SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
PEMBANGUNAN DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
Wiwik Hasbiyah, MA
 Pembangunan merepresentasikan proses
transformasi masyarakat, perpindahan dari cara
berfikir tradisional, pola hidup tradisional, metode
produksi tradisional, ke cara yang “modern”.
 Sebagian besar strategi pembangunan hanya berfokus
pada sebagian elemen transformasi ini, khususnya
yaitu ekonomi.
 Ekonomi adalah penting, namun fokus yang berlebihan
terhadap ekonomi telah mengaburkan makna antara
ekonomi sebagai cara dan sebagai tujuan pembangunan.
 PDB per kapita yang tinggi bukanlah tujuan, tetapi cara
untuk mentransformasi masyarakat menuju masyarakat
dengan standar hidup yang lebih tinggi, dengan kemiskinan
yang lebih sedikit, dengan pendidikan dan kesehatan yang
lebih baik.
Kebutuhan terhadap Strategi
Baru Pembangunan … (1/2)
 Ekonomi telah menjadi strategi sekaligus tujuan pembangunan.
 Development programming model yang populer pada era 60-an, secara
sederhana memandang pembangunan sebagai cara meningkatkan
efisiensi alokatif dan akumulasi kapital, termasuk dengan utang
luar negeri dan tingkat suku bunga domestik yang lebih tinggi.
 Pada era 70-an dan 80-an, fokus pembangunan beralih ke sektor
publik yang dipandang lebih sebagai masalah daripada solusi
pembangunan. Strategi pembangunan menurut perspektif ini
adalah bergantung penuh pada sistem pasar dan menghapus
distorsi yang diakibatkan pemerintah seperti proteksi, subsidi, dan
kepemilikan pemerintah di BUMN.
 Di era 90-an, fokus pembangunan beralih ke masalah-masalah
makroekonomi dan menganjurkan “adjustment” terhadap
ketidakseimbangan fiskal dan kebijakan moneter yang tidak terarah.
 Semua strategi pembangunan diatas memandang pembangunan
sebagai masalah teknikal yang hanya membutuhkan solusi
teknikal dengan algoritma yang lebih baik, kebijakan
perdagangan dan investasi yang lebih baik, dan kerangka
makroekonomi yang lebih baik.
 Strategi pembangunan tidak pernah mencapai ke masyarakat.
Kebutuhan terhadap Strategi
Baru Pembangunan … (2/2)
 Goals of Development
 GDP  Real per capita GDP  Non-monetary indicator (HDI) 
Mitigation of poverty  Entitlements and capabilities  Freedom 
Sustainable development
 Macroeconomic Growth Theory
 Harrod-Domar analysis  Solow sources of growth  New growth
theory
 Capital Accumulation
 Physical capital  Human capital  Knowledge capital  Social capital
 State and Market
 Market failures  Non-market failures  New market failures 
Institutional failures
 Government Intervention
 Programming and planning  Minimalist government 
Complementarity of government and market
 Policy Reform
 “poor because poor”  poor because poor policies “get prices right”
“get all policies right”  “get institutions right”
Evolusi Pemikiran Tentang
Pembangunan … (Meier, 2001)
Ukuran Kemajuan Suatu Ekonomi
 Pendapatan perkapitanya harus agak tinggi
 Pendapatan perkapitanya senantiasa naik
 Kecenderungan kenaikan pendapatan perkapita
harus terus menerus dan mandiri
Dengan standar ini Kuwait tidak dapat digolongkan
sebagai negara maju,meskipun pendapatan
perkapitanya jauh melampaui negara manapun.
Karena ini adalah hasil royalti minyak.
Jepang 1953 pendapatan perkapitanya separoh dari
Israel, uruguay,namun digolongkan sebagai negara
maju karena setiap tahunnya ada kenaikkan
pencapatan perkapita yang cepat.
 Pembangunan di dalam Islam bermakna menciptakan
keseimbangan dan harmoni, keadilan dan
perdamaian, keindahan dan kemakmuran.
 Pembangunan bermakna membangun manusia secara
keseluruhan: jiwa, pikiran, dan jasad.
 Pembangunan harus mencakup aspek material,
kultural, dan politik, namun pada saat yang sama
pembangunan juga harus mencakup aspek moral dan
spiritual.
 Pembangunan material yang mengabaikan moralitas
dan spiritualitas, tidak akan mampu
mempertahankan pertumbuhan dalam jangka
panjang.
 Pertumbuhan ekonomi tanpa nilai moral dan spiritual
hanya akan menjadi masalah, beban, dan penderitaan.
Pembangunan dalam Perspektif
Islam …
 Keseluruhan model Ibnu Khaldun terangkum dalam 8
prinsip (kalimat hikamiyyah) dari kebijaksanaan politik:
 Kekuatan kedaulatan (al-mulk) tidak dapat dipertahankan kecuali
dengan mengimplementasikan Syariah (S)
 Syariah tidak dapat diimplementasikan kecuali oleh sebuah
kedaulatan (al-mulk)  (G)
 Kedaulatan tidak akan memperoleh kekuatan kecuali bila
didukung oleh sumber daya manusia (ar-rijal) (N)
 Sumber daya manusia tidak dapat dipertahankan kecuali dengan
harta benda (al-mal) (W)
 Harta benda tidak dapat diperoleh kecuali dengan pembangunan
(al-’imarah) (g)
 Pembangunan tidak dapat dicapai kecuali dengan keadilan (al-
’adl)  (j)
 Keadilan merupakan tolok ukur (al-mizan) yang dipakai Allah
untuk mengevaluasi manusia
 Kedaulatan dibebankan tanggung jawab untuk menegakkan
keadilan
Model Pembangunan Ibnu
Khaldun, 1332-1404 M … (1/3)
 Model Ibnu Khaldun tidak menunjukkan satu penyebab tunggal
dari kejatuhan peradaban Islam.
 Model bersifat lintas disiplin dan menggunakan pendekatan daur
sebab-akibat yang dinamis.
 Dalam model Ibnu Khaldun ini, semua komponen bangsa terkait
satu sama lain secara erat.
 Jika satu faktor runtuh, kemudian tidak dikoreksi, maka ia akan
berfungsi sebagai mekanisme pemicu yang memperlemah faktor-
faktor lainnya; dan pada gilirannya akan mempercepat kejatuhan
peradaban.
 Dalam jangka panjang, semua faktor menjadi terkait erat
sehingga sulit membedakan mana sebab dan mana akibat.
 Maka menjadi tidak bermakna untuk memisahkan sejarah ekonomi
Islam dari sejarah politik, sosial, dan agama.
 Daur sebab-akibat yang dinamis dalam jangka panjang ini
disebut Daur Keadilan (circle of equity)
 Delapan kalimat (kalimat hikamiyyah) dari kebijaksanaan politik,
