2. Prinsip syariah Islam dalam
pengelolaan harta menekankan
pada keseimbangan antara
kepentingan individu dan
masyarakat.
3. KARAKTERISTIK LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH
Pelarangan riba dalam berbagai
bentuknya
Tidak mengenal konsep nilai waktu
dari uang (time value of money)
Konsep uang sebagai alat tukar bukan
sebagai komoditas
4. KARAKTERISTIK LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH
Tidak diperkenankan melakukan
kegiatan yang bersifat spekulatif
Tidak diperkenankan menggunakan
dua harga untuk satu barang
Tidak diperkenankan dua transaksi
dalam satu akad.
5. Transaksi yg sesuai dg prinsip
Syariah
Transaksi tidak mengandung unsur
kedzaliman
Bukan riba
Tidak membahayakan pihak sendiri
atau pihak lain
6. Transaksi yg sesuai dg prinsip
Syariah
Tidak ada penipuan (gharar)
Tidak mengandung materi-materi
yang diharamkan
Tidak mengandung unsur judi
(maisyir)
7. FUNGSI LK SYARIAH
Manajer Investasi yang mengelola investasi atas
dana nasabah dengan menggunakan akad
Mudharabah atau sebagai agen investasi
Investor yang menginvestasikan dana yang
dimilikinya maupun dana nasabah yang
dipercayakan kepadanya dengan menggunakan
alat investasi yang sesuai dengan prinsip syariah
dan membagi hasil yang diperoleh sesuai nisbah
yang disepakati antara LKS dan pemilik dana
8. FUNGSI LK SYARIAH
Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas
pembayaran seperti bank konvensional sepanjang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Pengemban fungsi sosial berupa pengelolaan
dana zakat, infaq, shodaqoh, serta pinjaman
kebajikan (qordhul hasan) sesuai ketentuan yang
berlaku.
9. LAPORAN KEUANGAN
LK SYARIAH
Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Investasi
Terikat
Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana ZIS
Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana Qordhul Hasan
Catatan atas LK
LK Syariah :
Investor
Manajer Investasi
LK Syariah :
Agen Investasi
LK Syariah :
Pengemban Fungsi
Sosial
11. AKTIVA
Kas
Penempatan Pd Bank Lain
Piutang
* Piutang Murabahah
* Piutang Salam
* Piutang Istishna
Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan Musyarakah
Pinjaman Qordh
Penyisihan Kerugian Aktiva
Produktif
Persediaan
Aktiva yg Diperoleh Untuk Ijarah
Aktiva Istishna dalam Penyelesaian
Aktiva Tetap & Akumulasi
Penyusutannya
Piutang Pendapatan Bagi Hasil
Piutang Pendapatan Ijarah
Aktiva Lain
12. KEWAJIBAN, INVESTASI TIDAK
TERIKAT DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Segera
Bagi Hasil yg Belum Dibagikan
Simpanan (Tab Wadiah)
Simpanan LK Lainnya (Tab Wadiah)
Kewajiban Lain
Kewajiban Dana Investasi Terikat
(Executing)
Hutang Pajak
Pembiayaan yg Diterima
INVESTASI TIDAK TERIKAT
Bukan Bank (Tab & Dep
Mudharabah)
Bank Lain (Tab & Dep Mudharabah)
EKUITAS
Modal Disetor
Tambahan Modal
Saldo Laba
Modal Sumbangan
Selisih Penilaian Aktiva Tetap
13. INVESTASI TIDAK TERIKAT
LKS punya hak menggunakan,
menginvestasikan dan mencampur dana
Keuntungan dibagi hasil sesuai nisbah
Tidak berkewajiban mengembalikan dana
jika rugi
14. SISTEM DISTRIBUSI HASIL
USAHA
Pada prinsipnya Lembaga Keuangan Syariah
boleh menggunakan sistem accrual basis maupun
cash basis dalam administrasi keuangan
Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), dalam
pencatatan sebaiknya digunakan accrual basis,
akan tetapi dalam distribusi hasil usaha
hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan yang
benar-benar terjadi (cash basis).
