7-1
ORGANISASI, KERJA-TIM DAN
KOMUNIKASI
Budaya Organisasi
o Budaya organisasi merupakan aspek terpenting
dalam pengornisasian bisnis
o Nilai-nilai dan filosofi-filosofi yang telah disebarkan
oleh seluruh anggota organisasi akan terekspresi
dalam hubungannya dengan stakeholders. Budaya
yang kurang bernilai positif dapat menyebabkan
karyawan tidak produktif dan bersikap kurang baik,
yang mungkin tercermin di hadapan para pelanggan.
Budaya Organisasi (Budaya Perusahaan)
7-2
• Nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, tradisi-tradisi, filosofi-
filosofi, aturan-aturan dan anutan-anutan untuk
berperilaku yang disebarkan oleh perusahaan.
Budaya Organisasi
Ekspresi Formal Ekspresi Informal
o Misi o Aturan pakaian
o Kode etik o Kebiasaan bekerja
o Memo o Kegiatan ekstrakurikuler
o Manual o Cerita-cerita
o Upacara-upacara
7-3
Dampak Budaya Organisasi
Budaya organisasi berdampak pada:
7-4
• Kinerja organisasi
• Kemampuan organisasi dalam mempertahankan
karyawan berbakat
• Meningkatkan penjualan dan menaikkan
penerimaan
• Menciptakan rasa memiliki (sense of belonging)
• Menurunkan perputaran tenaga kerja.
Struktur Organisasi
o Struktur organisasi dibangun ketika:
1. para manajer menugaskan tugas-tugas kerja
kepada para individu atau kelompok-kelompok
kerja, dan
2. mengkoordinir aktivitas-aktivitas yang bermacam-
macam yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Struktur
• Pengaturan atau keterkaitan posisi-posisi dalam
suatu organisasi.
7-5
Bagan Organisasi
Bagan Organisasi
• Visual display mengenai struktur organisasi,
garis kewenangan (saluran komando),
hubungan pegawai, pengaturan komite
permanen, dan garis komunikasi.
7-6
Pemberian Tugas
7-7
•Dalam mengatur organisasi perlu pemberian tugas
terhadap para individu dan departemen-
departemen, dan memberikan tanggung-jawab
untuk pencapaian tujuan organisasi.
•Ada 2 aspek penugasan, yaitu:
o Spesialisasi (specialization)
o Departementalisasi (departmentalization)
Pemberian Tugas
o Alasan spesialisasi:
 Efisiensi
 Memudahkan pelatihan
 Aktivitas yang begitu banyak untuk seorang
pegawai
Spesialisasi
• Pembagian tenaga kerja menjadi tugas-tugas kecil-
khusus, dan penugasa para karyawan untuk
mengerjakan sebuah tugas.
7-8
Pemberian Tugas
Akibat Overspesialisasi
7-9
Akibat negatif overspesialisasi:
• Para pegawai menjadi bosan
• Job dissatisfaction
• Kualitas kerja rendah
• Unhappiness
• Kecelakaan meningkat
• Perputaran karyawan naik
Pemberian Tugas
Departementalisasi
• Pengelompokan jabatan menjadi unit-unit pekerjaan
yang biasanya disebut departemen, unit, kelompok,
atau divisi
• Departementalisasi fungsional
• Departementalisasi produk
• Departementalisasi geografis
• Departementalisasi pelanggan
7-10
Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi fungsional
• Pengelompokan jabatan yang menunjukkan aktivitas
sama, misalnya produksi, distribusi, pemasaran,
keuangan, dan SDM.
7-11
Dep.
Produksi
Dep.
Pemasaran
Dep.
Keuangan
Dep.
Distribusi
Dep.
SDM
Presiden
Departementalisasi Produk
Departementalisasi produk
• Pengorganisasian jabatan dalam kaitannya dengan
produk perusahaan.
7-12
Divisi
Peralatan
Sterio
Divisi
Elektronika
Komputer
Divisi Peralatan
Telekomunikasi
Konsumen
Divisi Pelaratan
Telekomunikasi
Industri
Presiden
Departementalisasi Geografis
Departementalisasi geografis
• Pengelompokan jabatan menurut lokasi geografis,
seperti negara bagian, wilayah regional, negara, atau
benua.
