SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
HUKUM KEUANGAN NEGARA
Pertemuan 1
Sebelum mengetahui lebih lanjut, kita perlu mengetahui dasarnya, yaitu apa itu hukum dan apa
itu keuangan Negara, berikut pengertian dari hukum dan keuangan negara.
Pengertian Hukum
Hukum ialah salah satu dari norma dan aturan dalam masyarakat. Norma hokum
memiliki peraturan yang mengikat dan sanksi yang lebih tegas. Hukum sulit didefinisikan karena
kompleks dan beragamnya sudut pandang yang hendak dikaji. Beberapa pengertian hokum
menurut para ahli hokum adalah sebagai berikut.
1. J.C.T. Simorangkir
Hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa dan menentukan tingkah laku manusia
dalam lingkungan masyarakat dan dibuat oleh lembaga berwenang.
2. Mr. E.M. Meyers
Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan. Ditujukan
kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman bagi
penguasa penguasa negara dalam melakukan tugasnya.
3. P. Borst
Hukum adalah keseluruhan peraturan bagi kelakuan atau perbuatan manusia di dalam
masyarakat. Yang pelaksanaannya dapat dipaksakan dan bertujuan mendapatkan tata
atau keadilan.
4. Immanuel Kant
Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang
satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain, menuruti
peraturan hukum tentang kemerdekaan (1995).
5. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja
Hukum ialah keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang mengatur pergaulan hidup
dalam masyarakat dan bertujuan memelihara ketertiban serta meliputi lembaga-
lembaga dan proses guna mewujudkan berlakunya kaidah sebagai kenyataan dalam
masyarakat.
Pengertian Keuangan Negara
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menyelenggarakan pemerintahan Negara
dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalamrangka pencapaian tujuan bernegara inilah, negara menyelenggarakan fungsi
pemerintahan dalam berbagai bidang, sehingga berkonsekuensi pada timbulnya hak dan
kewajiban negara, termasuk berkaitan dengan keuangan negara. Khususnya di Indonesia,
pengertian keuangan negara dapat ditemukan padaUndang-undang (UU) No. 17 Tahun 2003
Tentang Keuangan Negara.
DalamUU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, khususnya pasal 1 ayat 1 dinyatakan
bahwa pengertian Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapatdijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Untuk memahami pengertian di atas, maka keuangan negara dapat dilihat dari berbagai
pendekatan berikut ini, yaitu:
1. Dari sisi obyek, Keuangan Negara merupakan semua hak dan kewajiban negara dalam
menyelenggarakan fungsi pemerintahan yang dapat dinilai dengan uang, misalnya: kebijakan
pemberian ataupun pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kebijakan
pemungutan pajak terhadap rakyat, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang
yang dapat dijadikanmilik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut,
misalnya: dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan kendaraan dinas pejabat negara atau
pemerintahan.
2. Dari sisi subyek, Keuangan Negara merupakan seluruh obyek keuangan negara yang dimiliki
negara, dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan
Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara, misalnya: uang
yang ada di kas negara dan barang-barang yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
3. Dari sisi proses, Keuangan Negara merupakan seluruh rangkaian kegiatan yang
berkaitandengan pengelolaan obyek keuangan negara mulai dari perumusan kebijakan,
penetapan regulasi, penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD)
sampai dengan pertanggung jawaban APBN/APBD.
4. Dari sisi tujuan, Keuangan Negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum
yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan obyek keuangan negara dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan negara.
Jadi, di dalam mengelola keuangan negara diperlukan suatu hukum yang mengatur terkait
dengan penguasaan objek keuangan dalampenyelenggaraan pemerintahan Negara dan
mewujudkaan cita-cita tujuan bangsa.
Hukum Keuangan Negara termasuk kedalamhukum apa?
Pengertian Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara
Hukum tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi Negara yang meliputi bentuk
Negara, bentuk pemerintahan, lembaga Negara dan wewenangnya, hubungan antar negara dan
wewenangnya, hubungan antar lembaga hubungan pemerintah pusat dan daerah, serta hak
dan kewajiban warga negara.
Hukum administrasi negara adalah keseluruhan aturan-aturan tentang cara bagaimana alat-
alat pemerintahan dan badan-badan kenegaraan dan majelis-majelis pengadilan tata usaha
hendak memenuhi tugasnya.
Jadi Hukum Keuangan Negara merupakan bagian dari hukum administrasi negara. Karena
didalam hukum administrasi negara mengatur juga alat-alat kelengkapan pemerintah dalam
bidang keuangan negara melalui peran Lembaga Keuangan (MenKeu).
Dalamupaya meningkatkan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah sebagai
pengelola dana akan memberikan pelayanan berupa barang dan jasa (good and
services).Barang dan jasa tersebut berupa barang ekonomi
Barang ekonomi adalah barang berguna yang jumlah permintaannya lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah yang tersedia. Contoh sederhananya adalah beras, semua orang
Indonesia rata-rata mengkonsumsi beras, akan tetapi pasokannya tidak selalu lancar, sehingga
