SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat sebagai hasil pemikiran para ahli filsafat atau para filosof
sepanjang kurun waktu dengan objek hidup di dunia, telah melahirkan berbagai
macam pandangan. Pandangan-pandangan para filosof tersebut, adakalanya
satu dengan yang lain hanya bersifat saling menguatkan, tetapi tidak jarang
pula yang berbeda atau berlawanan. Hal ini antara lain disebabkan terutama
oleh pendekatan yang dipakai oleh filosof berbeda-beda, walaupun objek
permasalahannya sama. Karena perbedaan dalam sistem pendekatan itu, maka
kesimpulan yang dihasilkannya menjadi berbeda-beda pula, bahkan tidak
sedikit yang saling berlawanan.
Dalam filsafat terdapat berbagai aliran, seperti aliran Esensialisme.
Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, sedangkan filsafat
memiliki berbagai macam aliran, maka dalam filsafat pendidikan akan kita
temukan juga berbagai macam aliran. Adapun aliran Esensialisme dalam
filsafat pendidikan akan kita bahas pada makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Dalam hal ini, ada kami rumuskan masalah-masalah dalam aliran
Esensialisme sebagai berkut, yaitu:
1. Bagaimana latar belakang munculnya aliran Esensialisme ?
2. Apa hakikat aliran Esensialisme ?
a) Apa saja prinsip-prinsip pendidikan menurut aliran Esensialisme, dan
prinsip-prinsip kurikulum aliran Esensialisme ?
C. Tujuan Penulisan
Kita bisa mengetahui dan memahami bagaimana latar belakang
munculnya aliran Esensialisme, hakikat aliran Esensialisme, prinsip-prinsip
pendidikan menurut aliran Esensialisme, dan prinsip-rinsip kurikulum aliran
Esensialisme.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Aliran Esensialisme
Esensialisme muncul pada zaman Renaissans, dengan ciri-ciri utamanya
yang berbeda dengan progresivisme. Perbedaan ini terutama dalam
memberikan dasar berpijak mengenai pendidikan yang penuh dengan
fleksibelitas serba terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak ada keterikatan
dengan doktrin tertentu. Bagi esensialisme, pendidikan yang berpijak pada
landasan demikian mudah goyah dan kurang terarah. Oleh sebab itu
esensialisme berpandangan bahwa pendidikan hendaknya berpijak pada nilai-
nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, sehingga memberikan kestabilan
dan arah yang jelas.
Esensialisme tidak memiliki organisasi dan tidak pula merupakan suatu
gerakan, melainkan mereka memprotes terhadap progresivisme. Namun dalam
mengadakan protesnya tersebut, esensialisme tidak menolak atau menentang
progresivisme secara keseluruhan, ada beberapa aspek yang prinsipil tidak
dapat diterimanya.1
Esensialisme membentuk arus utama pemikiran pendidikan populer di
sebagian banyak negara termasuk Amerika Serikat. Ia adalah sebuah pemikiran
konservatif, dan karenanya, lebih memperhatikan fungsi sekolah dalam
mengalihkan fakta-fakta dan kebenaran yang telah teruji daripada
memperhatikan inovasi dan embel-embel kependidikan.2
Esensialisme dikenal sebagai gerakan pendidikan dan juga sebagai aliran
filsafat pendidikan. Esensialisme berusaha mencari dan mempertahankan hal-
hal yang esensial, yaitu sesuatu yang bersifat inti atau unsur mutlak yang
menentukan keberadaan sesuatu. Bagi esensialisme, pendidikan yang berpijak
pada dasar pandangan itu mudah goyah dan kurang terarah. Karena itu
1 Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press,2007), hal. 54.
