SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Glass Ionomer Cement (GIC)
&
Atraumatic Restorative Treatment
(ART)
 Nur Rahmi
 Andi fian fadly
 Indriawati
 Wahyuni majid
 Mutmainnah
 Sukardi
 Rima santika
Glass
Ionomer
Cement
Glass Ionomer Cement
Glass Ionomer Cement
(GIC) memiliki ikatan antara
email dan dentin. Melepaskan
fluoride sehingga mudah
digunakan
Sifat-sifat klinis
GIC
Koefisien ekspansi
termal
Kekuatan regang
(tensile strength)
Kekuatan
kompresidf
(compressive
strength).
Pengerutan pada
saat pengerasan
(shrinkage)
Kelarutan
(solubility)
Hidrasi dan
dehidrasi
Waktu pengerasan
(setting time)
Adhesive Wetting ability
Biokompabilitas
 Lesi erosi servikal
 Sebagai bahan perekat (lutin agents)
 Digunakan sebagai base atau liner dibawah tambalan kompisit
resin
 Sebagai base yang berikatan secara kimiawi dibawah restorasi
amalgam
 Untuk meletakkan orthodontic brackets
 Sebagai fissure sealant karena adanya pelepasan fluor
 Semen glass ionomer yang diperkuat dengan logam
 Restorasi gigi susu
 Untuk merawat dengan segera pada pasien yang mengalami
trauma fraktur
 Tidak dianjurkan untuk digunakan pada kavitas dalam
tanpa menggunakan pelapis kalsium hidroksida
 Lesi erosi yang dangkal
 Tidak dapat digunakan bilamana control atas
kekeringan daerah kerja tidak terjamin
 Restorasi kelas IV
Kelebihan GIC
Dapat melepas fluor yang sangat
berperan sebagai antikaries
Bersifat biokompatibilitas terhadap jaringan
(tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap
tubuh)
Melekat dengan baik ke struktur gigi
karena mekanisme perlekatannya adalah
secara kimia
Estetik baik
Tahan terhadap asam
Kekurangan GIC
− Kekuatannya lebih rendah
dibandingkan bahan tambal lain
sehingga tidak disarankan untuk
digunakan pada gigi yang menerima
beban kunyah besar seperti gigi
molar
− Warna tambalannya lebih opaque
− Tambalan ini lebih mudah aus
dibanding tambalan lain
Atraumatic
Restorative
Treatment
Definisi
ART adalah prosedur klinik tanpa menggunakan
bur gigi, water spray, atau anastesi. Tindakan berupa
ekskavasi jaringan karies gigi secara manual dan restorasi
kavitas gigi dengan semen yang melepas fluor (Shen,2003.)
Indikasi ART
 Kavitas yang mencapai email dan dentin
dan tanpa kelainan jaringan pulpa
 Kavitas tersebut memungkinkan untuk
dirawat dengan hand instrument
Kontraindikasi ART
1. Pulpa gigi terbuka
2. Adanya rasa sakit yang lama dan mungkin terjadi
inflamasi pulpa/pulpitis kronik
3. Terdapat kavitas karies yang tersembunyi yang
tidak dapat diakses oleh instrumen tangan sehingga
harus di bur
Kavitas yang sudah ada abses atau fistula
Gigi di permukaan proksimal dan pit bukal
Instrumen(alat)Kaca mulut
Sonde
Pinset
Ekskavator
Dental hatchet
carver
Mixing pad (Spatula
dan glass slab)
Enamel acces cuter
Senter
Bahan
Cotton rool
Cotton pellet
Powder dan liquid GIC
Dentin conditioning
Protelium jelly
Keuntungan ART
 Mudah didapat dan relatif mudah karena menggunakan teknik
manual
 Dapat digunakan di tempat terpencil yang tidak tersedia listrik
 Dapat meminimalisir penggunaan anastesi lokal
 Adhesi kimia GIC mengurangi pemotongan jaringan gigi untuk
retensi bahan restoratif .
 Pelepasan fluoride dari GIC yang mencegah karies sekunder dan
mungkin meremineralisasi dentin yang karies
Next...
 Mengkombinasikan perawatan dan penyembuhan dalam 1
prosedur
Mudah direparasi jika terdapat kecacatan
 Biaya nya murah
 Memudahkan masyarakat yang tidak bisa menjangkau
layanan kesehatan
 Instrumen sederhana
 Efektif untuk komunitas (bakti sosial)
Kerugian ART
