SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Pengkajian Keperawatan, Anamnese, dan
Pengumpulan Data Sekunder
Pertemuan II
Ety Nurhayati, S.Kp, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat.
PRODI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Memahami definisi Pengkajian Keperawatan, Amnenese, dan
Pengumpulan Data Sekunder
• Mendefinisikan model Pengkajian Keperawatan, Amnenese,
dan Pengumpulan Data Sekunder
What is Pengkajian Keperawatan ?
Menurut Wilkinson dalam bukunya
“Nursing Process and Critical
Thinking” menyebutkan bahwa
fase pengkajian mempunyai
komponen utama yaitu
mengumpulkan data, memvalidasi
data, mengorganisasi data dan
menuliskan data.
1. Mengumpulkan Data.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara amnanesa atau wawancara ,
observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dll.
2. Memvalidasi data klien dan Significant others (orang yanag penting /
bermakna bagi klien)
Memvalidasi data artinya mengecek kembali data untuk melakukan
klarifikasi. Validasi data dilakukan pada kondisi sebagai berikut :
• Data subyektif dan obyektif tidak sinkron
• Statemen klien berbeda pada waktu pengkajian yang berbeda
• Data tampak sangat tidak normal
• Adanya faktor yang mempengaruhi pada waktu melakukan
pengukuran, misalnya frekuensi nafas bayi yang sedang menangis.
3. Mengorganisasi data
Data yang telah didapatkan perly diorganisir berdasarkan kerangka kerja dengan
menggunakan model keperawatan (nursing model). Beberapa contoh nursing
model adalah sebagai berikut :
• Gordon’s functional health patterns framework : Adalah merupakan pola
umum dari perilaku yang berkontribusi terhadap kesehatan, kualitas hidup
dan pencapaian potensi manusia.
• Orem’s self care model : Kemampuan pasien untuk melakukan perawatan diri
dalam rangka memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
• Roy’s adaptation model : Pola yang mengindikasikan kemampuan klien untuk
beradaptasi dalam empat hal : psikologi, konsep diri, peran sosial dan saling
ketergantungan.
• Maslow’s hierarchy of Needs (non nursing model)
• Stuart adaptasi model : Adalah merupakan model penanganan psikiatri yang
mengkategorikan pasien ke dalam beberapa tahap penanganan yaitu krisis,
akut, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, (Stuart & Laria, 2001). Model
ini sangat tepat digunakan dalam keperawatan jiwa karena memberikan
arahan bagi penganan pasien dengan masalah psikiater.
4. Menuliskan Data.
Penulisan data dikelompokkan dalam dua bagian :
• Data subjektif (cover data/symptoms)
• Data objektif (overt data/sign s)
I. TUJUAN PENGKAJIAN :
1. Untuk memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien.
2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien.
3. Untuk menilai kesehatan klien.
4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan lamgkah
selanjutnya.
Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initial
assesment) , selama klien dirawat secara terus – menerus (ongoing
assessment), serta pengkajian ulang untuk menambah / melengkapi data
(re-assesment).
Dua type data yang digunakan :
a. Data subjektif.
Data subjektif adalah deskripsi verbal klien mengenai masalah
kesehatannya, data ini didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap
situasi dan kejadian. Data subjektif diperoleh dari riwayat keperawatan termaksud
presepsi klien, perasaan, dan ide tentang status kesehatannya misalnya “rasa
nyeri”, lemah, frustasi, pusing, mual, ketakutan, kecemasan, ketidaktahuaan, dan
sebagainnya. Sumber data lainnya bisa di peroleh melalui keluarga, konsultan,
dan tenaga kesehatan lainnya dan dapat juga didasrkan pada pendapat klien.
b. Data Objektif.
Data objektif adalah hasil observasi atau pengukuran dari status kesehatan
klien. Pendapat lain data oubjektif adalah data yang dapat diobservasi dan dapat
diukur, melalui:
1. Senses (sight smell) dan HT (Hearing and Touch atau taste) selama
pemeriksaan fisik. Pengukuran dilakukan dengan standar yang berlaku.
2. Karakteristik data, harus akurat, lengkap, dan nyata tanpa dibuat – buat,
serta relevan.
II. Sumber Data Kejadian
1. Klien
Merupakan sumber utama/primer dan perawat dapat menggali informasi yang
sebenarnya mengenai masalah klien misalnya, perawatan kesehatan, gaya hidup,
penyakit masa kini dan masa lalu, perubahan kehidupan sehari-hari.
2. Keluarga dan Orang Terdekat.
Informasi yang diperoleh dari orang tua, suami/istri, atau teman klien. Informasi yang
diperoleh tentang pola sehat – sakit pasien, medikasi terakhir, alergi, permulaan
penyakit, dan informasi lain yang dibutuhkan.
3. Catatan Klien.
Catatan klien yang ditulis oleh seorang perawat dapat berfungsi sebagai sumber
informasi riwayat kesehatan pasien., agar tidak terjadi pengulangan, perawat perlu
membaca catatan klien terlebih dahulu.
4. Riwayat Penyakit.
Pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan merupakan riwayat penyakit yang
diperoleh dari terapis, informasi yang diperoleh difokuskan pada identifikasi keadaan
patologi dan menentukan rencana tindakan medis.
5. Konsultasi.
Perwat dalam menentukan rencana perawatan, dibutuhkan konsultasi dengan dokter
atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya yang berhubungan.
6. Hasil Pemeriksaan Diagnostic.
Hasil dari pemeriksaan ini dapat digunakan perawat sebagai data objektif
yang dapat membantu menentukan masalah utama kesehatan pasien, rencana
perawatan, serta membnatu dokter dalam menegakan diagnosa.
7. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya.
