Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan spirometri untuk menilai fungsi paru, mencakup definisi volume statik dan dinamik, indikasi pemeriksaan, gambar hasil spirometri, gangguan ventilasi seperti restriksi dan obstruksi, serta cara melakukan pemeriksaan spirometri dengan benar.
11. TUJUAN PEMERIKSAAN
SPIROMETRI
Menilai status faal paru
(normal, restriksi, obstruksi, campuran)
Menilai manfaat pengobatan
Memantau perjalanan penyakit
Menentukan prognosis
Menentukan toleransi tindakan bedah
12. Gambar kurva
• 1. Volume-time curve1
Volume-time curve mengukur volume
udara yang diekspirasi terhadap waktu.
13.
14. • 2.Flow-volume curve
Flow-volume curve menunjukkan hubungan antara
volume paru dan aliran udara maksimal.
Flow-volume curve dihasilkan ketika subjek
melakukan manuver KVP. 1,3,6 Flow-volume curve
direkam pada sumbu horizontal yang menerangkan
aliran (flow) dalam satuan liter/detik sedangkan
sumbu vertikal mewakili volume dalam satuan liter. 3
7
15. Flow-volume curve terdiri dari kurva ekspirasi terletak diatas sumbu
horisontal dan kurva inspirasi yang terletak dibawah sumbu horisontal. 1,5
Arus puncak ekspirasi (APE) terdapat pada kurva ekspirasi flow-volume
curve. 7
Laju aliran maksimal antara 25 – 75 % kapasitas vital (force expiratory flow
25 -75 %/FEF 25 – 75 %) juga dapat diukur pada kurva ekspirasi dan
parameter tersebut memberikan informasi penting mengenai fungsi
saluran napas kecil.
61. PERSIAPAN SUBJEK
Mengerti tujuan pemeriksaan
Bebas rokok minimal 2 jam
Tidak boleh makan terlalu
kenyang
Berpakaian tidak ketat
62. CARA PEMERIKSAAN
Subjek berdiri / duduk
Melakukan manuver setelah
keadaan steady state
Pemeriksaan dilakukan sampai
didapat 3 hasil yang
dapat diterima dan dua
diantaranya reproduksibel
63. HASIL YANG DAPAT
DITERIMA
Permulaan uji harus baik
Pemeriksaan selesai
Waktu ekspirasi minimal 3 detik
Grafik flow – volume mempunyai
puncak
64. REPRODUKSIBILITI
~ Ditentukan setelah didapat 3
manuver yang dapat diterima
~ reproduksibiliti bila nilai terbesar
perbedaannya kurang dari 5%
atau kurang dari 100 ml untuk
nilai KVP dan VEP1
65. PEMERIKSAAN YANG
TIDAK BAIK
Permulaan ekspirasi ragu-ragu/
lambat
Batuk selama ekspirasi
Manuver valsava
Ekspirasi tidak selesai
67. • Jumlah pemeriksaam maksimal adalah
8 kali
• Bila telah delapan kali tetapi belum
didapat yang diharapkan, maka
pemeriksaan diulang pada hari yang
lain
68. HASIL
Normal KVP dan KV
> 80% nilai prediksi
VEP1 > 80% nilai prediksi
VEP1 / KVP > 75%
73. Komposisi gas pada
tekanan barometric
Gas % atmosfer Tekanan parsial
(mmHg)
Nitrogen
(N2)
78,08 593
O2 (O2) 20,95 159
Argon (Ar) 0,93 7
CO2 (CO2) 0,03 0,2
74. Tekanan barometer dan PO2 inspirasi di beberapa ketinggian
Ketinggian (meter) Ketinggian (kaki) Tekanan Barometer
(mmHg)
PO2 Inspirasi (%
permukaan
laut)
0 0 760 159
1.000 3.281 674 141
2.000 6.562 596 125
3.000 9.843 526 110
4.000 13.123 463 97
5.000 16.404 405 85
6.000 19.685 354 79
8.000 26.247 268 34
9.000 29.528 253 43
Dikutip dari (11,12)
Tekanan parsial O2 di ketinggian 3000m sekitar 70% dari ketinggian
75. Konsentrasi oksigen berdasarkan alat yang digunakan
Alat yang digunakan O2 (l/menit) FiO2
Kanula hidung 2 0,21-0,24
2 0,23-0,28
3 0,27-0,34
4 0,31-0,38
5-6 0,32-0,44
Venturi 4-6 0,24-0,28
8-10 0,35-0,40
8-12 0,5
Simpel 5-6 0,30-0,45
7-8 0,40-0,60
Rebreathing 7 0,35-0,75
10 0,65-1,00
Non rebreathing 4-10 0,40-1,00
Dikutip dari (30)
Editor's Notes
Asthma is a chronic inflammatory disorder of the airways
This bronchoscopic view of an airway shows the normal appearance of a healthy airway, contrasted with inflammation (reddening and swelling) and narrowing of the asthmatic airway
Microscopic examination of biopsy and lavage samples taken through the bronchoscope has established that inflammatory changes are present in asthma of all grades of severity, including recently diagnosed asthma
Air trapping affects patients with COPD.
It results in an expansion of the chest wall, which places the respiratory muscles at a mechanical disadvantage.1
Air trapping limits the ability of patients to expand tidal volume when required; for example, during activity. This makes the patient feel breathless or dyspneic.
Hyperinflation, resulting from air trapping, can be observed on standard X-rays.
Note the wide intercostal spaces in this patient with COPD, which are caused by air trapping.
O'Donnell DE, Webb K. The etiology of dyspnea during exercise in COPD. Pulmonary and Critical Care Update 14, Lesson 15.http://www.chestnet.org/downloads/education/online/Vol14_13_18.pdf. Accessed 24 February 2004.