More Related Content Similar to RUANG KOLABORASI_KELOMPOK 4 (1).pdf Similar to RUANG KOLABORASI_KELOMPOK 4 (1).pdf (20) RUANG KOLABORASI_KELOMPOK 4 (1).pdf1. PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
TEORI & MODEL
PEMBELAJARAN
PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA
RUMPUN MIPA | PENDIDIKAN BIOLOGI
2. MEMBERS GROUP
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
202200030029
FRANSISKA YUNITA SEMBUNG
202200030034
NI PUTU WAHYUNITA SAVITRI
202200030036
NI KADEK YUNI PRADNYANI
202200030022
NI WAYAN FEBRIANTI
3. 1. Berikan penjelasan bagaimana penerapan
teori behavioristik, teori sosial kognitif, dan teori
konstruktivisme di dalam kelas!
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
PERTANYAAN
4. TEORI
BEHAVIORISTIK
Perubahan tingkah laku sebagai adanya
interaksi antar stimulus dan respon. Apa
yang diberikan guru adalah stimulus. Dan
apa yang dihasilkan peserta didik adalah
respon.
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
5. Belajar dalam pendekatan Behaviorisme
tidak terlepas dari stimulus yang sudah
dibuat oleh guru agar siswa mampu
mengulangi atau berperilaku sesuai dengan
yang diharapkan oleh guru. Pemberian
stimulus berulang sehingga terjadi
pembiasaan, dilakukan kepada peserta
didik tentu saja harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
PENERAPAN
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
6. Guru memberikan banyak
drilling dan latihan agar
terbentuk perilaku atau
pembiasaan seperti yang
diinginkan.
4
Guru harus menyusun materi atau
bahan ajar secara lengkap.
Dimulai dari materi sederhana
sampai kompleks.
1 Guru lebih banyak
memberikan
contoh berupa
instruksi selama
mengajar.
2
Saat guru melihat ada
kesalahan, baik pada materi
maupun pada siswa maka
guru akan segera diperbaiki.
3
Evaluasi berdasarkan
perilaku yang terlihat.
5 Guru dituntut memiliki
kemampuan
memberikan penguatan
(reinforcement), baik dari
sisi positif dan negatif
6
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
PENERAPAN
7. TEORI SOSIAL
KOGNITIF
Teori yang dikemukakan Bandura
yaitu: Individu melakukan
pembelajaran dengan meniru apa
yang ada di lingkungannya,
terutama perilaku orang lain.
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
8. PENERAPAN
Perilaku orang yang ditiru disebut sebagai
perilaku model atau perilaku Terdapat
hubungan antara perilaku, lingkungan dan
faktor pribadi. Hasil pembelajaran adalah
proses coding perilaku visual dan verbal yang
diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.
9. PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
Membantu siswa menemukan solusi baru untuk
suatu masalah untuk mengembangkan cara
berpikir kritis.
Minta siswa untuk
memberikan penjelasan
tentang ide atau pendapat
yang mereka miliki.
Membantu siswa dalam
mengeksplorasi dan
memahami bagaimana ide-
ide bisa terhubung.
Meningkatkan pemahaman
dan ingatan siswa melalui
penggunaan visualisasi dan
permainan dalam
menyampaikan materi
Minta siswa untuk merefleksikan
pengalaman mereka melalui pembuatan
jurnal atau laporan harian tentang
kegiatan apa saja yang mereka lakukan.
Mendorong diskusi berdasarkan apa yang
diajarkan dengan meminta siswa untuk
menjelaskan materi pembelajaran di
depan kelas dan ajak siswa lainnya
untuk mengajukan pertanyaan.
1 2
4
5
6
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
10. KONSTRUKTIVISME
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
Teori belajar konstruktivisme adalah memahami belajar sebagai proses
pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri.
Peserta didik harus aktif dalam pembelajaran, aktif berfikir dan
menyusun konsep. Peranan guru dalam belajar konstruktivis adalah
membantu proses pengkonstrunksian berjalan lancar (sebagai
fasilitator).
11. PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
1|
PENERAPAN
Para siswa yang merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan kemudian
menganalisis serta menjawabnya berarti telah mengembangkan tanggung
jawab terhadap proses belajar mereka sendiri serta menjadi pemecah masalah
(problem solvers).
Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan
beberapa waktu kepada siswa untuk merespons. Cara-cara guru
mengajukan pertanyaan dan cara siswa merespons atau menjawabnya
akan mendorong siswa mampu membangun keberhasilan dalam
melakukan penyelidikan atas informasi yang diterimanya.
Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking). Guru
mendorong siswa untuk menghubungkan dan merangkum konsep-konsep
melalui analisis, prediksi, justifikasi dan mempertahankan gagasan atau
pemikirannya
2|
3|
13. CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING (CTL)
Contextual teaching learning atau yang
lebih dikenal dengan CTL merupakan
pendekatan pembelajaran yang
mengaitkan antara materi pembelajaran
dengan situasi dunia nyata yang
berkembang dan terjadi di lingkungan
sekitar siswa,
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
14. SINTAKS CTL
CTL merupakan pendekatan pembelajaran yang mengaitkan
antara materi dengan situasi dunia nyata sehingga siswa mampu
menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar
dengan kehidupan nyata mereka.
Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik (siswa)
memahami hakikat, makna, dan manfaat belajar, sehingga akan
memberikan stimulus dan motivasi kepada mereka untuk rajin
dan senantiasa belajar.
CTL meniscayakan guru untuk mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa serta mendorong
mereka untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan praktik kehidupan mereka
CONTEXTUAL
TEACHING
AND LEARNING (CTL)
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
3. Anda dapat memilih opsi "Tanpa kamera"
dan hanya merekam suara Anda.
Invitasi Eksplorasi
Penjelasan
dan Solusi
Pengambilan
tindakan
15. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
2. Menggunakan berbagai
konteks (Using multiple
contexts)
1. Berbasis masalah
(Problem based)
4. Mendukung
pembelajaran mandiri
(supporting self-regulated
learning)
3. Menggambarkan
keanekaragaman siswa
(Drawing upon student
diversity)
6. Memanfaatkan
penilaian asli (employing
authentic assessment)
5. Menggunakan kelompok
belajar dalam suasana saling
ketergantungan (using
independent learning groups)
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
16. MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
Model ini lebih menekankan pentingnya
pemahaman struktur atau ide-ide penting
terhadap disiplin ilmu, melalui keterlibatan
siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran. Dalam penggunaan model
ini siswa menggunakan pengalamannya
terlebih dahulu dalam memecahkan
masalah
17. SINTAKS DISCOVERY
DISCOVERY
LEARNING
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
3. Anda dapat memilih opsi
"Tanpa kamera" dan hanya
merekam suara Anda.
Stimulation
Problem
Statement
Data
Collection
Data
Processing
Verification
Generalization
18. 3. Diskusikan dalam kelompok, buatlah rencana
untuk meningkatkan motivasi para siswa yang ada
di kelas dengan gambaran sebagai berikut
PERTANYAAN
• :
a Tania, 7 tahun, memiliki
kemampuan rendah dan keinginan
yang rendah untuk sukses.
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
19. Tania 7 Tahun
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
Rencana awal yang dilakukan adalah melakukan analisis
karakteristik karena Tania berumur 7 tahun.
