Makalah ini meneliti hubungan antara self-determination, psikologi keuangan, dan perilaku manajemen utang pada konsumen dewasa muda menggunakan data survei nasional AS. Analisis menunjukkan bahwa self-determination berhubungan dengan deskripsi keuangan, namun hubungan ini dimoderasi oleh kecemasan keuangan. Temuan ini memberikan wawasan tentang bagaimana mempromosikan perilaku keuangan yang sehat pada konsumen muda."
2. Pengantar
Self-determination theory (SDT) adalah teori makro motivasi dan
kepribadian manusia yang menyangkut kecenderungan pertumbuhan
bawaan orang dan kebutuhan psikologis bawaan.
Ini berkaitan dengan motivasi di balik pilihan orang tanpa adanya
pengaruh dan gangguan eksternal.
SDT berfokus pada sejauh mana perilaku manusia dimotivasi dan
ditentukan sendiri.
Pada 1970-an, penelitian tentang SDT berkembang dari studi yang
membandingkan motif intrinsik dan ekstrinsik, dan dari pemahaman
yang berkembang tentang peran dominan yang dimainkan motivasi
intrinsik dalam perilaku individu.
3. Pengantar
Baru pada pertengahan 1980-an Edward L. Deci dan Richard Ryan
menulis sebuah buku berjudul "Self-Determination and Intrinsic
Motivation in Human Behavior" SDT secara resmi diperkenalkan dan
diterima sebagai teori empiris yang baik.
Sejak tahun 2000-an, penelitian aplikasi praktis SDT telah meningkat
secara signifikan.
Self-Determination Theory (SDT) mewakili kerangka kerja yang luas
untuk mempelajari motivasi dan kepribadian manusia.
SDT mengartikulasikan meta-teori untuk membingkai studi motivasi,
teori formal yang mendefinisikan sumber motivasi ekstrinsik intrinsik
dan bervariasi, dan deskripsi peran masing-masing intrinsik dan jenis
motivasi ekstrinsik dalam perkembangan kognitif dan sosial dan
perbedaan individu.
Dinamika dukungan kebutuhan psikologis dan penolakan kebutuhan
telah dipelajari dalam keluarga, ruang kelas, tim, organisasi, klinik, dan
budaya menggunakan proposisi spesifik yang dirinci dalam SDT.
4. Meta-Theory: The Organismic Viewpoint /
Meta-Teori: Sudut Pandang Organisme
SDT adalah pendekatan dialektika organisme. Ini
dimulai dengan asumsi bahwa manusia adalah
organisme aktif, dengan kecenderungan berkembang
ke arah tumbuh, menguasai tantangan lingkungan,
dan mengintegrasikan pengalaman baru ke dalam rasa
diri yang koheren.
5. Formal Theory: SDT’s Six Mini-Theories /
Teori Formal: Enam Mini-Teori SDT
Secara formal, SDT terdiri dari enam mini-teori, yang masing-masing
dikembangkan untuk menjelaskan serangkaian fenomena berbasis
motivasi yang muncul dari penelitian laboratorium dan lapangan. Oleh
karena itu, masing-masing membahas satu aspek motivasi atau fungsi
kepribadian.
1. Cognitive Evaluation Theory (CET)/Teori Evaluasi Kognitif
2. Organismic Integration Theory (OIT) / Teori Integrasi Organisme
3. Causality Orientations Theory (COT) / Teori Orientasi Kausalitas
4. Basic Psychological Needs Theory (BPNT) / Teori Kebutuhan
Psikologis Dasar (BPNT)
5. Goal Contents Theory (GCT) / Teori Isi Tujuan
6. Relationships Motivation Theory (RMT) / Teori Motivasi
Hubungan
6. Other Topics of Interest
Seiring berkembangnya SDT, perkembangan teoretis dan
temuan empiris telah mengarahkan para peneliti SDT
untuk memeriksa sejumlah besar proses dan fenomena
yang tidak terpisahkan dengan pertumbuhan kepribadian,
fungsi efektif, dan kesehatan.
Misalnya, penelitian SDT telah berfokus pada peran
perhatian penuh sebagai dasar untuk regulasi perilaku
yang otonom, yang mengarah pada pengukuran yang lebih
halus dan teori tentang kesadaran.
7. Applications
Selain pengembangan teori formal, penelitian telah menerapkan SDT
di banyak domain termasuk pendidikan, organisasi, olahraga dan
aktivitas fisik, agama, kesehatan dan kedokteran, pengasuhan anak,
lingkungan dan media virtual, hubungan dekat, dan psikoterapi.
Di seluruh domain ini, penelitian telah melihat bagaimana
pengendalian versus lingkungan yang mendukung otonomi
berdampak pada fungsi dan kesehatan, serta kinerja dan ketekunan.
Selain itu, dukungan untuk keterkaitan dan kompetensi dipandang
sebagai interaktif dengan dukungan kehendak dalam mendorong
keterlibatan dan nilai dalam pengaturan tertentu, dan dalam domain
aktivitas.
8.
9. INFORMASI BIBLIOGRAFI
Judul Artikel : Financial behavior among
young adult consumers: the influence of self-
determination and financial psychology
Nama Peneliti : Heejung Park
Nama Jurnal : Young Consumers
Tahun : 2021
No : 4
Volume : 22
Halaman : 597-613
Quartile (Q) Jurnal : Q1
10. Abstrak
Tujuan
Dalam ketidakpastian ekonomi global, banyak orang dewasa muda
memiliki kemandirian finansial dari orang tua mereka dan membuat
keputusan keuangan dalam lingkungan keuangan yang sulit.
Penelitian ini bertujuan untuk fokus pada perilaku pengelolaan utang
bagi konsumen dewasa muda.
Desain/metodologi/pendekatan
Data ini berasal dari Survei Longitudinal Nasional Pemuda 1997
(NLSY97). NLSY97 mencakup informasi tentang karakteristik
keuangan, demografi dan sikap konsumen muda AS, serta berbagai
kondisi sosial ekonomi, sehingga memudahkan untuk mengeksplorasi
hubungan antara perilaku keuangan dan variabel psikologi. Dalam
survei 2010, 4.110 konsumen muda diwawancarai.
11. Abstrak
Temuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-determination dan motivasi saja
tidak dapat membawa perubahan langsung dalam perilaku keuangan tanpa
mediasi psikologi keuangan. Oleh karena itu, penelitian keuangan konsumen
harus mempertimbangkan perilaku manajemen utang dengan menghadirkan
strategi yang berbeda dari yang digunakan saat ini.
Orisinalitas/nilai
Dalam self-determination theory, menekankan dasar internal untuk
membedakan pengaturan diri dari pengembangan kepribadian dan perilaku.
Secara khusus, makalah ini membahas perilaku keuangan konsumen dewasa
muda melalui self-determination theory.
Keywords Young adult, Self-determination theory, Financial decision-making,
Debt management behavior, Financial psychology
Paper type Research paper
12. Introduction
Permintaan akan perilaku keuangan konsumen yang rasional dan
diinginkan meningkat di masyarakat konsumen modern (Birkenmaier
dan Fu, 2019).
Saat melalui krisis keuangan global pada tahun 2009, para peneliti
bersikeras bahwa perlindungan konsumen harus diperlukan terkait
dengan pengambilan keputusan dan perilaku keuangan (Hansen,
2017).
Aspek psikologis perilaku keuangan konsumen telah dipertimbangkan
baru-baru ini, meskipun motivasi dan psikologi konsumen, subjek
keputusan keuangan, merupakan faktor penting.
Penelitian saat ini berfokus pada efek faktor psikologis pada perilaku
keuangan orang dewasa yang lebih tua.
13. Introduction
Oleh karena itu, makalah ini membahas tentang perilaku keuangan
konsumen dewasa muda melalui self-determination theory, yang telah
banyak dibahas dalam bidang psikologi dan pendidikan.
Makalah ini berusaha untuk menentukan apakah orang dewasa muda
dengan motif yang terinternalisasi (self-determination) lebih terlibat
dalam pengelolaan utang.
Penelitian ini menganalisis pengaruh financial self-determination theory
terhadap perilaku manajemen utang.
Studi ini memberikan wawasan tentang bagaimana meningkatkan
perilaku keuangan dan kualitas hidup orang dewasa muda melalui
perilaku manajemen utang.
Penelitian ini memiliki dua tujuan. Salah satunya adalah untuk
mengetahui interaksi antara self-determination dan faktor kecemasan
finansial.
Tujuan lain adalah untuk menguji apakah faktor kecemasan keuangan
memediasi hubungan antara perilaku manajemen utang dan variabel self-
determination
15. Review of the literature
Self-determination theory
Self-determination theory
Self-determination theory (Bakker dan Oerlemans, 2019)
menekankan dasar internal untuk membedakan pengaturan diri
dari pengembangan kepribadian dan perilaku.
Menurut Ryan dan Deci (2017), self-determinism bukanlah
kekuatan yang dipaksakan oleh penghargaan atau tekanan
eksternal tetapi kemampuan yang dapat dipilih sendiri, artinya
seseorang dapat menentukan perilaku seseorang.
Teori determinisme diri adalah bahwa manusia menganggap diri
mereka berperilaku sesuai dengan keinginan mereka sendiri
daripada imbalan atau paksaan eksternal (Vasconcellos et al., 2020).
Self-determination theory ini mencakup empat sub-teori, yaitu
evaluasi kognitif, integrasi organisme, orientasi kausalitas dan
kebutuhan psikologis dasar (Standage dan Ryan, 2020).
16. Mazher (2020) mengeksplorasi self-determination sebagai latar
belakang teoritis untuk penetapan tujuan dan perilaku mengejar pada
konsumen.
Kivetz (2005) menyarankan self-determination sebagai alasan untuk
mempelajari tanggapan konsumen terhadap promosi perusahaan.
Botti dan Mcgill (2006) berpendapat bahwa self-determination
konsumen memainkan peran moderat dalam hubungan antara
konsumsi optimal dan kepuasan hidup.
Oh and Jung (2018) juga menyebutkan bahwa self-determinism
berpengaruh positif terhadap intensitas keterikatan merek selebriti.
Kesimpulannya, penerapan self-determination theory dalam
pemasaran berfokus pada analisis perilaku konsumen melalui analisis
multidimensi motif pembelian konsumen.
17. Constituent factors of self-
determination theory
Manusia memiliki tiga kebutuhan psikologis dasar, yaitu
otonomi, kompetensi, dan keterkaitan (Holt et al., 2019).
Teori kebutuhan psikologis manusia adalah konsep
komprehensif yang memahami motivasi self-
determination dan menjelaskan hubungan dinamis antara
kesehatan dan perilaku psikologis individu.
keterkaitan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai
“kecenderungan konsumen untuk memelihara dan
mengembangkan perilaku keuangan dengan mencari dan
mempertimbangkan hubungan dengan orang lain”.
18. Young adult and debt-management
behavior
Studi sebelumnya telah mengambil banyak pendekatan untuk
mempelajari perilaku keuangan, termasuk menyelidiki pengetahuan
dan sikap keuangan konsumen (Tang dan Baker, 2016).
Menurut Hadar, Sood, dan Fox (2013), pemahaman pengetahuan
keuangan konsumen diperoleh konsumen melalui pencarian informasi
keuangan.
Sikap keuangan konsumen juga penting dalam memahami perilaku.
Makalah ini mengusulkan model baru sikap keuangan konsumen yang
diringkas sebagai pola pikir yang disiapkan di bidang keuangan.
Kedua konsep pengetahuan dan sikap konsumen ini penting dalam
memahami kemampuan keuangan konsumen, yang merupakan faktor
penting dalam memahami perilaku keuangan konsumen (Lusardi et
al., 2010).
19. Financial psychology
Menurut Ricciardi (2008), kekhawatiran keuangan secara negatif
merugikan keputusan keuangan.
Kekhawatiran keuangan juga dapat meningkatkan stres di luar
pengambilan keputusan keuangan (Parkinson dan Creswell, 2011).
Psikologi keuangan mempengaruhi pengambilan keputusan dan
perilaku keuangan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan pilihan keuangan telah
dieksplorasi baik dari segi psikologi keuangan dan kemampuan
keuangan (Menkhoff et al., 2006).
20. Hypotheses
Research question and hypotheses
H1. Kompetensi (self-determination) berhubungan positif dengan a)
deskripsi keuangan dan b) perilaku perubahan rasio utang.
H2. Otonomi (self-determination) berhubungan positif dengan a)
deskripsi keuangan dan b) perilaku perubahan rasio utang.
H3. Keterkaitan (self-determination) berhubungan positif dengan a)
deskripsi keuangan dan b) perilaku perubahan rasio utang.
H4. Fitur deskripsi keuangan memediasi hubungan antara self-
determination dan perilaku keuangan (perilaku perubahan rasio
utang).
22. Methodology
Penelitian ini menggunakan SEM untuk memahami manajemen utang
konsumen dewasa muda. Variabel self-determination diselidiki
berdasarkan otonomi, kompetensi dan keterkaitan.
Penelitian ini melengkapi kekurangan deskripsi dengan SEM yang ada
menggunakan variabel mediator.
Penelitian ini menunjukkan apakah variabel psikologi keuangan
memiliki pengaruh mediasi terhadap variabel self-determination dan
debt management.
Description of data
Data ini berasal dari National Longitudinal Survey of Youth 1997
(NLSY97). Itu dikumpulkan dari perwakilan nasional 8.984 orang
yang lahir antara tahun 1980 dan 1984. Pada saat wawancara
pertama, usia responden berkisar antara 12 hingga 18.
23. Methodology
Dependent variables from the data
Variabel debt-ratio diatur oleh variabel jumlah utang dan jumlah
aset. Dalam penelitian ini variabel jumlah aset terdiri dari dua
variabel aset (variabel aset keuangan dan variabel aset non
keuangan). Variabel keuangan diukur dengan jumlah dolar.
Independent variables from the data
Dalam penelitian ini, variabel self-determination menganalisis
perilaku manajemen utang dan psikologi keuangan konsumen
dewasa muda.
Statistics programs for methods and analyzes
Pada penelitian ini digunakan STATA 14.0 untuk pengujian SEM.
Analisis faktor konfirmatori (CFA) digunakan sebelum SEM.
26. Discussion
Penelitian ini menegaskan bahwa psikologi keuangan
memediasi hubungan antara self-determination dan
perilaku keuangan di kalangan konsumen dewasa muda.
Makalah ini mengkaji penerapan teori tersebut dengan
memasukkan self-determination theory, yang telah
dipelajari dalam pendidikan dan psikologi, ke dalam
perilaku keuangan orang dewasa muda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikologi keuangan
memiliki efek mediasi antara self-determination dan
perilaku keuangan.
27. Discussion
Rincian penelitian adalah sebagai berikut.
Pertama, komponen self-determination theory
(kompetensi, otonomi dan keterkaitan) berpengaruh
positif terhadap psikologi keuangan (deskripsi
keuangan diri).
Kedua, penggambaran positif orang dewasa muda
tentang status keuangan dapat mengidentifikasi
perubahan perilaku positif dalam pengelolaan utang.
Ketiga, penelitian ini memverifikasi hipotesis hipotesis
efek mediasi penuh melalui dua hasil sebelumnya.
28. Theoretical expansion
Implikasi teoritis yang dapat dikemukakan melalui hal ini
adalah sebagai berikut
Pertama, studi penelitian sebelumnya berkaitan dengan
pendidikan siswa muda atau studi tentang perubahan
perilaku konsumen umum dan pengenalan merek.
Kedua, komponen self-determination memiliki efek tidak
langsung terhadap perilaku keuangan konsumen dewasa
muda, terutama perilaku manajemen utang.
Ketiga, psikologi keuangan dapat menyebabkan perubahan
positif dalam self-determination dan motivasi orang dewasa
muda untuk mengubah perilaku keuangan mereka.
29. Expansion for practitioners and
policymakers
Pertama, praktisi harus menyediakan lingkungan konsumsi
untuk meningkatkan self-determination konsumen.
Kedua, sentimen keuangan negatif konsumen muda dapat
menyebabkan perilaku keuangan negatif.
Makalah ini juga memiliki implikasi bagi pembuat kebijakan:
Pertama, kebijakan keuangan untuk konsumen dewasa
muda yang ada sebagian besar dibagi menjadi dua kategori,
yaitu pendidikan keuangan dan perlindungan keuangan.
Kedua, kita membutuhkan kebijakan keuangan khusus
untuk konsumen dewasa muda.
30. Limitations of the study
Pertama, penelitian ini terbatas pada dewasa muda dan
tidak dapat digeneralisasi untuk semua konsumen.
Kedua, seperti pada penelitian sebelumnya, penelitian ini
membatasi komponen self-determination pada
kompetensi, otonomi dan keterkaitan, faktor yang
digunakan dalam pedagogi dan psikologi.
Ketiga, kumpulan data sekunder digunakan dalam
penelitian ini, menghadirkan kesulitan karena peneliti
tidak dapat secara langsung menyusun pertanyaan yang
diinginkan.
31. Conclusion
Pertama, penelitian ini membantu untuk memahami perilaku
keuangan konsumen dewasa muda yang lebih baik.
Selain itu, penelitian ini menyajikan solusi pengelolaan utang
yang buruk melalui self-determination theory.
Makalah ini menunjukkan perlunya self-determination dan
peran psikologi keuangan.
Horwitz dan rekannya (Horwitz et al., 2019) menekankan
dampak terapi keuangan pada perubahan perilaku keuangan
konsumen.
Studi ini juga menunjukkan bahwa self-determination dan
motivasi saja tidak dapat membawa perubahan langsung dalam
perilaku keuangan tanpa mediasi psikologi keuangan.
32. Referensi
https://selfdeterminationtheory.org/theory/
Park, H. (2021), "Financial behavior among young
adult consumers: the influence of self-determination
and financial psychology", Young Consumers, Vol. 22
No. 4, pp. 597-613. https://doi.org/10.1108/YC-12-2020-
1263