2 George R. Knight, Filsfat Pendidikan,Penerjemah: Mahmud Arif, (Yogyakarta: Gama
Media, 2007), hal. 176.
3
esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai
yang memiliki kejelasan dan tahan lama, sehingga memberikan kestabilan dan
arah yang jelas.
Esensialisme didasari atas pandangan humanisme yang
merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah pada keduniawian, serba
ilmiah dan materialistik. Selain itu juga diwarnai oleh pandangan-pandangan
dari paham penganut aliran idealisme dan realisme.3
B. Hakikat Aliran Esensialisme
Aliran Esensialisme merupakan aliran yang ingin kembali kepada
kebudayaan-kebudayaan lama warisan sejarah yang telah membuktikan
kebaikan-kebaikannya bagi kehidupan manusia. Esensialisme didasari atas
pandangan humanisme yang merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah
pada keduniawian, serba ilmiah dan materialistik, selain itu juga diwarnai oleh
pandangan-pandangan dari penganut aliran idelialisme dan realisme.
Esensialisme percaya bahwa pendidikan harus didasarkan kepada nilai-
nilai kebudayaan yang mereka wariskan kepada kita hingga sekarang telah
teruji oleh segala zaman kondisi dan sejarah. Kebudayaan demikian ialah
esensia yang mampu pula mengemban hari kini masa depan dan umat manusia.
Esensialisme merupakan perpaduan ide-ide filsafat idealisme dan
realisme. Dan praktik-praktik filsafat pendidikan Esensialisme dengan
demikian menjadi lebih kaya dibandingkan jika ia hanya mengambil posisi
yang sepihak dari salah satu aliran yang ia sintesakan itu.4
C. Prinsip-Prinsip Pendidikan Menurut Aliran Esensialisme
Prinsip-prinsip pendidikan yang didasarkan pada aliran Esensialisme
antara lain :
1. Belajar pada dasarnya melibatkan kerja keras dan kadang-kadang dapat
menimbulkan keseganan dan menekankan pentingnya prinsip disiplin.
3 Dra. Zuharini. dkk, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm.25.
4 Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press,2007), hal. 54.
4
Terhadap pandangan progresivisme yang menekankan minat pribadi,
mereka menerimanya sebagai konsep untuk berbuat namun minat yang
paling tinggi dan dapat lebih bertahan tidak diperoleh sejak awal atau
sebelum belajar namun timbul melalui usaha keras.
2. Inisatif dalam pendidikan harus ditekankan pada pendidik bukan pada anak.
Peranan guru dalam menjebatani antara duni orang dewasa dengan dunia
anak. Guru telah disiapkan secara khusus untuk melaksanakan tugas di atas
sehingga guru lebih berhak membimbing murid-muridnya.
3. Inti dari proses pendidikan adalah asimilasi dari subjek materi yang telah
ditentukan. Kurikulum diorganisasikan dan direncanakan dengan pasti oleh
guru. Esensialisme mengakui bahwa pendidikan akan mendorong individu
merealisasikan potensialitasnya tetapi realisasinya harus berlangsung dalam
dunia yang bebas dari perorangan. Karena itu sekolah yang baik adalah
sekolah yang berpusat kepada masyarakat atau “Society Centered School”
sebab kebutuhan dan minat sosial diutamakan. Minat individu di hargai
namun diarahkan agar siswa tidak menjadi orang yang mementingkan diri
sendiri.
4. Sekolah harus mempertahankan metode-metode tradisional yang bertautan
dengan disiplin mental. Esensialisme mengakui bahwa metode pemecahan
masalah “Problem Soving” ada faedahnya, namun bukan suatu prosedur
untuk melaksanakan bagi seluruh proses belajar.
5. Tujuan akhir dari pendidikan ialah untuk meningkatkan kesejahteraan
