SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
UJI POTENSI ANTIBIOTIK
Metode umum yang digunakan
• Lempeng Silinder (Lempeng)
• Lempeng Turbidimetri
Memuat antubiotik yang potensinya dapat ditetapkan secara
mikrobiologi dan cara penetapannya
Penetapan Lempeng-Silinder (Lempeng)
• Penetapan cara dalam silinder yang dipasang tegak lurus pada lapisan agar padat dalam cawan Petri atau
lempeng, sehingga pertumbuhan mikroba spesifik yang diinokulasikan dihambat pada daerah disekeliling
silinder yang berisi larutan antibiotik berupa lingkaran atau “zona”.
• Lempeng: Cawan Petri kaca atau plastik sekali pakai (berukuran 20x100 mm atau ukuran lain yang sesuai)
dengan penutup.
• Silinder: Silinder besi tahan karat atau porselen; diameter luar 8 ± 0,1 mm; diameter dalam 6 ± 0,1 mm;
tinggi 10 ± 0,1 mm. [Catatan Cuci silinder dengan seksama dengan asam nitrat 2 N atau asam kromat]
• Larutan baku: Larutkan sejumlah baku pembannding yang sesuai seperti yang tertera pada tabel. Encerkan
hingga dosis yang telah ditentukan dan gunakan dalam waktu yang disarankan.
Pada hari penetapan, siapkan pengenceran dari larutan persediaan 5 atau lebih larutan untuk pengujian
dengan dosis bertahap, umumnya dengan perbandingan 1:1,25. Gunakan pengencer akhir yang
dinyatakan dan urutan dosis dengan dosis tengah
• Larutan sampel: Tentukan perkiraan potensi per bobot atau volume sampel. Pada hari penetapan,
siapkan larutan persediaan serta enceran larutan sampel setiap antibiotik dengan pengencer akhir
yang sama seperti untuk baku pembanding. Encerkan larutan persediaan sampel dengan pengencer
akhir untuk mendapatkan dosis setara dengan dosis tengah larutan baku
• Inokula: Suspensikan mikroba uji dari biakan segar agar miring atau biakan lain dalam 3 mL salin LP
steril. Butiran kaca dapat digunakan untuk memudahkan pembuatan suspensi. Sebarkan suspensi ke
permukaan lapisan dari dua atau lebih lempeng agar atau permukaan media agar dalam botol Roux
(menutupi seluruh permukaan) yang berisi 250 mL media
• Analisis: Siapkan lapisan dasar untuk sejumlah cawan Petri penetapan, gunakan media dan volume
Penetapan Cara Tabung
Penetapan cara tabung berdasarkan pada penghambatan pertumbuhan mikroba dalam larutan serba
sama, baik dengan antibiotik dan tanpa antibiotik, dalam media cair yang dapat menumbuhkan
mikroba dengan cepat.
Spektrofotometer: Pengukuran serapan atau transmitan dalam pita frekuensi yang sempit,
membutuhkan spektrofotometer yang sesuai dan mempunyai sumber cahaya panjang gelombang
yang dapat diubah atau dibatasi menggunakan filter 580 nm atau dengan 530 nm. Kemungkinan lain
dapat digunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang bervariasi dan diatur 580 nm atau
530 nm
Peralatan: Tabung reaksi kaca atau plastik ukuran 16 x 125 mm atau 18 x 150 mm.
Larutan baku: Untuk menyiapkan larutan persediaan, larutkan sejumlah baku pembanding antibiotik yang
sesuai atau seluruh isi satu vial jika diperlukan dalam pelarut seperti tertera pada Tabel 7; dan encerkan
hingga dosis yang dikehendaki. Simpan pada suhu 2o -8 o , dan gunakan dalam waktu yang ditentukan.
Pada hari penetapan, siapkan dari larutan persediaan sebanyak lima atau lebih larutan uji, dengan
peningkatan dosis berturut-turut, umumnya dalam perbandingan 1:1,25.
Larutan sampel: Tentukan perkiraan potensi per bobot atau volume sampel. Pada hari penetapan, siapkan
larutan persediaan serta enceran larutan uji dengan pengencer akhir yang sama seperti untuk baku
pembanding (Tabel 7). Encerkan larutan persediaan sampel dengan pengencer akhir untuk mendapatkan
dosis setara dengan dosis tengah baku dari larutan baku (S3)
Inokula: Suspensikan mikroba uji dari pertumbuhan biakan segar agar miring atau dalam 3 mL salin LP steril. Butiran
kaca dapat digunakan untuk memudahkan pembuatan suspensi. Enterococcus hirae (ATCC 10541) dan
Staphylococcus aureus (ATCC 9144) dibiakkan dalam media cair tidak pada agar. Sebarkan suspensi ke permukaan
lapisan dari dua atau lebih lempeng agar atau ke permukaan media agar dalam botol Roux (menutupi seluruh
permukaan) yang berisi 250 mL media Inkubasi selama waktu dan suhu tertentu.
Analisis: Pada hari penetapan siapkan dosis antibiotik seperlunya dengan mengencerkan larutan baku persediaan
dan sampel seperti yang ditetapkan pada Larutan baku dan Larutan sampel. Siapkan lima tingkat dosis larutan baku
(S1 – S5) dan satu tingkat dosis larutan uji (U3) masing-masing tiga replikat, terhadap lebih dari 20 sampel sesuai
dengan dosis tengah larutan baku (S3).
Media
Larutkan bahan-bahan dalam air hingga 1 liter, dan atur pH larutan menggunakan natrium hidroksida 1 N
atau asam hidroklorida 1 N sehingga sesudah sterilisasi uap air, pH media sesuai dengan yang tertera.
Larutan
Dapar: Siapkan seperti tertera pada Tabel 12, atau cara lain yang sesuai. Dapar disterilkan setelah
pembuatan dan pH yang tertera pada masing-masing adalah pH setelah sterilisasi.
Larutan lain: Seperti tertera pada Pereaksi, Indikator dan Larutan.
Air: Gunakan Air Murni. Salin: Gunakan salin LP. Formaldehida encer: Formaldehida P dan air 1:3.
PERHITUNGAN
Langkah 1 : Lakukan perhitungan awal dan periksa kesesuaian variasi. Untuk setiap tiga lempeng, rata
ratakan sembilan nilai pembanding dan sembilan nilai baku.
Langkah 2: Lakukan koreksi variasi lempeng ke lempeng. Koreksi ini diterapkan untuk merubah hasil
pengukuran rerata zona dari tiap dosis ke nilai yang hanya bisa jika hasil pengukuran rerata dosis
pembanding dari 3 lempeng sama seperti nilai angka koreksi yang dihitung dengan rumus:
XC = XS - (XR - P)
XC = rerata baku terkoreksi
XS = rerata baku sebelum koreksi
XR = rerata pembanding
P = angka koreksi
Langkah 3: Penentuan garis kurva baku
Langkah 4: Hitung konsentrasi sampel dengan melakukan konversi menggunakan garis kurva baku.

More Related Content

Similar to ANTIBIOTIK POTENSI

FARMASI INDUSTRI KLP 5_INFUS.pptx
FARMASI INDUSTRI KLP 5_INFUS.pptxFARMASI INDUSTRI KLP 5_INFUS.pptx
FARMASI INDUSTRI KLP 5_INFUS.pptxHani902411
 
Pengenalan alat gelas dan perawatannya
Pengenalan alat gelas dan perawatannyaPengenalan alat gelas dan perawatannya
Pengenalan alat gelas dan perawatannyaMae Saroh
 
Laporan praktikum alat alat lab
Laporan praktikum alat alat labLaporan praktikum alat alat lab
Laporan praktikum alat alat labaisyahtur23
 
Lapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanLapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanJo Sugiharto
 
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikanLaboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikanRidho Muhammad
 
Presentasi widal.ppt
Presentasi widal.pptPresentasi widal.ppt
Presentasi widal.pptmateripptgc
 
Presentasi widal.ppt
Presentasi widal.pptPresentasi widal.ppt
Presentasi widal.pptmateripptgc
 
Pedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosPedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosroywidhie
 
Tutor imunologi lulut
Tutor imunologi lulutTutor imunologi lulut
Tutor imunologi lulutandreei
 
Handling Sitotoksik.pptx
Handling Sitotoksik.pptxHandling Sitotoksik.pptx
Handling Sitotoksik.pptxAliahFadhillah
 
Medium dan pembuatan medium
Medium dan pembuatan mediumMedium dan pembuatan medium
Medium dan pembuatan mediumHanifa Fitria
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Nesha Mutiara
 
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]andreei
 

Similar to ANTIBIOTIK POTENSI (20)

Uji Efektivitas Pengawet
Uji Efektivitas PengawetUji Efektivitas Pengawet
Uji Efektivitas Pengawet
 
Chapter iii v
Chapter iii vChapter iii v
Chapter iii v
 
Uji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologiUji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologi
 
FARMASI INDUSTRI KLP 5_INFUS.pptx
FARMASI INDUSTRI KLP 5_INFUS.pptxFARMASI INDUSTRI KLP 5_INFUS.pptx
FARMASI INDUSTRI KLP 5_INFUS.pptx
 
Pengenalan alat gelas dan perawatannya
Pengenalan alat gelas dan perawatannyaPengenalan alat gelas dan perawatannya
Pengenalan alat gelas dan perawatannya
 
Laporan praktikum alat alat lab
Laporan praktikum alat alat labLaporan praktikum alat alat lab
Laporan praktikum alat alat lab
 
Lapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanLapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawan
 
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikanLaboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
 
Presentasi widal.ppt
Presentasi widal.pptPresentasi widal.ppt
Presentasi widal.ppt
 
Presentasi widal.ppt
Presentasi widal.pptPresentasi widal.ppt
Presentasi widal.ppt
 
WIDAL.pdf
WIDAL.pdfWIDAL.pdf
WIDAL.pdf
 
industri
industriindustri
industri
 
Pedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosPedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitos
 
Tutor imunologi lulut
Tutor imunologi lulutTutor imunologi lulut
Tutor imunologi lulut
 
Handling Sitotoksik.pptx
Handling Sitotoksik.pptxHandling Sitotoksik.pptx
Handling Sitotoksik.pptx
 
Medium dan pembuatan medium
Medium dan pembuatan mediumMedium dan pembuatan medium
Medium dan pembuatan medium
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
 
KIMIA FARMASI ANALISA II
KIMIA FARMASI ANALISA IIKIMIA FARMASI ANALISA II
KIMIA FARMASI ANALISA II
 
MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2
 
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

ANTIBIOTIK POTENSI

  • 2. Metode umum yang digunakan • Lempeng Silinder (Lempeng) • Lempeng Turbidimetri
  • 3. Memuat antubiotik yang potensinya dapat ditetapkan secara mikrobiologi dan cara penetapannya
  • 4. Penetapan Lempeng-Silinder (Lempeng) • Penetapan cara dalam silinder yang dipasang tegak lurus pada lapisan agar padat dalam cawan Petri atau lempeng, sehingga pertumbuhan mikroba spesifik yang diinokulasikan dihambat pada daerah disekeliling silinder yang berisi larutan antibiotik berupa lingkaran atau “zona”. • Lempeng: Cawan Petri kaca atau plastik sekali pakai (berukuran 20x100 mm atau ukuran lain yang sesuai) dengan penutup. • Silinder: Silinder besi tahan karat atau porselen; diameter luar 8 ± 0,1 mm; diameter dalam 6 ± 0,1 mm; tinggi 10 ± 0,1 mm. [Catatan Cuci silinder dengan seksama dengan asam nitrat 2 N atau asam kromat] • Larutan baku: Larutkan sejumlah baku pembannding yang sesuai seperti yang tertera pada tabel. Encerkan hingga dosis yang telah ditentukan dan gunakan dalam waktu yang disarankan.
  • 5. Pada hari penetapan, siapkan pengenceran dari larutan persediaan 5 atau lebih larutan untuk pengujian dengan dosis bertahap, umumnya dengan perbandingan 1:1,25. Gunakan pengencer akhir yang dinyatakan dan urutan dosis dengan dosis tengah • Larutan sampel: Tentukan perkiraan potensi per bobot atau volume sampel. Pada hari penetapan, siapkan larutan persediaan serta enceran larutan sampel setiap antibiotik dengan pengencer akhir yang sama seperti untuk baku pembanding. Encerkan larutan persediaan sampel dengan pengencer akhir untuk mendapatkan dosis setara dengan dosis tengah larutan baku • Inokula: Suspensikan mikroba uji dari biakan segar agar miring atau biakan lain dalam 3 mL salin LP steril. Butiran kaca dapat digunakan untuk memudahkan pembuatan suspensi. Sebarkan suspensi ke permukaan lapisan dari dua atau lebih lempeng agar atau permukaan media agar dalam botol Roux (menutupi seluruh permukaan) yang berisi 250 mL media • Analisis: Siapkan lapisan dasar untuk sejumlah cawan Petri penetapan, gunakan media dan volume
  • 6. Penetapan Cara Tabung Penetapan cara tabung berdasarkan pada penghambatan pertumbuhan mikroba dalam larutan serba sama, baik dengan antibiotik dan tanpa antibiotik, dalam media cair yang dapat menumbuhkan mikroba dengan cepat. Spektrofotometer: Pengukuran serapan atau transmitan dalam pita frekuensi yang sempit, membutuhkan spektrofotometer yang sesuai dan mempunyai sumber cahaya panjang gelombang yang dapat diubah atau dibatasi menggunakan filter 580 nm atau dengan 530 nm. Kemungkinan lain dapat digunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang bervariasi dan diatur 580 nm atau 530 nm Peralatan: Tabung reaksi kaca atau plastik ukuran 16 x 125 mm atau 18 x 150 mm.
  • 7. Larutan baku: Untuk menyiapkan larutan persediaan, larutkan sejumlah baku pembanding antibiotik yang sesuai atau seluruh isi satu vial jika diperlukan dalam pelarut seperti tertera pada Tabel 7; dan encerkan hingga dosis yang dikehendaki. Simpan pada suhu 2o -8 o , dan gunakan dalam waktu yang ditentukan. Pada hari penetapan, siapkan dari larutan persediaan sebanyak lima atau lebih larutan uji, dengan peningkatan dosis berturut-turut, umumnya dalam perbandingan 1:1,25. Larutan sampel: Tentukan perkiraan potensi per bobot atau volume sampel. Pada hari penetapan, siapkan larutan persediaan serta enceran larutan uji dengan pengencer akhir yang sama seperti untuk baku pembanding (Tabel 7). Encerkan larutan persediaan sampel dengan pengencer akhir untuk mendapatkan dosis setara dengan dosis tengah baku dari larutan baku (S3)
  • 8. Inokula: Suspensikan mikroba uji dari pertumbuhan biakan segar agar miring atau dalam 3 mL salin LP steril. Butiran kaca dapat digunakan untuk memudahkan pembuatan suspensi. Enterococcus hirae (ATCC 10541) dan Staphylococcus aureus (ATCC 9144) dibiakkan dalam media cair tidak pada agar. Sebarkan suspensi ke permukaan lapisan dari dua atau lebih lempeng agar atau ke permukaan media agar dalam botol Roux (menutupi seluruh permukaan) yang berisi 250 mL media Inkubasi selama waktu dan suhu tertentu. Analisis: Pada hari penetapan siapkan dosis antibiotik seperlunya dengan mengencerkan larutan baku persediaan dan sampel seperti yang ditetapkan pada Larutan baku dan Larutan sampel. Siapkan lima tingkat dosis larutan baku (S1 – S5) dan satu tingkat dosis larutan uji (U3) masing-masing tiga replikat, terhadap lebih dari 20 sampel sesuai dengan dosis tengah larutan baku (S3).
  • 9. Media Larutkan bahan-bahan dalam air hingga 1 liter, dan atur pH larutan menggunakan natrium hidroksida 1 N atau asam hidroklorida 1 N sehingga sesudah sterilisasi uap air, pH media sesuai dengan yang tertera. Larutan Dapar: Siapkan seperti tertera pada Tabel 12, atau cara lain yang sesuai. Dapar disterilkan setelah pembuatan dan pH yang tertera pada masing-masing adalah pH setelah sterilisasi. Larutan lain: Seperti tertera pada Pereaksi, Indikator dan Larutan. Air: Gunakan Air Murni. Salin: Gunakan salin LP. Formaldehida encer: Formaldehida P dan air 1:3.
  • 10. PERHITUNGAN Langkah 1 : Lakukan perhitungan awal dan periksa kesesuaian variasi. Untuk setiap tiga lempeng, rata ratakan sembilan nilai pembanding dan sembilan nilai baku. Langkah 2: Lakukan koreksi variasi lempeng ke lempeng. Koreksi ini diterapkan untuk merubah hasil pengukuran rerata zona dari tiap dosis ke nilai yang hanya bisa jika hasil pengukuran rerata dosis pembanding dari 3 lempeng sama seperti nilai angka koreksi yang dihitung dengan rumus: XC = XS - (XR - P) XC = rerata baku terkoreksi XS = rerata baku sebelum koreksi XR = rerata pembanding P = angka koreksi Langkah 3: Penentuan garis kurva baku Langkah 4: Hitung konsentrasi sampel dengan melakukan konversi menggunakan garis kurva baku.