SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanah
Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi ini berupa bola magma cair
yang sangat panas. Karena adanya proses pendinginan permukannya juga
membeku dan terbentuk pula batuan beku. Karena proses fisika yang terjadi
batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran tanah. Dan karena proses kimia
yang terjadi batuan tersebut menjadi lapuk sehingga menjadi tanah yang berubah
dari sifat asli batuannya.
Tanah adalah material yang terdiri dari butiran mineral-mineral padat yang tidak
terikat secara kimia satu sama yang lain dari bahan-bahan organik yang telah
lapuk yang berpartikel padat disertai dengan fluida dan gas yang mengisi ruang-
ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut.
Sedangkan ilmu yang mempelajari tentang mekanika tanah adalah Soil Mechanics
yang lebih mendalami tentang massa tanah tersebut apabila dikenai dengan
bermacam-macam gaya.
Dan ilmu yang mempelajari tentang sifat fisik dari tanah dan kelakuan
massa tanah tersebut apabila dikenai gaya adalah Soil Engineering.
B. Jenis dan Ukuran Partikel Tanah
Tanah merupakan material yang berasal dari pelapukan batuan dimana itu
sangat mempengaruhi perilaku massa tanahnya.
Tanah adalah campuran dari salah satu jenis berikut :
Tabel 1
Distribusi Butiran
Partikel Ukuran
Kerikil
Pasir
Lanau
Lempung
(5mm – 150mm)
(0,0074mm – 5mm)
(0,002mm – 0,0074mm)
(<0,002mm)
Pengelompokkan jenis tanah berdasarkan campuran butir :
 Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butirnya berupa
kerikil dan pasir.
 Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butirnya berupa
lempung dan lanau.
 Tanah organik adalah tanah yang kandungannya sebgian besar adalah bahan
organik.
Pengelompokkan tanah berdasarkan sifat lekatnya :
 Tanah kohesif adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antar butirnya.
(contoh : tanah lempungan, mengandung lempung yang cukup banyak)
 Tanah non-kohesif adalah tanah yang mempunyai sedikit sekali lekatan
antar butirnya bahkan tidak memiliki lekatan sama sekali. (contoh : tanah
yang mengandung pasir)
C. Sifat-sifat Khusus pada Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan dari batuan. Jika suatu batuan berasal dari
material yang tak terkonsolidasi, seharusnya mengikuti aturan mekanika tanah.
Pola perilaku tanah dan batuan dipengaruhi oleh kehadiran air dan udara,
terutama air. Klasifikasi teknis yang umum untuk tanah berbutir halus melibatkan
grafik plastisitas dimana batas likuid diplot berlawanan terhadap indeks plastisitas
Tingkat empiris suatu tanah pada suatu bidang dan pada jarak yang berbeda,
sifatnya bisa saja sangat berbeda satu dengan yang lain.
Sifat-sifat tanah dibagi menjadi :
 Tanah adalah material yang heterogen.
 Tanah adalah material yang non-linear.
 Tanah adalah material yang tidak konservatif, yaitu mempunyai memori
apabila telah dibebani sebelumnya.
Hal-hal diatas sangat mempengaruhi engineering properties tanah. Dan
dengan mengenal dan mempelajari sifat-sifat tersebut keputusan yang nantinya
diambil dalam perancangan akan menjadi lebih ekonomis. Karena sifat-sifatnya
tersebut sangat penting dilakukannya penyelidikan tanah atau soil investigation
yang terdiri dari uji laboratorium atau uji lapangan.
Tanah berdasar pada sifat-sifat fisik tanah yang membahas prinsip-prinsip
dasar dari ilmu mekanika tanah modern, berikut merupakan penampang tanah :
 Horison O: humus, campuran tanah dengan sisa tumbuh-tumbuhan.
 Horison A: lapisan eluvial (top soil)  zona pelindian (zone of leaching).
Pada zona ini unsur-unsur tertentu melarut dan merembes ke zona di
bawahnya.
