1. PEDOMAN / PETUNJUK TEKNIS
UPAYA MENINGKATKAN PRILAKU PHBS PADA PENDERITA HIPERTENSI
DI WILAYAH PUSKESMAS CIJULANG
A. PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan salah satu faktor penting pemicu penyakit tidak menular seperti
penyakit jantung, stroke dan lainnya. penyakit yang disebabkan oleh hipertensi menjadi
salah satu penyebab kematian paling tinggi di dunia (who, 2006).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan tekanan sistolik ≥
140mmHg dan/atau tekanan diastolik ≥ 90 mmHg (Udayana, 2013).
Tekanan darah yang dibiarkan tinggi dalam waktu yang cukup lama dapat menimbulkan
kerusakan organ tubuh lain seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk
pembuluh darah jantung) dan left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Komplikasi
stroke inilah yang sering kali menjadi penyebab kematian seseorang yang memiliki
hipertensi
Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus meningkat
sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas fisik dan
stres psikososial.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif. Risiko hipertensi meningkat
seiring dengan pertambahan usia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun
2013 mengungkapkan bahwa hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak
diderita oleh lansia.
Prevalensi hipertensi pada lansia meningkat seiring dengan peningkatan kelompok
umur. Pada usia 55-64 tahun didapatkan prevalensi hipertensi sebesar 45,9%,
sedangkan pada kelompok usia 65-74 tahun dan diatas 74 tahun didapatkan prevalensi
berturut-turut sebesar 57,6% dan 63,8% (Riskesdas, 2013).
Di Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat. Hasil SKRT (Survei Kesehatan
Rumah Tangga) tahun 1995-2015 menunjukkan penyakit kardiovaskuler merupakan
penyakit nomor satu penyebab kematian di Indonesia dan sekitar 20–35% dari kematian
tersebut disebabkan oleh hipertensi (Wandra dkk., 2018, Satyarsa, 2019).
Upaya untuk meningkatkan pemahaman lansia mengenai penyakit hipertensi dan
komplikasinya salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan Pendidikan Kesehatan
Masyarakat (PKM). Pemberian edukasi yang dilakukan oleh dokter muda kepada lansia
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran lansia untuk mengikuti
manajemen hipertensi yang disarankan sehingga diharapkan tekanan darah lansia
dapat tetap terkontrol dan terhindar dari terjadinya komplikasi. Pelaksanaan kegiatan
promosi kesehatan ini memiliki manfaat baik bagi dinas kesehatan setempat dan
masyarakat sebagai berikut. Manfaat bagi dinas kesehatan yakni memberikan
sumbangan pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan bagi kelompok lansia dalam
mengkontrol kejadian hipertensi ini. Manfaat yang didapatkan oleh masyarakat yakni
tambahan informasi mengenai upaya mencegah kejadian komplikasi penyakit hipertensi
pada lansia sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya
Berdasarkan data UPT Puskesmas Cijulang tahun 2021 didapatkan kecenderungan
serupa dimana kasus penyakit hipertensi primer menjadi nomor satu kasus sakit
2. masyarakat di wilayah kerja puskesmas dengan jumlah sebanyak 1307 orang atau
sekitar 16,5% dari 10 kasus terbanyak . Jika data ini dibandingkan dengan tahun 2020
dan tahun 2019, jumlah kasus hipertensi primer di wilayah kerja puskesmas meningkat
setiap tahunnya.
Sebagian besar penderita hipertensi di Puskesmas Cijulang desa Cijulang merupakan
lansia yang diketahui dari hasil survei menyeluruh rumah tangga di wilayah kerja dalam
program PISPK atau singkatan dari Program Indonesia Sehat-Pendekatan Keluarga .
Diperoleh bahwa Desa Cijulang yang memiliki kasus hipertensi yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan desa lainnya. Kasus hipertensi ini di dominasi dari kelompok
lansia. Hal tersebut tercermin dalam pelaksanaan posyandu lansia pada bulan Mei 2021
yang mencatat bahwa sekitar 70% lansia memiliki penyakit hipertensi.
Dengan demikian, pentingnya meningkatkan wawasan PHBS kepada lansia dan kader
posyandu lansia beserta keluarga lansia agar terhindar masalah komplikasi karena
hipertensi secara mandiri dan berperan aktif dalam berprilaku sehat disamping upaya
pengobatan.
B. MASALAH FAKTA DAN DATA
1. Angka kejadian Hipertensi di wilayah puskesmas cijulang masih tinggi
2. Penderita Hipertensi menurut umur terbanyak diusia > 60 tahun
3. Indikator PIS-PK penderita hipertensi minum obat masih rendah
4. Indikator PIS-PK anggota keluarga tidak merokok masih rendah
5. Indikator PHBS melakukan aktifitas fisik secara teratur masih rendah
C. LANDASAN HUKUM
- UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
- UU No. 25 tahun2004 ttg sistem perencanaan pembangunan nasionaldan
pengelolaan keuangan negara
- Sistem Kesehatan Nasional tahun 2009
- KepMenKes RI no.1475/Menkes/SK/X/2003 ttg penyelenggaraan surveilans
epidemiologi penyakit menular dan tidak menular
- Kemenkes no. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas
- Kemenkes no. 828/menkes/SK/ IX/2008 tentang petunjuk minimal teknis standar
pelayanan
- Kepmenkes 854/menkes/SK/IX/ 2009 ttg pedoman pegendalian penyakit jantung dan
pembuluh darah
- Kepmenkes no.375/menkes/SK/V/2009 ttg rencana pembangunan jangka panjang
kesehatan (RPJPK/ 2005-2025)
- Kepmenkes no.2500/menkes/XII/2011/ttg Daftar Obat Essential Nasional
- Permenkes RI no. 71 tahun 2015 ttg penganggulangan penyakit menular
- Permenkes RI No. 5 tahun 2017 ttg Rencana aksi nasional penanggulangan PTM
- Permenkes RI No 4 tahun 2019 tentang Standar Tekni Pemenuhan mutu Pelayanan
- Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Pasal 2 Jenis Pelayanan
- Dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas:Pelayanan
kesehatan penderita hipertensi
3. D. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan pemahaman bagi lansia mengenai hipertensi dan hal-hal
yang dapat memperburuk kondisi hipertensi serta kepatuhan minum obat hipertensi
pada kelompok bina keluarga lansia sehingga terwujud kualitas hidup lansia
penderita hipertensi yang lebih baik.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pemahaman lansia tentang faktor risiko penyakit hipertensi.
2. Meningkatkan pemahaman lansia tentang upaya non-farmakologis untuk
mengobati hipertensi
3. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran lansia tentang pentingnya
mengonsumsi obat hipertensi secara teratur
4. Meningkatkan pemahaman lansia mengenai komplikasi akibat penyakit
hipertensi.
5. Meningkatkan pengetahuan lansia tentang kepatuhan minum obat hipertensi
E. SASARAN
● Petugas Promkes Puskesmas
● Kader posbindu PTM
● Kelompok bina keluarga lansia di desa Cijulang.
F. MANFAAT
1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang hipertensi
2. Meningkatkan derajat kesehatan pada lansia penderita Hipertensi
3. Meningkatkan pemahaman lansia pada kepatuhan minum obat hipertensi
4. Sebagai acuan dalam melakukan penyuluhan hipertensi
TUGAS INI DIBUAT OLEH :
KELOMPOK GEMES
1. H. RUDI HARDIANTO, SKM
2. RITA NINGSIH, SKM
3. NELI SULISTRIANI, SKM
4. SWINDAH MUMPUNI, SKM