Tim kesehatan lain adalah personal yang berhubungan dengan klien dan
memberikan tindakan, mengevaluasi dan mencatat hasil pada suatu klien.
8. Perawat lain
Untukmenjaga kesinambungan tindakan keperawatan yang telah
diberikan, maka perawat harus meminta informasi kepada perawat lain yang
telah merawat klien sebelumnya.
9. Kepustakaan
Perawat dalam mengumpulkan data dasar yang komprehensif harus
membaca literatur yang berhubungan dengan masalah klien agar dalam
memberikan asuhamn keperawatan dapat dilakukan secara benar dan tepat.
Kriteria sumber data lainnya :
1) Sumber data Primer
Sumber data primer adalah data-data yang dikumpulkan dari
klien, yan dapat memberikan informasi yang lengkap tentang
masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapinya.
2) Sumber data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data-data yang dikumpulkan dari
orang terdekat klien (keluarga), seperti orang tua, saudara, atau
pihak lain yang mengerti dan dekat dengan klien.
3) Sumber data lainnya
Catatan lainnya (perawatan atau rekam medis klien) yang
merupakan riwayat penyakit dan perawatan klien di masa lalu.
Pengumpulan data Sekunder
Dalam buku Fundamental Of Nursing, Sumber data
sekunder adalah data-data yang dikumpulkan dari orang
terdekat klien (keluarga), seperti orang tua, saudara, atau
pihak lain yang mengerti dan dekat dengan klien. ada
beberapa cara pengumpulan data yang digunakan dalam
buku tersebut antara lain : Komunikasi, pengamatan
(observasi), pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi.
KOMUNIKASI
Komunikasi antara pasien dan perawat adalah komunikasi
teraupetik. Komunikasi ini untuk bertukar informasi verbal atau timbal
balik antara perawat dan pasien. Interkasi dilakukan untuk memperoleh
data atau informasi subjektif mengenai masalah kesehatan utama, pola
hidup, dan fungsi sistem dalam membina hubungan, mengkaji
kebutuhan dan memberikan health education.
Dalam tahapan komunikasi dapat menggunakan amnanesa atau
wawancara dalam menanyakan atau membuat pertanyaan yang
berkaitan dengan masalah atau keluhan pasien. Tujuan dari amnanesa
ini untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan masalah
keperawatan klien, serta untuk menjalin hubungan antar perawat dan
klien.
Istilah komunikasi teraupetik adalah suatu teknik yang berusaha
untuk mengajak klien dan keluarga untuk bertukar informasi,pikiran dan
perasaan. Adapun beberapa teknik yang digunakan dalam proses
amnanesa atau wawancara dengan komunikasi teraupetik
Yaitu :
1. Teknik verbal = Pertanyaan terbuka , yang memerlukan jawaban
panjang dan pertanyaan tertutup yang hanya memerlukan jawaban
Ya/Tidak. Menggali jawaban, dan memvalidasi respon pasien.
2. Teknik non verbal = mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan, dan
kontak mata.
3. Empati
4. Rasa kepedulian.
 Komunikasi dalam memperoleh data sekunder, harus dilakukan oleh
orang– orang terdekat seperti :
a. Ibu/ayah ( orang tua)
b. 7. Anak (jika sudah diatas 17 tahun)
c. Suami/istri (jika sudah menikah)
d. Sanak saudara yang hidup bersama dengan pasien.
e. Orang yang mengantar pasien ke RS.
 Tahapan amnanesa yang tepat berdarkan komunikasi teraupetik, yaitu :
A. Persiapan.
Sebelum melakukan komunikasi dengan pasien, perawat harus
terlebih dahulu membaca status pasein. Perawat diharapkan tidak
mempunyai prasangka buruk kepada pasien atau keluarga pasien karna
akan mengganggu dalam membina hubungan saling percaya dengan
pasien.
B. Pembukaan atau perkenalan
Langkah pertama adalah dalam mengawali wawancara adalah
pekenalan diri dimuai dari nama, status, tujuan wawancara, kontrak
waktu, dan faktor-faktor pokok pembicaraan dalam menemukan data
sekunder. Perawat perlu memberikan informasi kepada pasien mengenai
data yang terkumpul dan akan disimpan dimana, bagaimana
menimpannya, dan siapa saja yang boleh mengetahuinya. Hasil
wawancara tersebut akan sangat membantu perawat dalam menentukan
tahap prosese keperawatan selanjutnya.
C. Tahap kerja
Selama tahap ini perawat memfokuskan arah pembicaraan pada
masalah khusus yang ingin diketahui. Hal-hal yang harus diperhatikan :
• Fokus wawancara pasien menunjukan rasa tertarik dan terlibat, perawat
memanggil nama, kontak mata, dan menghindari perdebatan.
• Mendengarkan dengan penuh perhatian.
• Menanyakan keluhan yang paling dirasakan dengan menggunakan kata-
kata yang mudah dimengerti.
• Menggunakan kata-kata dan bahasa yang mudah dipahami.
• Gunakan pertanyaan terbuka, untuk pertanyaan yang spesifik dan
pertanyaan tertutup untuk uraian dari pasien tepat pada waktunya.
• Diam, diperlukan u tuk memberikan esempatan kepada pasien untuk
mengungkapkan perasaannya tanpa harus terpotong pertanyaan
perawat.
• Sentuhan terapeutik dengan tujuan memberikan dorongan spiritual,
merasa diperhatikan dan mempunyai teman. Aplikasi norma ini harus
memperhatikan budaya dan agama dari pasien.
D. Terminasi atau akhir
Terminasi adalah akhir dari proses komunikasi atau wawancara
sesuai dengan kontrak waktu yang telh ditentukan. Terminasi terbagi atas
dua yaitu : Terminasi sementara , dimana antara perawat dan pasien
masih akan bertemu kembali dalam proses keperawatan. Sedangkan
terminasi selamanya, adalah akhir antara pasien dan perawat akan
mengakhiri proses komunikasi, bisa saja si pasiennya akan pindah ruangan
atau kembali kerumah atau saja perawtnya yang akan berganti shift jaga
dan tidak akan bertemu pasien tersebut.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE 6.ppt