ketika terjadi kelangkaan pasti serta merta akan terjadi kenaikan harga untuk menyesuaikan
dengan permintaan yang ada.
Barang privat, yaitu barang yang kepemilikannya dimiliki seseorang.
Barang publik, yaitu barang yang kepemilikannya dimiliki publik, contohnya jalan dan jembatan
umum.
Barang publik yang disediakan pemerintah
Pemerintah menyediakan banyak barang publik kepada masyarakat. Sekilas, pemerintah tidak
jauh berbeda dengan organisasi lain seperti serikat pekerja, asosiasi profesional, atau bahkan
perkumpulan seperti klub mahasiswa. Mereka memberikan manfaat dan menciptakan
kewajiban bagi para anggotanya. Pemerintah berbeda, terutama karena mereka dapat
mencapai skala ekonomis dan karena pemerintah mempunyai kemampuan untuk membiayai
aktivitas mereka melalui pendapatan pajak. Umumnya, barang publik harus disediakan oleh
pemerintah. Barang ini dikonsumsi secara kolektif. Hal ini dilakukan oleh pemerintah karena
pada umumnya swasta enggan terlibat dalam penyediaan tersebut. Contohnya jalan,
transportasi umum, halte dan lain-lain
BELANJA NEGARA
Belanja negara merupakan semua pengeluaran negara dalam satu tahun anggaran yang
mengurangi ekuitas dana lancar dan merupakan kewajiban suatu negara, dan tidak akan
diperoleh kembali pembayarannya oleh negara. Belanja negara ini memiliki peran yang
strategis untuk mendukung percepatan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dalam
mencapai dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Belanja negara terdiri dari Belanja
Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah.
Belanja Pemerintah pusat memiliki fungsi sebagai stabilisator bagi perokonomian; saat
perekonomian dalamkeadaan resesi, maka dengan kebijakan belanja pemerintah pusat yang
ekspansif dapat memberikan stimulasi pada pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas.
Sebaliknya, saat perekonomian dalam kondisi terlalu ekspansif, kebijakan belanja pemerintah
pusat dapat berperan untuk menstabilkan roda perekonomian menuju kondisi yang lebih
kondusif.
Anggaran transfer ke daerah merupakan salah satu instrumen kebijakan desentralisasi
fiskal guna mendanai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dalam rangka
pelaksanaan otonomi daerah. Jadi pengalokasian dana kepada daerah dilakukan dalamsatu
kesatuan sistemtransfer dana dari pemerintah pusat (APBN) kepada pemerintah daerah (APBD)
serta merupakan satu kesatuan yang utuh, guna mengurangi ketimpangan sumber pendanaan
antara pusat dan daerah dan mengurangi kesenjangan pendanaan urusan pemerintah
antardaerah. Dengan demikian, peran utama APBN dalam fungsi alokasi salah satunya
tercermin dalam anggaran transfer ke daerah ini, dan besama-sama APBD menjalankan fungsi
distribusi. Berikut merupakan penggunaan dana APBN untuk belanja negara:
BELANJA NEGARA
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT
A. Belanja KL
B. Belanja Non KL
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang
3. Belanja Modal
4. Pembayaran Bunga Utang
i. Utang DalamNegeri
ii. Utang Luar Negeri
5. Subsidi
i. Subsidi Energi
ii. Subsidi Non Energi
6. Belanja Hibah
7. Bantuan Sosial
8. Belanja Lain-lain
II. Transfer ke Daerah
1. Dana Perimbangan
a. Dana Bagi Hasil
b. Dana Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Khusus
i. Dana Alokasi Khusus Murni
ii. Tambahan Dana Optimalisasi
2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian
a. Dana Otonomi Khusus
b. Dana Penyesuaian
Kronologi Hubungan HKN dan UUD 1945
Hubungan antara HKN dan UUD 1945 dapat dilihat dalam pembukaan UUD 1945 alenia
pertama, di mana terdapat 4 tujuan NKRI yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa salah satu tujuan
Keuangan Negara yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat (wealth). Jadi antara HKN dengan
UUD 1945 sangat erat kaitannya.
Perundang-undangan di Indonesia yang mengatur tentang HKN, diantaranya:
UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
1. pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara diperlukan kaidah-kaidah
hukum administrasi keuangan negara yang mengatur perbendaharaan negara
2. Revisi dari UU Perbendaharaan Indonesia/Indische Comptabiliteitswet (Staatsblad Tahun
1925 Nomor 448)
3. Berisi pengertian dari Perbendaharaan Negara, Kas Negara, Rekening Kas Umum
Negara, Kas daerah, Rekening Kas Umum Daerah, Piutang Negara, Piutang Daerah,
Utang Negara, Utang daerah,Bendahara Umum Negara/Daerah, hingga Bank Sentral
4. Menjelaskan mengenai Ruang Lingkup mulai dari pelaksanaan pendapatan belanja
negara hingga perumusan standar, kebijakan, serta sistemdan prosedur yang berkaitan
dengan pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD.
5. Menjelaskan mengenai Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, Bendahara Umum
Negara/Daerah,Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran
6. Menjelaskan mengenai tata cara pelaksanaan dan perencanaan APBN/APBD
7. Menjelaskan mengenai pengelolaan utang piutang, pengelolaan investasi,
pengelolaanbarang milik negara/daerah
UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksa, Pengelola, Keuangan Negara
1. UU No.15 Tahun 2004 dibuat untuk mendukung keberhasilan pemerintahan negara agar
berjalan secara tertib, teratur, dan penuh tanggung jawab
2. Berisi pengertian Pemeriksaan, Pemeriksa, Badan Pemeriksa Keuangan,Pejabat,
Lembaga Perwakilan, Pengelolaan Keuangan Negara, Tanggung Jawab Keuangan
Negara, Standar Pemeriksaan, Laporan Keuangan,Dokumen, Opini dan Rekomendasi
