1. GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III
DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KATOBU TAHUN 2016
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
Di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh:
WA ODE SITTI NURBAEDAH
PSW.1B.2013.0051
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2016
2. LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
dalam Menghadapi Pesalinan di Wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Tahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Bd. Rahmaniar Meirani, S.Keb La Ome, S.Pd., M.Pd
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
dalam Menghadapi Pesalinan di Wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Tahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Bd. Rahmaniar Meirani, S.Keb La Ome, S.Pd., M.Pd
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
dalam Menghadapi Pesalinan di Wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Tahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Bd. Rahmaniar Meirani, S.Keb La Ome, S.Pd., M.Pd
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
3. LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Sartina, SST (……………...……………….......)
2. Bd. Rahmaniar Meirani, S.Keb (………………...……….....….….)
3. La Ome, S.Pd., M.Pd (……………………….......……...)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Bd. Rahmaniar Meirani, S.Keb La Ome, S.Pd., M.Pd
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Sartina, SST (……………...……………….......)
2. Bd. Rahmaniar Meirani, S.Keb (………………...……….....….….)
3. La Ome, S.Pd., M.Pd (……………………….......……...)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Bd. Rahmaniar Meirani, S.Keb La Ome, S.Pd., M.Pd
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Sartina, SST (……………...……………….......)
2. Bd. Rahmaniar Meirani, S.Keb (………………...……….....….….)
3. La Ome, S.Pd., M.Pd (……………………….......……...)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Bd. Rahmaniar Meirani, S.Keb La Ome, S.Pd., M.Pd
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
4. RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI :
Nama : Wa Ode Sitti Nurbaedah
NIM : Psw.2013.IB.0051
Tempat / Tanggal Lahir : Mongoli, 4 Juli 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Muna / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Desa Lasunapa, Kec. Duruka
II. PENDIDIKAN
A. SD : SD Negeri 7 Katobu 1999 – 2005
B. SMP : SMP Negeri 7 Raha 2005 – 2008
C. SMA : SMA Negeri 1 Mangoli Utara 2008 – 2011
D. Sejak tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan
Paramata Raha Kabupaten Muna dan Insya Allah akan menyelesaikannya
tahun 2016.
5. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Tidak ada kata yang paling indah selain mengucap puji dan syukur kepada
Sang Maha Pencipta Allah SWT, karena hanya karena rahmat dan ridhoNya
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul ”Identifikasi Karakteristik Ibu yang
melahirkan Bayi dengan Komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Muna Periode Januari-Juli tahun 2016, dapat diselesaikan pada waktunya”.
Penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih yang tiada henti penulis
haturkan kepada Ibu Bd. Rahmaniar Meirani, S.Keb selaku Pembimbing I dan
La Ome, S.Pd., M.Pd selaku Pembimbing II atas kesediaannya baik berupa waktu,
bimbingan, motivasi, petunjuk, pengarahan dan dorongan baik moril maupun
materil yang begitu sangat berharga.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini dengan penuh
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak La Ode Muhlisi, M.Kes selaku Ketua Yayasan Pendidikan Sowite
Kabupaten Muna yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten
Muna.
2. Ibu Sartina, SST selaku penguji Karya Tulis Ilmiah atas keikhlasan dan
bimbingannya yang sangat berharga dan tiada henti.
6. 3. Seluruh jajaran Dosen dan para Staf Akademi Kebidanan Paramata Raha yang
telah memberikan petunjuk dan bimbingan selama mengikuti pendidikan dan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. dr. Wa Ode Fil Hayah Fitri selaku Kepala Puskesmas Katobu Raha, yang
telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5. Orang tuaku Ayahanda La Ode Koso dan Ibunda Alm Wa Tahana yang
paling kucintai, yang telah memberikan segala dukungan baik moril maupun
material serta do’a restu dan kasih sayangnya yang tidak pernah putus selama
mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha hingga
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Allah tetap menjaga orang-orang
yang paling kucintai dalam balutan rohmat dan hidayah-Nya.
6. Teman-teman seangkatan yang namanya tak dapat saya sebutkan satu per satu,
terima kasih atas semangat yang kalian berikan selama ini.
Semoga Allah SWT, memberikan imbalan yang setimpal atas segala
kebaikan dalam mewujudkan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari
bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna baik dari segi materi
maupun penulisannya
Wassalamu `alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Raha, Juli 2016
Penulis
7. DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................. 1
Halaman Persetujuan ........................................................................................ ii
Lembar Pengesahan .......................................................................................... iii
Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... iv
Kata Pengantar .................................................................................................. v
Daftar Isi ........................................................................................................... vii
Daftar Tabel ...................................................................................................... ix
Daftar Lampiran ………………………………………….………………....... x
Intisari ............................................................................................................... xi
Bab I Pendahuluan ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………....... 4
D. Manfaat Penelitian …………………………….………….……... 5
Bab II Tinjauan Pustaka …………………………………………………...... 7
A. Telaah Pustaka ……………………………….……….…….….... 7
1. Pengertian Kecemasan .…………………………………...... 7
2. Pengertian Kehamilan ……………………………………..... 16
3. Pengertian Persalinan ………………………………..…….... 20
B. Kerangka Konsep dan Teori ………………….………….…..... 25
C. Pertanyaan Penelitian .…………………………….……….…..... 26
Bab III Metode Penelitian ……………………………………………….... 27
A. Jenis Penelitian ……………………………………………........ 27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian …………………..…………...... 27
C. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel ……....... 27
D. Variable Penelitian ……………………………………..…...... 28
E. Definisi Operasional .…………………….…………….......... 29
F. Instrument Penelitian ………………………..….…………...... 29
G. Tehnik Pengumpulan Data ..………………….…………. ..... 30
8. H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ………..…………...... 30
I. Etika Penelitian .…………….………………………………...... 32
J. Rencana Penelitian …………………………….…..….……...... 32
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................ 34
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 34
B. Pembahasan ................................................................................... 38
Bab V Penutup ................................................................................................. 40
A. Kesimpulan ................................................................................... 40
B. Saran ............................................................................................. 41
Daftar Pustaka
Lampiran
9. DAFTAR TABEL
Tabel 1. Definisi Operasional ............................................................................ 28
Tabel 2. Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Menurut
Jenis Kelamin Tahun 2015 ................................................................ 32
Tabel 3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ............................... 36
Tabel 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan gravididas ....................... 36
Tabel 5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ..................... 37
Tabel 6. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Menghadapi
Persalinan di Wilayah kerja puskesmas Katobu .................................. 37
10. DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Koesioner
Lampiran 2. Gambar Diagram Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Lampiran 3. Master tabel hasil penelitian
Lampiran 4. Surat ijin penelitian
Lampiran 5. Surat telah melakukan penelitian
11. PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah dan tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Raha, Juli 2016
WA ODE SITTI NURBAEDAH
12. INTISARI
Wa Ode Sitti Nurbaedah, Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Trimester III dalam Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Katobu Tahun 2016 di bawah Bimbingan Rahmaniar Meirani dan La Ome
Latar Belakang : Kecemasan pada masa kehamilan sangat merugikan ibu hamil.
Studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada 56 orang ibu hamil trimester III
melalui wawancara didapatkan 51 ibu hamil mengalami kecemasan dalam
mengalami persalinan dan hanya 5 ibu hamil yang tidak mengalami kecemasan
dalam menghadapi persalinan.
Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif
kuantitatif. Populasi dalam penelitian sebanyak 56 responden dan sampel dalam
penelitian sebanyak 56 responden menggunakan teknik total sampling. penelitian
ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Trimester III dalam Menghadapi Persalinan.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan ibu hamil
primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan dapat dikategorikan
sebanyak 5 responden (8,93%) tidak mengalami kecemasan, sebanyak 14
responden (25%) mengalami kecemasan ringan, 26 reponden (46,43%)
mengalami kecemasan sedang, sebanyak 11 responden (19,64%) mengalami
kecemasan berat,dan tidak ada responden yang mengalami kecemasan berat
sekali.
Kesimpulan : Gambaran Tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Wilayah puskesmas Katobu Tahun 2016 dapat
dikategorikan kecemasan sedang yaitu sebanyak 26 responden (46,43%).
Kata Kunci : Tingkat kecemasan, kehamilan, persalinan.