7-13
Divisi
Asia
Pasifik
Divisi
Negara
Eropa
Divisi
Amerika
Latin
Divisi
Timur
Tengah
Presiden
Operasi
Internasional
Departementalisasi Pelanggan
Departementalisasi pelanggan
• Pengaturan jabatan menurut kebutuhan berbagai tipe
pelanggan.
7-14
Produk
Konsumen
Produk
Industri
Manajer
Produk
Pemberian Tanggung Jawab
o Karena suatu bisnis tumbuh, maka sejumlah dan kerumitan
keputusan yang semestinya dibuat juga bertambah, sehingga
manajer tidak bisa menangani semuanya.
o Pendelegasian wewenang membebaskan seorang manajer
untuk berkonsentrasi pada isu-isu yang lebih besar, misalnya
membuat perencanaan atau memecahkan permasalahan.
Pendelegasian Wewenang
• Pemberian bukan hanya tugas karyawan, tetapi juga
kekuasaan untuk membuat komitmen, menggunakan
sumber daya, dan mengambil tindakan apapun yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas
tersebut.
7-15
Pemberian Tanggung Jawab
Tanggung-jawab (Responsibility)
• Kewajiban (yang diletakkan pada karyawan melalui
pendelegasian), untuk mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan secara memuaskan, dan bertanggung-jawab
atas penyelesaian pekerjaan dengan tepat.
Pertanggung-jawaban (Accountability)
• Suatu prinsip bahwa karyawan yang menerima suatu
tugas dan wewenang untuk menyelesaikannya,
dipertanggung-jawabkan hasilnya kepada seorang
atasan.
7-16
Pemberian Tanggung Jawab
• Suatu struktur di mana wewenang terpusat pada
bagian puncak, dan wewenang pengambilan
keputusan yang didelegasikan pada bagian bawah
sangat kecil.
• Oversentralisasi dapat menyebabkan masalah
besar bagi perusahaan karena hal itu
membutuhkan waktu lebih lama bagi organisasi
keseluruhan untuk mengimplementasikan
keputusan-keputusan dan merespon perubahan-
perubahan dan permasalahan-permasalahan pada
skala regional.
Sentralisasi
7-17
Pemberian Tanggung Jawab
• Suatu organisasi di mana wewenang pengambilan
keputusan didelegasikan turun sejauh saluran
komando memungkinkan.
• Pendelegasian wewenang kepada manajer tingkat
lebih rendah mungkin meningkatkan produktivitas
organisasi.
Desentralisasi
7-18
Pemberian Tanggung Jawab
o Rentang manajemen yang lebar terjadi ketika seorang manajer
membawahi secara langsung karyawan yang sangat banyak.
o Rentang manajemen yang sempit terjadi ketika seorang manajer
membawahi secara langsung karyawan yang sedikit.
Rentang Manajemen
• Jumlah bawahan yang berhubungan dengan manajer
tertentu.
7-19
Rentang Lebar Rentang Sempit
Pemberian Tanggung Jawab
o Berkomplemen dengan konsep rentang manajemen
o Perusahaan dengan banyak lapisan manajemen
merupakan oganisasi yang tinggi (tall), sehingga
rentang manajemennya sempit (narrow).
o Organisasi dengan sedikit lapisan manajemen
merupakan organisasi yang flat, dan memiliki rentang
manajemen yang lebar (wide).
Lapisan Organisasi
• Level-level manajemen dalam suatu organisasi
7-20
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi:
7-21
• Struktur Lini (Line structure)
• Struktur lini-dan-staf (Line-and-staff structure)
• Struktur multidivisional (Multidivisional structure)
• Struktur matriks (Matrix structure)
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Struktur Lini
• Struktur orgnisasi paling sederhana di mana garis
wewenang langsung diperluas dari manajer puncak ke
level organisasi terendah.
7-22
Pemilik manajer Asisten Manajer Karyawan
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Struktur Lini-dan-Staf
• Struktur yang memiliki hubungan lini antara atasan dan
bawahan, dan juga dengan manajer khusus (disebut
manajer staf) yang tersedia untuk membantu manajer
lini.
