Dokumen tersebut membahas hasil survei status gizi balita di Kota Pontianak tahun 2022. Prevalensi stunting, berat badan kurang, dan kurus masih tinggi di beberapa kelurahan. Faktor penyebabnya antara lain praktek menyusui dan pemberian MP-ASI yang kurang baik, pola makan yang kurang seimbang, dan pemantauan pertumbuhan yang kurang memadai."
1. DISEMINASI HASIL SURVEY PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA
INTERVENSI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTINGTERINTEGRASI
KOTA PONTIANAKTAHUN 2022
Oleh :
dr.Saptiko,M.Med,PH
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA
PONTIANAK
2. Percepatan Penurunan Stunting
dalam RPJMN 2020 - 2024
Prevalensi Stunting pada
Balita (%)
27,7
(SSGBI, 2019)
14
(2024)
Prevalensi Wasting 10,2 7
(kurus) pada Balita (%) (Riskesdas, 2018) (2024)
“Lima tahun ke depan, Bappenas
minta, targetnya 19%.
Saya masih tidak mau. Saya
ngotot 14%.”
Presiden Joko Widodo
*) Disampaikan pada Kompas100 CEO Forum 28 November 2019
Dalam RPJMN 2020-2024, upaya percepatan penurunan stunting
menjadi salah satu dari:
• Proyek Prioritas: Penurunan Stunting
• Major Project: Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting
Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024
Baseline Target
37,20
30,80
27,67
25,84
19,00
14,00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Capaian Bussiness as Usual
Skenario Kebijakan Target 14%
(2024)
Tren Stunting Balita 2013-2019 dan Target 2024
1,3%/tahun
1,7%/tahun
2,7%/tahun
Rata-rata
Penurunan
Target 2024: penurunan
2X lipat dari Tren Saat Ini
Perlu Kerja Keras
Tren % Penurunan Stunting di Negara Lain*
2%/tahun (2005-2015)
Peru Vietnam
0,8%/tahun (2000-2015)
*World Bank (2017)
5. Besaran masalah gizi balita Kota Pontianak,
PSG DINKES KOTA PONTIANAK 2016 – 2022, e-ppgbm 2020
KETERANGAN
HIJAU : BAIK
BIRU : MASALAH RINGAN
KUNING : MASALAH SEDANG
MERAH : MASALAH BERAT
Indikator
Prevalensi
2016 2017 2018 2019 2020* 2021 2022
BB/U (Kurang+Buruk) 9,8 8,6 15,5 12,5 7,05 9,6 14,69
TB/U (Pendek+Sangat
pendek)
17,6 22,3 22,1 17,4 8,73 12,4 15,8
TB/U (Pendek+Sangat
pendek) (BADUTA)
21,7
1
20,6
2
14,7 9,7 11,4
BB/TB (Kurus+Sangat
kurus)
3,3 4,4 5,8 6,9 3,5 5,2 7,74
6. PREVALENSIGIZI KURANG (WASTING) PADA BALITA (BB/TB)
Sumber : Survey PSG Dinkes 2022
WASTING menggambarkan kondisi
kekurangan gizi akut.Apabila dibiarkan
menjadi GIZI BURUK;
BANSIR DARAT terkategori punya
masalah gizi kurang BERAT
IRISANWASTING & STUNTING : ::
SUNGAI BELIUNG, PARITTOKAYA,
BANSIR DARAT, BANJAR SERASAN,
KOTABARU, BML, SIANTAN HULU
KETERANGAN
HIJAU : BAIK
BIRU : MASALAH RINGAN
KUNING : MASALAH SEDANG
MERAH : MASALAH BERAT
7. BERAT BADAN KURANG (UNDERWEIGHT)
erat kaitan nya dengan WEIGHT FALTERING
PROSES WEIGHT FALTERING menjadi
STUNTING : Kenaikan berat badan yang
tidak adequat (weight faltering) dilanjutkan
dengan penurunan fungsi kognitif dan
pertumbuhan linier terhambat menjadi
stunted (pendek)
Mencegah stunting dimulai dari mencegah
weight faltering terjadi pada balita
7 KELURAHAN memiliki Masalah Berat
Badan Kurang BERAT (BELIUNG, BD,
SAIGON, BANJAR,TAMBELAN, S.HULU,
SJD)
PREVALENSI BERAT BADAN KURANG (UNDERWEIGHT) PADA BALITA (BB/U)
Sumber : Survey PSG Dinkes 2022
KETERANGAN
HIJAU : BAIK
BIRU : MASALAH RINGAN
KUNING : MASALAH SEDANG
MERAH : MASALAH BERAT
8. PREVALENSI ANGKA STUNTING BALITA ,PER KELURAHAN KOTA PONTIANAK (2022, 2021)
Sumber : Survey PSG Dinkes
Pontianak (2022, 2021)
KELURAHAN DENGAN TREN NAIK
• BELIUNG,
• S.HULU,
• BANSIR DARAT,
• BANJAR SERASAN,
• KOTABARU,
• SUNGAI JAWI LUAR,
• SUNGAI JAWI,
• SUNGAI JAWI DALAM,
• BML,
• PARITTOKAYA,
• BMD,
• AKCAYA,
• BATULAYANG,
• DARAT SEKIP,
• TANJUNG HULU,
• BANSIR LAUT
9. Perkembangan Angka Stunting Balita Per Kecamatan
Kota Pontianak (2019, 2021, 2022)
Sumber : Survey PSG Dinkes Pontianak
12. Karakteristik balita stunting 2022 Survey PSG
Jumlah kasus stunting balita : 827
BAYI (0-5 BULAN) : 46
BALITA (6-59 BULAN) : 781
20.1
40.9
1.6 4.6
17
5.2
8.7
0
10
20
30
40
50
Tamat
SMP
Tamat
SMA
Tidak
Sekolah
Tidak
Tamat
SD
Tamat
SD
Tamat
D1-D3
Tamat
sarjana
PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA
42.10
29.10
5.8
15.4
1.6 1.5 2.2
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
PEKERJAAN KEPALA KELUARGA
13. Perilaku Kunci RT 1000 HPK : Praktek PemberianASI pada Bayi usia 0 - 5
bulan STUNTING
30,4% tidak IMD
(survey PSG Dinkes Ptk, 2021)
BAYI STUNTING (0-5 bln)
26,1% dalam 24 jam
terahir tidak ASI
(survey PSG Dinkes Ptk, 2021)
69.6
30.4
ya tidak
73.9
26.1
YA TIDAK
14. Perilaku Kunci RT 1000 HPK : Praktek PemberianASI & MP-ASI pada
balita 6-59 bln STUNTING
27.3
48.4
1.9 1.8 1.4 5.4 6.7 3.3 3.8
0
10
20
30
40
50
60
JENIS MP-ASIYG DIKONSUMSI
jenis MP-ASI yang sering
dikonsumsi: Bubur
Tepung/bubur Saring/nasi
dihaluskan -> KURANG
PROTEIN HEWANI,
MENINGKATKAN RISIKO
ANEMIA
55.5
44.5
USIA DISAPIH
0-23 Bulan 24-59 Bulan
Lebih dari 50% sampel balita
stunting sudah disapih saat
usia nya belum dua tahun
40.4
57.8
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
YA TIDAK
MASIH DIBERI ASI
Lebih dari 50% sampel balita
stunting sudah tidak diberi
ASI
15. Perilaku Kunci RT 1000 HPK : Praktek Pemberian
Makan Balita sampel
Dari 2 bayi usia 6 bln, 1
diantara nya tidak lulus ASI
Eksklusif 6 bln
(Persentase bayi lulus ASI 6
bulan adalah 57,5%) (Dinkes
Pontianak, sept 2021)
81,73% bayi baru lahir
mendapatkan IMD (Dinkes
Pontianak, sept 2021)
81,73%
Pola Makan Balita : karbohidrat
disertai lauk dan sayur (Sumber :
Survey PSG Dinkes Pontianak 2021)
Frekuensi makanan utama
Balita (Sumber : Survey PSG Dinkes
Pontianak 2021)
2.7
21.4
75.8
1 kali sehari 2 kali sehari
3 kali sehari
16. Perilaku Kunci RT 1000 HPK : Konsumsi suplemen
VitaminA
Konsumsi suplementasiVitaminA pada balita sampel
menurut Kelurahan tahun 2021 (Sumber : Survey PSG
Dinkes Pontianak 2021)
SUPLEMENTASIVITA BALITA
STUNTING
• VITA BALITA (6-11
BULAN) 82,0%
• VITA BALITA ( > 12
BULAN) 90,6%
KonsumsiVitaminA pada
balita (Sumber : Survey PSG Dinkes
Pontianak 2021)
(survey PSG Dinkes Ptk, 2021)
17. Perilaku Kunci RT 1000 HPK : Pemantauan Pertumbuhan balita stunting
Pada sampel balita keseluruhan : 42,9% sampel survey
ditimbang kurang dari 4 kali dalam 6 bulan tidak sesuai SPM
• Lebih dari 50% sampel balita
stunting (53,3%) ditimbang
kurang dari sama dengan 4 kali
dalam 1 semester tidak sesuai
SPM
• 12,5% tidak pernah timbang
46.7
53.3
12.5
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
> 4 Kali ≤ 4 Kali tdk pernah
% PemantauanTum-Bang Balita Stunting
43.2
47.5 44.6
49.1
41.4
51
46.7
56.8
52.5 55.4
50.9
58.6
49
53.3
0
10
20
30
40
50
60
70
FREKUENSI PENIMBANGAN (6 BULANTERAKHIR) PER
KECAMATAN BALITA STUNTING
FREKUENSI PENIMBANGAN (6 BULAN TERAKHIR) > 4 Kali
FREKUENSI PENIMBANGAN (6 BULANTERAKHIR) ≤ 4 Kali
18. Perilaku Kunci RT 1000 HPK : Pemantauan Pertumbuhan balita stunting
tempat menimbang terbanyak balita
stunting adalah di Posyandu
65.6
29.0
5.4
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0
Posyandu
Faskes
Rumah
%Tempat Penimbangan Balita Stunting
98,3
96,9
92,1
89,0
88,1
87,8
82,5
79,5
77,5
74,4
73,1
71,7
70,9
64,5
63,1
60,8
60,0
58,1
56,1
55,9
55,5
52,0
46,7
40,7
38,7
32,1
14,0
10,59,0
4,0
0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
MARIANA
SERASAN
TANJUNG
HULU
SIANTAN
HULU
DALAM
BUGIS
TAMBELAN
SAMPIT
BENUA
MELAYU
LAUT
AKCAYA
BATULAYANG
BANSIR
LAUT
SIANTAN
TENGAH
DARAT
SEKIP
SIANTAN
HILIR
SUNGAI
JAWI
DALAM
BENUA
MELAYU
DARAT
KOTA
PONTIANAK
PARIT
TOKAYA
SUNGAI
BELIUNG
TENGAH
SAIGON
BANGKA
BELITUNG
LAUT
SUNGAI
BANGKONG
KOTA
BARU
SUNGAI
JAWI
LUAR
PAL
5
SUNGAI
JAWI
PARIT
MAYOR
BANGKA
BELITUNG
DARAT
BANSIR
DARAT
TANJUNG
HILIR
POSYANDU
Pemanfaatan Posyandu yang rendah
di: Sungai Jawi, ParitTokaya, BBD,
BD,Tanj-Hilir
19. DATA ePPGBM PONTIANAK, 2022
BADUTA
Stunting
(TB/U)
Individu yang perlu Penanganan Khusus
Balita Gizi
Kurang &
Gizi Buruk
(BB/TB)
Total JUMLAH BALITA yang diinput sebanyak 17.444Balita (by name by address) dari 56.770
(sasaran Proyeksi BPS) atau 30,7% dari sasaran Proyeksi. (per tanggal 22 November 2022)
Lokus Stunting target input sasaran balita 80% masih harus meningkatkan input
20. Faktor determinan balita stunting e-PPGBM :
agregat tk.kota (per 21 November 2022)
72,8% balita stunting pontianak belum memiliki
jaminan kesehatan
TL : kelurahan dapat mengusulkan balita
stunting untuk menjadi peserta PBI atau JKN
Sebagian besar keluarga balita stunting (75,7%)
memiliki kebiasaan merokok
TL : inovasi di tk.masyarakat utk warga agar
berhenti merokok
33,6 % balita stunting tidak diimunisasi
TL : mensyaratkan imunisasi Dasar Lengkap
maupun booster bagi balita stunting penerima
manfaat PKH
Masih ada keluarga balita stunting yang tidak
mengakses layanan sanitasi dan air bersih
Riwayat kehamilan ibu dari balita stunting :
sebagian kecil menderita Kurang Energi Kronik
Balita stunting menderita kecacingan
(persentase tidak banyak)
21. CAKUPAN LAYANAN GIZI SPESIFIK
DALAM RANGKA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
KOTA PONTIANAK 2022
22. CAPAIAN DESEMBER 2019
2019 2022 september 2024 (T)
CAPAIAN CAPAIAN TARGET
SEBELUM
LAHIR
- % BBLR 1,82% 2,3% 2,4 %
- % BUMIL KEK 13,9% 5,4% 13%
- % BUMIL ANEMIA 48,9%* 13,59% 39%
-
Konsumsi TTD PADA REMAJA
PUTRI 64,97% 47,03% 54%
- Konsumsi TTD PADA BUMIL 52,36% 70,65% 99%
-
BUMIL KEK DAPAT PMT 98,84% 78%
94%
SETELAH
LAHIR
- BAYI < 6 BLN ASI EKSKLUSIF 59,98% 65,7% 45%
- USIA 6-23 BLN DPT MP-ASI - 28,38%
-
BALITA GIZI KURANG DAPAT
PMT 96,65% 65,71% 94%
-
PEMANTAUAN TUM-BANG
BALITA - 47,05%
-
BALITA GIRUK DAPAT
TATALAKSANA GIRUK 100% 100% 100%
- IMUNISASI DASAR LENGKAP
2019
STUNTING BALITA
17,4%*
2022
STUNTING BALITA
15,8 %
2024
STUNTING BALITA 14%
ROADMAP INTERVENSI SPESIFIK KOTA
PONTIANAK, sesuai PERPRES no.72 thn 2021
23. “CEGAHSTUNTINGITUPENTING”
TerimaKasih
2017
2018
2019
2020
CATIN SIAP
BUKU SAKU
KESH CATIN
KAMPUNG
PMBA
M POSYANDU
CATIN SIAP
KAMPUNG
PMBA
M
POSYANDU
GAS BIUS
1000 HPK
KAMPUNG
PMBA
GAS BIUS
1000 HPK
CATIN SIAP
CINTA SEJATI
RUMAH RAMAH
BALITA KURUS
SAIFUL
BIMBANG
2022
TARGET 17%
CATIN SIAP
KAMPUNG
PMBA
CINTA SEJATI
RUMAH RAMAH
BALITA KURUS
RAPORT
KADER
RUMPANG
BALITA
BUKU SAKU
ASIK
SABAR
NGANTRILAH
25. Target : 10 %
Sumber : hasil PSG Kota Ptk tahun 2018
Kategori masalah : < 5% ( baik); 5 – 10% : ringan; 10,1 – 15 %: sedang,;> 15% : masalah berat
0
2
4
6
8
10
12
MARIANA
DARAT
SEKIP
KOTA
BARU
AKCAYA
TANJUNG
HULU
BENUA
MELAYU
DARAT
SIANTAN
TENGAH
SUNGAI
JAWI
LUAR
BENUA
MELAYU
LAUT
TAMBELAN
SAMPIT
SUNGAI
BANGKONG
BATULAYANG
BANSIR
DARAT
BANGKA
BELITUNG
DARAT
BANSIR
LAUT
SIANTAN
HULU
PARIT
TOKAYA
SUNGAI
JAWI
DALAM
SAIGON
PAL
5
PARIT
MAYOR
DALAM
BUGIS
SIANTAN
HILIR
SUNGAI
BELIUNG
KAMPUNG
TENGAH
TANJUNG
HILIR
SERASAN
BANGKA
BELITUNG
LAUT
SUNGAI
JAWI
KOTA
PONTIANAK
1.3
2
2
2
3.3
3.7
4
4
4.2
4.3
4.7
4.7
4.7
5.7 6
6.3
6.3
6.3
6.7
6.7
7
7.3 7.7
8.3 8.8
9.7
9.7
10
11
5.79
Prevalensi Balita WASTING (Indikator BB/TB) menurut wilayah kelurahan di
Kota Pontianak Tahun 2018
26. Sumber : Hasil PSG Kota Pontianak tahun 2018
Kategori masalah : < 20% ( baik);20 – 30 : ringan; 30,1 – 40 : sedang,;> 40 : masalah berat
27. Aplikasi Pencatatan & Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM)
REALTIME : merekam data by name by address balita dan ibu hamil
Dimaksudkan sebagai basis data untuk intervensi dan menindaklanjuti
kasus balita dan ibu hamil dengan masalah gizi
Basis data untuk perbaikan intervensi spt PMT, suplementasi gizi,
layanan air bersih, layanan sanitasi dasar, jaminan kesehatan, dll
29. PERBANDINGAN STATUS GIZI STUNTING PADA BALITA KAB/KOTA
SE-PROPINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2013, 2018 DAN 2022
Sumber : SSGI Prop
Kalbar,2021
30. Determinan Balita Stunting Menurut Kecamatan
72,8% balita stunting pontianak belum memiliki
jaminan kesehatan
TL : kelurahan dapat mengusulkan balita
stunting untuk menjadi peserta PBI atau JKN
Sebagian besar keluarga balita stunting (75,7%)
memiliki kebiasaan merokok
TL : inovasi di tk.masyarakat utk warga agar
berhenti merokok
33,6 % balita stunting tidak diimunisasi
TL : mensyaratkan imunisasi Dasar Lengkap
maupun booster bagi balita stunting penerima
manfaat PKH
Masih ada keluarga balita stunting yang tidak
mengakses layanan sanitasi dan air bersih
Riwayat kehamilan ibu dari balita stunting :
sebagian kecil menderita Kurang Energi Kronik
Balita stunting menderita kecacingan
(persentase tidak banyak)
Editor's Notes
Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan terdapat dua hal tantangan pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan rakyat yang setinggi-tingginya yaitu :
- Pencapaian MDGs dan Post 2015, yaitu :
Menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi
Menurunkan angka kemiskinan
Menurunkan angka kesakitan penyakit infeksi
- Implementasi JKN yang meliputi :
Meningkatkan akses pelayanan
Melakukkan restrukturisasi Pelayanan melalui penataan system rujukan
Meningkatkan pelayanan menjadi lebih efisien & efektif