SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
FEB UTS
PEMBANGUNAN DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
Kebutuhan terhadap Strategi Baru
Pembangunan … (1/2)
 Pembangunan merepresentasikan proses transformasi
masyarakat, perpindahan dari cara berfikir tradisional,
pola hidup tradisional, metode produksi tradisional,
ke cara yang “modern”.
 Sebagian besar strategi pembangunan hanya berfokus
pada sebagian elemen transformasi ini, khususnya
yaitu ekonomi.
 Ekonomi adalah penting, namun fokus yang berlebihan
terhadap ekonomi telah mengaburkan makna antara ekonomi
sebagai cara dan sebagai tujuan pembangunan.
 PDB per kapita yang tinggi bukanlah tujuan, tetapi cara untuk
mentransformasi masyarakat menuju masyarakat dengan
standar hidup yang lebih tinggi, dengan kemiskinan yang
lebih sedikit, dengan pendidikan dan kesehatan yang lebih
baik.
Kebutuhan terhadap Strategi Baru
Pembangunan … (2/2)
 Ekonomi telah menjadi strategi sekaligus tujuan pembangunan.
 Development programming model yang populer pada era 60-an, secara
sederhana memandang pembangunan sebagai cara meningkatkan
efisiensi alokatif dan akumulasi kapital, termasuk dengan utang luar
negeri dan tingkat suku bunga domestik yang lebih tinggi.
 Pada era 70-an dan 80-an, fokus pembangunan beralih ke sektor
publik yang dipandang lebih sebagai masalah daripada solusi
pembangunan. Strategi pembangunan menurut perspektif ini adalah
bergantung penuh pada sistem pasar dan menghapus distorsi yang
diakibatkan pemerintah seperti proteksi, subsidi, dan kepemilikan
pemerintah di BUMN.
 Di era 90-an, fokus pembangunan beralih ke masalah-masalah
makroekonomi dan menganjurkan “adjustment” terhadap
ketidakseimbangan fiskal dan kebijakan moneter yang tidak terarah.
 Semua strategi pembangunan diatas memandang pembangunan
sebagai masalah teknikal yang hanya membutuhkan solusi
teknikal dengan algoritma yang lebih baik, kebijakan
perdagangan dan investasi yang lebih baik, dan kerangka
makroekonomi yang lebih baik.
 Strategi pembangunan tidak pernah mencapai ke masyarakat.
Evolusi Pemikiran Tentang
Pembangunan … (Meier, 2001)
 Goals of Development
 GDP  Real per capita GDP  Non-monetary indicator (HDI) 
Mitigation of poverty  Entitlements and capabilities  Freedom 
Sustainable development
 Macroeconomic Growth Theory
 Harrod-Domar analysis  Solow sources of growth  New growth theory
 Capital Accumulation
 Physical capital  Human capital  Knowledge capital  Social capital
 State and Market
 Market failures  Non-market failures  New market failures 
Institutional failures
 Government Intervention
 Programming and planning  Minimalist government 
Complementarity of government and market
 Policy Reform
 “poor because poor”  poor because poor policies “get prices right” “get
all policies right”  “get institutions right”
Ukuran Kemajuan Suatu
Ekonomi
 Pendapatan perkapitanya harus agak tinggi
 Pendapatan perkapitanya senantiasa naik
 Kecenderungan kenaikan pendapatan perkapita harus terus
menerus dan mandiri
Dengan standar ini Kuwait tidak dapat digolongkan sebagai
negara maju,meskipun pendapatan perkapitanya jauh
melampaui negara manapun. Karena ini adalah hasil royalti
minyak.
Jepang 1953 pendapatan perkapitanya separoh dari Israel,
uruguay,namun digolongkan sebagai negara maju karena
setiap tahunnya ada kenaikkan pencapatan perkapita yang
cepat.
Pembangunan dalam Perspektif
Islam …
 Pembangunan di dalam Islam bermakna menciptakan
keseimbangan dan harmoni, keadilan dan perdamaian,
keindahan dan kemakmuran.
 Pembangunan bermakna membangun manusia secara
keseluruhan: jiwa, pikiran, dan jasad.
 Pembangunan harus mencakup aspek material,
kultural, dan politik, namun pada saat yang sama
pembangunan juga harus mencakup aspek moral dan
spiritual.
 Pembangunan material yang mengabaikan moralitas
dan spiritualitas, tidak akan mampu mempertahankan
pertumbuhan dalam jangka panjang.
 Pertumbuhan ekonomi tanpa nilai moral dan spiritual
hanya akan menjadi masalah, beban, dan penderitaan.
Model Pembangunan Ibnu
Khaldun, 1332-1404 M … (1/3)
 Keseluruhan model Ibnu Khaldun terangkum dalam 8
prinsip (kalimat hikamiyyah) dari kebijaksanaan politik:
 Kekuatan kedaulatan (al-mulk) tidak dapat dipertahankan kecuali
dengan mengimplementasikan Syariah (S)
 Syariah tidak dapat diimplementasikan kecuali oleh sebuah