15. LAPORAN LABA-RUGI
Pendapatan Operasi Utama
- Pendapatan dari jual beli xxx
- Pendapatan dari sewa xxx
- Pendapatan dari bagi hasil xxx
- Pendapatan operasi utama lainnya xxx
Total xxx
Hak pihak ketiga atas bagi hasil ITT (xxx)
Pendapatan Operasi Lainnya xxx
Beban Operasi Lainnya (xxx)
Pendapatan Non Operasi xxx
Beban Non Operasi (xxx)
Zakat (xxx)
Pajak (xxx)
16. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
Investasi Tidak terikat
Unsur Laporan Laba-Rugi
Pada dasarnya sama dengan yang berlaku umum,
ditambah :
Alokasi keuntungan/kerugian kepada pemilik
investasi tidak terikat (hak pihak ketiga atas bagi
hasil untuk pemilik dana investasi tidak terikat
Tidak dapat diperlakukan sebagai beban atau
pendapatan
17. Tahapan Penentuan Hak Pihak Ketiga atas
Bagi Hasil Investasi Tidak terikat
Pendapatan operasi utama dalam laporan laba-rugi
direkonsiliasi menjadi pendapatan operasi utama
yang telah diterima kasnya
Buat tabel alokasi untuk menentukan porsi
pendapatan operasi utama yang telah diterima kasnya
yang didanai dari :
* simpanan nasabah dg akad mudarabah & wadiah
* dana lain
Tentukan hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi
tidak terikat dengan menggunakan tabel
profit/revenue distribution
18. Rekonsiliasi
PENDAPATAN OPERASI UTAMA (Akrual) xxx
PENGURANG :
Pendapatan th berjalan yg kasnya belum diterima
- Pendapatan Margin Murabahah (xxx)
- Pendapatan Istishna (xxx)
- Hak Bagi Hasil (Mudharabah & Musyarakah) (xxx)
- Pendapatan Sewa (xxx)
TOTAL (xxx)
19. Rekonsiliasi
PENAMBAH :
Pendapatan periode sebelumnya yg kasnya baru diterima pd periode
berjalan
Penerimaan pelunasan piutang :
- Margin Murabahah xxx
- Istishna xxx
- Pendapatan sewa xxx
Penerimaan Piutang Bagi Hasil :
- Pembiayaan Mudharabah xxx
- Pembiayaan Musyarakah xxx
TOTAL xxx
PENDAPATAN OPERASI UTAMA (Kas) xxx
20. Tabel Alokasi Porsi Pendapatan
(Alternatif Kemungkinan yg Terjadi)
No Penghimpunan
Dana
Penyaluran
Dana
Pendapatan
Penyaluran
Pendapatan yg
harus dibagi
hasil
Keterangan
1. 150.000 150.000 325 325 Semua pendapatan
dibagi hasil antara
bank dan nasabah
2. 150.000 175.000 350 312 150.000/175.000 X
350
(Pendapatan dibagi
hasil sebesar porsi
penghimpunan dana)
3. 150.000 125.000 275 275 Semua pendapatan
untuk nasabah, ada
dana yang belum
tersalurkan.
21. Metode Distribusi Bagi Hasil
Bagi Laba (profit sharing)
Bagi pendapatan (revenue sharing)
Fatwa No. 15/DSN-MUI/IX/2000 :
“Lebih maslahat revenue sharing untuk saat
ini “.