Kepustakaan : 25 literatur (Tahun 2006-2016)
13. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan satu periode dimana seorang wanita membawa
embrio (fetus) didalam rahimnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu
mulai waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan).
Sehingga kehamilan juga disebut suatu episode dramatis terhadap kondisi
biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah
mengalaminya. Istilah untuk wanita hamil untuk pertama kali disebut primi-
gravida (Kasdu dalam Janiwarty dan Pieter, 2009). Sejak saat hamil, ibu sudah
mengalami kecemasan. Kecemasan meningkat menjelang persalinan terutama
pada trimester III (Astria, 2009).
Di indonesia tenaga kesehatan tidak terlalu memperhatikan kondisi psikis
wanita melahirkan akan tetapi lebih memperhatikan kondisi fisik ibu dan bayi
yang dilahirkannya. Banyak wanita yang memilih persalinan dengan operasi atas
dasar pertimbangan tertentu terutama ibu yang membayangkan rasa sakit pada
proses persalinan (suryani, 2011).
Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia termasuk sangat tinggi jika
dibandingkan dengan aki diberbagai negara dalam kawasan asia tenggara. Seperti
banyak dinegara lainnya, penyebab kematian ibu adalah pendarahan. Pendarahan
merupakan komplikasi persalinan yang dapat terjadi selama kehamilan dan pasca
persalinan. Proporsi kematian yang disebabkan oleh kematian pendarahan
menempati posisi tertinggi diantara tiga penyebab utama kematian ibu yaitu
14. eklampsia dan sepsis. Ironisnya semua penyebab utama tersebut, digolongkan
sebagai penyulit atau komplikasi yang sebenarnya dapat dihindarkan apabila
kehamilan dan persalinan direncanakan, diasuh dan dikelolah secara benar
(Depkes RI, 2008).
Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung. Pola
penyebab kematian langsung dimana-mana sama, yaitu pendarahan (25%)
biasanya pendarahan pasca persalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan
(12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab
lain (8%).
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Muna pada tahun 2013, jumlah ibu
hamil 6631 orang, pada tahun 2014 jumlah ibu hamil 6651 sedangkanpadatahun
2015 jumlah ibu hamil 4958 orang, (Dinkes Kab. Muna, 2013 s.d 2015).
Berdasarkan data awal yang diperoleh dari buku register Puskesmas Katobu tahun
2013, jumlah ibu hamil 696 orang, tahun 2014 jumlah ibu hamil 719 orang tahun
2015 jumlah ibu hamil 751 orang (Puskesmas Katobu, 2013 s.d 2015).
Kondisi kesehatan ibu hamil sangat di pengaruhi oleh hubungan
interpersonal, peran dan dukungan anggota keluarga, stres antepartum, dukungan
sosial, rasa percaya diri dan penguasaan rasa takut ragu dan depresi (Mercer,
2009). Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi wanita, dimana seorang
wanita akan mengalami perubahan dalam dirinya baik perubahan fisiologis
maupun perubahan psikologis. Setiap wanita membayangkan tentang seperti apa
proses persalinan dan menjadi seorang ibu, persepsi ini mempengaruhi bagaimana
seorang ibu merespon kehamilannya. Kondisi psikologis wanita terutama ibu
15. hamil pertama timbul perasaan takut, cemas, dalam menghadapi proses
penerimaan kehamilan dan persalinan (Bobak & Jensen, 2010).
Pada trimester III, kecemasan menjelang persalinan akan muncul. Pertanyaan
dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan
terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin
sering muncul dalam benak ibu hamil. Rasa nyeri pada waktu persalinan sudah
sejak dahulu menjadi pokok pembicaraan para wanita (Hasuki, 2010). Oleh
karena itu, banyak calon ibu yang menghadapi proses persalinan dengan perasaan
takut dan cemas (Maramis, 2010). Semakin tua usia kehamilan, maka perhatian
dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga
kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu hamil akan semakin intensif saat
menjelang persalinan (Aprianawati, 2010).
Kecemasan ibu hamil menjelang persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor
di antaranya usia ibu hamil, paritas dan dukungan keluarga. Kehamilan pada usia
kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun akan memberi dampak terhadap
perasaan takut dan cemas menjelang persalinan karena usia ini merupakan usia
kategori kehamilan beresiko tinggi dan seorang ibu yang berusia lebih lanjut akan
menanggung resiko yang semakin tinggi untuk melahirkan bayi cacat lahir
(Susiaty, 2008).
Berdasarkan data awal yang diperoleh dari buku register di Puskesmas
katobupada bulan Juli 2016, diperoleh jumlah yang melakukan Ante natal care di
puskesmas katobu yaitu 169 orang ibu hamil, terdiri dari 58 (lima puluh delapan)
ibu hamil trimester I, 55 (lima puluh lima) ibu hamil trimester II dan 56 (lima
16. puluh enam) ibu hamil trimester III. Dari hasil observasi dan wawancara beberapa
ibu hamil di Puskesmas tersebut, ibu hamil mengatakan merasa khawatir dan
cemas dalam menghadapi persalinan. Maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
“ Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan Di Puskesmas Katobu”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat
merumuskan masalah “Bagaimana Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di Puskesmas Katobu ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Puskesmas Katobu.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Puskesmas Katobu Tahun 2016 pada tingkat
tidak ada kecemasan.
b. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Puskesmas Katobu Tahun 2016 pada tingkat
kecemasan ringan.
c. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Puskesmas Katobu Tahun 2016 pada tingkat
kecemasan sedang.
17. d. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Puskesmas Katobu Tahun 2016 pada tingkat
kecemasan berat.
e. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Puskesmas Katobu Tahun 2016 pada tingkat
kecemasan berat sekali.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori
yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan khusus serta sebagai
referensi bagi peneliti selanjutnya dan sumbangan pengembangan dan
penyempurnaan ilmu pengetahuan yang sudah ada yang terkait dengan
Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan di Wilayah kerja puskesmas Katobu.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi profesi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber
informasi penentu kebijakan baik di Rumah sakit, Departemen
Kesehatan, Dinas Kesehatan, Puskesmas Katobu dalam menyusun
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kesejahteraan ibu dan
anak yang terkait dengan permasalahan tingkat kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan
18. b. Manfaat bagi institusi
Sebagai tambahan literatur dan referensi bagi mahasiswa
kebidanan dalam rangka peningkatan pengetahuan khususnya tingkat
kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan
c. Manfaat bagi peneliti
Sebagai wahana latihan untuk menambah wawasan dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah dan bahan pengetahuan bagi peneliti
tentang permasalahan ibu hamil khususnya yang berhubungan gambaran
tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan
di Wilayah kerja puskesmas Katobu tahun 2016.
d. Manfaat bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan menjadi salah satu sumber informasi
dalam memperkaya wawasan ilmu pengetahuan dan bahan kepustakaan
sekaligus dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang berhubungan
gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan di Wilayah kerja puskesmas Katobu tahun 2016.
19. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Kecemasan
a. Pengertian
Setiap orang pasti pernah mengalami kecemasan pada saat-saat
tertentu dan dengan tingkat yang berbeda-beda. Hal tersebut mungkin saja
terjadi karena individu merasa tidak memiliki kemampuan untuk
menghadapi hal yang mungkin menimpanya dikemudian hari. Teori
behavior menjelaskan bahwa kecemasan muncul melalui classical
conditioning, artinya seseorang mengembangkan reaksi kecemasan
terhadap hal-hal yang pernah dialami sebelumnya dan reaksi-reaksi yang
telah dipelajari dari pengalamannya (Bellack & Hersen, dalam Wangmuba,
2009).
Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari
Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti
mencekik. Kecemasan adalah perasaan yang tidak jelas tentang
keprihatinan dan khawatir karena ancaman pada sistem nilai atau pola
keamanan seseorang. Individu mungkin dapat mengidentifikasi situasi
(misal, persalinan), tetapi pada kenyataannya ancaman terhadap diri
berkaitan dengan khawatir dan keprihatinan yang terlibat didalam situasi.
Situasi tersebut adalah sumber dari ancaman, akan tetapi bukan ancaman
itu sendiri (Janiwarty dan Pieter, 2013).
20. Kecemasan merupakan emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai
dengan kekhawatiran, keprihatinan dan rasa takut yang kadang kita alami
dalam tingkat yang berbeda (Maimunah, 2011).