kedaulatan (al-mulk)  (G)
 Kedaulatan tidak akan memperoleh kekuatan kecuali bila didukung
oleh sumber daya manusia (ar-rijal) (N)
 Sumber daya manusia tidak dapat dipertahankan kecuali dengan
harta benda (al-mal) (W)
 Harta benda tidak dapat diperoleh kecuali dengan pembangunan
(al-’imarah) (g)
 Pembangunan tidak dapat dicapai kecuali dengan keadilan (al-’adl)
 (j)
 Keadilan merupakan tolok ukur (al-mizan) yang dipakai Allah untuk
mengevaluasi manusia
 Kedaulatan dibebankan tanggung jawab untuk menegakkan
keadilan
Model Pembangunan Ibnu
Khaldun, 1332-1404 M … (2/3)
 Model Ibnu Khaldun tidak menunjukkan satu penyebab tunggal
dari kejatuhan peradaban Islam.
 Model bersifat lintas disiplin dan menggunakan pendekatan daur
sebab-akibat yang dinamis.
 Dalam model Ibnu Khaldun ini, semua komponen bangsa terkait
satu sama lain secara erat.
 Jika satu faktor runtuh, kemudian tidak dikoreksi, maka ia akan
berfungsi sebagai mekanisme pemicu yang memperlemah faktor-
faktor lainnya; dan pada gilirannya akan mempercepat kejatuhan
peradaban.
 Dalam jangka panjang, semua faktor menjadi terkait erat
sehingga sulit membedakan mana sebab dan mana akibat.
 Maka menjadi tidak bermakna untuk memisahkan sejarah ekonomi
Islam dari sejarah politik, sosial, dan agama.
 Daur sebab-akibat yang dinamis dalam jangka panjang ini
disebut Daur Keadilan (circle of equity)
 Delapan kalimat (kalimat hikamiyyah) dari kebijaksanaan politik,
masing-masing dihubungkan dengan yang lain untuk memperoleh
kekuatan, dalam sebuah alur daur dimana permulaan dan akhir tidak
dapat dibedakan
Model Pembangunan Ibnu
Khaldun, 1332-1404 M … (3/3)
 Model pembangunan Ibnu Khaldun dapat ditunjukkan
dalam hubungan fungsional berikut:
 G = f (S, N, W, g, j)
 G menjadi variabel dependent karena fokus analisis
Ibnu Khaldun adalah menjelaskan jatuh bangun-nya
sebuah negara atau peradaban.
 Menurut Ibnu Khaldun, kekuatan dan kelemahan suatu
pemerintahan bergantung pada kekuatan dan kelemahan
otoritas politik (wazi’) yang dikandungnya.
 Dalam jangka panjang, otoritas politik (G) harus
menjamin kesejahteraan rakyat (N) dengan
menyediakan lingkungan yang kondusif untuk
pembangunan (g), distribusi pendapatan (W), dan
penegakan keadilan (j) melalui implementasi syariah
(S).
Siklus Chapra, 2000 … (1/4)
 M. Umar Chapra memformulasikan pemikiran Ibnu
Khaldun dalam suatu siklus yang berurutan, lengkap
dengan hubungan sebab akibat antar komponen
pembangunan.
 Ibnu Khaldun menjelaskan perlunya pembangunan yang
terdiri atas pengembangan syariah (S), pengembangan
masyarakat (N), peningkatan kekayaan (W), penegakan keadilan
dan pembangunan (j&g), dan peran pemerintah (G).
 Menurut Chapra kelima komponen itu bergerak dalam dua
siklus, yaitu siklus kemajuan dan siklus kemunduran 
Siklus Chapra, The Future of Economics: An Islamic Perspective,
2000.
 Siklus kemajuan: syariah (S)  masyarakat (N)  kekayaan (W)
 keadilan dan pembangunan (j&g)  pemerintah (G) 
syariah (S).
 Siklus kemunduran: keadilan dan pembangunan (j&g) 
kekayaan (W)  masyarakat (N)  syariah (S)  pemerintah
(G)  keadilan dan pembangunan (j&g)
Siklus Chapra, 2000 … (2/4)
 Siklus Chapra, 2000.
 Siklus kemajuan:
syariah (S) 
masyarakat (N) 
kekayaan (W) 
keadilan dan
pembangunan (j&g) 
pemerintah (G) 
syariah (S).
 Siklus kemunduran:
keadilan dan
pembangunan (j&g) 
kekayaan (W) 
masyarakat (N) 
syariah (S) 
pemerintah (G) 
keadilan dan
pembangunan (j&g)
Siklus Chapra, 2000 … (3/4)
 Dalam siklus kemajuan arahnya: syariah (S) 
masyarakat (N)  kekayaan (W)  keadilan &
pembangunan (j&g)  pemerintah (G)  syariah
(S).
 Tanamkan kesadaran syariah (S), kemudian kembangkan
masyarakat sehingga terciptalah masyarakat (N) yang
paham syariah.
 Langkah selanjutnya adalah meningkatkan kekayaan (W)
masyarakat paham syariah ini.
 Bila ini tercapai maka aspek pembangunan lainnya tidak
dapat diabaikan dan yang terpenting adalah penegakan
keadilan dan pembangunan (j&g).
 Pada tahap ini kita memiliki masyarakat paham syariah
yang kaya dan berkeadilan.
 Tahap selanjutnya adalah menegakkan pemerintahan yang
kuat (G).
Siklus Chapra, 2000 … (4/4)
 Dalam siklus kemunduran arahnya: keadilan &
pembangunan (j&g)  kekayaan (W)  masyarakat (N) 
syariah (S)  pemerintah (G)  keadilan & pembangunan
(j&g)
 Jika keadaan anarkis dan chaos, dimana hukum tidak
ditegakkan dan pembangunan tidak berorientasi pada keadilan
(j&g)  maka kekayaan yang telah terakumulasi akan sirna
(W) terjarah oleh tindakan anarkis  lapangan kerja dan
kegiatan masyarakat menyusut (N)  syariah terasa seperti
utopia (S)  dan akhirnya melemahnya pemerintahan (G).
 Dengan strategi yang tepat, siklus kemunduran ini dapat
dibalik menjadi siklus kemajuan.
 Misalkan, menyusutnya kegiatan mayarakat dan lapangan
kerja menjadi titik balik kesadaran masyarakat untuk kembali
kepada syariah (S).
 Ramainya kesadaran untuk kembali kepada syariah akan
mendorong bangkitnya lagi masyarakat, sehingga siklusnya
berubah menjadi siklus kemajuan.
Model Dinamika Pembangunan …
 Model Ibnu Khaldun G = f (S, N, W, g, j) tidak selalu
berputar searah, namun bisa menjadi hubungan
sebab akibat multi-arah dan saling bergantung.
 Variabel independen dapat menjadi variabel dependen dan
yang lainnya menjadi variabel independen.
 Dengan kata lain, mekanisme pemicu kejatuhan
suatu peradaban (yang dalam model Ibnu Khaldun
disebabkan oleh kegagalan G), tidak selalu sama
bagi semua masyarakat.
 Disintegrasi keluarga, yang merupakan bagian dari N,
dapat memicu kemerosotan SDM (N) yang merupakan
elemen dasar pembangun peradaban.
 Kelemahan dalam perekonomian (W) dapat dipicu oleh
sistem ekonomi yang cacat (S) atau nilai-nilai dan
institusi yang tidak berguna (S).
Masalah Dasar Perekonomian (W) dan
Sistem Ekonomi …
 Terdapat 3 pertanyaan fundamental dalam
perekonomian:
 Komoditi apa yang diproduksi? Dan berapa kuantitas-
nya?
 Bagaimana komoditi diproduksi?
 Untuk siapa komoditi diproduksi?
 Dalam menjawab 3 pertanyaan fundamental ini,
perekonomian-perekonomian memiliki jawaban
yang berbeda:
 Market economy  laissez-faire
 Planned economy
 Mixed economy
Klasifikasi Sistem Ekonomi …
 Sistem ekonomi adalah sekumpulan institusi yang mengatur,
memfasilitasi dan mengkoordinasikan perilaku ekonomi dari
masyarakat.
 Institusi adalah organisasi, praktek, konvensi, atau adat yang
penting dan persisten dalam kehidupan masyarakat.
 Klasifikasi sistem ekonomi umumnya didasarkan pada
beberapa faktor:
 System of ownership  monarch, private, “socially”
 System of coordination/allocation  tradition, market, planned
(command planning – indicative planning)
 System of incentives  coercive, material, moral
 System of objectives  freedom, welfare, equity, stability,
environment protection, etc
 Konstitusi Indonesia memiliki jawaban khas:
  Pasal 27 ayat 2 UUD 1945, Pasal 33 ayat 1-4 UUD 1945, Pasal
34 ayat 1-3 UUD 1945
Sistem Ekonomi Islam … (1/3)
 Sebagian pihak masih sering memandang Ekonomi Islam
secara skeptis.
 Ekonomi Islam tampil tidak untuk mengentaskan berbagai
permasalahan ekonomi kontemporer, namun dipandang lebih
dimotivasi oleh isu politik dan kultural dalam konteks
menolak infiltrasi pemikiran Barat dalam masyarakat Islam.
 Karena lebih bernuansa politis-kultural itulah maka Ekonomi
Islam dianggap tidak memenuhi koherensi, presisi dan
realisme dari kaidah-kaidah Ilmiah.
 Sejak awal kebangkitan-nya hingga kini, karakteristik
fundamental Ekonomi Islam hanyalah pelarangan riba, yang
lainnya adalah zakat dan filter moral Islam untuk setiap
pengambilan keputusan ekonomi.
 Klaim-klaim seperti ini seringkali didasari oleh
ketidakpahaman dan kurangnya pengetahuan yang
memadai tentang Islam, sumber-sumber hukum-nya,
sejarah-nya, dan metodologi yang diperlukan untuk
memahami-nya.
Sistem Ekonomi Islam … (2/3)
Sistem Finansial non-riba, non-gharar, non-maysir
Sistem Moneter Emas-Dinar
Sistem Fiskal Zakat
Sistem Tujuan Maqashid Syariah
Sistem Alokasi melalui
Mekanisme Pasar dengan
Pengawasan yang luas dan
ketat (Hisbah)
Sistem Kepemilikan
Pribadi, Wakaf dan
Kepemilikan Bersama
untuk barang-barang yang
menguasai hajat hidup
orang banyak
Sistem Insentif Moral dan Material
Sumber: Assessment Penulis
Gambar 1. Sistem Ekonomi Syariah
Sistem Finansial non-riba, non-gharar, non-maysir
Sistem Moneter Emas-Dinar
Sistem Fiskal Zakat
Sistem Tujuan Maqashid Syariah
Sistem Alokasi melalui
Mekanisme Pasar dengan
Pengawasan yang luas dan
ketat (Hisbah)
Sistem Kepemilikan
Pribadi, Wakaf dan
Kepemilikan Bersama
untuk barang-barang yang
menguasai hajat hidup
orang banyak
Sistem Insentif Moral dan Material
Sumber: Assessment Penulis
Gambar 1. Sistem Ekonomi Syariah
Sistem Ekonomi Islam … (3/3)
 Sistem ekonomi Islam memiliki bentuk yang jelas dan
utuh, dimana sistem berdiri diatas:
 Fondasi: (i) sistem finansial non-riba, non-maysir dan non-
gharar; (ii) sistem moneter emas-dinar; (iii) sistem fiskal
berbasis zakat;
 Pilar: (i) sistem alokasi melalui mekanisme pasar dengan
pengawasan pasar yang luas dan ketat (hisbah); dan (ii) sistem
kepemilikan pribadi, wakaf dan kepemilikan bersama untuk
barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.
 Atap: (i) sistem insentif moral dan material; dan (ii) sistem
tujuan maqashid syariah.
 Pondasi adalah basis bagi sistem agar berjalan dengan adil
dan merata.
 Pilar adalah mekanisme utama dalam sistem agar
produksi, konsumsi dan distribusi barang dan jasa berjalan
efisien.
 Atap adalah panduan bagi sistem agar mampu mencapai
tujuan-tujuan normatif.
Fondasi Sistem … (1/2)
 Sistem finansial non-riba, non-maysir dan non-gharar
 Islam melarang riba namun tidak melarang laba sebagai hasil
(return) untuk usaha wirausahawan dan modal finansial.
 Islam memiliki dua bentuk utama pengaturan finansial dari
bisnis yaitu mudharabah dan musyarakah. Pada transaksi
dimana bagi-hasil tidak dapat diaplikasikan, bentuk
pembiayaan lain dapat diterapkan seperti qard al-hasanah, bai’
mua’jjal, bai’ salam, ijarah, dan murabahah.
 Sistem moneter emas-dinar
 Dalam Islam, sistem uang yang mendapat dukungan adalah
sistem uang yang stabil dan non-inflatoir.
 Islam memberi keleluasaan yang luas untuk bentuk uang
dan sistem pembayaran-nya, namun menekankan stabilitas
dari nilai uang sebagai syarat utama.
 Sistem fiskal berbasis zakat
Fondasi Sistem … (2/2)
 Sistem finansial non-riba, non-maysir dan non-
gharar
 Sistem moneter emas-dinar
 Sistem fiskal berbasis zakat
 Zakat memiliki fungsi alokasi, distribusi, dan sekaligus
stabilisasi dalam perekonomian.
 Khums adalah seperlima bagian dari anfal (ghanimah) yang
menjadi kekayaan publik (QS 8: 41).
 Fay’ (QS 59: 7) adalah segala tanggungan yang dibebankan
kepada harta kekayaan orang non-Muslim (ahl al-dhimmah)
melalui penaklukan damai yang manfaatnya dibagi rata
demi kepentingan umum.
 Seluruh pendapatan publik yang berkembang dalam
sejarah Islam masuk dibawah kategori fay’ seperti jizyah,
kharaj dan ushr.
Pilar Sistem …
 Sistem alokasi melalui mekanisme pasar dengan pengawasan
pasar yang luas dan ketat (hisbah)
 Islam mengakui dan menghormati mekanisme pasar sebagai
instrument utama dalam alokasi dan distribusi sumber daya, yang
terjadi atas dasar kerelaan (QS 4: 29). Namun kekuatan pasar ini harus
melewati filter moral terlebih dahulu sehingga permintaan (demand)
dan penawaran (supply) pasar yang terbentuk akan konsisten dengan
pencapaian tujuan-tujuan normatif.
 Lebih jauh lagi, pembentukan harga dan transaksi dalam pasar
mendapat pengawasan ketat agar menghasilkan pasar yang bebas
distorsi. Dalam Islam, fungsi ini dijalankan oleh institusi hisbah.
 Sistem kepemilikan pribadi, wakaf dan kepemilikan bersama
untuk barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.
 Secara umum, Islam mengizinkan, menerima, dan menghormati
kepemilikan oleh individu, namun tidak secara absolut.
 Untuk barang dan jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak
(dharuri), Islam menetapkan adanya kepemilikan bersama.
 Dalam Islam, individu dapat memberikan harta-nya untuk
kepentingan sosial dan dikelola melalui usaha kolektif sukarela tanpa
ada keterlibatan atau intervensi pemerintah (wakaf).
Atap Sistem …
 Sistem insentif moral dan material
 Dorongan ekonomi dalam Islam harus berada dalam
kerangka kepentingan sosial.
 Islam mendorong individu untuk mengejar kepentingan
pribadi mereka di dalam kerangka kepentingan sosial
dimana terdapat konflik antara self-interest dan social interest,
dengan cara memberi perspektif jangka panjang bagi
kepentingan pribadi – menarik kepentingan pribadi melebihi
jangka waktu dunia ke akhirat.
 Sistem tujuan maqashid syariah
 Tujuan utama syariah Islam (maqashid syariah) adalah
mewujudkan kemaslahatan manusia, yang terletak pada
perlindungan terhadap agama (dien), jiwa (nafs), akal (aqal),
keturunan (nasl), dan kekayaan (maal).
 Apa saja yang menjamin terlindunginya lima perkara ini
berarti melindungi kepentingan umum (maslahah) dan
dikehendaki.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratKaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Arif Arif
 
Presentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAPresentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBA
Aini29
 

What's hot (20)

Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratKaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
 
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
 
konsep muamalah dalam islam
konsep muamalah dalam islamkonsep muamalah dalam islam
konsep muamalah dalam islam
 
MAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAHMAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAH
 
murabahah
murabahahmurabahah
murabahah
 
Konsep dasar ekonomi islam
Konsep dasar ekonomi islamKonsep dasar ekonomi islam
Konsep dasar ekonomi islam
 
Presentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAPresentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBA
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
 
Hakikat etika bisnis islam
Hakikat etika bisnis islamHakikat etika bisnis islam
Hakikat etika bisnis islam
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Ppt jual beli
Ppt jual beliPpt jual beli
Ppt jual beli
 
Pasar dalam islam
Pasar dalam islamPasar dalam islam
Pasar dalam islam
 
Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4
 
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto ApriyantoOrganisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
 
Mekanisme pasar dalam islam
Mekanisme pasar dalam islamMekanisme pasar dalam islam
Mekanisme pasar dalam islam
 
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamPpt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
 
Presentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh ZakatPresentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh Zakat
 
PPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islamPPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islam
 

Similar to Pertemuan 10 pembangunan dalam perspektif islam

Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt
Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.pptPetemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt
Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt
zahari15
 
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunanPergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Wiekewardani
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
vedro agasi
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
nellyspd
 

Similar to Pertemuan 10 pembangunan dalam perspektif islam (20)

Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt
Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.pptPetemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt
Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
BPES3063-TOPIK_7
BPES3063-TOPIK_7BPES3063-TOPIK_7
BPES3063-TOPIK_7
 
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
 
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunanPergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
 
FIX PP BARU.pptx
FIX PP BARU.pptxFIX PP BARU.pptx
FIX PP BARU.pptx
 
Neo klasik
Neo klasikNeo klasik
Neo klasik
 
Ekonomi pembangunan
Ekonomi pembangunanEkonomi pembangunan
Ekonomi pembangunan
 
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
 
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxEkonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
Presentation4.pptx pertumbuhan ekonomi
Presentation4.pptx  pertumbuhan ekonomiPresentation4.pptx  pertumbuhan ekonomi
Presentation4.pptx pertumbuhan ekonomi
 
Pendidikan dan demokrasi dalam transisi (prakondisi menuju era globaliasi)
Pendidikan dan demokrasi dalam transisi (prakondisi menuju era globaliasi)Pendidikan dan demokrasi dalam transisi (prakondisi menuju era globaliasi)
Pendidikan dan demokrasi dalam transisi (prakondisi menuju era globaliasi)
 
(4)pertumbuhan ekonomi
(4)pertumbuhan ekonomi(4)pertumbuhan ekonomi
(4)pertumbuhan ekonomi
 
Manajemen pembangunan
Manajemen pembangunanManajemen pembangunan
Manajemen pembangunan
 
Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...
Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...
Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...
 
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomiPertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
 
135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan
 

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT)

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT) (20)

PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptxPERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
 
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk managementTata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk management
 
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEKMANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
 
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Pertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptxPertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptx
 
PERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptxPERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptx
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
 
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptxMateri 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
 
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptxMateri 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
 
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptxMateri 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
 
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan PerusahaanMateri 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
 
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptxMateri 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
 
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 

Recently uploaded

uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaCara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 

