Laporan praktikum ini membahas pengenalan alat-alat laboratorium oleh mahasiswa biologi untuk mempelajari nama, fungsi, dan cara penggunaan berbagai alat laboratorium seperti gelas ukur, erlenmeyer, pipet, timbangan, dan lainnya.
1. LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM
“Pengenalan Alat-alat Laboratorium”
Dosen:
Kamaliyah Rahmayati, M.Pd.
Oleh:
Siti Hatijah (20161113004)
Aisyahtur Rodhiyah (20161113005)
Dwi Ayu Krisnawati (20161113006)
Salimatu Zuhdiyyah (20161113008)
Dwi Azwar Anas (20161113018)
PENDIDIKAN BIOLOGI 2016
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2. Kegiatan 1
A. Judul : Pengenalan alat-alat laboratorium
B. Tujuan :
Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah untuk mengetahui
nama alat-alat yang digunakan di dalam laboratorium serta mengetahui fungsinya.Dan
mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat dalam laboratorium.
C. Teori :
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara
kerja serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan
dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat,
praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam
diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin,
kasa, gegep, pemanas air, alat-alat perselin (cawan porselin dan pinggan porselin).
Selain itu juga digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan alat-alat gelas harus
diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya gelas wadah,
sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu takar), pipet
ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan alat-alat lain seperti,
pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain.
Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna
untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum (Subroto, 2000 : 110).
D. Prosedur :
Dosen menunjukkan alat-alat laboratorium yang hendak dipelajari serta
menjelaskan fungsi alat-alat tersebut kepada Mahasiswa. Mahasiswa mendengar dan
memerhatikan penjelasan dosen yang sedang mengenalkan alat-alat laboratorium.
Kemudian menuliskan fungsi dari alat-alat laboratorium tersebut di buku jurnal dan
3. setelah selesai praktikum jurnal tersebut dikumpulkan untuk ditanda tangani oleh
dosen.
E. Alat dan bahan
1. Semua alat-alat yang ada di laboratorium
2. Buku jurnal
F. Hasil pengamatan
NO BAHAN
DASAR
NAMA
ALAT
GAMBAR FUNGSI CARA MENGGUNAKAN
1. Kaca Objek glass
datar
digunakan
dalam
pembuatan
preparat apus
darah, salah
satu ujung
nya tumpul.
Letakkan objek/ preparat
pada salah satu sisi dengan
di beri sedikit
aquades(menggunakan
pipet). Usahakan saat
preparat akan ditutup tidak
ada gelembung.
Objek glass
cekung
Digunakan
dalam
pembuatan
preparat
Letakkan objek/ preparat
pada cekungan dengan di
beri sedikit
aquades(menggunakan
pipet). Usahakan saat
preparat akan ditutup tidak
ada gelembung.
Cover glass untuk
menutup
kamar hitung
saat
perhitungan
jumlah sel,
atau untuk
menutup
obyek glass
pada
Letakkan cover glass pada
objek glass hanya dengan
satu sisi dg kemiringan
kurang lebih 45% kemudian
letakkan dengan perlahan
agar preparat tidak
menggelembung saat di
tutup.
4. pemeriksaan
mikroskopis.
Beaker glass
Tempat untuk
menyimpan
dan membuat
larutan.
Gelas beaker
memiliki
takaran
namun jarang
bahkan tidak
diperbolehka
n untuk
mengukur
volume suatu
zat cair.
Tetaklan/ ambillah
larutanmaupun pelarut yang
akan dicampur kemudian
diaduk dengan
menggunakan pengaduk
hingga campuran larutan
tersebut homogen.
Erlenmeyer Untuk
menampung
larutan,
bahan atau
cairan dan
memanaskan
larutan .
1. Menyiapkan
erlenmeyer yang
sudah bersih
2. Isi dengan jumlah
besar dan bersekala.
3. Aduk/goyangkan
elenmeyer dengan
memegang bagian
leher erlenmeyer
4. Panaskan jika
larutan tersebut perlu
untuk dipanaskan
5. Corong Berfungsi
untuk
menyaring
suatu
campuran/lar
utan .
Ambil corong sesuai ukuran
wadah yang akan digunakan
agar larutan tidak melimpah.
Kemudian tuangkan
laruatan dengan hati-hati
sampai dirasa cukup
kemudian angkat corong
dengan perlahan
Gelas ukur Untuk
mengukur
volume
larutan. Pada
saat
praktikum
dengan
ketelitian
tinggi gelas
ukur tidak
diperbolehka
n untuk
mengukur
volume
larutan.
