SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Oleh :
Melati Anjaswati _41402086
Riska Amalia _4140212
Rohimah _41402133
Tuti Suryani _41402154
Fiqih Transaksi Keuangan Kontemporer :
“SUKUK RITEL PEMERINTAH”
Pengertian Obligasi Syariah (Sukuk)
 Sukuk menurut Bahas (Arab)  bentuk jamak dari kata sakk
yang memiliki arti yang sama dengan sertifikat atau note.
 Sukuk Menurut Fatwa DSN MUI No. 32 Tahun 2002
Tentang Obligasi Syariah  adalah suatu surat berharga
jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan
Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan
Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi
Syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali
dana obligasi pada saat jatuh tempo.
Berdasarkan Standar The Accounting and auditing Organization
for islamic Institution (AAOIFI) No.17 tentang Investasi sukuk,
sukuk didefinisikan sebagai sertifikat bernilai sama yang
merupakan bukti atas bagian kepemilikan yang tak terbagi
terhadap suatu aset, hak manfaat, dan jasa-jasa atau atas
kepemilikan suatu proyek atau kegiatan investasi tertentu.
Karakterisitik
 merupakan bukti kepemilikan suatu aset, hak manfaat, jasa atau
kegiatan investasi tertentu;
 pendapatan yang diberikan berupa imbalan, margin, bagi hasil,
sesuai dengan jenis akad yang digunakan dalam penerbitan;
 terbebas dari unsur riba, gharar dan maysir;
 memerlukan adanya underlying asset penerbitan;
 penggunaan proceeds harus sesuai dengan prinsip syariah.
Pelaku Penerbitan Sukuk
 Obligor, yaitu pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran pokok
serta imbal hasil Sukuk yang diterbitkan;
 Special Purpose Vehicle (SPV), yaitu badan hukum yang didirikan
khusus untuk menerbitkan Sukuk;
 Investor, yaitu pihak pemegang sukuk yang memiliki hak kepentingan
atasunderlying asset melalui SPV;
 Sharia Advisor, yaitu sebagai pihak yang memberikan fatwa atau
pernyataan kesesuaian terhadap prinsip-prinsip syariah atas sukuk yang
diterbitkan;
 Wali Amanat, yaitu pihak yang mewakilli kepentingan pemegang Sukuk
sesuai dengan yang diperjanjikan.
Fatwa DSN
1.32/DSN-MUI/IX/2002 Obligasi Syariah
2.33/DSN-MUI/IX/2002 Obligasi Syariah Mudharabah
3.41/DSN-MUI/III/2004 Obligasi Syariah Ijarah
4.59/DSN-MUI/IV/2007 Obligasi Syariah Mudharabah
Konversi
Jenis – Jenis Sukuk
Sukuk Mudharabah
Sukuk mudarabah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian
atau akad mudarabah yang merupakan satu bentuk kerjasama, yang satu
pihak menyediakan modal (shahibul al-mal) dan pihak lain menyediakan
tenaga dan keahlian (mudarib), keuntungan dari kerjasama tersebut akan
dibagi berdasarkan perbandingan yang telah disetujui sebelumnya.
Kerugian yang timbul akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyedia
modal.
Himpunan Skema Mudharabah
Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan untuk
meningkatkan aktiva
produktif yang akan
disalurkan untuk
pembiayaan murabahah;
Dari kegiatan usaha dalam
bentuk pembiayaan
murabahah kepada nasabah,
diperoleh pendapatan margin
yang kemudian dipisahkan
dan didistribusikan sesuai
dengan proporsi sumber dana
pembiayaan murabahah yang
berasal dari dana sukuk, dana
emiten dan dana pihak ketiga;
Dari kegiatan usaha dalam
bentuk pembiayaan
murabahah kepada nasabah,
diperoleh pendapatan margin
yang kemudian dipisahkan
dan didistribusikan sesuai
dengan proporsi sumber dana
pembiayaan murabahah yang
berasal dari dana sukuk, dana
emiten dan dana pihak ketiga;
Pada saat jatuh tempo,
emiten membayar
kembali modal kepada
investor sebesar nilai
sukuk pada saat
penerbitan.
Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan untuk
pegembangan usaha
berupa pembiayaan
syariah yang dilakukan
oleh Unit Usaha Syariah
(UUS) emiten;
Dari kegiatan usaha dalam
bentuk pembiayaan murabahah
kepada nasabah, diperoleh
pendapatan margin yang
kemudian dipisahkan dan
didistribusikan sesuai dengan
proporsi sumber dana
pembiayaan murabahah yang
berasal dari dana sukuk, dana
emiten dan dana pihak ketiga;
Pendapatan margin yang berasal
dari dana sukuk, didistribusikan
sebagai pendapatan bagi hasil
kepada investor dan emiten
dalam suatu periode yang telah
ditentukan sesuai dengan nisbah
yang disepakati;
Pada saat jatuh tempo, emiten
membayar kembali modal kepada
investor sebesar nilai sukuk pada
saat penerbitan.
Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan oleh
emiten untuk
penambahan kapasitas
produksi dan modal
kerja;
Dari kegiatan
usaha (produksi)
emiten tersebut,
diperoleh
pendapatan yang
kemudian
didistribusikan
sebagai
pendapatan bagi
hasil;
Distribusi pendapatan yang
dibagihasilkan untuk investor dan
emiten berasal dari gross profit
atau laba kotor dari nilai kontrak
penjualan dalam satu periode
perhitungan dikurangi harga
pokok penjualan yang diperoleh
dalam satu periode tersebut, sesuai
dengan nisbah yang disepakati;
Pada saat jatuh tempo, emiten
membayar kembali modal kepada
investor sebesar nilai sukuk pada
saat penerbitan.
Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan oleh emiten
untuk pembangunan
pabrik anak perusahaan;
Kegiatan usaha dari anak perusahaan
tersebut akan meningkatkan
pendapatan perusahaan, yang
selanjutnya pendapatan dimaksud
didistribusikan sebagai pendapatan bagi
hasil;
Distribusi pendapatan yang
dibagihasilkan untuk investor dan
emiten berasal dari nilai kontrak
penjualan dari usaha anak
perusahaan dalam suatu periode
yang telah ditentukan sesuai
dengan nisbah yang disepakati
yang didasarkan/merujuk pada
nilai kontrak penjualan atas aset
yang dijadikan underlying dalam
penerbitan sukuk;
Pada saat jatuh tempo, emiten
membayar kembali modal kepada
investor sebesar nilai sukuk pada
saat penerbitan.
Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan oleh emiten
untuk peningkatan
kapasitas produksi dan
sarana pendukung;
Dari kegiatan usaha
(produksi) emiten,
diperoleh pendapatan
yang kemudian
didistribusikan sebagai
pendapatan bagi hasil;
Distribusi pendapatan yang dibagihasilkan untuk
investor dan emiten berasal dari gross profit atau
laba kotor dari pendapatan emiten dalam satu
periode perhitungan dikurangi harga pokok
penjualan dalam periode tersebut sesuai dengan
nisbah yang disepakati;
Pada saat jatuh tempo,
emiten membayar
kembali modal kepada
investor sebesar nilai
sukuk pada saat
penerbitan.
Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan oleh emiten
untuk modal kerja yaitu
untuk penyelesaian
proyek-proyek yang
sedang dan akan
dikerjakan;
Dari kegiatan usaha
emiten, diperoleh
pendapatan yang
kemudian didistribusikan
sebagai pendapatan bagi
hasil
Distribusi pendapatan yang dibagihasilkan
untuk investor dan emiten berasal dari gross
profit atau laba kotor dari proyek kerjasama atas
penjualan usaha jasa konstruksi dari satu atau
lebih proyek (proyek yang sedang dan akan
dikerjakan) dalam satu periode perhitungan
dikurangi biaya-biaya dalam periode tersebut
sesuai dengan nisbah yang disepakati;
Pada saat jatuh tempo,
Emiten membayar kembali
modal kepada investor
sebesar nilai sukuk pada
saat penerbitan.
Emiten menerbitkan
sukuk mudharabah
dengan nilai tertentu, dan
pada saat yang
bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
mudharabah kepada
emiten.
Dana hasil emisi sukuk
dipergunakan oleh emiten
untuk pengembangan
usaha bisnis Emiten;
Dari kegiatan
usaha emiten,
diperoleh
pendapatan yang
kemudian
didistribusikan
sebagai
pendapatan bagi
hasil;
Distribusi pendapatan yang
dibagihasilkan untuk investor dan emiten
berasal dari pendapatan kegiatan usaha
emiten yang diperoleh dalam suatu
periode yang telah ditentukan sesuai
dengan nisbah yang disepakati.
Perhitungan dan besarnya prosentase
nisbah bagi hasil didasarkan/merujuk
pada pendapatan objek yang dijadikan
underlying dalam penerbitan sukuk
(namun bukan pendapatan langsung dari
underlying asset tersebut);
Pada saat jatuh tempo,
emiten membayar kembali
modal kepada investor
sebesar nilai sukuk pada
saat penerbitan.
Sukuk Ijarah
 Sukuk ijarah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian atau akad ijarah, yang satu pihak bertindak sendiri
atau melalui wakilnya menjual atau menyewakan hak guna
(manfaat) suatu aset kepada pihak lain berdasarkan harga sewa
dan periode sewa yang disepakati tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan aset itu sendiri.
Himpunan Skema Sukuk Ijarah Emiten menerbitkan
sukuk ijarah dengan nilai
tertentu yang didasarkan
pada objek ijarah
tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah
dana sebesar nilai sukuk
ijarah kepada emiten.
Atas penerbitan sukuk ijarah
tersebut, Emiten mengalihkan
manfaat objek ijarah kepada
investor, dan investor yang
diwakili wali amanat sukuk
menerima manfaat objek ijarah
(berupa fixed asset yang sudah
ada dengan jenis aset dan
spesifikasi yang jelas) dari
emiten.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan kuasa
(akad wakalah) kepada emiten
untuk menyewakan objek ijarah
tersebut kepada pihak ketiga.
Emiten selaku penerima kuasa dari
investor bertindak sebagai mu’jir
(pemberi sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada pihak ketiga
sebagai musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang disewa
tersebut, pihak ketiga
memberikan pembayaran sewa
kepada emiten.
Emiten meneruskan
pembayaran sewa yang
diterima dari pihak ketiga
kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan
waktu yang diperjanjikan
serta sisa fee ijarah pada
saat jatuh tempo sukuk.
Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penerbitan sukuk ijarah
tersebut, emiten mengalihkan
manfaat objek ijarah (berupa
sekumpulan fixed asset baik
yang sudah ada maupun yang
akan ada) kepada investor, dan
investor yang diwakili wali
amanat sukuk menerima manfaat
objek ijarah dari emiten.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan kuasa
(akad wakalah) kepada emiten
untuk menyewakan objek ijarah
tersebut kepada pihak ketiga.
Emiten selaku penerima kuasa dari
investor bertindak sebagai mu’jir
(pemberi sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada pihak ketiga
sebagai musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang disewa
tersebut, pihak ketiga
memberikan pembayaran sewa
kepada emiten.
Emiten meneruskan
pembayaran sewa yang
diterima dari pihak ketiga
kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan
waktu yang diperjanjikan
serta sisa fee ijarah pada
saat jatuh tempo sukuk.
Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penerbitan sukuk ijarah tersebut,
emiten mengalihkan manfaat objek
ijarah (berupa fixed asset milik
emiten yang sudah ada atau fixed
asset milik pihak ketiga yang telah
disewa dengan jenis aset dan
spesifikasi yang jelas) kepada
investor, dan investor yang diwakili
wali amanat sukuk menerima manfaat
objek ijarah dari emiten.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan kuasa
(akad wakalah) kepada emiten
untuk menyewakan objek ijarah
tersebut kepada pihak ketiga.
Emiten selaku penerima kuasa dari
investor bertindak sebagai mu’jir
(pemberi sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada pihak ketiga
sebagai musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang disewa
tersebut, pihak ketiga
memberikan pembayaran sewa
kepada emiten.
Emiten meneruskan
pembayaran sewa yang
diterima dari pihak ketiga
kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan
waktu yang diperjanjikan
serta sisa fee ijarah pada
saat jatuh tempo sukuk.
Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penerbitan sukuk ijarah tersebut,
emiten mengalihkan manfaat objek
ijarah (berupa kontrak/perjanjian jual
beli atas pemanfaatan objek ijarah)
kepada investor, dan investor yang
diwakili wali amanat sukuk menerima
manfaat objek ijarah dari emiten
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan kuasa
(akad wakalah) kepada emiten
untuk menyewakan objek ijarah
tersebut kepada pihak ketiga.
Emiten selaku penerima kuasa dari
investor bertindak sebagai mu’jir
(pemberi sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada pihak ketiga
sebagai musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang disewa
tersebut, pihak ketiga
memberikan pembayaran sewa
kepada emiten.
Emiten meneruskan
pembayaran sewa yang
diterima dari pihak ketiga
kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan
waktu yang diperjanjikan
serta sisa fee ijarah pada
saat jatuh tempo sukuk.
Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Investor yang diwakili
wali amanat sukuk
memberikan kuasa (akad
wakalah) kepada emiten
untuk menyewa objek
ijarah.
Emiten selaku penerima kuasa
dari investor, menyewa objek
ijarah dari pihak ketiga selaku
pemilik objek ijarah berupa fixed
asset yang sudah ada dengan jenis
aset dan spesifikasi yang jelas.
Atas penyewaan objek ijarah tersebut,
pihak ketiga mengalihkan manfaat
atas objek ijarah kepada investor, dan
investor yang diwakili wali amanat
sukuk menerima manfaat objek ijarah
dari pihak ketiga.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk bertindak sebagai
mu’jir (pemberi sewa)
menyewakan objek ijarah
tersebut kepada emiten sebagai
musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang disewa
tersebut, emiten memberikan
pembayaran sewa kepada
investor berupa cicilan fee
ijarah secara periodik sesuai
dengan waktu yang
diperjanjikan serta sisa fee
ijarah pada saat jatuh tempo
sukuk.
Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Investor yang diwakili
wali amanat sukuk
memberikan kuasa (akad
wakalah) kepada emiten
untuk menyewa objek
ijarah.
Emiten selaku penerima kuasa
dari investor, menyewa objek
ijarah dari pihak ketiga selaku
pemilik objek ijarah berupa jasa
Atas penyewaan objek ijarah tersebut,
pihak ketiga mengalihkan manfaat
atas objek ijarah kepada investor, dan
investor yang diwakili wali amanat
sukuk menerima manfaat objek ijarah
dari pihak ketiga.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk bertindak sebagai
mu’jir (pemberi sewa)
menyewakan objek ijarah
tersebut kepada emiten sebagai
musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang disewa
tersebut, emiten memberikan
pembayaran sewa kepada
investor berupa cicilan fee
ijarah secara periodik sesuai
dengan waktu yang
diperjanjikan serta sisa fee
ijarah pada saat jatuh tempo
sukuk.
Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Emiten mengalihkan
manfaat objek ijarah
kepada investor, dan
investor yang diwakili
wali amanat sukuk
menerima manfaat objek
ijarah dari emiten.
Emiten sebagai pemilik objek
ijarah (berupa fixed asset yang
sudah ada) menyewakan objek
ijarah kepada anak perusahaan.
Dengan demikian manfaat atas
objek ijarah beralih dari emiten
kepada anak perusahaan.
Anak perusahaan sebagai
penerima manfaat atas
objek ijarah memberikan
kuasa (akad wakalah)
kepada emiten untuk
mengalihkan objek ijarah
kepada investor.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk bertindak
sebagai mu’jir (pemberi
sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada emiten
sebagai musta’jir (penyewa).
Atas objek ijarah yang
disewa tersebut, emiten
memberikan pembayaran
sewa kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan waktu
yang diperjanjikan serta sisa
fee ijarah pada saat jatuh
tempo sukuk.
Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penyewaan objek ijarah
tersebut, manfaat atas objek
ijarah beralih kepada
investor, dan investor yang
diwakili wali amanat sukuk
menerima manfaat objek
ijarah tersebut.
Emiten sebagai pemilik objek ijarah
(berupa fixed asset yang sudah ada)
menyewakan objek ijarah kepada
anak perusahaan. Dengan demikian
manfaat atas objek ijarah beralih dari
emiten kepada anak perusahaan.
Emiten selaku penerima
kuasa dari investor,
menyewa objek ijarah dari
anak perusahaan selaku
pemilik manfaat objek
ijarah.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk bertindak
sebagai mu’jir (pemberi
sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada
emiten sebagai musta’jir
(penyewa).
Atas objek ijarah yang
disewa tersebut, emiten
memberikan pembayaran
sewa kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan waktu
yang diperjanjikan serta sisa
fee ijarah pada saat jatuh
tempo sukuk.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan
kuasa (akad wakalah) kepada
emiten untuk menyewa objek
ijarah.
Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penyewaan objek ijarah
tersebut, manfaat atas objek
ijarah beralih kepada
investor, dan investor yang
diwakili wali amanat sukuk
menerima manfaat objek
ijarah tersebut.
Emiten sebagai pemilik objek ijarah
(berupa fixed asset yang akan dibeli
dengan menggunakan dana hasil
penawaran umum sukuk)
menyewakan objek ijarah kepada
anak perusahaan. Dengan demikian
manfaat atas objek ijarah beralih
dari emiten kepada anak
perusahaan.
Emiten selaku penerima
kuasa dari investor,
menyewa objek ijarah dari
anak perusahaan selaku
pemilik manfaat objek
ijarah.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk bertindak
sebagai mu’jir (pemberi
sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada
emiten sebagai musta’jir
(penyewa).
Atas objek ijarah yang
disewa tersebut, emiten
memberikan pembayaran
sewa kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan waktu
yang diperjanjikan serta sisa
fee ijarah pada saat jatuh
tempo sukuk.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan
kuasa (akad wakalah) kepada
emiten untuk menyewa objek
ijarah.
Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penyewaan objek ijarah
tersebut, manfaat atas objek
ijarah beralih kepada
investor, dan investor yang
diwakili wali amanat sukuk
menerima manfaat objek
ijarah tersebut.
Emiten sebagai pemilik objek
ijarah (berupa fixed asset yang
sudah ada) menyewakan objek
ijarah kepada induk perusahaan.
Dengan demikian manfaat atas
objek ijarah beralih dari emiten
kepada induk perusahaan.
Emiten selaku penerima
kuasa dari investor,
menyewa objek ijarah dari
induk perusahaan selaku
pemilik manfaat objek
ijarah.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk bertindak
sebagai mu’jir (pemberi
sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada
emiten sebagai musta’jir
(penyewa).
Atas objek ijarah yang
disewa tersebut, emiten
memberikan pembayaran
sewa kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan waktu
yang diperjanjikan serta sisa
fee ijarah pada saat jatuh
tempo sukuk.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan
kuasa (akad wakalah) kepada
emiten untuk menyewa objek
ijarah.
Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penerbitan sukuk tersebut,
emiten mengalihkan manfaat
objek ijarah kepada investor, dan
investor yang diwakili wali
amanat sukuk menerima manfaat
objek ijarah dari emiten.
Investor yang diwakili wali
amanat sukuk memberikan
kuasa (akad wakalah)
kepada emiten untuk
menyewakan objek ijarah
tersebut kepada anak
perusahaan.
Anak perusahaan emiten
sebagai pemilik objek ijarah
(berupa fixed asset yang sudah
ada dengan jenis aset dan
spesifikasi yang jelas)
menyewakan objek ijarah
kepada emiten.
Atas penyewaan objek
ijarah tersebut, anak
perusahaan memberikan
pembayaran sewa kepada
emiten.
Emiten meneruskan
pembayaran sewa yang
diterima dari anak perusahaan
kepada investor berupa cicilan
fee ijarah secara periodik
sesuai dengan waktu yang
diperjanjikan serta sisa fee
ijarah pada saat jatuh tempo
sukuk.
Emiten selaku penerima kuasa dari
emiten bertindak sebagai mu’jir
(pemberi sewa) menyewakan objek
ijarah tersebut kepada anak
perusahaan sebagai musta’jir
(penyewa)
Emiten menerbitkan sukuk
ijarah dengan nilai tertentu
yang didasarkan pada objek
ijarah tertentu, dan pada saat
yang bersamaan investor
menyerahkan sejumlah dana
sebesar nilai sukuk ijarah
kepada emiten.
Atas penerbitan sukuk tersebut,
emiten mengalihkan manfaat
objek ijarah kepada investor, dan
investor yang diwakili wali
amanat sukuk menerima manfaat
objek ijarah dari emiten.
Investor yang diwakili wali amanat
sukuk memberikan kuasa (akad wakalah)
kepada emiten, dan selanjutnya emiten
selaku penerima kuasa dari investor
memberikan kuasa (akad wakalah )
kepada anak perusahaan untuk
menyewakan objek ijarah tersebut
kepada pihak ketiga.
Anak Perusahaan
sebagai pemilik objek
ijarah (berupa fixed
asset yang sudah ada
dengan jenis aset dan
spesifikasi yang jelas)
menyewakan objek
ijarah kepada emiten.
Atas objek ijarah yang
disewa tersebut, pihak
ketiga memberikan
pembayaran sewa kepada
emiten yang diwakili anak
perusahaan.
Emiten meneruskan
pembayaran sewa yang
diterima dari pihak ketiga
kepada investor berupa
cicilan fee ijarah secara
periodik sesuai dengan waktu
yang diperjanjikan serta sisa
fee ijarah pada saat jatuh
tempo sukuk.
Anak Perusahaan selaku penerima
kuasa dari emiten bertindak sebagai
mu’jir (pemberi sewa) menyewakan
objek ijarah tersebut kepada pihak
ketiga sebagai musta’jir (penyewa).
Sukuk Musyarakah
Sukuk musyarakah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian
atau akad musyarakah yang merupakan suatu bentuk kerjasama antara
dua pihak atau lebih untuk menggabungkan modal yang digunakan dalam
membangun proyek baru, mengembangkan proyek yang telah ada atau
membiayai kegiatan usaha. Keuntungan atau kerugian yang timbul akan
ditanggung bersama sesuai dengan jumlah partisipasi modal masing-
masing.
Sukuk Istishna’
 Sukuk istishna’, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian atau akad istishna’ yang merupakan suatu bentuk
perjanjian jual beli antara para pihak untuk pembiayaan suatu
proyek. Adapun cara, jangka waktu, dan harga ditentukan oleh
berdasarkan kesepakatan para pihak.
SBSN
Pengertian
 Fatwa DSN MUI No. 69 Tahun 2008 Tentang SBSN  Surat
Berharga Syariah Negara atau dapat disebut Sukuk Negara
adalah Surat Berharga Negara yang diterbitkan berdasarkan
prinsip syariah, sebagai bukti kepemilikan atas bagian dari aset
SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.
Landasan Hukum
 Undang-undang No 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara
 Fatwa DSN-MUI Nomor 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara;
 Fatwa DSN-MUI Nomor 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan Surat
Berharga Syariah Negara;
 Fatwa DSN-MUI Nomor 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back;
 Fatwa DSN-MUI Nomor 72/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara Ijarah Sale and Lease Back.
 Fatwa DSN-MUI Nomor 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset To Be
Leased (Sukuk Milkiyah al-Maujudat al-Mu‟ajjarah).
 Fatwa DSN-MUI Nomor 95/DSN-MUI/VII/2014 Tenatang SBSN Wakalah
Pihak Terlibat dalam Penerbitan SBSN
 Menteri Keuangan atas nama Pemerintah, yaitu pihak yang memiliki underlying asset
dan bertanggungjawab atas pembayaran pokok serta imbal hasil sukuk yang diterbitkan;
 Perusahaan Penerbit SBSN yang berperan sebagai SPV, yaitu badan hukum yang
didirikan khusus untuk menerbitkan sukuk;
 Bank Indonesia yaitu pihak yang berperan sebagai Agen Pembayar yang bertanggung
jawab atas penerimaan dana hasil penerbitan sukuk, pembayaran imbalan dan pokok
sukuk saat jatuh tempo, serta sebagai Agen Penatausahaan dengan melakukan pencatatan
kepemilikan, kliring dan setelmen.
 Dewan Syariah Nasional sebagai Sharia Advisor, yaitu pihak yang memberikan fatwa
atau pernyataan kesesuaian terhadap prinsip-prinsip syariah atas sukuk yang diterbitkan.
 Investor, yaitu pihak pemegang sukuk yang memiliki kepentingan atas underlying asset
melalui Perusahaan Penerbit SBSN.
Sukuk Ritel
Skema Penerbitan SBSN (Ritel) Ijarah Sale and Lease Back
Pemerintah melakukan
penjualan BMN kepada
perusahaan penerbt
SBSN Indonesia untuk
digunakan sebagai asset
SBSN
Perusahaan penerbit
menerbitkan SBSN
sebagai bukti atas
penyertaan/kepemilikan
investor terhadap asset
SBSN
Investor yang terdiri dari
individu-individu WNI
membaayar sejumlah
uang atas sukuk yang
dibelinya
Perusahaan penerbit
SBSN membayar atas
pembelian BMN dari
Pemerintah untuk
digunakan sebagai asset
SBSN
Perusahaan penerbit
SBSN menyewakan Aset
SBSN kepada
Pemerintah untuk
digunakan dalam
menjalankan kegiatan
umum pemerintahan
Pembayaran Imbalan
atas penyewaan asset
SBSN oleh Pemerintah
sebagai obligor kepada
pemilik SBSN melalui
Agen Pembayar
Perusahaan Penerbit SBSN
menjual asset SBSN kepada
Pemerintah sebesar nilai
nominal SBSN pada akhir
periode sewa untuk
membayar nilai nominal
SBSN.
Pemesanan Obyek Ijarah
dengan spesifikasi tertentu
oleh Pemerintah kepada
Perusahaan Penerbit SBSN
(PP SBSN) untuk disewa
melalui akad Ijarah Asset to
be Leased.
Pemberian kuasa (Wakalah
Agreement) oleh PP SBSN
kepada Pemerintah dalam
rangka pembangunan
proyek yang akan
dijadikan sebagai obyek
Ijarah.
Pembelian (Akad Bai’)
tanah dan/atau bangunan
yang berupa Barang Milik
Negara yang akan
dijadikan sebagai bagian
obyek Ijarah (dalam hal
diperlukan).
Penerbitan SBSN oleh PP
SBSN sebagai bukti atas
bagian penyertaan investor
terhadap Aset SBSN
Dana hasil
penerbitan SBSN
(Proceeds) dari
investor kepada
PP SBSN.
Proceeds dari PP SBSN
(Pemberi Kuasa)
kepada Pemerintah
(Wakil).
Akad Ijarah Asset
to be Leased antara
Pemerintah
(Penyewa) dengan
PP SBSN (Pemberi
Sewa).
Pembayaran uang
sewa (ujrah)
secara periodik
oleh Pemerintah
kepada PP SBSN,
untuk diberikan
kepada investor
sebagai imbalan
SBSN.
Pembayaran imbalan
SBSN secara periodik
kepada investor
melalui Agen
Pembayar.
Penandatangan Berita
Acara Serah Terima
(BAST) proyek antara
Pemerintah (wakil)
dan PP SBSN
(Pemberi Kuasa).
Pembelian Aset
SBSN oleh
Pemerintah dari
pemegang SBSN
melalui Perusahaan
Penerbit SBSN (Akad
Bai’) pada saat jatuh
tempo.
Pembayaran atas
pembelian Aset SBSN
oleh Pemerintah
kepada pemegang
SBSN melalui Agen
Pembayar sebagai
pelunasan SBSN.
Jatuh tempo dan
Pelunasan SBSN.
Sukuk Tabungan
Penunjukan
Agen
Penjual.
Agen Penjual
memasarkan Sukuk
Tabungan ke calon
investor
Calon investor menyampaikan
minat beli ke Agen Penjual
dengan mengisi Formulir
Pemesanan pembelian dan
menyediakan dana yang cukup
sesuai dengan jumlah Pemesanan
Pembeliannya.
Agen Penjual
menyampaikan semua
minat pembelian calon
investor ke Pemerintah.
Pelaksanaan
penjatahan
oleh
Pemerintah.
Penyampaian
Terms &
Conditions Sukuk
Tabungan ke BI.
Agen Penjual melalui Bank
Pembayar yang ditunjuk,
menyediakan dana sesuai dengan
jumlah hasil penjatahan yang
diperoleh. Selanjutnya akan
dilakukan proses auto debet oleh
Bank Indonesia atas rekening Bank
Pembayar dan disetorkan ke
rekening Pemerintah di Bank
Indonesia Nomor 502.000001.980
atas nama “Menteri Keuangan
Pengelolaan Surat Berharga
Negara”
BI mentransfer dana
tunai hasil penjualan
Sukuk Tabungan ke
Rekening Pemerintah.
Subreg menerima Terms
& Conditions Sukuk
Tabungan dari BI.
Subreg menerima daftar hasil
penjatahan dari Agen Penjual,
dan membuat daftar
kepemilikan Sukuk Tabungan
sesuai dengan hasil penjatahan.
Bukti kepemilikan diserahkan
ke Agen Penjual.
Agen Penjual menyampaikan
bukti kepemilikan dari Subreg
kepada investor yang mendapat
penjatahan, dan
mengembalikan dana ke
investor yang tidak mendapat
penjatahan.
Proses pembayaran
Imbalan/Kupon dan
Nilai Nominal pada
saat Sukuk Tabungan
jatuh tempo.
Abdul : SPV ,

More Related Content

What's hot

Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahahcitra Joni
 
Sesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.ppt
Sesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.pptSesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.ppt
Sesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.pptpadlah1984
 
Makalah reksadana syari'ah prof. dr. soeharto
Makalah reksadana syari'ah prof. dr. soehartoMakalah reksadana syari'ah prof. dr. soeharto
Makalah reksadana syari'ah prof. dr. soehartoIs Susanto Ar
 
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahBernard Anjas
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHheckaathaya
 
Kel.8 wadi'ah
Kel.8 wadi'ahKel.8 wadi'ah
Kel.8 wadi'ahMulyanah
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahPhuji Maisaroh
 
Prinsip ijarah pada perbankan syariah
Prinsip ijarah pada perbankan syariahPrinsip ijarah pada perbankan syariah
Prinsip ijarah pada perbankan syariahHerman Maulana
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salamcitra Joni
 
Memahami operasional-bank-syariah
Memahami operasional-bank-syariahMemahami operasional-bank-syariah
Memahami operasional-bank-syariahAhmad Jumirin
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahcitra Joni
 
Muntahiyyah bittamlik
Muntahiyyah bittamlikMuntahiyyah bittamlik
Muntahiyyah bittamlikNur Iska
 

What's hot (20)

Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahah
 
Sesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.ppt
Sesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.pptSesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.ppt
Sesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.ppt
 
Makalah reksadana syari'ah prof. dr. soeharto
Makalah reksadana syari'ah prof. dr. soehartoMakalah reksadana syari'ah prof. dr. soeharto
Makalah reksadana syari'ah prof. dr. soeharto
 
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
 
Hiwalah
HiwalahHiwalah
Hiwalah
 
Ppt jual beli syariah
Ppt jual beli syariahPpt jual beli syariah
Ppt jual beli syariah
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
Kel.8 wadi'ah
Kel.8 wadi'ahKel.8 wadi'ah
Kel.8 wadi'ah
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan Syariah
 
Prinsip ijarah pada perbankan syariah
Prinsip ijarah pada perbankan syariahPrinsip ijarah pada perbankan syariah
Prinsip ijarah pada perbankan syariah
 
Dhaman dan Kafalah
Dhaman dan KafalahDhaman dan Kafalah
Dhaman dan Kafalah
 
Akad salam
Akad salamAkad salam
Akad salam
 
Sharf
SharfSharf
Sharf
 
Fiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalahFiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalah
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salam
 
Memahami operasional-bank-syariah
Memahami operasional-bank-syariahMemahami operasional-bank-syariah
Memahami operasional-bank-syariah
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkah
 
Kel.7 sharf
Kel.7 sharfKel.7 sharf
Kel.7 sharf
 
Muntahiyyah bittamlik
Muntahiyyah bittamlikMuntahiyyah bittamlik
Muntahiyyah bittamlik
 
akad wadiah
akad wadiahakad wadiah
akad wadiah
 

Similar to SUKUK RITEL

AKUNTANSI SUKUK.pptx
AKUNTANSI SUKUK.pptxAKUNTANSI SUKUK.pptx
AKUNTANSI SUKUK.pptxsumiyati84
 
Materi pasar uang dan modal
Materi pasar uang dan modalMateri pasar uang dan modal
Materi pasar uang dan modalDeden Mohamad
 
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptxPERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptxginanjarsuendro
 
1 pasar modal dan transaksi efek saham
1 pasar modal dan transaksi efek saham1 pasar modal dan transaksi efek saham
1 pasar modal dan transaksi efek sahamhijaubunga
 
STIE Gici Business School Jakarta Kelompok 5 Reksadana
STIE Gici Business School Jakarta Kelompok 5 ReksadanaSTIE Gici Business School Jakarta Kelompok 5 Reksadana
STIE Gici Business School Jakarta Kelompok 5 Reksadanastefanidyahreza
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modalreidjen raden
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modalreidjen raden
 
MENGENAL_SUKUK.pdf
MENGENAL_SUKUK.pdfMENGENAL_SUKUK.pdf
MENGENAL_SUKUK.pdfssuser4caf1a
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Ita Rahmatika
 
Presentation portofolio (kelompok ii)
Presentation portofolio (kelompok ii)Presentation portofolio (kelompok ii)
Presentation portofolio (kelompok ii)Caca Rani
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi SyariahDwi Wahyu
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalRissa Deskya
 
kamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesiakamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesiaSidik Abdullah
 

Similar to SUKUK RITEL (20)

AKUNTANSI SUKUK.pptx
AKUNTANSI SUKUK.pptxAKUNTANSI SUKUK.pptx
AKUNTANSI SUKUK.pptx
 
Materi pasar uang dan modal
Materi pasar uang dan modalMateri pasar uang dan modal
Materi pasar uang dan modal
 
Sukuk
SukukSukuk
Sukuk
 
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptxPERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
 
1 pasar modal dan transaksi efek saham
1 pasar modal dan transaksi efek saham1 pasar modal dan transaksi efek saham
1 pasar modal dan transaksi efek saham
 
Akuntansi LKS.ppt
Akuntansi LKS.pptAkuntansi LKS.ppt
Akuntansi LKS.ppt
 
STIE Gici Business School Jakarta Kelompok 5 Reksadana
STIE Gici Business School Jakarta Kelompok 5 ReksadanaSTIE Gici Business School Jakarta Kelompok 5 Reksadana
STIE Gici Business School Jakarta Kelompok 5 Reksadana
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
MENGENAL_SUKUK.pdf
MENGENAL_SUKUK.pdfMENGENAL_SUKUK.pdf
MENGENAL_SUKUK.pdf
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
 
MDB 6.pdf
MDB 6.pdfMDB 6.pdf
MDB 6.pdf
 
Presentation portofolio (kelompok ii)
Presentation portofolio (kelompok ii)Presentation portofolio (kelompok ii)
Presentation portofolio (kelompok ii)
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
P-13 Mutual Fund.ppt
P-13 Mutual Fund.pptP-13 Mutual Fund.ppt
P-13 Mutual Fund.ppt
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modal
 
Instrumen pasar
Instrumen pasarInstrumen pasar
Instrumen pasar
 
Instrumen pasar
Instrumen pasarInstrumen pasar
Instrumen pasar
 
kamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesiakamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesia
 

Recently uploaded

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 

Recently uploaded (19)

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 

SUKUK RITEL

  • 1. Oleh : Melati Anjaswati _41402086 Riska Amalia _4140212 Rohimah _41402133 Tuti Suryani _41402154 Fiqih Transaksi Keuangan Kontemporer : “SUKUK RITEL PEMERINTAH”
  • 2. Pengertian Obligasi Syariah (Sukuk)  Sukuk menurut Bahas (Arab)  bentuk jamak dari kata sakk yang memiliki arti yang sama dengan sertifikat atau note.  Sukuk Menurut Fatwa DSN MUI No. 32 Tahun 2002 Tentang Obligasi Syariah  adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
  • 3. Berdasarkan Standar The Accounting and auditing Organization for islamic Institution (AAOIFI) No.17 tentang Investasi sukuk, sukuk didefinisikan sebagai sertifikat bernilai sama yang merupakan bukti atas bagian kepemilikan yang tak terbagi terhadap suatu aset, hak manfaat, dan jasa-jasa atau atas kepemilikan suatu proyek atau kegiatan investasi tertentu.
  • 4. Karakterisitik  merupakan bukti kepemilikan suatu aset, hak manfaat, jasa atau kegiatan investasi tertentu;  pendapatan yang diberikan berupa imbalan, margin, bagi hasil, sesuai dengan jenis akad yang digunakan dalam penerbitan;  terbebas dari unsur riba, gharar dan maysir;  memerlukan adanya underlying asset penerbitan;  penggunaan proceeds harus sesuai dengan prinsip syariah.
  • 5. Pelaku Penerbitan Sukuk  Obligor, yaitu pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran pokok serta imbal hasil Sukuk yang diterbitkan;  Special Purpose Vehicle (SPV), yaitu badan hukum yang didirikan khusus untuk menerbitkan Sukuk;  Investor, yaitu pihak pemegang sukuk yang memiliki hak kepentingan atasunderlying asset melalui SPV;  Sharia Advisor, yaitu sebagai pihak yang memberikan fatwa atau pernyataan kesesuaian terhadap prinsip-prinsip syariah atas sukuk yang diterbitkan;  Wali Amanat, yaitu pihak yang mewakilli kepentingan pemegang Sukuk sesuai dengan yang diperjanjikan.
  • 6. Fatwa DSN 1.32/DSN-MUI/IX/2002 Obligasi Syariah 2.33/DSN-MUI/IX/2002 Obligasi Syariah Mudharabah 3.41/DSN-MUI/III/2004 Obligasi Syariah Ijarah 4.59/DSN-MUI/IV/2007 Obligasi Syariah Mudharabah Konversi
  • 8. Sukuk Mudharabah Sukuk mudarabah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad mudarabah yang merupakan satu bentuk kerjasama, yang satu pihak menyediakan modal (shahibul al-mal) dan pihak lain menyediakan tenaga dan keahlian (mudarib), keuntungan dari kerjasama tersebut akan dibagi berdasarkan perbandingan yang telah disetujui sebelumnya. Kerugian yang timbul akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyedia modal.
  • 9. Himpunan Skema Mudharabah Emiten menerbitkan sukuk mudharabah dengan nilai tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk mudharabah kepada emiten. Dana hasil emisi sukuk dipergunakan untuk meningkatkan aktiva produktif yang akan disalurkan untuk pembiayaan murabahah; Dari kegiatan usaha dalam bentuk pembiayaan murabahah kepada nasabah, diperoleh pendapatan margin yang kemudian dipisahkan dan didistribusikan sesuai dengan proporsi sumber dana pembiayaan murabahah yang berasal dari dana sukuk, dana emiten dan dana pihak ketiga; Dari kegiatan usaha dalam bentuk pembiayaan murabahah kepada nasabah, diperoleh pendapatan margin yang kemudian dipisahkan dan didistribusikan sesuai dengan proporsi sumber dana pembiayaan murabahah yang berasal dari dana sukuk, dana emiten dan dana pihak ketiga; Pada saat jatuh tempo, emiten membayar kembali modal kepada investor sebesar nilai sukuk pada saat penerbitan.
  • 10. Emiten menerbitkan sukuk mudharabah dengan nilai tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk mudharabah kepada emiten. Dana hasil emisi sukuk dipergunakan untuk pegembangan usaha berupa pembiayaan syariah yang dilakukan oleh Unit Usaha Syariah (UUS) emiten; Dari kegiatan usaha dalam bentuk pembiayaan murabahah kepada nasabah, diperoleh pendapatan margin yang kemudian dipisahkan dan didistribusikan sesuai dengan proporsi sumber dana pembiayaan murabahah yang berasal dari dana sukuk, dana emiten dan dana pihak ketiga; Pendapatan margin yang berasal dari dana sukuk, didistribusikan sebagai pendapatan bagi hasil kepada investor dan emiten dalam suatu periode yang telah ditentukan sesuai dengan nisbah yang disepakati; Pada saat jatuh tempo, emiten membayar kembali modal kepada investor sebesar nilai sukuk pada saat penerbitan.
  • 11. Emiten menerbitkan sukuk mudharabah dengan nilai tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk mudharabah kepada emiten. Dana hasil emisi sukuk dipergunakan oleh emiten untuk penambahan kapasitas produksi dan modal kerja; Dari kegiatan usaha (produksi) emiten tersebut, diperoleh pendapatan yang kemudian didistribusikan sebagai pendapatan bagi hasil; Distribusi pendapatan yang dibagihasilkan untuk investor dan emiten berasal dari gross profit atau laba kotor dari nilai kontrak penjualan dalam satu periode perhitungan dikurangi harga pokok penjualan yang diperoleh dalam satu periode tersebut, sesuai dengan nisbah yang disepakati; Pada saat jatuh tempo, emiten membayar kembali modal kepada investor sebesar nilai sukuk pada saat penerbitan.
  • 12. Emiten menerbitkan sukuk mudharabah dengan nilai tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk mudharabah kepada emiten. Dana hasil emisi sukuk dipergunakan oleh emiten untuk pembangunan pabrik anak perusahaan; Kegiatan usaha dari anak perusahaan tersebut akan meningkatkan pendapatan perusahaan, yang selanjutnya pendapatan dimaksud didistribusikan sebagai pendapatan bagi hasil; Distribusi pendapatan yang dibagihasilkan untuk investor dan emiten berasal dari nilai kontrak penjualan dari usaha anak perusahaan dalam suatu periode yang telah ditentukan sesuai dengan nisbah yang disepakati yang didasarkan/merujuk pada nilai kontrak penjualan atas aset yang dijadikan underlying dalam penerbitan sukuk; Pada saat jatuh tempo, emiten membayar kembali modal kepada investor sebesar nilai sukuk pada saat penerbitan.
  • 13. Emiten menerbitkan sukuk mudharabah dengan nilai tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk mudharabah kepada emiten. Dana hasil emisi sukuk dipergunakan oleh emiten untuk peningkatan kapasitas produksi dan sarana pendukung; Dari kegiatan usaha (produksi) emiten, diperoleh pendapatan yang kemudian didistribusikan sebagai pendapatan bagi hasil; Distribusi pendapatan yang dibagihasilkan untuk investor dan emiten berasal dari gross profit atau laba kotor dari pendapatan emiten dalam satu periode perhitungan dikurangi harga pokok penjualan dalam periode tersebut sesuai dengan nisbah yang disepakati; Pada saat jatuh tempo, emiten membayar kembali modal kepada investor sebesar nilai sukuk pada saat penerbitan.
  • 14. Emiten menerbitkan sukuk mudharabah dengan nilai tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk mudharabah kepada emiten. Dana hasil emisi sukuk dipergunakan oleh emiten untuk modal kerja yaitu untuk penyelesaian proyek-proyek yang sedang dan akan dikerjakan; Dari kegiatan usaha emiten, diperoleh pendapatan yang kemudian didistribusikan sebagai pendapatan bagi hasil Distribusi pendapatan yang dibagihasilkan untuk investor dan emiten berasal dari gross profit atau laba kotor dari proyek kerjasama atas penjualan usaha jasa konstruksi dari satu atau lebih proyek (proyek yang sedang dan akan dikerjakan) dalam satu periode perhitungan dikurangi biaya-biaya dalam periode tersebut sesuai dengan nisbah yang disepakati; Pada saat jatuh tempo, Emiten membayar kembali modal kepada investor sebesar nilai sukuk pada saat penerbitan.
  • 15. Emiten menerbitkan sukuk mudharabah dengan nilai tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk mudharabah kepada emiten. Dana hasil emisi sukuk dipergunakan oleh emiten untuk pengembangan usaha bisnis Emiten; Dari kegiatan usaha emiten, diperoleh pendapatan yang kemudian didistribusikan sebagai pendapatan bagi hasil; Distribusi pendapatan yang dibagihasilkan untuk investor dan emiten berasal dari pendapatan kegiatan usaha emiten yang diperoleh dalam suatu periode yang telah ditentukan sesuai dengan nisbah yang disepakati. Perhitungan dan besarnya prosentase nisbah bagi hasil didasarkan/merujuk pada pendapatan objek yang dijadikan underlying dalam penerbitan sukuk (namun bukan pendapatan langsung dari underlying asset tersebut); Pada saat jatuh tempo, emiten membayar kembali modal kepada investor sebesar nilai sukuk pada saat penerbitan.
  • 16. Sukuk Ijarah  Sukuk ijarah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad ijarah, yang satu pihak bertindak sendiri atau melalui wakilnya menjual atau menyewakan hak guna (manfaat) suatu aset kepada pihak lain berdasarkan harga sewa dan periode sewa yang disepakati tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu sendiri.
  • 17. Himpunan Skema Sukuk Ijarah Emiten menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai tertentu yang didasarkan pada objek ijarah tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk ijarah kepada emiten. Atas penerbitan sukuk ijarah tersebut, Emiten mengalihkan manfaat objek ijarah kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat objek ijarah (berupa fixed asset yang sudah ada dengan jenis aset dan spesifikasi yang jelas) dari emiten. Investor yang diwakili wali amanat sukuk memberikan kuasa (akad wakalah) kepada emiten untuk menyewakan objek ijarah tersebut kepada pihak ketiga. Emiten selaku penerima kuasa dari investor bertindak sebagai mu’jir (pemberi sewa) menyewakan objek ijarah tersebut kepada pihak ketiga sebagai musta’jir (penyewa). Atas objek ijarah yang disewa tersebut, pihak ketiga memberikan pembayaran sewa kepada emiten. Emiten meneruskan pembayaran sewa yang diterima dari pihak ketiga kepada investor berupa cicilan fee ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk.
  • 18. Emiten menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai tertentu yang didasarkan pada objek ijarah tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk ijarah kepada emiten. Atas penerbitan sukuk ijarah tersebut, emiten mengalihkan manfaat objek ijarah (berupa sekumpulan fixed asset baik yang sudah ada maupun yang akan ada) kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat objek ijarah dari emiten. Investor yang diwakili wali amanat sukuk memberikan kuasa (akad wakalah) kepada emiten untuk menyewakan objek ijarah tersebut kepada pihak ketiga. Emiten selaku penerima kuasa dari investor bertindak sebagai mu’jir (pemberi sewa) menyewakan objek ijarah tersebut kepada pihak ketiga sebagai musta’jir (penyewa). Atas objek ijarah yang disewa tersebut, pihak ketiga memberikan pembayaran sewa kepada emiten. Emiten meneruskan pembayaran sewa yang diterima dari pihak ketiga kepada investor berupa cicilan fee ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk.
  • 19. Emiten menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai tertentu yang didasarkan pada objek ijarah tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk ijarah kepada emiten. Atas penerbitan sukuk ijarah tersebut, emiten mengalihkan manfaat objek ijarah (berupa fixed asset milik emiten yang sudah ada atau fixed asset milik pihak ketiga yang telah disewa dengan jenis aset dan spesifikasi yang jelas) kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat objek ijarah dari emiten. Investor yang diwakili wali amanat sukuk memberikan kuasa (akad wakalah) kepada emiten untuk menyewakan objek ijarah tersebut kepada pihak ketiga. Emiten selaku penerima kuasa dari investor bertindak sebagai mu’jir (pemberi sewa) menyewakan objek ijarah tersebut kepada pihak ketiga sebagai musta’jir (penyewa). Atas objek ijarah yang disewa tersebut, pihak ketiga memberikan pembayaran sewa kepada emiten. Emiten meneruskan pembayaran sewa yang diterima dari pihak ketiga kepada investor berupa cicilan fee ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk.
  • 20. Emiten menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai tertentu yang didasarkan pada objek ijarah tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk ijarah kepada emiten. Atas penerbitan sukuk ijarah tersebut, emiten mengalihkan manfaat objek ijarah (berupa kontrak/perjanjian jual beli atas pemanfaatan objek ijarah) kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat objek ijarah dari emiten Investor yang diwakili wali amanat sukuk memberikan kuasa (akad wakalah) kepada emiten untuk menyewakan objek ijarah tersebut kepada pihak ketiga. Emiten selaku penerima kuasa dari investor bertindak sebagai mu’jir (pemberi sewa) menyewakan objek ijarah tersebut kepada pihak ketiga sebagai musta’jir (penyewa). Atas objek ijarah yang disewa tersebut, pihak ketiga memberikan pembayaran sewa kepada emiten. Emiten meneruskan pembayaran sewa yang diterima dari pihak ketiga kepada investor berupa cicilan fee ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk.
  • 21. Emiten menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai tertentu yang didasarkan pada objek ijarah tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk ijarah kepada emiten. Investor yang diwakili wali amanat sukuk memberikan kuasa (akad wakalah) kepada emiten untuk menyewa objek ijarah. Emiten selaku penerima kuasa dari investor, menyewa objek ijarah dari pihak ketiga selaku pemilik objek ijarah berupa fixed asset yang sudah ada dengan jenis aset dan spesifikasi yang jelas. Atas penyewaan objek ijarah tersebut, pihak ketiga mengalihkan manfaat atas objek ijarah kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat objek ijarah dari pihak ketiga. Investor yang diwakili wali amanat sukuk bertindak sebagai mu’jir (pemberi sewa) menyewakan objek ijarah tersebut kepada emiten sebagai musta’jir (penyewa). Atas objek ijarah yang disewa tersebut, emiten memberikan pembayaran sewa kepada investor berupa cicilan fee ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk.
  • 22. Emiten menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai tertentu yang didasarkan pada objek ijarah tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk ijarah kepada emiten. Investor yang diwakili wali amanat sukuk memberikan kuasa (akad wakalah) kepada emiten untuk menyewa objek ijarah. Emiten selaku penerima kuasa dari investor, menyewa objek ijarah dari pihak ketiga selaku pemilik objek ijarah berupa jasa Atas penyewaan objek ijarah tersebut, pihak ketiga mengalihkan manfaat atas objek ijarah kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat objek ijarah dari pihak ketiga. Investor yang diwakili wali amanat sukuk bertindak sebagai mu’jir (pemberi sewa) menyewakan objek ijarah tersebut kepada emiten sebagai musta’jir (penyewa). Atas objek ijarah yang disewa tersebut, emiten memberikan pembayaran sewa kepada investor berupa cicilan fee ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk.
  • 23. Emiten menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai tertentu yang didasarkan pada objek ijarah tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk ijarah kepada emiten. Emiten mengalihkan manfaat objek ijarah kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat objek ijarah dari emiten. Emiten sebagai pemilik objek ijarah (berupa fixed asset yang sudah ada) menyewakan objek ijarah kepada anak perusahaan. Dengan demikian manfaat atas objek ijarah beralih dari emiten kepada anak perusahaan. Anak perusahaan sebagai penerima manfaat atas objek ijarah memberikan kuasa (akad wakalah) kepada emiten untuk mengalihkan objek ijarah kepada investor. Investor yang diwakili wali amanat sukuk bertindak sebagai mu’jir (pemberi sewa) menyewakan objek ijarah tersebut kepada emiten sebagai musta’jir (penyewa). Atas objek ijarah yang disewa tersebut, emiten memberikan pembayaran sewa kepada investor berupa cicilan fee ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk.
  • 24. Emiten menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai tertentu yang didasarkan pada objek ijarah tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk ijarah kepada emiten. Atas penyewaan objek ijarah tersebut, manfaat atas objek ijarah beralih kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat objek ijarah tersebut. Emiten sebagai pemilik objek ijarah (berupa fixed asset yang sudah ada) menyewakan objek ijarah kepada anak perusahaan. Dengan demikian manfaat atas objek ijarah beralih dari emiten kepada anak perusahaan. Emiten selaku penerima kuasa dari investor, menyewa objek ijarah dari anak perusahaan selaku pemilik manfaat objek ijarah. Investor yang diwakili wali amanat sukuk bertindak sebagai mu’jir (pemberi sewa) menyewakan objek ijarah tersebut kepada emiten sebagai musta’jir (penyewa). Atas objek ijarah yang disewa tersebut, emiten memberikan pembayaran sewa kepada investor berupa cicilan fee ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk. Investor yang diwakili wali amanat sukuk memberikan kuasa (akad wakalah) kepada emiten untuk menyewa objek ijarah.
  • 25. Emiten menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai tertentu yang didasarkan pada objek ijarah tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk ijarah kepada emiten. Atas penyewaan objek ijarah tersebut, manfaat atas objek ijarah beralih kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat objek ijarah tersebut. Emiten sebagai pemilik objek ijarah (berupa fixed asset yang akan dibeli dengan menggunakan dana hasil penawaran umum sukuk) menyewakan objek ijarah kepada anak perusahaan. Dengan demikian manfaat atas objek ijarah beralih dari emiten kepada anak perusahaan. Emiten selaku penerima kuasa dari investor, menyewa objek ijarah dari anak perusahaan selaku pemilik manfaat objek ijarah. Investor yang diwakili wali amanat sukuk bertindak sebagai mu’jir (pemberi sewa) menyewakan objek ijarah tersebut kepada emiten sebagai musta’jir (penyewa). Atas objek ijarah yang disewa tersebut, emiten memberikan pembayaran sewa kepada investor berupa cicilan fee ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk. Investor yang diwakili wali amanat sukuk memberikan kuasa (akad wakalah) kepada emiten untuk menyewa objek ijarah.
  • 26. Emiten menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai tertentu yang didasarkan pada objek ijarah tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk ijarah kepada emiten. Atas penyewaan objek ijarah tersebut, manfaat atas objek ijarah beralih kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat objek ijarah tersebut. Emiten sebagai pemilik objek ijarah (berupa fixed asset yang sudah ada) menyewakan objek ijarah kepada induk perusahaan. Dengan demikian manfaat atas objek ijarah beralih dari emiten kepada induk perusahaan. Emiten selaku penerima kuasa dari investor, menyewa objek ijarah dari induk perusahaan selaku pemilik manfaat objek ijarah. Investor yang diwakili wali amanat sukuk bertindak sebagai mu’jir (pemberi sewa) menyewakan objek ijarah tersebut kepada emiten sebagai musta’jir (penyewa). Atas objek ijarah yang disewa tersebut, emiten memberikan pembayaran sewa kepada investor berupa cicilan fee ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk. Investor yang diwakili wali amanat sukuk memberikan kuasa (akad wakalah) kepada emiten untuk menyewa objek ijarah.
  • 27. Emiten menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai tertentu yang didasarkan pada objek ijarah tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk ijarah kepada emiten. Atas penerbitan sukuk tersebut, emiten mengalihkan manfaat objek ijarah kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat objek ijarah dari emiten. Investor yang diwakili wali amanat sukuk memberikan kuasa (akad wakalah) kepada emiten untuk menyewakan objek ijarah tersebut kepada anak perusahaan. Anak perusahaan emiten sebagai pemilik objek ijarah (berupa fixed asset yang sudah ada dengan jenis aset dan spesifikasi yang jelas) menyewakan objek ijarah kepada emiten. Atas penyewaan objek ijarah tersebut, anak perusahaan memberikan pembayaran sewa kepada emiten. Emiten meneruskan pembayaran sewa yang diterima dari anak perusahaan kepada investor berupa cicilan fee ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk. Emiten selaku penerima kuasa dari emiten bertindak sebagai mu’jir (pemberi sewa) menyewakan objek ijarah tersebut kepada anak perusahaan sebagai musta’jir (penyewa)
  • 28. Emiten menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai tertentu yang didasarkan pada objek ijarah tertentu, dan pada saat yang bersamaan investor menyerahkan sejumlah dana sebesar nilai sukuk ijarah kepada emiten. Atas penerbitan sukuk tersebut, emiten mengalihkan manfaat objek ijarah kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat objek ijarah dari emiten. Investor yang diwakili wali amanat sukuk memberikan kuasa (akad wakalah) kepada emiten, dan selanjutnya emiten selaku penerima kuasa dari investor memberikan kuasa (akad wakalah ) kepada anak perusahaan untuk menyewakan objek ijarah tersebut kepada pihak ketiga. Anak Perusahaan sebagai pemilik objek ijarah (berupa fixed asset yang sudah ada dengan jenis aset dan spesifikasi yang jelas) menyewakan objek ijarah kepada emiten. Atas objek ijarah yang disewa tersebut, pihak ketiga memberikan pembayaran sewa kepada emiten yang diwakili anak perusahaan. Emiten meneruskan pembayaran sewa yang diterima dari pihak ketiga kepada investor berupa cicilan fee ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk. Anak Perusahaan selaku penerima kuasa dari emiten bertindak sebagai mu’jir (pemberi sewa) menyewakan objek ijarah tersebut kepada pihak ketiga sebagai musta’jir (penyewa).
  • 29. Sukuk Musyarakah Sukuk musyarakah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad musyarakah yang merupakan suatu bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk menggabungkan modal yang digunakan dalam membangun proyek baru, mengembangkan proyek yang telah ada atau membiayai kegiatan usaha. Keuntungan atau kerugian yang timbul akan ditanggung bersama sesuai dengan jumlah partisipasi modal masing- masing.
  • 30. Sukuk Istishna’  Sukuk istishna’, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad istishna’ yang merupakan suatu bentuk perjanjian jual beli antara para pihak untuk pembiayaan suatu proyek. Adapun cara, jangka waktu, dan harga ditentukan oleh berdasarkan kesepakatan para pihak.
  • 31. SBSN
  • 32. Pengertian  Fatwa DSN MUI No. 69 Tahun 2008 Tentang SBSN  Surat Berharga Syariah Negara atau dapat disebut Sukuk Negara adalah Surat Berharga Negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti kepemilikan atas bagian dari aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.
  • 33. Landasan Hukum  Undang-undang No 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara  Fatwa DSN-MUI Nomor 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara;  Fatwa DSN-MUI Nomor 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara;  Fatwa DSN-MUI Nomor 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back;  Fatwa DSN-MUI Nomor 72/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Sale and Lease Back.  Fatwa DSN-MUI Nomor 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset To Be Leased (Sukuk Milkiyah al-Maujudat al-Mu‟ajjarah).  Fatwa DSN-MUI Nomor 95/DSN-MUI/VII/2014 Tenatang SBSN Wakalah
  • 34. Pihak Terlibat dalam Penerbitan SBSN  Menteri Keuangan atas nama Pemerintah, yaitu pihak yang memiliki underlying asset dan bertanggungjawab atas pembayaran pokok serta imbal hasil sukuk yang diterbitkan;  Perusahaan Penerbit SBSN yang berperan sebagai SPV, yaitu badan hukum yang didirikan khusus untuk menerbitkan sukuk;  Bank Indonesia yaitu pihak yang berperan sebagai Agen Pembayar yang bertanggung jawab atas penerimaan dana hasil penerbitan sukuk, pembayaran imbalan dan pokok sukuk saat jatuh tempo, serta sebagai Agen Penatausahaan dengan melakukan pencatatan kepemilikan, kliring dan setelmen.  Dewan Syariah Nasional sebagai Sharia Advisor, yaitu pihak yang memberikan fatwa atau pernyataan kesesuaian terhadap prinsip-prinsip syariah atas sukuk yang diterbitkan.  Investor, yaitu pihak pemegang sukuk yang memiliki kepentingan atas underlying asset melalui Perusahaan Penerbit SBSN.
  • 36. Skema Penerbitan SBSN (Ritel) Ijarah Sale and Lease Back Pemerintah melakukan penjualan BMN kepada perusahaan penerbt SBSN Indonesia untuk digunakan sebagai asset SBSN Perusahaan penerbit menerbitkan SBSN sebagai bukti atas penyertaan/kepemilikan investor terhadap asset SBSN Investor yang terdiri dari individu-individu WNI membaayar sejumlah uang atas sukuk yang dibelinya Perusahaan penerbit SBSN membayar atas pembelian BMN dari Pemerintah untuk digunakan sebagai asset SBSN Perusahaan penerbit SBSN menyewakan Aset SBSN kepada Pemerintah untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan umum pemerintahan Pembayaran Imbalan atas penyewaan asset SBSN oleh Pemerintah sebagai obligor kepada pemilik SBSN melalui Agen Pembayar Perusahaan Penerbit SBSN menjual asset SBSN kepada Pemerintah sebesar nilai nominal SBSN pada akhir periode sewa untuk membayar nilai nominal SBSN.
  • 37. Pemesanan Obyek Ijarah dengan spesifikasi tertentu oleh Pemerintah kepada Perusahaan Penerbit SBSN (PP SBSN) untuk disewa melalui akad Ijarah Asset to be Leased. Pemberian kuasa (Wakalah Agreement) oleh PP SBSN kepada Pemerintah dalam rangka pembangunan proyek yang akan dijadikan sebagai obyek Ijarah. Pembelian (Akad Bai’) tanah dan/atau bangunan yang berupa Barang Milik Negara yang akan dijadikan sebagai bagian obyek Ijarah (dalam hal diperlukan). Penerbitan SBSN oleh PP SBSN sebagai bukti atas bagian penyertaan investor terhadap Aset SBSN Dana hasil penerbitan SBSN (Proceeds) dari investor kepada PP SBSN. Proceeds dari PP SBSN (Pemberi Kuasa) kepada Pemerintah (Wakil). Akad Ijarah Asset to be Leased antara Pemerintah (Penyewa) dengan PP SBSN (Pemberi Sewa). Pembayaran uang sewa (ujrah) secara periodik oleh Pemerintah kepada PP SBSN, untuk diberikan kepada investor sebagai imbalan SBSN. Pembayaran imbalan SBSN secara periodik kepada investor melalui Agen Pembayar. Penandatangan Berita Acara Serah Terima (BAST) proyek antara Pemerintah (wakil) dan PP SBSN (Pemberi Kuasa). Pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah dari pemegang SBSN melalui Perusahaan Penerbit SBSN (Akad Bai’) pada saat jatuh tempo. Pembayaran atas pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah kepada pemegang SBSN melalui Agen Pembayar sebagai pelunasan SBSN. Jatuh tempo dan Pelunasan SBSN.
  • 38. Sukuk Tabungan Penunjukan Agen Penjual. Agen Penjual memasarkan Sukuk Tabungan ke calon investor Calon investor menyampaikan minat beli ke Agen Penjual dengan mengisi Formulir Pemesanan pembelian dan menyediakan dana yang cukup sesuai dengan jumlah Pemesanan Pembeliannya. Agen Penjual menyampaikan semua minat pembelian calon investor ke Pemerintah. Pelaksanaan penjatahan oleh Pemerintah. Penyampaian Terms & Conditions Sukuk Tabungan ke BI. Agen Penjual melalui Bank Pembayar yang ditunjuk, menyediakan dana sesuai dengan jumlah hasil penjatahan yang diperoleh. Selanjutnya akan dilakukan proses auto debet oleh Bank Indonesia atas rekening Bank Pembayar dan disetorkan ke rekening Pemerintah di Bank Indonesia Nomor 502.000001.980 atas nama “Menteri Keuangan Pengelolaan Surat Berharga Negara” BI mentransfer dana tunai hasil penjualan Sukuk Tabungan ke Rekening Pemerintah. Subreg menerima Terms & Conditions Sukuk Tabungan dari BI. Subreg menerima daftar hasil penjatahan dari Agen Penjual, dan membuat daftar kepemilikan Sukuk Tabungan sesuai dengan hasil penjatahan. Bukti kepemilikan diserahkan ke Agen Penjual. Agen Penjual menyampaikan bukti kepemilikan dari Subreg kepada investor yang mendapat penjatahan, dan mengembalikan dana ke investor yang tidak mendapat penjatahan. Proses pembayaran Imbalan/Kupon dan Nilai Nominal pada saat Sukuk Tabungan jatuh tempo.

Editor's Notes

  1. *) Objek ijarah yang dijadikan underlying dalam penerbitan sukuk berupa fixed asset milik emiten yang sudah ada dengan jenis aset dan spesifikasi yang jelas. Contoh objek ijarah: - Kapal Tanker, dengan bobot mati tertentu; - Jaringan Listrik, dengan jenis, nilai, dan spesifikasi tertentu; - Bangunan, yang berfungsi sebagai mall; - Sirkit, dengan kapasitas tertentu.