 Belum terdapat restorasi ART yang tahan
lama.
 Teknik yang ditetapkan belum diasuransikan
untuk kesehatan gigi dan mulut
 Penggunaan hand instrument dapat
menimbulkan kelelahan.
 Pencampuran manual memungkinkannya
tidak sesuai standart
AplikasiART
1.Filling (1 permukaan) :
gigi decidui & permanent
2.Terutama untuk gigi
yang rentan karies
3.Treatmen untuk lansia ,
pasien dengan gangguan
physical dan mental, atau
pasien yang takut akan
rasa sakit yang
ditimbulkan pada saat
dilakukan restorasi.
PrinsipART
1.Jaringan karies dibuang
dengan instrument tangan
saja
2.Merestorasi kavita
dengan bahan restorasi
yeng melekat pada gigi.
3.Bahan yang digunakan
untuk merestorasi gig
pada ART, yaitu glass
ionomer semen.
Prosedur ART
o Isolasi daerah kerja
o Preparasi atau
mempersiapkan kavitas
atau pembuangan jaringan
karies. Setelah itu
dibersihkan dan
dikeringkan
Next...
o penumpatan gigi dengan
glass ionomer.
o Keuntungan dan kerugian
ART
Manipulasi ART
 Isolasi daerah kerja dengan kapas gulung untuk
mengasorbsi saliva
 Bersihkan permukaan gigi yang akan dirawat
menggunakan kapas alkohol, lalu keringkan
 Perluas daerah lesi dengan ekskavator. Jaringan
karies dibersihkan dengan ekskavator sampai tidak ada
lagi dentin yang lunak, lalu bersihkan dan keringkan
kavitas.
 Bersihkan kavitas dengan dentin conditioner,
kemudian bilas dengan kapas basah dan keringkan.
Next...
 Campurkan GIC sesuai takaran pabrik, lalu masukkan
adonan tersebut ke dalam kavitas hingga penuh
 Tekan menggunakan jari yang memakai gloves
Next..
 Hilangkan kelebihan material menggunakan carver
Lapisi dengan varnish
 Instruksikan pasien untuk tidak makan selama 1 jam
Keberhasilan ART
 Bahan yang digunakan
 Operator yang terlatih
 Luasnya karies
 Tingkat keberhasilan teknik ART tinggi apabila
diaplikasikan pada permukaan tunggal atau dua
permukaan kecil
Kegagalan prosedur ART
Steffen mengemukakan bahwa kegagalan dari
ART terjadi akibat material yang digunakan, operator
pelaksana dan teknik pelaksanaan, flow rate dan
konsistensi bahan yang digunakan. Operator harus
memahami indikasi ART,pembersihan karies dengan
benar,pengeringan kavitas, pemakaian
kondisioner,pengadukan material, dan insersi material
ke dalam kavitas.
Daftar pustaka
oAnnusavice, K. J. 2004. Philips Buku Ajar Ilmu Kedokteran Gigi Edisi 10. EGC:
Jakartahttp://yukiicettea.blogspot.com/2010/07/biomaterial-semen-ionomer-
kaca.html
oDavidovich, E, dkk. 2007. Surface antibacterial properties of glass ionomer cements
used in atraumatic restorative treatment. JADA (138) : 1347-1352
oPowers, J. M., and Sakaguchi, R. L. 2006. Craig’s Restorative Dental Materials.
Mosby Elseiver: St. Louis
oKennedy D.B; 1992; Konservasi Gigi Anak; Buku Kedokteran EGC; Jakarta
oNeordin Ali; 2001; Semen Glass Ionomer Alernatif Pengganti Amalgam;Jurnal PDGI,
Edisi khusus ke -51; Fakultas Kedokteran Gigi; Universitas Indonesia
oPickhard H.M; 2000; Manual Konservasi Restorative; Widya Medika Jakarta
oRoberson T.M; 2002; ART & Science of Opertive Dentinstry,Fourth
Edition;University of North Carolina; Philadelphia
oSongpaisan Y, Phantumvanit P; 1999;Autraumatic Restorative Treatment and
Material for Board Application in Developing Countries; Faculty of
dentinstry,Thammasat Uniniversity Thailand
oSmith, D.C;1990; Composition and Charactristic of Glass Ionomer Cement, JADA
(120), Januari
oSuharsono Hartini Edit;1997; Perawatan Restorasi Atraumatic; jurnal Kedokteran
Gigi; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
Teknik ART dan Keunggulan GIC

