SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Teori dan Model
Advokasi
Advokasi Kesehatan
Anggota Kelompok
1. Alvanya Dida Annisaa (2106707731)
2. Ashfa Mardiana I. (2106748901)
3. Inez Sakhi Wisista (2106702030)
4. Made Della Riskita D. (2106630233)
5. Ribka Kezia Angelica S. (2106749160)
6. Tsabitah Addinni (2106708980)
7. Zainab Mardhiyah (2106702144)
TABLE OF CONTENTS
Definisi dan
Framework
Advokasi
Teori dan Model
Advokasi
(Sharma, Model
A, Six Circles,
Miller & Covey)
02
01
DEFINISI DAN
FRAMEWORK ADVOKASI
01
Advokasi adalah suatu tindakan yang
digunakan untuk mengubah kebijakan,
posisi atau program dari berbagai macam
institusi atau lembaga.
Menurut the Centre for Development and
Population Activities/CEDPA (1999):
Advokasi adalah bekerja dengan orang dan
organisasi lain untuk membuat perubahan
atau perbedaan.
Advokasi
Advokasi Kesehatan
WHO mendefinisikan bahwa advokasi kesehatan adalah kombinasi kegiatan
individu dan sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen politis,
dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan sistem yang mendukung tujuan
atau program kesehatan tertentu. (WHO, 1995)
Advokasi kesehatan masyarakat (Christoffel, 2000) didefinisikan sebagai
advokasi yang ditujukan untuk mengurangi kematian atau kecacatan
sekelompok orang (secara umum atau disebabkan penyebab khusus) dan
tidak terbatas pada tatanan klinis. Terdiri atas 2 komponen, yaitu produk
(luaran) dan proses.
Framework Advokasi
Process, outcome, progress, impact
Framework Advokasi
Kesehatan
1. Bagaimana memposisikan strategi?
2. Siapakah target dan bagaimana
cara mempengaruhinya?
3. Apa saja asumsi dasar mengenai
perubahan kebijakan?
4. Siapa lagi yang terlibat dan
bagaimana?
5. Bagaimana jalannya strategi dalam
beberapa tahun?
6. Apa output sementara untuk
memastikan strategi berjalan
maksimal?
02
Teori Sharma
● Tidak harus menggunakan
seluruh elemen
● Tidak harus digunakan secara
berurutan
Elemen
Dasar Advokasi
menurut Sharma
ELEMEN
● Perlu dibatasi dan
dipersempit
● Benar-benar menjawab
masalah
● Dapat dicapai dalam
waktu yang tersedia
● Isu yang terpilih cukup
menarik untuk
pemangku kepentingan
DATA
01
TUJUAN
02
● Up to date dan dapat
dipercaya
● Dapat mendukung
argumentasi advokasi
● Perlu sekunder/primer
● Keberhasilan advokasi
dengan tersedianya
data pendukung yang
relevan
ELEMEN
PESAN
03
SASARAN
04
● Pelajari siapa yang
berpengaruh terhadap
pembuatan keputusan
sasaran (staf, penasihat)
● Analisis sasaran
advokasi di berbagai
jenjang administrasi
● Isi pesan, teknik
pengemasan, dan cara
penyampaian
● Secara langsung/tidak
● Disesuaikan dengan isu
yang relevan dengan
target sasaran
ELEMEN
● Memanfaatkan waktu
yang ada sebaik
mungkin
● Menyampaikan
poin-poin penting
dalam waktu yang
terbatas
● Persiapkan data, media,
prasarana yang
diperlukan
EVALUASI
05
PRESENTASI
06
● Evaluasi kembali
umpan balik yang
diperoleh harus ditinjau
● Perbaiki strategi
advokasi
ELEMEN
KOALISI
07
FUNDRAISING
08
● Dibutuhkan biaya untuk
menjalankan advokasi
● Anggaran biaya dapat
diperoleh dari sektor
pemerintah maupun
non-pemerintah
● Identifikasi orang/pihak
yang tertarik bergabung
● Jumlah orang/pihak
yang ikut bekerja sama
akan memengaruhi hasil
advokasi
● Koalisi penting untuk
membangun ikatan
dukungan politis
KELEBIHAN
Tidak ada tindak lanjut ketika
advokasi telah berhasil KEKURANGAN
● Dapat dilakukan pada berbagai
jenis organisasi
● Memudahkan pemahaman
mengenai advokasi karena adanya
kasus/contoh aplikatif
03
Teori Model A
Mendefinisikan advokasi sebagai
● Upaya untuk memengaruhi kebijakan publik
melalui berbagai macam bentuk komunikasi.
● Penetapan sebuah gerakan yang ditentukan
oleh pihak yang berwenang untuk membimbing
atau mengendalikan perilaku lembaga,
masyarakat, dan individu.
“A” Frame for Advocacy
(John Hopkins
University, 1999)
LANGKAH
● Diperlukan adanya informasi yang akurat
dan pemahaman yang mendalam
mengenai permasalahan atau isu
● Diperlukan pemahaman seputar
masyarakat yang akan atau terkena
dampak dari kebijakan yang sudah ada
● Identifikasi dari berbagai organisasi yang
terlibat serta jalur-jalur pembuatan
keputusan terutama di organisasi
pembuat kebijakan
01
Analisis
Komponen yang perlu
dianalisis
● Isu atau masalah
● Kebijakan yang telah ada
● Perubahan kebijakan yang
diinginkan
● Stakeholders terkait
● Pengambil keputusan kunci
LANGKAH
Diperlukan kelompok kerja untuk
● Mengidentifikasi kelompok sasaran
● Mengembangkan tujuan advokasi yang memenuhi kriteria SMART
● Memosisikan isu yang ditawarkan kepada pengambil keputusan sebagai
sesuatu yang unik dan menguntungkan
● Menyiapkan mitra dan berbagai jalur media
● Merumuskan indikator advokasi
● Merancang seluruh kegiatan yang dilakukan dalam rangka advokasi termasuk
anggaran yang diperlukan.
02
Strategi
LANGKAH
Pembentukan koalisi dengan menghimpun semua pihak yang memiliki
kepentingan terhadap isu advokasi yang diangkat. Hal yang perlu diperhatikan:
● Kesesuaian kegiatan dengan tujuan dan kelompok sasaran
● Adanya pendelegasian tanggung jawab kepada anggota koalisi untuk
monitoring
● Kelompok inti menginisiasikan pelatihan dan praktik advokasi bagi anggota
koalisi
● Buat dan kemas informasi singkat terkait isu
● Sebarkan kegiatan yang akan dilakukan dan rencanakan liputan media massa