More Related Content

Similar to PENGKAJIAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE 6.ppt

Pengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanUwes Chaeruman
 
Metodologi asuhan keperawatan
Metodologi asuhan keperawatanMetodologi asuhan keperawatan
Metodologi asuhan keperawatanAvc Subang
 
Proses Keperawatan: Tahap Pengkajian Keperawatan
Proses Keperawatan: Tahap Pengkajian KeperawatanProses Keperawatan: Tahap Pengkajian Keperawatan
Proses Keperawatan: Tahap Pengkajian KeperawatanAnnisa Setia Candra
 
Pengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatanPengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatanmateri-x2
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Pengkajian keperawatan
 Pengkajian keperawatan Pengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatanpjj_kemenkes
 
review new nurssing-process_2012news.ppt
review new nurssing-process_2012news.pptreview new nurssing-process_2012news.ppt
review new nurssing-process_2012news.pptIndungIva
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatanpjj_kemenkes
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatanpjj_kemenkes
 
Konsep Pengkajian dalam keperawatan dasar 1
Konsep Pengkajian dalam keperawatan dasar 1Konsep Pengkajian dalam keperawatan dasar 1
Konsep Pengkajian dalam keperawatan dasar 1IlfaKhairina1
 
chici widya.docx
chici widya.docxchici widya.docx
chici widya.docxRADICOM1
 
Pencatatan Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Kesehatan MasyarakatPencatatan Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Kesehatan Masyarakatpjj_kemenkes
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasiadityajtkln
 

