SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 NOMOR 03 | MARET |2020 10
JURNALKEPERAWATAN
https://stikesks-kendari.e-journal.id/JK
Volume 03 | Nomor 03 | Maret |2020
P-ISSN: 2407-4801| E-ISSN : 2686–2093
Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan Darah pada
Lansia Hipertensi
Novita Wulan Sari1, Margiyati2, Ainnur Rahmanti3
1,2,3 Akademi Keperawatan Kesdam IV/Diponegoro
Corespondensi Author
Novita Wulan Sari
Keperawatan Komunitas
Akademi Keperawatan Kesdam IV/Diponegoro Semarang
http://www.akperkesdam4.ac.id/
Email : ita.hermawan@gmail.com
Keywords :
Hipertensi; Lansia; Self-help group (SHG).
Abstrak. Lansia merupakan kelompok usia yang rentan akan masalah kesehatan. Pertambahan usia
pada lansia mengakibatkan sistem dan fungsi mengalami penurunan. Penurunan ini mengakibatkan
munculnya penyakit tidak menular salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi merupakan tekanan
darah yang melebihi nilai dari 140 mmHg dan 90 mmHg dengan pengukuran berulang saat
seseorang dalam kondisi istirahat. Peran yang dapat perawat berikan dalam mengatasi masalah
tersebut adalah dengan memberdayakan masyarakat sekitar, dalam hal ini adalah memberdayakan
kemandirian lansia. Salah satu pemberdayaan yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk
terapi kelompok yaitu self-help group (SHG). Metode dalam penelitian ini adalah quasi-experiment
dengan bentuk rancangan pre-post test with control group. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 47 orang. Metode SHG
diberikan dalam 3 sesi selama 3 minggu. Materi yang diberikan berupa konsep SHG, peraturan
dalam menjalankan terapi kelompok SHG, pengetahuan tentang hipertensi, cara penyelesaian
masalah terkait hipertensi, dan cara mencegah kekambuhan agar hipertensi tidak muncul lagi. Hasil
penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh tekanan darah sistole pada kelompok intervensi dan
kontrol secara signifikan terhadap tekanan darah lansia dengan nilai signifikansi p = 0,001 (p<0,05).
SHG secara efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Intervensi ini dapat
direkomendasikan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi.
Absctract The elderly were an age group that is vulnerable to health problems. Increasing age in the
elderly causes the system and function to decline. This decrease resulted in the emergence of non-
communicable diseases one of which is hypertension. Hypertension is a blood pressure that exceeds
values of 140 mmHg and 90 mmHg with repeated measurements when a person is at rest. The role
that nurses can provide in overcoming these problems is to empower the surrounding community, in
this case were to empower the independence of the elderly. One of the empowerments that can be
done were by forming group therapy, namely self-help group (SHG). The method in this study were a
quasi-experiment with a pre-post test with control group design. The sampling technique used was
purposive sampling with 47 respondents. The SHG method was given in 3 sessions for 3 weeks. The
material provided in the form of the concept of SHG, regulations in conducting SHG group therapy,
Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rahmanti, Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan
Darah pada Lansia Hipertensi
JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 | NOMOR 03 |MARET 2020 11
knowledge about hypertension, how to solve problems related to hypertension, and how to prevent
recurrence so that hypertension does not appear again. The results of this study indicate that there
was significant influence of systolic blood pressure in the intervention and control groups on elderly
blood pressure with a significance value of p = 0.001 (p <0.05). SHG were effective in reducing blood
pressure in the elderly with hypertension. This intervention can be recommended as one of the nursing
interventions to reduce blood pressure in the elderly with hypertension.
Pendahuluan
Lanjut usia atau yang sering disebut lansia
merupakan kelompok usia yang rentan
mengalami masalah kesehatan. Masalah tersebut
semakin bertambah ketika seseorang bertambah
dalam usianya. Pertambahan usia yang dialami
lansia mengakibatkan semua sistem dan fungsi
mengalami penurunan. Salah satu fungsi yang
mengalami penurunan adalah fungsi fisiologis.
Penurunan fungsi tersebut memunculkan
penyakit tidak menular dan menular.
Penyakit tidak menular yang dialami oleh
lansia beberapa diantaranya adalah hipertensi,
artritis, stroke, dan diabetes mellitus. Penyakit
hipertensi menempati urutan pertama dalam
masalah kesehatan bagi lansia. Jumlah
prevalensi lansia yang mengalami hipertensi
dalam data Infodatin Lansia 2016 menyebutkan
bahwa usia 55-64 tahun sebanyak 45,9%, usia
65-74 tahun sebanyak 57,6% dan usia di atas 75
tahun sebanyak 63,8% 1
.
Prevalensi hipertensi menurut Riskesdas
2018 menyebutkan bahwa penderita hipertensi
di Jawa Tengah pada penduduk umur lebih dari
18 tahun sebanyak 8,4% 2
. Data Profil
Kesehatan Dinas Kota Semarang tahun 2018
angka hipertensi sebanyak 161.283 kasus 3
.
Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Jawa
Tengah diperoleh data dengan penderita
hipertensi di Kota Semarang sebanyak 6,88% 4
.
Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus
hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan
terjangkau pelayanan kesehatan. Dampak
lanjutan yang didapatkan adalah meningkatnya
komplikasi karena hipertensi yang terjadi dalam
jangka waktu lama dan terus menerus bisa
memicu stroke, serangan jantung, gagal jantung,
dan merupakan penyebab utama gagal ginjal
kronik.
Jumlah prevalensi hipertensi menurut
diagnosis oleh tenaga kesehatan dan dokter serta
menurut makan obat, menunjukkan tahun 2013
bahwa sebesar 9,5% menurun menjadi 8,8%
pada tahun 2018 2
. Hal tersebut menunjukkan
bahwa kesadaran penderita hipertensi untuk
minum obat masih rendah. Maka hal itu dapat
diminimalisir dengan kegiatan pemberdayaan
masyarakat salah satunya adalah self-help group
(SHG).
Hipertensi suatu peningkatan abnormal
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri
secara terus menerus lebih dari suatu periode 5
Hipertensi juga didefinisikan sebagai evevasi
persisten dari tekanan darah sistolik (TDS) pada
level 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah
diastolik (TDD) pada level 90 mmHg atau
lebih6
.
Tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu usia, obesitas, merokok,
ataupun stress. Hal tersebut dapat diminimalisir
dengan peran tenaga kesehatan terutama perawat
di masyarakat. Tugas perawat dalam pemberian
asuhan keperawatan di bidang upaya kesehatan
masyarakat adalah perawat berwenang dalam
melakukan pengkajian keperawatan kesehatan
masyarakat di tingkat keluarga dan kelompok
masyarakat, melaksanakan tindakan
keperawatan kesehatan masyarakat ataupun
promosi kesehatan, melakukan penyuluhan
kesehatan dan konseling, hingga melakukan
pemberdayaan masyarakat 7
. Kegiatan
pemberdayaan masyarakat ini salah satunya
dengan kegiatan terapi kelompok. Jenis terapi
kelompok yang dapat digunakan adalah
supportive group, task group, activity therapy,
dan self-help group (SHG) 8
.
Pelaksanaan SHG yang dilakukan berdasar
Ahmadi dalam penelitian Utami
mengungkapkan bahwa kelompok
SHG/swabantu merupakan suatu kelompok yang
di dalamnya tiap anggota saling berbagi masalah
baik secara emosional maupun fisik. Kegiatan
ini mendiskusikan pemecahan masalah yang
dihadapi bersama, hasilnya adalah masing-
masing anggota mendapatkan keuntungan
dengan diberikan metode SHG 9
. Penelitian lain
terkait SHG bahwasanya metode SHG efektif
dalam meningkatkan status kesehatan dan
kepuasan hidup lansia penderita hipertensi 10
.
Penelitian lain menunjukkan bahwa terdapat
Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rahmanti, Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan
Darah pada Lansia Hipertensi
JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 | NOMOR 03 |MARET 2020 12
peningkatan pengetahuan tentang hipertensi