umum, karena dianggap merupakan tuntunan demokrasi yang nyata.5
D. Prinsip – Prinsip Kurikulum Esensialisme
Kurikulum dalam pandangan esensialisme hendaknya merupakan
kurikulum yang terintegrasi dan antara satu mata pelajaran dengan mata yang
lain tidak boleh dipisahkan, kurikulum dapat diumpamakan sebagai bangunan
rumah yang mempunyai empat bagian:
a. Universum
5 Ibid., hal. 59-60.
5
Pengetahuan merupakan latar belakang adanya kekuatan segala manifestasi
hidup manusia. Diantaranya adalah adanya kekuatan-kekuatan alam, asal-
usul tata surya, dan lain-lainnya. Basis pengetahuan ini adalah ilmu
pengetahuan alam kodrat yang diperluas.
b. Sivilisasi
Karya yang dihasilkan manusia sebagai akibat hidup manusia. Dengan
sivilisasi, manusia mampu mengadakan pengawasan terhadap
lingkungannya, mengejar kebutuhan, serta hidup aman dan sejahtera.
c. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan karya manusia yang mencakup diantaranya filsafat,
kesenia, kesusastraan, agama, penafsiran, dan penilaian mengenai
lingkungan.
d. Kepribadian
Pembentukan kepribadian dalam arti riil yang tidak bertentangan dengan
kepribadian yang ideal. Dalam kurikulum hendaknya diusahakan agar
faktor-faktor fisik, fisiologi, emosional dan intelektual sebagai keseluruhan,
dapat berkembang harmonis dan organis, sesuai dengan kemanusiaan ideal.6
Robert Ulich berpendapat bahwa meskipun pada hakikatnya
kurikulum disusun secara fleksibel karena perlu mendasarkan atas pribadi
anak, fleksibilitas tidak tepat diterapkan pada pemahaman mengenai agama
dan alam semesta. Untuk ini perlu diadakan perencanaan dengan
keseksamaan dan kepastian.
Realisme mengumpamakan kurikulum sebagai balok-balok yang
disusun dengan teratur satu sama lain yaitu disusun dari paling sederhana
sampai kepada yang paling kompleks. Susunan ini dapat diutarakan ibarat
sebagai susunan dari alam, yang sederhana merupakan fundamen at au dasar
dari susunannya yang paling kompleks. Jadi bila kurikulum disusun atas
dasar pikiran yang demikian akan bersifat harmonis.7
6 H. Jalaluddin dan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2007),
hal.109.
7 http://johanaink.blogspot.com/2008/06/aliran-esensialisme.html
6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Aliran Esensialisme merupakan aliran yang ingin kembali kepada
kebudayaan-kebuyaan lama warisan sejarah yang telah membuktikan
kebaikan-kebaikannya bagi kehidupan manusia. Dasar dari aliran Esensialisme
ini adalah pandangan humanisme yang merupakan reaksi terhadap hidup yang
mengarah pada keduniawian serba ilmiah dan materialistik, selain itu juga
diwarnai oleh pandangan-pandangan dari penganut aliran idealisme dan
realisme. Dimana konsep-konsepnya tentang pendidikan sedikit banyak ikut
diwarnai oleh konsep-konsep idealisme dan realisme.
Tujuan umum dari aliran Esensialisme adalah membentuk pribadi
bahagai dunia dan akhirat dan isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan,
kesenian dan segala hal yang mampu mengarahkan kehendak manusia.
7
DAFTAR PUSTAKA
Khobir, Abdul. 2007. Filsafat Pendidikan Islam. Pekalongan: STAIN Pekalongan
Press
Knight, George R. 2007. Filsfat Pendidikan. Penerjemah: Mahmud Arif.
Yogyakarta: Gama Media
Zuharini, Dkk. 1992. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Idi, H. Jalaluddin dan Abdullah. 2007. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz
Media
http://johanaink.blogspot.com/2008/06/aliran-esensialisme.html

