SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
PENDIDIKAN PLAGIARISME DAN
ANTI KORUPSI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
IKIP SILIWANGI
2019
Pendahuluan
• Plagiarisme merupakan isu sensitif dalam
dunia akademik, karena menyangkut etik.
Oleh sebab itu perlu kehati-hatian.
Definisi
"Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak
sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya
ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui
sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai"
Ruang Lingkup Plagiarisme
Berdasarkan beberapa definisi plagiarisme di atas, berikut ini diuraikan
ruang lingkup plagiarisme:
1) Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan
tanda kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
2) Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
3) Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
4) Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
5) Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam
susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
6) Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan /atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri.
Tipe Plagiarisme
1) Plagiarisme Kata demi Kata (Word for word Plagiarism). Penulis
menggunakan kata-kata penulis lain (persis) tanpa menyebutkan
sumbernya.
2) Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of Source). Penulis menggunakan
gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan yang cukup (tanpa
menyebutkan sumbernya secara jelas).
3) Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship). Penulis mengakui
sebagai pengarang karya tulis karya orang lain.
4) Self Plagiarism. Termasuk dalam tipe ini adalah penulis mempublikasikan
satu artikel pada lebih dari satu redaksi publikasi. Dan mendaur ulang
karya tulis/ karya ilmiah. Yang penting dalam self plagiarism adalah
bahwa ketika mengambil karya sendiri, maka ciptaan karya baru yang
dihasilkan harus memiliki perubahan yang berarti. Artinya Karya yang
lama merupakan bagian kecil dari karya baru yang dihasilkan. Sehingga
disini pembaca akan memperoleh hal baru, yang benar-benar penulis
tuangkan pada karya tulis yang menggunakan karya lama.
Mengapa Plagiarisme Terjadi
1) Terbatasnya waktu untuk menyelesaikan sebuah karya
ilmiah yang menjadi beban tanggungjawabnya.
Sehingga terdorong untuk copy-paste atas karya orang
lain.
2) Rendahnya minat baca dan minat melakukan analisis
terhadap sumber referensi yang dimiliki.
3) Kurangnya pemahaman tentang kapan dan bagaimana
harus melakukan kutipan.
4) Kurangnya perhatian dari guru ataupun dosen terhadap
persoalan plagiarisme
Menghindari Tindakan Plagiarisme
Perguruan Tinggi
1) Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi) dilampiri
dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan, yang
menyatakan bahwa karya ilmiah tersebut tidak
mengandung unsur plagiat.
2) Pimpinan Perguruan Tinggi berkewajiban mengunggah
semua karya ilmiah yang dihasilkan dilingkungan
perguruan tingginya, seperti portal Garuda atau portal
lain yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi.
Mahasiswa
1) Menggunakan dua tanda kutip, jika mengambil
langsung satu kalimat, dengan menyebutkan
sumbernya.
2) Menuliskan daftar pustaka, atas karya yang dirujuk,
dengan baik dan benar. Yang dimaksud adalah sesuai
panduan yang ditetapkan masing-masing institusi
dalam penulisan daftar pustaka.
3) Melakukan parafrase dengan tetap menyebutkan
sumbernya. Parafrase adalah mengungkapkan
ide/gagasan orang lain dengan menggunakan kata-kata
sendiri, tanpa merubah maksud atau makna
ide/gagasan dengan tetap menyebutkan sumbernya.
Tips menulis, agar terhindar dari plagiarisme
1) Tentukan buku yang hendak anda baca
2) Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan satukan
dengan penjepit.
3) Tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit,
jumlah halaman pada kertas kecil paling depan
4) Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda dapatkan
pada kertas-kertas kecil tersebut.
5) Setelah selesai membaca buku, anda fokus pada catatan anda
6) Ketika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku yang
telah anda baca, fokuslah pada kertas catatan.
7) Kembangkan kalimat anda sendiri dari catatan yang anda buat
Sanksi Plagiarisme
Undang-undang no. 20 tahun 2003 mengatur
sanksi bagi orang yang melakukan plagiat,
khususnya yang terjadi dilingkungan akademik.
Sanksi tersebut adalah sebagai berikut (Pasal 70):
"Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya
untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau
vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana
dengan pidana penjara paling lama dua tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)."
Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi bagi
mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan
plagiasi maka seorang mahasiswa akan memperoleh sanksi sebagai
berikut:
1.Teguran
2.Peringatan tertulis
3.Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
4.Pembatalan nilai
5.Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
6.Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
7.Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan.
Plagiarism Checker
• www.google.com
• http://plagiarismcheckerx.com/
• Istilah korupsi berasal dari
bahasa latin “corrumpere”,
“corruptio” atau “corruptus”
• Dari bahasa latin tersebut
kemudian diadopsi oleh
beberapa bangsa di dunia
• Beberapa bangsa di dunia
memiliki istilah tersendiri
mengenai korupsi
Korupsi secara Etimologi
3 tingkatan KORUPSI
Material benefit
(Mendapatkan keuntungan material yang
bukan haknya melalui kekuasaan)
Abuse of power
(Penyalahgunaan kekuasaan)
Betrayal of trust
(Pengkhianatan kepercayaan)
Pengkhianatan terhadap kepercayaan
(betrayal of trust)
• penghianatan merupakan
bentuk korupsi paling
sederhana
• Semua orang yang berkhianat
atau mengkhianati
kepercayaan atau amanat yang
diterimanya adalah koruptor.
• Amanat dapat berupa apapun,
baik materi maupun non materi
(ex: pesan, aspirasi rakyat)
• Anggota DPR yang tidak
menyampaikan aspirasi
rakyat/menggunakan aspirasi
untuk kepentingan pribadi
merupakan bentuk korupsi
Diskusi
Apakah jika seseorang melakukan
perselingkuhan, dia juga sudah melakukan
korupsi, dan pantas disebut koruptor?
Penyalahgunaan kekuasaan
(abuse of power)
• Abuse of power merupakan korupsi
tingkat menengah
• Merupakan Segala bentuk
penyimpangan yang dilakukan
melalui struktur kekuasaan, baik
pada tingkat negara maupun
lembaga-lembaga struktural lainnya,
termasuk lembaga pendidikan,
tanpa mendapatkan keuntungan
materi.
Penyalahgunaan kekuasan untuk mendapatkan
keuntungan material (material benefit)
• Penyimpangan kekuasaan untuk
mendapatkan keuntungan material
baik bagi dirinya sendiri maupun
orang lain.
• Korupsi pada level ini merupakan
tingkat paling membahayakan
karena melibatkan kekuasaan dan
keuntungan material.
• Ini merupakan bentuk korupsi yang
paling banyak terjadi di indonesia
Unsur-unsur yang dapat
menentukan sesuatu dapat
dianggap sebagai korupsi
1. Secara melawan hukum
2. Memperkaya diri
sendiri/orang lain
3. Merugikan keuangan/
perekonomian negara
MERUGIKAN KEUANGAN/ PEREKONOMIAN NEGARA
1. Korupsi menghambat pembangunan &
kegiatan usaha di Indonesia
2. Setiap kegiatan perekonomian harus melewati
“pintu-pintu” korupsi
3. Perkembangan kegiatan usaha terhambat,
pengangguran makin banyak, harga barang &
jasa menjadi melambung
4. Pendidikan dan kesehatan sangat mahal
Salah satu hal mengapa di indonesia
korupsi semakin sulit diberantas
• Karena korupsi sudah “mendarah
daging”, sehingga perilaku korupsi
sudah menjadi hal yang biasa dan
bukan lagi dianggap sebagai
“penyakit”yang harus segera
disembuhkan.
• Dengan demikian, semakin
sulitnya membedakan mana
perilaku korupsi dan mana yang
bukan korupsi
• Ibarat maling teriak maling
PRINSIP-PRINSIP
ANTI KORUPSI
PRINSIP-
PRINSIP
ANTI-
KORUPSI
Kewajaran
Transparansi
Aturan Main
Akuntabilitas
Kontrol
Aturan Main
• Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara
aturan dan pelaksanaan kerja
• Semua lembaga mempertanggungjawabkan
kinerjanya sesuai aturan main baik dalam
bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi
(de jure), baik pada level budaya (individu
dengan individu) maupun pada level lembaga.
Akuntabilitas
1. Akuntabilitas harus dapat diukur dan
dipertanggungjawabkan melalui
Mekanisme pelaporan dan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan
semua kegiatan.
2. Evaluasi atas kinerja administrasi, proses
pelaksanaan, dampak dan manfaat
yang diperoleh masyarakat baik secara
langsung maupun manfaat jangka panjang
dari sebuah kegiatan.
Bagaimana mengukur Akuntabilitas ?
 Transparansi merupakan prinsip yang
mengharuskan semua proses kebijakan
dilakukan secara terbuka, sehingga segala
bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh
publik.
 Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus
kontrol bagi seluruh proses dinamika
struktural kelembagaan.
 Dalam bentuk yang paling sederhana,
transparansi mengacu pada keterbukaan dan
kejujuran untuk saling menjunjung tinggi