Kecemasan disebut juga dengan ansietas, yaitu merupakan bagian dari
respon emosional yang menggambarkan rasa kecemasan, khawatir, gelisah
dan tidak tentram disertai dengan gejala fisik dalam merespon terhadap
penilaian individu yang subjektif yang keadaanya dipengaruhi alam bawah
sadar (Janiwarty dan Pieter, 2013).
Pada kehamilan trimester III, psikologi dan emosional wanita hamil
dikuasai oleh perasaan dan pikiran mengenai persalinan yang akan datang dan
tanggung jawab sebagai ibu yang akan mengurus anaknya (Aprianawati,
2007).
b. Penyebab Kecemasan
Faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya kecemasan biasanya
berhubungan dengan kondisi kesejahteraan ibu dan bayi yang akan
dilahirkan, pengalaman keguguran, rasa aman dan nyaman selama kehamilan,
penemuan jati dirinya dan persiapan menjadi orang tua, sikap memberi dan
menerima kehamilan, keuangan keluarga, dukungan keluarga, support tenaga
medis, usia ibu hamil, dukungan suami, tingkat persiapan personal ibu,
pengalaman traumatis ibu dan tingkat aktifitas (Janiwarty dan Pieter, 2013).
Kehamilan dapat merupakan sumber kecemasan, terutama pada seorang
ibu yang labil jiwanya. Sejak saat hamil, ibu sudah mengalami kegelisahan
dan kecemasan. Kegelisahan dan kecemasan selama kehamilan merupakan
21. kejadian yang tidak bisa dihindari, hampir selalu menyertai kehamilan dan
bagian dari suatu proses penyesuaian yang wajar terhadap perubahan fisik
dan psikologis yang terjadi selama kehamilan. Perubahan ini terjadi sebagai
akibat dari perubahan hormon yang akan mempermudah janin untuk tumbuh
dan berkembang sampai sakit dilahirkan (Kushartanti dkk, 2009).
c. Gejalah Kecemasan
Keluhan-keluhan oleh orang yang pernah mengalami gangguan
kecemasan diantaranya cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya
sendiri, mudah tersinggung, merasa tegang, tidak tenang, mudah terkejut,
takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang, gangguan pola tidur,
mimpi-mimpi yang menegangkan, gangguan konsentrasi dan daya ingat,
keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang,
pendengaran berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan
pencernaan, gangguan perkemihandan sakit kepala (Hawari, 2008).
Menurut Sue dkk dalam Purba dkk (2008), menyebutkan bahwa
manifestasi kecemasan terwujud dalam empat hal, antara lain :
1) Manifestasi kognitif, yang terwujud dalam pikiran seseorang, sering kali
memikirkan tentang malapetaka atau kejadian buruk yang akan terjadi.
2) Prilaku motorik, kecemasan seseorang terwujud dalam gerakan tidak
menentu seperti gemetar.
3) Perubahan somatik, muncul dalam keadaan mulut kering, tangan dan
kaki dingin, diare, sering kencing, ketegangan otot, peningkatan tekanan
darah dan lain-lain. Hampir semua penderita kecemasan menunjukkan
22. peningkatan detak jantung, respirasi, ketegangan otot dan tekanan darah.
4) Afektif, diwujudkan dalam perasaan gelisah dan perasaan tegang yang
berlebihan.
d. Tingkat Kecemasan
Menurut Stuart (2008), cemas juga disebut dengan ansietas.
Setiap tingkatan kecemasan memiliki lahan presepsi yang berbeda pada setiap
individu tergantung pada kemampuan individu dalam menerima informasi
dan pengetahuan mengenai kondisi yang ada dalam dirinya maupun
lingkungannya. Tingkat kecemasan adalah sebagai berikut :
1) Ansietas ringan, cemas yang berhubungan dengan ketegangan dalam
kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan
meningkatkan lahan presepsinya.
2) Ansietas sedang, cemas yang memungkinkan seseorang untuk
memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan hal lain.
Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat
melakukan sesuatu yang lebih terarah.
3) Ansietas berat, perasaan cemas yang sangat mengurangi lahan presepsi
seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang
lebih terinci dan spesifik serta tidak dapat berpikir tentang hal lain.
4) Panik, tingkat panik dari suatu ansietas berhubungan dengan terperanga
ketakutan karena mengalami kehilangan kendali, orang yang mengalami
panik tidak mampu melakukan sesuatu meskipun dengan pengarahan.
23. e. Alat Ukur Kecemasan
Menurut Hawari (2008), untuk mengetahui sejauh mana derajat
kecemasan seseorang apakah ringan, sedang, berat atau berat sekali seseorang
menggunakan alat ukur (instrumen) yang yang dikenal dengan nama
Hamilton Rating Scale For Anxienty (HRS-A). Alat ukur ini terdiri dari 14
kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci lagi dengan gejala-
gejala yang lebih spesifik. Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian
angka (score) antara 0-4, yang artinya adalah:
Nilai 0 = tidak ada gejala (keluhan).
1 = gejala ringan.
2 = gejala sedang.
3 = gejala berat.
4 = gejala berat sekali (panik).
Penilaian atau pemakaian alat ukur ini dilakukan oleh dokter (psikiater)
atau orang yang telah dilatih untuk menggunakannya melalui teknik
wawancara langsung. Masing-masing nilai angka (score) dari 14 kelompok
gejala tersebut dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat
diketahui derajat kecemasan seseorang, yaitu :
Total Nilai (score):
> 14 = tidak ada kecemasan.
14-20 = kecemasan ringan.
21-27 = kecemasan sedang.
28-41 = kecemasan berat.
24. 42-56 = kecemasan berat sekali.
Adapun hal-hal yang dinilai dalam alat ukur HRS-A ini adalah sebagai
berikut:
1. Perasaan cemas : Firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, takut
Akan pikiran sendiri.
2. Ketegangan : Merasa tegang, lesu, tidak bisa istrahat tenang, mudah
menangis, gemetar.
3. Ketakutan : Takut akan gelap, orang asing (tidak dikenal), tinggal
Sendiri, binatang besar, keramaian, kerumunan orang banyak.
4. Gangguan Tidur : Suka tidur, Terbangun malam hari, tidur tidak
Nyenyak, banyak mimpi-mimpi, mimpi menakutkan.
5. Gangguan Kecerdasan : Sukar kosentrasi, daya ingat menurun, daya ingat
buruk.
6. Perasaan Depresi : Berkurangnya kesenangan pada hobi, sedih, bangun
dini hari, perasaan berubah-ubah sepanjang hari.
7. Gejala somatik / Fisik otot : sakit dan nyeri di otot-otot, kedutan otot, gigi
gemerutuk, suara tidak stabil.
8. Gejala somatik / Fisik (sensorik) : Tinitus (telinga berdering), penglihatan
kabur, merasa lemas, muka merah atau pucat.
9. Gejala kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) : Denyut jantung
cepat, berdebar-debar, nyeri didada, detak jantung menghilang, rasa
lesu/lemas seperti mau pingsan.
10. Gejala respiratori (pernapasan) : Rasa tertekan atau sempit didada, rasa
25. tercekik, sering menarik nafas, nafas pendek/sesak.
11. Gejala gastrointestinal (pencernaan) : Sulit menelan, perut sering melilit,
gangguan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, Rasa penuh atau
kembung, mual dan muntah, buang air besar lembek atau sukar air besar,
kehilangan berat badan, perasaan terbakar diperut.
12. Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin) : Sering buang air kecil, tidak
dapat menahan air seni, darah haid berlebihan, darah haid sangat sedikit,
haid beberapa kali dalam sebulan.
13. Gejala autonom : Mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, Kepala
pusing, kepala terasa sakit, bulu-bulu berdiri, kepala terasa berat.
