan galian
5 Adanya koordinasi
operator dengan
pelaksana lapangan
20. Perbandingan Biaya, Waktu, Resiko
Metode dewatering open pumping lebih menghemat
Metode dewatering open pumping membutuhkan waktu penyelesaian lebih
lama 15 hari dari metode dewatering cut off tetapi hal tersebut bisa
dilakukan percepatan dengan strategi pelaksanaan pekerjaan tentunya
dengan komunikasi antara pihak pemilik kerja, konsultan dan kontraktor.
Metode dewatering open pumping memiliki level penilaian risiko tinggi
daripada metode cut off, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi
kecelakaan kerja konstruksi dibutuhkan tenaga ahli K3 yang bertugas
memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan K3 serta mengontrol
kedisiplinan pekerja dalam kelengkapan menggunakan APD
Metode dewatering open pumping lebih tepat karena melihat karakteristik
area pekerjaan adalah sungai dengan karakter tanah berkohesi, galian
tidak dalam serta dapat dibuat sumur atau selokan penampung untuk
pompa, dengan metode open pumping air dibuang keluar area galian
dengan menggunakan kolektor, kolektor tersebut akan mengikuti elevasi
galian.
No Faktor
Metode Dewatering
Cut Off
Metode Dewatering
Open Pumping
1. Biaya Rp. 258,740,000.00 Rp. 178,000,000.00
2. Waktu 23 hari 38 hari
3. Resiko Sedang Tinggi
Rekomendasi
21. Kesimpulan
1) Metode Open Pumping menggunakan Trucuk bambu, memiliki
biaya pengerjaan yang lebih sedikit dengan biaya pengerjaan
sebesar Rp.178.000.000,00. di bandingkan dengan untuk Metode
Kerja Cut Off menggunakan Steel Sheet Pile (SSP) memiliki biaya
pekerjaan yang lebih mahal yaitu Rp.258.740.000,00
2) Metode Kerja Cut Off menggunakan Steel Sheet Pile (SSP),
memiliki waktu pengerjaan yang cepat yaitu selama 23 hari.
Sedangkan Metode Open Pumping menggunakan Trucuk bambu
memiliki waktu pekerjaan yang lebih lama yaitu selama 38 hari .
3) Metode dewatering Cut Off menggunakan Steel Sheet Pile
(SSP),memiliki level risiko yang lebih rendah dibandingkan
dewatering Metode Open Pumping menggunakan Trucuk bambu
yang memiliki resiko tinggi.
Saran
1) Identifikasi metode agar bisa di lakukan lebih dini agar
penggunaan dana bisa lebih efisien, dalam kasus di
proyek ini Metode Open Pumping menggunakan Trucuk
bambu di tengah saluran telah di ujicoba pelaksanaannya
dan menimbulkan berbagai masalah, kemudian di cari
alternatif metode lain yang lebih efektif dan efisien
sehingga Pekerjaan Dewatering tidak terganggu, dengan
cara Metode Kerja Cut Off menggunakan Steel Sheet
Pile (SSP), walaupun secara anggaran lebih mahal dari
metode sebelumnya.
2) Koordinasi antar lini harus optimal agar mendapatkan
hasil pekerjaan yang sesuai mutu dan rencana