7-23
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
7-24
Struktur Lini-dan-Staf
Hubungan Lini
Hubungan Staf
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
o Terjadi karena organisasi tumbuh semakin besar dan
lebih beragam
o Divisi-divisi dapat dibentuk dengan basis yang sama
sebagai departemen (pelanggan, produk dan/atau
geografi)
o Pendelegasian wewenang dan kerja terdivisional
Struktur Multidivisional
• Struktur yang mengatur departemen-departemen
menjadi grup-grup yang lebih besar yang disebut divisi-
divisi.
7-25
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Struktur Matriks
• Struktur yang membentuk tim-tim berasal dari
departemen-departemen, sehingga menciptakan dua
atau lebih persilangan garis wewenang; yang juga
disebut struktur manajemen proyek.
7-26
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
7-27
Struktur Matriks
Grup dan Tim
Grup (Group)
• Dua individu atau lebih yang berkomunikasi satu sama
lain, berbagi identitas yang sama, dan memiliki suatu
tujuan yang sama.
Tim (Team)
• Grup kecil yang anggotanya memiliki keahlian yang
komplementer; memiliki arah, tujuan dan pendekatan
yang sama; dan memegang tanggung-jawab diri mereka
masing-masing secara mutual.
7-28
Perbedaan antara Grup dan Tim
Grup Kerja
• Memiliki pemimpin yang terfokus
secara jelas dan kuat
• Memiliki tanggung-jawab
individual
• Memiliki tujuan sama sebagai misi
keorganisasian yang lebih luas
• Menciptakan hasil kerja individual
• Melakukan pertemuan-pertemuan
efisien
• Mengukur keefektifannya secara
tak langsung melalui efeknya bagi
orang yang lainnya
• Berdiskusi, memutuskan dan
mendelegasikan
Tim Kerja
• Memiliki peran kepemimpinan
yang terbagi
• Memiliki tanggung-jawab individu
dan grup
• Memiliki tujuan khusus yang
ditentukan oleh tim itu sendiri
• Menciptakan hasil kerja kolektif
• Mendorong diskusi terbuka dan
pertemuan-pertemuan pemecahan
masalah dengan aktif
• Mengukur kinerja secara langsung
melalui hasil kerja kolektif
• Berdiskusi, memutuskan, dan
mengerjakan pekerjaan nyata
bersama-sama
7-29
Panitia dan Gugus Tugas
o Berasal dari lintas seluruh departemen dan level organisasi
o Keanggotaan biasanya didasari oleh keahlian daripada posisi
keorganisasian
o Ada kemungkinan gugus tugas dibentuk dari para individu yang
berasal dari luar perusahaan
Komite
• Grup formal dan permanen yang mengerjakan suatu
tugas khusus,
Gugus Tugas
• Grup sementara karyawan yang bertanggung-jawab
untuk membawa perubahan tertentu
7-30
Beberapa Bentuk Tim
Tim Proyek
• Grup serupa gugus tugas yang secara normal
menjalankan operasi mereka dan memiliki pengendalian
total atas suatu proyek pekerjaan yang khusus
Tim Pengembangan Produk
• Jenis khusus tim proyek yang dibentuk untuk merancang,
mendesain dan mengimplementasikan produk baru
7-31
Beberapa Bentuk Tim
Tim Penjaminan Mutu
• Grup kecil terdiri dari para pegawai yang berasal dari
keseluruhan organisasi untuk bersama-sama
memecahkan permasalahan kualitas, produktivitas atau
layanan.
Self-Directed Work Teams (SDWT)
• Grup karyawan yang bertanggung-jawab pada proses
kerja keseluruhan atau segmen yang menyediakan
produk bagi pelanggan internal atau eksternal.