Similar to PENGKAJIAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE 6.ppt (20)

Pengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan
Pengkajian Keperawatan
 
Metodologi asuhan keperawatan
Metodologi asuhan keperawatanMetodologi asuhan keperawatan
Metodologi asuhan keperawatan
 
Proses Keperawatan: Tahap Pengkajian Keperawatan
Proses Keperawatan: Tahap Pengkajian KeperawatanProses Keperawatan: Tahap Pengkajian Keperawatan
Proses Keperawatan: Tahap Pengkajian Keperawatan
 
Pengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatanPengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatan
 
Proses kep new
Proses kep newProses kep new
Proses kep new
 
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatanDokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
Pengkajian keperawatan
 Pengkajian keperawatan Pengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatan
 
Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2
 
review new nurssing-process_2012news.ppt
review new nurssing-process_2012news.pptreview new nurssing-process_2012news.ppt
review new nurssing-process_2012news.ppt
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatan
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatan
 
Konsep Pengkajian dalam keperawatan dasar 1
Konsep Pengkajian dalam keperawatan dasar 1Konsep Pengkajian dalam keperawatan dasar 1
Konsep Pengkajian dalam keperawatan dasar 1
 
chici widya.docx
chici widya.docxchici widya.docx
chici widya.docx
 
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
Pencatatan Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Kesehatan MasyarakatPencatatan Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Kesehatan Masyarakat
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 

