Sukuk ijarah adalah sukuk yang diterbitkan berdasarkan akad ijarah dimana investor memiliki hak atas manfaat aset dan emiten menyewakan aset tersebut kepada pihak ketiga dengan imbalan cicilan fee ijarah yang dibayarkan ke investor.
2. Pengertian Obligasi Syariah (Sukuk)
Sukuk menurut Bahas (Arab) bentuk jamak dari kata sakk
yang memiliki arti yang sama dengan sertifikat atau note.
Sukuk Menurut Fatwa DSN MUI No. 32 Tahun 2002
Tentang Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga
jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan
Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan
Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi
Syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali
dana obligasi pada saat jatuh tempo.
3. Berdasarkan Standar The Accounting and auditing Organization
for islamic Institution (AAOIFI) No.17 tentang Investasi sukuk,
sukuk didefinisikan sebagai sertifikat bernilai sama yang
merupakan bukti atas bagian kepemilikan yang tak terbagi
terhadap suatu aset, hak manfaat, dan jasa-jasa atau atas
kepemilikan suatu proyek atau kegiatan investasi tertentu.
4. Karakterisitik
merupakan bukti kepemilikan suatu aset, hak manfaat, jasa atau
kegiatan investasi tertentu;
pendapatan yang diberikan berupa imbalan, margin, bagi hasil,
sesuai dengan jenis akad yang digunakan dalam penerbitan;
terbebas dari unsur riba, gharar dan maysir;
memerlukan adanya underlying asset penerbitan;
penggunaan proceeds harus sesuai dengan prinsip syariah.
5. Pelaku Penerbitan Sukuk
Obligor, yaitu pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran pokok
serta imbal hasil Sukuk yang diterbitkan;
Special Purpose Vehicle (SPV), yaitu badan hukum yang didirikan
khusus untuk menerbitkan Sukuk;
Investor, yaitu pihak pemegang sukuk yang memiliki hak kepentingan
atasunderlying asset melalui SPV;
Sharia Advisor, yaitu sebagai pihak yang memberikan fatwa atau
pernyataan kesesuaian terhadap prinsip-prinsip syariah atas sukuk yang
diterbitkan;
Wali Amanat, yaitu pihak yang mewakilli kepentingan pemegang Sukuk
sesuai dengan yang diperjanjikan.
8. Sukuk Mudharabah
Sukuk mudarabah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian
atau akad mudarabah yang merupakan satu bentuk kerjasama, yang satu
pihak menyediakan modal (shahibul al-mal) dan pihak lain menyediakan
tenaga dan keahlian (mudarib), keuntungan dari kerjasama tersebut akan
dibagi berdasarkan perbandingan yang telah disetujui sebelumnya.
Kerugian yang timbul akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyedia
modal.
9. Himpunan Skema Mudharabah
Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan untuk
meningkatkan aktiva
produktif yang akan
disalurkan untuk
pembiayaan murabahah;
Dari kegiatan usaha dalam
bentuk pembiayaan
murabahah kepada nasabah,
diperoleh pendapatan margin
yang kemudian dipisahkan
dan didistribusikan sesuai
dengan proporsi sumber dana
pembiayaan murabahah yang
berasal dari dana sukuk, dana
emiten dan dana pihak ketiga;
Dari kegiatan usaha dalam
bentuk pembiayaan
murabahah kepada nasabah,
diperoleh pendapatan margin
yang kemudian dipisahkan
dan didistribusikan sesuai
dengan proporsi sumber dana
pembiayaan murabahah yang
berasal dari dana sukuk, dana
emiten dan dana pihak ketiga;
Pada saat jatuh tempo,
emiten membayar
kembali modal kepada
investor sebesar nilai
sukuk pada saat
penerbitan.
10. Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan untuk
pegembangan usaha
berupa pembiayaan
syariah yang dilakukan
oleh Unit Usaha Syariah
(UUS) emiten;
Dari kegiatan usaha dalam
bentuk pembiayaan murabahah
kepada nasabah, diperoleh
pendapatan margin yang
kemudian dipisahkan dan
didistribusikan sesuai dengan
proporsi sumber dana
pembiayaan murabahah yang
berasal dari dana sukuk, dana
emiten dan dana pihak ketiga;
Pendapatan margin yang berasal
dari dana sukuk, didistribusikan
sebagai pendapatan bagi hasil
kepada investor dan emiten
dalam suatu periode yang telah
ditentukan sesuai dengan nisbah
yang disepakati;
Pada saat jatuh tempo, emiten
membayar kembali modal kepada
investor sebesar nilai sukuk pada
saat penerbitan.
11. Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan oleh
emiten untuk
penambahan kapasitas
produksi dan modal
kerja;
Dari kegiatan
usaha (produksi)
emiten tersebut,
diperoleh
pendapatan yang
kemudian
didistribusikan
sebagai
pendapatan bagi
hasil;
Distribusi pendapatan yang
dibagihasilkan untuk investor dan
emiten berasal dari gross profit
atau laba kotor dari nilai kontrak
penjualan dalam satu periode
perhitungan dikurangi harga
pokok penjualan yang diperoleh
dalam satu periode tersebut, sesuai
dengan nisbah yang disepakati;
Pada saat jatuh tempo, emiten
membayar kembali modal kepada
investor sebesar nilai sukuk pada
saat penerbitan.
12. Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan oleh emiten
untuk pembangunan
pabrik anak perusahaan;
Kegiatan usaha dari anak perusahaan
tersebut akan meningkatkan
pendapatan perusahaan, yang
selanjutnya pendapatan dimaksud
didistribusikan sebagai pendapatan bagi
hasil;
Distribusi pendapatan yang
dibagihasilkan untuk investor dan
emiten berasal dari nilai kontrak
penjualan dari usaha anak
perusahaan dalam suatu periode
yang telah ditentukan sesuai
dengan nisbah yang disepakati
yang didasarkan/merujuk pada
nilai kontrak penjualan atas aset
yang dijadikan underlying dalam
penerbitan sukuk;
Pada saat jatuh tempo, emiten
membayar kembali modal kepada
investor sebesar nilai sukuk pada
saat penerbitan.
13. Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan oleh emiten
untuk peningkatan
kapasitas produksi dan
sarana pendukung;
Dari kegiatan usaha
(produksi) emiten,
diperoleh pendapatan
yang kemudian
didistribusikan sebagai
pendapatan bagi hasil;
Distribusi pendapatan yang dibagihasilkan untuk
investor dan emiten berasal dari gross profit atau
laba kotor dari pendapatan emiten dalam satu
periode perhitungan dikurangi harga pokok
penjualan dalam periode tersebut sesuai dengan
nisbah yang disepakati;
Pada saat jatuh tempo,
emiten membayar
kembali modal kepada
investor sebesar nilai
sukuk pada saat
penerbitan.
14. Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan oleh emiten
untuk modal kerja yaitu
untuk penyelesaian
proyek-proyek yang
sedang dan akan
dikerjakan;
Dari kegiatan usaha
emiten, diperoleh
pendapatan yang
kemudian didistribusikan
sebagai pendapatan bagi
hasil
Distribusi pendapatan yang dibagihasilkan
untuk investor dan emiten berasal dari gross
profit atau laba kotor dari proyek kerjasama atas
penjualan usaha jasa konstruksi dari satu atau
lebih proyek (proyek yang sedang dan akan
dikerjakan) dalam satu periode perhitungan
dikurangi biaya-biaya dalam periode tersebut
sesuai dengan nisbah yang disepakati;
Pada saat jatuh tempo,
Emiten membayar kembali
modal kepada investor
sebesar nilai sukuk pada
saat penerbitan.
15. Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan oleh emiten
untuk pengembangan
usaha bisnis Emiten;
Dari kegiatan
usaha emiten,
diperoleh
pendapatan yang
kemudian
didistribusikan
sebagai
pendapatan bagi
hasil;
Distribusi pendapatan yang
dibagihasilkan untuk investor dan emiten
berasal dari pendapatan kegiatan usaha
emiten yang diperoleh dalam suatu
periode yang telah ditentukan sesuai
dengan nisbah yang disepakati.
Perhitungan dan besarnya prosentase
nisbah bagi hasil didasarkan/merujuk
pada pendapatan objek yang dijadikan
underlying dalam penerbitan sukuk
(namun bukan pendapatan langsung dari
underlying asset tersebut);
Pada saat jatuh tempo,
emiten membayar kembali
modal kepada investor
sebesar nilai sukuk pada
saat penerbitan.
16. Sukuk Ijarah
Sukuk ijarah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian atau akad ijarah, yang satu pihak bertindak sendiri
atau melalui wakilnya menjual atau menyewakan hak guna
(manfaat) suatu aset kepada pihak lain berdasarkan harga sewa
dan periode sewa yang disepakati tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan aset itu sendiri.
17. Himpunan Skema Sukuk Ijarah Emiten menerbitkan
sukuk ijarah dengan nilai
tertentu yang didasarkan
pada objek ijarah
tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
ijarah kepada emiten.
Atas penerbitan sukuk ijarah
tersebut, Emiten mengalihkan
manfaat objek ijarah kepada
investor, dan investor yang
diwakili wali amanat sukuk
menerima manfaat objek ijarah
(berupa fixed asset yang sudah
ada dengan jenis aset dan
spesifikasi yang jelas) dari
emiten.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan kuasa
(akad wakalah) kepada emiten
untuk menyewakan objek ijarah
tersebut kepada pihak ketiga.
Emiten selaku penerima kuasa dari
investor bertindak sebagai mu’jir
(pemberi sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada pihak ketiga
sebagai musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang disewa
tersebut, pihak ketiga
memberikan pembayaran sewa
kepada emiten.
Emiten meneruskan
pembayaran sewa yang
diterima dari pihak ketiga
kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan
waktu yang diperjanjikan
serta sisa fee ijarah pada
saat jatuh tempo sukuk.
18. Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penerbitan sukuk ijarah
tersebut, emiten mengalihkan
manfaat objek ijarah (berupa
sekumpulan fixed asset baik
yang sudah ada maupun yang
akan ada) kepada investor, dan
investor yang diwakili wali
amanat sukuk menerima manfaat
objek ijarah dari emiten.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan kuasa
(akad wakalah) kepada emiten
untuk menyewakan objek ijarah
tersebut kepada pihak ketiga.
Emiten selaku penerima kuasa dari
investor bertindak sebagai mu’jir
(pemberi sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada pihak ketiga
sebagai musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang disewa
tersebut, pihak ketiga
memberikan pembayaran sewa
kepada emiten.
Emiten meneruskan
pembayaran sewa yang
diterima dari pihak ketiga
kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan
waktu yang diperjanjikan
serta sisa fee ijarah pada
saat jatuh tempo sukuk.
19. Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penerbitan sukuk ijarah tersebut,
emiten mengalihkan manfaat objek
ijarah (berupa fixed asset milik
emiten yang sudah ada atau fixed
asset milik pihak ketiga yang telah
disewa dengan jenis aset dan
spesifikasi yang jelas) kepada
investor, dan investor yang diwakili
wali amanat sukuk menerima manfaat
objek ijarah dari emiten.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan kuasa
(akad wakalah) kepada emiten
untuk menyewakan objek ijarah
tersebut kepada pihak ketiga.
Emiten selaku penerima kuasa dari
investor bertindak sebagai mu’jir
(pemberi sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada pihak ketiga
sebagai musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang disewa
tersebut, pihak ketiga
memberikan pembayaran sewa
kepada emiten.
Emiten meneruskan
pembayaran sewa yang
diterima dari pihak ketiga
kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan
waktu yang diperjanjikan
serta sisa fee ijarah pada
saat jatuh tempo sukuk.
20. Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penerbitan sukuk ijarah tersebut,
emiten mengalihkan manfaat objek
ijarah (berupa kontrak/perjanjian jual
beli atas pemanfaatan objek ijarah)
kepada investor, dan investor yang
diwakili wali amanat sukuk menerima
manfaat objek ijarah dari emiten
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan kuasa
(akad wakalah) kepada emiten
untuk menyewakan objek ijarah
tersebut kepada pihak ketiga.
Emiten selaku penerima kuasa dari
investor bertindak sebagai mu’jir
(pemberi sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada pihak ketiga
sebagai musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang disewa
tersebut, pihak ketiga
memberikan pembayaran sewa
kepada emiten.
Emiten meneruskan
pembayaran sewa yang
diterima dari pihak ketiga
kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan
waktu yang diperjanjikan
serta sisa fee ijarah pada
saat jatuh tempo sukuk.
21. Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Investor yang diwakili
wali amanat sukuk
memberikan kuasa (akad
wakalah) kepada emiten
untuk menyewa objek
ijarah.
Emiten selaku penerima kuasa
dari investor, menyewa objek
ijarah dari pihak ketiga selaku
pemilik objek ijarah berupa fixed
asset yang sudah ada dengan jenis
aset dan spesifikasi yang jelas.
Atas penyewaan objek ijarah tersebut,
pihak ketiga mengalihkan manfaat
atas objek ijarah kepada investor, dan
investor yang diwakili wali amanat
sukuk menerima manfaat objek ijarah
dari pihak ketiga.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk bertindak sebagai
mu’jir (pemberi sewa)
menyewakan objek ijarah
tersebut kepada emiten sebagai
musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang disewa
tersebut, emiten memberikan
pembayaran sewa kepada
investor berupa cicilan fee
ijarah secara periodik sesuai
dengan waktu yang
diperjanjikan serta sisa fee
ijarah pada saat jatuh tempo
sukuk.
22. Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Investor yang diwakili
wali amanat sukuk
memberikan kuasa (akad
wakalah) kepada emiten
untuk menyewa objek
ijarah.
Emiten selaku penerima kuasa
dari investor, menyewa objek
ijarah dari pihak ketiga selaku
pemilik objek ijarah berupa jasa
Atas penyewaan objek ijarah tersebut,
pihak ketiga mengalihkan manfaat
atas objek ijarah kepada investor, dan
investor yang diwakili wali amanat
sukuk menerima manfaat objek ijarah
dari pihak ketiga.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk bertindak sebagai
mu’jir (pemberi sewa)
menyewakan objek ijarah
tersebut kepada emiten sebagai
musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang disewa
tersebut, emiten memberikan
pembayaran sewa kepada
investor berupa cicilan fee
ijarah secara periodik sesuai
dengan waktu yang
diperjanjikan serta sisa fee
ijarah pada saat jatuh tempo
sukuk.
23. Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Emiten mengalihkan
manfaat objek ijarah
kepada investor, dan
investor yang diwakili
wali amanat sukuk
menerima manfaat objek
ijarah dari emiten.
Emiten sebagai pemilik objek
ijarah (berupa fixed asset yang
sudah ada) menyewakan objek
ijarah kepada anak perusahaan.
Dengan demikian manfaat atas
objek ijarah beralih dari emiten
kepada anak perusahaan.
Anak perusahaan sebagai
penerima manfaat atas
objek ijarah memberikan
kuasa (akad wakalah)
kepada emiten untuk
mengalihkan objek ijarah
kepada investor.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk bertindak
sebagai mu’jir (pemberi
sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada emiten
sebagai musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang
disewa tersebut, emiten
memberikan pembayaran
sewa kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan waktu
yang diperjanjikan serta sisa
fee ijarah pada saat jatuh
tempo sukuk.
24. Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penyewaan objek ijarah
tersebut, manfaat atas objek
ijarah beralih kepada
investor, dan investor yang
diwakili wali amanat sukuk
menerima manfaat objek
ijarah tersebut.
Emiten sebagai pemilik objek ijarah
(berupa fixed asset yang sudah ada)
menyewakan objek ijarah kepada
anak perusahaan. Dengan demikian
manfaat atas objek ijarah beralih dari
emiten kepada anak perusahaan.
Emiten selaku penerima
kuasa dari investor,
menyewa objek ijarah dari
anak perusahaan selaku
pemilik manfaat objek
ijarah.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk bertindak
sebagai mu’jir (pemberi
sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada
emiten sebagai musta’jir
(penyewa).
Atas objek ijarah yang
disewa tersebut, emiten
memberikan pembayaran
sewa kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan waktu
yang diperjanjikan serta sisa
fee ijarah pada saat jatuh
tempo sukuk.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan
kuasa (akad wakalah) kepada
emiten untuk menyewa objek
ijarah.
25. Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penyewaan objek ijarah
tersebut, manfaat atas objek
ijarah beralih kepada
investor, dan investor yang
diwakili wali amanat sukuk
menerima manfaat objek
ijarah tersebut.
Emiten sebagai pemilik objek ijarah
(berupa fixed asset yang akan dibeli
dengan menggunakan dana hasil
penawaran umum sukuk)
menyewakan objek ijarah kepada
anak perusahaan. Dengan demikian
manfaat atas objek ijarah beralih
dari emiten kepada anak
perusahaan.
Emiten selaku penerima
kuasa dari investor,
menyewa objek ijarah dari
anak perusahaan selaku
pemilik manfaat objek
ijarah.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk bertindak
sebagai mu’jir (pemberi
sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada
emiten sebagai musta’jir
(penyewa).
Atas objek ijarah yang
disewa tersebut, emiten
memberikan pembayaran
sewa kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan waktu
yang diperjanjikan serta sisa
fee ijarah pada saat jatuh
tempo sukuk.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan
kuasa (akad wakalah) kepada
emiten untuk menyewa objek
ijarah.
26. Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penyewaan objek ijarah
tersebut, manfaat atas objek
ijarah beralih kepada
investor, dan investor yang
diwakili wali amanat sukuk
menerima manfaat objek
ijarah tersebut.
Emiten sebagai pemilik objek
ijarah (berupa fixed asset yang
sudah ada) menyewakan objek
ijarah kepada induk perusahaan.
Dengan demikian manfaat atas
objek ijarah beralih dari emiten
kepada induk perusahaan.
Emiten selaku penerima
kuasa dari investor,
menyewa objek ijarah dari
induk perusahaan selaku
pemilik manfaat objek
ijarah.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk bertindak
sebagai mu’jir (pemberi
sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada
emiten sebagai musta’jir
(penyewa).
Atas objek ijarah yang
disewa tersebut, emiten
memberikan pembayaran
sewa kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan waktu
yang diperjanjikan serta sisa
fee ijarah pada saat jatuh
tempo sukuk.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan
kuasa (akad wakalah) kepada
emiten untuk menyewa objek
ijarah.
27. Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penerbitan sukuk tersebut,
emiten mengalihkan manfaat
objek ijarah kepada investor, dan
investor yang diwakili wali
amanat sukuk menerima manfaat
objek ijarah dari emiten.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan
kuasa (akad wakalah)
kepada emiten untuk
menyewakan objek ijarah
tersebut kepada anak
perusahaan.
Anak perusahaan emiten
sebagai pemilik objek ijarah
(berupa fixed asset yang sudah
ada dengan jenis aset dan
spesifikasi yang jelas)
menyewakan objek ijarah
kepada emiten.
Atas penyewaan objek
ijarah tersebut, anak
perusahaan memberikan
pembayaran sewa kepada
emiten.
Emiten meneruskan
pembayaran sewa yang
diterima dari anak perusahaan
kepada investor berupa cicilan
fee ijarah secara periodik
sesuai dengan waktu yang
diperjanjikan serta sisa fee
ijarah pada saat jatuh tempo
sukuk.
Emiten selaku penerima kuasa dari
emiten bertindak sebagai mu’jir
(pemberi sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada anak
perusahaan sebagai musta’jir
(penyewa)
28. Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penerbitan sukuk tersebut,
emiten mengalihkan manfaat
objek ijarah kepada investor, dan
investor yang diwakili wali
amanat sukuk menerima manfaat
objek ijarah dari emiten.
Investor yang diwakili wali amanat
sukuk memberikan kuasa (akad wakalah)
kepada emiten, dan selanjutnya emiten
selaku penerima kuasa dari investor
memberikan kuasa (akad wakalah )
kepada anak perusahaan untuk
menyewakan objek ijarah tersebut
kepada pihak ketiga.
Anak Perusahaan
sebagai pemilik objek
ijarah (berupa fixed
asset yang sudah ada
dengan jenis aset dan
spesifikasi yang jelas)
menyewakan objek
ijarah kepada emiten.
Atas objek ijarah yang
disewa tersebut, pihak
ketiga memberikan
pembayaran sewa kepada
emiten yang diwakili anak
perusahaan.
Emiten meneruskan
pembayaran sewa yang
diterima dari pihak ketiga
kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan waktu
yang diperjanjikan serta sisa
fee ijarah pada saat jatuh
tempo sukuk.
Anak Perusahaan selaku penerima
kuasa dari emiten bertindak sebagai
mu’jir (pemberi sewa) menyewakan
objek ijarah tersebut kepada pihak
ketiga sebagai musta’jir (penyewa).
29. Sukuk Musyarakah
Sukuk musyarakah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian
atau akad musyarakah yang merupakan suatu bentuk kerjasama antara
dua pihak atau lebih untuk menggabungkan modal yang digunakan dalam
membangun proyek baru, mengembangkan proyek yang telah ada atau
membiayai kegiatan usaha. Keuntungan atau kerugian yang timbul akan
ditanggung bersama sesuai dengan jumlah partisipasi modal masing-
masing.
30. Sukuk Istishna’
Sukuk istishna’, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian atau akad istishna’ yang merupakan suatu bentuk
perjanjian jual beli antara para pihak untuk pembiayaan suatu
proyek. Adapun cara, jangka waktu, dan harga ditentukan oleh
berdasarkan kesepakatan para pihak.
32. Pengertian
Fatwa DSN MUI No. 69 Tahun 2008 Tentang SBSN Surat
Berharga Syariah Negara atau dapat disebut Sukuk Negara
adalah Surat Berharga Negara yang diterbitkan berdasarkan
prinsip syariah, sebagai bukti kepemilikan atas bagian dari aset
SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.
33. Landasan Hukum
Undang-undang No 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara
Fatwa DSN-MUI Nomor 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara;
Fatwa DSN-MUI Nomor 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan Surat
Berharga Syariah Negara;
Fatwa DSN-MUI Nomor 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back;
Fatwa DSN-MUI Nomor 72/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara Ijarah Sale and Lease Back.
Fatwa DSN-MUI Nomor 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset To Be
Leased (Sukuk Milkiyah al-Maujudat al-Mu‟ajjarah).
Fatwa DSN-MUI Nomor 95/DSN-MUI/VII/2014 Tenatang SBSN Wakalah
34. Pihak Terlibat dalam Penerbitan SBSN
Menteri Keuangan atas nama Pemerintah, yaitu pihak yang memiliki underlying asset
dan bertanggungjawab atas pembayaran pokok serta imbal hasil sukuk yang diterbitkan;
Perusahaan Penerbit SBSN yang berperan sebagai SPV, yaitu badan hukum yang
didirikan khusus untuk menerbitkan sukuk;
Bank Indonesia yaitu pihak yang berperan sebagai Agen Pembayar yang bertanggung
jawab atas penerimaan dana hasil penerbitan sukuk, pembayaran imbalan dan pokok
sukuk saat jatuh tempo, serta sebagai Agen Penatausahaan dengan melakukan pencatatan
kepemilikan, kliring dan setelmen.
Dewan Syariah Nasional sebagai Sharia Advisor, yaitu pihak yang memberikan fatwa
atau pernyataan kesesuaian terhadap prinsip-prinsip syariah atas sukuk yang diterbitkan.
Investor, yaitu pihak pemegang sukuk yang memiliki kepentingan atas underlying asset
melalui Perusahaan Penerbit SBSN.
36. Skema Penerbitan SBSN (Ritel) Ijarah Sale and Lease Back
Pemerintah melakukan
penjualan BMN kepada
perusahaan penerbt
SBSN Indonesia untuk
digunakan sebagai asset
SBSN
Perusahaan penerbit
menerbitkan SBSN
sebagai bukti atas
penyertaan/kepemilikan
investor terhadap asset
SBSN
Investor yang terdiri dari
individu-individu WNI
membaayar sejumlah
uang atas sukuk yang
dibelinya
Perusahaan penerbit
SBSN membayar atas
pembelian BMN dari
Pemerintah untuk
digunakan sebagai asset
SBSN
Perusahaan penerbit
SBSN menyewakan Aset
SBSN kepada
Pemerintah untuk
digunakan dalam
menjalankan kegiatan
umum pemerintahan
Pembayaran Imbalan
atas penyewaan asset
SBSN oleh Pemerintah
sebagai obligor kepada
pemilik SBSN melalui
Agen Pembayar
Perusahaan Penerbit SBSN
menjual asset SBSN kepada
Pemerintah sebesar nilai
nominal SBSN pada akhir
periode sewa untuk
membayar nilai nominal
SBSN.
37. Pemesanan Obyek Ijarah
dengan spesifikasi tertentu
oleh Pemerintah kepada
Perusahaan Penerbit SBSN
(PP SBSN) untuk disewa
melalui akad Ijarah Asset to
be Leased.
Pemberian kuasa (Wakalah
Agreement) oleh PP SBSN
kepada Pemerintah dalam
rangka pembangunan
proyek yang akan
dijadikan sebagai obyek
Ijarah.
Pembelian (Akad Bai’)
tanah dan/atau bangunan
yang berupa Barang Milik
Negara yang akan
dijadikan sebagai bagian
obyek Ijarah (dalam hal
diperlukan).
Penerbitan SBSN oleh PP
SBSN sebagai bukti atas
bagian penyertaan investor
terhadap Aset SBSN
Dana hasil
penerbitan SBSN
(Proceeds) dari
investor kepada
PP SBSN.
Proceeds dari PP SBSN
(Pemberi Kuasa)
kepada Pemerintah
(Wakil).
Akad Ijarah Asset
to be Leased antara
Pemerintah
(Penyewa) dengan
PP SBSN (Pemberi
Sewa).
Pembayaran uang
sewa (ujrah)
secara periodik
oleh Pemerintah
kepada PP SBSN,
untuk diberikan
kepada investor
sebagai imbalan
SBSN.
Pembayaran imbalan
SBSN secara periodik
kepada investor
melalui Agen
Pembayar.
Penandatangan Berita
Acara Serah Terima
(BAST) proyek antara
Pemerintah (wakil)
dan PP SBSN
(Pemberi Kuasa).
Pembelian Aset
SBSN oleh
Pemerintah dari
pemegang SBSN
melalui Perusahaan
Penerbit SBSN (Akad
Bai’) pada saat jatuh
tempo.
Pembayaran atas
pembelian Aset SBSN
oleh Pemerintah
kepada pemegang
SBSN melalui Agen
Pembayar sebagai
pelunasan SBSN.
Jatuh tempo dan
Pelunasan SBSN.
38. Sukuk Tabungan
Penunjukan
Agen
Penjual.
Agen Penjual
memasarkan Sukuk
Tabungan ke calon
investor
Calon investor menyampaikan
minat beli ke Agen Penjual
dengan mengisi Formulir
Pemesanan pembelian dan
menyediakan dana yang cukup
sesuai dengan jumlah Pemesanan
Pembeliannya.
Agen Penjual
menyampaikan semua
minat pembelian calon
investor ke Pemerintah.
Pelaksanaan
penjatahan
oleh
Pemerintah.
Penyampaian
Terms &
Conditions Sukuk
Tabungan ke BI.
Agen Penjual melalui Bank
Pembayar yang ditunjuk,
menyediakan dana sesuai dengan
jumlah hasil penjatahan yang
diperoleh. Selanjutnya akan
dilakukan proses auto debet oleh
Bank Indonesia atas rekening Bank
Pembayar dan disetorkan ke
rekening Pemerintah di Bank
Indonesia Nomor 502.000001.980
atas nama “Menteri Keuangan
Pengelolaan Surat Berharga
Negara”
BI mentransfer dana
tunai hasil penjualan
Sukuk Tabungan ke
Rekening Pemerintah.
Subreg menerima Terms
& Conditions Sukuk
Tabungan dari BI.
Subreg menerima daftar hasil
penjatahan dari Agen Penjual,
dan membuat daftar
kepemilikan Sukuk Tabungan
sesuai dengan hasil penjatahan.
Bukti kepemilikan diserahkan
ke Agen Penjual.
Agen Penjual menyampaikan
bukti kepemilikan dari Subreg
kepada investor yang mendapat
penjatahan, dan
mengembalikan dana ke
investor yang tidak mendapat
penjatahan.
Proses pembayaran
Imbalan/Kupon dan
Nilai Nominal pada
saat Sukuk Tabungan
jatuh tempo.
*) Objek ijarah yang dijadikan underlying dalam penerbitan sukuk berupa fixed asset milik emiten yang sudah ada dengan jenis aset dan spesifikasi yang jelas.
Contoh objek ijarah: - Kapal Tanker, dengan bobot mati tertentu;
- Jaringan Listrik, dengan jenis, nilai, dan spesifikasi tertentu;
- Bangunan, yang berfungsi sebagai mall;
- Sirkit, dengan kapasitas tertentu.