14. Tingkah laku : Gelisah, tidak senang, jari gemetar, kerut kening, muka
tegang, muka merah, nafas pendek dan cepat.
f. Karakteristik Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Proses Persalinan
Adapun karakteristik ibu hamil yang mempengaruhi kecemasan dalam
menghadapi persalinan antara lain :
1) Umur
Kehamilan di umur kurang dari 20 tahun bisa menimbulkan masalah,
karena kondisi fisik belum 100 % siap. Beberapa resiko yang bisa terjadi
pada kehamilan di umur ini adalah kecenderungan naiknya tekanan darah
dan pertumbuhan janin terhambat. Di luar urusan kehamilan dan
persalinan, resiko kanker leher rahim pun meningkat akibat hubungan
seks dan melahirkan. Sedangkan setelah umur 35 tahun, sebagian wanita
digolongkan pada kehamilan beresiko tinggi terhadap kelainan bawaan
26. dan adanya penyulit pada waktu persalinan. Di kurun umur ini, angka
kematian ibu melahirkan dan bayi meningkat (Tobing, 2007).
2) Gradivitas
Graviditas merupakan frekuensi kehamilan yang pernah ibu alami Bagi
primigravida, kehamilan yang dialaminya merupakan pengalaman
pertama kali, sehingga trimester III dirasakan semakin mencemaskan
karena semakin dekat dengan proses persalinan. Ibu akan cenderung
merasa cemas dengan kehamilannya, merasa gelisah, dan takut
menghadapi persalinan, mengingat ketidaktahuan menjadi faktor
penunjang terjadinya kecemasan ( Notoatmodjo, 2012).
3) Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat dibutuhkan
untuk pengembangan diri dan peningkatan kematangan intelektual
seseorang. Kematangan intelektual ini berpengaruh pada wawasan dan
berpikir seseorang, baik dalam tindakan yang dapat dilihat maupun
dalam cara pengambilan keputusan
( Notoatmodjo, 2012).
4) Pekerjaan
Pekerjaan adalah kesibukan yang dilakukan seseorang terutama untuk
menunjang kehidupannya dan keluarganya sehingga menghasilkan suatu
penghasilan berupa uang, Pekerjaan ibu hamil tidak hanya menunjukkan
tingkat sosial ekonomi, melainkan juga menunjukkan ada tidaknya
interaksi ibu hamil dalam masyarakat yang luas dan keaktifan pada
27. organisasi tertentu, dengan asumsi ibu yang bekerja akan memiliki
pengetahuan yang lebih tinggi dan menerima informasi lebih cepat
daripada ibu yang tidak bekerja ( Notoatmodjo, 2012).
5) Status Kesehatan
Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan kehamilan ke
pelayanan kesehatan. Tujuannya untuk memantau kemajuan kehamilan,
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu
hamil, serta mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan (Notoatmodjo,
2012).
Sedangkan Menurut Janiwarty dan Pieter (2013), faktor-faktor yang
mempengaruhi kecemasan dalam menghadapi persalinan adalah :
1) Takut mati
Sekalipun peristiwa kelahiran itu adalah fenomena fisiologis yang
normal, namun tidak terlepas dari risiko-risiko dan bahaya kematian.
Bahkan, pada proses kelahiran yang normal sekalipun senantiasa disertai
perdarahan dan kesakitan-kesakitan yang hebat. Peristiwa inilah yang
menimbulkan ketakutan-ketakutan, khususnya takut mati, baik kematian
dirinya sendiri maupun anak bayi yang akan dilahirkan.
2) Trauma Kelahiran
Berkaitan dengan perasaan takut mati yang ada pada wanita pada saat
melahirkan bayinya dan trauma kelahiran. Trauma kelahiran ini berupa
ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim ibunya.
28. 3) Perasaan Bersalah
Wanita banyak melakukan identifikasi terhadap ibunya dalam semua
aktivitas reproduksinya. Jika identifikasi ini menjadi salah dan wanita
tersebut banyak mengembangkan mekanisme rasa bersalah dan rasa
berdosa terhadap ibunya, maka peristiwa tadi membuat dirinya menjadi
tidak mampu berfungsi sebagai ibu yang bahagia.
4) Ketakutan riil
Pada setiap wanita hamil, kecemasan untuk melahirkan bayinya bisa
diperkuat oleh sebab-sebab konkret lainnya. Seperti takut bayi yang
dilahirkan cacat atau lahir dalam kondisi patologis dan takut apabila
bayinya akan bernasib buruk akibat dosa yang dilakukan ibu di masa
lalu, takut apabila beban hidupnya akan menjadi semakin berat oleh
lahirnya bayi dan takut kehilangan bayinya yang sering muncul sejak
masa kehamilan sampai waktu melahirkan bayinya.
2. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah periode dimana seorang wanita menyimpan
embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadi selama
40 minggu, dimulai waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu
dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil ialah gravida. Seorang
wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida (gravida 1)
kali dan pada wanita yang belum pernah hamil disebut gravida 0 (Jahja
dalam Janiwarty dan Pieter, 2013).
29. Kehamilan adalah proses bergabungnya sperma dan ovum (gamet
pria dan wanita) untuk menciptakan suatu sel tunggal yang disebut dengan
zigot, yang kemudian menggandakan diri berkali-kali melalui pembelahan
sel untuk menjadi lahir (Papalia, 2008).
b. Kategori Ibu hamil
Menurut Janiwarty dan Pieter (2013), kategori ibu hamil dibagi
menjadi empat kelompok, diantaranya :
1) Primigravida
Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertamakalinya.
Para adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat
hidup (viable).
2) Nullipara
Nullipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi
yang viable untuk pertama kali.
3) Multigravida atau Pleuripara
Multigravida adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang
viable (yang dapat hidup) untuk beberapa kali.
4) Grandemultigravida
Grandemultigravida adalah wanita yang telah hamil lebih dari 5 kali.
30. c. Tanda dan Gejala Kehamilan
Pada wanita hamil terdapat tanda dan gejala yaitu amenore
(wanita hamil yang tidak haid lagi), nausea (enek), mengidam
(menginginkan makanan atau minuman tertentu), pingsan, payudara
membesar dan tegang, anoreksia (tidak nafsu makan), sering kencing,
obstipasi (sulit buang air besar), pigmentasi kulit (biasanya terjadi pada
pipi, hidung dan dahi) (Winkjosastro, 2006).
Menurut Pieter dan Lubis (2013), tanda-tanda kelamilan dibagi
menjadi dua, antara lain :
1) Tanda tidak pasti adalah tidak datangnya menstruasi, payudara dan
panggul membesar, kaki dan tangan bengkak, mual dan muntah,
abdomen membesar dan PP test positif.
2) Tanda pasti kehamilan adalah adanya tanda-tanda kehamilan yang
terdapat pada tanda tidak pasti dan dibuktikan dengan terdengarnya
denyut jantung janin (DJJ positif) dan hasil USG menunjukkan adanya
kantong kehamilan.
d. Periode Kehamilan
Menurut Helen Varney (2007), periode pada Masa Kehamilan
dibagi menjadi Tiga, yaitu :
1) Trimester pertama berlangsung pada Minggu Pertama sampai Minggu
ke-12 merupakan perkembangan dan pembentukan organ.
2) Trimester kedua berlangsung pada minggu ke-13 sampai minggu ke-27
merupakan tahap perkembangan dan pertumbuhan lanjutan.
31. 3) Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40
merupakan akselerasi tumbuh kembang dan persiapan kelahiran dimana
pada awal masa ini janin telah dapat hidup di dunia luar dengan atau
tanpa bantuan medis.
e. Ciri-ciri Perubahan Fisik Selama Kehamilan
Menurut Janiwarty dan Pieter (2013), perubahan fisik selama masa
kehamilan adalah sebagai berikut :
1) Trimester Pertama (1-12 minggu)
Perubahan fisik pada trimester pertama adalah mual atau muntah saat
pagi hari (Morning Sikness) dan apabila rasa mual berkepanjangan
disebut hiperemesis gravidarum, kembung selama masa kehamilan,
ibu-ibu hamil seringkali mengalami perut kembung akibat dari sembelit
atau perubahan hormonal, sakit kepala atau pusing akibat adanya
kecemasan, merasa lelah, sakit gigi, perilaku meludah, sering buang air
kecil, sesak nafas dan kram perut.
2) Trimester Kedua (13-27 minggu)
Perubahan fisik trimester kedua ditandai dengan meningkatnya jumlah
frekuensi buang air kecil, mual di pagi hari mulai berkurang, nafsu
makan meningkat, pengeluaran cairan vagina secara perlahan-lahan
meningkat, bentuk payudara, perut, dan pinggang semakin membesar,
libido hubungan seksual semakin naik dan meningkatnya jumlah
kelenjar keringat, rasa sakit pada perut, bengkak pada kaki dan tumit,
terkadang terasa panas pada bagian dada, kram pada kaki, denyut
32. jantung semakin meningkat, konstipasi atau sembelit, munculnya
varices, sakit pinggang, gatal-gatal dan tanda bergaris yang terjadi pada
perut atau strie.