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Sekolah sebagai sistem sosial
Sekolah sebagai sistem sosial Sekolah sebagai sistem sosial
Sekolah sebagai sistem sosial
 
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
 
Power point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanPower point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikan
 
Ki Hajar Dewantara dan Sekilas Filsafat Pendidikannya
Ki Hajar Dewantara dan Sekilas Filsafat PendidikannyaKi Hajar Dewantara dan Sekilas Filsafat Pendidikannya
Ki Hajar Dewantara dan Sekilas Filsafat Pendidikannya
 
Pengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikanPengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikan
 
Isd pert 4
Isd pert 4Isd pert 4
Isd pert 4
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan ppt
 
sosiologi
sosiologisosiologi
sosiologi
 
Bab2 konsep sosialisasi
Bab2 konsep sosialisasiBab2 konsep sosialisasi
Bab2 konsep sosialisasi
 
Seminar propinsi
Seminar propinsiSeminar propinsi
Seminar propinsi
 
pendidikan sosiologi
pendidikan sosiologipendidikan sosiologi
pendidikan sosiologi
 
KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)
KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)
KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)
 
Pemuda dan Sosialisasi
Pemuda dan SosialisasiPemuda dan Sosialisasi
Pemuda dan Sosialisasi
 
Karya ilmiah3
Karya ilmiah3Karya ilmiah3
Karya ilmiah3
 
Konsep pembelajaran sepanjang hayat
Konsep pembelajaran sepanjang hayatKonsep pembelajaran sepanjang hayat
Konsep pembelajaran sepanjang hayat
 
Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan Sepanjang HayatPendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan Sepanjang Hayat
 
LANDASAN SOSIAL-BUDAYA
LANDASAN SOSIAL-BUDAYALANDASAN SOSIAL-BUDAYA
LANDASAN SOSIAL-BUDAYA
 
Asigment
AsigmentAsigment
Asigment
 
Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah Sosialisasi
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Sporlan Y1158-CBBIZE-3-GA KIT
Sporlan Y1158-CBBIZE-3-GA KITSporlan Y1158-CBBIZE-3-GA KIT
Sporlan Y1158-CBBIZE-3-GA KIT
 
MarketingRSLT nr2 2011
MarketingRSLT nr2 2011MarketingRSLT nr2 2011
MarketingRSLT nr2 2011
 
G RESUME
G  RESUMEG  RESUME
G RESUME
 
Dsc07563
Dsc07563Dsc07563
Dsc07563
 
Transportes
TransportesTransportes
Transportes
 
Ofertas
OfertasOfertas
Ofertas
 
myresume-1(1)
myresume-1(1)myresume-1(1)
myresume-1(1)
 
Dsc06998
Dsc06998Dsc06998
Dsc06998
 
ΦΑΣΟΛΙ 1
ΦΑΣΟΛΙ 1ΦΑΣΟΛΙ 1
ΦΑΣΟΛΙ 1
 
Halal Certificate Expires 31 12 11
Halal  Certificate    Expires 31 12 11Halal  Certificate    Expires 31 12 11
Halal Certificate Expires 31 12 11
 
Examen
ExamenExamen
Examen
 
Historia cumple nano
Historia cumple nanoHistoria cumple nano
Historia cumple nano
 
Establecimiento de sistema silvopastoril semi intensivo para explotación de
Establecimiento de sistema silvopastoril semi intensivo para explotación deEstablecimiento de sistema silvopastoril semi intensivo para explotación de
Establecimiento de sistema silvopastoril semi intensivo para explotación de
 
Tarea nº 10 habilidad numérica
Tarea nº 10 habilidad numéricaTarea nº 10 habilidad numérica
Tarea nº 10 habilidad numérica
 
Cambridge Checkpoint
Cambridge CheckpointCambridge Checkpoint
Cambridge Checkpoint
 
Basic principles in impression making 6
Basic principles in impression making 6Basic principles in impression making 6
Basic principles in impression making 6
 
Sonho de Valsa
Sonho de ValsaSonho de Valsa
Sonho de Valsa
 
Biblioteca 2.01
Biblioteca 2.01Biblioteca 2.01
Biblioteca 2.01
 
Pizzeria nuova delizia
Pizzeria nuova deliziaPizzeria nuova delizia
Pizzeria nuova delizia
 
Radioterapia cancer de glotis T1 T2 N0
Radioterapia cancer de glotis T1 T2 N0Radioterapia cancer de glotis T1 T2 N0
Radioterapia cancer de glotis T1 T2 N0
 

Similar to Makalah aliran esensialisme

Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Jhon Nahak
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Warnet Raha
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Warnet Raha
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Ndya2
 