masing-masing dihubungkan dengan yang lain untuk memperoleh
kekuatan, dalam sebuah alur daur dimana permulaan dan akhir
tidak dapat dibedakan
Model Pembangunan Ibnu
Khaldun, 1332-1404 M … (2/3)
 Model pembangunan Ibnu Khaldun dapat
ditunjukkan dalam hubungan fungsional berikut:
 G = f (S, N, W, g, j)
 G menjadi variabel dependent karena fokus analisis
Ibnu Khaldun adalah menjelaskan jatuh bangun-nya
sebuah negara atau peradaban.
 Menurut Ibnu Khaldun, kekuatan dan kelemahan suatu
pemerintahan bergantung pada kekuatan dan kelemahan
otoritas politik (wazi’) yang dikandungnya.
 Dalam jangka panjang, otoritas politik (G) harus
menjamin kesejahteraan rakyat (N) dengan
menyediakan lingkungan yang kondusif untuk
pembangunan (g), distribusi pendapatan (W), dan
penegakan keadilan (j) melalui implementasi syariah
(S).
Model Pembangunan Ibnu
Khaldun, 1332-1404 M … (3/3)
 M. Umar Chapra memformulasikan pemikiran Ibnu
Khaldun dalam suatu siklus yang berurutan, lengkap
dengan hubungan sebab akibat antar komponen
pembangunan.
 Ibnu Khaldun menjelaskan perlunya pembangunan yang
terdiri atas pengembangan syariah (S), pengembangan
masyarakat (N), peningkatan kekayaan (W), penegakan keadilan
dan pembangunan (j&g), dan peran pemerintah (G).
 Menurut Chapra kelima komponen itu bergerak dalam dua
siklus, yaitu siklus kemajuan dan siklus kemunduran 
Siklus Chapra, The Future of Economics: An Islamic
Perspective, 2000.
 Siklus kemajuan: syariah (S)  masyarakat (N)  kekayaan
(W)  keadilan dan pembangunan (j&g)  pemerintah (G) 
syariah (S).
 Siklus kemunduran: keadilan dan pembangunan (j&g) 
kekayaan (W)  masyarakat (N)  syariah (S)  pemerintah
(G)  keadilan dan pembangunan (j&g)
Siklus Chapra, 2000 … (1/4)
Siklus Chapra, 2000 … (2/4)
 Siklus Chapra, 2000.
 Siklus kemajuan:
syariah (S) 
masyarakat (N) 
kekayaan (W) 
keadilan dan
pembangunan (j&g)
 pemerintah (G) 
syariah (S).
 Siklus kemunduran:
keadilan dan
pembangunan (j&g)
 kekayaan (W) 
masyarakat (N) 
syariah (S) 
pemerintah (G) 
keadilan dan
pembangunan (j&g)
Siklus Chapra, 2000 … (3/4)
 Dalam siklus kemajuan arahnya: syariah (S) 
masyarakat (N)  kekayaan (W)  keadilan &
pembangunan (j&g)  pemerintah (G)  syariah
(S).
 Tanamkan kesadaran syariah (S), kemudian kembangkan
masyarakat sehingga terciptalah masyarakat (N) yang
paham syariah.
 Langkah selanjutnya adalah meningkatkan kekayaan (W)
masyarakat paham syariah ini.
 Bila ini tercapai maka aspek pembangunan lainnya
tidak dapat diabaikan dan yang terpenting adalah
penegakan keadilan dan pembangunan (j&g).
 Pada tahap ini kita memiliki masyarakat paham syariah
yang kaya dan berkeadilan.
 Tahap selanjutnya adalah menegakkan pemerintahan yang
kuat (G).
Siklus Chapra, 2000 … (4/4)
 Dalam siklus kemunduran arahnya: keadilan &
pembangunan (j&g)  kekayaan (W)  masyarakat (N) 
syariah (S)  pemerintah (G)  keadilan & pembangunan
(j&g)
 Jika keadaan anarkis dan chaos, dimana hukum tidak
ditegakkan dan pembangunan tidak berorientasi pada
keadilan (j&g)  maka kekayaan yang telah terakumulasi
akan sirna (W) terjarah oleh tindakan anarkis  lapangan
kerja dan kegiatan masyarakat menyusut (N)  syariah
terasa seperti utopia (S)  dan akhirnya melemahnya
pemerintahan (G).
 Dengan strategi yang tepat, siklus kemunduran ini dapat
dibalik menjadi siklus kemajuan.
 Misalkan, menyusutnya kegiatan mayarakat dan lapangan
kerja menjadi titik balik kesadaran masyarakat untuk
kembali kepada syariah (S).
 Ramainya kesadaran untuk kembali kepada syariah akan
mendorong bangkitnya lagi masyarakat, sehingga siklusnya
berubah menjadi siklus kemajuan.
Model Dinamika Pembangunan …
 Model Ibnu Khaldun G = f (S, N, W, g, j) tidak
selalu berputar searah, namun bisa menjadi
hubungan sebab akibat multi-arah dan saling
bergantung.
 Variabel independen dapat menjadi variabel dependen
dan yang lainnya menjadi variabel independen.
 Dengan kata lain, mekanisme pemicu kejatuhan
suatu peradaban (yang dalam model Ibnu Khaldun
disebabkan oleh kegagalan G), tidak selalu sama
bagi semua masyarakat.
 Disintegrasi keluarga, yang merupakan bagian dari N,
dapat memicu kemerosotan SDM (N) yang merupakan
elemen dasar pembangun peradaban.
 Kelemahan dalam perekonomian (W) dapat dipicu oleh
sistem ekonomi yang cacat (S) atau nilai-nilai dan
institusi yang tidak berguna (S).
Masalah Dasar Perekonomian (W)
dan Sistem Ekonomi …
 Terdapat 3 pertanyaan fundamental dalam
perekonomian:
 Komoditi apa yang diproduksi? Dan berapa kuantitas-
nya?
 Bagaimana komoditi diproduksi?
 Untuk siapa komoditi diproduksi?
 Dalam menjawab 3 pertanyaan fundamental ini,
perekonomian-perekonomian memiliki jawaban
yang berbeda:
 Market economy  laissez-faire
 Planned economy
 Mixed economy
Klasifikasi Sistem Ekonomi …
 Sistem ekonomi adalah sekumpulan institusi yang
mengatur, memfasilitasi dan mengkoordinasikan perilaku
ekonomi dari masyarakat.
 Institusi adalah organisasi, praktek, konvensi, atau adat yang
penting dan persisten dalam kehidupan masyarakat.
 Klasifikasi sistem ekonomi umumnya didasarkan pada
beberapa faktor:
 System of ownership  monarch, private, “socially”
 System of coordination/allocation  tradition, market, planned
(command planning – indicative planning)
 System of incentives  coercive, material, moral
 System of objectives  freedom, welfare, equity, stability,
environment protection, etc
 Konstitusi Indonesia memiliki jawaban khas:
  Pasal 27 ayat 2 UUD 1945, Pasal 33 ayat 1-4 UUD 1945, Pasal
34 ayat 1-3 UUD 1945
Sistem Ekonomi Islam … (1/3)
 Sebagian pihak masih sering memandang Ekonomi Islam
secara skeptis.
 Ekonomi Islam tampil tidak untuk mengentaskan berbagai
permasalahan ekonomi kontemporer, namun dipandang
lebih dimotivasi oleh isu politik dan kultural dalam konteks
menolak infiltrasi pemikiran Barat dalam masyarakat Islam.