setelah diberikan SHG dari nilai mean 9,20
menjadi 13,20 11
. Pengaruh SHG juga efektif
dalam peningkatan self-management lansia
dengan penderita diabetes dengan hasil nilai
5,37 meningkat menjadi 6,58 12
. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui pengaruh self-
help group (SHG) terhadap tekanan darah lansia
dengan hipertensi.
Metode
Penelitian ini akan dilakukan pada lansia di
Kelurahan wilayah Semarang sebanyak 47
orang. Penelitian dilakukan dengan mengukur
tekanan darah sebelum (pre-test) dan sesudah
(post-test) dilaksanakan SHG, rancangan
penelitian ini adalah quasi experiment pre-test
post-test with control group. Sampel penelitian
ditentukan dengan purposive sampling dengan
kriteria tertentu, yaitu : 1) usia 45 tahun ke atas,
2) penderita hipertensi, 3) dapat membaca,
menulis, berkomunikasi yang baik, 5) tidak
mengalami gangguan kognitif, pendengaran, dan
gerak, 6) mengikuti semua kegiatan dengan
kehadiran 100%. Pembagian kelompok adalah
24 orang untuk kelompok intervensi dan 23
orang untuk kelompok kontrol.
Pembagian kelompok untuk kelompok
intervensi dibagi menjadi kelompok kecil yaitu 3
kelompok @ 8 orang. Tindakan SHG dilakukan
3x pertemuan selama 3 minggu. Pada kelompok
kontrol hanya diberikan penyuluhan terkait
hipertensi.
Hasil Dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan penelitian ini adalah
sebagai berikut dengan melibatkan sebanyak 47
lansia, dan kelompok ini dibagi 2 yaitu 24 untuk
kelompok intervensi dan 23 untuk kelompok
kontrol. Karakteristik responden pada penelitian
ini menggambarkan distribusi responden
berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, agama, pekerjaan, pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. Berikut adalah
hasil karakteristik responden dalam penelitian
ini :
Tabel 1
Karakteristik Responden
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
Variabel Kelompok
Intervensi
Frekuensi
(%)
(n=24)
Kontrol
Frekuensi
(%)
(n=23)
Usia
50-60
61-70
71-90
13 (54)
6 (25)
5 (21)
6 (26)
13 (57)
4 (17)
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
12 (50)
12 (50)
8 (35)
15 (65)
Pendidikan
SD
SMP
SMA
D3
S1
5 (21)
4 (18)
9 (37)
3 (12)
3 (12)
10 (43)
5 (22)
5 (22)
-
3 (13)
Agama
Islam
Katolik
21 (88)
3 (12)
18 (78)
5 (22)
Pekerjaan
IRT
Buruh
Swasta
Guru
PNS
Wiraswasta
Pensiunan
10 (43)
-
1 (4)
1 (4)
2 (8)
2 (8)
8 (33)
12 (52)
2 (9)
2 (9)
-
1 (4)
3 (13)
3 (13)
Berdasarkan hasil di tabel 1 menunjukkan
bahwa usia yang dominan di kelompok
intervensi terdapat pada rentang usia 50-60
tahun sebanyak 13 orang (54%), untuk
kelompok kontrol berada pada rentang usia 61-
70 tahun sebanyak 13 orang (57%). Hasil dari
tingkat pendidikan menunjukkan bahwa
kelompok intervensi pada tingkat SMA
sebanyak 9 orang (37%) dan kelompok kontrol
pada tingkat SD sebanyak 10 orang (43%).
Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rahmanti, Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan
Darah pada Lansia Hipertensi
JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 | NOMOR 03 |MARET 2020 13
Hasil uji T-test pada kelompok intervensi
dan kontrol pada hasil tekanan darah sistole :
Tabel 2
Hasil Uji T-test Metode SHG terhadap
Tekanan Darah Sistole Lansia pada
KelompokIntervensi dan Kontrol
TD Sistole Group Mean ± SD p*
Kelompok
Intervensi**
Pre-
test
Post-
test
155,83±14,646
148,75±12,875
0,0001
Kelompok
Kontrol***
Pre-
test
Post-
test
145,65±14,562
147,17±14,288
0,0001
* Uji T-Test independent; **n = 24, ***n=23
Hasil dari tabel 2 menunjukkan bahwa
hasil uji T-test metode SHG terhadap tekanan
darah sistole pada lansia di kelompok intervensi
mengalami penurunan dari sebelum perlakuan
SHG yaitu nilai mean 155,83 mmHg turun
menjadi 148,75 mmHg setelah diberikan SHG
dengan nilai signifikansi 0,0001 (p<0.05). Hal
ini berbeda dengan hasil di kelompok kontrol
bahwa tekanan darah sistole menjadi naik dari
145,65 mmHg menjadi 147,17mmHg walaupun
dengan nilai signifikansi 0,0001 (p<0.05).
Hasil uji T-test metode SHG terhadap
tekanan darah sistole pada lansia di kelompok
intervensi dan kontrol sama-sama signifikan
dengan hasil p=0,0001 (<0,05), akan tetapi
hasil tersebut tampak berbeda dalam nilai mean
dari masing-masing kelompok. Nilai mean
tekanan darah sistole dari kelompok intervensi
adalah 155,83 mmHg turun menjadi
148,75mmHg setelah diberikan SHG. Hal ini
berbeda dengan hasil di kelompok kontrol
bahwa tekanan darah sistole menjadi naik dari
145,65mmHg menjadi 147,17mmHg.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Salmiyati tahun 2018. Penelitian tersebut
menjelaskan bahwa nilai rata-rata sistole pada
kelompok intervensi dari 164 mmHg turun
menjadi 139,5 mmHg setelah diberikan tindakan
SHG11
. Konsep SHG sendiri merupakan
kelompok kecil yang dibuat untuk saling
memberikan dukungan secara supportive,
memberikan edukasi, membantu permasalahan
antar anggota unuk mencapai tujuan khusus
yang bersifat sukarela 13
.
Rangkaian kegiatan SHG pada penelitian
yang dilakukan penulis ini adalah dengan
membagi menjadi 3 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 8 orang. Tindakan SHG
dilakukan 3x pertemuan selama 3 minggu.
Pertemuan pertama adalah responden diukur
tekanan darah terlebih dahulu, kemudian
responden dikelompokkan menjadi 3 kelompok.
Materi pertemuan pertama adalah pembentukan
struktur organisasi SHG, peraturan grup,
kerahasiaan partisipan, tujuan program, tujuan
anggota kelompok, sosialisasi pembentukan
SHG, serta membangun hubungan (perkenalan
diri antar anggota kelompok). Serta pengisian
daftar masalah kesehatan keluarga ditulis dalam
kolom masalah, tanggal kegiatan dilakukan pada
kolom tanggal. Pengisian daftar masalah
kesehatan ini dengan cara semua responden
diberikan modul/panduan SHG yang dibuat
penulis.
Hasil pada pertemuan pertama dengan
materi yang pertama ini adalah responden
antusias, dan responden menuliskan daftar
masalah kesehatan yang dialami selama ini
adalah sering merasa pusing di leher dan
tengkuk, beberapa juga mengeluh terdapat
penyakit diabetes mellitus, asam urat, dan
kolesterol. Materi pertemuan kedua adalah
daftar penyelesaian masalah kesehatan yang
dialami, dan materi pertemuan ketiga adalah
daftar cara mencegah kekambuhan penyakit
yang dialami.
Hasil uji Wilcoxon pada kelompok
intervensi dan kontrol pada hasil tekanan darah
diastole :
Tabel 3
Hasil Uji Wilcoxon Metode SHG terhadap
Tekanan Darah Diastole Lansia pada
Kelompok Intervensi dan Kontrol
TD Diastole Group Mean±SD p*
Kelompok
Intervensi**
Pre-
test
Post-
test
94,17±8,29
91,25±4,48
0,001
Kelompok
Kontrol ***
Pre-
test
Post-
test
95,00±5,00
95,00±5,84
0,0001
*Ket : Uji Wilcoxon ; **n = 24 ; ***n=23
Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rahmanti, Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan
Darah pada Lansia Hipertensi
JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 | NOMOR 03 |MARET 2020 14
Hasil dari tabel 5.3 menunjukkan hasil uji
Wilcoxon metode SHG terhadap tekanan darah
diastole lansia. Uji menggunakan uji Wilcoxon
dikarenakan setelah dilakukan uji distribusi
menunjukkan distribusi tidak normal. Hasilnya
adalah pada kelompok intervensi mengalami
penurunan tekanan darah diastole dari
94,17mmHg menjadi 91,25mmHg dengan nilai
signifikansi 0,001 (p<0,05).
Hasil tekanan darah diastole pada kelompok
intervensi dan kontrol menggunakan uji
Wilcoxon dikarenakan setelah dilakukan uji
distribusi menunjukkan distribusi tidak normal.
Hasilnya adalah pada kelompok intervensi
mengalami penurunan tekanan darah diastole
dari 94,17mmHg mnjadi 91,25mmHg. Hasil dari
kelompok kontrol tidak mengalami perubahan,
tetap bernilai 95 mmHg. Hasil nilai diastole
pada kedua kelompok tersebut secara nilai
signifikansi adalah 0,001 dan 0,0001 (p<0,05),
walaupun nilai signifikansi sama-sama
signifikan, akan tetapi terdapat perbedaan nilai
secara nilai tekanan darah.
Hasil penurunan tekanan diastole tersebut
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Salmiyati tahun 2018, yang menyebutkan bahwa
ada penurunan tekanan darah diastole dari 91