● Berikan dukungan kepada kelompok rentan yang akan menjadi korban isu.
03
Mobilisasi
LANGKAH
Melakukan kegiatan dan menjaga kekompakan mitra dan koalisi. Hal yang perlu
diperhatikan:
● Memastikan bahwa setiap anggota koalisi telah memperoleh informasi tentang
kegiatan aksi yang sedang dilakukan
● Bila telah diperoleh komitmen dari pembuat kebijakan maka perlu
dipertahankan
● Kesuksesan maupun kegagalan aksi perlu dicatat sebagai bahan evaluasi
● Terus monitor opini publik yang berkembang
● Upayakan beri penghargaan/apresiasi terhadap pembuat kebijakan dan mitra
koalisi bila advokasi telah berhasil.
04
Aksi
LANGKAH
Pemantauan dan penilaian hasil akhir advokasi. Hal yang perlu diperhatikan:
● Monitoring rutin dilakukan secara objektif terhadap apa yang telah dilakukan
dan apa yang masih akan dilakukan
● Dokumentasikan perubahan yang terjadi
● Lakukan penilaian terhadap pencapaian indikator antara dan indikator akhir
● Semua hasil yang telah dicapai perlu disosialisasikan kepada seluruh
stakeholders terkait.
05
Evaluasi
LANGKAH
Menyesuaikan strategi dengan perubahan yang terjadi untuk
mencapai tujuan jangka panjang.
Hal yang perlu dilakukan jika :
● Perubahan kebijakan yang diinginkan terjadi
Pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan
● Perubahan kebijakan yang diinginkan tidak terjadi
Peninjauan ulang terkait strategi dan kegiatan yang ada
06
Kesinambungan
PERBANDINGAN
TEORI SHARMA
DENGAN TEORI A
04
ASPEK TEORI SHARMA TEORI A
Elemen atau
komponen
● Tujuan
● Data
● Sasaran
● Pesan
● Koalisi
● Analisis
● Strategi
● Mobilisasi
Sasaran Sasaran primer dan sekunder Pembuat kebijakan
Tujuan Mengubah kebijakan atau program
Memengaruhi atau mengubah kebijakan
publik
Proses
Identifikasi isu → Menyusun solusi →
Membangun dukungan politik →
Membuat kebijakan → Evaluasi
Menganalisis isu → Membuat strategi →
Mobilisasi → Melakukan aksi →
Melakukan evaluasi → Penyesuaian
dengan situasi kondisi (kesinambungan)
● Presentasi pesan
● Penggalangan
dana
● Evaluasi
● Aksi
● Evaluasi
● Kesinambungan
Teori Enam Lingkaran Advokasi Efektif
(The Six Circles Theory of Effective
Advocacy)
05
● Dikembangkan di Amerika
Serikat
● Teori dari Chai Rachel
Feldblum (2003) mengenai
advokasi legislasi yang
digunakan di bidang hukum
dan politik
The Six Circles
Theory of Effective
Advocacy
Tiga Keterampilan yang
diidentifikasi
Orang yang
meyakinkan
pembuat kebijakan
Pelobi
Bertugas
memobilisasi untuk
mendukung
langkah tersebut
Koordinator
Lapangan
Bertugas
menjelaskan media
mengenai langkah
tersebut
Koordinator
Komunikasi
Enam Peran dalam Mengadvokasi para
Pembuat Kebijakan
Komponen
terpenting, mampu
mengonsep rencana
& proses advokasi
Pembuat/Peny
usun Strategi
Bertugas mengajak,
mengumpulkan
informasi, &
menyampaikan
pesan
Pelobi
Mampu memahami,
menganalisis, dan
menyusun teks
hukum
Pengacara
Legislatif
Pembuat substansi
kebijakan &
penghubung antara
pelaku politik dan
akademisi
Peneliti
Kebijakan
Orang yang terjun
langsung dalam
upaya advokasi
Koordinator
Lapangan
Membentuk &
mencari pertanyaan
anggota legislatif &
eksekutif
Koordinator
Komunikasi
(The Six Circles Theory of Effective Advocacy)
● Berdasarkan pengalaman nyata
Feldblum sebagai pengacara
legislasi The Americans with
Disabilities Act
● Terdapat pembagian peranan dan
tugas yang jelas dan spesifik
● Cocok untuk negara yang memiliki
iklim politik yang kondusif dan
masyarakat yang sadar proses
advokasi legislasi
● Sesuai diimplementasikan di
Indonesia
Kelebihan
● Cenderung cocok
digunakan di bidang
hukum dan politik
● Tidal ada peran yang
menjaga /pemantau
keberlangsungan
advokasi
Kekurangan
6
Teori Advokasi
Miller & Covey
Pengertian
Advokasi → menyangkut memengaruhi
penguasa tentang masalah-masalah yang
berhubungan dengan rakyat terutama yang
telah dipinggirkan dan dikucilkan dari proses
politik.
Intinya → membangun organisasi demokratis
yang kuat untuk membuat para penguasa
bertanggung jawab dan menyangkut
peningkatan keterampilan serta pengertian
rakyat tentang bagaimana kekuasaan itu
bekerja dengan pendekatan modifikasi,
evaluasi, inovasi.
Valerie Miller
& Jane Covey
(1997)
Valerie Miller
& Jane Covey
(1997)
Komponen Advokasi
Usaha agar
didengarkan masy.
dan pemegang
kekuasaan
Dipercayai.
Berhubungan dengan
kepercayaan
terhadap organisasi.
Legitimasi Kredibilitas
1 2
Pertanggungjawaban
para pejabat dan
lembaga-lembaga
terkait.
Dapat muncul dari
kredibilitas dan
legitimasi.
Akuntabilitas Kekuasaan
3 4
1. Penyusunan visi bersama masyarakat
2. Analisis konteks sosial makro & analisis
masalah
3. Definisi persoalan dan membingkai isu
4. Penentuan tujuan
5. Identifikasi dan analisis atas para
stakeholder advokasi dan sasaran (analisis
SWOT)
6. Penyusunan strategi, taktik, dan garis
waktu
7. Pelaksanaan strategi dan taktik
8. Evaluasi dampak
9. Penerapan untuk advokasi ke depan
Proses
Advokasi
Kelebihan & Kelemahan
1. Memiliki 4 konsep advokasi
2. Memiliki pendekatan berupa
modifikasi, evaluasi, dan inovasi
3. Menyangkut memengaruhi
penguasa tentang masalah yang
berhubungan dengan rakyat
4. Terdapat analisis SWOT di dalam
proses advokasinya
5. Membangun organisasi demokratis
yang kuat
Kelebihan
1. TIdak ada pembagian peran dan
tugas yang jelas dalam proses
advokasi
2. Tidak menggambarkan komponen
advokasi secara rinci
3. Hanya melakukan analisis konteks