Pertemuan 10 pembangunan dalam perspektif islam

  • 2. Kebutuhan terhadap Strategi Baru Pembangunan … (1/2)  Pembangunan merepresentasikan proses transformasi masyarakat, perpindahan dari cara berfikir tradisional, pola hidup tradisional, metode produksi tradisional, ke cara yang “modern”.  Sebagian besar strategi pembangunan hanya berfokus pada sebagian elemen transformasi ini, khususnya yaitu ekonomi.  Ekonomi adalah penting, namun fokus yang berlebihan terhadap ekonomi telah mengaburkan makna antara ekonomi sebagai cara dan sebagai tujuan pembangunan.  PDB per kapita yang tinggi bukanlah tujuan, tetapi cara untuk mentransformasi masyarakat menuju masyarakat dengan standar hidup yang lebih tinggi, dengan kemiskinan yang lebih sedikit, dengan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.
  • 3. Kebutuhan terhadap Strategi Baru Pembangunan … (2/2)  Ekonomi telah menjadi strategi sekaligus tujuan pembangunan.  Development programming model yang populer pada era 60-an, secara sederhana memandang pembangunan sebagai cara meningkatkan efisiensi alokatif dan akumulasi kapital, termasuk dengan utang luar negeri dan tingkat suku bunga domestik yang lebih tinggi.  Pada era 70-an dan 80-an, fokus pembangunan beralih ke sektor publik yang dipandang lebih sebagai masalah daripada solusi pembangunan. Strategi pembangunan menurut perspektif ini adalah bergantung penuh pada sistem pasar dan menghapus distorsi yang diakibatkan pemerintah seperti proteksi, subsidi, dan kepemilikan pemerintah di BUMN.  Di era 90-an, fokus pembangunan beralih ke masalah-masalah makroekonomi dan menganjurkan “adjustment” terhadap ketidakseimbangan fiskal dan kebijakan moneter yang tidak terarah.  Semua strategi pembangunan diatas memandang pembangunan sebagai masalah teknikal yang hanya membutuhkan solusi teknikal dengan algoritma yang lebih baik, kebijakan perdagangan dan investasi yang lebih baik, dan kerangka makroekonomi yang lebih baik.  Strategi pembangunan tidak pernah mencapai ke masyarakat.
  • 4. Evolusi Pemikiran Tentang Pembangunan … (Meier, 2001)  Goals of Development  GDP  Real per capita GDP  Non-monetary indicator (HDI)  Mitigation of poverty  Entitlements and capabilities  Freedom  Sustainable development  Macroeconomic Growth Theory  Harrod-Domar analysis  Solow sources of growth  New growth theory  Capital Accumulation  Physical capital  Human capital  Knowledge capital  Social capital  State and Market  Market failures  Non-market failures  New market failures  Institutional failures  Government Intervention  Programming and planning  Minimalist government  Complementarity of government and market  Policy Reform  “poor because poor”  poor because poor policies “get prices right” “get all policies right”  “get institutions right”
  • 5. Ukuran Kemajuan Suatu Ekonomi  Pendapatan perkapitanya harus agak tinggi  Pendapatan perkapitanya senantiasa naik  Kecenderungan kenaikan pendapatan perkapita harus terus menerus dan mandiri Dengan standar ini Kuwait tidak dapat digolongkan sebagai negara maju,meskipun pendapatan perkapitanya jauh melampaui negara manapun. Karena ini adalah hasil royalti minyak. Jepang 1953 pendapatan perkapitanya separoh dari Israel, uruguay,namun digolongkan sebagai negara maju karena setiap tahunnya ada kenaikkan pencapatan perkapita yang cepat.
  • 6. Pembangunan dalam Perspektif Islam …  Pembangunan di dalam Islam bermakna menciptakan keseimbangan dan harmoni, keadilan dan perdamaian, keindahan dan kemakmuran.  Pembangunan bermakna membangun manusia secara keseluruhan: jiwa, pikiran, dan jasad.  Pembangunan harus mencakup aspek material, kultural, dan politik, namun pada saat yang sama pembangunan juga harus mencakup aspek moral dan spiritual.  Pembangunan material yang mengabaikan moralitas dan spiritualitas, tidak akan mampu mempertahankan pertumbuhan dalam jangka panjang.  Pertumbuhan ekonomi tanpa nilai moral dan spiritual hanya akan menjadi masalah, beban, dan penderitaan.
  • 7. Model Pembangunan Ibnu Khaldun, 1332-1404 M … (1/3)  Keseluruhan model Ibnu Khaldun terangkum dalam 8 prinsip (kalimat hikamiyyah) dari kebijaksanaan politik:  Kekuatan kedaulatan (al-mulk) tidak dapat dipertahankan kecuali dengan mengimplementasikan Syariah (S)  Syariah tidak dapat diimplementasikan kecuali oleh sebuah kedaulatan (al-mulk)  (G)  Kedaulatan tidak akan memperoleh kekuatan kecuali bila didukung oleh sumber daya manusia (ar-rijal) (N)  Sumber daya manusia tidak dapat dipertahankan kecuali dengan harta benda (al-mal) (W)  Harta benda tidak dapat diperoleh kecuali dengan pembangunan (al-’imarah) (g)  Pembangunan tidak dapat dicapai kecuali dengan keadilan (al-’adl)  (j)  Keadilan merupakan tolok ukur (al-mizan) yang dipakai Allah untuk mengevaluasi manusia  Kedaulatan dibebankan tanggung jawab untuk menegakkan keadilan
  • 8. Model Pembangunan Ibnu Khaldun, 1332-1404 M … (2/3)  Model Ibnu Khaldun tidak menunjukkan satu penyebab tunggal dari kejatuhan peradaban Islam.  Model bersifat lintas disiplin dan menggunakan pendekatan daur sebab-akibat yang dinamis.  Dalam model Ibnu Khaldun ini, semua komponen bangsa terkait satu sama lain secara erat.  Jika satu faktor runtuh, kemudian tidak dikoreksi, maka ia akan berfungsi sebagai mekanisme pemicu yang memperlemah faktor- faktor lainnya; dan pada gilirannya akan mempercepat kejatuhan peradaban.  Dalam jangka panjang, semua faktor menjadi terkait erat sehingga sulit membedakan mana sebab dan mana akibat.  Maka menjadi tidak bermakna untuk memisahkan sejarah ekonomi Islam dari sejarah politik, sosial, dan agama.  Daur sebab-akibat yang dinamis dalam jangka panjang ini disebut Daur Keadilan (circle of equity)  Delapan kalimat (kalimat hikamiyyah) dari kebijaksanaan politik, masing-masing dihubungkan dengan yang lain untuk memperoleh kekuatan, dalam sebuah alur daur dimana permulaan dan akhir tidak dapat dibedakan