mmHg menjadi 80,5 mmHg setelah diberikan
tindakan SHG 11
. Tindakan SHG pada penelitian
di wilayah Semarang ini dilakukan dengan 3
sesi, antar anggota kelompok saling memberikan
masukan dan saran serta pemecahan masalah
dari masalah kesehatan yang dialami yaitu
hipertensi. Menurut Notoatmodjo tahun 2010,
dengan seorang lansia mendapatkan informasi
yang benar maka lansia tersebut dapat
mengimplementasikan sikap hidup sehat dan
dapat menurunkan resiko penyakit degenerative
terutama penyakit hipertensi 14
.
Hasil uji independent t-test delta metode SHG
terhadap tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi :
Tabel 4
Hasil Uji Independent T-Test Delta Metode
SHG terhadap Tekanan Darah pada Lansia
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
Delta p* CI (95%)
Tekanan Darah
Sistole
Intervensi
Kontrol
0,001 1,426-7,850
Tekanan Darah
Diastole
Intervensi
Kontrol
0,050 -1,011-5,685
*Ket : Uji T-Test independent ; **n = 24 ;
***n=23
Hasil dari tabel 5.4 menunjukkan hasil adalah
terdapat pengaruh tekanan darah sistole pada
kelompok intervensi dan kontrol secara
signifikan terhadap tekanan darah lansia (p =
0,001). Hasil Uji Independent T-Test Delta
Metode SHG terhadap Tekanan Darah pada
Lansia Kelompok Intervensi adalah
menunjukkan hasil nilai p=0,001 yang bearti
metode self-help group (SHG) signifikan
terhadap penurunan tekanan darah pada
kelompok intervensi dibanding dengan
kelompok kontrol yang tidak diberikan
perlakuan SHG.
Tindakan ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Salmiyati tahun 2018 yang
menyebutkan bahwa terdapat perbedaan tingkat
pengetahuan lansia setelah diberikan metode
SHG dengan nilai p=0,000 untuk tekanan darah
sistole, dan p=0,001 untuk nilai tekanan darah
diastole 11
. Metode SHG juga efektif dalam
peningkatan self-management lansia yang
mengalami diabetes mellitus dengan nilai mean
5,37 menjadi 6,58 12
.
Mekanisme pemberian metode SHG
dilakukan 3 sesi selama 3 minggu. Kegiatan
tersebut dihadiri oleh 24 peserta dengan dibagi 3
kelompok kecil. Kegiatan SHG pada lansia
diberikan modul/pedoman SHG yang
dimodifikasi oleh penulis. Sesi pertama dengan
tema pembentukan struktur organisasi SHG,
peraturan grup, kerahasiaan partisipan, tujuan
program, tujuan anggota kelompok, sosialisasi
pembentukan SHG, serta daftar masalah
kesehatan.
Tema di sesi kedua adalah daftar
penyelesaian masalah kesehatan yang dialami
oleh lansia, dan untuk sesi ketiga berisikan
Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rahmanti, Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan
Darah pada Lansia Hipertensi
JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 | NOMOR 03 |MARET 2020 15
tentang daftar cara mencegah kekambuhan
masalah kesehatan yang dialami lansia yang ada
di sesi kedua. Hal tersebut juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Sari, dkk tahun 2018
yang menyebutkan bahwa proses self-
management pada lansia dengan diabetes
mellitus efektif meningkat setelah diberikan
tindakan SHG (p<0,05) 15
.
Pelaksanaan metode SHG yang dilaksanakan
oleh penulis adalah memberikan modul tersebut
agar lansia dapat menulis apa yang dirasakan
selama menderita hipertensi. Lansia juga
diberikan pengetahuan terkait hipertensi baik
dari pengertian, tanda gejala, dan juga
penanganan di awal pertemuan. Hasil dari
pertemuan pertama ini seluruh kelompok
memahami dengan baik dan dapat menerima
penjelasan dengan baik. Kelompok juga saling
memberikan informasi dan berdiskusi terkait
hipertensi. Penelitian menurut Setiarso tahun
2006 menyebutkan bahwa berbagi pengetahuan
dan pengalaman dapat dilakukan bila setiap
anggota kelompok memiliki kesempatan yang
luas dalam menyampaikan pendapat, ide,
kritikan dan komentar terhadap anggota yang
lain 16
.
Ketiga kelompok dalam penelitian ini saling
memberikan masukan, ide, saran serta masukan
terkait masalah kesehatan hipertensi yang
dialami antar anggota dalam kelompok tersebut.
Beberapa anggota mengeluh bahwa mereka
merasa pusing, terasa berat di tengkuk leher.
Antar anggota menyebutkan bahwa rutin
meminum obat dari dokter/puskesmas yang
dituju untuk kontrol dan sudah meminimalkan
konsumsi garam dalam makanan sehari-harinya.
Anggota kelompok lain menyebutkan bahwa
mereka senang dengan diadakan kelompok SHG
ini, karena dengan adanya kelompok tersebut
dapat saling berbagi pengalaman dan pemecahan
terkait masalah kesehatan yang dialami.
Kelompok lansia ini diharapkan akan terus ada
selama pertemuan posyandu lansia, sehingga
tidak hanya mengukur tekanan darah, tetapi ada
kesempatan berbagi pengalaman satu sama lain
terkait masalah kesehatan hipertensi yang
dialami. Hal ini sesuai dengan tujuan SHG oleh
Bose tahun 2013 , yaitu SHG bertujuan
meningkatkan kemampuan sosial, meningkatkan
kepercayaan diri, kemmapuan diri dan saling
berbagi pengalaman dalam ilmu pengetahuan 17
.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Hidayati dkk tahun 2018
yang menyatakan bahwa terdapat perubahan
sikap yang positif dalam pencegahan
kekambuhan hipertensi lansia di Mojokerto Jawa
Timur sebesar 83,4% setelah diberikan teknik
support group 18
.
Simpulan Dan Saran
Pemberian metode SHG berpengaruh
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi. Hal ini dibuktikan dengan
adanya hasil penurunan tekanan darah sebelum
dan sesudah pelaksanaan SHG pada kelompok
intervensi.
Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya
adalah dapat dilaksanakan dalam jangka waktu
yang lebih panjang 3 hingga 6 bulan.
Diharapkan pula kegiatan SHG ini dapat
dimasukkan dalam kegiatan rutin Prolanis
Puskesmas.
Daftar Rujukan
1. Infodatin. Situasi lanjut usia (lansia) di
Indonesia. 2016;
2. Riskesdas. Hasil Utama Riskesdas 2018.
2018;
3. Dinkes Provinsi Jateng. Profil Kesehatan
Provini Jawa Tengah tahun 2018. 2018;
4. Provinsi Jawa Tengah D. Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2017. 2017;3511351(24).
5. Udjianti WJ. Keperawatan
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba
Medika; 2010.
6. Black, Joyce. M & Hawks, Jane H.
Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Buku 2. 8th ed. Elsevier; 2014.
7. Judith Ann Allender, Rector C, Warner
KD. Community health nursing :
promoting and protecting the public’s
health. 7th ed. Wolters Kluwer Health:
Lippincott Williams & Wilkins; 2010.
8. Hauschild H. Impact of elderly self-help
group on quality of life of elders in
Bihar. Dtsch Gesellschaft fur Int
Zusammenarbeit. 2015;
9. Utami, Tantri W., Budi Anna K., Dewi
G. R. Peningkatan kemampuan keluarga
merawat klien gangguan jiwa melalui
kelompok swabantu. J Keperawatan
Indones. 2011;Vol.14 No.:37–44.
10. Sahar J, Riasmini NM, Kusumawati DN,
Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rahmanti, Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan
Darah pada Lansia Hipertensi
JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 | NOMOR 03 |MARET 2020 16
Erawati E. Improved Health Status and
Life Satisfaction among Older People
following Self-Help Group Intervention
in Jakarta. 2017;2017.
11. Salmiyati S. Pengaruh Self Help Group
terhadap Pengetahuan tentang Hipertensi.
JHeS. 2018;2(1):73–80.
12. Sari, Novita Wulan, Margiyati AR.
Peningkatan Self-Management Lansia
dengan Diabetes Mellitus Melalui Self-
Help Group (SHG). J Ilm Kesehat.
2019;XII(Ii):1–5.
13. Kurtz LF. Self-help and support groups :
a handbook for practitioners. USA:
SAGE Publications; 1997.
14. Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan
Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
15. Sari, Novita Wulan, Muflihatul Muniroh
NR. Proses Self Management pada
Lansia dengan Diabetes Mellitus Tipe 2.
Univ Diponegoro. 2018;
16. Setiarso B. Berbagi Pengetahuan : Siapa
yang Mengelola Pengetahuan ? 2006;1–
13.
17. Bose S. Self-help Group and Rural
Development. New Delhi: MJP
Publisher; 2013.
18. Hidayati RN, Roifah I, Ibnu F. Improved
The Behavior of The Prevention of
Recurrence of Hypertension on The
Elderly Through Empowerment Support
Group. 2018;(April).