 Karena lebih bernuansa politis-kultural itulah maka
Ekonomi Islam dianggap tidak memenuhi koherensi, presisi
dan realisme dari kaidah-kaidah Ilmiah.
 Sejak awal kebangkitan-nya hingga kini, karakteristik
fundamental Ekonomi Islam hanyalah pelarangan riba, yang
lainnya adalah zakat dan filter moral Islam untuk setiap
pengambilan keputusan ekonomi.
 Klaim-klaim seperti ini seringkali didasari oleh
ketidakpahaman dan kurangnya pengetahuan yang
memadai tentang Islam, sumber-sumber hukum-nya,
sejarah-nya, dan metodologi yang diperlukan untuk
memahami-nya.
Sistem Ekonomi Islam … (2/3)
Sistem Finansial non-riba, non-gharar, non-maysir
Sistem Moneter Emas-Dinar
Sistem Fiskal Zakat
Sistem Tujuan Maqashid Syariah
Sistem Alokasi melalui
Mekanisme Pasar dengan
Pengawasan yang luas dan
ketat (Hisbah)
Sistem Kepemilikan
Pribadi, Wakaf dan
Kepemilikan Bersama
untuk barang-barang yang
menguasai hajat hidup
orang banyak
Sistem Insentif Moral dan Material
Sumber: Assessment Penulis
Gambar 1. Sistem Ekonomi Syariah
Sistem Finansial non-riba, non-gharar, non-maysir
Sistem Moneter Emas-Dinar
Sistem Fiskal Zakat
Sistem Tujuan Maqashid Syariah
Sistem Alokasi melalui
Mekanisme Pasar dengan
Pengawasan yang luas dan
ketat (Hisbah)
Sistem Kepemilikan
Pribadi, Wakaf dan
Kepemilikan Bersama
untuk barang-barang yang
menguasai hajat hidup
orang banyak
Sistem Insentif Moral dan Material
Sumber: Assessment Penulis
Gambar 1. Sistem Ekonomi Syariah
Sistem Ekonomi Islam … (3/3)
 Sistem ekonomi Islam memiliki bentuk yang jelas dan
utuh, dimana sistem berdiri diatas:
 Fondasi: (i) sistem finansial non-riba, non-maysir dan non-
gharar; (ii) sistem moneter emas-dinar; (iii) sistem fiskal
berbasis zakat;
 Pilar: (i) sistem alokasi melalui mekanisme pasar dengan
pengawasan pasar yang luas dan ketat (hisbah); dan (ii)
sistem kepemilikan pribadi, wakaf dan kepemilikan bersama
untuk barang-barang yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
 Atap: (i) sistem insentif moral dan material; dan (ii) sistem
tujuan maqashid syariah.
 Pondasi adalah basis bagi sistem agar berjalan dengan adil
dan merata.
 Pilar adalah mekanisme utama dalam sistem agar
produksi, konsumsi dan distribusi barang dan jasa
berjalan efisien.
 Atap adalah panduan bagi sistem agar mampu mencapai
tujuan-tujuan normatif.
Fondasi Sistem … (1/2)
 Sistem finansial non-riba, non-maysir dan non-gharar
 Islam melarang riba namun tidak melarang laba sebagai
hasil (return) untuk usaha wirausahawan dan modal
finansial.
 Islam memiliki dua bentuk utama pengaturan finansial
dari bisnis yaitu mudharabah dan musyarakah. Pada transaksi
dimana bagi-hasil tidak dapat diaplikasikan, bentuk
pembiayaan lain dapat diterapkan seperti qard al-hasanah,
bai’ mua’jjal, bai’ salam, ijarah, dan murabahah.
 Sistem moneter emas-dinar
 Dalam Islam, sistem uang yang mendapat dukungan
adalah sistem uang yang stabil dan non-inflatoir.
 Islam memberi keleluasaan yang luas untuk bentuk uang
dan sistem pembayaran-nya, namun menekankan stabilitas
dari nilai uang sebagai syarat utama.
 Sistem fiskal berbasis zakat
Fondasi Sistem … (2/2)
 Sistem finansial non-riba, non-maysir dan non-
gharar
 Sistem moneter emas-dinar
 Sistem fiskal berbasis zakat
 Zakat memiliki fungsi alokasi, distribusi, dan sekaligus
stabilisasi dalam perekonomian.
 Khums adalah seperlima bagian dari anfal (ghanimah) yang
menjadi kekayaan publik (QS 8: 41).
 Fay’ (QS 59: 7) adalah segala tanggungan yang
dibebankan kepada harta kekayaan orang non-Muslim
(ahl al-dhimmah) melalui penaklukan damai yang
manfaatnya dibagi rata demi kepentingan umum.
 Seluruh pendapatan publik yang berkembang dalam
sejarah Islam masuk dibawah kategori fay’ seperti jizyah,
kharaj dan ushr.
Pilar Sistem …
 Sistem alokasi melalui mekanisme pasar dengan pengawasan
pasar yang luas dan ketat (hisbah)
 Islam mengakui dan menghormati mekanisme pasar sebagai
instrument utama dalam alokasi dan distribusi sumber daya, yang
terjadi atas dasar kerelaan (QS 4: 29). Namun kekuatan pasar ini
harus melewati filter moral terlebih dahulu sehingga permintaan
(demand) dan penawaran (supply) pasar yang terbentuk akan
konsisten dengan pencapaian tujuan-tujuan normatif.
 Lebih jauh lagi, pembentukan harga dan transaksi dalam pasar
mendapat pengawasan ketat agar menghasilkan pasar yang bebas
distorsi. Dalam Islam, fungsi ini dijalankan oleh institusi hisbah.
 Sistem kepemilikan pribadi, wakaf dan kepemilikan bersama
untuk barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.
 Secara umum, Islam mengizinkan, menerima, dan menghormati
kepemilikan oleh individu, namun tidak secara absolut.
 Untuk barang dan jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak
(dharuri), Islam menetapkan adanya kepemilikan bersama.
 Dalam Islam, individu dapat memberikan harta-nya untuk
kepentingan sosial dan dikelola melalui usaha kolektif sukarela
tanpa ada keterlibatan atau intervensi pemerintah (wakaf).
Atap Sistem …
 Sistem insentif moral dan material
 Dorongan ekonomi dalam Islam harus berada dalam
kerangka kepentingan sosial.
 Islam mendorong individu untuk mengejar kepentingan
pribadi mereka di dalam kerangka kepentingan sosial
dimana terdapat konflik antara self-interest dan social
interest, dengan cara memberi perspektif jangka panjang
bagi kepentingan pribadi – menarik kepentingan pribadi
melebihi jangka waktu dunia ke akhirat.
 Sistem tujuan maqashid syariah
 Tujuan utama syariah Islam (maqashid syariah) adalah
mewujudkan kemaslahatan manusia, yang terletak pada
perlindungan terhadap agama (dien), jiwa (nafs), akal (aqal),
keturunan (nasl), dan kekayaan (maal).
 Apa saja yang menjamin terlindunginya lima perkara ini
berarti melindungi kepentingan umum (maslahah) dan
dikehendaki.

