SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
     PROVINSI SULAWESI TENGGARA



           LAPORAN PANITIA KHUSUS
                    atas
   RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG
PINJAMAN PEMERINTAH PROVINSI DALAM RANGKA
      PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT TIPE B




                 Disampaikan oleh :
                Abdul Hasid Pedansa
             (Sekretaris Panitia Khusus)

Dalam Rapat Paripurna DPRD Sultra, Kamis, 21 April 2011
BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM

Yth. Saudara Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi
     Tenggara
Yth. Pimpinan dan Rekan-rekan Anggota DPRD Sulawesi
     Tenggara
Yth. Saudari Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara
Yth. Para Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
     Sulawesi Tenggara
Yth. Para Pejabat TNI POLRI
Yth. Para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi
     Sulawesi Tenggara
     Undangan serta Hadirin yang berbahagia


Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat Malam, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua

     Syukur     alhamdulillah,       malam    ini     kita   kembali
berkumpul dalam rapat paripurna dewan guna pengambilan
keputusan     atas   Rancangan       Peraturan      Daerah   tentang
Pinjaman Pemerintah Provinsi Dalam Rangka Pembangunan
Rumah Sakit Tipe B.
     Selanjutnya dapat kami sampaikan bahwa pembahasan
raperda pinjaman tersebut diatas merupakan bagian yang
terintegrasi dengan pembahasan keempat raperda yang telah
diputuskan terlebih dahulu kemarin. Bahwa, baru pada
kesempatan kali ini kami dapat menyampaikan hasil-hasil
pembahasan      raperda    pinjaman,         disebabkan      karena
pembahasan raperda dimaksud mestinya didahului dengan
Persetujuan DPRD atas pinjaman daerah, dan alhamdulillah
mekanisme itu telah kita lalui bersama kemarin, 20 April
2011.




                                 1
Gubernur,    Pimpinan      dan    Rapat     Dewan     Yang
Berbahagia...


     Seperti kita ketahui bersama melalui APBD Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2011 telah dialokasikan
anggaran untuk percepatan pembangunan rumah sakit
umum daerah yang dananya berasal dari pinjaman daerah.
Kebijakan anggaran tersebut ini ditempuh tidak terlepas dari
kondisi rumah sakit umum daerah saat ini yang tidak lagi
representatif dalam rangka memenuhi tuntutan pelayanan
publik di bidang kesehatan, utamanya sarana untuk pasien
rawat inap, dan ini tentunya menjadi tugas dan kewajiban
pemerintah daerah utamanya saudara gubernur selaku
pimpinan esksekutif untuk mengambil langkah-langkah dan
kebijakan guna mendapatkan pinjaman daerah dimaksud
dan menjadi kewajiban DPRD untuk memberikan dukungan
sesuai dengan fungsi dan tugasnya khususnya fungsi
legislasi seperti halnya peraturan daerah sepanjang hal itu
dimungkinkan dan dipersyaratkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
     Dewan juga menyadari jika kebijakan pinjaman ini
telah menjadi sorotan publik oleh karena merupakan
pinjaman jangka panjang yang pengembaliannya menjadi
kewajiban penyelenggara pemerintahan daerah yang akan
datang untuk dialokasikan dalam APBD selama 9 (sembilan)
tahun. Kesemuanya ini menjadi bahan pertimbangan panitia
khusus dalam membahasa raperda tersebut bersama tim
pemerintah daerah.
     Perlu kami sampaikan dalam forum ini, bahwa dalam
rapat pembahasan pansus bersama eksekutif pada tanggal
18 dan 19 Maret 2011, terjadi perbedaan persepsi yang