More Related Content

What's hot

Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensinrukmana rukmana
 
strategi apoteker dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan konseling ob...
strategi apoteker dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan konseling ob...strategi apoteker dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan konseling ob...
strategi apoteker dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan konseling ob...SofiaNofianti
 
Tugas bu ira noviana .pdf
Tugas bu ira noviana .pdfTugas bu ira noviana .pdf
Tugas bu ira noviana .pdfSuryanaYana5
 
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-sAndrew Hidayat
 
Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)
Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)
Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)erna irawan
 
452 888-1-sm
452 888-1-sm452 888-1-sm
452 888-1-smRPutri2
 
Bab I PBL Desa Damit Hulu
Bab I PBL Desa Damit HuluBab I PBL Desa Damit Hulu
Bab I PBL Desa Damit HuluResty Siraj
 
Kelompok sik hipertensi
Kelompok sik hipertensiKelompok sik hipertensi
Kelompok sik hipertensirarafiah
 
Kejadian hipertensi di kota sukabumi fix
Kejadian hipertensi di kota sukabumi fixKejadian hipertensi di kota sukabumi fix
Kejadian hipertensi di kota sukabumi fixrarafiah
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPocut Kasim
 
Kti aulia dwi_natalia
Kti aulia dwi_nataliaKti aulia dwi_natalia
Kti aulia dwi_nataliavedro agasi
 
Jurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawiJurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawisapakademik
 

What's hot (17)

Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
strategi apoteker dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan konseling ob...
strategi apoteker dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan konseling ob...strategi apoteker dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan konseling ob...
strategi apoteker dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan konseling ob...
 
