1. MODEL-MODEL BELAJAR DAN RUMPUN MODEL MENGAJAR
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Sudah bertahun-tahun para ahli meneliti dan menciptakan berbagai macam pendekatan mengajar.
Salah satunyadikembangkanolehparaahli di bidang pembelajaran,menelaahbagaimana pengaruh
tingkahlakumengajartertentuterhadaphasilbelajarsiswa. Berdasarkanpenelitianyangdilakukan
oleh Joyce dan Weil (1996) dan Joyce, Weil, dan Shower (1992), setiap pendekatan yang ditelitinya
dinamakan model pembelajaran, meskipun salah satu dari beberapa istilah lain digunakan seperti
strategi pembelajaran, metode pembelajaran, atau prinsip pembelajaran.
Setiap model pembelajaran memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit
berbeda. Setiap pendekatanmemberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan
pada sistem sosial kelas. Arends (1997), dan para pakar pembelajaran lainnya berpendapat bahwa
tidak ada model pembelajaran yang lebih baik daripada model pembelajaran yang lain. Guru perlu
menguasai dan dapat menerapkan berbagai model pembelajaran, agar dapat mencapai tujuan
pembelajaranyangberanekaragamdanlingkunganbelajaryangmenjadi ciri sekolahpadadewasaini.
Menguasai sepenuhnya model-model pembelajaran yang banyak diterapkan merupakan proses
belajar sepanjang hayat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model belajar itu dan apa saja tipe model belajar?
2. Apakah yang dimaksud dengan rumpun model mengajar?
C. Tujuan
1. Mengatahui apa itu model belajar dan tipe model belajar.
2. Mengetahui apa itu rumpun model mengajar dan bagaimana penerapannya.
PEMBAHASAN
A. MODEL-MODEL BELAJAR
Belajar Kolaboratif
1. Hakikat Belajar Kolaboratif
Dua unsur yang penting dalam belajar koaboratif adalah (1) adanya tujuan yang sama dan (2)
ketergantungan yang positif.
Pertama ,dalam mencapai tujuan tertentu siswa bekerja ama dengan teman untuk menentukan
strategi pemecahanmasalahyangditugaskanolehguru.Duaorangsiswaatausekelompokkecil siswa
berdiskusi untuk mencari jalan keluar ,menetapkan keputusan bersama.Diskusi para pelajar
menimbulkanperasaanbahwapersoalan yang sedang didiskusikan bersama adalah milik bersama.
Kedua ,ketergantungan yang positif maksudnya adalah setiap anggota kelompok hanya dapat
berhasil mencapai tujuan apabila seluruh anggota bekerja sama.Dengan demikian ,dalam belajar
kolaboratif ketergantungan individu sangat tinggi.Ketergantungan individu dapat dibantu dengan
sejumlah cara ,antara lain :
2. a. Beri peran khusus setiap anggota kelompok untuk memainkan peran sebagai
pengamat,pengklarifikasi,perekam dan pendorong.
b. Bagilahtugasmenjadi sub-subtugasyangdiperlukanuntukmelengkapikeberhasilantugas.Setiap
anggota diberi suatu subtugas.Hasilnya kemudian diputuskan bersama.
Prinsip-Prinsip Belajar Kolaboratif :
a. Mengajarkanketerampilankerjasama,mempraktikkandanbalikandiberikandalamhalseberapa
baik keterampilan-keterampilan digunakan.
b. Kegiatan kelas ditingkatkan untuk melaksanakan kelompok yag kohesif.
c. Individu-individu diberi tanggungjawab untuk kegiatan belajar dan perilaku masing-masing.