  • 9. Model Pembangunan Ibnu Khaldun, 1332-1404 M … (3/3)  Model pembangunan Ibnu Khaldun dapat ditunjukkan dalam hubungan fungsional berikut:  G = f (S, N, W, g, j)  G menjadi variabel dependent karena fokus analisis Ibnu Khaldun adalah menjelaskan jatuh bangun-nya sebuah negara atau peradaban.  Menurut Ibnu Khaldun, kekuatan dan kelemahan suatu pemerintahan bergantung pada kekuatan dan kelemahan otoritas politik (wazi’) yang dikandungnya.  Dalam jangka panjang, otoritas politik (G) harus menjamin kesejahteraan rakyat (N) dengan menyediakan lingkungan yang kondusif untuk pembangunan (g), distribusi pendapatan (W), dan penegakan keadilan (j) melalui implementasi syariah (S).
  • 10. Siklus Chapra, 2000 … (1/4)  M. Umar Chapra memformulasikan pemikiran Ibnu Khaldun dalam suatu siklus yang berurutan, lengkap dengan hubungan sebab akibat antar komponen pembangunan.  Ibnu Khaldun menjelaskan perlunya pembangunan yang terdiri atas pengembangan syariah (S), pengembangan masyarakat (N), peningkatan kekayaan (W), penegakan keadilan dan pembangunan (j&g), dan peran pemerintah (G).  Menurut Chapra kelima komponen itu bergerak dalam dua siklus, yaitu siklus kemajuan dan siklus kemunduran  Siklus Chapra, The Future of Economics: An Islamic Perspective, 2000.  Siklus kemajuan: syariah (S)  masyarakat (N)  kekayaan (W)  keadilan dan pembangunan (j&g)  pemerintah (G)  syariah (S).  Siklus kemunduran: keadilan dan pembangunan (j&g)  kekayaan (W)  masyarakat (N)  syariah (S)  pemerintah (G)  keadilan dan pembangunan (j&g)
  • 11. Siklus Chapra, 2000 … (2/4)  Siklus Chapra, 2000.  Siklus kemajuan: syariah (S)  masyarakat (N)  kekayaan (W)  keadilan dan pembangunan (j&g)  pemerintah (G)  syariah (S).  Siklus kemunduran: keadilan dan pembangunan (j&g)  kekayaan (W)  masyarakat (N)  syariah (S)  pemerintah (G)  keadilan dan pembangunan (j&g)
  • 12. Siklus Chapra, 2000 … (3/4)  Dalam siklus kemajuan arahnya: syariah (S)  masyarakat (N)  kekayaan (W)  keadilan & pembangunan (j&g)  pemerintah (G)  syariah (S).  Tanamkan kesadaran syariah (S), kemudian kembangkan masyarakat sehingga terciptalah masyarakat (N) yang paham syariah.  Langkah selanjutnya adalah meningkatkan kekayaan (W) masyarakat paham syariah ini.  Bila ini tercapai maka aspek pembangunan lainnya tidak dapat diabaikan dan yang terpenting adalah penegakan keadilan dan pembangunan (j&g).  Pada tahap ini kita memiliki masyarakat paham syariah yang kaya dan berkeadilan.  Tahap selanjutnya adalah menegakkan pemerintahan yang kuat (G).
  • 13. Siklus Chapra, 2000 … (4/4)  Dalam siklus kemunduran arahnya: keadilan & pembangunan (j&g)  kekayaan (W)  masyarakat (N)  syariah (S)  pemerintah (G)  keadilan & pembangunan (j&g)  Jika keadaan anarkis dan chaos, dimana hukum tidak ditegakkan dan pembangunan tidak berorientasi pada keadilan (j&g)  maka kekayaan yang telah terakumulasi akan sirna (W) terjarah oleh tindakan anarkis  lapangan kerja dan kegiatan masyarakat menyusut (N)  syariah terasa seperti utopia (S)  dan akhirnya melemahnya pemerintahan (G).  Dengan strategi yang tepat, siklus kemunduran ini dapat dibalik menjadi siklus kemajuan.  Misalkan, menyusutnya kegiatan mayarakat dan lapangan kerja menjadi titik balik kesadaran masyarakat untuk kembali kepada syariah (S).  Ramainya kesadaran untuk kembali kepada syariah akan mendorong bangkitnya lagi masyarakat, sehingga siklusnya berubah menjadi siklus kemajuan.
  • 14. Model Dinamika Pembangunan …  Model Ibnu Khaldun G = f (S, N, W, g, j) tidak selalu berputar searah, namun bisa menjadi hubungan sebab akibat multi-arah dan saling bergantung.  Variabel independen dapat menjadi variabel dependen dan yang lainnya menjadi variabel independen.  Dengan kata lain, mekanisme pemicu kejatuhan suatu peradaban (yang dalam model Ibnu Khaldun disebabkan oleh kegagalan G), tidak selalu sama bagi semua masyarakat.  Disintegrasi keluarga, yang merupakan bagian dari N, dapat memicu kemerosotan SDM (N) yang merupakan elemen dasar pembangun peradaban.  Kelemahan dalam perekonomian (W) dapat dipicu oleh sistem ekonomi yang cacat (S) atau nilai-nilai dan institusi yang tidak berguna (S).
  • 15. Masalah Dasar Perekonomian (W) dan Sistem Ekonomi …  Terdapat 3 pertanyaan fundamental dalam perekonomian:  Komoditi apa yang diproduksi? Dan berapa kuantitas- nya?  Bagaimana komoditi diproduksi?  Untuk siapa komoditi diproduksi?  Dalam menjawab 3 pertanyaan fundamental ini, perekonomian-perekonomian memiliki jawaban yang berbeda:  Market economy  laissez-faire  Planned economy  Mixed economy
  • 16. Klasifikasi Sistem Ekonomi …  Sistem ekonomi adalah sekumpulan institusi yang mengatur, memfasilitasi dan mengkoordinasikan perilaku ekonomi dari masyarakat.  Institusi adalah organisasi, praktek, konvensi, atau adat yang penting dan persisten dalam kehidupan masyarakat.  Klasifikasi sistem ekonomi umumnya didasarkan pada beberapa faktor:  System of ownership  monarch, private, “socially”  System of coordination/allocation  tradition, market, planned (command planning – indicative planning)  System of incentives  coercive, material, moral  System of objectives  freedom, welfare, equity, stability, environment protection, etc  Konstitusi Indonesia memiliki jawaban khas:   Pasal 27 ayat 2 UUD 1945, Pasal 33 ayat 1-4 UUD 1945, Pasal 34 ayat 1-3 UUD 1945