Recently uploaded

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 

PENGKAJIAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE 6.ppt

  • 1. Pengkajian Keperawatan, Anamnese, dan Pengumpulan Data Sekunder Pertemuan II Ety Nurhayati, S.Kp, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat. PRODI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
  • 2. VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
  • 3. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Memahami definisi Pengkajian Keperawatan, Amnenese, dan Pengumpulan Data Sekunder • Mendefinisikan model Pengkajian Keperawatan, Amnenese, dan Pengumpulan Data Sekunder
  • 4. What is Pengkajian Keperawatan ? Menurut Wilkinson dalam bukunya “Nursing Process and Critical Thinking” menyebutkan bahwa fase pengkajian mempunyai komponen utama yaitu mengumpulkan data, memvalidasi data, mengorganisasi data dan menuliskan data.
  • 5. 1. Mengumpulkan Data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara amnanesa atau wawancara , observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dll. 2. Memvalidasi data klien dan Significant others (orang yanag penting / bermakna bagi klien) Memvalidasi data artinya mengecek kembali data untuk melakukan klarifikasi. Validasi data dilakukan pada kondisi sebagai berikut : • Data subyektif dan obyektif tidak sinkron • Statemen klien berbeda pada waktu pengkajian yang berbeda • Data tampak sangat tidak normal • Adanya faktor yang mempengaruhi pada waktu melakukan pengukuran, misalnya frekuensi nafas bayi yang sedang menangis.
  • 6. 3. Mengorganisasi data Data yang telah didapatkan perly diorganisir berdasarkan kerangka kerja dengan menggunakan model keperawatan (nursing model). Beberapa contoh nursing model adalah sebagai berikut : • Gordon’s functional health patterns framework : Adalah merupakan pola umum dari perilaku yang berkontribusi terhadap kesehatan, kualitas hidup dan pencapaian potensi manusia. • Orem’s self care model : Kemampuan pasien untuk melakukan perawatan diri dalam rangka memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. • Roy’s adaptation model : Pola yang mengindikasikan kemampuan klien untuk beradaptasi dalam empat hal : psikologi, konsep diri, peran sosial dan saling ketergantungan. • Maslow’s hierarchy of Needs (non nursing model) • Stuart adaptasi model : Adalah merupakan model penanganan psikiatri yang mengkategorikan pasien ke dalam beberapa tahap penanganan yaitu krisis, akut, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, (Stuart & Laria, 2001). Model ini sangat tepat digunakan dalam keperawatan jiwa karena memberikan arahan bagi penganan pasien dengan masalah psikiater.
  • 7. 4. Menuliskan Data. Penulisan data dikelompokkan dalam dua bagian : • Data subjektif (cover data/symptoms) • Data objektif (overt data/sign s) I. TUJUAN PENGKAJIAN : 1. Untuk memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien. 2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien. 3. Untuk menilai kesehatan klien. 4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan lamgkah selanjutnya. Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initial assesment) , selama klien dirawat secara terus – menerus (ongoing assessment), serta pengkajian ulang untuk menambah / melengkapi data (re-assesment).
  • 8. Dua type data yang digunakan : a. Data subjektif. Data subjektif adalah deskripsi verbal klien mengenai masalah kesehatannya, data ini didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap situasi dan kejadian. Data subjektif diperoleh dari riwayat keperawatan termaksud presepsi klien, perasaan, dan ide tentang status kesehatannya misalnya “rasa nyeri”, lemah, frustasi, pusing, mual, ketakutan, kecemasan, ketidaktahuaan, dan sebagainnya. Sumber data lainnya bisa di peroleh melalui keluarga, konsultan, dan tenaga kesehatan lainnya dan dapat juga didasrkan pada pendapat klien. b. Data Objektif. Data objektif adalah hasil observasi atau pengukuran dari status kesehatan klien. Pendapat lain data oubjektif adalah data yang dapat diobservasi dan dapat diukur, melalui: 1. Senses (sight smell) dan HT (Hearing and Touch atau taste) selama pemeriksaan fisik. Pengukuran dilakukan dengan standar yang berlaku. 2. Karakteristik data, harus akurat, lengkap, dan nyata tanpa dibuat – buat, serta relevan.
  • 9. II. Sumber Data Kejadian 1. Klien Merupakan sumber utama/primer dan perawat dapat menggali informasi yang sebenarnya mengenai masalah klien misalnya, perawatan kesehatan, gaya hidup, penyakit masa kini dan masa lalu, perubahan kehidupan sehari-hari. 2. Keluarga dan Orang Terdekat. Informasi yang diperoleh dari orang tua, suami/istri, atau teman klien. Informasi yang diperoleh tentang pola sehat – sakit pasien, medikasi terakhir, alergi, permulaan penyakit, dan informasi lain yang dibutuhkan. 3. Catatan Klien. Catatan klien yang ditulis oleh seorang perawat dapat berfungsi sebagai sumber informasi riwayat kesehatan pasien., agar tidak terjadi pengulangan, perawat perlu membaca catatan klien terlebih dahulu. 4. Riwayat Penyakit. Pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan merupakan riwayat penyakit yang diperoleh dari terapis, informasi yang diperoleh difokuskan pada identifikasi keadaan patologi dan menentukan rencana tindakan medis. 5. Konsultasi. Perwat dalam menentukan rencana perawatan, dibutuhkan konsultasi dengan dokter atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya yang berhubungan.