More Related Content

What's hot

Presentasi sosiologi hukum
Presentasi sosiologi hukumPresentasi sosiologi hukum
Presentasi sosiologi hukum
Roy Punk
 
Tujuan dan fungsi hukum p kn
Tujuan dan fungsi hukum p knTujuan dan fungsi hukum p kn
Tujuan dan fungsi hukum p kn
hutami mawdy
 
Kebijakan reformasi ekonomi niken dwi dayanti 115020107111044
Kebijakan reformasi ekonomi   niken dwi dayanti 115020107111044Kebijakan reformasi ekonomi   niken dwi dayanti 115020107111044
Kebijakan reformasi ekonomi niken dwi dayanti 115020107111044
Niken Dwi Dayanti
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
Mulyadi Yusuf
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
dimahana
 

What's hot (20)

Presentasi sosiologi hukum
Presentasi sosiologi hukumPresentasi sosiologi hukum
Presentasi sosiologi hukum
 
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAMPENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
 
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan PraktekOtonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
 
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIALANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
 
Perlindungan Sosial Dan Jaminan Sosial dalam Perspektif Islam
Perlindungan Sosial Dan Jaminan Sosial dalam Perspektif IslamPerlindungan Sosial Dan Jaminan Sosial dalam Perspektif Islam
Perlindungan Sosial Dan Jaminan Sosial dalam Perspektif Islam
 
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
 
Tujuan dan fungsi hukum p kn
Tujuan dan fungsi hukum p knTujuan dan fungsi hukum p kn
Tujuan dan fungsi hukum p kn
 
partisipasi publik dalam pembentukan kebijakan
partisipasi publik dalam pembentukan kebijakanpartisipasi publik dalam pembentukan kebijakan
partisipasi publik dalam pembentukan kebijakan
 
STATISTIKA SOSIAL
STATISTIKA SOSIALSTATISTIKA SOSIAL
STATISTIKA SOSIAL
 
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPIAsas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
 
Asas hukum adat
Asas hukum adatAsas hukum adat
Asas hukum adat
 
Kebijakan reformasi ekonomi niken dwi dayanti 115020107111044
Kebijakan reformasi ekonomi   niken dwi dayanti 115020107111044Kebijakan reformasi ekonomi   niken dwi dayanti 115020107111044
Kebijakan reformasi ekonomi niken dwi dayanti 115020107111044
 
makalah Korupsi
makalah Korupsimakalah Korupsi
makalah Korupsi
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanPresentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
 
Legitimasi kekuasaan
Legitimasi kekuasaanLegitimasi kekuasaan
Legitimasi kekuasaan
 
Perubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma KepemerintahanPerubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma Kepemerintahan
 

Similar to Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt

Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunanPergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Wiekewardani
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
vedro agasi
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
nellyspd
 

Similar to Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt (20)

Pertemuan 10 pembangunan dalam perspektif islam
Pertemuan 10 pembangunan dalam perspektif islamPertemuan 10 pembangunan dalam perspektif islam
Pertemuan 10 pembangunan dalam perspektif islam
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunanPergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
 
BPES3063-TOPIK_7
BPES3063-TOPIK_7BPES3063-TOPIK_7
BPES3063-TOPIK_7
 
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
 
Ekonomi pembangunan
Ekonomi pembangunanEkonomi pembangunan
Ekonomi pembangunan
 
FIX PP BARU.pptx
FIX PP BARU.pptxFIX PP BARU.pptx
FIX PP BARU.pptx
 
Presentation4.pptx pertumbuhan ekonomi
Presentation4.pptx  pertumbuhan ekonomiPresentation4.pptx  pertumbuhan ekonomi
Presentation4.pptx pertumbuhan ekonomi
 
Neo klasik
Neo klasikNeo klasik
Neo klasik
 
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
 
(4)pertumbuhan ekonomi
(4)pertumbuhan ekonomi(4)pertumbuhan ekonomi
(4)pertumbuhan ekonomi
 
Pendidikan dan demokrasi dalam transisi (prakondisi menuju era globaliasi)
Pendidikan dan demokrasi dalam transisi (prakondisi menuju era globaliasi)Pendidikan dan demokrasi dalam transisi (prakondisi menuju era globaliasi)
Pendidikan dan demokrasi dalam transisi (prakondisi menuju era globaliasi)
 
135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan
 
135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan
 
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomiPertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
 
133752138 makalah-ekonomi-pembangunan-3
133752138 makalah-ekonomi-pembangunan-3133752138 makalah-ekonomi-pembangunan-3
133752138 makalah-ekonomi-pembangunan-3
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
devika
devikadevika
devika
 

More from zahari15

Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx
Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptxPertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx
Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx
zahari15
 
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptxPertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
zahari15
 
Pemilihan_Analisa_Data.ppt
Pemilihan_Analisa_Data.pptPemilihan_Analisa_Data.ppt
Pemilihan_Analisa_Data.ppt
zahari15
 
PENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.ppt
PENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.pptPENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.ppt
PENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.ppt
zahari15
 
Pertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptx
Pertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptxPertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptx
Pertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptx
zahari15
 

More from zahari15 (6)

Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx
Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptxPertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx
Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx
 
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptxPertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
 
12141769.ppt
12141769.ppt12141769.ppt
12141769.ppt
 
Pemilihan_Analisa_Data.ppt
Pemilihan_Analisa_Data.pptPemilihan_Analisa_Data.ppt
Pemilihan_Analisa_Data.ppt
 
PENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.ppt
PENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.pptPENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.ppt
PENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.ppt
 
Pertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptx
Pertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptxPertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptx
Pertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptx
 

Recently uploaded

Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
ssupi412
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 

Recently uploaded (13)

Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
 
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfSUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
 
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
 
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxPENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
 
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUSITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
 
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfMODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
 

Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt

  • 2.  Pembangunan merepresentasikan proses transformasi masyarakat, perpindahan dari cara berfikir tradisional, pola hidup tradisional, metode produksi tradisional, ke cara yang “modern”.  Sebagian besar strategi pembangunan hanya berfokus pada sebagian elemen transformasi ini, khususnya yaitu ekonomi.  Ekonomi adalah penting, namun fokus yang berlebihan terhadap ekonomi telah mengaburkan makna antara ekonomi sebagai cara dan sebagai tujuan pembangunan.  PDB per kapita yang tinggi bukanlah tujuan, tetapi cara untuk mentransformasi masyarakat menuju masyarakat dengan standar hidup yang lebih tinggi, dengan kemiskinan yang lebih sedikit, dengan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik. Kebutuhan terhadap Strategi Baru Pembangunan … (1/2)
  • 3.  Ekonomi telah menjadi strategi sekaligus tujuan pembangunan.  Development programming model yang populer pada era 60-an, secara sederhana memandang pembangunan sebagai cara meningkatkan efisiensi alokatif dan akumulasi kapital, termasuk dengan utang luar negeri dan tingkat suku bunga domestik yang lebih tinggi.  Pada era 70-an dan 80-an, fokus pembangunan beralih ke sektor publik yang dipandang lebih sebagai masalah daripada solusi pembangunan. Strategi pembangunan menurut perspektif ini adalah bergantung penuh pada sistem pasar dan menghapus distorsi yang diakibatkan pemerintah seperti proteksi, subsidi, dan kepemilikan pemerintah di BUMN.  Di era 90-an, fokus pembangunan beralih ke masalah-masalah makroekonomi dan menganjurkan “adjustment” terhadap ketidakseimbangan fiskal dan kebijakan moneter yang tidak terarah.  Semua strategi pembangunan diatas memandang pembangunan sebagai masalah teknikal yang hanya membutuhkan solusi teknikal dengan algoritma yang lebih baik, kebijakan perdagangan dan investasi yang lebih baik, dan kerangka makroekonomi yang lebih baik.  Strategi pembangunan tidak pernah mencapai ke masyarakat. Kebutuhan terhadap Strategi Baru Pembangunan … (2/2)
  • 4.  Goals of Development  GDP  Real per capita GDP  Non-monetary indicator (HDI)  Mitigation of poverty  Entitlements and capabilities  Freedom  Sustainable development  Macroeconomic Growth Theory  Harrod-Domar analysis  Solow sources of growth  New growth theory  Capital Accumulation  Physical capital  Human capital  Knowledge capital  Social capital  State and Market  Market failures  Non-market failures  New market failures  Institutional failures  Government Intervention  Programming and planning  Minimalist government  Complementarity of government and market  Policy Reform  “poor because poor”  poor because poor policies “get prices right” “get all policies right”  “get institutions right” Evolusi Pemikiran Tentang Pembangunan … (Meier, 2001)
  • 5. Ukuran Kemajuan Suatu Ekonomi  Pendapatan perkapitanya harus agak tinggi  Pendapatan perkapitanya senantiasa naik  Kecenderungan kenaikan pendapatan perkapita harus terus menerus dan mandiri Dengan standar ini Kuwait tidak dapat digolongkan sebagai negara maju,meskipun pendapatan perkapitanya jauh melampaui negara manapun. Karena ini adalah hasil royalti minyak. Jepang 1953 pendapatan perkapitanya separoh dari Israel, uruguay,namun digolongkan sebagai negara maju karena setiap tahunnya ada kenaikkan pencapatan perkapita yang cepat.
  • 6.  Pembangunan di dalam Islam bermakna menciptakan keseimbangan dan harmoni, keadilan dan perdamaian, keindahan dan kemakmuran.  Pembangunan bermakna membangun manusia secara keseluruhan: jiwa, pikiran, dan jasad.  Pembangunan harus mencakup aspek material, kultural, dan politik, namun pada saat yang sama pembangunan juga harus mencakup aspek moral dan spiritual.  Pembangunan material yang mengabaikan moralitas dan spiritualitas, tidak akan mampu mempertahankan pertumbuhan dalam jangka panjang.  Pertumbuhan ekonomi tanpa nilai moral dan spiritual hanya akan menjadi masalah, beban, dan penderitaan. Pembangunan dalam Perspektif Islam …
  • 7.  Keseluruhan model Ibnu Khaldun terangkum dalam 8 prinsip (kalimat hikamiyyah) dari kebijaksanaan politik:  Kekuatan kedaulatan (al-mulk) tidak dapat dipertahankan kecuali dengan mengimplementasikan Syariah (S)  Syariah tidak dapat diimplementasikan kecuali oleh sebuah kedaulatan (al-mulk)  (G)  Kedaulatan tidak akan memperoleh kekuatan kecuali bila didukung oleh sumber daya manusia (ar-rijal) (N)  Sumber daya manusia tidak dapat dipertahankan kecuali dengan harta benda (al-mal) (W)  Harta benda tidak dapat diperoleh kecuali dengan pembangunan (al-’imarah) (g)  Pembangunan tidak dapat dicapai kecuali dengan keadilan (al- ’adl)  (j)  Keadilan merupakan tolok ukur (al-mizan) yang dipakai Allah untuk mengevaluasi manusia  Kedaulatan dibebankan tanggung jawab untuk menegakkan keadilan Model Pembangunan Ibnu Khaldun, 1332-1404 M … (1/3)
  • 8.  Model Ibnu Khaldun tidak menunjukkan satu penyebab tunggal dari kejatuhan peradaban Islam.  Model bersifat lintas disiplin dan menggunakan pendekatan daur sebab-akibat yang dinamis.  Dalam model Ibnu Khaldun ini, semua komponen bangsa terkait satu sama lain secara erat.  Jika satu faktor runtuh, kemudian tidak dikoreksi, maka ia akan berfungsi sebagai mekanisme pemicu yang memperlemah faktor- faktor lainnya; dan pada gilirannya akan mempercepat kejatuhan peradaban.  Dalam jangka panjang, semua faktor menjadi terkait erat sehingga sulit membedakan mana sebab dan mana akibat.  Maka menjadi tidak bermakna untuk memisahkan sejarah ekonomi Islam dari sejarah politik, sosial, dan agama.  Daur sebab-akibat yang dinamis dalam jangka panjang ini disebut Daur Keadilan (circle of equity)  Delapan kalimat (kalimat hikamiyyah) dari kebijaksanaan politik, masing-masing dihubungkan dengan yang lain untuk memperoleh kekuatan, dalam sebuah alur daur dimana permulaan dan akhir tidak dapat dibedakan Model Pembangunan Ibnu Khaldun, 1332-1404 M … (2/3)