kepercayaan (trust).
Transparansi
 Proses penganggaran yang bersifat bottom up, mulai dari perencanaan,
implementasi, laporan pertanggungjawaban dan penilaian (evaluasi)
terhadap kinerja anggaran.
 Proses penyusunan kegiatan atau proyek pembangunan. Hal ini terkait
pula dengan proses pembahasan tentang sumber-sumber pendanaan
(anggaran pendapatan) dan alokasi anggaran (anggaran belanja).
 Proses pembahasan tentang pembuatan rancangan peraturan yang
berkaitan dengan strategi penggalangan (pemungutan) dana, mekanisme
pengelolaan proyek mulai dari pelaksanaan tender, pengerjaan teknis,
pelaporan finansial dan pertanggungjawaban secara teknis.
 Proses pengawasan dalam pelaksanaan program dan proyek pembangunan
yang berkaitan dengan kepentingan publik dan yang lebih khusus lagi
adalah proyek-proyek yang diusulkan oleh masyarakat sendiri.
 Proses evaluasi terhadap penyelenggaraan proyek yang dilakukan secara
terbuka dan bukan hanya pertanggungjawaban secara administratif, tapi
juga secara teknis dan fisik dari setiap out put kerja-kerja pembangunan.
Perlunya Keterlibatan masyarakat dalam
proses transparansi:
Kontrol masyarakat sangat diperlukan
Kontrol
Masyarakat
Proses Perencanaan
Program Pembangunan,
Anggaran Pendapatan
dan Anggaran Belanja Negara
atau Daerah
Evaluasi dan Penilaian
Kinerja Anggaran
Out Come Jangka Pendek
& Jangka Panjang
Implementasi
Alokasi Sektor,
Pelaksanaan,
serta Pengawasan Format
Laporan Pertanggungjawaban
Out Put
(Teknisi Fisik dan Administrasi)
Fairness
Prinsip fairness ditujukan
untuk mencegah terjadinya
manipulasi (ketidakwajaran)
dalam penganggaran, baik
dalam bentuk mark up
maupun ketidakwajaran
lainnya.
1. Komprehensif dan disiplin yang berarti mempertimbangkan
keseluruhan aspek, berkesinambungan, taat asas, prinsip
pembebanan, pengeluaran dan tidak melampaui batas (off budget).
2. Fleksibilitas yaitu adanya kebijakan tertentu untuk efisiensi dan
efektifitas.
3. Terprediksi yaitu ketetapan dalam perencanaan atas dasar asas
value for money dan menghindari defisit dalam tahun anggaran
berjalan. Anggaran yang terprediksi merupakan cerminan dari
adanya prinsip fairness di dalam proses perencanaan
pembangunan.
4. Kejujuran yaitu adanya bias perkiraan penerimaan maupun
pengeluaran yang disengaja, yang berasal dari pertimbangan teknis
maupun politis. Kejujuran merupakan bagian pokok dari prinsip
fairness.
5. Informatif, yaitu adanya sistem informasi pelaporan yang teratur
dan informatif sebagai dasar penilaian kinerja, kejujuran dan proses
pengambilan keputusan. Sifat informatif merupakan ciri khas dari
kejujuran.
lima langkah penegakan prinsip fairness
• Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak
terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara dan
masyarakat.
• Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang-
undang anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang
kebebasan mengakses informasi, undang-undang
desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun
lainnya yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui
sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan penggunaan
anggaran negara oleh para pejabat negara.
Kebijakan Anti-Korupsi
4 Aspek Kebijakan Anti-Korupsi
Isi Pembuat
Pelaksana
Kultur
Kebijakan Anti-korupsi
 Isi kebijakan:
Kebijakan anti-korupsi akan efektif apabila di dalamnya terkandung
unsur-unsur yang terkait dengan persoalan korupsi.
 Pembuat kebijakan:
Kualitas isi kebijakan tergantung pada kualitas dan integritas
pembuatnya.
 Pelaksana kebijakan:
Kebijakan yang telah dibuat dapat berfungsi apabila didukung oleh
aktor-aktor penegak kebijakan; yaitu kepolisian, kejaksaan,
pengadilan, pengacara, dan lembaga pemasyarakatan.
 Kultur kebijakan:
Eksistensi sebuah kebijakan terkait dengan nilai-nilai, pemahaman,
sikap, persepsi, dan kesadaran masyarakat terhadap hukum atau
undang-undang anti korupsi. Lebih jauh kultur kebijakan ini akan
menentukan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemberantasan
korupsi.
4 Aspek Kebijakan ….
Kontrol kebijakan merupakan upaya
agar kebijakan yang dibuat betul-betul
efektif dan mengeliminasi semua bentuk
korupsi.
Kontrol Kebijakan
Oposisi
Partisipasi
KEBIJAKAN
Revolusi
3 Model Kontrol Kebijakan
 Partisipasi:
Melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan
ikut serta dalam penyusunan dan
pelaksanaannya.
 Oposisi:
Mengontrol dengan menawarkan alternatif
kebijakan baru yang dianggap lebih layak.
 Revolusi;
Mengontrol dengan mengganti kebijakan yang
dianggap tidak sesuai.
3 Model Kontrol Kebijakan

More Related Content

What's hot

Sinar-X untuk Kelas 12
Sinar-X untuk Kelas 12Sinar-X untuk Kelas 12
Sinar-X untuk Kelas 12ViaraNoor
 
Makalah tata surya
Makalah tata suryaMakalah tata surya
Makalah tata suryah3rrypot
 
Presentasi Tentang Borobudur Dalam Bahasa Inggris
Presentasi Tentang Borobudur Dalam Bahasa InggrisPresentasi Tentang Borobudur Dalam Bahasa Inggris
Presentasi Tentang Borobudur Dalam Bahasa InggrisPramesti Widya Utami
 
Kumpulan soal-soal suhu, pemuaian dan kalor UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal suhu, pemuaian dan kalor UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaKumpulan soal-soal suhu, pemuaian dan kalor UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal suhu, pemuaian dan kalor UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaNurul Shufa
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanIndra Arrohman
 
PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5
PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5
PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5akatsukidony
 
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknTugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknNina Ruspina
 
Pengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainan
Pengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainanPengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainan
Pengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainanRicky Suadma
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selresky r.p
 
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)emildaemiliano
 
Modul 3 pembelajaran 1-partikel penyusun benda mati dan makhluk hidup
Modul 3 pembelajaran 1-partikel penyusun benda mati dan makhluk hidupModul 3 pembelajaran 1-partikel penyusun benda mati dan makhluk hidup
Modul 3 pembelajaran 1-partikel penyusun benda mati dan makhluk hidupSMPK Stella Maris
 
Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.
Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.
Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.Henie Sondah
 
04 rpp permainan kasti 71
04 rpp permainan kasti 7104 rpp permainan kasti 71
04 rpp permainan kasti 71Dian Kardiansah
 
Laporan percobaan pengaruh kondisi lingkungan terhadap ikan mas
Laporan percobaan pengaruh kondisi lingkungan terhadap ikan masLaporan percobaan pengaruh kondisi lingkungan terhadap ikan mas
Laporan percobaan pengaruh kondisi lingkungan terhadap ikan masjihanaurora
 

What's hot (20)

RPP Bab Cahaya
RPP Bab CahayaRPP Bab Cahaya
RPP Bab Cahaya
 
Sinar-X untuk Kelas 12
Sinar-X untuk Kelas 12Sinar-X untuk Kelas 12
Sinar-X untuk Kelas 12
 
Makalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga RenangMakalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga Renang
 
Makalah tata surya
Makalah tata suryaMakalah tata surya
Makalah tata surya
 
Soal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada Manusia
Soal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada ManusiaSoal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada Manusia
Soal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada Manusia
 
Presentasi Tentang Borobudur Dalam Bahasa Inggris
Presentasi Tentang Borobudur Dalam Bahasa InggrisPresentasi Tentang Borobudur Dalam Bahasa Inggris
Presentasi Tentang Borobudur Dalam Bahasa Inggris
 
Kumpulan soal-soal suhu, pemuaian dan kalor UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal suhu, pemuaian dan kalor UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaKumpulan soal-soal suhu, pemuaian dan kalor UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal suhu, pemuaian dan kalor UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5
PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5
PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5
 
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknTugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
 
Pengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainan
Pengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainanPengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainan
Pengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainan
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan sel
 
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
 
Bullying di sekolah
Bullying di sekolahBullying di sekolah
Bullying di sekolah
 
Program tahunan bk
Program tahunan bkProgram tahunan bk
Program tahunan bk
 
Modul 3 pembelajaran 1-partikel penyusun benda mati dan makhluk hidup
Modul 3 pembelajaran 1-partikel penyusun benda mati dan makhluk hidupModul 3 pembelajaran 1-partikel penyusun benda mati dan makhluk hidup
Modul 3 pembelajaran 1-partikel penyusun benda mati dan makhluk hidup
 
Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.
Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.
Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.
 
04 rpp permainan kasti 71
04 rpp permainan kasti 7104 rpp permainan kasti 71
04 rpp permainan kasti 71
 
Laporan percobaan pengaruh kondisi lingkungan terhadap ikan mas
Laporan percobaan pengaruh kondisi lingkungan terhadap ikan masLaporan percobaan pengaruh kondisi lingkungan terhadap ikan mas
Laporan percobaan pengaruh kondisi lingkungan terhadap ikan mas
 

Similar to PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Etika informasi online dan plagiarisme
Etika informasi online dan plagiarismeEtika informasi online dan plagiarisme
Etika informasi online dan plagiarismeNanda Ibnasia Rahman
 
Sosialisasi pencegahan dan penanggulan plagiat
Sosialisasi pencegahan dan penanggulan plagiatSosialisasi pencegahan dan penanggulan plagiat
Sosialisasi pencegahan dan penanggulan plagiatDwi Sulisworo
 
Sosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.pptSosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.pptsugengriyanto61
 
Sosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.pptSosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.pptsugengriyanto61
 
2_Etika dan Pengutipan Karya Ilmiah.pptx
2_Etika dan Pengutipan Karya Ilmiah.pptx2_Etika dan Pengutipan Karya Ilmiah.pptx
2_Etika dan Pengutipan Karya Ilmiah.pptxkhairaningrummulyant
 
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan MahasiswaPermasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan MahasiswaMercu Buana University
 
Pert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.ppt
Pert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.pptPert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.ppt
Pert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.pptArsyulMunir1
 
Permendiknas Pencegahan Plagiat 2010
Permendiknas Pencegahan Plagiat 2010Permendiknas Pencegahan Plagiat 2010
Permendiknas Pencegahan Plagiat 2010CIkumparan
 
kode etik penulis dan etika kepenulisan
kode etik penulis dan etika kepenulisankode etik penulis dan etika kepenulisan
kode etik penulis dan etika kepenulisanDhika Tr
 
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6B | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6B | Do...Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6B | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6B | Do...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Menulis Tanpa Plagiasi Moh Badrih PBSI UNISMA
Menulis Tanpa Plagiasi Moh Badrih PBSI UNISMAMenulis Tanpa Plagiasi Moh Badrih PBSI UNISMA
Menulis Tanpa Plagiasi Moh Badrih PBSI UNISMAmohbadrihbadrih
 
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
plagiarism penulisan dalam pembuatan karya tulis materi .pptx
plagiarism penulisan dalam pembuatan karya tulis materi .pptxplagiarism penulisan dalam pembuatan karya tulis materi .pptx
plagiarism penulisan dalam pembuatan karya tulis materi .pptxahfaanggris99
 
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6H | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6H | Do...Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6H | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6H | Do...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
BAHAN TAYANG ETIKA PENULISAN-dadan.ppsx
BAHAN TAYANG ETIKA PENULISAN-dadan.ppsxBAHAN TAYANG ETIKA PENULISAN-dadan.ppsx
BAHAN TAYANG ETIKA PENULISAN-dadan.ppsxSyamsulHidayat50
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...SUCIK PUJI UTAMI
 
Kajian teori
Kajian teoriKajian teori
Kajian teoriEster Joe
 

Similar to PENDIDIKAN ANTI KORUPSI (20)

Plagiasi / Plagiarisme
Plagiasi / PlagiarismePlagiasi / Plagiarisme
Plagiasi / Plagiarisme
 
Etika informasi online dan plagiarisme
Etika informasi online dan plagiarismeEtika informasi online dan plagiarisme
Etika informasi online dan plagiarisme
 
Sosialisasi pencegahan dan penanggulan plagiat
Sosialisasi pencegahan dan penanggulan plagiatSosialisasi pencegahan dan penanggulan plagiat
Sosialisasi pencegahan dan penanggulan plagiat
 
Sosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.pptSosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.ppt
 
Sosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.pptSosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.ppt
 
Ppt plagiat
Ppt plagiatPpt plagiat
Ppt plagiat
 
2_Etika dan Pengutipan Karya Ilmiah.pptx
2_Etika dan Pengutipan Karya Ilmiah.pptx2_Etika dan Pengutipan Karya Ilmiah.pptx
2_Etika dan Pengutipan Karya Ilmiah.pptx
 
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan MahasiswaPermasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
 
Pert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.ppt
Pert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.pptPert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.ppt
Pert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.ppt
 
Permendiknas Pencegahan Plagiat 2010
Permendiknas Pencegahan Plagiat 2010Permendiknas Pencegahan Plagiat 2010
Permendiknas Pencegahan Plagiat 2010
 
kode etik penulis dan etika kepenulisan
kode etik penulis dan etika kepenulisankode etik penulis dan etika kepenulisan
kode etik penulis dan etika kepenulisan
 
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6B | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6B | Do...Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6B | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6B | Do...
 
Plagiarisme
PlagiarismePlagiarisme
Plagiarisme
 
Menulis Tanpa Plagiasi Moh Badrih PBSI UNISMA
Menulis Tanpa Plagiasi Moh Badrih PBSI UNISMAMenulis Tanpa Plagiasi Moh Badrih PBSI UNISMA
Menulis Tanpa Plagiasi Moh Badrih PBSI UNISMA
 
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
 
plagiarism penulisan dalam pembuatan karya tulis materi .pptx
plagiarism penulisan dalam pembuatan karya tulis materi .pptxplagiarism penulisan dalam pembuatan karya tulis materi .pptx
plagiarism penulisan dalam pembuatan karya tulis materi .pptx
 
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6H | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6H | Do...Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6H | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6H | Do...
 
BAHAN TAYANG ETIKA PENULISAN-dadan.ppsx
BAHAN TAYANG ETIKA PENULISAN-dadan.ppsxBAHAN TAYANG ETIKA PENULISAN-dadan.ppsx
BAHAN TAYANG ETIKA PENULISAN-dadan.ppsx
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...
 
Kajian teori
Kajian teoriKajian teori
Kajian teori
 

Recently uploaded

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 

Recently uploaded (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

  • 1. PENDIDIKAN PLAGIARISME DAN ANTI KORUPSI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR IKIP SILIWANGI 2019
  • 2. Pendahuluan • Plagiarisme merupakan isu sensitif dalam dunia akademik, karena menyangkut etik. Oleh sebab itu perlu kehati-hatian.
  • 3. Definisi "Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai"
  • 4. Ruang Lingkup Plagiarisme Berdasarkan beberapa definisi plagiarisme di atas, berikut ini diuraikan ruang lingkup plagiarisme: 1) Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya. 2) Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya. 3) Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya. 4) Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri. 5) Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya. 6) Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan /atau telah dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri.
  • 5. Tipe Plagiarisme 1) Plagiarisme Kata demi Kata (Word for word Plagiarism). Penulis menggunakan kata-kata penulis lain (persis) tanpa menyebutkan sumbernya. 2) Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of Source). Penulis menggunakan gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan yang cukup (tanpa menyebutkan sumbernya secara jelas). 3) Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship). Penulis mengakui sebagai pengarang karya tulis karya orang lain. 4) Self Plagiarism. Termasuk dalam tipe ini adalah penulis mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu redaksi publikasi. Dan mendaur ulang karya tulis/ karya ilmiah. Yang penting dalam self plagiarism adalah bahwa ketika mengambil karya sendiri, maka ciptaan karya baru yang dihasilkan harus memiliki perubahan yang berarti. Artinya Karya yang lama merupakan bagian kecil dari karya baru yang dihasilkan. Sehingga disini pembaca akan memperoleh hal baru, yang benar-benar penulis tuangkan pada karya tulis yang menggunakan karya lama.
  • 6. Mengapa Plagiarisme Terjadi 1) Terbatasnya waktu untuk menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang menjadi beban tanggungjawabnya. Sehingga terdorong untuk copy-paste atas karya orang lain. 2) Rendahnya minat baca dan minat melakukan analisis terhadap sumber referensi yang dimiliki. 3) Kurangnya pemahaman tentang kapan dan bagaimana harus melakukan kutipan. 4) Kurangnya perhatian dari guru ataupun dosen terhadap persoalan plagiarisme
  • 7. Menghindari Tindakan Plagiarisme Perguruan Tinggi 1) Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi) dilampiri dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan, yang menyatakan bahwa karya ilmiah tersebut tidak mengandung unsur plagiat. 2) Pimpinan Perguruan Tinggi berkewajiban mengunggah semua karya ilmiah yang dihasilkan dilingkungan perguruan tingginya, seperti portal Garuda atau portal lain yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi.
  • 8. Mahasiswa 1) Menggunakan dua tanda kutip, jika mengambil langsung satu kalimat, dengan menyebutkan sumbernya. 2) Menuliskan daftar pustaka, atas karya yang dirujuk, dengan baik dan benar. Yang dimaksud adalah sesuai panduan yang ditetapkan masing-masing institusi dalam penulisan daftar pustaka. 3) Melakukan parafrase dengan tetap menyebutkan sumbernya. Parafrase adalah mengungkapkan ide/gagasan orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri, tanpa merubah maksud atau makna ide/gagasan dengan tetap menyebutkan sumbernya.
  • 9. Tips menulis, agar terhindar dari plagiarisme 1) Tentukan buku yang hendak anda baca 2) Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan satukan dengan penjepit. 3) Tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, jumlah halaman pada kertas kecil paling depan 4) Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda dapatkan pada kertas-kertas kecil tersebut. 5) Setelah selesai membaca buku, anda fokus pada catatan anda 6) Ketika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku yang telah anda baca, fokuslah pada kertas catatan. 7) Kembangkan kalimat anda sendiri dari catatan yang anda buat
  • 10. Sanksi Plagiarisme Undang-undang no. 20 tahun 2003 mengatur sanksi bagi orang yang melakukan plagiat, khususnya yang terjadi dilingkungan akademik. Sanksi tersebut adalah sebagai berikut (Pasal 70): "Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)."
  • 11. Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi bagi mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan plagiasi maka seorang mahasiswa akan memperoleh sanksi sebagai berikut: 1.Teguran 2.Peringatan tertulis 3.Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa 4.Pembatalan nilai 5.Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa 6.Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa 7.Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan.
  • 12. Plagiarism Checker • www.google.com • http://plagiarismcheckerx.com/
  • 13. • Istilah korupsi berasal dari bahasa latin “corrumpere”, “corruptio” atau “corruptus” • Dari bahasa latin tersebut kemudian diadopsi oleh beberapa bangsa di dunia • Beberapa bangsa di dunia memiliki istilah tersendiri mengenai korupsi Korupsi secara Etimologi
  • 14. 3 tingkatan KORUPSI Material benefit (Mendapatkan keuntungan material yang bukan haknya melalui kekuasaan) Abuse of power (Penyalahgunaan kekuasaan) Betrayal of trust (Pengkhianatan kepercayaan)
  • 15. Pengkhianatan terhadap kepercayaan (betrayal of trust) • penghianatan merupakan bentuk korupsi paling sederhana • Semua orang yang berkhianat atau mengkhianati kepercayaan atau amanat yang diterimanya adalah koruptor. • Amanat dapat berupa apapun, baik materi maupun non materi (ex: pesan, aspirasi rakyat) • Anggota DPR yang tidak menyampaikan aspirasi rakyat/menggunakan aspirasi untuk kepentingan pribadi merupakan bentuk korupsi
  • 16. Diskusi Apakah jika seseorang melakukan perselingkuhan, dia juga sudah melakukan korupsi, dan pantas disebut koruptor?
  • 17. Penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) • Abuse of power merupakan korupsi tingkat menengah • Merupakan Segala bentuk penyimpangan yang dilakukan melalui struktur kekuasaan, baik pada tingkat negara maupun lembaga-lembaga struktural lainnya, termasuk lembaga pendidikan, tanpa mendapatkan keuntungan materi.
  • 18. Penyalahgunaan kekuasan untuk mendapatkan keuntungan material (material benefit) • Penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan material baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. • Korupsi pada level ini merupakan tingkat paling membahayakan karena melibatkan kekuasaan dan keuntungan material. • Ini merupakan bentuk korupsi yang paling banyak terjadi di indonesia
  • 19. Unsur-unsur yang dapat menentukan sesuatu dapat dianggap sebagai korupsi 1. Secara melawan hukum 2. Memperkaya diri sendiri/orang lain 3. Merugikan keuangan/ perekonomian negara
  • 20. MERUGIKAN KEUANGAN/ PEREKONOMIAN NEGARA 1. Korupsi menghambat pembangunan & kegiatan usaha di Indonesia 2. Setiap kegiatan perekonomian harus melewati “pintu-pintu” korupsi 3. Perkembangan kegiatan usaha terhambat, pengangguran makin banyak, harga barang & jasa menjadi melambung 4. Pendidikan dan kesehatan sangat mahal
  • 21. Salah satu hal mengapa di indonesia korupsi semakin sulit diberantas • Karena korupsi sudah “mendarah daging”, sehingga perilaku korupsi sudah menjadi hal yang biasa dan bukan lagi dianggap sebagai “penyakit”yang harus segera disembuhkan. • Dengan demikian, semakin sulitnya membedakan mana perilaku korupsi dan mana yang bukan korupsi • Ibarat maling teriak maling
  • 24. • Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja • Semua lembaga mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai aturan main baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure), baik pada level budaya (individu dengan individu) maupun pada level lembaga. Akuntabilitas
  • 25. 1. Akuntabilitas harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan melalui Mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan semua kegiatan. 2. Evaluasi atas kinerja administrasi, proses pelaksanaan, dampak dan manfaat yang diperoleh masyarakat baik secara langsung maupun manfaat jangka panjang dari sebuah kegiatan. Bagaimana mengukur Akuntabilitas ?
  • 26.  Transparansi merupakan prinsip yang mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh publik.  Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol bagi seluruh proses dinamika struktural kelembagaan.  Dalam bentuk yang paling sederhana, transparansi mengacu pada keterbukaan dan kejujuran untuk saling menjunjung tinggi kepercayaan (trust). Transparansi
  • 27.  Proses penganggaran yang bersifat bottom up, mulai dari perencanaan, implementasi, laporan pertanggungjawaban dan penilaian (evaluasi) terhadap kinerja anggaran.  Proses penyusunan kegiatan atau proyek pembangunan. Hal ini terkait pula dengan proses pembahasan tentang sumber-sumber pendanaan (anggaran pendapatan) dan alokasi anggaran (anggaran belanja).  Proses pembahasan tentang pembuatan rancangan peraturan yang berkaitan dengan strategi penggalangan (pemungutan) dana, mekanisme pengelolaan proyek mulai dari pelaksanaan tender, pengerjaan teknis, pelaporan finansial dan pertanggungjawaban secara teknis.  Proses pengawasan dalam pelaksanaan program dan proyek pembangunan yang berkaitan dengan kepentingan publik dan yang lebih khusus lagi adalah proyek-proyek yang diusulkan oleh masyarakat sendiri.  Proses evaluasi terhadap penyelenggaraan proyek yang dilakukan secara terbuka dan bukan hanya pertanggungjawaban secara administratif, tapi juga secara teknis dan fisik dari setiap out put kerja-kerja pembangunan. Perlunya Keterlibatan masyarakat dalam proses transparansi:
  • 28. Kontrol masyarakat sangat diperlukan Kontrol Masyarakat Proses Perencanaan Program Pembangunan, Anggaran Pendapatan dan Anggaran Belanja Negara atau Daerah Evaluasi dan Penilaian Kinerja Anggaran Out Come Jangka Pendek & Jangka Panjang Implementasi Alokasi Sektor, Pelaksanaan, serta Pengawasan Format Laporan Pertanggungjawaban Out Put (Teknisi Fisik dan Administrasi)
  • 29. Fairness Prinsip fairness ditujukan untuk mencegah terjadinya manipulasi (ketidakwajaran) dalam penganggaran, baik dalam bentuk mark up maupun ketidakwajaran lainnya.
  • 30. 1. Komprehensif dan disiplin yang berarti mempertimbangkan keseluruhan aspek, berkesinambungan, taat asas, prinsip pembebanan, pengeluaran dan tidak melampaui batas (off budget). 2. Fleksibilitas yaitu adanya kebijakan tertentu untuk efisiensi dan efektifitas. 3. Terprediksi yaitu ketetapan dalam perencanaan atas dasar asas value for money dan menghindari defisit dalam tahun anggaran berjalan. Anggaran yang terprediksi merupakan cerminan dari adanya prinsip fairness di dalam proses perencanaan pembangunan. 4. Kejujuran yaitu adanya bias perkiraan penerimaan maupun pengeluaran yang disengaja, yang berasal dari pertimbangan teknis maupun politis. Kejujuran merupakan bagian pokok dari prinsip fairness. 5. Informatif, yaitu adanya sistem informasi pelaporan yang teratur dan informatif sebagai dasar penilaian kinerja, kejujuran dan proses pengambilan keputusan. Sifat informatif merupakan ciri khas dari kejujuran. lima langkah penegakan prinsip fairness
  • 31. • Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat. • Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang- undang anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang kebebasan mengakses informasi, undang-undang desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun lainnya yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan penggunaan anggaran negara oleh para pejabat negara. Kebijakan Anti-Korupsi
  • 32. 4 Aspek Kebijakan Anti-Korupsi Isi Pembuat Pelaksana Kultur Kebijakan Anti-korupsi
  • 33.  Isi kebijakan: Kebijakan anti-korupsi akan efektif apabila di dalamnya terkandung unsur-unsur yang terkait dengan persoalan korupsi.  Pembuat kebijakan: Kualitas isi kebijakan tergantung pada kualitas dan integritas pembuatnya.  Pelaksana kebijakan: Kebijakan yang telah dibuat dapat berfungsi apabila didukung oleh aktor-aktor penegak kebijakan; yaitu kepolisian, kejaksaan, pengadilan, pengacara, dan lembaga pemasyarakatan.  Kultur kebijakan: Eksistensi sebuah kebijakan terkait dengan nilai-nilai, pemahaman, sikap, persepsi, dan kesadaran masyarakat terhadap hukum atau undang-undang anti korupsi. Lebih jauh kultur kebijakan ini akan menentukan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi. 4 Aspek Kebijakan ….
  • 34. Kontrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat betul-betul efektif dan mengeliminasi semua bentuk korupsi. Kontrol Kebijakan
  • 36.  Partisipasi: Melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan ikut serta dalam penyusunan dan pelaksanaannya.  Oposisi: Mengontrol dengan menawarkan alternatif kebijakan baru yang dianggap lebih layak.  Revolusi; Mengontrol dengan mengganti kebijakan yang dianggap tidak sesuai. 3 Model Kontrol Kebijakan