                             2
mendasar      dari    aspek    yuridis       yaitu   terkait    dengan
implementasi Pasal 12 huruf d dan Pasal 15 ayat (1) huruf a
PP   No.     54/2005     tentang        Pinjaman       Daerah     yang
mensyaratkan Persetujuan DPRD dalam hal pemerintah
daerah     mengajukan    rencana       pinjaman       daerah    kepada
pemerintah,     yang    hal    ini     belum      diimplementasikan.
Terhadap perbedaan persepsi tersebut,                 panitia khusus
bersama tim pemerintah daerah pada tanggal 24 Maret 2011
melakukan     konsultasi      ke     Pusat     Investasi   Pemerintah
Kementerian Keuangan, Bina Administrasi Keuangan Daerah
dan Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri.
     Dari hasil konsultasi tersebut disimpulkan, perlunya
Persetujuan    DPRD      melalui       rapat    paripurna      sebelum
rancangan peraturan daerah yang menjadi obyek bahasan
kita kali ini disetujui bersama. Dan hal ini oleh panitia
khusus telah merekomendasikan kepada Pimpinan DPRD
untuk dilakukan rapat pembahasan Persetujuan DPRD
tersebut    bersama    pemerintah        daerah      dan   selanjutnya
pengambilan keputusan melalui rapat paripurna dan ini
telah kita laksanakan bersama pada tanggal 19 April dan 20
April 2011 kemarin.
     Sebagaimana keempat raperda telah kita sepakati
bersama pada 20 April 2011, raperda pinjaman juga
mengalami perdebatan yang alot. Namun dengan semangat
kebersamaan dan musyawarah mufakat, dan menjunjung
tinggi prinsip demokrasi dan check and balances, sehingga
Alhamdulillah panitia khusus memperoleh kesepahaman
dengan     pemerintah    daerah        dalam      rangka    perbaikan
penyempurnaan raperda tersebut yang selengkapnya dapat
kami sampaikan sebagai berikut:


                                   3
1. Logo atau tanda lambang semula menggunakan lambang
  Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, diubah dengan
  tanda lambang Garuda, dan dibawah tanda lambang
  Garuda dituliskan GUBERNUR SULAWESI TENGGARA
  (dengan huruf kapital dan dicetak tebal)
2. Judul     diubah      menjadi        RANCANGAN      PERATURAN
  DAERAH       PROVINSI       SULAWESI       TENTANG      PINJAMAN
  DAERAH
3. Konsiderans        “Menimbang”           seluruhnya        diubah
  selengkapnya berbunyi :
   a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
     kesehatan      kepada       masyarakat     melalui    Anggaran
     Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi
     Tenggara       Tahun       Anggaran       2011    dialokasikan
     pembiayaannya            untuk     percepatan    pembangunan
     rumah sakit umum daerah tipe B yang sumbernya
     berasal dari pinjaman daerah;
   b. bahwa      untuk     merealisasikan       pinjaman      daerah
     sebagaimana dimaksud huruf a diatas diperlukan
     adanya      jaminan        dari     kewajiban    pengembalian
     pinjaman     yang        dipersyaratkan    melalui    peraturan
     daerah;
   c. bahwa      berdasarkan           pertimbangan   sebagaimana
     dimaksud huruf a dan huruf b maka perlu membentuk
     peraturan daerah tentang pinjaman daerah.


4. Ketentuan Pasal 1 Nomor urut 11, 12 dan 13 masing-
  masing di baris pertama yaitu frase           “management fee”,
  “administration     fee”,    dan      “commitment   fee”,   diubah
  sehingga       menjadi        “biaya      manajemen”,       “biaya
  administrasi” dan “biaya kesepakatan”.

                                   4
5. Ketentuan BAB III PERSYARATAN DAN TATA CARA
  PEMBERIAN PINJAMAN yang terdiri dari Pasal 4, Pasal 5,
  dan     Pasal      6   seluruhnya     diubah,    dan   mengadopsi
  Ketentuan BAB IV JUMLAH PINJAMAN, JANGKA WAKTU
  DAN BUNGA PINJAMAN yang terdiri dari Pasal 7, Pasal 8,
  dan Pasal 9.
6. Ketentuan BAB IV JUMLAH PINJAMAN, JANGKA WAKTU
  DAN BUNGA PINJAMAN                  yang terdiri dari Pasal 7 dan
  Pasal 8 seluruhnya diubah dan mengadopsi ketentuan
  BAB VI PENCAIRAN PINJAMAN yang terdiri dari Pasal 10
  dan Pasal 11.
7. Ketentuan BAB V PEMBAYARAN KEMBALI PINJAMAN
  terdiri dari Pasal 9 yang selengkapnya berbunyi :
                                 Pasal 9
  (1) Pembayaran kewajiban pemerintah daerah kepada PIP
        meliputi:
        a. pokok pinjaman;
        b. bunga pinjaman;
        c. biaya manajemen;
        d. biaya administrasi;
        e. biaya kesepakatan; dan
        f. sanksi dan/atau denda keterlambatan (apabila
              ada)
  (2)   Pembayaran kewajiban pemerintah daerah berupa
        pokok pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat
        (1)    huruf     a   adalah    jumlah     keseluruhan   dana
        sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan ditelah
        dipindahbukukan         oleh     PIP    kepada   pemerintah
        daerah.
  (3)   Pembayaran kewajiban Pemerintah Daerah berupa
        bunga pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat

                                  5
(1) huruf b adalah berpedoman pada tingkat terendah
      suku bunga sertifikat Bank Indonesia ditambah 2 %
      (dua persen) setiap tahun sebagaimana dimaksud
      dalam Pasal 6
(4)   Pembayaran kewajiban pemerintah daerah berupa
      bunga pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat
      (1) huruf c adalah biaya yang wajib dibayarkan di
      muka oleh pemerintah daerah kepada PIP sebesar
      0,50 (nol koma lima puluh persen) dari jumlah
      pinjaman atau sebesar Rp. 950.000.000,- (Sembilan
      ratus lima puluh juta rupiah).
(5)   Pembayaran kewajiban pemerintah daerah berupa
      bunga pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat
      (1) huruf d adalah biaya yang wajib dibayarkan
      dimuka kepada PIP selambat-lambatnya 14 (empat
      belas) hari kalender sebesar 0,25 % (nol koma dua
      puluh lima persen) dari jumlah pinjaman sebesar Rp.
      475.000.000,- (Empat ratus Tujuh Puluh Lima rjuta
      rupiah).
(6)   Pembayaran kewajiban pemerintah daerah berupa
      bunga pinjaman sebagaimana dimaksud ayat (1)
      huruf e adalah biaya yang wajib dibayarkan kepada
      PIP sebesar 0,50 % (nol koma lima puluh persen)
(7)   Pembayaran-pembayaran        yang   dilakukan     oleh
      pemerintah daerah dilakukan dengan cara sebagai
      berikut:
      a. Penyetoran atau pemindahbukuan rekening dari
        rekening kas umum pemerintah daerah ke rekening
        induk dana investasi PIP sejumlah nilai kewajiban
        pengembalian pokok pinjaman sesuai pencairan
        pinjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8

                             6
dan diterima di rekening induk dana investasi
        pada setiap tanggal jatuh tempo;
      b. penyetoran atau pemindahbukuan rekening dari
        rekening kas umum pemerintah daerah kepada
        rekening PIP sejumlah nilai kewajiban bunga
        sesuai terminasi pembayaran dan diterima di
        rekening pendapatan PIP pada setiap jatuh tempo;
      c. penyetoran atau pemindahbukuan rekening dari
        rekening kas umum pemerintah daerah kepada
        rekening PIP sejumlah nilai biaya manajemen dan
        biaya administrasi selambat-lambatnya 14 (empat
        belas) hari kalender;
      d. penyetoran atau pemindahbukuan rekening dari
        rekening kas umum pemerintah daerah ke rekening
        PIP     sejumlah   nilai    biaya   komitmen    sesuai
        terminasi/pembayaran yang telah ditetapkan oleh
        PPIP,    sanksi    dan/atau      denda   keterlambatan
        (apabila ada) dan diterima di rekening PIP.
(8)   Pembayaran kewajiban pengembalian nilai pokok
      pinjaman dan bunga sebagaimana dimaksud pada
      ayat (3) harus dilaksanakan tanpa menunggu surat
      tagihan dari PIP.
(9)   Pembayaran kembali pokok pinjaman yang wajib
      dilaksanakan oleh pemerintah daerah kepada PIP
      sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a adalah
      merupakan      prioritas     dan    dianggarkan    dalam
      pengeluaran    anggaran      pendapatan    dan    belanja
      daerah setiap tahun anggaran selama 9 (Sembilan)
      tahun termasuk masa tenggang mulai dari tahun
      2013 – 2019 dengan jumlah pembyaran setiap
      tahunnya sebesar Rp. 27.200.000.000,- (dua puluh

                              7
tujuh milyar dua ratus juta rupiah) dan khusus pada
          tahun terakhir yaitu pada tahun 2019 jumlah
          pembayaran sebesar Rp. 26.800.000,- (dua puluh
          enam milyar delapan ratus juta rupiah).
8. Ketentuan BAB VI PEMBAYARAN KEMBALI PINJAMAN
   yang    terdiri   dari   Pasal       12   diubah   dan   materinya
   mengadopsi ketentuan BAB V JAMINAN PEMBAYARAN
   PINJAMAN yang terdiri dari Pasal 10.
9. Ketentuan      Pasal     13   menjadi      Pasal   11    dan   Pasal
   selanjutnya menyesuaikan.