 Horison B: lapisan illuvial (sub soil)  zona pelonggokan (zone of
accumulation). Di zona ini biasanya terkumpul unsur-unsur yang terlarutkan
dari zona di atasnya.
 Horison C: batuan lapuk  saprolite – batuan yang melapuk, masih
memiliki struktur batuan asalnya.
 Horison D (R): batuan segar.
Berdasarkan tempat atau letaknya :
 Tanah sisa / residual soil : lapisan tanah hasil pelapukan yang masih berada
di tempat asalnya (di atas / menutupi batuan asalnya).
 Tanah terpindahkan / transported soil : lapisan tanah hasil pelapukan yang
telah pindah dari asal pelapukan.
Faktor pembentukan tanah :
 Ikim atau cuaca: menentukan jenis pelapukan, mekanis atau kimia
 Topografi: menentukan ketebalan dan jenis tanah
 Tumbuh-tumbuhan atau organisma: pembentukan humus
 Jenis batuan: menentukan susunan tanah
 Tekstur/struktur batuan: menentukan kecepatan dan proses pelapukan
 Waktu: menentukan ketebalan lapisan
Masalah gerakan tanah dan usaha pertambangan
 tambang bawah tanah (underground mining)
 pembentukan lubang/rongga besar,
 mengakibatkan terjadinya runtuhan/ambrukan,
 cara penambangan gali-tutup (cut and fill).
 tambang permukaan (surface mining)
 penggalian tanah/batuan,
 mengakibatkan terjadinya longsoran atau jatuhan (batuan atau tanah),
 penggalian dengan memperhitungkan kestabilan lereng.
Masalah gerakan tanah, pemanfaatan air, dan pembangunan
 Pengambilan/pemanfaatan air tanah
 penyedotan air tanah (sumur bor) akan mengakibatkan pemadatan lapisan
pembawa air,
 terjadi penurunan muka tanah,
 pengasukan (penetration) air laut (di kota pantai).
 Perekayasaan atau pembangunan gedung
 beban bangunan akan mengakibatkan aliran liat (plastic outflow) atau
pemadatan tanah yang berongga,
 terjadi penurunan bangunan.
D. Tekstur Tanah dan Karakteristik lain pada Tanah
Tekstur adalah bagian padat (solid) pada massa tanah terdiri secara primer
dari partikel dan mineral bahan organik dalam ukuran yang beragam dan
jumlahnya yang beragam.
Tekstur pada tanah sangat bergantung pada ukuran relatif dan bentuk
partikel, misalnya gravel dan sand lebih kasar daripada silt dan clay. Dan pada
tanah yang berbutir kasar, tekstur dari tanah tersebut mempunyai hubungan
dengan kelakuan massa tanah dari tanah tersebut.
Tabel 2
Tekstur dan karakteristik lain pada tanah
Nama Tanah Gravel, Sand Silt Clay
Grain size Berbutir kasar
Butiran tampak
mata
Berbutir halus
Butiran tunggal
tidak tampak mata
Berbutir halus
Butiran tunggal
tidak tampak
mata
Karakteristik Non kohesif
Non plastis
Berbutir
Non kohesif
Non plastis
Berbutir
Kohesif
Plastis
Pengaruh air Relatif tidak Penting Sangat Penting
pada perilaku
engineering
penting (kecuali :
material berbutir,
lepas dengan
pembebanan
dinamis)
Pengaruh
distribusi ukuran
butir pada
perilaku
engineering
Penting Relatif tidak
penting
Relatif tidak
penting
E. Komposisi Tanah dan Hubungan antar Fase
Tiap massa tanah terdiri dari kumpulan partikel padat dengan rongga di
antara partikel-partikelnya. Rongga dapat diisi air, udara, sebagian air dan udara.
Partikel tanah padat adalah butiran tanah padat dengan mineral yang berbeda-
beda.
Gambar 2.1 Kerangka tanah berisi butiran dan pori beserta udara dan air
Kerangka tanah terdiri dari :
 Volume solid/butiran (Vs)
 Total volume tanah (Vt)
 Volume water/air (Vw)
 Volume void/pori (Vv)
 Volume air/udara (Va)
Penyajian komponen-komponen tanah tersebut dapat digambarkan pada
diagram fase, sebagai berikut :
Gambar 2.2 Diagram fase yang menunjukkan hubungan antara volumetrik dengan
massa tanah
Perbandingan ratio volumetrik :
 Void ratio e,
e =
𝑉𝑣
𝑉𝑠
dimana 0 < e < ~
sands : 0,4 s/d 1
clays : 0,3 s/d 1,5
 Porositas n,
n =
𝑉𝑣
𝑉𝑡
x 100%