sosial makro
4. Tidak terdapat indikator
keberhasilan dari advokasi baik yang
telah atau akan dijalankan
Kelemahan
ADVOKASI
KOMUNITAS
7
Upaya advokasi komunitas dapat dilaksanakan secara kelompok, lokal, nasional,
atau transnasional. Tingkatan advokasi yang dilakukan seringkali ditentukan oleh
sejumlah faktor, termasuk ruang lingkup masalah, jangka dari masalah, dan
ketersediaan sumber daya.
Dapat dilakukan dengan 2 jenis pendekatan:
1. Grassroots / bottom-up
2. Top-down
Proses advokasi di komunitas:
1. Mengorganisir komunitas (Community Organising)
2. Kesiapan komunitas (Community Readiness)
3. Mengorganisir dan Memobilisasi (Organising and Mobilising)
4. Penilaian (Assessment)
REFERENSI
Coffman, J. and Beer, T., 2015. The Advocacy Strategy Framework - Center for Evaluation
Innovation. [online] Center for Evaluation Innovation. Available at:
<https://www.evaluationinnovation.org/publication/the-advocacy-strategy-framework-3/>
[Accessed 4 September 2022].
Loue, S. (2006). Community health advocacy. Journal of Epidemiology and Community
Health. 60(6): 459–460. doi: 10.1136/jech.2004.023044
Pratomo, H., 2015. Advokasi: Konsep, Teknik, dan Aplikasi di Bidang Kesehatan di Indonesia.
Jakarta: Rajawali Pers, pp.33-56.
Sharma, R., n.d. An Introduction to Advocacy: Training Guide. Washington: Support for Analysis
and Research in Africa (SARA), pp.5-6.
Terima
Kasih
Pertanyaan
1. Penanya: Nadhir Wardhana Salama - Kelompok F (oponen)
Dari pemaparan tiap teori menekankan adanya identifikasi isu maupun stakeholder namun
berkaca pada kondisi lapangan, stakeholder cenderung melepas tanggung jawab, apa langkah
yang harus dilakukan untuk menindaklanjuti hal tersebut?
Jawaban:
Zainab: Cara pertama, dapat melalui pengumpulan opini publik yang mendukung misalnya melalui
penyeberan informasi/isu melalui sosial media. Selain itu, dapat mencari dukungan dari mitra
terkait dengan isu yang dibawa kemudian menghimpunnya menjadi suatu koalisi yang memiliki
kekuatan untuk mendorong dan mempengaruhi keputusan stakeholder sasaran.
Tsabitah: Menambahkan jawaban dari Zainab, koalisi yang memiliki kekuatan ini adalah yang
memiliki kekuasaan. Dengan berkoalisi dengan LSM atau orang yang memiliki keuasaan, peluang
mencapai stakeholder agar apa yang kita advokasikan didengar dan dipertanggungjawabkan akan
lebih besar. Hal ini karena salah satu komponen advokasi menurut Miller & Covey adalah
kekuasaan yang mana dapat menjadi penguat dari advokasi yang dilaksanakan.
Pertanyaan
2. Penanya: Rahmi Dawarani T. - Kelompok F (oponen)
The Dynamic Advocacy Process: political support, bisa tidak mendapatkan
hal tersebut dari tekanan massa kepada pemangku kebijakan?
Made Della :
Suatu hal yang akan diadvokasi pasti merupakan hal yang penting serta
serius untuk diatasi atau diselesaikan permasalahannya. Tentu dalam
mengadvokasi kepada pembuat kebijakan apabila memanfaatkan masa
yang paham dan sadar akan masalah tersebut akan sangat membantu.
Sehingga dalam upaya mendapatkan dukungan politik, kemampuan
koordinator lapangan menjadi suatu kemampuan yang perlu dimiliki oleh
seorang advokat.
Pertanyaan
3. Penanya: Rahmi Dawarani T. - Kelompok F (oponen)
Bagaimana kita bisa menilai advokasi berhasil? Jika hanya tercapai misalnya 50% saja apakah dapat
disebut berhasil?
Inez: Dalam melakukan advokasi, terdapat tahap evaluasi yang harus dilaksanakan dengan tujuan untuk
menilai keberhasilan usaha advokasi. Proses evaluasi ini lebih baik dilakukan secara periodik, yaitu
memiliki indikator proses, indikator hasil/outcome (short-term), indikator progres (medium term), serta
indikator dampak/impact (long term).
Indikator proses ditujukan untuk menilai proses pelaksanaan advokasi seperti perolehan dana, kolaborasi,
serta banyaknya publikasi. Indikator luaran/outcome menilai efek langsung dari advokasi seperti jumlah
keterpaparan dan distribusi media, dapat dilihat dari angka visitors, likes, dsb. Indikator progres ditujukan
untuk menilai perubahan perilaku, dapat dilihat dari perubahan pola pikir dan perilaku sasaran, hingga
kemauan untuk mengimplementasikan kebijakan yang diinginkan. Indikator dampak/impact menilai
dampak akhir dari pengimplementasian kebijakan baru, apakah relevan dan memberikan hasil yang lebih
baik seperti penurunan angka morbiditas, mortalitas, dsb.
Jika suatu advokasi hanya menyentuh 50% dari indikator, maka belum bisa dikatakan berhasil dan perlu
disusun strategi baru yang lebih efektif dan sesuai dengan kondisi.
Pertanyaan
4. Penanya: Rahmi Dawarani T. - Kelompok F (oponen)
Antara 2 pendekatan bottom up atau top down mana yang lebih efektif?
Ribka: Sebetulnya ada kelebihan dan kekurangan di masing-masing pendekatan.
Pendekatan Bottom-up memiliki mekanisme yang lebih lambat namun suara sasaran
lebih didengar, sedangkan pendekatan top-down, memiliki mekanisme yang lebih
cepat dan biasanya lebih berfokus pada kepentingan pembuat kebijakan.
Ashfa: Salah satu contoh pendekatan top to down adalah kebijakan mengenai vaksin
covid. Pada awalnya, kebijakan ini menimbulkan kontra di masyarakat, cukup banyak
yang menolak untuk menggunakan vaksin. Akan tetapi, seiring berjalan waktu,
pemerintah mempertegas pentingnya vaksin dengan memberikan sanksi berupa tidak
bisa menggunakan fasilitas umum

More Related Content

What's hot

Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbAgus Candra
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Muhammad Muqouwis. AT
 
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidananpjj_kemenkes
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanom_wiez
 
mental model
mental modelmental model
mental modelZakiah dr
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.pptfaid2
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatanZakiah dr
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanRifka Marwani
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfMuh Saleh
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPANajMah Usman
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaNajMah Usman
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatTini Wartini
 
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akbFirman Dariyansyah
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiAnggita Dewi
 

What's hot (20)

Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatan
 
Kebijakan promkes
Kebijakan promkesKebijakan promkes
Kebijakan promkes
 
mental model
mental modelmental model
mental model
 
Wabah
WabahWabah
Wabah
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatan
 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
 
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan KebidananSurveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
 
Konsep Surveilans
Konsep SurveilansKonsep Surveilans
Konsep Surveilans
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 

Similar to Teori dan Model Advokasi

CARA MEMILIH STRATEGI DAN TAKTIK DALAM PEKERJAAN SOSIAL
CARA MEMILIH STRATEGI DAN TAKTIK DALAM PEKERJAAN SOSIALCARA MEMILIH STRATEGI DAN TAKTIK DALAM PEKERJAAN SOSIAL
CARA MEMILIH STRATEGI DAN TAKTIK DALAM PEKERJAAN SOSIALaulinasabila
 
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfPelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfIrwan Dharmawan
 
4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx
4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx
4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptxSaniaNadianisa
 
Tugas KLP 1.pptx
Tugas KLP 1.pptxTugas KLP 1.pptx
Tugas KLP 1.pptxZolaZahra
 
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhanRuang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhanRahma Rizky
 
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSESKEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSESListiana Nurwati
 
dokumen.tips_dasar-advokasi.docx
dokumen.tips_dasar-advokasi.docxdokumen.tips_dasar-advokasi.docx
dokumen.tips_dasar-advokasi.docxDinaSoro2
 