Rapat Dewan Yang Terhormat, Hadirin Yang Sama
Berbahagia…

    Demikianlah laporan Panitia Khusus yang dapat kami
sampaikan. Semoga apa yang kita lakukan hari ini memberi
manfaat     dan      kebaikan     untuk       masyarakat     Sulawesi
Tenggara. Amin. Terima kasih atas segala perhatiannya dan
mohon maaf bila ada kekurangan.

            Billahi Taufik Walhidayah
   Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakuh

                   Kendari, 21 April 2011
              Panitia Khusus Perumus 5 (Lima)
                Rancangan Peraturan Daerah
              Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
                Provinsi Sulawesi Tenggara

1. L.M. Rusman Emba, ST                                Ketua
2. H. Abdurrahman Shaleh AM., SH                       Wakil Ketua
3. La Ode Muh. Marshudi                                Wakil Ketua
4. Abdul Hasid Pedansa                                 Sekretaris
5. Firdaus Tahrir, SE., MM                             Anggota
6. Yaudu Salam Ajo, S.Pi                               Anggota

                                    8
7. Muh. Poli, S.Pd., M.Si             Anggota
8. Drs. H. Ryha Madi                  Anggota
9. Ir. H. Acmad Sunarko               Anggota
10. Drs. La Nika, M.Si                Anggota
11. Drs. H. La Ode Ndoloma, MM        Anggota
12. Muddin Musa, SH                   Anggota
13. Dr. H. L.M. Izat Manarfa, M.Sc.   Anggota
14. H. Soekarno, SH                   Anggota
15. Tasman Wahid, SH                  Anggota




                              9

More Related Content

What's hot

Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004
Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004
Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004YantiRohmayanti
 
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...Penataan Ruang
 
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprdPermen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprdFauzy Abdurrahman
 
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/DaerahPeraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/DaerahPenataan Ruang
 
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1apotek agam farma
 
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman DaerahPeraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman DaerahPenataan Ruang
 
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010apotek agam farma
 
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARAPEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARALily Herliana
 
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi PemerintahPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi PemerintahPenataan Ruang
 
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraUndang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraPenataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Penataan Ruang
 
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010Ade Suerani
 
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009Ade Suerani
 
Ak pemerintahan part 7
Ak pemerintahan part 7Ak pemerintahan part 7
Ak pemerintahan part 7HendiP1
 
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraUU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraJoy Irman
 
Laporan TA Nopember 2010
Laporan TA Nopember 2010Laporan TA Nopember 2010
Laporan TA Nopember 2010Ade Suerani
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Tatang Suwandi
 
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021CIkumparan
 

What's hot (20)

Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004
Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004
Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004
 
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...
 
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprdPermen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
 
2008 pmk-169
 2008 pmk-169 2008 pmk-169
2008 pmk-169
 
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/DaerahPeraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
 
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
 
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman DaerahPeraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah
 
138
138138
138
 
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
 
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARAPEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
 
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi PemerintahPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
 
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraUndang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
 
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
 
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
 
Ak pemerintahan part 7
Ak pemerintahan part 7Ak pemerintahan part 7
Ak pemerintahan part 7
 
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraUU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
 
Laporan TA Nopember 2010
Laporan TA Nopember 2010Laporan TA Nopember 2010
Laporan TA Nopember 2010
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara
 
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
 

Similar to RumahSakitPinjaman

PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDPENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDAde Suerani
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...iniPurwokerto
 
Pp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerah
Pp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerahPp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerah
Pp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerahmas_kus
 
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahPmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahHerry Prananto
 
Konsep pinjaman daerah
Konsep pinjaman daerahKonsep pinjaman daerah
Konsep pinjaman daerahHendra Jaya
 
Pp no 2_th_2012
Pp no 2_th_2012Pp no 2_th_2012
Pp no 2_th_2012gatothp
 
Uu 2003 nomor 17 keuangan negara
Uu 2003 nomor 17 keuangan negaraUu 2003 nomor 17 keuangan negara
Uu 2003 nomor 17 keuangan negaraMystic333
 
Uu 17 2003_keuangan_negara
Uu 17 2003_keuangan_negaraUu 17 2003_keuangan_negara
Uu 17 2003_keuangan_negaradesiyultini
 