  • 17. Sistem Ekonomi Islam … (1/3)  Sebagian pihak masih sering memandang Ekonomi Islam secara skeptis.  Ekonomi Islam tampil tidak untuk mengentaskan berbagai permasalahan ekonomi kontemporer, namun dipandang lebih dimotivasi oleh isu politik dan kultural dalam konteks menolak infiltrasi pemikiran Barat dalam masyarakat Islam.  Karena lebih bernuansa politis-kultural itulah maka Ekonomi Islam dianggap tidak memenuhi koherensi, presisi dan realisme dari kaidah-kaidah Ilmiah.  Sejak awal kebangkitan-nya hingga kini, karakteristik fundamental Ekonomi Islam hanyalah pelarangan riba, yang lainnya adalah zakat dan filter moral Islam untuk setiap pengambilan keputusan ekonomi.  Klaim-klaim seperti ini seringkali didasari oleh ketidakpahaman dan kurangnya pengetahuan yang memadai tentang Islam, sumber-sumber hukum-nya, sejarah-nya, dan metodologi yang diperlukan untuk memahami-nya.
  • 18. Sistem Ekonomi Islam … (2/3) Sistem Finansial non-riba, non-gharar, non-maysir Sistem Moneter Emas-Dinar Sistem Fiskal Zakat Sistem Tujuan Maqashid Syariah Sistem Alokasi melalui Mekanisme Pasar dengan Pengawasan yang luas dan ketat (Hisbah) Sistem Kepemilikan Pribadi, Wakaf dan Kepemilikan Bersama untuk barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak Sistem Insentif Moral dan Material Sumber: Assessment Penulis Gambar 1. Sistem Ekonomi Syariah Sistem Finansial non-riba, non-gharar, non-maysir Sistem Moneter Emas-Dinar Sistem Fiskal Zakat Sistem Tujuan Maqashid Syariah Sistem Alokasi melalui Mekanisme Pasar dengan Pengawasan yang luas dan ketat (Hisbah) Sistem Kepemilikan Pribadi, Wakaf dan Kepemilikan Bersama untuk barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak Sistem Insentif Moral dan Material Sumber: Assessment Penulis Gambar 1. Sistem Ekonomi Syariah
  • 19. Sistem Ekonomi Islam … (3/3)  Sistem ekonomi Islam memiliki bentuk yang jelas dan utuh, dimana sistem berdiri diatas:  Fondasi: (i) sistem finansial non-riba, non-maysir dan non- gharar; (ii) sistem moneter emas-dinar; (iii) sistem fiskal berbasis zakat;  Pilar: (i) sistem alokasi melalui mekanisme pasar dengan pengawasan pasar yang luas dan ketat (hisbah); dan (ii) sistem kepemilikan pribadi, wakaf dan kepemilikan bersama untuk barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.  Atap: (i) sistem insentif moral dan material; dan (ii) sistem tujuan maqashid syariah.  Pondasi adalah basis bagi sistem agar berjalan dengan adil dan merata.  Pilar adalah mekanisme utama dalam sistem agar produksi, konsumsi dan distribusi barang dan jasa berjalan efisien.  Atap adalah panduan bagi sistem agar mampu mencapai tujuan-tujuan normatif.
  • 20. Fondasi Sistem … (1/2)  Sistem finansial non-riba, non-maysir dan non-gharar  Islam melarang riba namun tidak melarang laba sebagai hasil (return) untuk usaha wirausahawan dan modal finansial.  Islam memiliki dua bentuk utama pengaturan finansial dari bisnis yaitu mudharabah dan musyarakah. Pada transaksi dimana bagi-hasil tidak dapat diaplikasikan, bentuk pembiayaan lain dapat diterapkan seperti qard al-hasanah, bai’ mua’jjal, bai’ salam, ijarah, dan murabahah.  Sistem moneter emas-dinar  Dalam Islam, sistem uang yang mendapat dukungan adalah sistem uang yang stabil dan non-inflatoir.  Islam memberi keleluasaan yang luas untuk bentuk uang dan sistem pembayaran-nya, namun menekankan stabilitas dari nilai uang sebagai syarat utama.  Sistem fiskal berbasis zakat
  • 21. Fondasi Sistem … (2/2)  Sistem finansial non-riba, non-maysir dan non- gharar  Sistem moneter emas-dinar  Sistem fiskal berbasis zakat  Zakat memiliki fungsi alokasi, distribusi, dan sekaligus stabilisasi dalam perekonomian.  Khums adalah seperlima bagian dari anfal (ghanimah) yang menjadi kekayaan publik (QS 8: 41).  Fay’ (QS 59: 7) adalah segala tanggungan yang dibebankan kepada harta kekayaan orang non-Muslim (ahl al-dhimmah) melalui penaklukan damai yang manfaatnya dibagi rata demi kepentingan umum.  Seluruh pendapatan publik yang berkembang dalam sejarah Islam masuk dibawah kategori fay’ seperti jizyah, kharaj dan ushr.
  • 22. Pilar Sistem …  Sistem alokasi melalui mekanisme pasar dengan pengawasan pasar yang luas dan ketat (hisbah)  Islam mengakui dan menghormati mekanisme pasar sebagai instrument utama dalam alokasi dan distribusi sumber daya, yang terjadi atas dasar kerelaan (QS 4: 29). Namun kekuatan pasar ini harus melewati filter moral terlebih dahulu sehingga permintaan (demand) dan penawaran (supply) pasar yang terbentuk akan konsisten dengan pencapaian tujuan-tujuan normatif.  Lebih jauh lagi, pembentukan harga dan transaksi dalam pasar mendapat pengawasan ketat agar menghasilkan pasar yang bebas distorsi. Dalam Islam, fungsi ini dijalankan oleh institusi hisbah.  Sistem kepemilikan pribadi, wakaf dan kepemilikan bersama untuk barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.  Secara umum, Islam mengizinkan, menerima, dan menghormati kepemilikan oleh individu, namun tidak secara absolut.  Untuk barang dan jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak (dharuri), Islam menetapkan adanya kepemilikan bersama.  Dalam Islam, individu dapat memberikan harta-nya untuk kepentingan sosial dan dikelola melalui usaha kolektif sukarela tanpa ada keterlibatan atau intervensi pemerintah (wakaf).
  • 23. Atap Sistem …  Sistem insentif moral dan material  Dorongan ekonomi dalam Islam harus berada dalam kerangka kepentingan sosial.  Islam mendorong individu untuk mengejar kepentingan pribadi mereka di dalam kerangka kepentingan sosial dimana terdapat konflik antara self-interest dan social interest, dengan cara memberi perspektif jangka panjang bagi kepentingan pribadi – menarik kepentingan pribadi melebihi jangka waktu dunia ke akhirat.  Sistem tujuan maqashid syariah  Tujuan utama syariah Islam (maqashid syariah) adalah mewujudkan kemaslahatan manusia, yang terletak pada perlindungan terhadap agama (dien), jiwa (nafs), akal (aqal), keturunan (nasl), dan kekayaan (maal).  Apa saja yang menjamin terlindunginya lima perkara ini berarti melindungi kepentingan umum (maslahah) dan dikehendaki.