2.Manfaat Belajar Kolaboratif
a. Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok karena interaksi dalam kelompok merupakan
faktor berpengaruh terhadap penguasaan konsep.
b. Pelajar belajar memecahkan masalah bersama dlam kelompok.
c. Memupuk rasa kebersamaan antarsiswa,setiap indivdu tidak dapat lepas dari kelomponya
,mereka perlu mengenali sifat,pendapat yang berbeda dan mampu mengelolanya.
d. Eningkatankeneranianmemunculkanide ataupendapatuntukpemecahanmasalahbagi setiap
individu yang diarahkan untuk mengajarkan aatau memberi tahu kepada teman kelompoknya jika
mengetahui dan menguasai permasalahan.
e. Memupukrasa tanggung jawabindividudalammencapai suatutujuanbersamadalambekerja
agar tidak terjadi tumpang tindih atau perbedaan pendapat.
f. Setiap anggota memiliki dirinya sebagai milikkelompok yang merasa memiliki tanggung jawab
karena kebersamaan dalam belajar menyebabkan mereka juga sangat memperhatikan kelompok.
Belajar Kuantum
1.Hakikat Belajar Kuantum
Model belajar ini muncul untuk menangglangi masalah yang paling sukar di sekolah,yaitu
“kebosanan”.Istilah kuantum secara harfiah berarti “kualitas sesuatu”,mekanis (yang berkenaan
dengan gerak).Kuantum mekanis merupakan suatu studi tentang gerakan-gerakan partikel-partikel
subatomic(Shelton,1999).Quantumlearningmerupakan seperangkat metode dan falsafah belajar.
Quantum Learning baerakar dari upaya Lozanov dengan eksperimennya tentang
suggestopedia.Prinsipnyabahwasugesti dapatmempengaruhi hasil belajardansetiapdetail apapun
memberikan sugesti positif atau negatif.Beberapa teknikyang digunakan untuk memberikansugesti
positif adalah sebagai berikut :
3. a. Mendudukkan siswa secara nyaman.
b. Memasang musik latar didalam kelas.
c. Meningkatkan partisipasi individu.
d. Menggunakan poster untuk memberikan kesan besar sambil menunjukkan informasi.
e. Menyediakan guru-guru yang terlatih dalam seni pembelajaran sugesti.
2.Prinsip-prinsip Belajar Kuantum
a. Segalanyaberbicara,segalasesuatu,lingkungankelashinggabahasatubuhguru,dari kertasyang
dibagikan sampai rancangan pembelajaran,semuanya mengirim pesan tentang belajar.
b. Segalanyabertujuan,semuayangterjadidalampengubahanmempunyaitujuan,yaituparasiswa
mengembangkan kecakapan dalam mata pelajaran.
c. Berkatdari pengalaman,prosesbelajarsalingbaikterjadiketikasiswatelahmengalami informasi
sebelum memperoleh label untuk sesuatu yang dipelajari.
d. Hargai setiap usaha,belajar mengandung risiko,belajar berarti melangkah ke luar dari
kenyamanan,saat siswa mengambil langkah ini,mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan
dan kepercayaan dirinya.
e. Rayakan setiapkeberhasilan,perayaanmemberikanumpanbaliktentangkemajuanbelajardan
meningkatkan asosiasi emosi yang positif.sebagai guru,kita layak menanampakbibit kesuksesan dan
selalu menghubungkan belajar dengan perayaan karena perayaan membangun keinginan untuk
sukses.
3. Manfaat Belajar Kuantum
a. Suasana kelas menyenangkan sehingga siswa bergairah belajar.
b. Siswadapatmemanfaatkansegalasesuatuyangadadi sekelilingnyasebagaipendorongbelajar.
c. Siswa belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing.
d. Apa pun yang dilakukan oleh siswa sepatutnya dihargai.
Belajar Kooperatif
1. Hakikat Belajar Kooperatif
Kooperasi berarti bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tujuan.dalam kegiatan
kooperatif,seseorangmencari hasil yangmenguntungkanbagi dirinyadanmenguntungkanpulabagi
seluruh anggota sekelompok.belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok
kecil sehingga siswa bekerja bersama untuk memasimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan anggota
yang lain.
2. Prinsip Belajar Kooperatif dan Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif
Prinsip Dasar Dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif
4. Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam
kelompoknya.
b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota
c. Kelompok mempunyai tujuan yang sama.
d.Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompoknya.
e.Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
f.Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk
belajar bersama selama proses belajarnya.
g.Setiapanggotakelompok(siswa) akandimintamempertanggungjawabkansecaraindividual materi
yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Sedangkan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
a. Siswadalamkelompoksecarakooperatifmenyelesaikanmateri belajarsesuaikompetensidasar
yang akan dicapai.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat
kemampuantinggi,sedangdanrendah.Jikamungkinanggotakelompokberasaldari ras,budaya,suku
yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
c. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.Dalam
pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling
berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis,saling menyampaikan pendapat, saling memberi
kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan
peranan diri sendiri maupun teman lain
Perbedaan antara belajar kooperatif dengan belajar kelompok dapat dilihat dalam tabel berikut :
Belajar Kooperatif
Belajar Kelompok
Memiliki beragam model dan teknik
Hanya memiliki satu model yaitu beberapa siswa tergabung dalam satu kelompok
Memiliki struktur,jumlah,dan teknik tertentu
Memiliki satu cara yaitu menyelesaikan tugas tertentu bersama-sama
Mengaktifkan semua anggota kelompok untuk berperan serta dalam penyelesaian tugas tertentu
Menimbulkan gejala ketergantungan antaranggota kelompok
Bbelajar kooperatif menggalang potensi sosialisasi diantara anggotanya
Sangat tergantung dariniat baik setiap anggota kelompok
5. 3.Manfaat Belajar Kooperatif
a. Meningkatkan hasil belajar pelajar.
b. Meningkatkan hubungan antar kelompok.
c. Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar.Belajar kooperatif dapat membina sifat
kebersamaan ,peduli satu sama lain.
d. Menumbuhkan ealisasi kebutuhan pelajar untuk belajar berpikir.
e. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan.
f. Meningkatkan perilaku dan kehadiran dikelas.
g. Relatif murah karena tidak memerlukan biaya khusus utuk menerapkannya.
4.Keterbatasan Pembelajaran Kooperatif
a. Memerlukan waktu yang cukup bagi setiap siswa untuk bekerja dalam tim.
b. Memerlukan latihan agar siswa terbiasa belajar dalam tim.
c. Model belajarkoopertifyangditerapkanharussesuaidenganpembahasamateri ajar,materiajar
harus dipilih sebaik-baiknya agar sesuai misi belajar kooperatif.
d. Memerlukan format penilaian belajar yang berbeda.
e. Memerlukankemampuankhususpadaguruuntukmengkajiberbagaiteknikpelaksanaanbelajar
kooperatif.
Belajar Tematik
1. Hakikat Belajar Tematik
Belajar tematik didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dirancang sekitar ide pokok
(tema),dan melibatkan beberapa bidang studi (mata pelajaran) yang berkaitan dengan
tema.Pendekatanini dilakukanolehgurudalamusahanyauntukmenciptakankonteksdalamberbagai
jenispengembanganyangterjadi sehinggaapayangdipelajari ataudibahasdisajikansecara utuhdan
menyeluruh,bukan bagian-bagian dari satu konsep yang utuh.Pappas (1995) mengatakan bahwa
pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang digunakan guru untuk mendorong partisipasi
aktif pelajardalamkegiatan-kegiatan yangdifokuskanpadasuatu topikyangdisukaipelajardandiilih
untuk belajar.
2.Prinsip Belajar Tematik
Belajartematikmenggunakantemasentral dalamkegiatanbelajaryangberlangsung.Semuakegiatan
belajardipusatkansekitartematersebut.Meinbach(1995) mengatakanbahwapembelajarantematik
mengombinasikan struktur,urutan,dan strategi yang diorganisasikan dengan baik.Kegiatan-
kegiatan,bacaan,dan bahan-bahan digunakan untuk mengembangkan konsep-konsep tertentu.
Para ahli mengansumsikan bahwa belajar tematik merupakan suatu cara untuk mencapai
kepertaduan kurikulum.Meinbach (1995) mengatakan dalam pembelajaran bahasa,unit tematik
6. merupakan suatu epitome (kerangka isi) pembelajaran bahasa secara keseluruhan
(membaca,menulis,menyimak dan berbicara).Pappas (1995) mengatakan bahwa belajar tematik
mencerminkan pola-pola berpikir ,tujuan dan konsep-kosep umum bidang ilmu.
3.Karakteristik Pembelajaran Tematik
a. Memberikan pengalaman langsung dengan objek-objek yang nyata bagi pembelajar untuk
menilai dan memanipulasinya.
b. Menciptakan kegiatan dimana anak meggunakan semua pemikirannya.
c. Membangun kegiatan sekitar minat-minatumum pembelajar.
d. Membantupembelajarmenegembangkanpengetahuandanketerampilanbaruyangdidasarkan
pada apa yang telah mereka ketahui dan kerjakan.
e. Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang menghubungkan semua aspek perkembangan
kognitif ,emosi ,sosial dan fisik.
f. Mengakomodasi kebutuhan pebelajar untuk bergerak dan melakukan kegiatan fisik ,interaksi
sosial ,kemandiriandan harga yang positif.
g. Memberikan kesempatan bermain untuk menerjemahkan pengalaman dalam pengertian.
h. Menghargai perbedaanindividu,atarbelakangbudaya,danpengalamandi keluargayangdibawa
pebelajar ke kelasnya.
i. Menemukan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarga pebelajar.
4.Perlunya Pembelajaran Tematik
a. Padadasarnya siswaSDkelasawal memahami suatukonsepsecarautuh,global ,tematis,makin
meningkatnya kecerdasan dan makin terperinci serta spesifik pemahamannya terhadap konsep
tertentu.
b. Siswa SD kelas awal mengembnagkan kecerdasannya secara komprehensif ,semua unsur
kecerdasan ingin dikembangkannya sehinnga muncul konsep pentingnya multiple intelligent utuk
dikembangkan.
c. Kenyataan hidup sehari-hari menampikan fakta yang utuh dan teatis.
d. Ada konteksnya.
e. Guru Sd adalah guru kelas ,akan lebih mudah mengajar satu konsep secra utuh.
5.Manfaat Belajar Tematik
a) Dengan menggabungkan kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi
penghematan,karena tumpang tindih materi dapat di kurangi bahkan dihilangkan.
b) Siswamampumelihathubunganyangbermaknasebabisi/materisebagaisaranaataualatbukan
tujuan akhir.
c) Pembelajarn menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan
materi yang tidak terpecah- pecah.
7. d) Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik
dan meningkat.
B. RUMPUN MENGAJAR
1. Rumpun Model Sosial
Model pembelajaran sosial (Sosial Famly) menekankan pada usaha mengembangkan kemampuan
peserta didik agar memiliki kecakapan untuk berhubu-ngan dengan orang lain sebagai usaha
membangunsikappesertaddikyangdemokratisdenganmenghargai setiapperbedaandalamrealitas
social. Inti dari model sosial ini adalah konsep “synergy” yaitu energy atau tenaga yang terhimpun
melalui kerjasama sebagai salah satu fenomena kehidupanmasyarakat. Dengan menerapkan model
sosial pembelajaran diarahkan pada upaya melibatakn peserta didik dalam menghayati, mengkaji,
menerapkandanmenerimafungsi danperansocial.Model sosial ini dirancanguntukmemanfaatkan
fenomena kerjasama, membimbing peserta didik mendefinisikan masalah,mengeksplorasi berbagai
cakrawalamengenai masalah, mengumpukandatayangrelevan,danmengembangkansertamenguji
hipotesis. Karena itu guru seyogyanya mengorganisasikan belajar melalui kerja kelompok dan
mengarahkannya.