Kebijakan publik1
Kebijakan publik1Kebijakan publik1
Kebijakan publik1hoyin rizmu
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021WiandhariEsaBBPKCilo
 
ADVOKASI, KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pptx
ADVOKASI, KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pptxADVOKASI, KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pptx
ADVOKASI, KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pptxMiftahChannel
 
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan Dadang Solihin
 
Pendekatan strategis
Pendekatan strategisPendekatan strategis
Pendekatan strategisdewi syarvian
 
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp editedPosdaya Solok
 
M 4 studi implementasi
M 4 studi implementasiM 4 studi implementasi
M 4 studi implementasinurul khaiva
 

Similar to Teori dan Model Advokasi (20)

CARA MEMILIH STRATEGI DAN TAKTIK DALAM PEKERJAAN SOSIAL
CARA MEMILIH STRATEGI DAN TAKTIK DALAM PEKERJAAN SOSIALCARA MEMILIH STRATEGI DAN TAKTIK DALAM PEKERJAAN SOSIAL
CARA MEMILIH STRATEGI DAN TAKTIK DALAM PEKERJAAN SOSIAL
 
Advokasi
AdvokasiAdvokasi
Advokasi
 
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfPelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
 
Modul 5 kb 1
Modul 5 kb 1Modul 5 kb 1
Modul 5 kb 1
 
4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx
4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx
4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx
 
Tugas KLP 1.pptx
Tugas KLP 1.pptxTugas KLP 1.pptx
Tugas KLP 1.pptx
 
MI 3
MI 3MI 3
MI 3
 
Kerangka Kerja Umum Praktik Advokasi
Kerangka Kerja Umum Praktik AdvokasiKerangka Kerja Umum Praktik Advokasi
Kerangka Kerja Umum Praktik Advokasi
 
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhanRuang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
 
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSESKEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
 
Hand out advokasi
Hand out advokasiHand out advokasi
Hand out advokasi
 
dokumen.tips_dasar-advokasi.docx
dokumen.tips_dasar-advokasi.docxdokumen.tips_dasar-advokasi.docx
dokumen.tips_dasar-advokasi.docx
 
Kebijakan publik1
Kebijakan publik1Kebijakan publik1
Kebijakan publik1
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
 
ADVOKASI, KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pptx
ADVOKASI, KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pptxADVOKASI, KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pptx
ADVOKASI, KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pptx
 
Pert 3 Advokasi Prokes.pptx
Pert 3 Advokasi Prokes.pptxPert 3 Advokasi Prokes.pptx
Pert 3 Advokasi Prokes.pptx
 
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan
 
Pendekatan strategis
Pendekatan strategisPendekatan strategis
Pendekatan strategis
 
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
 
M 4 studi implementasi
M 4 studi implementasiM 4 studi implementasi
M 4 studi implementasi
 

Recently uploaded

Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 

Recently uploaded (20)

Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 

Teori dan Model Advokasi

  • 2. Anggota Kelompok 1. Alvanya Dida Annisaa (2106707731) 2. Ashfa Mardiana I. (2106748901) 3. Inez Sakhi Wisista (2106702030) 4. Made Della Riskita D. (2106630233) 5. Ribka Kezia Angelica S. (2106749160) 6. Tsabitah Addinni (2106708980) 7. Zainab Mardhiyah (2106702144)
  • 3. TABLE OF CONTENTS Definisi dan Framework Advokasi Teori dan Model Advokasi (Sharma, Model A, Six Circles, Miller & Covey) 02 01
  • 5. Advokasi adalah suatu tindakan yang digunakan untuk mengubah kebijakan, posisi atau program dari berbagai macam institusi atau lembaga. Menurut the Centre for Development and Population Activities/CEDPA (1999): Advokasi adalah bekerja dengan orang dan organisasi lain untuk membuat perubahan atau perbedaan. Advokasi
  • 6. Advokasi Kesehatan WHO mendefinisikan bahwa advokasi kesehatan adalah kombinasi kegiatan individu dan sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan sistem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu. (WHO, 1995) Advokasi kesehatan masyarakat (Christoffel, 2000) didefinisikan sebagai advokasi yang ditujukan untuk mengurangi kematian atau kecacatan sekelompok orang (secara umum atau disebabkan penyebab khusus) dan tidak terbatas pada tatanan klinis. Terdiri atas 2 komponen, yaitu produk (luaran) dan proses.
  • 8. Framework Advokasi Kesehatan 1. Bagaimana memposisikan strategi? 2. Siapakah target dan bagaimana cara mempengaruhinya? 3. Apa saja asumsi dasar mengenai perubahan kebijakan? 4. Siapa lagi yang terlibat dan bagaimana? 5. Bagaimana jalannya strategi dalam beberapa tahun? 6. Apa output sementara untuk memastikan strategi berjalan maksimal?
  • 10. ● Tidak harus menggunakan seluruh elemen ● Tidak harus digunakan secara berurutan Elemen Dasar Advokasi menurut Sharma
  • 11. ELEMEN ● Perlu dibatasi dan dipersempit ● Benar-benar menjawab masalah ● Dapat dicapai dalam waktu yang tersedia ● Isu yang terpilih cukup menarik untuk pemangku kepentingan DATA 01 TUJUAN 02 ● Up to date dan dapat dipercaya ● Dapat mendukung argumentasi advokasi ● Perlu sekunder/primer ● Keberhasilan advokasi dengan tersedianya data pendukung yang relevan
  • 12. ELEMEN PESAN 03 SASARAN 04 ● Pelajari siapa yang berpengaruh terhadap pembuatan keputusan sasaran (staf, penasihat) ● Analisis sasaran advokasi di berbagai jenjang administrasi ● Isi pesan, teknik pengemasan, dan cara penyampaian ● Secara langsung/tidak ● Disesuaikan dengan isu yang relevan dengan target sasaran
  • 13. ELEMEN ● Memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin ● Menyampaikan poin-poin penting dalam waktu yang terbatas ● Persiapkan data, media, prasarana yang diperlukan EVALUASI 05 PRESENTASI 06 ● Evaluasi kembali umpan balik yang diperoleh harus ditinjau ● Perbaiki strategi advokasi
  • 14. ELEMEN KOALISI 07 FUNDRAISING 08 ● Dibutuhkan biaya untuk menjalankan advokasi ● Anggaran biaya dapat diperoleh dari sektor pemerintah maupun non-pemerintah ● Identifikasi orang/pihak yang tertarik bergabung ● Jumlah orang/pihak yang ikut bekerja sama akan memengaruhi hasil advokasi ● Koalisi penting untuk membangun ikatan dukungan politis
  • 15. KELEBIHAN Tidak ada tindak lanjut ketika advokasi telah berhasil KEKURANGAN ● Dapat dilakukan pada berbagai jenis organisasi ● Memudahkan pemahaman mengenai advokasi karena adanya kasus/contoh aplikatif
  • 17. Mendefinisikan advokasi sebagai ● Upaya untuk memengaruhi kebijakan publik melalui berbagai macam bentuk komunikasi. ● Penetapan sebuah gerakan yang ditentukan oleh pihak yang berwenang untuk membimbing atau mengendalikan perilaku lembaga, masyarakat, dan individu. “A” Frame for Advocacy (John Hopkins University, 1999)
  • 18. LANGKAH ● Diperlukan adanya informasi yang akurat dan pemahaman yang mendalam mengenai permasalahan atau isu ● Diperlukan pemahaman seputar masyarakat yang akan atau terkena dampak dari kebijakan yang sudah ada ● Identifikasi dari berbagai organisasi yang terlibat serta jalur-jalur pembuatan keputusan terutama di organisasi pembuat kebijakan 01 Analisis Komponen yang perlu dianalisis ● Isu atau masalah ● Kebijakan yang telah ada ● Perubahan kebijakan yang diinginkan ● Stakeholders terkait ● Pengambil keputusan kunci
  • 19. LANGKAH Diperlukan kelompok kerja untuk ● Mengidentifikasi kelompok sasaran ● Mengembangkan tujuan advokasi yang memenuhi kriteria SMART ● Memosisikan isu yang ditawarkan kepada pengambil keputusan sebagai sesuatu yang unik dan menguntungkan ● Menyiapkan mitra dan berbagai jalur media ● Merumuskan indikator advokasi ● Merancang seluruh kegiatan yang dilakukan dalam rangka advokasi termasuk anggaran yang diperlukan. 02 Strategi
  • 20. LANGKAH Pembentukan koalisi dengan menghimpun semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap isu advokasi yang diangkat. Hal yang perlu diperhatikan: ● Kesesuaian kegiatan dengan tujuan dan kelompok sasaran ● Adanya pendelegasian tanggung jawab kepada anggota koalisi untuk monitoring ● Kelompok inti menginisiasikan pelatihan dan praktik advokasi bagi anggota koalisi ● Buat dan kemas informasi singkat terkait isu ● Sebarkan kegiatan yang akan dilakukan dan rencanakan liputan media massa ● Berikan dukungan kepada kelompok rentan yang akan menjadi korban isu. 03 Mobilisasi
  • 21. LANGKAH Melakukan kegiatan dan menjaga kekompakan mitra dan koalisi. Hal yang perlu diperhatikan: ● Memastikan bahwa setiap anggota koalisi telah memperoleh informasi tentang kegiatan aksi yang sedang dilakukan ● Bila telah diperoleh komitmen dari pembuat kebijakan maka perlu dipertahankan ● Kesuksesan maupun kegagalan aksi perlu dicatat sebagai bahan evaluasi ● Terus monitor opini publik yang berkembang ● Upayakan beri penghargaan/apresiasi terhadap pembuat kebijakan dan mitra koalisi bila advokasi telah berhasil. 04 Aksi
  • 22. LANGKAH Pemantauan dan penilaian hasil akhir advokasi. Hal yang perlu diperhatikan: ● Monitoring rutin dilakukan secara objektif terhadap apa yang telah dilakukan dan apa yang masih akan dilakukan ● Dokumentasikan perubahan yang terjadi ● Lakukan penilaian terhadap pencapaian indikator antara dan indikator akhir ● Semua hasil yang telah dicapai perlu disosialisasikan kepada seluruh stakeholders terkait. 05 Evaluasi
  • 23. LANGKAH Menyesuaikan strategi dengan perubahan yang terjadi untuk mencapai tujuan jangka panjang. Hal yang perlu dilakukan jika : ● Perubahan kebijakan yang diinginkan terjadi Pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan ● Perubahan kebijakan yang diinginkan tidak terjadi Peninjauan ulang terkait strategi dan kegiatan yang ada 06 Kesinambungan
  • 25. ASPEK TEORI SHARMA TEORI A Elemen atau komponen ● Tujuan ● Data ● Sasaran ● Pesan ● Koalisi ● Analisis ● Strategi ● Mobilisasi Sasaran Sasaran primer dan sekunder Pembuat kebijakan Tujuan Mengubah kebijakan atau program Memengaruhi atau mengubah kebijakan publik Proses Identifikasi isu → Menyusun solusi → Membangun dukungan politik → Membuat kebijakan → Evaluasi Menganalisis isu → Membuat strategi → Mobilisasi → Melakukan aksi → Melakukan evaluasi → Penyesuaian dengan situasi kondisi (kesinambungan) ● Presentasi pesan ● Penggalangan dana ● Evaluasi ● Aksi ● Evaluasi ● Kesinambungan
  • 26. Teori Enam Lingkaran Advokasi Efektif (The Six Circles Theory of Effective Advocacy) 05
  • 27. ● Dikembangkan di Amerika Serikat ● Teori dari Chai Rachel Feldblum (2003) mengenai advokasi legislasi yang digunakan di bidang hukum dan politik The Six Circles Theory of Effective Advocacy
  • 28. Tiga Keterampilan yang diidentifikasi Orang yang meyakinkan pembuat kebijakan Pelobi Bertugas memobilisasi untuk mendukung langkah tersebut Koordinator Lapangan Bertugas menjelaskan media mengenai langkah tersebut Koordinator Komunikasi
  • 29. Enam Peran dalam Mengadvokasi para Pembuat Kebijakan Komponen terpenting, mampu mengonsep rencana & proses advokasi Pembuat/Peny usun Strategi Bertugas mengajak, mengumpulkan informasi, & menyampaikan pesan Pelobi Mampu memahami, menganalisis, dan menyusun teks hukum Pengacara Legislatif Pembuat substansi kebijakan & penghubung antara pelaku politik dan akademisi Peneliti Kebijakan Orang yang terjun langsung dalam upaya advokasi Koordinator Lapangan Membentuk & mencari pertanyaan anggota legislatif & eksekutif Koordinator Komunikasi
  • 30. (The Six Circles Theory of Effective Advocacy) ● Berdasarkan pengalaman nyata Feldblum sebagai pengacara legislasi The Americans with Disabilities Act ● Terdapat pembagian peranan dan tugas yang jelas dan spesifik ● Cocok untuk negara yang memiliki iklim politik yang kondusif dan masyarakat yang sadar proses advokasi legislasi ● Sesuai diimplementasikan di Indonesia Kelebihan ● Cenderung cocok digunakan di bidang hukum dan politik ● Tidal ada peran yang menjaga /pemantau keberlangsungan advokasi Kekurangan
  • 32. Pengertian Advokasi → menyangkut memengaruhi penguasa tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan rakyat terutama yang telah dipinggirkan dan dikucilkan dari proses politik. Intinya → membangun organisasi demokratis yang kuat untuk membuat para penguasa bertanggung jawab dan menyangkut peningkatan keterampilan serta pengertian rakyat tentang bagaimana kekuasaan itu bekerja dengan pendekatan modifikasi, evaluasi, inovasi. Valerie Miller & Jane Covey (1997) Valerie Miller & Jane Covey (1997)
  • 33. Komponen Advokasi Usaha agar didengarkan masy. dan pemegang kekuasaan Dipercayai. Berhubungan dengan kepercayaan terhadap organisasi. Legitimasi Kredibilitas 1 2 Pertanggungjawaban para pejabat dan lembaga-lembaga terkait. Dapat muncul dari kredibilitas dan legitimasi. Akuntabilitas Kekuasaan 3 4
  • 34. 1. Penyusunan visi bersama masyarakat 2. Analisis konteks sosial makro & analisis masalah 3. Definisi persoalan dan membingkai isu 4. Penentuan tujuan 5. Identifikasi dan analisis atas para stakeholder advokasi dan sasaran (analisis SWOT) 6. Penyusunan strategi, taktik, dan garis waktu 7. Pelaksanaan strategi dan taktik 8. Evaluasi dampak 9. Penerapan untuk advokasi ke depan Proses Advokasi
  • 35. Kelebihan & Kelemahan 1. Memiliki 4 konsep advokasi 2. Memiliki pendekatan berupa modifikasi, evaluasi, dan inovasi 3. Menyangkut memengaruhi penguasa tentang masalah yang berhubungan dengan rakyat 4. Terdapat analisis SWOT di dalam proses advokasinya 5. Membangun organisasi demokratis yang kuat Kelebihan 1. TIdak ada pembagian peran dan tugas yang jelas dalam proses advokasi 2. Tidak menggambarkan komponen advokasi secara rinci 3. Hanya melakukan analisis konteks sosial makro 4. Tidak terdapat indikator keberhasilan dari advokasi baik yang telah atau akan dijalankan Kelemahan