More Related Content

What's hot

Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiVina Widya Putri
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiVina Widya Putri
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapikaa388
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitasfirman putra sujai
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa07051994
 
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008asih gahayu
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiwahyuni majid
 
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanAnastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanrizkyautama
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Indri Yanti
 
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)fitriarhmah
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiVina Widya Putri
 
Standar perawatan gigi
Standar perawatan gigiStandar perawatan gigi
Standar perawatan gigiJoni Iswanto
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2asih gahayu
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Vina Widya Putri
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..asih gahayu
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakVina Widya Putri
 

What's hot (20)

Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkap
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
 
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
 
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanAnastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
 
Ohi s
Ohi sOhi s
Ohi s
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2
 
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
Standar perawatan gigi
Standar perawatan gigiStandar perawatan gigi
Standar perawatan gigi
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
desain gtl
desain gtldesain gtl
desain gtl
 
Karies Gigi
Karies GigiKaries Gigi
Karies Gigi
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
 

Similar to Teknik ART dan Keunggulan GIC

Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26Rifqi Setiantio
 
TEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptx
TEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptxTEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptx
TEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptxIINREVIEN
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooWelliSusanto
 
PERBANDINGAN EVALUASI KEKUATAN PERLEKATAN MICRO-TENSILE PADA SISTEM ADHESIF O...
PERBANDINGAN EVALUASI KEKUATAN PERLEKATAN MICRO-TENSILE PADA SISTEM ADHESIF O...PERBANDINGAN EVALUASI KEKUATAN PERLEKATAN MICRO-TENSILE PADA SISTEM ADHESIF O...
PERBANDINGAN EVALUASI KEKUATAN PERLEKATAN MICRO-TENSILE PADA SISTEM ADHESIF O...Universitas Sumatera Utara
 
fdokumen.com_gic55721229497959fc0b902187.ppt
fdokumen.com_gic55721229497959fc0b902187.pptfdokumen.com_gic55721229497959fc0b902187.ppt
fdokumen.com_gic55721229497959fc0b902187.pptReynard Giovanny
 
DESENSITASI new.docx
DESENSITASI new.docxDESENSITASI new.docx
DESENSITASI new.docxauliaadila4
 
Biomat CBT .docx
Biomat CBT .docxBiomat CBT .docx
Biomat CBT .docxAGUSHARO
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiFerdiana Agustin
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 

Similar to Teknik ART dan Keunggulan GIC (20)

Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
 
Skenario 1
Skenario 1Skenario 1
Skenario 1
 
TEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptx
TEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptxTEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptx
TEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptx
 
Skripsi uly
Skripsi ulySkripsi uly
Skripsi uly
 
Restorasi gigi sulung
Restorasi gigi sulungRestorasi gigi sulung
Restorasi gigi sulung
 
PPT_OPTEK.pptx
PPT_OPTEK.pptxPPT_OPTEK.pptx
PPT_OPTEK.pptx
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
PERBANDINGAN EVALUASI KEKUATAN PERLEKATAN MICRO-TENSILE PADA SISTEM ADHESIF O...
PERBANDINGAN EVALUASI KEKUATAN PERLEKATAN MICRO-TENSILE PADA SISTEM ADHESIF O...PERBANDINGAN EVALUASI KEKUATAN PERLEKATAN MICRO-TENSILE PADA SISTEM ADHESIF O...
PERBANDINGAN EVALUASI KEKUATAN PERLEKATAN MICRO-TENSILE PADA SISTEM ADHESIF O...
 