n =
𝑒
1+𝑒
e =
𝑛
1−𝑛
 Derajat kejenuhan s,
S =
𝑉𝑤
𝑉𝑡
x100%
Dimana :
Tanah kering = 0%
Jika pori berisi jenuh air = 100%
Perbandingan yang menghubungkan sisi volumetrik dan sisi massa, densitas
kepadatan :
𝜌 =
𝑀𝑡
𝑉𝑡
=
𝑀𝑠 + 𝑀𝑤
𝑉𝑡
𝜌𝑠 =
𝑀𝑠
𝑉𝑠
, 𝜌𝑤 =
𝑀𝑤
𝑉𝑤
𝜌𝑑 =
𝑀𝑠
𝑉𝑡
Besar 𝜌 akan sangat bergantung pada proses bagaimana air terjadi pada
rongga, dan akan berbeda pada tiap-tiap tanah. Dan ada 3 harga 𝜌 yang berguna
pada mekanika tanah :
 Dry destiny / kepadatan kering.
 Saturated destiny / kepadatan jenuh.
 Submerged destiny / kepadatan tercelup.
F. Hubungan Mekanika Tanah dengan Ilmu yang lain
Ilmu teknik sipil dewasa ini telah berkembang dernikian luas, antara lain
dalain bidang teknik konstruksi, hidro, transportasi, lingkungan, hingga yang
berkaitan dengan bidang ilmu lain seperti bahan konstruksi teknik, yang menitik
beratkan pada masalah bahan bahan yang digunakan untuk konstruksi bangunan.
Selain itu, bidang geoteknik, yang merupakan bidang ilmu tersendiri dan
menitikberatkan pada aplikasi teknik sipil dalam masalah masalah yang
berhubungan dengan sifat mekanis tanah dan batuan. Geoteknik sebenamya
merupakan gabungan beberapa ilmu yaitu mekanika, yang mempelajari
karakteristik mekanis atau tingkah laku massa benda, bilamana dikenai gaya.
Bahan yang mernpelajari karakteristik fisik (ukuran butiran, komposisi, gesekan,
lekatan, kepadatan, permeabilitas, dan sifat plastisnya).
Geoteknik itu sendiri terdiri atas dua bidang pokok, yaitu ilmu dasar dan
aplikasinya. Salah satu ilmu dasar dalam bidang geoteknik adalah mekanika tanah
(soil mechanics), yang mempelajari sifat sifat fisik dan mekanis tanah. Serta
geologi teknik (engineering geology), sedangkan aplikasi ilmu dasarnya adalah
teknik fondasi (foundation engineering), yang mempelajari fondasi dari berbagai
bangunan baik bangunan gedung dari tingkat sederhana sampai dengan bangunan
tinggi, bangunan air, bangunan lepas pantai, bangunan jalan, lapangan terbang,
dermaga dan lain lain. Teknik batuan (rock engineering), yang seperti teknik
fondasi namun orientasi fondasi tidak pada tanah tetapi pada batuan (konstruksi
terowongan, pusat tenaga listrik bawah muka tanah, reservoir bahan energi bawah
muka tanah, atau suatu galian dalam, dan lain lain). Stabilitas lereng, yang
mempelajari tentang kondisi lereng dalam keadaan labil atau mantap, lereng
dalam sekala kecil maupun besar.
G. Aplikasi Mekanika Tanah dalam Pertambangan
Rekayasa pertambangan. Bertujuan untuk mengembangkan suatu jadwal
produksi & biaya yang berhubungan untuk operasi penambangan. Pengumpulan
data geoteknik dan hidrogeologi dilakukan dalam persiapan penambangan,
umumnya mulai pada tahap pre-feasibility studi. Data-data geoteknik dan
hidrogeologi digunakan sebagai laporan di dalam tahap studi kelayakan, sekaligus
sebagai dasar perancangan tambang.
Dalam urutan kegiatan pertambangan, eksplorasi merupakan proses evaluasi
teknis untuk mendapatkan model badan bijih. Model cadangan suatu badan bijih
yang diinterpretasikan dari hasil eksplorasi langsung maupun tak langsung,
sebelum ditentukan cara penambangannya apakah dengan open pit atau
underground mining harus dianalisis secara geoteknik. Salah satu faktor yang
mempengaruhi keputusan tersebut adalah ketidakselarasan struktur geologi. Pola-
pola dari patahan, rekahan, dan bidang perlapisan mendominasi perilaku batuan
dalam tambang terbuka karena terdapat gaya penahan yang kecil untuk mencegah
terjadinya luncuran dan karena terdapat semacam gaya tekan ke atas dari
permukaan air yang terdapat dalam rekahan.
DAFTAR PUSTAKA
 http://id.wikipedia.org/wiki/mekanika tanah
 http://www.grdc.esdm.go.id/fokus/studi-sifat tanah
 http://tambangunsri.blogspot.com/2011/02/pengantar-mekanika-tanah.html
 http://1902miner.wordpress.com/bfiabhfcbafhueceaj/geoteknik-
tambang/mekanika-tanah/
 http://fardensaragih.blogspot.com/2012/03/mekanika-tanah-dalam-
pertambangan.html
 Sosrodarsono, Suyono, 2000, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, PT
Pradnya Paramita, Jakarta.
TUGAS MEKANIKA TANAH
APLIKASI MEKANIKA TANAH DALAM PERTAMBANGAN
MASRIL
09320160055
C1
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber
daya alamyang melimpah, baik itu sumber daya alam hayati maupun sumber daya
alam non-hayati. Sumber daya mineral merupakan salah satu jenis sumber daya
non-hayati.Sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam
baik dari segikualitas maupun kuantitasnya. Endapan bahan galian pada umumnya
tersebar secaratidak merata di dalam kulit bumi. Sumber daya mineral tersebut
antara lain: minyak bumi, emas, batu bara,perak,timah,dan lain-lain.
Sumber daya itu diambil dandimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia.Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam
pembangunan nasional,oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk kepentingan rakyat denganmemperhatikan kelestarian hidup sekitar. Salah
satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan
penambangan bahan galian, tetapi kegiatan penambangan selain menimbulkan
dampak positif juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
hidup terutama perusahaannya,bentang alam,berubahnya estetika lingkungan,
habitat flora dan fauna menjadi rusak, penurunan kualitas tanah,penurunan
kualitas air atau penurunan permukaan air tanah, timbulnya debu dankebisingan.
Sumber daya mineral yang berupa endapan bahan galian memiliki sifat
khususdibandingkan dengan sumber daya lain yaitu biasanya disebut wasting
assets ataudiusahakan ditambang, maka bahan galian tersebut tidak akan
“tumbuh” atau tidak dapat diperbaharui kembali. Dengan kata lain industri
pertambangan merupakan industridasar tanpa daur, oleh karena itu di dalam
mengusahakan industri pertambangan akanselalu berhadapan dengan sesuatu yang
serba terbatas, baik lokasi, jenis, jumlahmaupun mutu materialnya.
Keterbatasan tersebut ditambah lagi dengan usahameningkatkan keselamatan
kerja serta menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan demikian dalam
mengelola sumberdaya mineral diperlukan penerapan sistempenambangan yang
sesuai dan tepat, baik ditinjau dari segi teknik maupun ekonomis,agar
perolehannya dapat optimal (Prodjosoemanto, 2006 dalam Ahyani, 2011).
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja aplikasi mekanika tanah dalam pertambangan?
1.3 Tujuan
Mengetahui aplikasi mekanika tanah dalam pertambangan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Makassar, Februari 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………….....
Kata Pengantar…………………………………………………………………….....
Daftar Isi……………………………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..
A. Latar Belakang………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….
C. Tujuan………………………………………………………………...................
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mengembangkan suatu jadwal produksi & biaya yang berhubungan
untuk operasi penambangan. Pengumpulan data geoteknik dan hidrogeologi
dilakukan dalam persiapan penambangan, umumnya mulai pada tahap pre-
feasibility studi. Data-data geoteknik dan hidrogeologi digunakan sebagai laporan
di dalam tahap studi kelayakan, sekaligus sebagai dasar perancangan tambang.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak.
Sekian dan Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb

More Related Content

What's hot

Kp 05 2010 petak tersier
Kp 05 2010 petak tersierKp 05 2010 petak tersier
Kp 05 2010 petak tersierArizki_Hidayat
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) NitaMewaKameliaSiman
 
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirEdi Supriyanto
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikInri Pata'dungan
 
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4MOSES HADUN
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaYusrizal Mahendra
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Aswar Amiruddin
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptIwan Sutriono
 
Dasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanDasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanArtdian Hudaya
 
desain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaradesain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaraDedy Novrijal
 

What's hot (20)

Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Kp 05 2010 petak tersier
Kp 05 2010 petak tersierKp 05 2010 petak tersier
Kp 05 2010 petak tersier
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
 
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji Sondir
 
Material jalan 2
Material jalan 2Material jalan 2
Material jalan 2
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
Mektan bab 10
Mektan bab 10Mektan bab 10
Mektan bab 10
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisik
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
 
Bab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasiBab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasi
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
 
Dasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanDasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalan
 
desain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaradesain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandara
 

Similar to Tanah dan Mekanika Tanah

1. sifat tanah
1. sifat tanah1. sifat tanah
1. sifat tanahEri Niño
 
2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx
2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx
2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptxpaje1
 
Pertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdf
Pertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdfPertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdf
Pertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdfHaerulanwar38
 
powerpoint tanah dan batuan.ppt
powerpoint tanah dan batuan.pptpowerpoint tanah dan batuan.ppt
powerpoint tanah dan batuan.pptOkkySatriawan86
 
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptxKuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptxIlham Ipong
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanahfrans2014
 
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Sansanikhs
 
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdfBUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdfDwiKurniawati35
 
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanahStudy kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanahSaedi Saputra Siagian
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATmahviro vivi
 
Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1Rahmi Yunianti
 
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpsNovita Lessy
 
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptxS1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptxNanaCantik8
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional 'Oke Aflatun'
 
Sejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiSejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiDian Ulfa
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanahHusna Kadir
 

Similar to Tanah dan Mekanika Tanah (20)

1. sifat tanah
1. sifat tanah1. sifat tanah
1. sifat tanah
 
2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx
2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx
2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx
 
Pertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdf
Pertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdfPertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdf
Pertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdf
 
powerpoint tanah dan batuan.ppt
powerpoint tanah dan batuan.pptpowerpoint tanah dan batuan.ppt
powerpoint tanah dan batuan.ppt
 
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptxKuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
 
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdfBUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
 
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanahStudy kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1
 
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
 
Persentasi proposal
Persentasi proposal Persentasi proposal
Persentasi proposal
 
Ilmu tanah 1_09
Ilmu tanah 1_09Ilmu tanah 1_09
Ilmu tanah 1_09
 
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptxS1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional
 
Sejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiSejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumi
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 
TOPIK, 5. ILMU TANAH.ppt
TOPIK, 5. ILMU TANAH.pptTOPIK, 5. ILMU TANAH.ppt
TOPIK, 5. ILMU TANAH.ppt
 

Tanah dan Mekanika Tanah

  • 1. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tanah Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi ini berupa bola magma cair yang sangat panas. Karena adanya proses pendinginan permukannya juga membeku dan terbentuk pula batuan beku. Karena proses fisika yang terjadi batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran tanah. Dan karena proses kimia yang terjadi batuan tersebut menjadi lapuk sehingga menjadi tanah yang berubah dari sifat asli batuannya. Tanah adalah material yang terdiri dari butiran mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama yang lain dari bahan-bahan organik yang telah lapuk yang berpartikel padat disertai dengan fluida dan gas yang mengisi ruang- ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut. Sedangkan ilmu yang mempelajari tentang mekanika tanah adalah Soil Mechanics yang lebih mendalami tentang massa tanah tersebut apabila dikenai dengan bermacam-macam gaya. Dan ilmu yang mempelajari tentang sifat fisik dari tanah dan kelakuan massa tanah tersebut apabila dikenai gaya adalah Soil Engineering. B. Jenis dan Ukuran Partikel Tanah Tanah merupakan material yang berasal dari pelapukan batuan dimana itu sangat mempengaruhi perilaku massa tanahnya. Tanah adalah campuran dari salah satu jenis berikut : Tabel 1 Distribusi Butiran Partikel Ukuran Kerikil Pasir Lanau Lempung (5mm – 150mm) (0,0074mm – 5mm) (0,002mm – 0,0074mm) (<0,002mm) Pengelompokkan jenis tanah berdasarkan campuran butir :
  • 2.  Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butirnya berupa kerikil dan pasir.  Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butirnya berupa lempung dan lanau.  Tanah organik adalah tanah yang kandungannya sebgian besar adalah bahan organik. Pengelompokkan tanah berdasarkan sifat lekatnya :  Tanah kohesif adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antar butirnya. (contoh : tanah lempungan, mengandung lempung yang cukup banyak)  Tanah non-kohesif adalah tanah yang mempunyai sedikit sekali lekatan antar butirnya bahkan tidak memiliki lekatan sama sekali. (contoh : tanah yang mengandung pasir) C. Sifat-sifat Khusus pada Tanah Tanah merupakan hasil pelapukan dari batuan. Jika suatu batuan berasal dari material yang tak terkonsolidasi, seharusnya mengikuti aturan mekanika tanah. Pola perilaku tanah dan batuan dipengaruhi oleh kehadiran air dan udara, terutama air. Klasifikasi teknis yang umum untuk tanah berbutir halus melibatkan grafik plastisitas dimana batas likuid diplot berlawanan terhadap indeks plastisitas Tingkat empiris suatu tanah pada suatu bidang dan pada jarak yang berbeda, sifatnya bisa saja sangat berbeda satu dengan yang lain. Sifat-sifat tanah dibagi menjadi :  Tanah adalah material yang heterogen.  Tanah adalah material yang non-linear.  Tanah adalah material yang tidak konservatif, yaitu mempunyai memori apabila telah dibebani sebelumnya. Hal-hal diatas sangat mempengaruhi engineering properties tanah. Dan dengan mengenal dan mempelajari sifat-sifat tersebut keputusan yang nantinya diambil dalam perancangan akan menjadi lebih ekonomis. Karena sifat-sifatnya tersebut sangat penting dilakukannya penyelidikan tanah atau soil investigation yang terdiri dari uji laboratorium atau uji lapangan.
  • 3. Tanah berdasar pada sifat-sifat fisik tanah yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, berikut merupakan penampang tanah :  Horison O: humus, campuran tanah dengan sisa tumbuh-tumbuhan.  Horison A: lapisan eluvial (top soil)  zona pelindian (zone of leaching). Pada zona ini unsur-unsur tertentu melarut dan merembes ke zona di bawahnya.  Horison B: lapisan illuvial (sub soil)  zona pelonggokan (zone of accumulation). Di zona ini biasanya terkumpul unsur-unsur yang terlarutkan dari zona di atasnya.  Horison C: batuan lapuk  saprolite – batuan yang melapuk, masih memiliki struktur batuan asalnya.  Horison D (R): batuan segar. Berdasarkan tempat atau letaknya :  Tanah sisa / residual soil : lapisan tanah hasil pelapukan yang masih berada di tempat asalnya (di atas / menutupi batuan asalnya).  Tanah terpindahkan / transported soil : lapisan tanah hasil pelapukan yang telah pindah dari asal pelapukan. Faktor pembentukan tanah :  Ikim atau cuaca: menentukan jenis pelapukan, mekanis atau kimia  Topografi: menentukan ketebalan dan jenis tanah  Tumbuh-tumbuhan atau organisma: pembentukan humus  Jenis batuan: menentukan susunan tanah  Tekstur/struktur batuan: menentukan kecepatan dan proses pelapukan  Waktu: menentukan ketebalan lapisan Masalah gerakan tanah dan usaha pertambangan  tambang bawah tanah (underground mining)  pembentukan lubang/rongga besar,  mengakibatkan terjadinya runtuhan/ambrukan,  cara penambangan gali-tutup (cut and fill).  tambang permukaan (surface mining)  penggalian tanah/batuan,  mengakibatkan terjadinya longsoran atau jatuhan (batuan atau tanah),