  • 10. 6. Hasil Pemeriksaan Diagnostic. Hasil dari pemeriksaan ini dapat digunakan perawat sebagai data objektif yang dapat membantu menentukan masalah utama kesehatan pasien, rencana perawatan, serta membnatu dokter dalam menegakan diagnosa. 7. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya. Tim kesehatan lain adalah personal yang berhubungan dengan klien dan memberikan tindakan, mengevaluasi dan mencatat hasil pada suatu klien. 8. Perawat lain Untukmenjaga kesinambungan tindakan keperawatan yang telah diberikan, maka perawat harus meminta informasi kepada perawat lain yang telah merawat klien sebelumnya. 9. Kepustakaan Perawat dalam mengumpulkan data dasar yang komprehensif harus membaca literatur yang berhubungan dengan masalah klien agar dalam memberikan asuhamn keperawatan dapat dilakukan secara benar dan tepat.
  • 11. Kriteria sumber data lainnya : 1) Sumber data Primer Sumber data primer adalah data-data yang dikumpulkan dari klien, yan dapat memberikan informasi yang lengkap tentang masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapinya. 2) Sumber data Sekunder Sumber data sekunder adalah data-data yang dikumpulkan dari orang terdekat klien (keluarga), seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti dan dekat dengan klien. 3) Sumber data lainnya Catatan lainnya (perawatan atau rekam medis klien) yang merupakan riwayat penyakit dan perawatan klien di masa lalu.
  • 12. Pengumpulan data Sekunder Dalam buku Fundamental Of Nursing, Sumber data sekunder adalah data-data yang dikumpulkan dari orang terdekat klien (keluarga), seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti dan dekat dengan klien. ada beberapa cara pengumpulan data yang digunakan dalam buku tersebut antara lain : Komunikasi, pengamatan (observasi), pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi.
  • 13. KOMUNIKASI Komunikasi antara pasien dan perawat adalah komunikasi teraupetik. Komunikasi ini untuk bertukar informasi verbal atau timbal balik antara perawat dan pasien. Interkasi dilakukan untuk memperoleh data atau informasi subjektif mengenai masalah kesehatan utama, pola hidup, dan fungsi sistem dalam membina hubungan, mengkaji kebutuhan dan memberikan health education. Dalam tahapan komunikasi dapat menggunakan amnanesa atau wawancara dalam menanyakan atau membuat pertanyaan yang berkaitan dengan masalah atau keluhan pasien. Tujuan dari amnanesa ini untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan masalah keperawatan klien, serta untuk menjalin hubungan antar perawat dan klien. Istilah komunikasi teraupetik adalah suatu teknik yang berusaha untuk mengajak klien dan keluarga untuk bertukar informasi,pikiran dan perasaan. Adapun beberapa teknik yang digunakan dalam proses amnanesa atau wawancara dengan komunikasi teraupetik
  • 14. Yaitu : 1. Teknik verbal = Pertanyaan terbuka , yang memerlukan jawaban panjang dan pertanyaan tertutup yang hanya memerlukan jawaban Ya/Tidak. Menggali jawaban, dan memvalidasi respon pasien. 2. Teknik non verbal = mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan, dan kontak mata. 3. Empati 4. Rasa kepedulian.  Komunikasi dalam memperoleh data sekunder, harus dilakukan oleh orang– orang terdekat seperti : a. Ibu/ayah ( orang tua) b. 7. Anak (jika sudah diatas 17 tahun) c. Suami/istri (jika sudah menikah) d. Sanak saudara yang hidup bersama dengan pasien. e. Orang yang mengantar pasien ke RS.
  • 15.  Tahapan amnanesa yang tepat berdarkan komunikasi teraupetik, yaitu : A. Persiapan. Sebelum melakukan komunikasi dengan pasien, perawat harus terlebih dahulu membaca status pasein. Perawat diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk kepada pasien atau keluarga pasien karna akan mengganggu dalam membina hubungan saling percaya dengan pasien. B. Pembukaan atau perkenalan Langkah pertama adalah dalam mengawali wawancara adalah pekenalan diri dimuai dari nama, status, tujuan wawancara, kontrak waktu, dan faktor-faktor pokok pembicaraan dalam menemukan data sekunder. Perawat perlu memberikan informasi kepada pasien mengenai data yang terkumpul dan akan disimpan dimana, bagaimana menimpannya, dan siapa saja yang boleh mengetahuinya. Hasil wawancara tersebut akan sangat membantu perawat dalam menentukan tahap prosese keperawatan selanjutnya.
  • 16. C. Tahap kerja Selama tahap ini perawat memfokuskan arah pembicaraan pada masalah khusus yang ingin diketahui. Hal-hal yang harus diperhatikan : • Fokus wawancara pasien menunjukan rasa tertarik dan terlibat, perawat memanggil nama, kontak mata, dan menghindari perdebatan. • Mendengarkan dengan penuh perhatian. • Menanyakan keluhan yang paling dirasakan dengan menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti. • Menggunakan kata-kata dan bahasa yang mudah dipahami. • Gunakan pertanyaan terbuka, untuk pertanyaan yang spesifik dan pertanyaan tertutup untuk uraian dari pasien tepat pada waktunya. • Diam, diperlukan u tuk memberikan esempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya tanpa harus terpotong pertanyaan perawat. • Sentuhan terapeutik dengan tujuan memberikan dorongan spiritual, merasa diperhatikan dan mempunyai teman. Aplikasi norma ini harus memperhatikan budaya dan agama dari pasien.
  • 17. D. Terminasi atau akhir Terminasi adalah akhir dari proses komunikasi atau wawancara sesuai dengan kontrak waktu yang telh ditentukan. Terminasi terbagi atas dua yaitu : Terminasi sementara , dimana antara perawat dan pasien masih akan bertemu kembali dalam proses keperawatan. Sedangkan terminasi selamanya, adalah akhir antara pasien dan perawat akan mengakhiri proses komunikasi, bisa saja si pasiennya akan pindah ruangan atau kembali kerumah atau saja perawtnya yang akan berganti shift jaga dan tidak akan bertemu pasien tersebut.