3) Trimester Ketiga (28-40 minggu)
Ciri-ciri perubahan fisik periode trimester tiga ialah kaki bertambah
semakin bengkak dan kaki terasa semakin nyeri, buang air kecil
meningkat sekitar 5 menit sekali, suhu tubuh ibu meningkat sehingga
sering kepanasan, rahim sering berkontraksi ringan (braxton hick
contraction), pada bulan kedelapan payudara akan mengeluarkan
kolostrum dan pada bulan-bulan terakhir vagina akan mengeluarkan
cairan yang kental, rasa nyeri punggung dan sesak nafas sehingga
kesulitan mendapatkan posisi tidur yang nyaman, dan uterus terus
tumbuh tinggi ke paru-paru.
3. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan usia
kehamilan cukup bulan, letak memanjang atau sejajar sumbu badan ibu,
presentase belakang kepala, keseimbangan diameter kepala bayi dan
panggul ibu serta dengan tenaga ibu sendiri (Prawiroharjo, 2008).
b. Bentuk persalinan
Menurut Mochtar (2008) persalinan umur atau tua kehamilan
dapat dibagi menjadi :
1) Abortus (keguguran) adalah terhentinya kehamilan sebelum janin
33. dapat hidup (viable) berat janin dibawah 100 gram, tua kehamilan
dibawah 28 minggu.
2) Partus prematurus adalah persalinan dengan hasil konsepsi pada
kehamilan 28-36 minggu janin dapat hidup tapi prematur, berat janin
diatas 1000-2500 gram.
3) Partus maturus atau Aterm (cukup bulan) adalah partus pada
kehamilan 37-40 minggu janin matur, berat badan diatas 2500 gram.
4) Partus postmatur (serotunis) adalah persalinan yang terjadi dua
minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir (postmatur).
5) Partus presipalatus adalah partus yang berlangsung cepat (tidak
mengenal tempat).
6) Partus percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk
memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya disporposi sefalopelfik.
c. Fisiologi persalinan
Proses persalinan dapat terjadi karena adanya perubahan hormon
estrogen, progesteron, prostaglandin, uterus yang menjadi besar dan
meregang, tekanan pada ganglion servikal, dan penurunan fungsi
plasenta.
Menurut Prawiroharjo (2008) persalinan dipengaruhi oleh lima faktor P,
yaitu:
1) Passanger (penumpang)
Penumpang terdiri dari keadaan janin, plasenta, dan cairan aminon.
2) Passage way (bentuk dan ukuran jalan lahir)
34. Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat,
dasar panggul, vagina, dan introitus vagina (lubang luar vagina).
3) Power (kekuatan kontraksi uterus)
Apabila serviks berdilatasi, usaha volunter (mengedan) dimulai
untuk mendorong (kekuatan sekunder), yang memperbesar kekuatan
involunter.
4) Position (posisi ibu)
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan.
Mengubah posisi membuat rasa letih menjadi hilang, memberi rasa
nyaman, dan memperbaiki sirkulasi. Posisi tegak yaitu berdiri,
berjalan, duduk, dan jongkok. Posisi tegak mengakibatkan curah
jantung ibu yang dalam kondisi normal meningkat selama persalinan
seiring kontraksi uterus, sehingga memperbaiki aliran darah ke
uteroplasenta dan ginjal ibu. Posisi tegak juga membantu
mengurangi tekanan pada pembuluh darah ibu dan mencegah
kompresi atau penekanan pada pembuluh darah aorta dan vena kava
yang dapat menurunkan perfusi plasenta.
5) Psyche (respon psikologis ibu)
Pengalaman sebelumnya, kesiapan emosional (cemas, stress, dan
takut) terhadap persiapan persalinan, support system (dukungan sosial
dan lingkungan) berpengaruh terhadap proses persalinan.
35. d. Tanda dan gejala Persalinan
Menurut Abdul Bari Saifuddin (2009). tanda dan Gejala Persalinan yaitu :
1) Tanda permulaan persalinan (preparatory stage of labour) :
a) Lightening atau setting/dropping, yaitu kepala turun memasuki Pintu
Atas Panggul (PAP)
b) Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
c) Perasaan sering buang air kecil (polikisuria) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin.
d) Perasaan sakit di perut dan di pinggang karena kontraksi ringan otot
rahim dan tertekannya fleksus frankenhauser yang terletak pada
sekitar serviks.
e) Serviks menjadi lembek, mulai mendatar karena terdapat kontraksi
otot rahim
f) Terjadi pengeluaran lendir, dimana lendir penutup serviks dilepaskan
dan bisa bercampur darah (bloody show)
2) Tanda-tanda inpartu yaitu :
a) Kekuatan dan rasa sakit oleh adanya his datang lebih kuat, sering dan
teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek.
b) Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan
c) robekan kecil pada serviks.
d) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
e) Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks: perlunakannya,
pendataran, dan terjadinya pembukaan serviks.
36. e. Mekanisme persalinan
Menurut Yuni Kusmiyati (2012). Mekanisme Persalinan dapat dibagi
beberapa bagian yaitu :
1) Persalinan kala I (kala pembukaan)
Kala I (kala pembukaan) berlangsung antara pembukaan nol sampai
pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung
tidak begitu kuat sehingga parturien masih bisa berjalan-jalan, lamanya
antara 8-12 jam.
2) Persalinan kala II (kala pengusiran)
Gejala utama kala II (kala pengusiran) adalah sebagai berikut :
a) His semakin kuat dengan interval 2-3 menit dengan durasi 50-100
detik.
b) Menjelang akhir Kala I ketuban pecah yang ditandai dengan
pengeluaran cairan secara mendadak.
c) Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti
keinginan mengejan karena tertekan fleksus frakenhouser.
d) Kedua kekuatan, his dengan mengejan lebih mendorong kepala bayi
sehingga terjadi :
(1) Kepala membuka pintu.
(2) Subocciput bertindak sebagai hipomoglion berturut-turut lahir
ubun-ubun besar, dahi, hidung, muka dan kepala seluruhnya.
e) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar yaitu
penyesuaian kepala dan punggung.
37. f) Setelah putar paksi luar berlangsung maka persalinan pun ditolong,
(lamanya 30-50 menit).
3) Persalinan kala III (pelepasan uri).
Setelah kala II, Kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit, dengan
lahirnya bayi, sudah mulai pelepasan plasenta pada lapisan nitabusch
karena reaksi otot rahim.
4) Persalinan kala IV (observasi) dilakukan untuk melakukan observasi
karena perdarahan post partum sering terjadi pada dua jam pertama
B. Kerangka Konsep
Pada teori yang telah dikemukakan dalam tinjauan pustaka dan kerangka
teori, maka dapat disusun kerangka konsep dimana pada penelitian ini ibu hamil
trimester III mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan.
Gambar 1 : Kerangka Konsep
Gambar 1. Kerangka konsep
Sumber : Modifikasi Maimunah (2011), Janiwarty dan Pieter (2013).
Kecemasan Ibu
Hamil Trimester
III dalam
menghadapi
persalinan
Tidak ada Kecemasan
(Normal)
Kecemasan Ringan
Kecemasan Sedang
Kecemasan Berat
Kecemasan Berat Sekali
38. C. Pertanyaan Penelitian
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan tentang tingkat kecemasan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan di puskesmas katobu raha 2016 yaitu :
1. Bagaimana tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan di Puskesmas Katobu Tahun 2016 pada tingkat tidak ada
kecemasan ?
2. Bagaimana tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan di Puskesmas Katobu Tahun 2016 pada tingkat Kecemasan
Ringan ?
3. Bagaimana tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan di Puskesmas Katobu Tahun 2016 pada tingkat Kecemasan
Sedang ?
4. Bagaimana tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan di Puskesmas Katobu Tahun 2016 pada tingkat Kecemasan Berat ?
5. Bagaimana tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan di Puskesmas Katobu Tahun 2016 pada tingkat Kecemasan Berat
Sekali ?
39. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif yaitu menggambarkan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi proses persalinan di Puskesmas Katobu Tahun 2016.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama
penelitian berlangsung (Budiarto, 2008). Penelitian ini dilaksanakan di
Wilayah kerja Puskesmas Katobu.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2008). Penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 17 s/d 23 Juli 2016.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
dan dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Hidayat, 2010). Populasi
dalam penelitian ini adalah 56 ibu hamil trimester III yang ada di Puskesmas
Katobu.
40. 2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel yang
digunakan adalah ibu hamil trimester III sebanyak 56 yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Katobu Tahun 2016.
3. Teknik Pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan total
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara keseluruhan dari seluruh
populasi yang ada (Arikunto, 2010). Jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 56 ibu hamil trimester III di Puskesmas Katobu.
D. Variable Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Saryono, 2011). Dalam penelitian
ini menggunakan variabel tunggal yaitu Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi proses persalinan di wilayah kerja puskesmas
Katobu.
E. Defenisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2012).
41. Tabel 1. Definisi Operasional
Nama
variable
Defenisi
operasional
Alat ukur Skala ukur Skor
Tingkat
kecemasan
Ketakutan atau
kecemasan ibu
hamil dalam
menghadapi
persalinan
meliputi
kecemasan
ringa, sedang,
berat dan berat
sekali
Kuesioner Ordinal 1) <14:tidak ada
Kecemasan
2) 15-20 :
Kecemasan
ringan
3) 21-27 :
Kecemasan
sedang
4) 28-41: Kecemasa
berat
5) 42-56 :
Kecemasan berat
sekali
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah format pengumpulan data dengan Kuesioner
yang berisi soal/pertanyaan – pertanyaan sesuai variabel yang diteliti untuk
mengukur tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan.
Menurut Hawari (2008), Instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur
skala kecemasan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Alat ukur ini
terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci lagi dengan
gejala-gejala yang lebih spesifik.
Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka skore antara 0 – 4, yang
artinya adalah sebagai berikut :
0 = tidak ada gejala jika tidak ada gejala
1 = gejala ringan jika terdapat 1 dari gejala yang ada
2 = gejala sedang jika terdapat separuh dari gejala yang ada
42. 3 = gejala berat jika terdapat lebih dari separuh gejala yang ada
4 = gejala berat sekali jika terdapat semua gejala ada
G. Teknik Pengolahan Data Cara Analisis Data
1. Pengolahan dan Penyajian Data
Proses pengolahan data (data processing) ini terdiri dari 3 (tiga) jenis
kegiatan, yakni :
a. Memeriksa data (Editing Data)
Memeriksa data hasil pengumpulan data, yang berupa daftar
pertanyaan, kartu, buku dan lain-lain. Kegiatan ini meiputi hal-hal berikut:
1) Perhitungan dan penjumlahan
Adalah menghitung lembaran-lembaran kuisioner atau daftar
pertanyaan yang telah diisi dan kembali.Kegiatan ini dimaksudkan
untuk mengetahui apakah jumlahnya telah sesuai dengan jumlah yang
disebarkan atau ditentukan.
2) Koreksi
Yang termasuk kegiatan koreksi ini adalah untuk melihat hal-hal
sebagai berikut :
a) Memeriksa kelengkapan data
b) Memeriksa kesinambungan data
c) Memeriksa keseragaman data
b. Memberi Kode (Coding Data)
Untuk memudahkan pengolahan data, maka semua jawaban atau
data hasil penelitian dianggap sangat perlu untuk disederhanakan agar
43. supaya pada saat pengolahan data dapat dilakukan dengan mudah. Salah
satu cara untuk menyederhanakan data hasil penelitian tersebut adalah
dengan memberikan simbol-simbol tertentu untuk masing-masing data
yang sudah diklasifikasikan.
c. Tabulasi Data (tabulating)
Yang dimaksud dengan tabulasi data, yakni menyusun dan
mengorganisir data sedemikian rupa, sehingga akan dapat dengan mudah
untuk dilakukan penjumlahan, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel
atau grafik. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan cara manual dan
elektronis / komputerisasi (Putri Ariani, A, 2014).
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Analisis univariat
yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk
menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini hanya mendeskripsikan tingkat
kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan.
Menurut Silalahi (2012), untuk menghitung distribusi frekuensi
kecemasan dengan menggunakan rumus persentase. rumus untuk distribusi
frekuensi, yaitu :
fi
X = x 100%
n
Keterangan :
X = Hasil presentasi
fi = Frekuensi jumlah responden yang mengalami kecemasan
44. n = jumlah seluruh responden
H. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan
memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2010), meliputi :
1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian, peneliti
menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
manfaat dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar
persetujuan diberikan kepada subyek penelitian.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasian subyek penelitian peneliti tidak mencantumkan
namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan
memberi nomor atau kode pada masing–masing lembar tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh dari subyek penelitian
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
I. Rencana Penelitian
1. Tahap Persiapan
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mempersiapkan/mengurus izin
penelitian kepada institusi dan melaporkannya sebelum memulai kegiatan
pengumpulan data di lapangan.
2. Tahap Pelaksanaan
45. Pelaksanaannya dimulai dengan mencatat semua hasil dari data yang
diperoleh dilapangan dengan menggunakan teknik Purposive sampling
3. Tahap pengolahan data
Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis dan disajikan secara
deskriptif dalam bentuk narasi, tabel dan gambar
4. Tahap penulisan laporan
Pada tahap ini disajikan laporan sebagai tahap akhir penulisan ini.
46. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Letak Geografi
Secara astronomis, puskesmas Katobu terletak di bagian Selatan
Pulau Muna. Secara geografis, kecamatan Katobu terletak dibagian
Selatan garis khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan diantara 4.490
– 4500
lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara
122.420
– 122.430
bujur Timur. Puskesmas Katobu merupakan Pusat
Pelayanan Kesehatan masyarakat di kecamatan Katobu.
b. Letak teritorial
1) Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Batalaiworu.
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton.
3) Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Duruka.
4) Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Watoputih.
c. Wilayah Kerja
Wilayah kerja Puskesmas meliputi kelurahan Raha I, kelurahan
Laende, kelurahan Raha II, kelurahan Mangga Kuning, kelurahan Butung-
butung, kelurahan Watonea, kelurahan Wamponiki, dan kelurahan Raha
III dengan luas daratan 12,88 km2
.
47. d. Demografis
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Katobu Tahun 2015
sebanyak 30.034 jiwa, terdiri dari 14.299 jiwa laki-laki, dan 15.735 jiwa
perempuan. Tersebar masing-masing di 7 kelurahan yaitu :
Tabel 2.
Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015
No. Kelurahan
Jenis Kelamin
JumlahLaki-laki Perempuan
1. Kel. Raha I 1.308 1.414 2.722
2. Kel. Laende 1.697 1.635 3.332
3. Kel. Raha II 2.625 2.900 5.525
4. Kel. Mangga Kuning 1.364 1.666 3.030
5. Kel. Butung-butung 1.143 1.290 2.433
6. Kel. Watonea 1.647 1.882 3.529
7. Kel. Wamponiki 2.143 2.375 4.518
8. Kel. Raha III 2.372 2.573 4.945
Jumlah 14.299 15.735 30.034
Sumber: Profil Kesehatan Puskesmas Katobu, 2015
Sarana Pelayanan dan Tenaga Kesehatan
1) Sarana Pelayanan
Sarana pendukung pelayanan kesehatan di puskesmas Katobu
terdiri dari puskesmas Pembantu 1 buah, posyandu 29 pos, kendaraan
roda 4 1 unit, kendaraan roda 2 dan 6 unit.
2) Tenaga Kesehatan
Pelaksana pelayanan kesehatan di puskesmas Katobu memiliki
beberapa tenaga kesehatan berbagai profesi seperti tenaga medis,
paramedic perawat, paramedis non perawat, tata usaha, dan sopir.
Tenaga medis terdiri dari 3 orang Dokter Umum dan 2 orang dokter
Gigi. Tenaga paramedis 9 orang bidan, perawat 20 orang dan gizi 4
48. orang. Tenaga paramedis non perawat terdiri dari kesling 3 orang,
analisis 3 orang, SPK 3 orang, farmasi 2 orang dan kesmas 4 orang.
Tenaga tata usaha terdiri dari tenaga ahli komputer 4 orang dan sopir
1 orang.
2. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang
berjumlah 56 orang. Berikut adalah data tentang karakteristik responden
a. Berdasarkan Umur
Hasil Identifikasi karakteristik responden berdasarkan umur dapat terlihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Wilayah
kerja Puskesmas Katobu
No Umur Frekuensi (n) Persentase(%)
1 < 20 tahun 9 16,07 %
2 20 – 35 tahun 37 66,07 %
3 > 35 tahun 10 17,86 %
Jumlah 56 100 %
Sumber : Data Primer Penelitian, 2016.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mempunyai umur antara 20-35 tahun yaitu sebanyak 37 orang
(66,07%), dan usia responden yang paling sedikit adalah > 35 tahun
sebanyak 2 orang (6,25%).
b. Berdasarkan Graviditas
Hasil identifikasi karakteristik responden berdasarkan graviditas dapat
terlihat pada tabel berikut ini:
49. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan graviditas di
Wilayah kerja Puskesmas Katobu Tahun 2016.
No Graviditas Frekuensi (n) Persentase (%)
1 Primigravida 18 32,14 %
2 Multigravida 28 50 %
3 Grande multigravida 10 17,86 %
Jumlah 56 100
Sumber : Data Primer Penelitian, 2016.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kehamilan
paling sedikit adalah grandemultigravida (17,86%) dan paling banyak
adalah multigravida (50%) .
3. Analisis Univariat
Tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan di Wilayah kerja puskesmas Katobu di ukur dengan kuesioner
HARS yang berjumlah 14 poin pertanyaan. Distribusi frekuensi
pengkategorian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu.
No. Tingkat Kecemasan Frekuensi (n) Presentase (%)
1. Tidak Ada Kecemasan 5 8,93
2. Kecemasan Ringan 14 25,00
3. Kecemasan Sedang 26 46,43
4. Kecemasan Berat 11 19,64
5. Kecemasan Berat
Sekali
0 0
Total 56 100
Sumber : Data Primer, September 2016
Berdasarkan tabel diatas, tingkat kecemasan terhadap responden
dapat di kategorikan sebanyak 5 responden (8,93%) tidak mengalami
kecemasan, sebanyak 14 responden (25,00%) mengalami tingkat
kecemasan ringan, sebanyak 26 reponden (46,43%) mengalami
50. kecemasan sedang, sebanyak 11 responden (19,64%) mengalami tingkat
kecemasan berat dan tidak ada responden yang mengalami kecemasan
berat sekali. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kecemasan terbanyak
dialami ibu hamil terdapat pada tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak
26 responden (46,43%).
B. Pembahasan
Berdasarkan penelitian diatas menunjukkan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Katobu Raha tahun
2016 adalah sebanyak 26 responden (0,46%) dengan tingkat kecemasan sedang,
berdasarkan dari alat ukur Hamilton Rating ScaleFor Anxiety nilai 21-27 adalah
kecemasan sedang yang disebabkan karena ibu belum pernah mendapatkan
pengalaman tentang persalinan, dan ibu terlalu berpikir bahwa persalinan adalah
hal yang mengerikan, hal tersebut terarah pada gejala perasaan cemas,
ketegangan, ketakutan, dan gejala autonom (Janiwarty dan Pieter, 2013).
Tingkat kecemasan ringan yaitu 0,25% (14 responden), berdasarkan dari alat
ukur Hamilton Rating ScaleFor Anxiety Nilai 14 – 20 adalah Kecemasan Ringan
hal ini disebabkan karena ibu sudah memahami tentang persalinan dan
menganggap bahwa persalinan itu adalah hal yang normal yang dialami oleh
seorang wanita. Kecemasan ini hanya disebabkan karena ibu belum pernah
mendapatkan pengalaman tentang persalinan, hal tersebut lebih terarah pada
gejala perasaan cemas dan ketegangan.
Tingkat kecemasan berat yaitu 0,19% (11 responden), berdasarkan dari alat
ukur Hamilton Rating ScaleFor Anxiety nilai 28 - 41 adalah kecemasan berat,
51. kecemasan ini hampir sama dengan kecemasan sedang tetapi kecemasan berat ini
lebih pada keadaan psikis dan tingkah laku ibu hamil, kecemasan berat terarah
pada gejala perasaan cemas, ketegangan, ketakutan, gejala autonom dan tingkah
laku (Pieter dan Lubis, 2010).
Kecemasan adalah perasaan yang tidak jelas tentang keprihatinan dan
khawatir karena ancaman pada sistem nilai atau pola keamanan seseorang.
Individu mungkin dapat mengidentifikasi situasi (misal, persalinan), tetapi pada
kenyataannya ancaman terhadap diri berkaitan dengan khawatir dan keprihatinan
yang terlibat di dalam situasi. Situasi tersebut adalah sumber dari ancaman, tetapi
bukan ancaman itu sendiri (Aprinawati, 2010).
Permasalahan yang muncul cerita-cerita negatif seputar persalinan
merupakan hal yang sangat dicemaskan oleh ibu hamil di trimester
ketigasehingga akan berpengaruh pada psikologis ibu yang ditandai dengan
sukar berkonsentrasi (Maimunah, 2011). Cara mengatasi kecemasan adalah
menghindari cerita yang mengerikan tentang persalinan, belajar untuk rileks,
meditasi, bernapasdalam-dalam, yoga, dan mengendalikan khayalan, beri
dukungan dan pendampingan saat persalinan karena kehadiran mereka
membuat kuat dan lebih percaya diri.
52. BAB V
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengambil judul “Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil trimester III dalam Menghadapi Persalinan di wilayah kerja puskesmas
Katobu Tahun 2016” dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di
wilayah kerja puskesmas Katobu Tahun 2016 yang tidak mengalami
kecemasan sebesar 8,93%.
2. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di
wilayah kerja puskesmas Katobu Tahun 2016 dengan tingkat kecemasan
ringan sebesar 25,00%.
3. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di
wilayah kerja puskesmas Katobu dengan tingkat kecemasan sedang sebesar
46,43%
4. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di
wilayah kerja puskesmas Katobu Tahun 2016 dengan kecemasan berat
sebesar 19,64%
5. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di
wilayah kerja puskesmas Katobu Tahun 2016 kecemasan berat sekali tidak
ada.
53. B. Saran
1. Bagi Diri Sendiri
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah
wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian, khususnya
tingkat kecemasan pada Trimester III dalam menghadapi persalinan.
2. Mahasiswi Akbid Paramata Raha
Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang lebih lanjut mengenai
kecemasan menghadapi persalinan dan hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan dapat menambah informasi kepada masyarakat khususnya ibu
hamil dalam menghadapi persalinan dan agar ibu hamil tidak berpikir negatif
tentang persalinan sehingga akan mengurangi kecemasan menghadapi
persalinan nanti.
54. DAFTAR PUSTAKA
Ariani, A.P, 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan
Reproduksi. Jakarta: Nuha Medika.
Astria, Y, 2009. Hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan
kecemasan Dalam menghadapi persalinan diperoleh dari
(http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/fik─digital/YONNE%20ASTRIA.Pdf).Diakes
12 juli 2016.
Depkes RI. 2012. Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2012.(Online).
Tersedia : : http://www.depkes.go.id (diakses 10 Juni 2016).
Laksono, P.A, 2008. Tingkat Kecemasan Menghadapi persalinan pada Wanita
Primigravida dibanding Multigravida di Rumah Bersalin dan Klinik Mitra
Ibu Tegal Available at@http://Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan
pada Wanita Primigravida dibanding Multigravida.ac.id. (Diaskes tanggal
10 september 2016).
Saifuddin, A.B, Adriaansz George, Gulardi, W.H, Waspodo Djoko, 2009.
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, jakarta: Bina Pustaka.
Kusmiyati, Yuni, 2012. Asuhan Persalinan, Yogyakarta: Fitramaya.
Mahendra, M.R, Sutejo, Sumaryani, Sri, 2013. Hubungan Antara Kecemasan Ibu
Hamil Trimester III dengan Persiapan Menghadapi Persalinan di RB Karya
Rini Magelang Available at@http:// Hubungan Antara Kecemasan Ibu
Hamil Trimester III dengan Persiapan Menghadapi Persalinan ac.id
(Diakses 6 Juli 2016).
Notoatmodjo, 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rieneka Cipta.
Prawiroharjo, 2008. Ilmu Kebidanan, Jakarta: Bina Pustaka.
Wangmuba, 2009. Kecemasan dan Psikologi. Retreved juli 16, 2009, from
(http://wangmuba.com/tag/kecemasan).
Wahyuni Sri, 2014. Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan
berbicara di depan umumpada Mahasiswa Psikologi Available
at@http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/view/1203/1036.(Di
akses tanggal 10 september 2016).
Wulandari Putri, A.I.N. 2014. Tingkat Kecemasan Primigravida Pada Trimester
III Dalam Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Sibela Mojosongo.
Surakarta. STIKes Kusuma Husada. Karya Tulis Ilmiah. (Online). Tersedia :
55. http://www.kecemasan kehamilan (diakses 10 Juni 2016).
Yuliana, S, 2008. Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di UPT
Ibrahim Adjie kota Bandung (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas padjajaran : Bandung.
56. Lampiran :
Kuesioner Tingkat Kecemasan Ibu Hamil trimester III dalam Menghadapi
Proses Persalinan di Puskesmas Katobu Raha.
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda checklist ( ) pada setiap kolom jawaban yang
tersedia dibawah ini bisa memilih lebih dari satu sesuai dengan situasi
dan kondisi yang anda alami.
Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan tentang tingkat kecemasan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan.
N a m a : …………………………
U m u r : …………………………
Hamil ke : …………………………
Alamat : …………………………
Bagaimana perasaan ibu dalam menghadapi persalinan yang ibu alami
selama ini ?
No. PERNYATAAN GEJALA
Bagaimana perasaan ibu dalam
menghadapi persalinan yang
ibu alami selama ini ?
1 Perasaan Cemas.
Firasat buruk
Takut akan pikiran sendiri
Mudah tersinggung
Cemas
2. Ketegangan
Merasa Tegang
Lesu
Tidak bisa istrahat tenang
Mudah terkejut
Mudah menangis
Gemetar
3. Ketakutan
Takut akan Gelap
Orang Asing (Tidak dikenal)
57. Tinggal Sendiri
Binatang Besar
Keramaian
Kerumunan orang banyak
4. Gangguan Tidur
Sukar tidur
Terbangun Malam Hari
Tidur tidak nyenyak
Banyak mimpi-mimpi
Mimpi menakutkan
5. Gangguan Kecerdasan
Sukar Kosentrasi
Daya ingat menurun
Daya ingat buruk
6.
Perasaan Depresi
(murung)
Berkurangnya kesenangan pada hobi
Sedih
Bangun dini hari
Perasaan berubah-ubah sepanjang hari
7.
Gejala Somatik / Fisik
(Otot)
Sakit dan nyeri di Otot-otot
Kedutan otot
Gigi Gemerutuk
Suara tidak stabil
8.
Gejala Somatik /
Fisik (Sensorik)
Tinitus (Telinga berdenging)
Penglihatan Kabur
Merasa Lemas
Muka merah atau pucat
9.
Gejala Kardiovaskuler
(Jantung dan Pembuluh
darah)
Denyut jantung cepat
Berdebar-debar
Nyeri di dada
Detak jantung menghilang
Rasa lesu/lemas seperti mau pingsan
58. 10.
Gejala Respiratori
(pernapasan)
Rasa tertekan atau sempit di dada
Rasa tercekik
Sering menarik nafas
Nafas pendek / sesak
11.
Gejala Gastrointestinal
(pencernaan)
Sulit menelan
Perut sering melilit
Gangguan Pencernaan
Nyeri sebelum dan sesudah makan
Rasa penuh atau kembung, mual dan muntah
Buang air besar lembek atau sukar air
besar
Kehilangan berat badan
Perasaan terbakar di perut
12.
Gejala Urogenital
(perkemihan dan
kelamin)
Sering buang air kecil
Tidak dapat menahan air seni
Darah haid berlebihan
Darah haid sangat sedikit
Haid beberapa kali dalam sebulan
13. Gejala Autonom
Mulut kering
Muka merah
Mudah berkeringat
Kepala pusing
Kepala terasa sakit
Bulu-bulu berdiri
Kepala terasa berat
14. Tingka Laku (sikap)
Gelisah
Tidak senang
Jari gemetar
Kerut kening
Muka Tegang
Muka merah
Nafas pendek dan cepat
59. Lampiran 2
Gambar Diagram Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam menghadapi
persalinan di wilayah kerja puskesmas Katobu
Sumber : Data Primer, Juli 2016
5
14
26
11
0
0
5
10
15
20
25
30 Tidak ada
Kecemas
an
Kecemas
an Ringan
Kecemas
an
Sedang
Kecemas
an Berat
Kecemas
an Berat
Sekali
60. MASTER TABEL
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III
DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KATOBU TAHUN 2016
No Nama Alamat Umur Graviditas
Tingkat Kecemasan
Tidak
ada
kecema
san
Ringan Seda
ng
Berat Berat
sekali
1 Ny. K Empang 19
Tahun
GI √
2 Ny. M Raha II 39
Tahun
GI √
3 Ny. R Watonea 33
Tahun
GI √
4 Ny. H Raha II 30
Tahun
GIII √
5 Ny. I Raha II 29
Tahun
GIV √
6 Ny. N Watonea 39
Tahun
GIII √
7 Ny. H Butung-
butung
30
Tahun
GIII √
8 Ny. S Raha II 26 GII √
9 Ny. A Wamponi
ki
40
Tahun
GIII √
10 Ny. I Raha III 27
Tahun
GI √
11 Ny. S Raha III 25
Tahun
GI √
12 Ny. K Wamponi
ki
19
Tahun
GI √
13 Ny. A Wamponi
ki
26
Tahun
GII √
14 Ny. S Wamponi
ki
29
Tahun
GIII √
15 Ny. S Raha II 28
Tahun
GI √
16 Ny. H Raha I 28
Tahun
GIII √
61. 17 Ny. M Raha III 29
Tahun
GIV √
18 Ny. H Raha II 30
Tahun
GII √
19 Ny. M Watonea 34
Tahun
GII √
20 Ny. N Raha II 27
Tahun
GI √
21 Ny. N Raha III 20
Tahun
GI √
22 Ny. S JLn
Mades
26
Tahun
GIII √
23 Ny. M Raha III 25
Tahun
GI √
24 Ny. M Raha III 29
Tahun
GIV √
25 Ny. N Raha II 27
Tahun
GI √
26 Ny. L Raha III 35
Tahun
GIII √
27 Ny. N Watonea 27
Tahun
GI √
28 Ny. I Empang 31
Tahun
GIII √
29 Ny. L Watonea 27
Tahun
GIII √
30 Ny. R Watonea 32
Tahun
GIII √
31 Ny. F Wamponi
ki
28
Tahun
GII √
32 Ny. A Raha II 22
Tahun
GI √
33 Ny. A Raha II 29
Tahun
GII √
34 Ny. S Raha III 36
Tahun
GIV √
35 Ny. O Raha III 21
Tahun
GI √
36 Ny. S Watonea 32
Tahun
GIII √
37 Ny. H Raha III 36
Tahun
GIII √
38 Ny. T Empang 34
Tahun
GII √
39 Ny. S Raha III 28
Tahun
GIII √
62. 40 Ny. D Wamponi
ki
27
Tahun
GII √
41 Ny. A Raha I 25
Tahun
GII √
42 Ny. A Butung-
butung
32
Tahun
GIII √
43 Ny. M Raha III 30
Tahun
GIV √
44 Ny. A Raha II 30
Tahun
GIII √
45 Ny. W Raha II 29
Tahun
GIV √
46 Ny. E Watonea 39
Tahun
GIII √
47 Ny. T Butung-
butung
30
Tahun
GIII √
48 Ny. A Raha II 26
Tahun
GII √
49 Ny. M Wamponi
ki
28
Tahun
GII √
50 Ny. T Raha III 23
Tahun
GI √
51 Ny. S Watonea 27
Tahun
GII √
52 Ny. B Raha I 29
Tahun
GII √
53 Ny. W Raha II 28
Tahun
GIII √
54 Ny. L Butung-
butung
29
Tahun
GIII √
55 Ny. F Raha III 28
Tahun
GII √
56 Ny. N Raha II 23
Tahun
GI √
Jumlah 5 14 26 11 0