3. Glass Ionomer Cement
Glass Ionomer Cement
(GIC) memiliki ikatan antara
email dan dentin. Melepaskan
fluoride sehingga mudah
digunakan
4. Sifat-sifat klinis
GIC
Koefisien ekspansi
termal
Kekuatan regang
(tensile strength)
Kekuatan
kompresidf
(compressive
strength).
Pengerutan pada
saat pengerasan
(shrinkage)
Kelarutan
(solubility)
Hidrasi dan
dehidrasi
Waktu pengerasan
(setting time)
Adhesive Wetting ability
Biokompabilitas
5. Lesi erosi servikal
Sebagai bahan perekat (lutin agents)
Digunakan sebagai base atau liner dibawah tambalan kompisit
resin
Sebagai base yang berikatan secara kimiawi dibawah restorasi
amalgam
Untuk meletakkan orthodontic brackets
Sebagai fissure sealant karena adanya pelepasan fluor
Semen glass ionomer yang diperkuat dengan logam
Restorasi gigi susu
Untuk merawat dengan segera pada pasien yang mengalami
trauma fraktur
6. Tidak dianjurkan untuk digunakan pada kavitas dalam
tanpa menggunakan pelapis kalsium hidroksida
Lesi erosi yang dangkal
Tidak dapat digunakan bilamana control atas
kekeringan daerah kerja tidak terjamin
Restorasi kelas IV
7. Kelebihan GIC
Dapat melepas fluor yang sangat
berperan sebagai antikaries
Bersifat biokompatibilitas terhadap jaringan
(tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap
tubuh)
Melekat dengan baik ke struktur gigi
karena mekanisme perlekatannya adalah
secara kimia
Estetik baik
Tahan terhadap asam
8. Kekurangan GIC
− Kekuatannya lebih rendah
dibandingkan bahan tambal lain
sehingga tidak disarankan untuk
digunakan pada gigi yang menerima
beban kunyah besar seperti gigi
molar
− Warna tambalannya lebih opaque
− Tambalan ini lebih mudah aus
dibanding tambalan lain
10. Definisi
ART adalah prosedur klinik tanpa menggunakan
bur gigi, water spray, atau anastesi. Tindakan berupa
ekskavasi jaringan karies gigi secara manual dan restorasi
kavitas gigi dengan semen yang melepas fluor (Shen,2003.)
11. Indikasi ART
Kavitas yang mencapai email dan dentin
dan tanpa kelainan jaringan pulpa
Kavitas tersebut memungkinkan untuk
dirawat dengan hand instrument
12. Kontraindikasi ART
1. Pulpa gigi terbuka
2. Adanya rasa sakit yang lama dan mungkin terjadi
inflamasi pulpa/pulpitis kronik
3. Terdapat kavitas karies yang tersembunyi yang
tidak dapat diakses oleh instrumen tangan sehingga
harus di bur
Kavitas yang sudah ada abses atau fistula
Gigi di permukaan proksimal dan pit bukal
14. Keuntungan ART
Mudah didapat dan relatif mudah karena menggunakan teknik
manual
Dapat digunakan di tempat terpencil yang tidak tersedia listrik
Dapat meminimalisir penggunaan anastesi lokal
Adhesi kimia GIC mengurangi pemotongan jaringan gigi untuk
retensi bahan restoratif .
Pelepasan fluoride dari GIC yang mencegah karies sekunder dan
mungkin meremineralisasi dentin yang karies
15. Next...
Mengkombinasikan perawatan dan penyembuhan dalam 1
prosedur
Mudah direparasi jika terdapat kecacatan
Biaya nya murah
Memudahkan masyarakat yang tidak bisa menjangkau
layanan kesehatan
Instrumen sederhana
Efektif untuk komunitas (bakti sosial)
16. Kerugian ART
Belum terdapat restorasi ART yang tahan
lama.
Teknik yang ditetapkan belum diasuransikan
untuk kesehatan gigi dan mulut
Penggunaan hand instrument dapat
menimbulkan kelelahan.