  • 9.  Model pembangunan Ibnu Khaldun dapat ditunjukkan dalam hubungan fungsional berikut:  G = f (S, N, W, g, j)  G menjadi variabel dependent karena fokus analisis Ibnu Khaldun adalah menjelaskan jatuh bangun-nya sebuah negara atau peradaban.  Menurut Ibnu Khaldun, kekuatan dan kelemahan suatu pemerintahan bergantung pada kekuatan dan kelemahan otoritas politik (wazi’) yang dikandungnya.  Dalam jangka panjang, otoritas politik (G) harus menjamin kesejahteraan rakyat (N) dengan menyediakan lingkungan yang kondusif untuk pembangunan (g), distribusi pendapatan (W), dan penegakan keadilan (j) melalui implementasi syariah (S). Model Pembangunan Ibnu Khaldun, 1332-1404 M … (3/3)
  • 10.  M. Umar Chapra memformulasikan pemikiran Ibnu Khaldun dalam suatu siklus yang berurutan, lengkap dengan hubungan sebab akibat antar komponen pembangunan.  Ibnu Khaldun menjelaskan perlunya pembangunan yang terdiri atas pengembangan syariah (S), pengembangan masyarakat (N), peningkatan kekayaan (W), penegakan keadilan dan pembangunan (j&g), dan peran pemerintah (G).  Menurut Chapra kelima komponen itu bergerak dalam dua siklus, yaitu siklus kemajuan dan siklus kemunduran  Siklus Chapra, The Future of Economics: An Islamic Perspective, 2000.  Siklus kemajuan: syariah (S)  masyarakat (N)  kekayaan (W)  keadilan dan pembangunan (j&g)  pemerintah (G)  syariah (S).  Siklus kemunduran: keadilan dan pembangunan (j&g)  kekayaan (W)  masyarakat (N)  syariah (S)  pemerintah (G)  keadilan dan pembangunan (j&g) Siklus Chapra, 2000 … (1/4)
  • 11. Siklus Chapra, 2000 … (2/4)  Siklus Chapra, 2000.  Siklus kemajuan: syariah (S)  masyarakat (N)  kekayaan (W)  keadilan dan pembangunan (j&g)  pemerintah (G)  syariah (S).  Siklus kemunduran: keadilan dan pembangunan (j&g)  kekayaan (W)  masyarakat (N)  syariah (S)  pemerintah (G)  keadilan dan pembangunan (j&g)
  • 12. Siklus Chapra, 2000 … (3/4)  Dalam siklus kemajuan arahnya: syariah (S)  masyarakat (N)  kekayaan (W)  keadilan & pembangunan (j&g)  pemerintah (G)  syariah (S).  Tanamkan kesadaran syariah (S), kemudian kembangkan masyarakat sehingga terciptalah masyarakat (N) yang paham syariah.  Langkah selanjutnya adalah meningkatkan kekayaan (W) masyarakat paham syariah ini.  Bila ini tercapai maka aspek pembangunan lainnya tidak dapat diabaikan dan yang terpenting adalah penegakan keadilan dan pembangunan (j&g).  Pada tahap ini kita memiliki masyarakat paham syariah yang kaya dan berkeadilan.  Tahap selanjutnya adalah menegakkan pemerintahan yang kuat (G).
  • 13. Siklus Chapra, 2000 … (4/4)  Dalam siklus kemunduran arahnya: keadilan & pembangunan (j&g)  kekayaan (W)  masyarakat (N)  syariah (S)  pemerintah (G)  keadilan & pembangunan (j&g)  Jika keadaan anarkis dan chaos, dimana hukum tidak ditegakkan dan pembangunan tidak berorientasi pada keadilan (j&g)  maka kekayaan yang telah terakumulasi akan sirna (W) terjarah oleh tindakan anarkis  lapangan kerja dan kegiatan masyarakat menyusut (N)  syariah terasa seperti utopia (S)  dan akhirnya melemahnya pemerintahan (G).  Dengan strategi yang tepat, siklus kemunduran ini dapat dibalik menjadi siklus kemajuan.  Misalkan, menyusutnya kegiatan mayarakat dan lapangan kerja menjadi titik balik kesadaran masyarakat untuk kembali kepada syariah (S).  Ramainya kesadaran untuk kembali kepada syariah akan mendorong bangkitnya lagi masyarakat, sehingga siklusnya berubah menjadi siklus kemajuan.
  • 14. Model Dinamika Pembangunan …  Model Ibnu Khaldun G = f (S, N, W, g, j) tidak selalu berputar searah, namun bisa menjadi hubungan sebab akibat multi-arah dan saling bergantung.  Variabel independen dapat menjadi variabel dependen dan yang lainnya menjadi variabel independen.  Dengan kata lain, mekanisme pemicu kejatuhan suatu peradaban (yang dalam model Ibnu Khaldun disebabkan oleh kegagalan G), tidak selalu sama bagi semua masyarakat.  Disintegrasi keluarga, yang merupakan bagian dari N, dapat memicu kemerosotan SDM (N) yang merupakan elemen dasar pembangun peradaban.  Kelemahan dalam perekonomian (W) dapat dipicu oleh sistem ekonomi yang cacat (S) atau nilai-nilai dan institusi yang tidak berguna (S).
  • 15. Masalah Dasar Perekonomian (W) dan Sistem Ekonomi …  Terdapat 3 pertanyaan fundamental dalam perekonomian:  Komoditi apa yang diproduksi? Dan berapa kuantitas- nya?  Bagaimana komoditi diproduksi?  Untuk siapa komoditi diproduksi?  Dalam menjawab 3 pertanyaan fundamental ini, perekonomian-perekonomian memiliki jawaban yang berbeda:  Market economy  laissez-faire  Planned economy  Mixed economy
  • 16. Klasifikasi Sistem Ekonomi …  Sistem ekonomi adalah sekumpulan institusi yang mengatur, memfasilitasi dan mengkoordinasikan perilaku ekonomi dari masyarakat.  Institusi adalah organisasi, praktek, konvensi, atau adat yang penting dan persisten dalam kehidupan masyarakat.  Klasifikasi sistem ekonomi umumnya didasarkan pada beberapa faktor:  System of ownership  monarch, private, “socially”  System of coordination/allocation  tradition, market, planned (command planning – indicative planning)  System of incentives  coercive, material, moral  System of objectives  freedom, welfare, equity, stability, environment protection, etc  Konstitusi Indonesia memiliki jawaban khas:   Pasal 27 ayat 2 UUD 1945, Pasal 33 ayat 1-4 UUD 1945, Pasal 34 ayat 1-3 UUD 1945