7-32
Komunikasi Dalam Organisasi
7-33
Aliran komunikasi dalam
Jenjang Keorganisasian
Teknologi dan Komunikasi
• Teknologi telah menghasilkan berbagai alternatif
komunikasi face-to-face:
• Banyak perusahaan menggunakan jaringan internal yang
disebut intranet untuk menyebarkan informasi kepada
para karyawan
o Voice-mail o E-mail
o Social media o Online newsletters
o Videoconferencing o Online meeting services
7-34
Komunikasi Formal
Komunikasi Ke-Bawah
• Alliran informasi dari level keorganisasian yang lebih tinggi
kepada yang lebih rendah
Komunikasi Ke-Atas
• Aliran komunikasi dari level keorganisasian yang lebih
rendah kepada yang lebih tinggi
7-35
Komunikasi Formal
Komunikasi Horisontal
• Pertukaran informasi antar kolega dan rekan kerja pada level
keorganisasian yang sama, misalnya lintas atau dalam
departemen
Komunikasi Diagonal
• Terjadi ketika para individu yang berasal dari unit dan level
keorganisasian yang berbeda berkomunikasi.
7-36
Komunikasi Informal
o Manajer dapat menggunakan komunikasi informal
sebagai sarana yang tepat
o Manajer dapat memperoleh informasi penting dari
selentingan yang dapat memperbaiki pengambilan
keputusan
o Beberapa organisasi menggunakan selentingan
untuk keuntungan mereka, melalui pelayangan ide-
ide, meminta umpan balik, dan bereaksi secara
sesuai
Selentingan (Grapevine)
• Saluran komunikasi informal yang terpisah dari saluran
komunikasi manajemen yang formal
7-37
Pengawasan terhadap Komunikasi
• Dengan kecanggihan teknologi dan peningkatan
penggunaan komunikasi elektronik menjadikan
pentingnya pengawasan terhadap komunikasi
karyawan.
• Pengawasan yang dilakukan semestinya:
o Tanpa mengganggu privasi karyawan
o Membangun rasa hormat dan perhatian di antara
para karyawan.
7-38
Meningkatkan Keefektifan Komunikasi
o Mendorong karyawan untuk memberikan umpan
balik
o Untuk membantu mengenali kekuatan dan
kelemahan
o Menghindari interupsi
o Membangun saluran komunikasi yang efektif dan
kuat melalui pelatihan
o Penting bagi perusahaan untuk mengomunikasi-
kan kebijakan e-mail mereka kepada organisasi
keseluruhan
7-39

Organization, Teamwork, And Communication

  • 1.
  • 2.
    Budaya Organisasi o Budayaorganisasi merupakan aspek terpenting dalam pengornisasian bisnis o Nilai-nilai dan filosofi-filosofi yang telah disebarkan oleh seluruh anggota organisasi akan terekspresi dalam hubungannya dengan stakeholders. Budaya yang kurang bernilai positif dapat menyebabkan karyawan tidak produktif dan bersikap kurang baik, yang mungkin tercermin di hadapan para pelanggan. Budaya Organisasi (Budaya Perusahaan) 7-2 • Nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, tradisi-tradisi, filosofi- filosofi, aturan-aturan dan anutan-anutan untuk berperilaku yang disebarkan oleh perusahaan.
  • 3.
    Budaya Organisasi Ekspresi FormalEkspresi Informal o Misi o Aturan pakaian o Kode etik o Kebiasaan bekerja o Memo o Kegiatan ekstrakurikuler o Manual o Cerita-cerita o Upacara-upacara 7-3
  • 4.
    Dampak Budaya Organisasi Budayaorganisasi berdampak pada: 7-4 • Kinerja organisasi • Kemampuan organisasi dalam mempertahankan karyawan berbakat • Meningkatkan penjualan dan menaikkan penerimaan • Menciptakan rasa memiliki (sense of belonging) • Menurunkan perputaran tenaga kerja.
  • 5.
    Struktur Organisasi o Strukturorganisasi dibangun ketika: 1. para manajer menugaskan tugas-tugas kerja kepada para individu atau kelompok-kelompok kerja, dan 2. mengkoordinir aktivitas-aktivitas yang bermacam- macam yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Struktur • Pengaturan atau keterkaitan posisi-posisi dalam suatu organisasi. 7-5
  • 6.
    Bagan Organisasi Bagan Organisasi •Visual display mengenai struktur organisasi, garis kewenangan (saluran komando), hubungan pegawai, pengaturan komite permanen, dan garis komunikasi. 7-6
  • 7.
    Pemberian Tugas 7-7 •Dalam mengaturorganisasi perlu pemberian tugas terhadap para individu dan departemen- departemen, dan memberikan tanggung-jawab untuk pencapaian tujuan organisasi. •Ada 2 aspek penugasan, yaitu: o Spesialisasi (specialization) o Departementalisasi (departmentalization)
  • 8.
    Pemberian Tugas o Alasanspesialisasi:  Efisiensi  Memudahkan pelatihan  Aktivitas yang begitu banyak untuk seorang pegawai Spesialisasi • Pembagian tenaga kerja menjadi tugas-tugas kecil- khusus, dan penugasa para karyawan untuk mengerjakan sebuah tugas. 7-8
  • 9.
    Pemberian Tugas Akibat Overspesialisasi 7-9 Akibatnegatif overspesialisasi: • Para pegawai menjadi bosan • Job dissatisfaction • Kualitas kerja rendah • Unhappiness • Kecelakaan meningkat • Perputaran karyawan naik
  • 10.
    Pemberian Tugas Departementalisasi • Pengelompokanjabatan menjadi unit-unit pekerjaan yang biasanya disebut departemen, unit, kelompok, atau divisi • Departementalisasi fungsional • Departementalisasi produk • Departementalisasi geografis • Departementalisasi pelanggan 7-10
  • 11.
    Departementalisasi Fungsional Departementalisasi fungsional •Pengelompokan jabatan yang menunjukkan aktivitas sama, misalnya produksi, distribusi, pemasaran, keuangan, dan SDM. 7-11 Dep. Produksi Dep. Pemasaran Dep. Keuangan Dep. Distribusi Dep. SDM Presiden
  • 12.
    Departementalisasi Produk Departementalisasi produk •Pengorganisasian jabatan dalam kaitannya dengan produk perusahaan. 7-12 Divisi Peralatan Sterio Divisi Elektronika Komputer Divisi Peralatan Telekomunikasi Konsumen Divisi Pelaratan Telekomunikasi Industri Presiden
  • 13.
    Departementalisasi Geografis Departementalisasi geografis •Pengelompokan jabatan menurut lokasi geografis, seperti negara bagian, wilayah regional, negara, atau benua. 7-13 Divisi Asia Pasifik Divisi Negara Eropa Divisi Amerika Latin Divisi Timur Tengah Presiden Operasi Internasional
  • 14.
    Departementalisasi Pelanggan Departementalisasi pelanggan •Pengaturan jabatan menurut kebutuhan berbagai tipe pelanggan. 7-14 Produk Konsumen Produk Industri Manajer Produk
  • 15.
    Pemberian Tanggung Jawab oKarena suatu bisnis tumbuh, maka sejumlah dan kerumitan keputusan yang semestinya dibuat juga bertambah, sehingga manajer tidak bisa menangani semuanya. o Pendelegasian wewenang membebaskan seorang manajer untuk berkonsentrasi pada isu-isu yang lebih besar, misalnya membuat perencanaan atau memecahkan permasalahan. Pendelegasian Wewenang • Pemberian bukan hanya tugas karyawan, tetapi juga kekuasaan untuk membuat komitmen, menggunakan sumber daya, dan mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. 7-15
  • 16.
    Pemberian Tanggung Jawab Tanggung-jawab(Responsibility) • Kewajiban (yang diletakkan pada karyawan melalui pendelegasian), untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan secara memuaskan, dan bertanggung-jawab atas penyelesaian pekerjaan dengan tepat. Pertanggung-jawaban (Accountability) • Suatu prinsip bahwa karyawan yang menerima suatu tugas dan wewenang untuk menyelesaikannya, dipertanggung-jawabkan hasilnya kepada seorang atasan. 7-16
  • 17.
    Pemberian Tanggung Jawab •Suatu struktur di mana wewenang terpusat pada bagian puncak, dan wewenang pengambilan keputusan yang didelegasikan pada bagian bawah sangat kecil. • Oversentralisasi dapat menyebabkan masalah besar bagi perusahaan karena hal itu membutuhkan waktu lebih lama bagi organisasi keseluruhan untuk mengimplementasikan keputusan-keputusan dan merespon perubahan- perubahan dan permasalahan-permasalahan pada skala regional. Sentralisasi 7-17
  • 18.
    Pemberian Tanggung Jawab •Suatu organisasi di mana wewenang pengambilan keputusan didelegasikan turun sejauh saluran komando memungkinkan. • Pendelegasian wewenang kepada manajer tingkat lebih rendah mungkin meningkatkan produktivitas organisasi. Desentralisasi 7-18
  • 19.
    Pemberian Tanggung Jawab oRentang manajemen yang lebar terjadi ketika seorang manajer membawahi secara langsung karyawan yang sangat banyak. o Rentang manajemen yang sempit terjadi ketika seorang manajer membawahi secara langsung karyawan yang sedikit. Rentang Manajemen • Jumlah bawahan yang berhubungan dengan manajer tertentu. 7-19 Rentang Lebar Rentang Sempit
  • 20.
    Pemberian Tanggung Jawab oBerkomplemen dengan konsep rentang manajemen o Perusahaan dengan banyak lapisan manajemen merupakan oganisasi yang tinggi (tall), sehingga rentang manajemennya sempit (narrow). o Organisasi dengan sedikit lapisan manajemen merupakan organisasi yang flat, dan memiliki rentang manajemen yang lebar (wide). Lapisan Organisasi • Level-level manajemen dalam suatu organisasi 7-20
  • 21.
    Bentuk-bentuk Struktur Organisasi Bentuk-bentukStruktur Organisasi: 7-21 • Struktur Lini (Line structure) • Struktur lini-dan-staf (Line-and-staff structure) • Struktur multidivisional (Multidivisional structure) • Struktur matriks (Matrix structure)
  • 22.
    Bentuk-bentuk Struktur Organisasi StrukturLini • Struktur orgnisasi paling sederhana di mana garis wewenang langsung diperluas dari manajer puncak ke level organisasi terendah. 7-22 Pemilik manajer Asisten Manajer Karyawan
  • 23.
    Bentuk-bentuk Struktur Organisasi StrukturLini-dan-Staf • Struktur yang memiliki hubungan lini antara atasan dan bawahan, dan juga dengan manajer khusus (disebut manajer staf) yang tersedia untuk membantu manajer lini. 7-23
  • 24.
    Bentuk-bentuk Struktur Organisasi 7-24 StrukturLini-dan-Staf Hubungan Lini Hubungan Staf
  • 25.
    Bentuk-bentuk Struktur Organisasi oTerjadi karena organisasi tumbuh semakin besar dan lebih beragam o Divisi-divisi dapat dibentuk dengan basis yang sama sebagai departemen (pelanggan, produk dan/atau geografi) o Pendelegasian wewenang dan kerja terdivisional Struktur Multidivisional • Struktur yang mengatur departemen-departemen menjadi grup-grup yang lebih besar yang disebut divisi- divisi. 7-25
  • 26.
    Bentuk-bentuk Struktur Organisasi StrukturMatriks • Struktur yang membentuk tim-tim berasal dari departemen-departemen, sehingga menciptakan dua atau lebih persilangan garis wewenang; yang juga disebut struktur manajemen proyek. 7-26
  • 27.
  • 28.
    Grup dan Tim Grup(Group) • Dua individu atau lebih yang berkomunikasi satu sama lain, berbagi identitas yang sama, dan memiliki suatu tujuan yang sama. Tim (Team) • Grup kecil yang anggotanya memiliki keahlian yang komplementer; memiliki arah, tujuan dan pendekatan yang sama; dan memegang tanggung-jawab diri mereka masing-masing secara mutual. 7-28
  • 29.
    Perbedaan antara Grupdan Tim Grup Kerja • Memiliki pemimpin yang terfokus secara jelas dan kuat • Memiliki tanggung-jawab individual • Memiliki tujuan sama sebagai misi keorganisasian yang lebih luas • Menciptakan hasil kerja individual • Melakukan pertemuan-pertemuan efisien • Mengukur keefektifannya secara tak langsung melalui efeknya bagi orang yang lainnya • Berdiskusi, memutuskan dan mendelegasikan Tim Kerja • Memiliki peran kepemimpinan yang terbagi • Memiliki tanggung-jawab individu dan grup • Memiliki tujuan khusus yang ditentukan oleh tim itu sendiri • Menciptakan hasil kerja kolektif • Mendorong diskusi terbuka dan pertemuan-pertemuan pemecahan masalah dengan aktif • Mengukur kinerja secara langsung melalui hasil kerja kolektif • Berdiskusi, memutuskan, dan mengerjakan pekerjaan nyata bersama-sama 7-29
  • 30.
    Panitia dan GugusTugas o Berasal dari lintas seluruh departemen dan level organisasi o Keanggotaan biasanya didasari oleh keahlian daripada posisi keorganisasian o Ada kemungkinan gugus tugas dibentuk dari para individu yang berasal dari luar perusahaan Komite • Grup formal dan permanen yang mengerjakan suatu tugas khusus, Gugus Tugas • Grup sementara karyawan yang bertanggung-jawab untuk membawa perubahan tertentu 7-30
  • 31.
    Beberapa Bentuk Tim TimProyek • Grup serupa gugus tugas yang secara normal menjalankan operasi mereka dan memiliki pengendalian total atas suatu proyek pekerjaan yang khusus Tim Pengembangan Produk • Jenis khusus tim proyek yang dibentuk untuk merancang, mendesain dan mengimplementasikan produk baru 7-31
  • 32.
    Beberapa Bentuk Tim TimPenjaminan Mutu • Grup kecil terdiri dari para pegawai yang berasal dari keseluruhan organisasi untuk bersama-sama memecahkan permasalahan kualitas, produktivitas atau layanan. Self-Directed Work Teams (SDWT) • Grup karyawan yang bertanggung-jawab pada proses kerja keseluruhan atau segmen yang menyediakan produk bagi pelanggan internal atau eksternal. 7-32
  • 33.
    Komunikasi Dalam Organisasi 7-33 Alirankomunikasi dalam Jenjang Keorganisasian
  • 34.
    Teknologi dan Komunikasi •Teknologi telah menghasilkan berbagai alternatif komunikasi face-to-face: • Banyak perusahaan menggunakan jaringan internal yang disebut intranet untuk menyebarkan informasi kepada para karyawan o Voice-mail o E-mail o Social media o Online newsletters o Videoconferencing o Online meeting services 7-34
  • 35.
    Komunikasi Formal Komunikasi Ke-Bawah •Alliran informasi dari level keorganisasian yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah Komunikasi Ke-Atas • Aliran komunikasi dari level keorganisasian yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi 7-35
  • 36.
    Komunikasi Formal Komunikasi Horisontal •Pertukaran informasi antar kolega dan rekan kerja pada level keorganisasian yang sama, misalnya lintas atau dalam departemen Komunikasi Diagonal • Terjadi ketika para individu yang berasal dari unit dan level keorganisasian yang berbeda berkomunikasi. 7-36
  • 37.
    Komunikasi Informal o Manajerdapat menggunakan komunikasi informal sebagai sarana yang tepat o Manajer dapat memperoleh informasi penting dari selentingan yang dapat memperbaiki pengambilan keputusan o Beberapa organisasi menggunakan selentingan untuk keuntungan mereka, melalui pelayangan ide- ide, meminta umpan balik, dan bereaksi secara sesuai Selentingan (Grapevine) • Saluran komunikasi informal yang terpisah dari saluran komunikasi manajemen yang formal 7-37
  • 38.
    Pengawasan terhadap Komunikasi •Dengan kecanggihan teknologi dan peningkatan penggunaan komunikasi elektronik menjadikan pentingnya pengawasan terhadap komunikasi karyawan. • Pengawasan yang dilakukan semestinya: o Tanpa mengganggu privasi karyawan o Membangun rasa hormat dan perhatian di antara para karyawan. 7-38
  • 39.
    Meningkatkan Keefektifan Komunikasi oMendorong karyawan untuk memberikan umpan balik o Untuk membantu mengenali kekuatan dan kelemahan o Menghindari interupsi o Membangun saluran komunikasi yang efektif dan kuat melalui pelatihan o Penting bagi perusahaan untuk mengomunikasi- kan kebijakan e-mail mereka kepada organisasi keseluruhan 7-39