3. Membahas dan menjelaskan mengenai lingkup pemeriksaan , pelaksanaan
pemeriksaan,hasil dan pemeriksaan tindak lanjut, hingga ketentuan pidana
UU No.17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara
1. Berisi pengertian dari Keuangan Negara,Pemerintah, DPR, DPRD,Perusahaan Negara,
Perusahaan Daerah,APBN, APBD,Penerimaan Negara, Penerimaan Daerah,Pengeluaran
Negara, Pengeluaran Daerah,Belanja Negara, Belanja Daerah, Pendapatan Negara,
Pendapatan Daerah, serta Pembiayaan
2. Menjelaskan pula mengenai bagaimana mengelola keuangan negara, siapa yang berhak
mengelola keuangan negara, Kebijakan apa yang ditempuh untuk mengelola Keuangan
Negara
3. Menjelaskan tentang cara penyusunan dan penetapan APBN/APBD
4. Menjelaskan tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Bank Sentral,
Pemerintah Daerah, serta Pemerintah/Lembaga Asing
5. Menjelaskan tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah dan Perusahaan Negara,
Perusahaan Daerah, Perusahaan Swasta, serta Badan Pengelola Dana.
6. UU No.17 Tahun 2004 juga berisi bagaimana pelaksanaan APBN/APBD serta
pertanggungjawabannya terhadap APBN/APBD
UU No.27 tahun 2014 tentang ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARATAHUN
ANGGARAN 2015
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2015 disusun dengan
berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015. RKP tahun 2015 disusun
berdasarkan tema “Melanjutkan Reformasi Pembangunan Bagi Percepatan Pembangunan
Ekonomi Yang Berkeadilan” dan sebagai penjabarannya, diidentifikasi 25 isu strategis yang
dikelompokkan menurut sembilan bidang pembangunan ,sebagai berikut:
Pertama, bidang sosial budaya dan kehidupan beragama, dengan isu strategis meliputi (1)
pengendalian jumlah penduduk; (2) reformasi pembangunan kesehatan terkait Sistem Jaminan
Sosial Nasional (demand and supply) dan penurunan angka kematian ibu dan bayi; (3) reformasi
pembangunan pendidikan; dan (4) sinergi percepatan penanggulangan kemiskinan.
Kedua, bidang ekonomi, dengan isu strategis meliputi (1) transformasi sektor industri dalam
arti luas; (2) peningkatan daya saing tenaga kerja; (3) peningkatan daya saing UMKM dan
koperasi; (4) peningkatan efisiensi sistemlogistik dan distribusi; dan (5) reformasi keuangan
negara.
Ketiga, bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan isu strategis peningkatan kapasitas
iptek.
Keempat, bidang sarana dan prasarana, dengan isu strategis meliputi (1) peningkatan
ketahanan air; (2) penguatan konektivitas nasional melalui keseimbangan pembangunan antar
wilayah, pendorong pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan transportasi massal perkotaan;
dan (3) peningkatan ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar, melalui peningkatan rasio
elektrifikasi nasional, peningkatan akses air minum dan sanitasi, serta penataan
perumahan/permukiman.
Kelima, bidang politik dengan isu strategis konsolidasi demokrasi.
Keenam, bidang pertahanan dan keamanan dengan isu strategis meliputi (1) percepatan
pembangunan Minimum Essential Force (MEF) dan Almatsus Polri dengan pemberdayaan
industri pertahanan dan (2) peningkatan ketertiban dan keamanan dalam negeri.
Ketujuh, bidang hukum dan aparatur dengan isu strategis meliputi (1) reformasi birokrasi dan
peningkatan kapasitas kelembagaan publik dan (2) pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Kedelapan, bidang wilayah dan tata ruang dengan isu strategis meliputi (1) pembangunan
daerah tertinggal dan perbatasan; (2) pengelolaan risiko bencana; dan (3) sinergi pembangunan
perdesaan.
Kesembilan, bidang sumberdaya alamdan lingkungan dengan isu strategis meliputi: (1)
perkuatan ketahanan pangan; (2) peningkatan ketahanan energi; (3) percepatan pembangunan
kelautan; dan (4) Peningkatan keekonomian keanekaragaman hayati dan kualitas lingkungan
hidup
Agar prioritas sasaran pembangunan nasional dan prioritas nasional lainnya tersebut dapat
tercapai, salah satu hal yang perlu dilakukan Pemerintah adalah mengoptimalkan penerimaan
perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), terutama sumber daya alam.
Peningkatan penerimaan perpajakan dilakukan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi pajak
Pendekatan Penyusunan Anggaran
1. Pendekatan Penganggaran Terpadu (Unified Budget).
Dalampendekatan ini tidak dikenal pemisahan anggaran dalam bentuk anggaran rutin
dan anggaran pembangunan belanja dalam APBN. Secara ekonomi diklasifikasikan
dalam delapan klasifikasi sesuai Government Finance Statistic (GFS) tahun 2001, yaitu:
belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, bantuan social, hibah,
dan belanja lain-lain.
2. Pendekatan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) atau Medium Term
Expenditure Framework (MTEF).
Suatu metode pendekatan anggaran terhadap pengambilan suatu kebijakan perspektif
lebih dari satu tahun anggaran dengan mempertimbangkan implikasibiaya dari
kebijakan bersangkutan dengan tahun anggaran sebelumnya.
3. Pendekatan berbasis Kinerja (PBK) atau Performance Based Budgetting (PBB).
Penganggaran berbasis kineja didefinisikan sebagai pengalokasian dana untuk mencapai
tujuan secara terprogam atau untuk mencapai suatu indicator pengukuran kerja,
efisiensi, dan produktifitas. Dalampendekatan ini hal sangat dipertimbangkan yaitu
antara input dan output, serta outcome, dimana outcome adalah keberhasilan yang
didapat setelah output diperoleh dan digunakan. Dan input sendiri adalah modal yang
diperlukan untuk menghasilkan output tersebut.