Jenis model pembelajaran
a. Partner in learning / kerja kelompok
Model ini dirancanguntukmemberikanbimbingankepadasiswauntukmendefinisikan/menemukan
masalah, menggali berbagai pandangan terhadap masalah, dan belajar bersama untuk menguasai
informasi, ide, dan keterampilan yang secara simultan mengembangkan kompetensi.
b. Jurisprudential
Model ini dirancang untuk melatih kemampuan mengolah informasi dan menyelesaikan isu
kemasyarakatan dengan kerangka acuan atau cara berfikir jurisprudential (ilmu tentang hukum-
hukum manusia).
c. Role Playing (bermain peran)
8. Model ini dirancang untuk mengajak siswa dalam menyelidiki nilai-nilai pribadi dan sosial melalui
tingkahlakumerekasendiri dannilai-nilai yangmenjadi sumberdari penyelidikanitu.Bermainperan
juga membantu siswa mengumpulkan dan menata informasi mengenai isu-isu sosial,
mengembangkanrasaempati kepadateman,danmengembangkanketerampilan-keterampilansosial
siswa.
d. Kepribadian dan Gaya Belajar
Dalammodel ini dikemukakanadanyagayabelajarpembelajardanguruyakinbahwasemuaitudapat
berkembang.Perkembangandapatterjadi sercraoptimal apabilalingkunganmenyediakancarakerja
konseptual yang diperlukan untuk kebutuhan konseptual seseorang.
2. Rumpun Model Pemprosesan Informasi
Model-modelpembelajarandalamrumpunini bertitiktolakdari prinsip-prinsippengolahaninformasi
yaitucara-caramanusiamenanggapi rangsangandari lingkungan,mengorganisasikandata,mengenali
masalah dan mencoba mencari solusinya, serta mengmebangkan konsep-konsep dan bahasa untuk
menangani masalah tersebut. Model dalam rumpun ini berhubungan dengan kemampuan
pemecahan masalah, kemampuan intelektual secara umum, dan penekanan konsepserta informasi
yang berasal dar disiplin ilmu secara akademis.
Jenis mode-model pembelajaran yang termasuk rumpun pengolahan informasi:
a) Berfikir Induktif
Model ini merupakan cara belajar pebelajar untuk mendapatkan dan mengorganisasikan informasi
,serta menciptakan dan menguji hipotesis yang mendeskripsikan hubungan diantara serangkaian
data.Model ini dapat digunakan untukberbagai jenis kurikulum secara luas dan dengan pebelajar
semua umur misalnya studi tentang masyarakat ,bangsa ,dan sejarah yang memerlukan belajar
konsep.
b) Pencapaian Konsep
Model ini memberikancarayangefektifuntukpenyajianinformasi yangterorganisasi dantopik-topik
yang berskala luas kepeda pebelajar pada setiap tahap perkembangan.
c) Latihan Inkuiri
Dirancang untukmelibatkansiswaberpikirsebab-akibatdanmelatihmengajukanpertanyaansecara
lancar dan tepat.
d) Mnemonik
Mnemonik merupakan suatu strategi unuk mengingat dan maneasimilasi informasi. Guru dapat
menggunakan mnemonik untuk membimbing penyajian materi. Disini guru mengajar dengan suatu
cara sehingga pembelajar dapat dengan mudah menyerap informasi.
e) Sinektik
9. Model ini dirancang untuk membantu pembelajar memecahkan masalah dan menulis kegiatan-
kegiatan serta menambahkan pandangan – pandangan baru pada topik-topik dari suatu bidang ilmu
yang luas.
f) Pengorganisasian Awal
Model ini dirancanguntuk memberikanstrukturkognitif kepadapembelajaruntukmemahamimateri.
3. Rumpun Model Personal
Model-model pembelajaran yang tergolong rumpun ini menekankan pada pengembanganpribadi.