Ppt sidang
Ppt sidangPpt sidang
Ppt sidang
 
coba
cobacoba
coba
 
Tugas bu ira noviana .pdf
Tugas bu ira noviana .pdfTugas bu ira noviana .pdf
Tugas bu ira noviana .pdf
 
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 
Ipi186703
Ipi186703Ipi186703
Ipi186703
 
Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)
Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)
Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)
 
Meno15 11-1-pb
Meno15 11-1-pbMeno15 11-1-pb
Meno15 11-1-pb
 
452 888-1-sm
452 888-1-sm452 888-1-sm
452 888-1-sm
 
Bab I PBL Desa Damit Hulu
Bab I PBL Desa Damit HuluBab I PBL Desa Damit Hulu
Bab I PBL Desa Damit Hulu
 
Kelompok sik hipertensi
Kelompok sik hipertensiKelompok sik hipertensi
Kelompok sik hipertensi
 
Kejadian hipertensi di kota sukabumi fix
Kejadian hipertensi di kota sukabumi fixKejadian hipertensi di kota sukabumi fix
Kejadian hipertensi di kota sukabumi fix
 
BAB IV-V PUS (1).docx
BAB IV-V PUS (1).docxBAB IV-V PUS (1).docx
BAB IV-V PUS (1).docx
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
 
Kti aulia dwi_natalia
Kti aulia dwi_nataliaKti aulia dwi_natalia
Kti aulia dwi_natalia
 
Jurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawiJurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawi
 

Similar to EFEK SHG TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA

POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docxPOPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docxNiyaCimut
 
HIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdfHIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdfkasmi16
 
PPT Fathurozak Semprop.PPTX
PPT Fathurozak Semprop.PPTXPPT Fathurozak Semprop.PPTX
PPT Fathurozak Semprop.PPTXDion375907
 
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...Nanang Soleh
 
25944 73088-2-pb
25944 73088-2-pb25944 73088-2-pb
25944 73088-2-pbMuflihun24
 
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...Aji Wibowo
 
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docx
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docxLAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docx
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docx7thoffa
 
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docx
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docxLAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docx
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docx7thoffa
 
Jurnal Hery Wismono
Jurnal Hery WismonoJurnal Hery Wismono
Jurnal Hery Wismonosapakademik
 
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdfaisyahfathanhaikalai
 
162-Article Text-514-1-10-20210913.pdf
162-Article Text-514-1-10-20210913.pdf162-Article Text-514-1-10-20210913.pdf
162-Article Text-514-1-10-20210913.pdfElmitiodatacp
 
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...harnaniknawangsari
 
PPT hipertensi - dr Rosdianawati puskesmas glugur darat.pptx
PPT hipertensi - dr Rosdianawati puskesmas glugur darat.pptxPPT hipertensi - dr Rosdianawati puskesmas glugur darat.pptx
PPT hipertensi - dr Rosdianawati puskesmas glugur darat.pptxSitiNurjannah97
 
9+JNG+Sep+2022-+Fiorent+55-60 (1).pdf
9+JNG+Sep+2022-+Fiorent+55-60 (1).pdf9+JNG+Sep+2022-+Fiorent+55-60 (1).pdf
9+JNG+Sep+2022-+Fiorent+55-60 (1).pdfssuser1aaea51
 
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...Aji Wibowo
 

Similar to EFEK SHG TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA (20)

POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docxPOPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
 
HIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdfHIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdf
 
Sertum Interen
Sertum InterenSertum Interen
Sertum Interen
 
PPT Fathurozak Semprop.PPTX
PPT Fathurozak Semprop.PPTXPPT Fathurozak Semprop.PPTX
PPT Fathurozak Semprop.PPTX
 
PPT azian.pptx
PPT azian.pptxPPT azian.pptx
PPT azian.pptx
 
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
 
PPT Mini Project.pptx
PPT Mini Project.pptxPPT Mini Project.pptx
PPT Mini Project.pptx
 
25944 73088-2-pb
25944 73088-2-pb25944 73088-2-pb
25944 73088-2-pb
 
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
 
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docx
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docxLAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docx
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docx
 
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docx
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docxLAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docx
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU RW.docx
 
Jurnal Hery Wismono
Jurnal Hery WismonoJurnal Hery Wismono
Jurnal Hery Wismono
 
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
 
162-Article Text-514-1-10-20210913.pdf
162-Article Text-514-1-10-20210913.pdf162-Article Text-514-1-10-20210913.pdf
162-Article Text-514-1-10-20210913.pdf
 
Jurnal elyasari
Jurnal elyasariJurnal elyasari
Jurnal elyasari
 
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...
 
PPT hipertensi - dr Rosdianawati puskesmas glugur darat.pptx
PPT hipertensi - dr Rosdianawati puskesmas glugur darat.pptxPPT hipertensi - dr Rosdianawati puskesmas glugur darat.pptx
PPT hipertensi - dr Rosdianawati puskesmas glugur darat.pptx
 
1496-7070-1-PB.pdf
1496-7070-1-PB.pdf1496-7070-1-PB.pdf
1496-7070-1-PB.pdf
 
9+JNG+Sep+2022-+Fiorent+55-60 (1).pdf
9+JNG+Sep+2022-+Fiorent+55-60 (1).pdf9+JNG+Sep+2022-+Fiorent+55-60 (1).pdf
9+JNG+Sep+2022-+Fiorent+55-60 (1).pdf
 