Permen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdfPermen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdfdaniamri1982
 
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 hersu12345
 
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Penataan Ruang
 
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...jamestravolta
 
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasam...
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasam...Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasam...
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasam...Penataan Ruang
 
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Penataan Ruang
 
Uu no.17 thn 2003 tentang keuangan negara
Uu no.17 thn 2003 tentang keuangan negaraUu no.17 thn 2003 tentang keuangan negara
Uu no.17 thn 2003 tentang keuangan negaraAdi Kuntarto
 
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 SultraPendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 SultraAde Suerani
 
2011 Penyertaan modal bank jateng
2011 Penyertaan modal bank jateng2011 Penyertaan modal bank jateng
2011 Penyertaan modal bank jatengPA_Klaten
 

Similar to RumahSakitPinjaman (20)

PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDPENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
 
Pp no 78_2007
Pp no 78_2007Pp no 78_2007
Pp no 78_2007
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
 
PPno 2 2012
PPno 2  2012PPno 2  2012
PPno 2 2012
 
Pp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerah
Pp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerahPp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerah
Pp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerah
 
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahPmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
 
Konsep pinjaman daerah
Konsep pinjaman daerahKonsep pinjaman daerah
Konsep pinjaman daerah
 
Pp no 2_th_2012
Pp no 2_th_2012Pp no 2_th_2012
Pp no 2_th_2012
 
Uu 2003 nomor 17 keuangan negara
Uu 2003 nomor 17 keuangan negaraUu 2003 nomor 17 keuangan negara
Uu 2003 nomor 17 keuangan negara
 
Uu 17 2003_keuangan_negara
Uu 17 2003_keuangan_negaraUu 17 2003_keuangan_negara
Uu 17 2003_keuangan_negara
 
Permen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdfPermen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdf
 
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
 
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
 
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
 
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasam...
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasam...Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasam...
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasam...
 
UU Nomor 17 Tahun 2003
UU Nomor 17 Tahun 2003UU Nomor 17 Tahun 2003
UU Nomor 17 Tahun 2003
 
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
 
Uu no.17 thn 2003 tentang keuangan negara
Uu no.17 thn 2003 tentang keuangan negaraUu no.17 thn 2003 tentang keuangan negara
Uu no.17 thn 2003 tentang keuangan negara
 
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 SultraPendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
 
2011 Penyertaan modal bank jateng
2011 Penyertaan modal bank jateng2011 Penyertaan modal bank jateng
2011 Penyertaan modal bank jateng
 

More from Ade Suerani

Simulasi Pengisian Model DK-13
Simulasi Pengisian Model DK-13Simulasi Pengisian Model DK-13
Simulasi Pengisian Model DK-13Ade Suerani
 
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOL
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOLInformasi Pengisian Dk-13 PARPOL
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOLAde Suerani
 
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRDPedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRDAde Suerani
 
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011Ade Suerani
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...Ade Suerani
 
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010Ade Suerani
 
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRDTata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRDAde Suerani
 
RAPERDA PENGADAAN PNSD
RAPERDA PENGADAAN PNSDRAPERDA PENGADAAN PNSD
RAPERDA PENGADAAN PNSDAde Suerani
 
PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD
PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSDPENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD
PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSDAde Suerani
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalAde Suerani
 
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan PerdaPenjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan PerdaAde Suerani
 
Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Ade Suerani
 
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman DaerahPendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman DaerahAde Suerani
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraAde Suerani
 
FAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala DaerahFAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala DaerahAde Suerani
 
Laporan ta september
Laporan ta septemberLaporan ta september
Laporan ta septemberAde Suerani
 
SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA
SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA
SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA Ade Suerani
 
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDADASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDAAde Suerani
 
MEMORI DPRD SULTRA 2004-2009
MEMORI DPRD SULTRA 2004-2009MEMORI DPRD SULTRA 2004-2009
MEMORI DPRD SULTRA 2004-2009Ade Suerani
 

More from Ade Suerani (20)

Simulasi Pengisian Model DK-13
Simulasi Pengisian Model DK-13Simulasi Pengisian Model DK-13
Simulasi Pengisian Model DK-13
 
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOL
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOLInformasi Pengisian Dk-13 PARPOL
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOL
 
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRDPedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
 
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
 
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
 
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRDTata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
 