Pengukuran
dengan
ketelitian
tinggi
dilakukan
menggunaka
n pipet
volume
Ambillah cairan/larutan,
kemudian ukur hingga
mencapai volume yang di
inginkan. Pastikan
pengukuran tersebut pas,
jika kurang/pas anda bisa
menambag maupun
menguranginya dengan
menggunakan pipet. lihat
volume yang di inginkan
dari arah samping.
Labu glass Untuk
membuat dan
Timbang bahan yang akan
diencerkan, masukkan
6. atau
mengencerka
n larutan
dengan
ketelitian
yang tinggi.
kedalam labu takar.
Masukkan larutan
pengencer sampai sebelum
garis melingkar perlahan-
lahan dengan corong.
Tepatkan larutan pengencer
dengan pipet tetes sampai
garis batas tanpa corong,
miniskus bawah untuk
larutan tidak berwarna dan
miniskus atas untuk larutan
yang berwarna.
Tutup dengan penutup labu
takar, lalu bolak-balik untuk
menghomogenkan.
Petridish digunakan
untuk
membiakkan
sel. Cawan
petri selalu
berpasangan,
yang
ukurannya
agak kecil
sebagai
wadah dan
yang lebih
besar
merupakan
tutupnya.
Letakkan mikroba/ sel yang
akan di kembangkan pada
petridish yang lebih kecil,
kemudian tutup dengan
menggunakan petridish
yang ukurannya lebih besar
7. Tabung
reaksi
Untuk
mereaksikan
dua atau
lebih zat.
Letakkan cairan zat/ larutan
yang akan direaksikan
dengan cara digoyang
maupun di aduk agar
campuran tersebut
homogen.
Pengaduk
kaca
Untuk
mengocok
atau
mengaduk
suatu larutan
baik akan
direaksikan
mapun ketika
reaksi
sementara
berlangsung.
Pegang ujung pengaduk
dengan posisi spatula
dibawah, aduk larutan
tersebut hingga homogen.
Pipet tetes Untuk
meneteskan
atau
mengambil
larutan
dengan
jumlah kecil.
Tekan karet pada ujung
pipet,letakkan ujung bagian
bawa pipet pada larutan
yang akan diambil,
kemudian lepaskan tekanan
pada ujung karet.setelah itu
angkatlah pipet kemudian
Keluarkan larutan ke tempat
yang ditentukan sesuai
dengan volume yang
diinginkan, perlahanlahan
dengan menekan kembali
karet pada ujung pipet.
Jika larutan dalam pipet
masih tersisa kembalikan ke
tempat sampel awal.
8. Pipet volum Digunakan
untuk
mengambil
larutan
dengan
volume
tertentu
sesuai dengan
label yang
tertera pada
bagian pada
bagian yang
menggembun
g.
Cairan disedot dengan pipet
ukur dengan bantuan filler
sampai dengan volume yang
diinginkan.
Gelas arloji Sebagai
tempat untuk
menutup
gelas kimia
saat
memanaskan
bahan. Serta
menimbang
bahan kimia
dan
mengeringka
n padatan
dalam
desikator.
Besihkan permukaan gelas
hingga bersih kemudian
letakkan padatan tersebut
diatasnya.
Thermometer
air raksa
Untuk
menggukur
suhu air
raksa.
Letakkan termometer pada
larutan air raksa kemudian
lihat perubahan pada
termometer agar anda bisa
mengetahui suhu pada
9. larutan air raksa tersebut.
Lampu
spirtus
Untuk
membakar
zat atau
memmanaska
n larutan.
Buka tutupan pada lampu
spirtus kemudian bakar
sumbunya. Saat ini
mematikannya cukup
dengan tutup kembali
tutupan lampu spirtus
tersebut
2. Keramik Mortir dan
alu
Untuk
menghancurk
an dan
mencampurk
an suatu
padatan.
Bersihkan dulu mortir dan
alu sebelum di gunakan.
setelah bersih, masukkan
suatu padatan kedalam
mortir kemudian tumbuklah
padatan tersebut hingga
halus/ dirasa cukup.
Pelat tetes Sebagai
tampat untuk
mereaksikan
zat-zat dalam
jumlah kecil
dan tempat
untuk
menentukan
pH larutan
asam-basa
Letakkan zat-zat atau
larutan dalam jumlah kecil
(dengan menggunakan
pipet). Jika ingin
mengetahui ph larutan
tersebut bisa letakkan kertas
lakmus pada larutan yang
berada di pipet tetes.
3 Stainless
steel dan
kayu
Rak tabung
reaksi
Tempat
tabung
reaksi.
Biasanya
digunakan
pada saat
melakukan
percobaan
Letakkan tabung reaksi
tegak lurus dalam jumlah
banyak.
10. yang
membutuhka
n banyak
tabung
reaksi.
Namun
dalam
mereaksikan
zat yang
menggunaka
n tabung
reaksi
sebaiknya
menggunaka
n rak tabung
reaksi demi
keamanan
diri sendiri
maupun
orang lain.
Penjepit
tabung reaksi
Untuk
menjepit
tabung reaksi
Tekan penjepit kemudian
letakan ujung penjepit
tersebut pada tabung
reaksiuntuk menjepitnya.
Alat bedah
(section set)
Untuk
membedah
objek-objek
Letakkan jari jempol dan
telunjuk anda ke 2 lubang
gunting bedah, kemudian
bedahlah objek dengan
masing-masing gunting
yang di inginkan
11. Pinset Untuk
menjepit,
baik benda
kecil atau
jaringan
1.Anatomis(ti
dak
bergerigi)
2.sirugis
(bergerigi)
Letakkan jempol dan
telunjuk pada piset seperti
saat posisi akan menjepit,
pilih jaringan/ benda yang
akan di jepit. Setelah itu
tekan pinset hingga
jaringan/ benda terjepit.
Scapel Untuk
mengiris
jaringan dan
menginsisi
kulit
Pegang scapel diarea tumpul
scapel dengan erat hingga
membentuk sudut 30-40%
dari garis irisan yang akan
dibuat. setelah itu irislah
dengan hati-hati dan sesuai
keinginan.
4. Karet Push ball Untuk
menghisap
larutan dari
botol larutan.
Untuk larutan
selain air
sebaiknya
digunakan
karet pengisat
yang telah
disambungka
n pada pipet
ukur.
Tekan pushball untuk
mengambil air/ larutan,
kemudian lepaskan tekanan
pada psh ball untuk
menuangkan atau
meletakkan cairan/ larutan
yang telah diambil tadi.
12. 5. Besi/kaca/ Respirometer untuk
mengukur
kecepatan
pernapasan
hewan kecil
seperti
serangga atau
bagian
tumbuhan
(akar, kuncup
bunga, atau
kecambah
besar).
Siapkan specimen pada
percobaan rspirometer
sederhana untuk sppesimen
hewan yang masi linca
Tabung spesimen dipisakn
dari pipa kapiler bersekalah
Specimen dimasukan tabung
kemudian tabung specimen
ditutup
Transpiromet
er
Alat untuk
mengkur
kecepatan
penguaapan
air melalui
daun secara
kuantitatif
Ranting tanaman yang akan
digunakan dalam kegiatan
ini dicari yang besaranya
sesuai dengan pipa karet
pada pipa karet pada ujung
pipa yang kecil
Kaki tiga Kaki tiga
sebagai
penyangga
pembakar
spirtus
Letakkan kaki tiga pada
tungku pembakaran.
Kemudian letakkan glass yg
berisi campuran larutan
yang akan di bakar diatas
kaki tiga.
Statif Sebagai
penjepit,
misalnya:
• Untuk
menjepit
soklet pada
proses
Letakkan statif pada bidang
datar lalu bagian atasnya
dipasangkan klem
sebagai penyangga buret.
13. ekstraksi
• Menjepit
buret dalam
proses titrasi
• Untuk
menjepit
kondensor
pada proses
destilasi
Timbangan
manual
Untuk
menimbang
massa suatu
zat
Letakkan zat yang ingin
anda ukur dengan terus
memperhatikan jarum yang
ada ditimbangan hingga
mendapatkan hasil
timbangan yang pas.
Timbangan
analitik
Untuk
menimbang
massa suatu
zat. Tingkat
ketelitian
lebih tinggi
dari neraca
timbangan.
Pastikan angka yang tertera
pada neraca atau timbangan
adalah “0”. Buka salah satu
kaca. Letakkan bahan kimia
yang akan di uji dengan
menggunakan alat bantu.
Jangan gunakan tangan
untuk meletakkan bahan
kimia, Karena tangan
mengandung debu yang
akan mempengaruhi hasil
perhitungan dari neraca
tersebut. Tekan tombol yang
ada di neraca, lalu tunggu
hingga angka yang tertera
pada neraca 4 digit di
belakang koma.
Timbangan Untuk Gantungkan beban pada
14. ohaus menimbang
massa suatu
zat.
pengait. Tunggu hingga
beban stabil (diam) dan
lihatlah hasil pengukuran
pada skala
6. Kawat/
asbes
Kawat asbes Sebagai alas
atau untuk
menahan labu
atau beaker
pada waktu
pemanasan
menggunaka
n pemanas
spiritus atau
pemanas
bunsen.
Letakan kawat asbes pada
kaki tiga yang ada pada
pemanas spirtus yang di
gunakan untuk memanaskan
larutan
7. Plastik Tabung
reaksi
Untuk
mereaksikan
dua atau
lebih zat
yang tidak
korosif karna
sifat tabung
reaksi plastic
tidak tahan
panas
Letakkan cairan zat/ larutan
yang akan direaksikan
dengan cara digoyang
maupun di aduk agar
campuran tersebut
homogen.
Sendok
tanduk
Untuk
mengambil
suatu zat/
padatan dari
dalam
kemasan
Pegang ujung sendok dan
ambil zat atau padatan yang
di inginkan
15. 7. Tembaga Mikroskop
monokuler
Untuk
mengamati
objek dengan
ukuran sangat
kecil
(mikroskopis
) yang tidak
mampu
dilihat
dengan mata
telanjang
Mikroskop diletakkan di
atas meja.
Bagian-bagian mikroskop
kecuali lensa dan cermin
dibersihkan dengan lap.
Lensa dan cermin di
bersihkan dengan dengan
kertas lensa, kemudian
sekrup halus diputar sampai
penuh ke bawah. Lensa
obyektif dipasang dengan
perbesaran yang paling
lemah, misal 10 kali.
Diafragma diputar hingga
lubang yang mempunyai
ukuran terbesar berada satu
garis dengan lubang yang
terdapat pada meja benda.
Mata praktikan ditempelkan
pada lensa okuler untuk
melihat cahaya yang masuk.
Cermin
diputar ke arah sumber
cahaya sehingga ketika
dilihat pada lensa okuler
didapat suatu bidang
pandang yang putih,
kemudian
Preparat diletakkan pada
meja benda, kemudian mata
ditempelkan ke lensa okuler.
Sekrup halus diputar ke atas
atau ke bawah secara
16. perlahan-lahan sampai
diperoleh bayangan yang
jelas.
Mikroskop
binokuler
Fungsinya
sama dengan
mikroskop
monokuler
yakni, Untuk
mengamati
objek dengan
ukuran sangat
kecil
(mikroskopis
) yang tidak
mampu
dilihat
dengan mata
telanjang
Kabel ditancapkan pada
mikroskop dan sumber
listrik. Tombol "ON"
dinyalakan sehingga lampu akan
menyala. Terang cahaya lampu
dapat diperbesar dengan
menggeser pengatur besar
kecil cahaya lampu
mikroskop. Tuas diafragma
digeser dari posisi MIN ke
posisi MAX atau mendekati
MAX agar diperoleh
pencahayaan yang terang pada
obyek yang sedang diamati.
Preparat di pasang pada
meja benda. Objek pada
mikroskop pertama kali
dicari pada perbesaran
lemah (4 x 10) dengan cara
memutar sekrup kasar
mikroskop. Obyek dapat
diperbesar atau diperjelas
dengan menambah ukuran
lensa okuler. Penambahan
ukuran lensa okler
dilakukan dengan
menggeser revolver.
Perubahan lensa okuler
menyebabkan obyek yang
17. telah tampak pada
perbesaran lemah akan
menjadi kabur. Obyek yang
menjadi kabur dapat
diperjelas dengan
menggeser sekrup halus.
Sekrup kasar mikroskop
sebaiknya tidak digunakan
ketika memperjelas obyek.
Penggunaan sekrup kasar
pada perbesaran kuat dapat
menyebabkan pecahnya
kaca benda atau preparat
yang sedang diamati
8. Lain
lain....
G. Pembahasan hasil pengamatan
Diadakannya pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah agar setiap
Mahasiswa mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta
perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya
praktikan tidak canggung lagi di laboratorium. Dalam percobaan yang telah
dilakukan, terdapat berbagai macam alat yang telah diuraikan pengkategorian dan
penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan kemampuan yang dimiliki
alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan kimia ini.
Dari data pengamatan tersebut setiap kita harus mampu mengenal dan memahami
fungsi, cara penggunaan dan perbedaan berbagai macam alat yang ada di
laboratorium. Sebelum menggunakan alat laboratorium terlebih dahulu harus dicuci
agar steril. Alat-alat laboratorium dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu : alat
gelas, keramik, kayu, stainless steel,karet, plastik dan alat lainnya. Adapun gambar,
fungsi, dan cara menggunakan alat-alat tersebut telah dijelaskan pada tabel.
18. H. Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat
laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan
fungsinya.Peralatan yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua bagian yaitu
peralatan gelas dan peralatan non gelas . Jadi, alat-alat yang ada di laboratorium harus
digunakan sebagaimana mestinya.
I. Daftar pustaka
http://sazilakarinarahman.blogspot.co.id/2013/05/percobaan-1-pengenalan-alat-
alat.html
http://qualitycontrol-07.blogspot.com sumber-sumber lain
http://academia.edu/9504336/LAPORAN_TEKLAB_PERALATAN_LABORATORIUM