More Related Content

What's hot

Teknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademikTeknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademikJoseph Sitepu
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Tatang Suwandi
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahSiti Sahati
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKsischayank
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Idik Saeful Bahri
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahArdi Susanto
 
Presentasi tentang MPR
Presentasi tentang MPRPresentasi tentang MPR
Presentasi tentang MPRAnggin N U
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahMuhamad Yogi
 
Resume uu no 33 th.2004
Resume uu no 33 th.2004Resume uu no 33 th.2004
Resume uu no 33 th.2004Ike Hanisyah
 
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMNProgram Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMNRidho Fitrah Hyzkia
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)Adinda siti Hapsoh
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumEga Jalaludin
 
Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiNandya Guvita
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxNaomiPoppyMoore
 
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs NegatifLegal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs NegatifICT Watch
 

What's hot (20)

Teknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademikTeknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademik
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAK
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum Daerah
 
Presentasi tentang MPR
Presentasi tentang MPRPresentasi tentang MPR
Presentasi tentang MPR
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Hukum pajak slide
Hukum pajak slideHukum pajak slide
Hukum pajak slide
 
Hukum Perbankan
Hukum PerbankanHukum Perbankan
Hukum Perbankan
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan Daerah
 
Resume uu no 33 th.2004
Resume uu no 33 th.2004Resume uu no 33 th.2004
Resume uu no 33 th.2004
 
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMNProgram Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu ii
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
 
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs NegatifLegal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
 

Viewers also liked

pengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negarapengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negaraSembrina Aries Sandy
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraArfan Fahmi
 
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraUU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraJoy Irman
 
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraContoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraTerminal Purba
 
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007Kementerian Dalam Negeri
 
Tata CAra Pembuatan Surat Keputusan
Tata CAra Pembuatan Surat KeputusanTata CAra Pembuatan Surat Keputusan
Tata CAra Pembuatan Surat KeputusanFre Marhaban
 
hutang luar negeri (adm.keuangan negara)
hutang luar negeri (adm.keuangan negara)hutang luar negeri (adm.keuangan negara)
hutang luar negeri (adm.keuangan negara)Marlina Deliana
 
Sk kalimantan tengah-ump-2016
Sk kalimantan tengah-ump-2016Sk kalimantan tengah-ump-2016
Sk kalimantan tengah-ump-2016David Lumempouw
 
Tambahan jurnal standar
Tambahan jurnal standarTambahan jurnal standar
Tambahan jurnal standarTatang Suwandi
 
Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
Penataan  Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-GovernmentPenataan  Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-GovernmentDeddy Supriady Bratakusumah
 
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDDadang Solihin
 
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...Dadang Solihin
 
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Dadang Solihin
 
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungKalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungstikesby kebidanan
 

Viewers also liked (20)

pengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negarapengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negara
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan Negara
 
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraUU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
 
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraContoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
 
Keuangan negara
Keuangan negaraKeuangan negara
Keuangan negara
 
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
 
Tata CAra Pembuatan Surat Keputusan
Tata CAra Pembuatan Surat KeputusanTata CAra Pembuatan Surat Keputusan
Tata CAra Pembuatan Surat Keputusan
 
hutang luar negeri (adm.keuangan negara)
hutang luar negeri (adm.keuangan negara)hutang luar negeri (adm.keuangan negara)
hutang luar negeri (adm.keuangan negara)
 
Nota dinas
Nota dinasNota dinas
Nota dinas
 
Sk kalimantan tengah-ump-2016
Sk kalimantan tengah-ump-2016Sk kalimantan tengah-ump-2016
Sk kalimantan tengah-ump-2016
 
Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuanganPengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Tambahan jurnal standar
Tambahan jurnal standarTambahan jurnal standar
Tambahan jurnal standar
 
Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
Penataan  Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-GovernmentPenataan  Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
 
Surat Dinas
Surat DinasSurat Dinas
Surat Dinas
 
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
 
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
 
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
 
Kerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerjaKerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerja
 
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungKalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
 

Similar to Resume hukum keuangan negara

Keuangan negara dan daerah
Keuangan negara dan daerahKeuangan negara dan daerah
Keuangan negara dan daerahtrio Saputra
 
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAREVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAMas CR
 
Prinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pknPrinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pknSrie Maryati
 
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaMakalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaYadhi Muqsith
 
Pengantar pelaksanaan anggaran
Pengantar pelaksanaan anggaranPengantar pelaksanaan anggaran
Pengantar pelaksanaan anggaranTatang Suwandi
 
PEMDA OTDA 6.pptx
PEMDA OTDA 6.pptxPEMDA OTDA 6.pptx
PEMDA OTDA 6.pptxReisdro
 
Modul keuangan negara
Modul keuangan negaraModul keuangan negara
Modul keuangan negarakppnpelaihari
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...dhanny deswita
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Rahma Naulita
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Annez Fathia
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...enggar fajri hasti
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Nanda Dwi Ferbiana
 
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)Keuangan Publik (introduction of Public Finance)
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)Raja Matridi Aeksalo
 
Artikel stia lan jkt-menyoal desentralisasi fiskal (suryanto)
Artikel stia lan jkt-menyoal desentralisasi fiskal (suryanto)Artikel stia lan jkt-menyoal desentralisasi fiskal (suryanto)
Artikel stia lan jkt-menyoal desentralisasi fiskal (suryanto)Researcher Syndicate68
 
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)Aznil Muhammad
 
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi MakroMakalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makroghiyats dewantara
 

Similar to Resume hukum keuangan negara (20)

Keuangan negara dan daerah
Keuangan negara dan daerahKeuangan negara dan daerah
Keuangan negara dan daerah
 
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAREVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
 
Prinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pknPrinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pkn
 
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaMakalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
 
Pengantar pelaksanaan anggaran
Pengantar pelaksanaan anggaranPengantar pelaksanaan anggaran
Pengantar pelaksanaan anggaran
 
Uu 01 2004 Pjls
Uu 01 2004 PjlsUu 01 2004 Pjls
Uu 01 2004 Pjls
 
PEMDA OTDA 6.pptx
PEMDA OTDA 6.pptxPEMDA OTDA 6.pptx
PEMDA OTDA 6.pptx
 
Modul keuangan negara
Modul keuangan negaraModul keuangan negara
Modul keuangan negara
 
HAN KEL 5.pptx
HAN KEL 5.pptxHAN KEL 5.pptx
HAN KEL 5.pptx
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
 
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)Keuangan Publik (introduction of Public Finance)
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)
 
Artikel stia lan jkt-menyoal desentralisasi fiskal (suryanto)
Artikel stia lan jkt-menyoal desentralisasi fiskal (suryanto)Artikel stia lan jkt-menyoal desentralisasi fiskal (suryanto)
Artikel stia lan jkt-menyoal desentralisasi fiskal (suryanto)
 
Konsekuensi yuridis terhadap timbulnya kerugian keuangan negara dalam tindak ...
Konsekuensi yuridis terhadap timbulnya kerugian keuangan negara dalam tindak ...Konsekuensi yuridis terhadap timbulnya kerugian keuangan negara dalam tindak ...
Konsekuensi yuridis terhadap timbulnya kerugian keuangan negara dalam tindak ...
 
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
 
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi MakroMakalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
 
Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)
Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)
Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)
 

Recently uploaded

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 

Resume hukum keuangan negara

  • 1. HUKUM KEUANGAN NEGARA Pertemuan 1 Sebelum mengetahui lebih lanjut, kita perlu mengetahui dasarnya, yaitu apa itu hukum dan apa itu keuangan Negara, berikut pengertian dari hukum dan keuangan negara. Pengertian Hukum Hukum ialah salah satu dari norma dan aturan dalam masyarakat. Norma hokum memiliki peraturan yang mengikat dan sanksi yang lebih tegas. Hukum sulit didefinisikan karena kompleks dan beragamnya sudut pandang yang hendak dikaji. Beberapa pengertian hokum menurut para ahli hokum adalah sebagai berikut. 1. J.C.T. Simorangkir Hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa dan menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat dan dibuat oleh lembaga berwenang. 2. Mr. E.M. Meyers Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan. Ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman bagi penguasa penguasa negara dalam melakukan tugasnya. 3. P. Borst Hukum adalah keseluruhan peraturan bagi kelakuan atau perbuatan manusia di dalam masyarakat. Yang pelaksanaannya dapat dipaksakan dan bertujuan mendapatkan tata atau keadilan. 4. Immanuel Kant Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan (1995).
  • 2. 5. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja Hukum ialah keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat dan bertujuan memelihara ketertiban serta meliputi lembaga- lembaga dan proses guna mewujudkan berlakunya kaidah sebagai kenyataan dalam masyarakat. Pengertian Keuangan Negara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menyelenggarakan pemerintahan Negara dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalamrangka pencapaian tujuan bernegara inilah, negara menyelenggarakan fungsi pemerintahan dalam berbagai bidang, sehingga berkonsekuensi pada timbulnya hak dan kewajiban negara, termasuk berkaitan dengan keuangan negara. Khususnya di Indonesia, pengertian keuangan negara dapat ditemukan padaUndang-undang (UU) No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara. DalamUU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, khususnya pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa pengertian Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapatdijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Untuk memahami pengertian di atas, maka keuangan negara dapat dilihat dari berbagai pendekatan berikut ini, yaitu: 1. Dari sisi obyek, Keuangan Negara merupakan semua hak dan kewajiban negara dalam menyelenggarakan fungsi pemerintahan yang dapat dinilai dengan uang, misalnya: kebijakan pemberian ataupun pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kebijakan pemungutan pajak terhadap rakyat, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikanmilik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut, misalnya: dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan kendaraan dinas pejabat negara atau pemerintahan.
  • 3. 2. Dari sisi subyek, Keuangan Negara merupakan seluruh obyek keuangan negara yang dimiliki negara, dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara, misalnya: uang yang ada di kas negara dan barang-barang yang dimiliki oleh pemerintah daerah. 3. Dari sisi proses, Keuangan Negara merupakan seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitandengan pengelolaan obyek keuangan negara mulai dari perumusan kebijakan, penetapan regulasi, penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD) sampai dengan pertanggung jawaban APBN/APBD. 4. Dari sisi tujuan, Keuangan Negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan obyek keuangan negara dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara. Jadi, di dalam mengelola keuangan negara diperlukan suatu hukum yang mengatur terkait dengan penguasaan objek keuangan dalampenyelenggaraan pemerintahan Negara dan mewujudkaan cita-cita tujuan bangsa. Hukum Keuangan Negara termasuk kedalamhukum apa? Pengertian Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara Hukum tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi Negara yang meliputi bentuk Negara, bentuk pemerintahan, lembaga Negara dan wewenangnya, hubungan antar negara dan wewenangnya, hubungan antar lembaga hubungan pemerintah pusat dan daerah, serta hak dan kewajiban warga negara. Hukum administrasi negara adalah keseluruhan aturan-aturan tentang cara bagaimana alat- alat pemerintahan dan badan-badan kenegaraan dan majelis-majelis pengadilan tata usaha hendak memenuhi tugasnya. Jadi Hukum Keuangan Negara merupakan bagian dari hukum administrasi negara. Karena didalam hukum administrasi negara mengatur juga alat-alat kelengkapan pemerintah dalam bidang keuangan negara melalui peran Lembaga Keuangan (MenKeu).
  • 4. Dalamupaya meningkatkan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah sebagai pengelola dana akan memberikan pelayanan berupa barang dan jasa (good and services).Barang dan jasa tersebut berupa barang ekonomi Barang ekonomi adalah barang berguna yang jumlah permintaannya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang tersedia. Contoh sederhananya adalah beras, semua orang Indonesia rata-rata mengkonsumsi beras, akan tetapi pasokannya tidak selalu lancar, sehingga ketika terjadi kelangkaan pasti serta merta akan terjadi kenaikan harga untuk menyesuaikan dengan permintaan yang ada. Barang privat, yaitu barang yang kepemilikannya dimiliki seseorang. Barang publik, yaitu barang yang kepemilikannya dimiliki publik, contohnya jalan dan jembatan umum. Barang publik yang disediakan pemerintah Pemerintah menyediakan banyak barang publik kepada masyarakat. Sekilas, pemerintah tidak jauh berbeda dengan organisasi lain seperti serikat pekerja, asosiasi profesional, atau bahkan perkumpulan seperti klub mahasiswa. Mereka memberikan manfaat dan menciptakan kewajiban bagi para anggotanya. Pemerintah berbeda, terutama karena mereka dapat mencapai skala ekonomis dan karena pemerintah mempunyai kemampuan untuk membiayai aktivitas mereka melalui pendapatan pajak. Umumnya, barang publik harus disediakan oleh pemerintah. Barang ini dikonsumsi secara kolektif. Hal ini dilakukan oleh pemerintah karena pada umumnya swasta enggan terlibat dalam penyediaan tersebut. Contohnya jalan, transportasi umum, halte dan lain-lain BELANJA NEGARA Belanja negara merupakan semua pengeluaran negara dalam satu tahun anggaran yang mengurangi ekuitas dana lancar dan merupakan kewajiban suatu negara, dan tidak akan diperoleh kembali pembayarannya oleh negara. Belanja negara ini memiliki peran yang
  • 5. strategis untuk mendukung percepatan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dalam mencapai dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Belanja negara terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah. Belanja Pemerintah pusat memiliki fungsi sebagai stabilisator bagi perokonomian; saat perekonomian dalamkeadaan resesi, maka dengan kebijakan belanja pemerintah pusat yang ekspansif dapat memberikan stimulasi pada pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas. Sebaliknya, saat perekonomian dalam kondisi terlalu ekspansif, kebijakan belanja pemerintah pusat dapat berperan untuk menstabilkan roda perekonomian menuju kondisi yang lebih kondusif. Anggaran transfer ke daerah merupakan salah satu instrumen kebijakan desentralisasi fiskal guna mendanai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Jadi pengalokasian dana kepada daerah dilakukan dalamsatu kesatuan sistemtransfer dana dari pemerintah pusat (APBN) kepada pemerintah daerah (APBD) serta merupakan satu kesatuan yang utuh, guna mengurangi ketimpangan sumber pendanaan antara pusat dan daerah dan mengurangi kesenjangan pendanaan urusan pemerintah antardaerah. Dengan demikian, peran utama APBN dalam fungsi alokasi salah satunya tercermin dalam anggaran transfer ke daerah ini, dan besama-sama APBD menjalankan fungsi distribusi. Berikut merupakan penggunaan dana APBN untuk belanja negara: BELANJA NEGARA I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT A. Belanja KL B. Belanja Non KL 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Modal 4. Pembayaran Bunga Utang i. Utang DalamNegeri ii. Utang Luar Negeri
  • 6. 5. Subsidi i. Subsidi Energi ii. Subsidi Non Energi 6. Belanja Hibah 7. Bantuan Sosial 8. Belanja Lain-lain II. Transfer ke Daerah 1. Dana Perimbangan a. Dana Bagi Hasil b. Dana Alokasi Umum c. Dana Alokasi Khusus i. Dana Alokasi Khusus Murni ii. Tambahan Dana Optimalisasi 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian a. Dana Otonomi Khusus b. Dana Penyesuaian Kronologi Hubungan HKN dan UUD 1945 Hubungan antara HKN dan UUD 1945 dapat dilihat dalam pembukaan UUD 1945 alenia pertama, di mana terdapat 4 tujuan NKRI yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa salah satu tujuan Keuangan Negara yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat (wealth). Jadi antara HKN dengan UUD 1945 sangat erat kaitannya. Perundang-undangan di Indonesia yang mengatur tentang HKN, diantaranya: UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
  • 7. 1. pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara diperlukan kaidah-kaidah hukum administrasi keuangan negara yang mengatur perbendaharaan negara 2. Revisi dari UU Perbendaharaan Indonesia/Indische Comptabiliteitswet (Staatsblad Tahun 1925 Nomor 448) 3. Berisi pengertian dari Perbendaharaan Negara, Kas Negara, Rekening Kas Umum Negara, Kas daerah, Rekening Kas Umum Daerah, Piutang Negara, Piutang Daerah, Utang Negara, Utang daerah,Bendahara Umum Negara/Daerah, hingga Bank Sentral 4. Menjelaskan mengenai Ruang Lingkup mulai dari pelaksanaan pendapatan belanja negara hingga perumusan standar, kebijakan, serta sistemdan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD. 5. Menjelaskan mengenai Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, Bendahara Umum Negara/Daerah,Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran 6. Menjelaskan mengenai tata cara pelaksanaan dan perencanaan APBN/APBD 7. Menjelaskan mengenai pengelolaan utang piutang, pengelolaan investasi, pengelolaanbarang milik negara/daerah UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksa, Pengelola, Keuangan Negara 1. UU No.15 Tahun 2004 dibuat untuk mendukung keberhasilan pemerintahan negara agar berjalan secara tertib, teratur, dan penuh tanggung jawab 2. Berisi pengertian Pemeriksaan, Pemeriksa, Badan Pemeriksa Keuangan,Pejabat, Lembaga Perwakilan, Pengelolaan Keuangan Negara, Tanggung Jawab Keuangan Negara, Standar Pemeriksaan, Laporan Keuangan,Dokumen, Opini dan Rekomendasi 3. Membahas dan menjelaskan mengenai lingkup pemeriksaan , pelaksanaan pemeriksaan,hasil dan pemeriksaan tindak lanjut, hingga ketentuan pidana UU No.17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara 1. Berisi pengertian dari Keuangan Negara,Pemerintah, DPR, DPRD,Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah,APBN, APBD,Penerimaan Negara, Penerimaan Daerah,Pengeluaran
  • 8. Negara, Pengeluaran Daerah,Belanja Negara, Belanja Daerah, Pendapatan Negara, Pendapatan Daerah, serta Pembiayaan 2. Menjelaskan pula mengenai bagaimana mengelola keuangan negara, siapa yang berhak mengelola keuangan negara, Kebijakan apa yang ditempuh untuk mengelola Keuangan Negara 3. Menjelaskan tentang cara penyusunan dan penetapan APBN/APBD 4. Menjelaskan tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Bank Sentral, Pemerintah Daerah, serta Pemerintah/Lembaga Asing 5. Menjelaskan tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah dan Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah, Perusahaan Swasta, serta Badan Pengelola Dana. 6. UU No.17 Tahun 2004 juga berisi bagaimana pelaksanaan APBN/APBD serta pertanggungjawabannya terhadap APBN/APBD UU No.27 tahun 2014 tentang ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARATAHUN ANGGARAN 2015 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2015 disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015. RKP tahun 2015 disusun berdasarkan tema “Melanjutkan Reformasi Pembangunan Bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi Yang Berkeadilan” dan sebagai penjabarannya, diidentifikasi 25 isu strategis yang dikelompokkan menurut sembilan bidang pembangunan ,sebagai berikut: Pertama, bidang sosial budaya dan kehidupan beragama, dengan isu strategis meliputi (1) pengendalian jumlah penduduk; (2) reformasi pembangunan kesehatan terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional (demand and supply) dan penurunan angka kematian ibu dan bayi; (3) reformasi pembangunan pendidikan; dan (4) sinergi percepatan penanggulangan kemiskinan. Kedua, bidang ekonomi, dengan isu strategis meliputi (1) transformasi sektor industri dalam arti luas; (2) peningkatan daya saing tenaga kerja; (3) peningkatan daya saing UMKM dan koperasi; (4) peningkatan efisiensi sistemlogistik dan distribusi; dan (5) reformasi keuangan negara.
  • 9. Ketiga, bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan isu strategis peningkatan kapasitas iptek. Keempat, bidang sarana dan prasarana, dengan isu strategis meliputi (1) peningkatan ketahanan air; (2) penguatan konektivitas nasional melalui keseimbangan pembangunan antar wilayah, pendorong pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan transportasi massal perkotaan; dan (3) peningkatan ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar, melalui peningkatan rasio elektrifikasi nasional, peningkatan akses air minum dan sanitasi, serta penataan perumahan/permukiman. Kelima, bidang politik dengan isu strategis konsolidasi demokrasi. Keenam, bidang pertahanan dan keamanan dengan isu strategis meliputi (1) percepatan pembangunan Minimum Essential Force (MEF) dan Almatsus Polri dengan pemberdayaan industri pertahanan dan (2) peningkatan ketertiban dan keamanan dalam negeri. Ketujuh, bidang hukum dan aparatur dengan isu strategis meliputi (1) reformasi birokrasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan publik dan (2) pencegahan dan pemberantasan korupsi. Kedelapan, bidang wilayah dan tata ruang dengan isu strategis meliputi (1) pembangunan daerah tertinggal dan perbatasan; (2) pengelolaan risiko bencana; dan (3) sinergi pembangunan perdesaan. Kesembilan, bidang sumberdaya alamdan lingkungan dengan isu strategis meliputi: (1) perkuatan ketahanan pangan; (2) peningkatan ketahanan energi; (3) percepatan pembangunan kelautan; dan (4) Peningkatan keekonomian keanekaragaman hayati dan kualitas lingkungan hidup Agar prioritas sasaran pembangunan nasional dan prioritas nasional lainnya tersebut dapat tercapai, salah satu hal yang perlu dilakukan Pemerintah adalah mengoptimalkan penerimaan perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), terutama sumber daya alam. Peningkatan penerimaan perpajakan dilakukan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi pajak
  • 10. Pendekatan Penyusunan Anggaran 1. Pendekatan Penganggaran Terpadu (Unified Budget). Dalampendekatan ini tidak dikenal pemisahan anggaran dalam bentuk anggaran rutin dan anggaran pembangunan belanja dalam APBN. Secara ekonomi diklasifikasikan dalam delapan klasifikasi sesuai Government Finance Statistic (GFS) tahun 2001, yaitu: belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, bantuan social, hibah, dan belanja lain-lain. 2. Pendekatan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) atau Medium Term Expenditure Framework (MTEF). Suatu metode pendekatan anggaran terhadap pengambilan suatu kebijakan perspektif lebih dari satu tahun anggaran dengan mempertimbangkan implikasibiaya dari kebijakan bersangkutan dengan tahun anggaran sebelumnya. 3. Pendekatan berbasis Kinerja (PBK) atau Performance Based Budgetting (PBB). Penganggaran berbasis kineja didefinisikan sebagai pengalokasian dana untuk mencapai tujuan secara terprogam atau untuk mencapai suatu indicator pengukuran kerja, efisiensi, dan produktifitas. Dalampendekatan ini hal sangat dipertimbangkan yaitu antara input dan output, serta outcome, dimana outcome adalah keberhasilan yang didapat setelah output diperoleh dan digunakan. Dan input sendiri adalah modal yang diperlukan untuk menghasilkan output tersebut.