Pencampuran manual memungkinkannya
tidak sesuai standart
17. AplikasiART
1.Filling (1 permukaan) :
gigi decidui & permanent
2.Terutama untuk gigi
yang rentan karies
3.Treatmen untuk lansia ,
pasien dengan gangguan
physical dan mental, atau
pasien yang takut akan
rasa sakit yang
ditimbulkan pada saat
dilakukan restorasi.
PrinsipART
1.Jaringan karies dibuang
dengan instrument tangan
saja
2.Merestorasi kavita
dengan bahan restorasi
yeng melekat pada gigi.
3.Bahan yang digunakan
untuk merestorasi gig
pada ART, yaitu glass
ionomer semen.
18. Prosedur ART
o Isolasi daerah kerja
o Preparasi atau
mempersiapkan kavitas
atau pembuangan jaringan
karies. Setelah itu
dibersihkan dan
dikeringkan
20. Manipulasi ART
Isolasi daerah kerja dengan kapas gulung untuk
mengasorbsi saliva
Bersihkan permukaan gigi yang akan dirawat
menggunakan kapas alkohol, lalu keringkan
Perluas daerah lesi dengan ekskavator. Jaringan
karies dibersihkan dengan ekskavator sampai tidak ada
lagi dentin yang lunak, lalu bersihkan dan keringkan
kavitas.
Bersihkan kavitas dengan dentin conditioner,
kemudian bilas dengan kapas basah dan keringkan.
21. Next...
Campurkan GIC sesuai takaran pabrik, lalu masukkan
adonan tersebut ke dalam kavitas hingga penuh
Tekan menggunakan jari yang memakai gloves
22. Next..
Hilangkan kelebihan material menggunakan carver
Lapisi dengan varnish
Instruksikan pasien untuk tidak makan selama 1 jam
23. Keberhasilan ART
Bahan yang digunakan
Operator yang terlatih
Luasnya karies
Tingkat keberhasilan teknik ART tinggi apabila
diaplikasikan pada permukaan tunggal atau dua
permukaan kecil
24. Kegagalan prosedur ART
Steffen mengemukakan bahwa kegagalan dari
ART terjadi akibat material yang digunakan, operator
pelaksana dan teknik pelaksanaan, flow rate dan
konsistensi bahan yang digunakan. Operator harus
memahami indikasi ART,pembersihan karies dengan
benar,pengeringan kavitas, pemakaian
kondisioner,pengadukan material, dan insersi material
ke dalam kavitas.
25. Daftar pustaka
oAnnusavice, K. J. 2004. Philips Buku Ajar Ilmu Kedokteran Gigi Edisi 10. EGC:
Jakartahttp://yukiicettea.blogspot.com/2010/07/biomaterial-semen-ionomer-
kaca.html
oDavidovich, E, dkk. 2007. Surface antibacterial properties of glass ionomer cements
used in atraumatic restorative treatment. JADA (138) : 1347-1352
oPowers, J. M., and Sakaguchi, R. L. 2006. Craig’s Restorative Dental Materials.
Mosby Elseiver: St. Louis
oKennedy D.B; 1992; Konservasi Gigi Anak; Buku Kedokteran EGC; Jakarta
oNeordin Ali; 2001; Semen Glass Ionomer Alernatif Pengganti Amalgam;Jurnal PDGI,
Edisi khusus ke -51; Fakultas Kedokteran Gigi; Universitas Indonesia
oPickhard H.M; 2000; Manual Konservasi Restorative; Widya Medika Jakarta
oRoberson T.M; 2002; ART & Science of Opertive Dentinstry,Fourth
Edition;University of North Carolina; Philadelphia
oSongpaisan Y, Phantumvanit P; 1999;Autraumatic Restorative Treatment and
Material for Board Application in Developing Countries; Faculty of
dentinstry,Thammasat Uniniversity Thailand
oSmith, D.C;1990; Composition and Charactristic of Glass Ionomer Cement, JADA
(120), Januari
oSuharsono Hartini Edit;1997; Perawatan Restorasi Atraumatic; jurnal Kedokteran
Gigi; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia