MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
PPT TEORI PERILAKU TERENCANA (TPB) DAN KAITANNYA stunting psikologi.pptx
1. TEORI PERILAKU
TERENCANA (TPB)
Sr. Olivia KSSY (112022003)
May Trihanna Manik (112022007)
Tita Theresia Ginting (112022010)
Kelompok 4 Dosen Pengampu: Togi Fitri Ambarita, M. Psi
2. Theory of Planned Behavior (TPB) dimulai sebagai
Theory of Reasoned Action pada tahun 1980 untuk
memprediksi niat individu untuk terlibat dalam
suatu perilaku pada waktu dan tempat tertentu.
Teori ini dimaksudkan untuk menjelaskan semua
perilaku di mana orang mempunyai kemampuan
untuk melakukan pengendalian diri. Komponen
kunci dari model ini adalah niat berperilaku; niat
berperilaku dipengaruhi oleh sikap tentang
kemungkinan bahwa perilaku tersebut akan
menghasilkan hasil yang diharapkan dan evaluasi
subyektif mengenai risiko dan manfaat dari hasil
tersebut.
3. TPB telah berhasil digunakan untuk memprediksi dan
menjelaskan berbagai perilaku dan niat kesehatan termasuk
antara lain merokok, minum minuman keras, pemanfaatan
layanan kesehatan, menyusui, dan penggunaan narkoba.
TPB menyatakan bahwa pencapaian perilaku bergantung
pada motivasi (niat) dan kemampuan (kontrol perilaku). Ini
membedakan antara tiga jenis keyakinan - perilaku,
normatif, dan kontrol. TPB terdiri dari enam konstruksi
yang secara kolektif mewakili kontrol aktual seseorang atas
perilakunya.
4. SIKAP NIAT
BERPERILAKU
NORMA
SUBYEKTIF
Ini mengacu pada sejauh
mana seseorang memiliki
penilaian yang disukai atau
tidak disukai terhadap
perilaku yang diminati. Ini
memerlukan pertimbangan
tentang hasil dari
melakukan perilaku
tersebut.
Ini mengacu pada faktor
motivasi yang
mempengaruhi perilaku
tertentu dimana semakin
kuat niat untuk melakukan
perilaku tersebut, semakin
besar kemungkinan perilaku
tersebut akan dilakukan.
Ini mengacu pada keyakinan
tentang apakah sebagian
besar orang menyetujui atau
tidak menyetujui suatu
perilaku. Hal ini berkaitan
dengan keyakinan
seseorang tentang apakah
teman sebaya dan orang-
orang penting bagi orang
tersebut berpikir dia harus
terlibat dalam perilaku
tersebut.
1 2 3
5. NORMA SOSIAL KEKUASAAN YANG
DIRASAKAN
KONTROL PERILAKU
YANG DIRASAKAN
Ini mengacu pada kode
perilaku adat dalam suatu
kelompok atau masyarakat
atau konteks budaya yang
lebih besar. Norma sosial
dianggap normatif, atau
standar, dalam sekelompok
orang.
Hal ini mengacu pada
persepsi adanya faktor-
faktor yang dapat
memfasilitasi atau
menghambat kinerja suatu
perilaku. Kekuasaan yang
dirasakan berkontribusi
terhadap kendali perilaku
yang dirasakan seseorang
terhadap masing-masing
faktor tersebut.
Ini mengacu pada persepsi seseorang
tentang kemudahan atau kesulitan dalam
melakukan perilaku yang diinginkan.
Kontrol perilaku yang dirasakan
bervariasi antar situasi dan tindakan,
yang mengakibatkan seseorang memiliki
persepsi yang berbeda-beda tentang
kontrol perilaku tergantung pada
situasinya. Konstruksi teori ini
ditambahkan kemudian, dan
menimbulkan pergeseran dari Theory of
Reasoned Action ke Theory of Planned
Behavior.
4 5 6
8. Terdapat beberapa keterbatasan TPB, antara lain
sebagai berikut:
• Hal ini mengasumsikan bahwa orang tersebut telah memperoleh peluang dan sumber
daya untuk berhasil dalam melakukan perilaku yang diinginkan, apapun niatnya.
• Hal ini tidak memperhitungkan variabel lain yang menjadi faktor dalam niat dan
motivasi berperilaku, seperti ketakutan, ancaman, suasana hati, atau pengalaman masa
lalu.
• Meskipun pendekatan ini mempertimbangkan pengaruh normatif, pendekatan ini tetap
tidak memperhitungkan faktor lingkungan atau ekonomi yang dapat memengaruhi
niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku.
• Pendekatan ini berasumsi bahwa perilaku merupakan hasil dari proses pengambilan
keputusan yang linier, dan tidak mempertimbangkan bahwa perilaku dapat berubah
seiring berjalannya waktu.
• Meskipun konstruk tambahan mengenai kontrol perilaku yang dirasakan merupakan
tambahan penting bagi teori ini, hal ini tidak menjelaskan apa pun tentang kontrol
aktual atas perilaku.
• Kerangka waktu antara "niat" dan "tindakan perilaku" tidak dibahas dalam teori ini.
9. TPB telah menunjukkan lebih banyak manfaat dalam kesehatan
masyarakat dibandingkan Model Kepercayaan Kesehatan (Health
Belief Model), namun TPB masih terbatas dalam
ketidakmampuannya mempertimbangkan pengaruh lingkungan
dan ekonomi. Selama beberapa tahun terakhir, para peneliti telah
menggunakan beberapa konstruksi TPB dan menambahkan
komponen lain dari teori perilaku untuk menjadikannya model
yang lebih terintegrasi. Hal ini merupakan respons terhadap
beberapa keterbatasan TPB dalam mengatasi masalah kesehatan
masyarakat.
14. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Do you have any questions?
Thanks
Please keep this slide for attribution