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptxM. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptxabuzaf
 
Landasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanLandasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanSiwi Danar
 
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup filsafat pendidikan Islam
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup  filsafat pendidikan Islam Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup  filsafat pendidikan Islam
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup filsafat pendidikan Islam Ikram ishadila (202127050)
 
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docx
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docxpaper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docx
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docxALABDALI2
 
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdf
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdfpaper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdf
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdfirnayunita2
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikanhennyrahmadi
 
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxPP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxFirmanRengel
 

Similar to Makalah aliran esensialisme (20)

Aliran essensialisme
Aliran  essensialismeAliran  essensialisme
Aliran essensialisme
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptxM. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
 
Landasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanLandasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikan
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup filsafat pendidikan Islam
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup  filsafat pendidikan Islam Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup  filsafat pendidikan Islam
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup filsafat pendidikan Islam
 
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docx
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docxpaper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docx
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docx
 
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdf
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdfpaper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdf
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdf
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxPP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Makalah aliran esensialisme

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filsafat sebagai hasil pemikiran para ahli filsafat atau para filosof sepanjang kurun waktu dengan objek hidup di dunia, telah melahirkan berbagai macam pandangan. Pandangan-pandangan para filosof tersebut, adakalanya satu dengan yang lain hanya bersifat saling menguatkan, tetapi tidak jarang pula yang berbeda atau berlawanan. Hal ini antara lain disebabkan terutama oleh pendekatan yang dipakai oleh filosof berbeda-beda, walaupun objek permasalahannya sama. Karena perbedaan dalam sistem pendekatan itu, maka kesimpulan yang dihasilkannya menjadi berbeda-beda pula, bahkan tidak sedikit yang saling berlawanan. Dalam filsafat terdapat berbagai aliran, seperti aliran Esensialisme. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, sedangkan filsafat memiliki berbagai macam aliran, maka dalam filsafat pendidikan akan kita temukan juga berbagai macam aliran. Adapun aliran Esensialisme dalam filsafat pendidikan akan kita bahas pada makalah ini. B. Rumusan Masalah Dalam hal ini, ada kami rumuskan masalah-masalah dalam aliran Esensialisme sebagai berkut, yaitu: 1. Bagaimana latar belakang munculnya aliran Esensialisme ? 2. Apa hakikat aliran Esensialisme ? a) Apa saja prinsip-prinsip pendidikan menurut aliran Esensialisme, dan prinsip-prinsip kurikulum aliran Esensialisme ? C. Tujuan Penulisan Kita bisa mengetahui dan memahami bagaimana latar belakang munculnya aliran Esensialisme, hakikat aliran Esensialisme, prinsip-prinsip pendidikan menurut aliran Esensialisme, dan prinsip-rinsip kurikulum aliran Esensialisme.