Model-model ini menekankan pada proses membangun /mengkonstruksi dan mengorganisasi
realiata,yangmemandangmanusiasebagai pembuatmakna.Seringkali,model-model pembelajaran
rumpun ini memberikan banyak perhatian pada kehidupan emaosional. Fokus model pembelajaran
ditekankan untuk membantu individu dalam mengembangkan hubungan produktif dengan
lingkungannya dan untukmelihat dirinya sendiri.
Jenis-jenis rumpun model personal
1. Pengajaran Nondirectif
Model ini menekankan pada kemitraan antara siswa dan guru. Guru berusaha membantu siswa
memahami perannya dalam pendidikan mereka sendiri. Pada kesempatan untuk mencapai tujuan ,
guru menyediakan informasi tentang seberapa jauh kemajuan yang dicapai dan membantu
pembelajar memecahkan masalah.
2. Peningkatan Harga Diri
Guru menggali prinsip-prinsip yang dapat membimbing kegitan-kegiatan kerjasama dengan
pembelajar untuk meyakinkan dan memberikan gambaran tentang pribadi si pembelajar sebaik
mungkin.
4. Rumpun Model Sistem Perilaku
Semuamodel pembelajaranrumpunini didasarkanpadasuatupengetahuanyangmengacupadateori
perilaku, seperti teori belajar perilaku, teori belajar sosial, modifikasi perilaku, atau perilaku terapi.
Model-model pembelajaran rumpun ini mementingkan penciptaan lingkungan belajar yang
memungkinkan manipulasi penguatanperilaku secara efektif sehingga terbentukpola perilaku yang
dikehendaki.
Jenis-jenis rumpun model sistem perilaku
1. Belajar Tuntas dan Pembelajaran Terprogram
Aplikasi teori sistemperilakuuntuktujuanakademiktanpakdalambentukyangdisebutbelajartuntas
atau masterylearning.Pertama,materi yangdipelajaridipecahmenjadiunit-unitdari yangsederhana
sampai ke komlpeks.Pembelajarmengerjakanbagiandemi bagiandengancara maju berkelanjutan.
10. 2. Pembelajaran langsung
Pernyataan tujuan pembelajaran disampaikan secara langsung kepada siswa, serangkaian kegiata
yang jelasberkaitan dengan tujuan , monitoring yang cermat dari kemajuan – kemajuan belajar,
balikan tentang hasil belajar serta taktik-taktik unk penilaian yang lebih efektif dikaitkan dengan
serangkaian panduan untuk memperoleh kegiatan belajar.
3. Belajar Melalui simulasi : Latihan dan Latihan Mandiri
Dua jenis latihan pendekatan dikembangkan dari teori perilaku kelompok cybernetic (cabang
psikologi). Menurut prinsip ini, semua perilaku manusia melibatkan suatu pola gerak yang tampak.
Perilaku tersebut meliputi perilaku yang tidak terlihat, seperti berpikir dan perilaku yang tampak.
Dalam situasi tertentu,individuakanmemodifikasi perilakunyasesuai denganmasukanyangmereka
terima dari lingkungan. Mereka akan menata perilakunya dan pola-pola responnya sesuai dengan
masukan-masukandarilingkungan.Perangurudalammodel ini sebagaifasilitatordanmelaluisimulasi
siswa, guru hendaknya mempertahankan perannya sebagai pendukung sikap-sikap siswa yang
diperankannya.
11. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam proses belajar tenyata terdapat bermacam-macam model belajar, sesuai dengan materi yang
akan disampaikan inilah yang perlu diketahui oleh pendidik, dalam hal ini seorang guru untuk
memperoleh hasil yang maksimal dalam belajar.
Disaamping itu ada rumpun model mengajar yang lebih menekankan pada cara membelajarkan
sebuah materi terhadap siswa.
Saran
Model belajardan rumpun model pengajaransangatlahpentingdalaamduniapendidikankarenaini
menyangkut berhasil atau tidaknya pembelajaran yang disampaikan.
Olehkarena itubagi calon pendidikataupunyangsudah memiliki anakdidikperlumengetahui serta
memraktekannya dalam proses belajar.