RAPERDA PENGADAAN PNSD
RAPERDA PENGADAAN PNSDRAPERDA PENGADAAN PNSD
RAPERDA PENGADAAN PNSD
 
PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD
PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSDPENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD
PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
 
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan PerdaPenjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
 
Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda
 
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman DaerahPendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
 
FAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala DaerahFAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala Daerah
 
Laporan ta september
Laporan ta septemberLaporan ta september
Laporan ta september
 
SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA
SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA
SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA
 
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDADASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
 
MEMORI DPRD SULTRA 2004-2009
MEMORI DPRD SULTRA 2004-2009MEMORI DPRD SULTRA 2004-2009
MEMORI DPRD SULTRA 2004-2009
 

Recently uploaded

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

RumahSakitPinjaman

  • 1. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA LAPORAN PANITIA KHUSUS atas RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PINJAMAN PEMERINTAH PROVINSI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT TIPE B Disampaikan oleh : Abdul Hasid Pedansa (Sekretaris Panitia Khusus) Dalam Rapat Paripurna DPRD Sultra, Kamis, 21 April 2011
  • 2. BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM Yth. Saudara Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Yth. Pimpinan dan Rekan-rekan Anggota DPRD Sulawesi Tenggara Yth. Saudari Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara Yth. Para Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sulawesi Tenggara Yth. Para Pejabat TNI POLRI Yth. Para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Undangan serta Hadirin yang berbahagia Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat Malam, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua Syukur alhamdulillah, malam ini kita kembali berkumpul dalam rapat paripurna dewan guna pengambilan keputusan atas Rancangan Peraturan Daerah tentang Pinjaman Pemerintah Provinsi Dalam Rangka Pembangunan Rumah Sakit Tipe B. Selanjutnya dapat kami sampaikan bahwa pembahasan raperda pinjaman tersebut diatas merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembahasan keempat raperda yang telah diputuskan terlebih dahulu kemarin. Bahwa, baru pada kesempatan kali ini kami dapat menyampaikan hasil-hasil pembahasan raperda pinjaman, disebabkan karena pembahasan raperda dimaksud mestinya didahului dengan Persetujuan DPRD atas pinjaman daerah, dan alhamdulillah mekanisme itu telah kita lalui bersama kemarin, 20 April 2011. 1
  • 3. Gubernur, Pimpinan dan Rapat Dewan Yang Berbahagia... Seperti kita ketahui bersama melalui APBD Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2011 telah dialokasikan anggaran untuk percepatan pembangunan rumah sakit umum daerah yang dananya berasal dari pinjaman daerah. Kebijakan anggaran tersebut ini ditempuh tidak terlepas dari kondisi rumah sakit umum daerah saat ini yang tidak lagi representatif dalam rangka memenuhi tuntutan pelayanan publik di bidang kesehatan, utamanya sarana untuk pasien rawat inap, dan ini tentunya menjadi tugas dan kewajiban pemerintah daerah utamanya saudara gubernur selaku pimpinan esksekutif untuk mengambil langkah-langkah dan kebijakan guna mendapatkan pinjaman daerah dimaksud dan menjadi kewajiban DPRD untuk memberikan dukungan sesuai dengan fungsi dan tugasnya khususnya fungsi legislasi seperti halnya peraturan daerah sepanjang hal itu dimungkinkan dan dipersyaratkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan juga menyadari jika kebijakan pinjaman ini telah menjadi sorotan publik oleh karena merupakan pinjaman jangka panjang yang pengembaliannya menjadi kewajiban penyelenggara pemerintahan daerah yang akan datang untuk dialokasikan dalam APBD selama 9 (sembilan) tahun. Kesemuanya ini menjadi bahan pertimbangan panitia khusus dalam membahasa raperda tersebut bersama tim pemerintah daerah. Perlu kami sampaikan dalam forum ini, bahwa dalam rapat pembahasan pansus bersama eksekutif pada tanggal 18 dan 19 Maret 2011, terjadi perbedaan persepsi yang 2
  • 4. mendasar dari aspek yuridis yaitu terkait dengan implementasi Pasal 12 huruf d dan Pasal 15 ayat (1) huruf a PP No. 54/2005 tentang Pinjaman Daerah yang mensyaratkan Persetujuan DPRD dalam hal pemerintah daerah mengajukan rencana pinjaman daerah kepada pemerintah, yang hal ini belum diimplementasikan. Terhadap perbedaan persepsi tersebut, panitia khusus bersama tim pemerintah daerah pada tanggal 24 Maret 2011 melakukan konsultasi ke Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan, Bina Administrasi Keuangan Daerah dan Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri. Dari hasil konsultasi tersebut disimpulkan, perlunya Persetujuan DPRD melalui rapat paripurna sebelum rancangan peraturan daerah yang menjadi obyek bahasan kita kali ini disetujui bersama. Dan hal ini oleh panitia khusus telah merekomendasikan kepada Pimpinan DPRD untuk dilakukan rapat pembahasan Persetujuan DPRD tersebut bersama pemerintah daerah dan selanjutnya pengambilan keputusan melalui rapat paripurna dan ini telah kita laksanakan bersama pada tanggal 19 April dan 20 April 2011 kemarin. Sebagaimana keempat raperda telah kita sepakati bersama pada 20 April 2011, raperda pinjaman juga mengalami perdebatan yang alot. Namun dengan semangat kebersamaan dan musyawarah mufakat, dan menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan check and balances, sehingga Alhamdulillah panitia khusus memperoleh kesepahaman dengan pemerintah daerah dalam rangka perbaikan penyempurnaan raperda tersebut yang selengkapnya dapat kami sampaikan sebagai berikut: 3
  • 5. 1. Logo atau tanda lambang semula menggunakan lambang Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, diubah dengan tanda lambang Garuda, dan dibawah tanda lambang Garuda dituliskan GUBERNUR SULAWESI TENGGARA (dengan huruf kapital dan dicetak tebal) 2. Judul diubah menjadi RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENTANG PINJAMAN DAERAH 3. Konsiderans “Menimbang” seluruhnya diubah selengkapnya berbunyi : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2011 dialokasikan pembiayaannya untuk percepatan pembangunan rumah sakit umum daerah tipe B yang sumbernya berasal dari pinjaman daerah; b. bahwa untuk merealisasikan pinjaman daerah sebagaimana dimaksud huruf a diatas diperlukan adanya jaminan dari kewajiban pengembalian pinjaman yang dipersyaratkan melalui peraturan daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b maka perlu membentuk peraturan daerah tentang pinjaman daerah. 4. Ketentuan Pasal 1 Nomor urut 11, 12 dan 13 masing- masing di baris pertama yaitu frase “management fee”, “administration fee”, dan “commitment fee”, diubah sehingga menjadi “biaya manajemen”, “biaya administrasi” dan “biaya kesepakatan”. 4
  • 6. 5. Ketentuan BAB III PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PINJAMAN yang terdiri dari Pasal 4, Pasal 5, dan Pasal 6 seluruhnya diubah, dan mengadopsi Ketentuan BAB IV JUMLAH PINJAMAN, JANGKA WAKTU DAN BUNGA PINJAMAN yang terdiri dari Pasal 7, Pasal 8, dan Pasal 9. 6. Ketentuan BAB IV JUMLAH PINJAMAN, JANGKA WAKTU DAN BUNGA PINJAMAN yang terdiri dari Pasal 7 dan Pasal 8 seluruhnya diubah dan mengadopsi ketentuan BAB VI PENCAIRAN PINJAMAN yang terdiri dari Pasal 10 dan Pasal 11. 7. Ketentuan BAB V PEMBAYARAN KEMBALI PINJAMAN terdiri dari Pasal 9 yang selengkapnya berbunyi : Pasal 9 (1) Pembayaran kewajiban pemerintah daerah kepada PIP meliputi: a. pokok pinjaman; b. bunga pinjaman; c. biaya manajemen; d. biaya administrasi; e. biaya kesepakatan; dan f. sanksi dan/atau denda keterlambatan (apabila ada) (2) Pembayaran kewajiban pemerintah daerah berupa pokok pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah jumlah keseluruhan dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan ditelah dipindahbukukan oleh PIP kepada pemerintah daerah. (3) Pembayaran kewajiban Pemerintah Daerah berupa bunga pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat 5
  • 7. (1) huruf b adalah berpedoman pada tingkat terendah suku bunga sertifikat Bank Indonesia ditambah 2 % (dua persen) setiap tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 (4) Pembayaran kewajiban pemerintah daerah berupa bunga pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah biaya yang wajib dibayarkan di muka oleh pemerintah daerah kepada PIP sebesar 0,50 (nol koma lima puluh persen) dari jumlah pinjaman atau sebesar Rp. 950.000.000,- (Sembilan ratus lima puluh juta rupiah). (5) Pembayaran kewajiban pemerintah daerah berupa bunga pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d adalah biaya yang wajib dibayarkan dimuka kepada PIP selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebesar 0,25 % (nol koma dua puluh lima persen) dari jumlah pinjaman sebesar Rp. 475.000.000,- (Empat ratus Tujuh Puluh Lima rjuta rupiah). (6) Pembayaran kewajiban pemerintah daerah berupa bunga pinjaman sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf e adalah biaya yang wajib dibayarkan kepada PIP sebesar 0,50 % (nol koma lima puluh persen) (7) Pembayaran-pembayaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Penyetoran atau pemindahbukuan rekening dari rekening kas umum pemerintah daerah ke rekening induk dana investasi PIP sejumlah nilai kewajiban pengembalian pokok pinjaman sesuai pencairan pinjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 6
  • 8. dan diterima di rekening induk dana investasi pada setiap tanggal jatuh tempo; b. penyetoran atau pemindahbukuan rekening dari rekening kas umum pemerintah daerah kepada rekening PIP sejumlah nilai kewajiban bunga sesuai terminasi pembayaran dan diterima di rekening pendapatan PIP pada setiap jatuh tempo; c. penyetoran atau pemindahbukuan rekening dari rekening kas umum pemerintah daerah kepada rekening PIP sejumlah nilai biaya manajemen dan biaya administrasi selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender; d. penyetoran atau pemindahbukuan rekening dari rekening kas umum pemerintah daerah ke rekening PIP sejumlah nilai biaya komitmen sesuai terminasi/pembayaran yang telah ditetapkan oleh PPIP, sanksi dan/atau denda keterlambatan (apabila ada) dan diterima di rekening PIP. (8) Pembayaran kewajiban pengembalian nilai pokok pinjaman dan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus dilaksanakan tanpa menunggu surat tagihan dari PIP. (9) Pembayaran kembali pokok pinjaman yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah kepada PIP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a adalah merupakan prioritas dan dianggarkan dalam pengeluaran anggaran pendapatan dan belanja daerah setiap tahun anggaran selama 9 (Sembilan) tahun termasuk masa tenggang mulai dari tahun 2013 – 2019 dengan jumlah pembyaran setiap tahunnya sebesar Rp. 27.200.000.000,- (dua puluh 7
  • 9. tujuh milyar dua ratus juta rupiah) dan khusus pada tahun terakhir yaitu pada tahun 2019 jumlah pembayaran sebesar Rp. 26.800.000,- (dua puluh enam milyar delapan ratus juta rupiah). 8. Ketentuan BAB VI PEMBAYARAN KEMBALI PINJAMAN yang terdiri dari Pasal 12 diubah dan materinya mengadopsi ketentuan BAB V JAMINAN PEMBAYARAN PINJAMAN yang terdiri dari Pasal 10. 9. Ketentuan Pasal 13 menjadi Pasal 11 dan Pasal selanjutnya menyesuaikan. Rapat Dewan Yang Terhormat, Hadirin Yang Sama Berbahagia… Demikianlah laporan Panitia Khusus yang dapat kami sampaikan. Semoga apa yang kita lakukan hari ini memberi manfaat dan kebaikan untuk masyarakat Sulawesi Tenggara. Amin. Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf bila ada kekurangan. Billahi Taufik Walhidayah Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakuh Kendari, 21 April 2011 Panitia Khusus Perumus 5 (Lima) Rancangan Peraturan Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara 1. L.M. Rusman Emba, ST Ketua 2. H. Abdurrahman Shaleh AM., SH Wakil Ketua 3. La Ode Muh. Marshudi Wakil Ketua 4. Abdul Hasid Pedansa Sekretaris 5. Firdaus Tahrir, SE., MM Anggota 6. Yaudu Salam Ajo, S.Pi Anggota 8
  • 10. 7. Muh. Poli, S.Pd., M.Si Anggota 8. Drs. H. Ryha Madi Anggota 9. Ir. H. Acmad Sunarko Anggota 10. Drs. La Nika, M.Si Anggota 11. Drs. H. La Ode Ndoloma, MM Anggota 12. Muddin Musa, SH Anggota 13. Dr. H. L.M. Izat Manarfa, M.Sc. Anggota 14. H. Soekarno, SH Anggota 15. Tasman Wahid, SH Anggota 9