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Latar Belakang Aliran Esensialisme Esensialisme muncul pada zaman Renaissans, dengan ciri-ciri utamanya yang berbeda dengan progresivisme. Perbedaan ini terutama dalam memberikan dasar berpijak mengenai pendidikan yang penuh dengan fleksibelitas serba terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak ada keterikatan dengan doktrin tertentu. Bagi esensialisme, pendidikan yang berpijak pada landasan demikian mudah goyah dan kurang terarah. Oleh sebab itu esensialisme berpandangan bahwa pendidikan hendaknya berpijak pada nilai- nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, sehingga memberikan kestabilan dan arah yang jelas. Esensialisme tidak memiliki organisasi dan tidak pula merupakan suatu gerakan, melainkan mereka memprotes terhadap progresivisme. Namun dalam mengadakan protesnya tersebut, esensialisme tidak menolak atau menentang progresivisme secara keseluruhan, ada beberapa aspek yang prinsipil tidak dapat diterimanya.1 Esensialisme membentuk arus utama pemikiran pendidikan populer di sebagian banyak negara termasuk Amerika Serikat. Ia adalah sebuah pemikiran konservatif, dan karenanya, lebih memperhatikan fungsi sekolah dalam mengalihkan fakta-fakta dan kebenaran yang telah teruji daripada memperhatikan inovasi dan embel-embel kependidikan.2 Esensialisme dikenal sebagai gerakan pendidikan dan juga sebagai aliran filsafat pendidikan. Esensialisme berusaha mencari dan mempertahankan hal- hal yang esensial, yaitu sesuatu yang bersifat inti atau unsur mutlak yang menentukan keberadaan sesuatu. Bagi esensialisme, pendidikan yang berpijak pada dasar pandangan itu mudah goyah dan kurang terarah. Karena itu 1 Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press,2007), hal. 54. 2 George R. Knight, Filsfat Pendidikan,Penerjemah: Mahmud Arif, (Yogyakarta: Gama Media, 2007), hal. 176.
  • 3. 3 esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, sehingga memberikan kestabilan dan arah yang jelas. Esensialisme didasari atas pandangan humanisme yang merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah pada keduniawian, serba ilmiah dan materialistik. Selain itu juga diwarnai oleh pandangan-pandangan dari paham penganut aliran idealisme dan realisme.3 B. Hakikat Aliran Esensialisme Aliran Esensialisme merupakan aliran yang ingin kembali kepada kebudayaan-kebudayaan lama warisan sejarah yang telah membuktikan kebaikan-kebaikannya bagi kehidupan manusia. Esensialisme didasari atas pandangan humanisme yang merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah pada keduniawian, serba ilmiah dan materialistik, selain itu juga diwarnai oleh pandangan-pandangan dari penganut aliran idelialisme dan realisme. Esensialisme percaya bahwa pendidikan harus didasarkan kepada nilai- nilai kebudayaan yang mereka wariskan kepada kita hingga sekarang telah teruji oleh segala zaman kondisi dan sejarah. Kebudayaan demikian ialah esensia yang mampu pula mengemban hari kini masa depan dan umat manusia. Esensialisme merupakan perpaduan ide-ide filsafat idealisme dan realisme. Dan praktik-praktik filsafat pendidikan Esensialisme dengan demikian menjadi lebih kaya dibandingkan jika ia hanya mengambil posisi yang sepihak dari salah satu aliran yang ia sintesakan itu.4 C. Prinsip-Prinsip Pendidikan Menurut Aliran Esensialisme Prinsip-prinsip pendidikan yang didasarkan pada aliran Esensialisme antara lain : 1. Belajar pada dasarnya melibatkan kerja keras dan kadang-kadang dapat menimbulkan keseganan dan menekankan pentingnya prinsip disiplin. 3 Dra. Zuharini. dkk, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm.25. 4 Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press,2007), hal. 54.