22. Aplikasi Metode Bagi Hasil
Penjualan 100
Harga Pokok Penjualan 65
Laba Kotor 35
Beban 25
Laba/Rugi Bersih 10
Revenue
Sharing
Profit
Sharing
23. Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana ZIS
Unsur dasar : sumber, penggunaan, dan
saldo dana
Sumber dari bank dan pihak lain
Penggunaan : penyaluran kepada yang
berhak sesuai prinsip syariah
24. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS
URAIAN 20xB 20xA
SUMBER DANA
Zakat pemilik XXX XXX
Zakat nasabah XXX XXX
Zakat masy non nasabah XXX XXX
Infaq & Shodaqoh XXX XXX
TOTAL XXX XXX
PENGGUNAAN DANA
Fakir (XXX) (XXX)
Miskin (XXX) (XXX)
Amil (XXX) (XXX)
Muallaf (XXX) (XXX)
Gharim (XXX) (XXX)
Hamba Sahaya (Riqob) (XXX) (XXX)
Fisabililah (XXX) (XXX)
Ibnu Sabil/Musafir (XXX) (XXX)
TOTAL (XXX) (XXX)
KENAIKAN/PENURUNAN XXX XXX
SALDO AWAL XXX XXX
SALDO AKHIR XXX XXX
25. Pengungkapan Dana ZIS
Periode yang dicakup
Dasar penentuan zakat para pemegang
saham
Rincian sumber dana ZIS
Dana ZIS yang disalurkan bank selama
periode pelaporan
Dana ZIS yang belum disalurkan pada
akhir periode dan alasannya
26. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Qordhul Hasan
Unsur dasar : sumber, penggunaan dan
saldo dana
Sumber dana dari bank atau dari luar bank
(infaq & shodaqoh dari pemilik, nasabah
atau pihak lainnya)
Penggunaan : pemberian pinjaman baru
dan pengembalian dana qordhul hasan
temporer yang disediakan pihak lain
27. Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana Qordhul Hasan
URAIAN 20xB 20xA
SUMBER DANA
Infaq & Shodaqoh XXX XXX
Denda XXX XXX
Sumbangan/Hibah XXX XXX
Pendapatan Non Halal XXX XXX
TOTAL XXX XXX
PENGGUNAAN DANA
Pinjaman (XXX) (XXX)
Sumbangan/Hibah (XXX) (XXX)
TOTAL (XXX) (XXX)
KENAIKAN/PENURUNAN XXX XXX
SALDO AWAL XXX XXX
SALDO AKHIR XXX XXX
28. Pengungkapan Dana Qordhul Hasan
Periode yang dicakup
Rincian saldo dana Qordhul hasan
berdasarkan sumbernya
Jumlah dana yang disalurkan dan sumber
dana yang diterima berdasarkan jenisnya
29. MURABAHAH
Adalah transaksi penjualan barang
dengan menyatakan biaya perolehan
dan keuntungan (margin) yang
disepakati antara penjual dan pembeli
30. Karakteristik Murabahah
Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara
tunai atau cicilan
LKS dapat memberi potongan apabila nasabah
melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu
atau lebih cepat dari waktu yang telah disepakati,
dengan syarat tidak diperjanjikan dalam akad dan
besarnya potongan diserahkan pada kebijakan
bank.
31. Karakteristik Murabahah
LKS berhak mengenakan denda kepada nasabah
yang tidak dapat memenuhi kewajiban piutang
murabahah dengan indikasi antara lain :
Adanya unsur kesengajaan, yaitu nasabah
mempunyai dana, tetapi tidak melakukan
pembayaran piutang murabahah
Adanya unsur penyalahgunaan dana, yaitu
nasabah mempunyai dana tetapi digunakan
terlebih dahulu untuk hal lain
32. Pengakuan & Pengukuran
Piutang murabahah diakui sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati,
dan pada akhir periode dinilai sebesar nilai yang
dapat direalisir (jumlah piutang murabahah
dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.
Keuntungan murabahah diakui pada periode
terjadinya jika akad berakhir pada laporan
keuangan yang sama, sedangkan jika melampaui
satu periode laporan keuangan maka diakui
selama periode akad secara proporsional.