Analisis sederhana dari kami Tania 7 berumur Tahun
• Umur 7 anak-anak masih perlu dibimbing karena mereka merupakan
peralihan dari taman kanak-kanak
• Kurangnya kemampuan pemusatan perhatian
• Kemauan berpikir sangat terbatas
• Kegemaran untuk mengulangi macam-macam kegiatan
Source : Jurnal Kependidikan, Vol 8(2) : 89-92
Cara meningkatkan kemampuan Tania dengan membimbing
pembelajaran dengan gaya belajar yang disukai Tania, kemudian
memasukkan dalam kelompok belajar kecil dimana dia akan
termotivasi belajar dengan lingkungan belajar yang aktif. Memberikan
arahan bahwa belajar bukan sesuatu yang akan ditakuti dan akan
menghantar dalam kesuksesan. Selain itu memberikan motivasi baik
berupa hadiah dan sebagianya. Dan kemudian dilakukan terus-
menerus (behavioristik)
20. 3. Diskusikan dalam kelompok, buatlah rencana
untuk meningkatkan motivasi para siswa yang ada
di kelas dengan gambaran sebagai berikut
PERTANYAAN
• :
b Samuel, 10 tahun, yang bekerja
keras untuk menjaga harga
dirinya pada tingkat tinggi,
tetapi memiliki rasa takut akan
gagal yang kuat
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
21. Samuel, 10 tahun
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
Rencana awal yang dilakukan adalah melakukan analisis
karakteristik karena Samuel 10 tahun.
Analisis karakteristik Samuel umur 10 Tahun
• Tidak suka pada hal-hal yang bersifat drama
• Gemar pada lingkungan sosial
• Senang pada cerita-cerita lingkungan sosial
• Sifat pemberani tetapi masih menggunakan logika
Source : Jurnal Kependidikan, Vol 8(2) : 89-92
Rencana yang diberikan untuk motivasi Samuel adalah
memberikan gambaran mengenai orang-orang sukses
adalah orang yang pernah gagal dan belajar dari
kegagalannya. Memberikan contoh-contoh tokoh dunia
yang belajar dari kegagalannya. Selain itu karena Samuel
berumur 10 Tahun membimbing Samuel untuk banyak
mengeksplorasi kegemaran atau minatnya.
22. 3. Diskusikan dalam kelompok, buatlah rencana
untuk meningkatkan motivasi para siswa yang ada
di kelas dengan gambaran sebagai berikut
PERTANYAAN
• :
c Sandra, 13 tahun, yang tenang
di kelas dan meremehkan
keterampilan mereka.
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
23. Sandra, 13 tahun
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
Menganalisis
karaktersitik siswa
berumur 13 tahun
Melakukan
pendekatan dengan
berbicara berdua
Memberi nasehat
kepada sandra dan
teman kelasnya
Rencana untuk meningkatkan motivasi siswa tersebut
yang pertama yaitu menganalisis karakteristik siswa
sendiri, dimana siswa berumur 13 tahun termasuk
kategori remaja awal.
24. 3. Diskusikan dalam kelompok, buatlah rencana
untuk meningkatkan motivasi para siswa yang ada
di kelas dengan gambaran sebagai berikut
PERTANYAAN
• :
d Robert, 16 tahun, yang
menunjukkan sedikit minat di
sekolah dan saat ini tinggal
bersama dengan bibinya (Anda
sudah tidak dapat menghubungi
orangtuanya)
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
25. Robert 16 tahun
PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITY PGRI MAHADEWA INDONESIA
©2022 | GROUP 4
Rencana awal yang dilakukan adalah melakukan analisis
karakteristik karena Robert 16 tahun.
Menyelesaikan permasalahan yang dialami contohnya:
• Tidak menyukai materi: Menggunakan model dan metode
pembelajaran yang bisa lebih mudah dipahami oleh Robert
• Tidak menyukai guru: kita bisa meminta tolong kepada guru
tersebut agar melakukan pendektan juga dan lebih sabar
• Bermasalah dengan teman kelas: Kita mencari tahu masalah yang
terjadi
Cara untuk meningkat motivasi Robert yaitu melakukan pendekatan,
menanyakan bagaimana perasaannya di kelas saat mengikuti pelajaran,
apakah ada hal yang tidak dia sukai, baik dari segi materi, myang diajar,
guru atau dengan teman dikelasnya.