  • 4. 4 Terhadap pandangan progresivisme yang menekankan minat pribadi, mereka menerimanya sebagai konsep untuk berbuat namun minat yang paling tinggi dan dapat lebih bertahan tidak diperoleh sejak awal atau sebelum belajar namun timbul melalui usaha keras. 2. Inisatif dalam pendidikan harus ditekankan pada pendidik bukan pada anak. Peranan guru dalam menjebatani antara duni orang dewasa dengan dunia anak. Guru telah disiapkan secara khusus untuk melaksanakan tugas di atas sehingga guru lebih berhak membimbing murid-muridnya. 3. Inti dari proses pendidikan adalah asimilasi dari subjek materi yang telah ditentukan. Kurikulum diorganisasikan dan direncanakan dengan pasti oleh guru. Esensialisme mengakui bahwa pendidikan akan mendorong individu merealisasikan potensialitasnya tetapi realisasinya harus berlangsung dalam dunia yang bebas dari perorangan. Karena itu sekolah yang baik adalah sekolah yang berpusat kepada masyarakat atau “Society Centered School” sebab kebutuhan dan minat sosial diutamakan. Minat individu di hargai namun diarahkan agar siswa tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. 4. Sekolah harus mempertahankan metode-metode tradisional yang bertautan dengan disiplin mental. Esensialisme mengakui bahwa metode pemecahan masalah “Problem Soving” ada faedahnya, namun bukan suatu prosedur untuk melaksanakan bagi seluruh proses belajar. 5. Tujuan akhir dari pendidikan ialah untuk meningkatkan kesejahteraan umum, karena dianggap merupakan tuntunan demokrasi yang nyata.5 D. Prinsip – Prinsip Kurikulum Esensialisme Kurikulum dalam pandangan esensialisme hendaknya merupakan kurikulum yang terintegrasi dan antara satu mata pelajaran dengan mata yang lain tidak boleh dipisahkan, kurikulum dapat diumpamakan sebagai bangunan rumah yang mempunyai empat bagian: a. Universum 5 Ibid., hal. 59-60.
  • 5. 5 Pengetahuan merupakan latar belakang adanya kekuatan segala manifestasi hidup manusia. Diantaranya adalah adanya kekuatan-kekuatan alam, asal- usul tata surya, dan lain-lainnya. Basis pengetahuan ini adalah ilmu pengetahuan alam kodrat yang diperluas. b. Sivilisasi Karya yang dihasilkan manusia sebagai akibat hidup manusia. Dengan sivilisasi, manusia mampu mengadakan pengawasan terhadap lingkungannya, mengejar kebutuhan, serta hidup aman dan sejahtera. c. Kebudayaan Kebudayaan merupakan karya manusia yang mencakup diantaranya filsafat, kesenia, kesusastraan, agama, penafsiran, dan penilaian mengenai lingkungan. d. Kepribadian Pembentukan kepribadian dalam arti riil yang tidak bertentangan dengan kepribadian yang ideal. Dalam kurikulum hendaknya diusahakan agar faktor-faktor fisik, fisiologi, emosional dan intelektual sebagai keseluruhan, dapat berkembang harmonis dan organis, sesuai dengan kemanusiaan ideal.6 Robert Ulich berpendapat bahwa meskipun pada hakikatnya kurikulum disusun secara fleksibel karena perlu mendasarkan atas pribadi anak, fleksibilitas tidak tepat diterapkan pada pemahaman mengenai agama dan alam semesta. Untuk ini perlu diadakan perencanaan dengan keseksamaan dan kepastian. Realisme mengumpamakan kurikulum sebagai balok-balok yang disusun dengan teratur satu sama lain yaitu disusun dari paling sederhana sampai kepada yang paling kompleks. Susunan ini dapat diutarakan ibarat sebagai susunan dari alam, yang sederhana merupakan fundamen at au dasar dari susunannya yang paling kompleks. Jadi bila kurikulum disusun atas dasar pikiran yang demikian akan bersifat harmonis.7 6 H. Jalaluddin dan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2007), hal.109. 7 http://johanaink.blogspot.com/2008/06/aliran-esensialisme.html
  • 6. 6 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Aliran Esensialisme merupakan aliran yang ingin kembali kepada kebudayaan-kebuyaan lama warisan sejarah yang telah membuktikan kebaikan-kebaikannya bagi kehidupan manusia. Dasar dari aliran Esensialisme ini adalah pandangan humanisme yang merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah pada keduniawian serba ilmiah dan materialistik, selain itu juga diwarnai oleh pandangan-pandangan dari penganut aliran idealisme dan realisme. Dimana konsep-konsepnya tentang pendidikan sedikit banyak ikut diwarnai oleh konsep-konsep idealisme dan realisme. Tujuan umum dari aliran Esensialisme adalah membentuk pribadi bahagai dunia dan akhirat dan isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan, kesenian dan segala hal yang mampu mengarahkan kehendak manusia.
  • 7. 7 DAFTAR PUSTAKA Khobir, Abdul. 2007. Filsafat Pendidikan Islam. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press Knight, George R. 2007. Filsfat Pendidikan. Penerjemah: Mahmud Arif. Yogyakarta: Gama Media Zuharini, Dkk. 1992. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Idi, H. Jalaluddin dan Abdullah. 2007. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media http://johanaink.blogspot.com/2008/06/aliran-esensialisme.html