SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Abi Suryono
Pengantar
 Self-determination theory (SDT) adalah teori makro motivasi dan
kepribadian manusia yang menyangkut kecenderungan pertumbuhan
bawaan orang dan kebutuhan psikologis bawaan.
 Ini berkaitan dengan motivasi di balik pilihan orang tanpa adanya
pengaruh dan gangguan eksternal.
 SDT berfokus pada sejauh mana perilaku manusia dimotivasi dan
ditentukan sendiri.
 Pada 1970-an, penelitian tentang SDT berkembang dari studi yang
membandingkan motif intrinsik dan ekstrinsik, dan dari pemahaman
yang berkembang tentang peran dominan yang dimainkan motivasi
intrinsik dalam perilaku individu.
Pengantar
 Baru pada pertengahan 1980-an Edward L. Deci dan Richard Ryan
menulis sebuah buku berjudul "Self-Determination and Intrinsic
Motivation in Human Behavior" SDT secara resmi diperkenalkan dan
diterima sebagai teori empiris yang baik.
 Sejak tahun 2000-an, penelitian aplikasi praktis SDT telah meningkat
secara signifikan.
 Self-Determination Theory (SDT) mewakili kerangka kerja yang luas
untuk mempelajari motivasi dan kepribadian manusia.
 SDT mengartikulasikan meta-teori untuk membingkai studi motivasi,
teori formal yang mendefinisikan sumber motivasi ekstrinsik intrinsik
dan bervariasi, dan deskripsi peran masing-masing intrinsik dan jenis
motivasi ekstrinsik dalam perkembangan kognitif dan sosial dan
perbedaan individu.
 Dinamika dukungan kebutuhan psikologis dan penolakan kebutuhan
telah dipelajari dalam keluarga, ruang kelas, tim, organisasi, klinik, dan
budaya menggunakan proposisi spesifik yang dirinci dalam SDT.
Meta-Theory: The Organismic Viewpoint /
Meta-Teori: Sudut Pandang Organisme
 SDT adalah pendekatan dialektika organisme. Ini
dimulai dengan asumsi bahwa manusia adalah
organisme aktif, dengan kecenderungan berkembang
ke arah tumbuh, menguasai tantangan lingkungan,
dan mengintegrasikan pengalaman baru ke dalam rasa
diri yang koheren.
Formal Theory: SDT’s Six Mini-Theories /
Teori Formal: Enam Mini-Teori SDT
 Secara formal, SDT terdiri dari enam mini-teori, yang masing-masing
dikembangkan untuk menjelaskan serangkaian fenomena berbasis
motivasi yang muncul dari penelitian laboratorium dan lapangan. Oleh
karena itu, masing-masing membahas satu aspek motivasi atau fungsi
kepribadian.
1. Cognitive Evaluation Theory (CET)/Teori Evaluasi Kognitif
2. Organismic Integration Theory (OIT) / Teori Integrasi Organisme
3. Causality Orientations Theory (COT) / Teori Orientasi Kausalitas
4. Basic Psychological Needs Theory (BPNT) / Teori Kebutuhan
Psikologis Dasar (BPNT)
5. Goal Contents Theory (GCT) / Teori Isi Tujuan
6. Relationships Motivation Theory (RMT) / Teori Motivasi
Hubungan
Other Topics of Interest
 Seiring berkembangnya SDT, perkembangan teoretis dan
temuan empiris telah mengarahkan para peneliti SDT
untuk memeriksa sejumlah besar proses dan fenomena
yang tidak terpisahkan dengan pertumbuhan kepribadian,
fungsi efektif, dan kesehatan.
 Misalnya, penelitian SDT telah berfokus pada peran
perhatian penuh sebagai dasar untuk regulasi perilaku
yang otonom, yang mengarah pada pengukuran yang lebih
halus dan teori tentang kesadaran.
Applications
 Selain pengembangan teori formal, penelitian telah menerapkan SDT
di banyak domain termasuk pendidikan, organisasi, olahraga dan
aktivitas fisik, agama, kesehatan dan kedokteran, pengasuhan anak,
lingkungan dan media virtual, hubungan dekat, dan psikoterapi.
 Di seluruh domain ini, penelitian telah melihat bagaimana
pengendalian versus lingkungan yang mendukung otonomi
berdampak pada fungsi dan kesehatan, serta kinerja dan ketekunan.
Selain itu, dukungan untuk keterkaitan dan kompetensi dipandang
sebagai interaktif dengan dukungan kehendak dalam mendorong
keterlibatan dan nilai dalam pengaturan tertentu, dan dalam domain
aktivitas.
INFORMASI BIBLIOGRAFI
 Judul Artikel : Financial behavior among
young adult consumers: the influence of self-
determination and financial psychology
 Nama Peneliti : Heejung Park
 Nama Jurnal : Young Consumers
 Tahun : 2021
 No : 4
 Volume : 22
 Halaman : 597-613
 Quartile (Q) Jurnal : Q1
Abstrak
 Tujuan
 Dalam ketidakpastian ekonomi global, banyak orang dewasa muda
memiliki kemandirian finansial dari orang tua mereka dan membuat
keputusan keuangan dalam lingkungan keuangan yang sulit.
Penelitian ini bertujuan untuk fokus pada perilaku pengelolaan utang
bagi konsumen dewasa muda.
 Desain/metodologi/pendekatan
 Data ini berasal dari Survei Longitudinal Nasional Pemuda 1997
(NLSY97). NLSY97 mencakup informasi tentang karakteristik
keuangan, demografi dan sikap konsumen muda AS, serta berbagai
kondisi sosial ekonomi, sehingga memudahkan untuk mengeksplorasi
hubungan antara perilaku keuangan dan variabel psikologi. Dalam
survei 2010, 4.110 konsumen muda diwawancarai.
Abstrak
 Temuan
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-determination dan motivasi saja
tidak dapat membawa perubahan langsung dalam perilaku keuangan tanpa
mediasi psikologi keuangan. Oleh karena itu, penelitian keuangan konsumen
harus mempertimbangkan perilaku manajemen utang dengan menghadirkan
strategi yang berbeda dari yang digunakan saat ini.
 Orisinalitas/nilai
 Dalam self-determination theory, menekankan dasar internal untuk
membedakan pengaturan diri dari pengembangan kepribadian dan perilaku.
Secara khusus, makalah ini membahas perilaku keuangan konsumen dewasa
muda melalui self-determination theory.
 Keywords Young adult, Self-determination theory, Financial decision-making,
Debt management behavior, Financial psychology
 Paper type Research paper
Introduction
 Permintaan akan perilaku keuangan konsumen yang rasional dan
diinginkan meningkat di masyarakat konsumen modern (Birkenmaier
dan Fu, 2019).
 Saat melalui krisis keuangan global pada tahun 2009, para peneliti
bersikeras bahwa perlindungan konsumen harus diperlukan terkait
dengan pengambilan keputusan dan perilaku keuangan (Hansen,
2017).
 Aspek psikologis perilaku keuangan konsumen telah dipertimbangkan
baru-baru ini, meskipun motivasi dan psikologi konsumen, subjek
keputusan keuangan, merupakan faktor penting.
 Penelitian saat ini berfokus pada efek faktor psikologis pada perilaku
keuangan orang dewasa yang lebih tua.
Introduction
 Oleh karena itu, makalah ini membahas tentang perilaku keuangan
konsumen dewasa muda melalui self-determination theory, yang telah
banyak dibahas dalam bidang psikologi dan pendidikan.
 Makalah ini berusaha untuk menentukan apakah orang dewasa muda
dengan motif yang terinternalisasi (self-determination) lebih terlibat
dalam pengelolaan utang.
 Penelitian ini menganalisis pengaruh financial self-determination theory
terhadap perilaku manajemen utang.
 Studi ini memberikan wawasan tentang bagaimana meningkatkan
perilaku keuangan dan kualitas hidup orang dewasa muda melalui
perilaku manajemen utang.
 Penelitian ini memiliki dua tujuan. Salah satunya adalah untuk
mengetahui interaksi antara self-determination dan faktor kecemasan
finansial.
 Tujuan lain adalah untuk menguji apakah faktor kecemasan keuangan
memediasi hubungan antara perilaku manajemen utang dan variabel self-
determination
Conseptual Framework
Review of the literature
Self-determination theory
 Self-determination theory
 Self-determination theory (Bakker dan Oerlemans, 2019)
menekankan dasar internal untuk membedakan pengaturan diri
dari pengembangan kepribadian dan perilaku.
 Menurut Ryan dan Deci (2017), self-determinism bukanlah
kekuatan yang dipaksakan oleh penghargaan atau tekanan
eksternal tetapi kemampuan yang dapat dipilih sendiri, artinya
seseorang dapat menentukan perilaku seseorang.
 Teori determinisme diri adalah bahwa manusia menganggap diri
mereka berperilaku sesuai dengan keinginan mereka sendiri
daripada imbalan atau paksaan eksternal (Vasconcellos et al., 2020).
 Self-determination theory ini mencakup empat sub-teori, yaitu
evaluasi kognitif, integrasi organisme, orientasi kausalitas dan
kebutuhan psikologis dasar (Standage dan Ryan, 2020).
 Mazher (2020) mengeksplorasi self-determination sebagai latar
belakang teoritis untuk penetapan tujuan dan perilaku mengejar pada
konsumen.
 Kivetz (2005) menyarankan self-determination sebagai alasan untuk
mempelajari tanggapan konsumen terhadap promosi perusahaan.
 Botti dan Mcgill (2006) berpendapat bahwa self-determination
konsumen memainkan peran moderat dalam hubungan antara
konsumsi optimal dan kepuasan hidup.
 Oh and Jung (2018) juga menyebutkan bahwa self-determinism
berpengaruh positif terhadap intensitas keterikatan merek selebriti.
 Kesimpulannya, penerapan self-determination theory dalam
pemasaran berfokus pada analisis perilaku konsumen melalui analisis
multidimensi motif pembelian konsumen.
Constituent factors of self-
determination theory
 Manusia memiliki tiga kebutuhan psikologis dasar, yaitu
otonomi, kompetensi, dan keterkaitan (Holt et al., 2019).
Teori kebutuhan psikologis manusia adalah konsep
komprehensif yang memahami motivasi self-
determination dan menjelaskan hubungan dinamis antara
kesehatan dan perilaku psikologis individu.
 keterkaitan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai
“kecenderungan konsumen untuk memelihara dan
mengembangkan perilaku keuangan dengan mencari dan
mempertimbangkan hubungan dengan orang lain”.
Young adult and debt-management
behavior
 Studi sebelumnya telah mengambil banyak pendekatan untuk
mempelajari perilaku keuangan, termasuk menyelidiki pengetahuan
dan sikap keuangan konsumen (Tang dan Baker, 2016).
 Menurut Hadar, Sood, dan Fox (2013), pemahaman pengetahuan
keuangan konsumen diperoleh konsumen melalui pencarian informasi
keuangan.
 Sikap keuangan konsumen juga penting dalam memahami perilaku.
 Makalah ini mengusulkan model baru sikap keuangan konsumen yang
diringkas sebagai pola pikir yang disiapkan di bidang keuangan.
 Kedua konsep pengetahuan dan sikap konsumen ini penting dalam
memahami kemampuan keuangan konsumen, yang merupakan faktor
penting dalam memahami perilaku keuangan konsumen (Lusardi et
al., 2010).
Financial psychology
 Menurut Ricciardi (2008), kekhawatiran keuangan secara negatif
merugikan keputusan keuangan.
 Kekhawatiran keuangan juga dapat meningkatkan stres di luar
pengambilan keputusan keuangan (Parkinson dan Creswell, 2011).
 Psikologi keuangan mempengaruhi pengambilan keputusan dan
perilaku keuangan.
 Dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan pilihan keuangan telah
dieksplorasi baik dari segi psikologi keuangan dan kemampuan
keuangan (Menkhoff et al., 2006).
Hypotheses
Research question and hypotheses
 H1. Kompetensi (self-determination) berhubungan positif dengan a)
deskripsi keuangan dan b) perilaku perubahan rasio utang.
 H2. Otonomi (self-determination) berhubungan positif dengan a)
deskripsi keuangan dan b) perilaku perubahan rasio utang.
 H3. Keterkaitan (self-determination) berhubungan positif dengan a)
deskripsi keuangan dan b) perilaku perubahan rasio utang.
 H4. Fitur deskripsi keuangan memediasi hubungan antara self-
determination dan perilaku keuangan (perilaku perubahan rasio
utang).
Metological framework and hypothesis
model
Methodology
 Penelitian ini menggunakan SEM untuk memahami manajemen utang
konsumen dewasa muda. Variabel self-determination diselidiki
berdasarkan otonomi, kompetensi dan keterkaitan.
 Penelitian ini melengkapi kekurangan deskripsi dengan SEM yang ada
menggunakan variabel mediator.
 Penelitian ini menunjukkan apakah variabel psikologi keuangan
memiliki pengaruh mediasi terhadap variabel self-determination dan
debt management.
 Description of data
 Data ini berasal dari National Longitudinal Survey of Youth 1997
(NLSY97). Itu dikumpulkan dari perwakilan nasional 8.984 orang
yang lahir antara tahun 1980 dan 1984. Pada saat wawancara
pertama, usia responden berkisar antara 12 hingga 18.
Methodology
 Dependent variables from the data
 Variabel debt-ratio diatur oleh variabel jumlah utang dan jumlah
aset. Dalam penelitian ini variabel jumlah aset terdiri dari dua
variabel aset (variabel aset keuangan dan variabel aset non
keuangan). Variabel keuangan diukur dengan jumlah dolar.
 Independent variables from the data
 Dalam penelitian ini, variabel self-determination menganalisis
perilaku manajemen utang dan psikologi keuangan konsumen
dewasa muda.
 Statistics programs for methods and analyzes
 Pada penelitian ini digunakan STATA 14.0 untuk pengujian SEM.
Analisis faktor konfirmatori (CFA) digunakan sebelum SEM.
Results
Descriptive analysis of the sample
Factors related to debt ratio change (financial
behavior)
Discussion
 Penelitian ini menegaskan bahwa psikologi keuangan
memediasi hubungan antara self-determination dan
perilaku keuangan di kalangan konsumen dewasa muda.
 Makalah ini mengkaji penerapan teori tersebut dengan
memasukkan self-determination theory, yang telah
dipelajari dalam pendidikan dan psikologi, ke dalam
perilaku keuangan orang dewasa muda.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikologi keuangan
memiliki efek mediasi antara self-determination dan
perilaku keuangan.
Discussion
 Rincian penelitian adalah sebagai berikut.
 Pertama, komponen self-determination theory
(kompetensi, otonomi dan keterkaitan) berpengaruh
positif terhadap psikologi keuangan (deskripsi
keuangan diri).
 Kedua, penggambaran positif orang dewasa muda
tentang status keuangan dapat mengidentifikasi
perubahan perilaku positif dalam pengelolaan utang.
 Ketiga, penelitian ini memverifikasi hipotesis hipotesis
efek mediasi penuh melalui dua hasil sebelumnya.
Theoretical expansion
 Implikasi teoritis yang dapat dikemukakan melalui hal ini
adalah sebagai berikut
 Pertama, studi penelitian sebelumnya berkaitan dengan
pendidikan siswa muda atau studi tentang perubahan
perilaku konsumen umum dan pengenalan merek.
 Kedua, komponen self-determination memiliki efek tidak
langsung terhadap perilaku keuangan konsumen dewasa
muda, terutama perilaku manajemen utang.
 Ketiga, psikologi keuangan dapat menyebabkan perubahan
positif dalam self-determination dan motivasi orang dewasa
muda untuk mengubah perilaku keuangan mereka.
Expansion for practitioners and
policymakers
 Pertama, praktisi harus menyediakan lingkungan konsumsi
untuk meningkatkan self-determination konsumen.
 Kedua, sentimen keuangan negatif konsumen muda dapat
menyebabkan perilaku keuangan negatif.
 Makalah ini juga memiliki implikasi bagi pembuat kebijakan:
 Pertama, kebijakan keuangan untuk konsumen dewasa
muda yang ada sebagian besar dibagi menjadi dua kategori,
yaitu pendidikan keuangan dan perlindungan keuangan.
 Kedua, kita membutuhkan kebijakan keuangan khusus
untuk konsumen dewasa muda.
Limitations of the study
 Pertama, penelitian ini terbatas pada dewasa muda dan
tidak dapat digeneralisasi untuk semua konsumen.
 Kedua, seperti pada penelitian sebelumnya, penelitian ini
membatasi komponen self-determination pada
kompetensi, otonomi dan keterkaitan, faktor yang
digunakan dalam pedagogi dan psikologi.
 Ketiga, kumpulan data sekunder digunakan dalam
penelitian ini, menghadirkan kesulitan karena peneliti
tidak dapat secara langsung menyusun pertanyaan yang
diinginkan.
Conclusion
 Pertama, penelitian ini membantu untuk memahami perilaku
keuangan konsumen dewasa muda yang lebih baik.
 Selain itu, penelitian ini menyajikan solusi pengelolaan utang
yang buruk melalui self-determination theory.
 Makalah ini menunjukkan perlunya self-determination dan
peran psikologi keuangan.
 Horwitz dan rekannya (Horwitz et al., 2019) menekankan
dampak terapi keuangan pada perubahan perilaku keuangan
konsumen.
 Studi ini juga menunjukkan bahwa self-determination dan
motivasi saja tidak dapat membawa perubahan langsung dalam
perilaku keuangan tanpa mediasi psikologi keuangan.
Referensi
 https://selfdeterminationtheory.org/theory/
 Park, H. (2021), "Financial behavior among young
adult consumers: the influence of self-determination
and financial psychology", Young Consumers, Vol. 22
No. 4, pp. 597-613. https://doi.org/10.1108/YC-12-2020-
1263
Self Determination Theory dan Jurnal (Abi Suryono).pptx

More Related Content

What's hot

Mengukur budaya organisasi
Mengukur budaya organisasiMengukur budaya organisasi
Mengukur budaya organisasiBudi Eko Siswoyo
 
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klienTEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie kliendihastinee
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikVina Serevina
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Teori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiTeori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiSiti Sahati
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikeHilmawanAan
 
Problem solving2
Problem solving2Problem solving2
Problem solving2elmakrufi
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1elmakrufi
 
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerTeori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerelmakrufi
 
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar SkinnerTeori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar SkinnerNia Suharta
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyVivia Maya Rafica
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtvarizalamir
 
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifPenyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifEgha Rhiyanti Putri
 

What's hot (20)

Psikoanalisis sosial
Psikoanalisis sosialPsikoanalisis sosial
Psikoanalisis sosial
 
Mengukur budaya organisasi
Mengukur budaya organisasiMengukur budaya organisasi
Mengukur budaya organisasi
 
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klienTEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
 
Ppt melani klien
Ppt melani klienPpt melani klien
Ppt melani klien
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Teori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiTeori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan Organisasi
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndike
 
Problem solving2
Problem solving2Problem solving2
Problem solving2
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
 
Leading / Kepemimpinan
Leading / KepemimpinanLeading / Kepemimpinan
Leading / Kepemimpinan
 
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerTeori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar SkinnerTeori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebt
 
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.comHarga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifPenyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
 

Similar to Self Determination Theory dan Jurnal (Abi Suryono).pptx

Adam Susanto-2050200052-resume artikel-Psikologi industri.pdf
Adam Susanto-2050200052-resume artikel-Psikologi industri.pdfAdam Susanto-2050200052-resume artikel-Psikologi industri.pdf
Adam Susanto-2050200052-resume artikel-Psikologi industri.pdfAdamSusantouns
 
Teori Motivasi (Iwan Maulana).ppt
Teori Motivasi (Iwan Maulana).pptTeori Motivasi (Iwan Maulana).ppt
Teori Motivasi (Iwan Maulana).pptIwanMaulana15
 
Perilaku individu-dalam-organisasi
Perilaku individu-dalam-organisasiPerilaku individu-dalam-organisasi
Perilaku individu-dalam-organisasiKaris Yogya
 
Etika Pemgambilan Keputusan.pptx
Etika Pemgambilan Keputusan.pptxEtika Pemgambilan Keputusan.pptx
Etika Pemgambilan Keputusan.pptxDewiSyahfitri9
 
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and PersonalityRingkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personalitychienmario
 
Critical review jurnal manajemen pemasaran
Critical review jurnal manajemen pemasaranCritical review jurnal manajemen pemasaran
Critical review jurnal manajemen pemasaranEka Wahyuliana
 
KELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptx
KELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptxKELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptx
KELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptxDomonimicShakvaDipri
 
Ulasan jurnal pembangunan sahsiah
Ulasan jurnal pembangunan sahsiahUlasan jurnal pembangunan sahsiah
Ulasan jurnal pembangunan sahsiahFarhana Ariffin
 
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan KomunikasiPPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan KomunikasiHaikalZhafran1
 
Teori Health promotion model (HPM)
Teori Health promotion model (HPM) Teori Health promotion model (HPM)
Teori Health promotion model (HPM) ShofiraNabila
 
Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaDayang Sari Andriani
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumensyiami
 
REVIEW JURNAL KEPEMIMPINAN KEL.II INDO.pptx
REVIEW JURNAL KEPEMIMPINAN KEL.II INDO.pptxREVIEW JURNAL KEPEMIMPINAN KEL.II INDO.pptx
REVIEW JURNAL KEPEMIMPINAN KEL.II INDO.pptxRekhaAdjiPratama1
 
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)virginsmag
 
Makalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumenMakalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumen285114
 
Karakteristik psikologis sebagai landasan resiliensi
Karakteristik psikologis sebagai landasan resiliensiKarakteristik psikologis sebagai landasan resiliensi
Karakteristik psikologis sebagai landasan resiliensiayukusdiana
 

Similar to Self Determination Theory dan Jurnal (Abi Suryono).pptx (20)

Adam Susanto-2050200052-resume artikel-Psikologi industri.pdf
Adam Susanto-2050200052-resume artikel-Psikologi industri.pdfAdam Susanto-2050200052-resume artikel-Psikologi industri.pdf
Adam Susanto-2050200052-resume artikel-Psikologi industri.pdf
 
Tugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donnyTugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donny
 
Teori Motivasi (Iwan Maulana).ppt
Teori Motivasi (Iwan Maulana).pptTeori Motivasi (Iwan Maulana).ppt
Teori Motivasi (Iwan Maulana).ppt
 
Perilaku individu-dalam-organisasi
Perilaku individu-dalam-organisasiPerilaku individu-dalam-organisasi
Perilaku individu-dalam-organisasi
 
Etika Pemgambilan Keputusan.pptx
Etika Pemgambilan Keputusan.pptxEtika Pemgambilan Keputusan.pptx
Etika Pemgambilan Keputusan.pptx
 
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and PersonalityRingkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
 
Critical review jurnal manajemen pemasaran
Critical review jurnal manajemen pemasaranCritical review jurnal manajemen pemasaran
Critical review jurnal manajemen pemasaran
 
KELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptx
KELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptxKELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptx
KELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptx
 
Ulasan jurnal pembangunan sahsiah
Ulasan jurnal pembangunan sahsiahUlasan jurnal pembangunan sahsiah
Ulasan jurnal pembangunan sahsiah
 
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan KomunikasiPPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
 
Ppt review tugas oleh rosiana r
Ppt review tugas oleh rosiana rPpt review tugas oleh rosiana r
Ppt review tugas oleh rosiana r
 
Teori Health promotion model (HPM)
Teori Health promotion model (HPM) Teori Health promotion model (HPM)
Teori Health promotion model (HPM)
 
Tugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donnyTugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donny
 
Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerja
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumen
 
Konstruktivisme
KonstruktivismeKonstruktivisme
Konstruktivisme
 
REVIEW JURNAL KEPEMIMPINAN KEL.II INDO.pptx
REVIEW JURNAL KEPEMIMPINAN KEL.II INDO.pptxREVIEW JURNAL KEPEMIMPINAN KEL.II INDO.pptx
REVIEW JURNAL KEPEMIMPINAN KEL.II INDO.pptx
 
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
 
Makalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumenMakalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumen
 
Karakteristik psikologis sebagai landasan resiliensi
Karakteristik psikologis sebagai landasan resiliensiKarakteristik psikologis sebagai landasan resiliensi
Karakteristik psikologis sebagai landasan resiliensi
 

Recently uploaded

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHykbek
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Self Determination Theory dan Jurnal (Abi Suryono).pptx

  • 2. Pengantar  Self-determination theory (SDT) adalah teori makro motivasi dan kepribadian manusia yang menyangkut kecenderungan pertumbuhan bawaan orang dan kebutuhan psikologis bawaan.  Ini berkaitan dengan motivasi di balik pilihan orang tanpa adanya pengaruh dan gangguan eksternal.  SDT berfokus pada sejauh mana perilaku manusia dimotivasi dan ditentukan sendiri.  Pada 1970-an, penelitian tentang SDT berkembang dari studi yang membandingkan motif intrinsik dan ekstrinsik, dan dari pemahaman yang berkembang tentang peran dominan yang dimainkan motivasi intrinsik dalam perilaku individu.
  • 3. Pengantar  Baru pada pertengahan 1980-an Edward L. Deci dan Richard Ryan menulis sebuah buku berjudul "Self-Determination and Intrinsic Motivation in Human Behavior" SDT secara resmi diperkenalkan dan diterima sebagai teori empiris yang baik.  Sejak tahun 2000-an, penelitian aplikasi praktis SDT telah meningkat secara signifikan.  Self-Determination Theory (SDT) mewakili kerangka kerja yang luas untuk mempelajari motivasi dan kepribadian manusia.  SDT mengartikulasikan meta-teori untuk membingkai studi motivasi, teori formal yang mendefinisikan sumber motivasi ekstrinsik intrinsik dan bervariasi, dan deskripsi peran masing-masing intrinsik dan jenis motivasi ekstrinsik dalam perkembangan kognitif dan sosial dan perbedaan individu.  Dinamika dukungan kebutuhan psikologis dan penolakan kebutuhan telah dipelajari dalam keluarga, ruang kelas, tim, organisasi, klinik, dan budaya menggunakan proposisi spesifik yang dirinci dalam SDT.
  • 4. Meta-Theory: The Organismic Viewpoint / Meta-Teori: Sudut Pandang Organisme  SDT adalah pendekatan dialektika organisme. Ini dimulai dengan asumsi bahwa manusia adalah organisme aktif, dengan kecenderungan berkembang ke arah tumbuh, menguasai tantangan lingkungan, dan mengintegrasikan pengalaman baru ke dalam rasa diri yang koheren.
  • 5. Formal Theory: SDT’s Six Mini-Theories / Teori Formal: Enam Mini-Teori SDT  Secara formal, SDT terdiri dari enam mini-teori, yang masing-masing dikembangkan untuk menjelaskan serangkaian fenomena berbasis motivasi yang muncul dari penelitian laboratorium dan lapangan. Oleh karena itu, masing-masing membahas satu aspek motivasi atau fungsi kepribadian. 1. Cognitive Evaluation Theory (CET)/Teori Evaluasi Kognitif 2. Organismic Integration Theory (OIT) / Teori Integrasi Organisme 3. Causality Orientations Theory (COT) / Teori Orientasi Kausalitas 4. Basic Psychological Needs Theory (BPNT) / Teori Kebutuhan Psikologis Dasar (BPNT) 5. Goal Contents Theory (GCT) / Teori Isi Tujuan 6. Relationships Motivation Theory (RMT) / Teori Motivasi Hubungan
  • 6. Other Topics of Interest  Seiring berkembangnya SDT, perkembangan teoretis dan temuan empiris telah mengarahkan para peneliti SDT untuk memeriksa sejumlah besar proses dan fenomena yang tidak terpisahkan dengan pertumbuhan kepribadian, fungsi efektif, dan kesehatan.  Misalnya, penelitian SDT telah berfokus pada peran perhatian penuh sebagai dasar untuk regulasi perilaku yang otonom, yang mengarah pada pengukuran yang lebih halus dan teori tentang kesadaran.
  • 7. Applications  Selain pengembangan teori formal, penelitian telah menerapkan SDT di banyak domain termasuk pendidikan, organisasi, olahraga dan aktivitas fisik, agama, kesehatan dan kedokteran, pengasuhan anak, lingkungan dan media virtual, hubungan dekat, dan psikoterapi.  Di seluruh domain ini, penelitian telah melihat bagaimana pengendalian versus lingkungan yang mendukung otonomi berdampak pada fungsi dan kesehatan, serta kinerja dan ketekunan. Selain itu, dukungan untuk keterkaitan dan kompetensi dipandang sebagai interaktif dengan dukungan kehendak dalam mendorong keterlibatan dan nilai dalam pengaturan tertentu, dan dalam domain aktivitas.
  • 8.
  • 9. INFORMASI BIBLIOGRAFI  Judul Artikel : Financial behavior among young adult consumers: the influence of self- determination and financial psychology  Nama Peneliti : Heejung Park  Nama Jurnal : Young Consumers  Tahun : 2021  No : 4  Volume : 22  Halaman : 597-613  Quartile (Q) Jurnal : Q1
  • 10. Abstrak  Tujuan  Dalam ketidakpastian ekonomi global, banyak orang dewasa muda memiliki kemandirian finansial dari orang tua mereka dan membuat keputusan keuangan dalam lingkungan keuangan yang sulit. Penelitian ini bertujuan untuk fokus pada perilaku pengelolaan utang bagi konsumen dewasa muda.  Desain/metodologi/pendekatan  Data ini berasal dari Survei Longitudinal Nasional Pemuda 1997 (NLSY97). NLSY97 mencakup informasi tentang karakteristik keuangan, demografi dan sikap konsumen muda AS, serta berbagai kondisi sosial ekonomi, sehingga memudahkan untuk mengeksplorasi hubungan antara perilaku keuangan dan variabel psikologi. Dalam survei 2010, 4.110 konsumen muda diwawancarai.
  • 11. Abstrak  Temuan  Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-determination dan motivasi saja tidak dapat membawa perubahan langsung dalam perilaku keuangan tanpa mediasi psikologi keuangan. Oleh karena itu, penelitian keuangan konsumen harus mempertimbangkan perilaku manajemen utang dengan menghadirkan strategi yang berbeda dari yang digunakan saat ini.  Orisinalitas/nilai  Dalam self-determination theory, menekankan dasar internal untuk membedakan pengaturan diri dari pengembangan kepribadian dan perilaku. Secara khusus, makalah ini membahas perilaku keuangan konsumen dewasa muda melalui self-determination theory.  Keywords Young adult, Self-determination theory, Financial decision-making, Debt management behavior, Financial psychology  Paper type Research paper
  • 12. Introduction  Permintaan akan perilaku keuangan konsumen yang rasional dan diinginkan meningkat di masyarakat konsumen modern (Birkenmaier dan Fu, 2019).  Saat melalui krisis keuangan global pada tahun 2009, para peneliti bersikeras bahwa perlindungan konsumen harus diperlukan terkait dengan pengambilan keputusan dan perilaku keuangan (Hansen, 2017).  Aspek psikologis perilaku keuangan konsumen telah dipertimbangkan baru-baru ini, meskipun motivasi dan psikologi konsumen, subjek keputusan keuangan, merupakan faktor penting.  Penelitian saat ini berfokus pada efek faktor psikologis pada perilaku keuangan orang dewasa yang lebih tua.
  • 13. Introduction  Oleh karena itu, makalah ini membahas tentang perilaku keuangan konsumen dewasa muda melalui self-determination theory, yang telah banyak dibahas dalam bidang psikologi dan pendidikan.  Makalah ini berusaha untuk menentukan apakah orang dewasa muda dengan motif yang terinternalisasi (self-determination) lebih terlibat dalam pengelolaan utang.  Penelitian ini menganalisis pengaruh financial self-determination theory terhadap perilaku manajemen utang.  Studi ini memberikan wawasan tentang bagaimana meningkatkan perilaku keuangan dan kualitas hidup orang dewasa muda melalui perilaku manajemen utang.  Penelitian ini memiliki dua tujuan. Salah satunya adalah untuk mengetahui interaksi antara self-determination dan faktor kecemasan finansial.  Tujuan lain adalah untuk menguji apakah faktor kecemasan keuangan memediasi hubungan antara perilaku manajemen utang dan variabel self- determination
  • 15. Review of the literature Self-determination theory  Self-determination theory  Self-determination theory (Bakker dan Oerlemans, 2019) menekankan dasar internal untuk membedakan pengaturan diri dari pengembangan kepribadian dan perilaku.  Menurut Ryan dan Deci (2017), self-determinism bukanlah kekuatan yang dipaksakan oleh penghargaan atau tekanan eksternal tetapi kemampuan yang dapat dipilih sendiri, artinya seseorang dapat menentukan perilaku seseorang.  Teori determinisme diri adalah bahwa manusia menganggap diri mereka berperilaku sesuai dengan keinginan mereka sendiri daripada imbalan atau paksaan eksternal (Vasconcellos et al., 2020).  Self-determination theory ini mencakup empat sub-teori, yaitu evaluasi kognitif, integrasi organisme, orientasi kausalitas dan kebutuhan psikologis dasar (Standage dan Ryan, 2020).
  • 16.  Mazher (2020) mengeksplorasi self-determination sebagai latar belakang teoritis untuk penetapan tujuan dan perilaku mengejar pada konsumen.  Kivetz (2005) menyarankan self-determination sebagai alasan untuk mempelajari tanggapan konsumen terhadap promosi perusahaan.  Botti dan Mcgill (2006) berpendapat bahwa self-determination konsumen memainkan peran moderat dalam hubungan antara konsumsi optimal dan kepuasan hidup.  Oh and Jung (2018) juga menyebutkan bahwa self-determinism berpengaruh positif terhadap intensitas keterikatan merek selebriti.  Kesimpulannya, penerapan self-determination theory dalam pemasaran berfokus pada analisis perilaku konsumen melalui analisis multidimensi motif pembelian konsumen.
  • 17. Constituent factors of self- determination theory  Manusia memiliki tiga kebutuhan psikologis dasar, yaitu otonomi, kompetensi, dan keterkaitan (Holt et al., 2019). Teori kebutuhan psikologis manusia adalah konsep komprehensif yang memahami motivasi self- determination dan menjelaskan hubungan dinamis antara kesehatan dan perilaku psikologis individu.  keterkaitan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai “kecenderungan konsumen untuk memelihara dan mengembangkan perilaku keuangan dengan mencari dan mempertimbangkan hubungan dengan orang lain”.
  • 18. Young adult and debt-management behavior  Studi sebelumnya telah mengambil banyak pendekatan untuk mempelajari perilaku keuangan, termasuk menyelidiki pengetahuan dan sikap keuangan konsumen (Tang dan Baker, 2016).  Menurut Hadar, Sood, dan Fox (2013), pemahaman pengetahuan keuangan konsumen diperoleh konsumen melalui pencarian informasi keuangan.  Sikap keuangan konsumen juga penting dalam memahami perilaku.  Makalah ini mengusulkan model baru sikap keuangan konsumen yang diringkas sebagai pola pikir yang disiapkan di bidang keuangan.  Kedua konsep pengetahuan dan sikap konsumen ini penting dalam memahami kemampuan keuangan konsumen, yang merupakan faktor penting dalam memahami perilaku keuangan konsumen (Lusardi et al., 2010).
  • 19. Financial psychology  Menurut Ricciardi (2008), kekhawatiran keuangan secara negatif merugikan keputusan keuangan.  Kekhawatiran keuangan juga dapat meningkatkan stres di luar pengambilan keputusan keuangan (Parkinson dan Creswell, 2011).  Psikologi keuangan mempengaruhi pengambilan keputusan dan perilaku keuangan.  Dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan pilihan keuangan telah dieksplorasi baik dari segi psikologi keuangan dan kemampuan keuangan (Menkhoff et al., 2006).
  • 20. Hypotheses Research question and hypotheses  H1. Kompetensi (self-determination) berhubungan positif dengan a) deskripsi keuangan dan b) perilaku perubahan rasio utang.  H2. Otonomi (self-determination) berhubungan positif dengan a) deskripsi keuangan dan b) perilaku perubahan rasio utang.  H3. Keterkaitan (self-determination) berhubungan positif dengan a) deskripsi keuangan dan b) perilaku perubahan rasio utang.  H4. Fitur deskripsi keuangan memediasi hubungan antara self- determination dan perilaku keuangan (perilaku perubahan rasio utang).
  • 21. Metological framework and hypothesis model
  • 22. Methodology  Penelitian ini menggunakan SEM untuk memahami manajemen utang konsumen dewasa muda. Variabel self-determination diselidiki berdasarkan otonomi, kompetensi dan keterkaitan.  Penelitian ini melengkapi kekurangan deskripsi dengan SEM yang ada menggunakan variabel mediator.  Penelitian ini menunjukkan apakah variabel psikologi keuangan memiliki pengaruh mediasi terhadap variabel self-determination dan debt management.  Description of data  Data ini berasal dari National Longitudinal Survey of Youth 1997 (NLSY97). Itu dikumpulkan dari perwakilan nasional 8.984 orang yang lahir antara tahun 1980 dan 1984. Pada saat wawancara pertama, usia responden berkisar antara 12 hingga 18.
  • 23. Methodology  Dependent variables from the data  Variabel debt-ratio diatur oleh variabel jumlah utang dan jumlah aset. Dalam penelitian ini variabel jumlah aset terdiri dari dua variabel aset (variabel aset keuangan dan variabel aset non keuangan). Variabel keuangan diukur dengan jumlah dolar.  Independent variables from the data  Dalam penelitian ini, variabel self-determination menganalisis perilaku manajemen utang dan psikologi keuangan konsumen dewasa muda.  Statistics programs for methods and analyzes  Pada penelitian ini digunakan STATA 14.0 untuk pengujian SEM. Analisis faktor konfirmatori (CFA) digunakan sebelum SEM.
  • 25. Factors related to debt ratio change (financial behavior)
  • 26. Discussion  Penelitian ini menegaskan bahwa psikologi keuangan memediasi hubungan antara self-determination dan perilaku keuangan di kalangan konsumen dewasa muda.  Makalah ini mengkaji penerapan teori tersebut dengan memasukkan self-determination theory, yang telah dipelajari dalam pendidikan dan psikologi, ke dalam perilaku keuangan orang dewasa muda.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikologi keuangan memiliki efek mediasi antara self-determination dan perilaku keuangan.
  • 27. Discussion  Rincian penelitian adalah sebagai berikut.  Pertama, komponen self-determination theory (kompetensi, otonomi dan keterkaitan) berpengaruh positif terhadap psikologi keuangan (deskripsi keuangan diri).  Kedua, penggambaran positif orang dewasa muda tentang status keuangan dapat mengidentifikasi perubahan perilaku positif dalam pengelolaan utang.  Ketiga, penelitian ini memverifikasi hipotesis hipotesis efek mediasi penuh melalui dua hasil sebelumnya.
  • 28. Theoretical expansion  Implikasi teoritis yang dapat dikemukakan melalui hal ini adalah sebagai berikut  Pertama, studi penelitian sebelumnya berkaitan dengan pendidikan siswa muda atau studi tentang perubahan perilaku konsumen umum dan pengenalan merek.  Kedua, komponen self-determination memiliki efek tidak langsung terhadap perilaku keuangan konsumen dewasa muda, terutama perilaku manajemen utang.  Ketiga, psikologi keuangan dapat menyebabkan perubahan positif dalam self-determination dan motivasi orang dewasa muda untuk mengubah perilaku keuangan mereka.
  • 29. Expansion for practitioners and policymakers  Pertama, praktisi harus menyediakan lingkungan konsumsi untuk meningkatkan self-determination konsumen.  Kedua, sentimen keuangan negatif konsumen muda dapat menyebabkan perilaku keuangan negatif.  Makalah ini juga memiliki implikasi bagi pembuat kebijakan:  Pertama, kebijakan keuangan untuk konsumen dewasa muda yang ada sebagian besar dibagi menjadi dua kategori, yaitu pendidikan keuangan dan perlindungan keuangan.  Kedua, kita membutuhkan kebijakan keuangan khusus untuk konsumen dewasa muda.
  • 30. Limitations of the study  Pertama, penelitian ini terbatas pada dewasa muda dan tidak dapat digeneralisasi untuk semua konsumen.  Kedua, seperti pada penelitian sebelumnya, penelitian ini membatasi komponen self-determination pada kompetensi, otonomi dan keterkaitan, faktor yang digunakan dalam pedagogi dan psikologi.  Ketiga, kumpulan data sekunder digunakan dalam penelitian ini, menghadirkan kesulitan karena peneliti tidak dapat secara langsung menyusun pertanyaan yang diinginkan.
  • 31. Conclusion  Pertama, penelitian ini membantu untuk memahami perilaku keuangan konsumen dewasa muda yang lebih baik.  Selain itu, penelitian ini menyajikan solusi pengelolaan utang yang buruk melalui self-determination theory.  Makalah ini menunjukkan perlunya self-determination dan peran psikologi keuangan.  Horwitz dan rekannya (Horwitz et al., 2019) menekankan dampak terapi keuangan pada perubahan perilaku keuangan konsumen.  Studi ini juga menunjukkan bahwa self-determination dan motivasi saja tidak dapat membawa perubahan langsung dalam perilaku keuangan tanpa mediasi psikologi keuangan.
  • 32. Referensi  https://selfdeterminationtheory.org/theory/  Park, H. (2021), "Financial behavior among young adult consumers: the influence of self-determination and financial psychology", Young Consumers, Vol. 22 No. 4, pp. 597-613. https://doi.org/10.1108/YC-12-2020- 1263