33. Pengakuan dan Pengukuran
Potongan pelunasan mempergunakan salah satu
metode :
-Diberikan saat penyelesaian, LKS mengurangi
piutang murabahah dan keuntungan
-Diberikan setelah menyelesaikan, bank
menerima pelunasan piutang, kemudian LKS
membayar potongan (mengurangi keuntungan)
Denda diakui sebagai bagian dana sosial (dana
kebajikan) pada saat diterima
34. Penyajian pada akhir periode
akuntansi
Piutang murabahah disajikan sebesar nilai
bersih yang dapat direalisir, yaitu saldo
piutang murabahah dikurangi penyisihan
kerugian piutang
Margin murabahah ditangguhkan disajikan
sebagai pos lawan piutang murabahah
35. Jurnal
Pada saat penjualan aktiva murabahah kepada
nasabah dengan pembayaran secara angsuran
D Piutang murabahah
K Margin Murabahah ditangguhkan
K Kas/Rek Penjual/Rek Nasabah
Pd saat penerimaan angsuran dr nsbh (P & M)
D Kas/Rekening
K Piutang murabahah
D Margin Murabahah ditangguhkan
K Pendapatan Margin Murabahah
36. Pengakuan pendapatan murabahah yang
performing (lancar & DPK)
Pada saat pengakuan pendapatan :
D Piutang murabahah jatuh tempo
K Piutang murabahah
D Margin murabahah ditangguhkan
K Pendapatan margin murabahah
Pada saat penerimaan angsuran tunggakan
(pokok+margin)
D Kas/Rekening Nasabah
K Piutang murabahah jatuh tempo
37. Pengakuan pendapatan murabahah yang
non performing
Pembatalan atas pengakuan pendapatan margin
D Pendapatan margin murabahah
K Margin murabahah ditangguhkan jatuh tempo
Rekening administratif
D Tagihan kontinjensi-Pndptn margin murabahah
dlm penyelesaian
K Rekening lawan-Tagihan Kontinjensi-Pendapatan
margin murabahah dalam penyelesaian
38. Pemberian Potongan Pelunasan
Jika pada saat penyelesaian, LKS mengurangi piutang
murabahah dan keuntungan murabahah
D Kas/Rekening Nasabah
K Margin Murabahah Ditangguhkan
D Piutang Murabahah
K Pendapatan margin murabahah
Jika setelah penyelesaian, LKS menerima pelunasan piutang
murabahah, kemudian bank membayar potongan pelunasan
kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah
D Kas/Rekening Nasabah
K Piutang Murabahah
D Margin Murabahah Ditangguhkan
K Pendapatan Margin Murabahah
D Beban Operasional-potongan pelunasan dini murabahah
K Kas/Rekening Nasabah
40. PEMBIAYAAN
MUDHARABAH
Adalah akad kerjasama usaha antara LKS
sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan
nasabah sebagai pengelola dana (mudharib)
untuk melakukan kegiatan usaha dengan
nisbah pembagian hasil (keuntungan atau
kerugian) menurut kesepakatan dimuka.
41. Penjelasan
Mudharabah terdiri dari 2 jenis, yaitu mudharabah
muthlaqoh (investasi tidak terikat) dan mudharabah
muqayyadah (investasi terikat)
LKS sebagai mudharib (pengelola dana) dibahas
dalam pos investasi tidak terikat
LKS sebagai agen investasi (chanelling) dalam
mudharabah muqayyadah dibahas dalam laporan
perubahan investasi di off balance sheet, sedangkan
bank sebagai pihak yang ikut menanggung resiko
(executing) dalam mudharabah muqayyadah dibahas
dalam pos kewajiban investasi terikat.
42. Pengembalian pembiayaan mudharabah
dapat dilakukan bersamaan dengan
distribusi bagi hasil atau pada saat
diakhirinya akad mudharabah
Bagi hasil mudharabah dapat dilakukan
dengan menggunakan 2 metode, yaitu bagi
laba (profit sharing) dan bagi pendapatan
(revenue sharing)
43. Pembiayaan mudharabah yang diberikan secara
bertahap diakui pada setiap tahap pembayaran
Biaya yang terjadi akibat akad mudharabah tidak
dapat diakui sebagai bagian pembiayaan
mudharabah kecuali telah disepakati bersama.