  • 37. Upaya advokasi komunitas dapat dilaksanakan secara kelompok, lokal, nasional, atau transnasional. Tingkatan advokasi yang dilakukan seringkali ditentukan oleh sejumlah faktor, termasuk ruang lingkup masalah, jangka dari masalah, dan ketersediaan sumber daya. Dapat dilakukan dengan 2 jenis pendekatan: 1. Grassroots / bottom-up 2. Top-down Proses advokasi di komunitas: 1. Mengorganisir komunitas (Community Organising) 2. Kesiapan komunitas (Community Readiness) 3. Mengorganisir dan Memobilisasi (Organising and Mobilising) 4. Penilaian (Assessment)
  • 38. REFERENSI Coffman, J. and Beer, T., 2015. The Advocacy Strategy Framework - Center for Evaluation Innovation. [online] Center for Evaluation Innovation. Available at: <https://www.evaluationinnovation.org/publication/the-advocacy-strategy-framework-3/> [Accessed 4 September 2022]. Loue, S. (2006). Community health advocacy. Journal of Epidemiology and Community Health. 60(6): 459–460. doi: 10.1136/jech.2004.023044 Pratomo, H., 2015. Advokasi: Konsep, Teknik, dan Aplikasi di Bidang Kesehatan di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers, pp.33-56. Sharma, R., n.d. An Introduction to Advocacy: Training Guide. Washington: Support for Analysis and Research in Africa (SARA), pp.5-6.
  • 40. Pertanyaan 1. Penanya: Nadhir Wardhana Salama - Kelompok F (oponen) Dari pemaparan tiap teori menekankan adanya identifikasi isu maupun stakeholder namun berkaca pada kondisi lapangan, stakeholder cenderung melepas tanggung jawab, apa langkah yang harus dilakukan untuk menindaklanjuti hal tersebut? Jawaban: Zainab: Cara pertama, dapat melalui pengumpulan opini publik yang mendukung misalnya melalui penyeberan informasi/isu melalui sosial media. Selain itu, dapat mencari dukungan dari mitra terkait dengan isu yang dibawa kemudian menghimpunnya menjadi suatu koalisi yang memiliki kekuatan untuk mendorong dan mempengaruhi keputusan stakeholder sasaran. Tsabitah: Menambahkan jawaban dari Zainab, koalisi yang memiliki kekuatan ini adalah yang memiliki kekuasaan. Dengan berkoalisi dengan LSM atau orang yang memiliki keuasaan, peluang mencapai stakeholder agar apa yang kita advokasikan didengar dan dipertanggungjawabkan akan lebih besar. Hal ini karena salah satu komponen advokasi menurut Miller & Covey adalah kekuasaan yang mana dapat menjadi penguat dari advokasi yang dilaksanakan.
  • 41. Pertanyaan 2. Penanya: Rahmi Dawarani T. - Kelompok F (oponen) The Dynamic Advocacy Process: political support, bisa tidak mendapatkan hal tersebut dari tekanan massa kepada pemangku kebijakan? Made Della : Suatu hal yang akan diadvokasi pasti merupakan hal yang penting serta serius untuk diatasi atau diselesaikan permasalahannya. Tentu dalam mengadvokasi kepada pembuat kebijakan apabila memanfaatkan masa yang paham dan sadar akan masalah tersebut akan sangat membantu. Sehingga dalam upaya mendapatkan dukungan politik, kemampuan koordinator lapangan menjadi suatu kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang advokat.
  • 42. Pertanyaan 3. Penanya: Rahmi Dawarani T. - Kelompok F (oponen) Bagaimana kita bisa menilai advokasi berhasil? Jika hanya tercapai misalnya 50% saja apakah dapat disebut berhasil? Inez: Dalam melakukan advokasi, terdapat tahap evaluasi yang harus dilaksanakan dengan tujuan untuk menilai keberhasilan usaha advokasi. Proses evaluasi ini lebih baik dilakukan secara periodik, yaitu memiliki indikator proses, indikator hasil/outcome (short-term), indikator progres (medium term), serta indikator dampak/impact (long term). Indikator proses ditujukan untuk menilai proses pelaksanaan advokasi seperti perolehan dana, kolaborasi, serta banyaknya publikasi. Indikator luaran/outcome menilai efek langsung dari advokasi seperti jumlah keterpaparan dan distribusi media, dapat dilihat dari angka visitors, likes, dsb. Indikator progres ditujukan untuk menilai perubahan perilaku, dapat dilihat dari perubahan pola pikir dan perilaku sasaran, hingga kemauan untuk mengimplementasikan kebijakan yang diinginkan. Indikator dampak/impact menilai dampak akhir dari pengimplementasian kebijakan baru, apakah relevan dan memberikan hasil yang lebih baik seperti penurunan angka morbiditas, mortalitas, dsb. Jika suatu advokasi hanya menyentuh 50% dari indikator, maka belum bisa dikatakan berhasil dan perlu disusun strategi baru yang lebih efektif dan sesuai dengan kondisi.
  • 43. Pertanyaan 4. Penanya: Rahmi Dawarani T. - Kelompok F (oponen) Antara 2 pendekatan bottom up atau top down mana yang lebih efektif? Ribka: Sebetulnya ada kelebihan dan kekurangan di masing-masing pendekatan. Pendekatan Bottom-up memiliki mekanisme yang lebih lambat namun suara sasaran lebih didengar, sedangkan pendekatan top-down, memiliki mekanisme yang lebih cepat dan biasanya lebih berfokus pada kepentingan pembuat kebijakan. Ashfa: Salah satu contoh pendekatan top to down adalah kebijakan mengenai vaksin covid. Pada awalnya, kebijakan ini menimbulkan kontra di masyarakat, cukup banyak yang menolak untuk menggunakan vaksin. Akan tetapi, seiring berjalan waktu, pemerintah mempertegas pentingnya vaksin dengan memberikan sanksi berupa tidak bisa menggunakan fasilitas umum