  • 4.  penggalian dengan memperhitungkan kestabilan lereng. Masalah gerakan tanah, pemanfaatan air, dan pembangunan  Pengambilan/pemanfaatan air tanah  penyedotan air tanah (sumur bor) akan mengakibatkan pemadatan lapisan pembawa air,  terjadi penurunan muka tanah,  pengasukan (penetration) air laut (di kota pantai).  Perekayasaan atau pembangunan gedung  beban bangunan akan mengakibatkan aliran liat (plastic outflow) atau pemadatan tanah yang berongga,  terjadi penurunan bangunan. D. Tekstur Tanah dan Karakteristik lain pada Tanah Tekstur adalah bagian padat (solid) pada massa tanah terdiri secara primer dari partikel dan mineral bahan organik dalam ukuran yang beragam dan jumlahnya yang beragam. Tekstur pada tanah sangat bergantung pada ukuran relatif dan bentuk partikel, misalnya gravel dan sand lebih kasar daripada silt dan clay. Dan pada tanah yang berbutir kasar, tekstur dari tanah tersebut mempunyai hubungan dengan kelakuan massa tanah dari tanah tersebut. Tabel 2 Tekstur dan karakteristik lain pada tanah Nama Tanah Gravel, Sand Silt Clay Grain size Berbutir kasar Butiran tampak mata Berbutir halus Butiran tunggal tidak tampak mata Berbutir halus Butiran tunggal tidak tampak mata Karakteristik Non kohesif Non plastis Berbutir Non kohesif Non plastis Berbutir Kohesif Plastis Pengaruh air Relatif tidak Penting Sangat Penting
  • 5. pada perilaku engineering penting (kecuali : material berbutir, lepas dengan pembebanan dinamis) Pengaruh distribusi ukuran butir pada perilaku engineering Penting Relatif tidak penting Relatif tidak penting E. Komposisi Tanah dan Hubungan antar Fase Tiap massa tanah terdiri dari kumpulan partikel padat dengan rongga di antara partikel-partikelnya. Rongga dapat diisi air, udara, sebagian air dan udara. Partikel tanah padat adalah butiran tanah padat dengan mineral yang berbeda- beda. Gambar 2.1 Kerangka tanah berisi butiran dan pori beserta udara dan air Kerangka tanah terdiri dari :  Volume solid/butiran (Vs)  Total volume tanah (Vt)  Volume water/air (Vw)  Volume void/pori (Vv)
  • 6.  Volume air/udara (Va) Penyajian komponen-komponen tanah tersebut dapat digambarkan pada diagram fase, sebagai berikut : Gambar 2.2 Diagram fase yang menunjukkan hubungan antara volumetrik dengan massa tanah Perbandingan ratio volumetrik :  Void ratio e, e = 𝑉𝑣 𝑉𝑠 dimana 0 < e < ~ sands : 0,4 s/d 1 clays : 0,3 s/d 1,5  Porositas n, n = 𝑉𝑣 𝑉𝑡 x 100% n = 𝑒 1+𝑒 e = 𝑛 1−𝑛  Derajat kejenuhan s, S = 𝑉𝑤 𝑉𝑡 x100% Dimana :
  • 7. Tanah kering = 0% Jika pori berisi jenuh air = 100% Perbandingan yang menghubungkan sisi volumetrik dan sisi massa, densitas kepadatan : 𝜌 = 𝑀𝑡 𝑉𝑡 = 𝑀𝑠 + 𝑀𝑤 𝑉𝑡 𝜌𝑠 = 𝑀𝑠 𝑉𝑠 , 𝜌𝑤 = 𝑀𝑤 𝑉𝑤 𝜌𝑑 = 𝑀𝑠 𝑉𝑡 Besar 𝜌 akan sangat bergantung pada proses bagaimana air terjadi pada rongga, dan akan berbeda pada tiap-tiap tanah. Dan ada 3 harga 𝜌 yang berguna pada mekanika tanah :  Dry destiny / kepadatan kering.  Saturated destiny / kepadatan jenuh.  Submerged destiny / kepadatan tercelup. F. Hubungan Mekanika Tanah dengan Ilmu yang lain Ilmu teknik sipil dewasa ini telah berkembang dernikian luas, antara lain dalain bidang teknik konstruksi, hidro, transportasi, lingkungan, hingga yang berkaitan dengan bidang ilmu lain seperti bahan konstruksi teknik, yang menitik beratkan pada masalah bahan bahan yang digunakan untuk konstruksi bangunan. Selain itu, bidang geoteknik, yang merupakan bidang ilmu tersendiri dan menitikberatkan pada aplikasi teknik sipil dalam masalah masalah yang berhubungan dengan sifat mekanis tanah dan batuan. Geoteknik sebenamya merupakan gabungan beberapa ilmu yaitu mekanika, yang mempelajari karakteristik mekanis atau tingkah laku massa benda, bilamana dikenai gaya. Bahan yang mernpelajari karakteristik fisik (ukuran butiran, komposisi, gesekan, lekatan, kepadatan, permeabilitas, dan sifat plastisnya). Geoteknik itu sendiri terdiri atas dua bidang pokok, yaitu ilmu dasar dan aplikasinya. Salah satu ilmu dasar dalam bidang geoteknik adalah mekanika tanah (soil mechanics), yang mempelajari sifat sifat fisik dan mekanis tanah. Serta
  • 8. geologi teknik (engineering geology), sedangkan aplikasi ilmu dasarnya adalah teknik fondasi (foundation engineering), yang mempelajari fondasi dari berbagai bangunan baik bangunan gedung dari tingkat sederhana sampai dengan bangunan tinggi, bangunan air, bangunan lepas pantai, bangunan jalan, lapangan terbang, dermaga dan lain lain. Teknik batuan (rock engineering), yang seperti teknik fondasi namun orientasi fondasi tidak pada tanah tetapi pada batuan (konstruksi terowongan, pusat tenaga listrik bawah muka tanah, reservoir bahan energi bawah muka tanah, atau suatu galian dalam, dan lain lain). Stabilitas lereng, yang mempelajari tentang kondisi lereng dalam keadaan labil atau mantap, lereng dalam sekala kecil maupun besar. G. Aplikasi Mekanika Tanah dalam Pertambangan Rekayasa pertambangan. Bertujuan untuk mengembangkan suatu jadwal produksi & biaya yang berhubungan untuk operasi penambangan. Pengumpulan data geoteknik dan hidrogeologi dilakukan dalam persiapan penambangan, umumnya mulai pada tahap pre-feasibility studi. Data-data geoteknik dan hidrogeologi digunakan sebagai laporan di dalam tahap studi kelayakan, sekaligus sebagai dasar perancangan tambang. Dalam urutan kegiatan pertambangan, eksplorasi merupakan proses evaluasi teknis untuk mendapatkan model badan bijih. Model cadangan suatu badan bijih yang diinterpretasikan dari hasil eksplorasi langsung maupun tak langsung, sebelum ditentukan cara penambangannya apakah dengan open pit atau underground mining harus dianalisis secara geoteknik. Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut adalah ketidakselarasan struktur geologi. Pola- pola dari patahan, rekahan, dan bidang perlapisan mendominasi perilaku batuan dalam tambang terbuka karena terdapat gaya penahan yang kecil untuk mencegah terjadinya luncuran dan karena terdapat semacam gaya tekan ke atas dari permukaan air yang terdapat dalam rekahan.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA  http://id.wikipedia.org/wiki/mekanika tanah  http://www.grdc.esdm.go.id/fokus/studi-sifat tanah  http://tambangunsri.blogspot.com/2011/02/pengantar-mekanika-tanah.html  http://1902miner.wordpress.com/bfiabhfcbafhueceaj/geoteknik- tambang/mekanika-tanah/  http://fardensaragih.blogspot.com/2012/03/mekanika-tanah-dalam- pertambangan.html  Sosrodarsono, Suyono, 2000, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, PT Pradnya Paramita, Jakarta.
  • 10. TUGAS MEKANIKA TANAH APLIKASI MEKANIKA TANAH DALAM PERTAMBANGAN MASRIL 09320160055 C1 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2017
  • 11. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber daya alamyang melimpah, baik itu sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non-hayati. Sumber daya mineral merupakan salah satu jenis sumber daya non-hayati.Sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam baik dari segikualitas maupun kuantitasnya. Endapan bahan galian pada umumnya tersebar secaratidak merata di dalam kulit bumi. Sumber daya mineral tersebut antara lain: minyak bumi, emas, batu bara,perak,timah,dan lain-lain. Sumber daya itu diambil dandimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional,oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat denganmemperhatikan kelestarian hidup sekitar. Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan penambangan bahan galian, tetapi kegiatan penambangan selain menimbulkan dampak positif juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup terutama perusahaannya,bentang alam,berubahnya estetika lingkungan, habitat flora dan fauna menjadi rusak, penurunan kualitas tanah,penurunan kualitas air atau penurunan permukaan air tanah, timbulnya debu dankebisingan. Sumber daya mineral yang berupa endapan bahan galian memiliki sifat khususdibandingkan dengan sumber daya lain yaitu biasanya disebut wasting assets ataudiusahakan ditambang, maka bahan galian tersebut tidak akan “tumbuh” atau tidak dapat diperbaharui kembali. Dengan kata lain industri pertambangan merupakan industridasar tanpa daur, oleh karena itu di dalam mengusahakan industri pertambangan akanselalu berhadapan dengan sesuatu yang serba terbatas, baik lokasi, jenis, jumlahmaupun mutu materialnya. Keterbatasan tersebut ditambah lagi dengan usahameningkatkan keselamatan kerja serta menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan demikian dalam mengelola sumberdaya mineral diperlukan penerapan sistempenambangan yang
  • 12. sesuai dan tepat, baik ditinjau dari segi teknik maupun ekonomis,agar perolehannya dapat optimal (Prodjosoemanto, 2006 dalam Ahyani, 2011). 1.2 Rumusan Masalah Apa saja aplikasi mekanika tanah dalam pertambangan? 1.3 Tujuan Mengetahui aplikasi mekanika tanah dalam pertambangan KATA PENGANTAR
  • 13. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Makassar, Februari 2018 Penyusun DAFTAR ISI
  • 14. Halaman Judul……………………………………………………………………..... Kata Pengantar……………………………………………………………………..... Daftar Isi…………………………………………………………………………….... BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….. A. Latar Belakang…………………………………………………………………. B. Rumusan Masalah………………………………………………………………. C. Tujuan………………………………………………………………................... BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………… BAB III PENUTUP…………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. BAB III PENUTUP
  • 15. 3.1 Kesimpulan Untuk mengembangkan suatu jadwal produksi & biaya yang berhubungan untuk operasi penambangan. Pengumpulan data geoteknik dan hidrogeologi dilakukan dalam persiapan penambangan, umumnya mulai pada tahap pre- feasibility studi. Data-data geoteknik dan hidrogeologi digunakan sebagai laporan di dalam tahap studi kelayakan, sekaligus sebagai dasar perancangan tambang. 3.2 Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak. Sekian dan Terima Kasih Wassalamualaikum Wr.Wb