  • 17. Sistem Ekonomi Islam … (1/3)  Sebagian pihak masih sering memandang Ekonomi Islam secara skeptis.  Ekonomi Islam tampil tidak untuk mengentaskan berbagai permasalahan ekonomi kontemporer, namun dipandang lebih dimotivasi oleh isu politik dan kultural dalam konteks menolak infiltrasi pemikiran Barat dalam masyarakat Islam.  Karena lebih bernuansa politis-kultural itulah maka Ekonomi Islam dianggap tidak memenuhi koherensi, presisi dan realisme dari kaidah-kaidah Ilmiah.  Sejak awal kebangkitan-nya hingga kini, karakteristik fundamental Ekonomi Islam hanyalah pelarangan riba, yang lainnya adalah zakat dan filter moral Islam untuk setiap pengambilan keputusan ekonomi.  Klaim-klaim seperti ini seringkali didasari oleh ketidakpahaman dan kurangnya pengetahuan yang memadai tentang Islam, sumber-sumber hukum-nya, sejarah-nya, dan metodologi yang diperlukan untuk memahami-nya.
  • 18. Sistem Ekonomi Islam … (2/3) Sistem Finansial non-riba, non-gharar, non-maysir Sistem Moneter Emas-Dinar Sistem Fiskal Zakat Sistem Tujuan Maqashid Syariah Sistem Alokasi melalui Mekanisme Pasar dengan Pengawasan yang luas dan ketat (Hisbah) Sistem Kepemilikan Pribadi, Wakaf dan Kepemilikan Bersama untuk barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak Sistem Insentif Moral dan Material Sumber: Assessment Penulis Gambar 1. Sistem Ekonomi Syariah Sistem Finansial non-riba, non-gharar, non-maysir Sistem Moneter Emas-Dinar Sistem Fiskal Zakat Sistem Tujuan Maqashid Syariah Sistem Alokasi melalui Mekanisme Pasar dengan Pengawasan yang luas dan ketat (Hisbah) Sistem Kepemilikan Pribadi, Wakaf dan Kepemilikan Bersama untuk barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak Sistem Insentif Moral dan Material Sumber: Assessment Penulis Gambar 1. Sistem Ekonomi Syariah
  • 19. Sistem Ekonomi Islam … (3/3)  Sistem ekonomi Islam memiliki bentuk yang jelas dan utuh, dimana sistem berdiri diatas:  Fondasi: (i) sistem finansial non-riba, non-maysir dan non- gharar; (ii) sistem moneter emas-dinar; (iii) sistem fiskal berbasis zakat;  Pilar: (i) sistem alokasi melalui mekanisme pasar dengan pengawasan pasar yang luas dan ketat (hisbah); dan (ii) sistem kepemilikan pribadi, wakaf dan kepemilikan bersama untuk barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.  Atap: (i) sistem insentif moral dan material; dan (ii) sistem tujuan maqashid syariah.  Pondasi adalah basis bagi sistem agar berjalan dengan adil dan merata.  Pilar adalah mekanisme utama dalam sistem agar produksi, konsumsi dan distribusi barang dan jasa berjalan efisien.  Atap adalah panduan bagi sistem agar mampu mencapai tujuan-tujuan normatif.
  • 20. Fondasi Sistem … (1/2)  Sistem finansial non-riba, non-maysir dan non-gharar  Islam melarang riba namun tidak melarang laba sebagai hasil (return) untuk usaha wirausahawan dan modal finansial.  Islam memiliki dua bentuk utama pengaturan finansial dari bisnis yaitu mudharabah dan musyarakah. Pada transaksi dimana bagi-hasil tidak dapat diaplikasikan, bentuk pembiayaan lain dapat diterapkan seperti qard al-hasanah, bai’ mua’jjal, bai’ salam, ijarah, dan murabahah.  Sistem moneter emas-dinar  Dalam Islam, sistem uang yang mendapat dukungan adalah sistem uang yang stabil dan non-inflatoir.  Islam memberi keleluasaan yang luas untuk bentuk uang dan sistem pembayaran-nya, namun menekankan stabilitas dari nilai uang sebagai syarat utama.  Sistem fiskal berbasis zakat
  • 21. Fondasi Sistem … (2/2)  Sistem finansial non-riba, non-maysir dan non- gharar  Sistem moneter emas-dinar  Sistem fiskal berbasis zakat  Zakat memiliki fungsi alokasi, distribusi, dan sekaligus stabilisasi dalam perekonomian.  Khums adalah seperlima bagian dari anfal (ghanimah) yang menjadi kekayaan publik (QS 8: 41).  Fay’ (QS 59: 7) adalah segala tanggungan yang dibebankan kepada harta kekayaan orang non-Muslim (ahl al-dhimmah) melalui penaklukan damai yang manfaatnya dibagi rata demi kepentingan umum.  Seluruh pendapatan publik yang berkembang dalam sejarah Islam masuk dibawah kategori fay’ seperti jizyah, kharaj dan ushr.
  • 22. Pilar Sistem …  Sistem alokasi melalui mekanisme pasar dengan pengawasan pasar yang luas dan ketat (hisbah)  Islam mengakui dan menghormati mekanisme pasar sebagai instrument utama dalam alokasi dan distribusi sumber daya, yang terjadi atas dasar kerelaan (QS 4: 29). Namun kekuatan pasar ini harus melewati filter moral terlebih dahulu sehingga permintaan (demand) dan penawaran (supply) pasar yang terbentuk akan konsisten dengan pencapaian tujuan-tujuan normatif.  Lebih jauh lagi, pembentukan harga dan transaksi dalam pasar mendapat pengawasan ketat agar menghasilkan pasar yang bebas distorsi. Dalam Islam, fungsi ini dijalankan oleh institusi hisbah.  Sistem kepemilikan pribadi, wakaf dan kepemilikan bersama untuk barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.  Secara umum, Islam mengizinkan, menerima, dan menghormati kepemilikan oleh individu, namun tidak secara absolut.  Untuk barang dan jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak (dharuri), Islam menetapkan adanya kepemilikan bersama.  Dalam Islam, individu dapat memberikan harta-nya untuk kepentingan sosial dan dikelola melalui usaha kolektif sukarela tanpa ada keterlibatan atau intervensi pemerintah (wakaf).
  • 23. Atap Sistem …  Sistem insentif moral dan material  Dorongan ekonomi dalam Islam harus berada dalam kerangka kepentingan sosial.  Islam mendorong individu untuk mengejar kepentingan pribadi mereka di dalam kerangka kepentingan sosial dimana terdapat konflik antara self-interest dan social interest, dengan cara memberi perspektif jangka panjang bagi kepentingan pribadi – menarik kepentingan pribadi melebihi jangka waktu dunia ke akhirat.  Sistem tujuan maqashid syariah  Tujuan utama syariah Islam (maqashid syariah) adalah mewujudkan kemaslahatan manusia, yang terletak pada perlindungan terhadap agama (dien), jiwa (nafs), akal (aqal), keturunan (nasl), dan kekayaan (maal).  Apa saja yang menjamin terlindunginya lima perkara ini berarti melindungi kepentingan umum (maslahah) dan dikehendaki.