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

EFEK SHG TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA

  • 1. JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 NOMOR 03 | MARET |2020 10 JURNALKEPERAWATAN https://stikesks-kendari.e-journal.id/JK Volume 03 | Nomor 03 | Maret |2020 P-ISSN: 2407-4801| E-ISSN : 2686–2093 Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Novita Wulan Sari1, Margiyati2, Ainnur Rahmanti3 1,2,3 Akademi Keperawatan Kesdam IV/Diponegoro Corespondensi Author Novita Wulan Sari Keperawatan Komunitas Akademi Keperawatan Kesdam IV/Diponegoro Semarang http://www.akperkesdam4.ac.id/ Email : ita.hermawan@gmail.com Keywords : Hipertensi; Lansia; Self-help group (SHG). Abstrak. Lansia merupakan kelompok usia yang rentan akan masalah kesehatan. Pertambahan usia pada lansia mengakibatkan sistem dan fungsi mengalami penurunan. Penurunan ini mengakibatkan munculnya penyakit tidak menular salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi merupakan tekanan darah yang melebihi nilai dari 140 mmHg dan 90 mmHg dengan pengukuran berulang saat seseorang dalam kondisi istirahat. Peran yang dapat perawat berikan dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberdayakan masyarakat sekitar, dalam hal ini adalah memberdayakan kemandirian lansia. Salah satu pemberdayaan yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk terapi kelompok yaitu self-help group (SHG). Metode dalam penelitian ini adalah quasi-experiment dengan bentuk rancangan pre-post test with control group. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 47 orang. Metode SHG diberikan dalam 3 sesi selama 3 minggu. Materi yang diberikan berupa konsep SHG, peraturan dalam menjalankan terapi kelompok SHG, pengetahuan tentang hipertensi, cara penyelesaian masalah terkait hipertensi, dan cara mencegah kekambuhan agar hipertensi tidak muncul lagi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh tekanan darah sistole pada kelompok intervensi dan kontrol secara signifikan terhadap tekanan darah lansia dengan nilai signifikansi p = 0,001 (p<0,05). SHG secara efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Intervensi ini dapat direkomendasikan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Absctract The elderly were an age group that is vulnerable to health problems. Increasing age in the elderly causes the system and function to decline. This decrease resulted in the emergence of non- communicable diseases one of which is hypertension. Hypertension is a blood pressure that exceeds values of 140 mmHg and 90 mmHg with repeated measurements when a person is at rest. The role that nurses can provide in overcoming these problems is to empower the surrounding community, in this case were to empower the independence of the elderly. One of the empowerments that can be done were by forming group therapy, namely self-help group (SHG). The method in this study were a quasi-experiment with a pre-post test with control group design. The sampling technique used was purposive sampling with 47 respondents. The SHG method was given in 3 sessions for 3 weeks. The material provided in the form of the concept of SHG, regulations in conducting SHG group therapy,
  • 2. Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rahmanti, Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 | NOMOR 03 |MARET 2020 11 knowledge about hypertension, how to solve problems related to hypertension, and how to prevent recurrence so that hypertension does not appear again. The results of this study indicate that there was significant influence of systolic blood pressure in the intervention and control groups on elderly blood pressure with a significance value of p = 0.001 (p <0.05). SHG were effective in reducing blood pressure in the elderly with hypertension. This intervention can be recommended as one of the nursing interventions to reduce blood pressure in the elderly with hypertension. Pendahuluan Lanjut usia atau yang sering disebut lansia merupakan kelompok usia yang rentan mengalami masalah kesehatan. Masalah tersebut semakin bertambah ketika seseorang bertambah dalam usianya. Pertambahan usia yang dialami lansia mengakibatkan semua sistem dan fungsi mengalami penurunan. Salah satu fungsi yang mengalami penurunan adalah fungsi fisiologis. Penurunan fungsi tersebut memunculkan penyakit tidak menular dan menular. Penyakit tidak menular yang dialami oleh lansia beberapa diantaranya adalah hipertensi, artritis, stroke, dan diabetes mellitus. Penyakit hipertensi menempati urutan pertama dalam masalah kesehatan bagi lansia. Jumlah prevalensi lansia yang mengalami hipertensi dalam data Infodatin Lansia 2016 menyebutkan bahwa usia 55-64 tahun sebanyak 45,9%, usia 65-74 tahun sebanyak 57,6% dan usia di atas 75 tahun sebanyak 63,8% 1 . Prevalensi hipertensi menurut Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa penderita hipertensi di Jawa Tengah pada penduduk umur lebih dari 18 tahun sebanyak 8,4% 2 . Data Profil Kesehatan Dinas Kota Semarang tahun 2018 angka hipertensi sebanyak 161.283 kasus 3 . Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah diperoleh data dengan penderita hipertensi di Kota Semarang sebanyak 6,88% 4 . Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan. Dampak lanjutan yang didapatkan adalah meningkatnya komplikasi karena hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu lama dan terus menerus bisa memicu stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik. Jumlah prevalensi hipertensi menurut diagnosis oleh tenaga kesehatan dan dokter serta menurut makan obat, menunjukkan tahun 2013 bahwa sebesar 9,5% menurun menjadi 8,8% pada tahun 2018 2 . Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran penderita hipertensi untuk minum obat masih rendah. Maka hal itu dapat diminimalisir dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat salah satunya adalah self-help group (SHG). Hipertensi suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari suatu periode 5 Hipertensi juga didefinisikan sebagai evevasi persisten dari tekanan darah sistolik (TDS) pada level 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik (TDD) pada level 90 mmHg atau lebih6 . Tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu usia, obesitas, merokok, ataupun stress. Hal tersebut dapat diminimalisir dengan peran tenaga kesehatan terutama perawat di masyarakat. Tugas perawat dalam pemberian asuhan keperawatan di bidang upaya kesehatan masyarakat adalah perawat berwenang dalam melakukan pengkajian keperawatan kesehatan masyarakat di tingkat keluarga dan kelompok masyarakat, melaksanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat ataupun promosi kesehatan, melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling, hingga melakukan pemberdayaan masyarakat 7 . Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini salah satunya dengan kegiatan terapi kelompok. Jenis terapi kelompok yang dapat digunakan adalah supportive group, task group, activity therapy, dan self-help group (SHG) 8 . Pelaksanaan SHG yang dilakukan berdasar Ahmadi dalam penelitian Utami mengungkapkan bahwa kelompok SHG/swabantu merupakan suatu kelompok yang di dalamnya tiap anggota saling berbagi masalah baik secara emosional maupun fisik. Kegiatan ini mendiskusikan pemecahan masalah yang dihadapi bersama, hasilnya adalah masing- masing anggota mendapatkan keuntungan dengan diberikan metode SHG 9 . Penelitian lain terkait SHG bahwasanya metode SHG efektif dalam meningkatkan status kesehatan dan kepuasan hidup lansia penderita hipertensi 10 . Penelitian lain menunjukkan bahwa terdapat