Modul 1.6 lagi
Modul 1.6 lagiModul 1.6 lagi
Modul 1.6 lagi
 
fdokumen.com_gic55721229497959fc0b902187.ppt
fdokumen.com_gic55721229497959fc0b902187.pptfdokumen.com_gic55721229497959fc0b902187.ppt
fdokumen.com_gic55721229497959fc0b902187.ppt
 
Bahan 2
Bahan 2Bahan 2
Bahan 2
 
DESENSITASI new.docx
DESENSITASI new.docxDESENSITASI new.docx
DESENSITASI new.docx
 
Dental implant
Dental implantDental implant
Dental implant
 
Biomat CBT .docx
Biomat CBT .docxBiomat CBT .docx
Biomat CBT .docx
 
odon fix(1).doc
odon fix(1).docodon fix(1).doc
odon fix(1).doc
 
Bab 1 (kelompok 3)
Bab 1 (kelompok 3)Bab 1 (kelompok 3)
Bab 1 (kelompok 3)
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
Karies dan gingivitis
Karies dan gingivitisKaries dan gingivitis
Karies dan gingivitis
 

More from wahyuni majid

Pemeliharaan kes.gimul lansia
Pemeliharaan kes.gimul lansiaPemeliharaan kes.gimul lansia
Pemeliharaan kes.gimul lansiawahyuni majid
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutikwahyuni majid
 
Alat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre KlinikAlat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre Klinikwahyuni majid
 
Manusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasihManusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasihwahyuni majid
 
Antibiotik yg digunakan pd perawatan gigi
Antibiotik yg digunakan pd perawatan gigiAntibiotik yg digunakan pd perawatan gigi
Antibiotik yg digunakan pd perawatan gigiwahyuni majid
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigiwahyuni majid
 
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutPemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutwahyuni majid
 
satpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anaksatpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anakwahyuni majid
 
Perawatan penyakit periodontal
Perawatan penyakit periodontalPerawatan penyakit periodontal
Perawatan penyakit periodontalwahyuni majid
 

More from wahyuni majid (13)

Pemeliharaan kes.gimul lansia
Pemeliharaan kes.gimul lansiaPemeliharaan kes.gimul lansia
Pemeliharaan kes.gimul lansia
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
Alat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre KlinikAlat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre Klinik
 
Quality assurance
Quality assuranceQuality assurance
Quality assurance
 
Soft skill
Soft skillSoft skill
Soft skill
 
Manusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasihManusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasih
 
HIV AIDS
HIV AIDSHIV AIDS
HIV AIDS
 
Antibiotik yg digunakan pd perawatan gigi
Antibiotik yg digunakan pd perawatan gigiAntibiotik yg digunakan pd perawatan gigi
Antibiotik yg digunakan pd perawatan gigi
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigi
 
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutPemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
 
satpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anaksatpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anak
 
scalling
scallingscalling
scalling
 
Perawatan penyakit periodontal
Perawatan penyakit periodontalPerawatan penyakit periodontal
Perawatan penyakit periodontal
 

Recently uploaded

Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 

Recently uploaded (12)

Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 

Teknik ART dan Keunggulan GIC

  • 1. Glass Ionomer Cement (GIC) & Atraumatic Restorative Treatment (ART)  Nur Rahmi  Andi fian fadly  Indriawati  Wahyuni majid  Mutmainnah  Sukardi  Rima santika
  • 3. Glass Ionomer Cement Glass Ionomer Cement (GIC) memiliki ikatan antara email dan dentin. Melepaskan fluoride sehingga mudah digunakan
  • 4. Sifat-sifat klinis GIC Koefisien ekspansi termal Kekuatan regang (tensile strength) Kekuatan kompresidf (compressive strength). Pengerutan pada saat pengerasan (shrinkage) Kelarutan (solubility) Hidrasi dan dehidrasi Waktu pengerasan (setting time) Adhesive Wetting ability Biokompabilitas
  • 5.  Lesi erosi servikal  Sebagai bahan perekat (lutin agents)  Digunakan sebagai base atau liner dibawah tambalan kompisit resin  Sebagai base yang berikatan secara kimiawi dibawah restorasi amalgam  Untuk meletakkan orthodontic brackets  Sebagai fissure sealant karena adanya pelepasan fluor  Semen glass ionomer yang diperkuat dengan logam  Restorasi gigi susu  Untuk merawat dengan segera pada pasien yang mengalami trauma fraktur
  • 6.  Tidak dianjurkan untuk digunakan pada kavitas dalam tanpa menggunakan pelapis kalsium hidroksida  Lesi erosi yang dangkal  Tidak dapat digunakan bilamana control atas kekeringan daerah kerja tidak terjamin  Restorasi kelas IV
  • 7. Kelebihan GIC Dapat melepas fluor yang sangat berperan sebagai antikaries Bersifat biokompatibilitas terhadap jaringan (tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh) Melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah secara kimia Estetik baik Tahan terhadap asam
  • 8. Kekurangan GIC − Kekuatannya lebih rendah dibandingkan bahan tambal lain sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar − Warna tambalannya lebih opaque − Tambalan ini lebih mudah aus dibanding tambalan lain
  • 10. Definisi ART adalah prosedur klinik tanpa menggunakan bur gigi, water spray, atau anastesi. Tindakan berupa ekskavasi jaringan karies gigi secara manual dan restorasi kavitas gigi dengan semen yang melepas fluor (Shen,2003.)
  • 11. Indikasi ART  Kavitas yang mencapai email dan dentin dan tanpa kelainan jaringan pulpa  Kavitas tersebut memungkinkan untuk dirawat dengan hand instrument
  • 12. Kontraindikasi ART 1. Pulpa gigi terbuka 2. Adanya rasa sakit yang lama dan mungkin terjadi inflamasi pulpa/pulpitis kronik 3. Terdapat kavitas karies yang tersembunyi yang tidak dapat diakses oleh instrumen tangan sehingga harus di bur Kavitas yang sudah ada abses atau fistula Gigi di permukaan proksimal dan pit bukal
  • 13. Instrumen(alat)Kaca mulut Sonde Pinset Ekskavator Dental hatchet carver Mixing pad (Spatula dan glass slab) Enamel acces cuter Senter Bahan Cotton rool Cotton pellet Powder dan liquid GIC Dentin conditioning Protelium jelly
  • 14. Keuntungan ART  Mudah didapat dan relatif mudah karena menggunakan teknik manual  Dapat digunakan di tempat terpencil yang tidak tersedia listrik  Dapat meminimalisir penggunaan anastesi lokal  Adhesi kimia GIC mengurangi pemotongan jaringan gigi untuk retensi bahan restoratif .  Pelepasan fluoride dari GIC yang mencegah karies sekunder dan mungkin meremineralisasi dentin yang karies
  • 15. Next...  Mengkombinasikan perawatan dan penyembuhan dalam 1 prosedur Mudah direparasi jika terdapat kecacatan  Biaya nya murah  Memudahkan masyarakat yang tidak bisa menjangkau layanan kesehatan  Instrumen sederhana  Efektif untuk komunitas (bakti sosial)