Pembayaran kembali pembiayaan mudharabah
oleh mudharib akan mengurangi pembiayaan
mudharabah
Pengakuan dan Pengukuran
44. Jurnal Pembiayaan Mudharabah
Pembayaran pembiayaan Mudharabah dalam bentuk kas
kepada mudharib
D Pembiayaan Mudharabah
K Kas/Rekening Nasabah
Apabila akad mudharabah diakhiri sebelum jatuh tempo
atau setelah jatuh tempo dan pembiayaan mudharabah
belum dibayar oleh mudharib, maka pembiayaan
mudharabah diakui sebagai piutang jatuh tempo
D Pembiayaan mudharabah – piutang jatuh tempo
K Pembiayaan mudharabah
45. Penerimaan keuntungan Mudharabah
D Kas/Rekening
K Pendapatan Bagi hasil Mudharabah
Pencatatan kerugian mudharabah yang
melewati satu periode pelaporan
D Kerugian Pembiayaan Mudharabah
K Pembiayaan Mudharabah
46. Pencatatan kerugian yang timbul akibat kelalaian atau
kesalahan mudharib.
D Pembiayaan Mudharabah – Piutang jatuh tempo
K Pembiayaan Mudharabah
Pelunasan Pembiayaan Mudharabah sebelum atau saat
akad jatuh tempo
D Kas/Rekening Nasabah
K Pembiayaan Mudharabah
47. Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi
diantara para pemilik modal (mitra musyarakah)
untuk menggabungkan modal dan melakukan
usaha secara bersama dalam suatu kemitraan,
dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan
kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung
secara proporsional sesuai dengan kontribusi
modal. Dapat berupa musyarakah permanen
maupun menurun.
48. Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah permanen adalah musyarakah yang jumlah
modalnya tetap sampai akhir masa musyarakah.
Sedangkan musyarakah menurun jumlah modalnya
secara berangsur-angsur menurun karena dibeli oleh
mitra musyarakah.
Pembiayaan musyarakah dapat diberikan dalam bentuk
kas, setara kas, atau aktiva non kas, termasuk aktiva
tidak berwujud seperti lisensi dan hak paten yang
sesuai dengan syariah.
49. Jurnal Pembiayaan Musyarakah
Pada saat Pencairan Pembiayaan Musyarakah
D Pembiayaan Musyarakah
K Kas/Rek Nasabah
Penerimaan pendapatan/keuntungan musyarakah
D Kas/Rekening Nasabah
K Pendapatan/keuntungan musyarakah
Pengakuan kerugian musyarakah
D Kerugian Musyarakah
K Pembiayaan Musyarakah
Pelunasan Pembiayaan Musyarakah
D Kas/Rek Nasabah
K Pembiayaan Musyarakah
50. Pinjaman Qordh
Adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara peminjam dan pihak yang
meminjamkan yang mewajibkan peminjam melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu
Pinjaman qordh merupakan pinjaman yang tidak
mempersyaratkan adanya imbalan. Namun demikian
peminjam dana diperkenankan untuk memberikan
imbalan
Sumber dana pinjaman qordh dapat berasal dari intern
(ekuitas/modal LKS) yang dilaporkan di neraca LKS dan
ekstern (infaq, shodaqoh dan pendapatan non halal) yang
dilaporkan dalam laporan sumber dan penggunaan dana
qordhul hasan.
51. Pinjaman Qordh
LKS hanya boleh mengenakan biaya administrasi
Jika ada penerimaan imbalan (bonus) yang tidak
dipersyaratkan sebelumnya, maka dimasukkan sebagai
pendapatan operasi lainnya.
Jika pada akhir periode peminjam dana qordh tidak
dapat mengembalikan dana, maka pinjaman qordh dapat
diperpanjang atau dihapusbukukan.
LKS dapat meminta jaminan atas pemberian qordh.
52. Jurnal
Pada saat pinjaman qordh diberikan
D Pinjaman Qordh
K Kas/rekening nasabah
Pada saat penerimaan biaya administrasi
D Kas
K Pendapatan operasional lainnya-pend adm pinj qordh
Pada saat penerimaan imbalan
D Kas
K Pendapatan operasional lainnya-pend adm pinj qordh
Pada saat pelunasan/cicilan
D Kas/rekening nasabah
K Pinjaman qordh
Pada saat penghapusan pinjaman qordh
D Cadangan penyisihan kerugian pinjaman qordh
K Pinjaman Qordh