  • 3. Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rahmanti, Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 | NOMOR 03 |MARET 2020 12 peningkatan pengetahuan tentang hipertensi setelah diberikan SHG dari nilai mean 9,20 menjadi 13,20 11 . Pengaruh SHG juga efektif dalam peningkatan self-management lansia dengan penderita diabetes dengan hasil nilai 5,37 meningkat menjadi 6,58 12 . Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh self- help group (SHG) terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi. Metode Penelitian ini akan dilakukan pada lansia di Kelurahan wilayah Semarang sebanyak 47 orang. Penelitian dilakukan dengan mengukur tekanan darah sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) dilaksanakan SHG, rancangan penelitian ini adalah quasi experiment pre-test post-test with control group. Sampel penelitian ditentukan dengan purposive sampling dengan kriteria tertentu, yaitu : 1) usia 45 tahun ke atas, 2) penderita hipertensi, 3) dapat membaca, menulis, berkomunikasi yang baik, 5) tidak mengalami gangguan kognitif, pendengaran, dan gerak, 6) mengikuti semua kegiatan dengan kehadiran 100%. Pembagian kelompok adalah 24 orang untuk kelompok intervensi dan 23 orang untuk kelompok kontrol. Pembagian kelompok untuk kelompok intervensi dibagi menjadi kelompok kecil yaitu 3 kelompok @ 8 orang. Tindakan SHG dilakukan 3x pertemuan selama 3 minggu. Pada kelompok kontrol hanya diberikan penyuluhan terkait hipertensi. Hasil Dan Pembahasan Hasil dan pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut dengan melibatkan sebanyak 47 lansia, dan kelompok ini dibagi 2 yaitu 24 untuk kelompok intervensi dan 23 untuk kelompok kontrol. Karakteristik responden pada penelitian ini menggambarkan distribusi responden berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, agama, pekerjaan, pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Berikut adalah hasil karakteristik responden dalam penelitian ini : Tabel 1 Karakteristik Responden Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Variabel Kelompok Intervensi Frekuensi (%) (n=24) Kontrol Frekuensi (%) (n=23) Usia 50-60 61-70 71-90 13 (54) 6 (25) 5 (21) 6 (26) 13 (57) 4 (17) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 12 (50) 12 (50) 8 (35) 15 (65) Pendidikan SD SMP SMA D3 S1 5 (21) 4 (18) 9 (37) 3 (12) 3 (12) 10 (43) 5 (22) 5 (22) - 3 (13) Agama Islam Katolik 21 (88) 3 (12) 18 (78) 5 (22) Pekerjaan IRT Buruh Swasta Guru PNS Wiraswasta Pensiunan 10 (43) - 1 (4) 1 (4) 2 (8) 2 (8) 8 (33) 12 (52) 2 (9) 2 (9) - 1 (4) 3 (13) 3 (13) Berdasarkan hasil di tabel 1 menunjukkan bahwa usia yang dominan di kelompok intervensi terdapat pada rentang usia 50-60 tahun sebanyak 13 orang (54%), untuk kelompok kontrol berada pada rentang usia 61- 70 tahun sebanyak 13 orang (57%). Hasil dari tingkat pendidikan menunjukkan bahwa kelompok intervensi pada tingkat SMA sebanyak 9 orang (37%) dan kelompok kontrol pada tingkat SD sebanyak 10 orang (43%).
  • 4. Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rahmanti, Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 | NOMOR 03 |MARET 2020 13 Hasil uji T-test pada kelompok intervensi dan kontrol pada hasil tekanan darah sistole : Tabel 2 Hasil Uji T-test Metode SHG terhadap Tekanan Darah Sistole Lansia pada KelompokIntervensi dan Kontrol TD Sistole Group Mean ± SD p* Kelompok Intervensi** Pre- test Post- test 155,83±14,646 148,75±12,875 0,0001 Kelompok Kontrol*** Pre- test Post- test 145,65±14,562 147,17±14,288 0,0001 * Uji T-Test independent; **n = 24, ***n=23 Hasil dari tabel 2 menunjukkan bahwa hasil uji T-test metode SHG terhadap tekanan darah sistole pada lansia di kelompok intervensi mengalami penurunan dari sebelum perlakuan SHG yaitu nilai mean 155,83 mmHg turun menjadi 148,75 mmHg setelah diberikan SHG dengan nilai signifikansi 0,0001 (p<0.05). Hal ini berbeda dengan hasil di kelompok kontrol bahwa tekanan darah sistole menjadi naik dari 145,65 mmHg menjadi 147,17mmHg walaupun dengan nilai signifikansi 0,0001 (p<0.05). Hasil uji T-test metode SHG terhadap tekanan darah sistole pada lansia di kelompok intervensi dan kontrol sama-sama signifikan dengan hasil p=0,0001 (<0,05), akan tetapi hasil tersebut tampak berbeda dalam nilai mean dari masing-masing kelompok. Nilai mean tekanan darah sistole dari kelompok intervensi adalah 155,83 mmHg turun menjadi 148,75mmHg setelah diberikan SHG. Hal ini berbeda dengan hasil di kelompok kontrol bahwa tekanan darah sistole menjadi naik dari 145,65mmHg menjadi 147,17mmHg. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Salmiyati tahun 2018. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa nilai rata-rata sistole pada kelompok intervensi dari 164 mmHg turun menjadi 139,5 mmHg setelah diberikan tindakan SHG11 . Konsep SHG sendiri merupakan kelompok kecil yang dibuat untuk saling memberikan dukungan secara supportive, memberikan edukasi, membantu permasalahan antar anggota unuk mencapai tujuan khusus yang bersifat sukarela 13 . Rangkaian kegiatan SHG pada penelitian yang dilakukan penulis ini adalah dengan membagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 8 orang. Tindakan SHG dilakukan 3x pertemuan selama 3 minggu. Pertemuan pertama adalah responden diukur tekanan darah terlebih dahulu, kemudian responden dikelompokkan menjadi 3 kelompok. Materi pertemuan pertama adalah pembentukan struktur organisasi SHG, peraturan grup, kerahasiaan partisipan, tujuan program, tujuan anggota kelompok, sosialisasi pembentukan SHG, serta membangun hubungan (perkenalan diri antar anggota kelompok). Serta pengisian daftar masalah kesehatan keluarga ditulis dalam kolom masalah, tanggal kegiatan dilakukan pada kolom tanggal. Pengisian daftar masalah kesehatan ini dengan cara semua responden diberikan modul/panduan SHG yang dibuat penulis. Hasil pada pertemuan pertama dengan materi yang pertama ini adalah responden antusias, dan responden menuliskan daftar masalah kesehatan yang dialami selama ini adalah sering merasa pusing di leher dan tengkuk, beberapa juga mengeluh terdapat penyakit diabetes mellitus, asam urat, dan kolesterol. Materi pertemuan kedua adalah daftar penyelesaian masalah kesehatan yang dialami, dan materi pertemuan ketiga adalah daftar cara mencegah kekambuhan penyakit yang dialami. Hasil uji Wilcoxon pada kelompok intervensi dan kontrol pada hasil tekanan darah diastole : Tabel 3 Hasil Uji Wilcoxon Metode SHG terhadap Tekanan Darah Diastole Lansia pada Kelompok Intervensi dan Kontrol TD Diastole Group Mean±SD p* Kelompok Intervensi** Pre- test Post- test 94,17±8,29 91,25±4,48 0,001 Kelompok Kontrol *** Pre- test Post- test 95,00±5,00 95,00±5,84 0,0001 *Ket : Uji Wilcoxon ; **n = 24 ; ***n=23
  • 5. Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rahmanti, Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 | NOMOR 03 |MARET 2020 14 Hasil dari tabel 5.3 menunjukkan hasil uji Wilcoxon metode SHG terhadap tekanan darah diastole lansia. Uji menggunakan uji Wilcoxon dikarenakan setelah dilakukan uji distribusi menunjukkan distribusi tidak normal. Hasilnya adalah pada kelompok intervensi mengalami penurunan tekanan darah diastole dari 94,17mmHg menjadi 91,25mmHg dengan nilai signifikansi 0,001 (p<0,05). Hasil tekanan darah diastole pada kelompok intervensi dan kontrol menggunakan uji Wilcoxon dikarenakan setelah dilakukan uji distribusi menunjukkan distribusi tidak normal. Hasilnya adalah pada kelompok intervensi mengalami penurunan tekanan darah diastole dari 94,17mmHg mnjadi 91,25mmHg. Hasil dari kelompok kontrol tidak mengalami perubahan, tetap bernilai 95 mmHg. Hasil nilai diastole pada kedua kelompok tersebut secara nilai signifikansi adalah 0,001 dan 0,0001 (p<0,05), walaupun nilai signifikansi sama-sama signifikan, akan tetapi terdapat perbedaan nilai secara nilai tekanan darah. Hasil penurunan tekanan diastole tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salmiyati tahun 2018, yang menyebutkan bahwa ada penurunan tekanan darah diastole dari 91 mmHg menjadi 80,5 mmHg setelah diberikan tindakan SHG 11 . Tindakan SHG pada penelitian di wilayah Semarang ini dilakukan dengan 3 sesi, antar anggota kelompok saling memberikan masukan dan saran serta pemecahan masalah dari masalah kesehatan yang dialami yaitu hipertensi. Menurut Notoatmodjo tahun 2010, dengan seorang lansia mendapatkan informasi yang benar maka lansia tersebut dapat mengimplementasikan sikap hidup sehat dan dapat menurunkan resiko penyakit degenerative terutama penyakit hipertensi 14 . Hasil uji independent t-test delta metode SHG terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi : Tabel 4 Hasil Uji Independent T-Test Delta Metode SHG terhadap Tekanan Darah pada Lansia Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Delta p* CI (95%) Tekanan Darah Sistole Intervensi Kontrol 0,001 1,426-7,850 Tekanan Darah Diastole Intervensi Kontrol 0,050 -1,011-5,685 *Ket : Uji T-Test independent ; **n = 24 ; ***n=23 Hasil dari tabel 5.4 menunjukkan hasil adalah terdapat pengaruh tekanan darah sistole pada kelompok intervensi dan kontrol secara signifikan terhadap tekanan darah lansia (p = 0,001). Hasil Uji Independent T-Test Delta Metode SHG terhadap Tekanan Darah pada Lansia Kelompok Intervensi adalah menunjukkan hasil nilai p=0,001 yang bearti metode self-help group (SHG) signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada kelompok intervensi dibanding dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan SHG. Tindakan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salmiyati tahun 2018 yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan lansia setelah diberikan metode SHG dengan nilai p=0,000 untuk tekanan darah sistole, dan p=0,001 untuk nilai tekanan darah diastole 11 . Metode SHG juga efektif dalam peningkatan self-management lansia yang mengalami diabetes mellitus dengan nilai mean 5,37 menjadi 6,58 12 . Mekanisme pemberian metode SHG dilakukan 3 sesi selama 3 minggu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 24 peserta dengan dibagi 3 kelompok kecil. Kegiatan SHG pada lansia diberikan modul/pedoman SHG yang dimodifikasi oleh penulis. Sesi pertama dengan tema pembentukan struktur organisasi SHG, peraturan grup, kerahasiaan partisipan, tujuan program, tujuan anggota kelompok, sosialisasi pembentukan SHG, serta daftar masalah kesehatan. Tema di sesi kedua adalah daftar penyelesaian masalah kesehatan yang dialami oleh lansia, dan untuk sesi ketiga berisikan
  • 6. Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rahmanti, Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 | NOMOR 03 |MARET 2020 15 tentang daftar cara mencegah kekambuhan masalah kesehatan yang dialami lansia yang ada di sesi kedua. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sari, dkk tahun 2018 yang menyebutkan bahwa proses self- management pada lansia dengan diabetes mellitus efektif meningkat setelah diberikan tindakan SHG (p<0,05) 15 . Pelaksanaan metode SHG yang dilaksanakan oleh penulis adalah memberikan modul tersebut agar lansia dapat menulis apa yang dirasakan selama menderita hipertensi. Lansia juga diberikan pengetahuan terkait hipertensi baik dari pengertian, tanda gejala, dan juga penanganan di awal pertemuan. Hasil dari pertemuan pertama ini seluruh kelompok memahami dengan baik dan dapat menerima penjelasan dengan baik. Kelompok juga saling memberikan informasi dan berdiskusi terkait hipertensi. Penelitian menurut Setiarso tahun 2006 menyebutkan bahwa berbagi pengetahuan dan pengalaman dapat dilakukan bila setiap anggota kelompok memiliki kesempatan yang luas dalam menyampaikan pendapat, ide, kritikan dan komentar terhadap anggota yang lain 16 . Ketiga kelompok dalam penelitian ini saling memberikan masukan, ide, saran serta masukan terkait masalah kesehatan hipertensi yang dialami antar anggota dalam kelompok tersebut. Beberapa anggota mengeluh bahwa mereka merasa pusing, terasa berat di tengkuk leher. Antar anggota menyebutkan bahwa rutin meminum obat dari dokter/puskesmas yang dituju untuk kontrol dan sudah meminimalkan konsumsi garam dalam makanan sehari-harinya. Anggota kelompok lain menyebutkan bahwa mereka senang dengan diadakan kelompok SHG ini, karena dengan adanya kelompok tersebut dapat saling berbagi pengalaman dan pemecahan terkait masalah kesehatan yang dialami. Kelompok lansia ini diharapkan akan terus ada selama pertemuan posyandu lansia, sehingga tidak hanya mengukur tekanan darah, tetapi ada kesempatan berbagi pengalaman satu sama lain terkait masalah kesehatan hipertensi yang dialami. Hal ini sesuai dengan tujuan SHG oleh Bose tahun 2013 , yaitu SHG bertujuan meningkatkan kemampuan sosial, meningkatkan kepercayaan diri, kemmapuan diri dan saling berbagi pengalaman dalam ilmu pengetahuan 17 . Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayati dkk tahun 2018 yang menyatakan bahwa terdapat perubahan sikap yang positif dalam pencegahan kekambuhan hipertensi lansia di Mojokerto Jawa Timur sebesar 83,4% setelah diberikan teknik support group 18 . Simpulan Dan Saran Pemberian metode SHG berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil penurunan tekanan darah sebelum dan sesudah pelaksanaan SHG pada kelompok intervensi. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih panjang 3 hingga 6 bulan. Diharapkan pula kegiatan SHG ini dapat dimasukkan dalam kegiatan rutin Prolanis Puskesmas. Daftar Rujukan 1. Infodatin. Situasi lanjut usia (lansia) di Indonesia. 2016; 2. Riskesdas. Hasil Utama Riskesdas 2018. 2018; 3. Dinkes Provinsi Jateng. Profil Kesehatan Provini Jawa Tengah tahun 2018. 2018; 4. Provinsi Jawa Tengah D. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017. 2017;3511351(24). 5. Udjianti WJ. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika; 2010. 6. Black, Joyce. M & Hawks, Jane H. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Buku 2. 8th ed. Elsevier; 2014. 7. Judith Ann Allender, Rector C, Warner KD. Community health nursing : promoting and protecting the public’s health. 7th ed. Wolters Kluwer Health: Lippincott Williams & Wilkins; 2010. 8. Hauschild H. Impact of elderly self-help group on quality of life of elders in Bihar. Dtsch Gesellschaft fur Int Zusammenarbeit. 2015; 9. Utami, Tantri W., Budi Anna K., Dewi G. R. Peningkatan kemampuan keluarga merawat klien gangguan jiwa melalui kelompok swabantu. J Keperawatan Indones. 2011;Vol.14 No.:37–44. 10. Sahar J, Riasmini NM, Kusumawati DN,
  • 7. Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rahmanti, Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 03 | NOMOR 03 |MARET 2020 16 Erawati E. Improved Health Status and Life Satisfaction among Older People following Self-Help Group Intervention in Jakarta. 2017;2017. 11. Salmiyati S. Pengaruh Self Help Group terhadap Pengetahuan tentang Hipertensi. JHeS. 2018;2(1):73–80. 12. Sari, Novita Wulan, Margiyati AR. Peningkatan Self-Management Lansia dengan Diabetes Mellitus Melalui Self- Help Group (SHG). J Ilm Kesehat. 2019;XII(Ii):1–5. 13. Kurtz LF. Self-help and support groups : a handbook for practitioners. USA: SAGE Publications; 1997. 14. Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. 15. Sari, Novita Wulan, Muflihatul Muniroh NR. Proses Self Management pada Lansia dengan Diabetes Mellitus Tipe 2. Univ Diponegoro. 2018; 16. Setiarso B. Berbagi Pengetahuan : Siapa yang Mengelola Pengetahuan ? 2006;1– 13. 17. Bose S. Self-help Group and Rural Development. New Delhi: MJP Publisher; 2013. 18. Hidayati RN, Roifah I, Ibnu F. Improved The Behavior of The Prevention of Recurrence of Hypertension on The Elderly Through Empowerment Support Group. 2018;(April).