  • 16. Kerugian ART  Belum terdapat restorasi ART yang tahan lama.  Teknik yang ditetapkan belum diasuransikan untuk kesehatan gigi dan mulut  Penggunaan hand instrument dapat menimbulkan kelelahan.  Pencampuran manual memungkinkannya tidak sesuai standart
  • 17. AplikasiART 1.Filling (1 permukaan) : gigi decidui & permanent 2.Terutama untuk gigi yang rentan karies 3.Treatmen untuk lansia , pasien dengan gangguan physical dan mental, atau pasien yang takut akan rasa sakit yang ditimbulkan pada saat dilakukan restorasi. PrinsipART 1.Jaringan karies dibuang dengan instrument tangan saja 2.Merestorasi kavita dengan bahan restorasi yeng melekat pada gigi. 3.Bahan yang digunakan untuk merestorasi gig pada ART, yaitu glass ionomer semen.
  • 18. Prosedur ART o Isolasi daerah kerja o Preparasi atau mempersiapkan kavitas atau pembuangan jaringan karies. Setelah itu dibersihkan dan dikeringkan
  • 19. Next... o penumpatan gigi dengan glass ionomer. o Keuntungan dan kerugian ART
  • 20. Manipulasi ART  Isolasi daerah kerja dengan kapas gulung untuk mengasorbsi saliva  Bersihkan permukaan gigi yang akan dirawat menggunakan kapas alkohol, lalu keringkan  Perluas daerah lesi dengan ekskavator. Jaringan karies dibersihkan dengan ekskavator sampai tidak ada lagi dentin yang lunak, lalu bersihkan dan keringkan kavitas.  Bersihkan kavitas dengan dentin conditioner, kemudian bilas dengan kapas basah dan keringkan.
  • 21. Next...  Campurkan GIC sesuai takaran pabrik, lalu masukkan adonan tersebut ke dalam kavitas hingga penuh  Tekan menggunakan jari yang memakai gloves
  • 22. Next..  Hilangkan kelebihan material menggunakan carver Lapisi dengan varnish  Instruksikan pasien untuk tidak makan selama 1 jam
  • 23. Keberhasilan ART  Bahan yang digunakan  Operator yang terlatih  Luasnya karies  Tingkat keberhasilan teknik ART tinggi apabila diaplikasikan pada permukaan tunggal atau dua permukaan kecil
  • 24. Kegagalan prosedur ART Steffen mengemukakan bahwa kegagalan dari ART terjadi akibat material yang digunakan, operator pelaksana dan teknik pelaksanaan, flow rate dan konsistensi bahan yang digunakan. Operator harus memahami indikasi ART,pembersihan karies dengan benar,pengeringan kavitas, pemakaian kondisioner,pengadukan material, dan insersi material ke dalam kavitas.
  • 25. Daftar pustaka oAnnusavice, K. J. 2004. Philips Buku Ajar Ilmu Kedokteran Gigi Edisi 10. EGC: Jakartahttp://yukiicettea.blogspot.com/2010/07/biomaterial-semen-ionomer- kaca.html oDavidovich, E, dkk. 2007. Surface antibacterial properties of glass ionomer cements used in atraumatic restorative treatment. JADA (138) : 1347-1352 oPowers, J. M., and Sakaguchi, R. L. 2006. Craig’s Restorative Dental Materials. Mosby Elseiver: St. Louis oKennedy D.B; 1992; Konservasi Gigi Anak; Buku Kedokteran EGC; Jakarta oNeordin Ali; 2001; Semen Glass Ionomer Alernatif Pengganti Amalgam;Jurnal PDGI, Edisi khusus ke -51; Fakultas Kedokteran Gigi; Universitas Indonesia oPickhard H.M; 2000; Manual Konservasi Restorative; Widya Medika Jakarta oRoberson T.M; 2002; ART & Science of Opertive Dentinstry,Fourth Edition;University of North Carolina; Philadelphia oSongpaisan Y, Phantumvanit P; 1999;Autraumatic Restorative Treatment and Material for Board Application in Developing Countries; Faculty of dentinstry,Thammasat Uniniversity Thailand oSmith, D.C;1990; Composition and Charactristic of Glass Ionomer Cement, JADA (120), Januari oSuharsono Hartini Edit;1997; Perawatan Restorasi Atraumatic; jurnal Kedokteran Gigi; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia