3. LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Kotawaringin Timur, pada tahun 2019 data kejadian hipertensi tertinggi
berada di wilayah kerja Puskesmas Ketapang 2 sebanyak 4.892 kasus lama
dan sebanyak 1.227 kasus baru, wilayah kerja Puskesmas Bapinang
sebanyak 4.167 kasus lama dan sebanyak 908 kasus baru dan wilayah kerja
Puskesmas Bagendang sebanyak 3.511 kasus lama dan sebanyak 838 kasus
baru.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Ketapang 2 pada
bulan Januari hingga Februari tahun 2020 terdapat 1.439 kejadian hipertensi
kasus lama dan baru yang menyerang usia kisaran 35-65 tahun, berjenis
kelamin laki-laki dan berpendidikan rata-rata SMA. Hasil Tanya jawab
singkat terhadap 10 orang penderita hipertensi, sebanyak 8 orang
berpendidikan SMA berpengetahuan kurang tentang hipertensi, dan 8 dari
10 pasien menyatakan sebagai perokok aktif. Sebanyak 4 orang dari 10
pasien hipertensi menyatakan pernah mengkonsumsi alkohol karena merasa
stress akibat berbagai masalah yang dialaminya.
5. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui kejadian hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
2. Mengetahui umur pada penderita hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
3. Mengetahui jenis kelamin pada penderita hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
4. Mengetahui pendidikan pada penderita hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
5. Mengetahui pengetahuan pada penderita hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
6. Meengetahui perilaku merokok pada penderita hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
7. Mengetahui konsumsi alkohol pada penderita hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020
8. Mengetahui tingkat stress pada penderita hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
9. Menganalisis hubungan umur dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
10. Menganalisis hubungan jenis kelamin dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
11. Menganalisis hubungan pendidikan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
12. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
13. Menganalisis hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
14. Menganalisis hubungan konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
15. Menganalisis hubungan tingkat stress dengan determinan kejadian di Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
6. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
khususnya dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat, yaitu mengenai
determinan yang berhubungan dengan penyakit hipertensi di Puskesmas
Ketapang 2 tahun 2020 dan sebagai syarat untuk memenuhi dalam
penyelesaian studi program Strata Satu pada Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin.
2. Manfaat praktis
a. Bagi pasien adalah sebagai acuan dalam mencegah dan mengatasi
terjadinya hipertensi pada masyarakat.
b. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menjadikan penelitian ini
sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dengan mempelajari
kelemahan-kelemahan yang ditemui sehingga dapat lebih disempurnakan
hasilnya.
7. DEFINISI
Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
sitolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
Hipertensi sering disebut “The silent killer” karena sering tanpa keluhan, sehingga
penderita tidak tahu kalo dirinya mengidap hipertensi, dan kemudian mendapati
komplikasi berupa serangan mendadak.
Sepertiga penderita hipertensi (36,8%) terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan
hanya 0,7% - nya yang minum obat.
8. JENIS HIPERTENSI
Hipertensi Esensial/Primer Hipertensi Sekunder
Hipertensi yang tidak diketahui sebabnya
(90% kasus)
Penyebabnya dapat ditentukan (10%)
antara lain : kelainan gijal, kelainan
tiroid, dll
9. GEJALA HIPERTENSI
Tidak semua penderita hipertensi mengenali atau merasakan keluhan maupun
gejala. Sehingga hipertensi dijuluki pembunuh diam-diam (silent killer).
Keluhan
penderita
Hipertensi
antara lain :
Sakit kepala
Gelisah
Jantung berdebar
Pusing
Penglihatan kabur
Rasa sakit di dada
Mudah lelah dll
10. FAKTOR RISIKO HIPERTENSI
Faktor yang tidak bisa
dimodifikasi
• Ras dan Faktor Genetik
• Umur
• Jenis Kelamin
• Pendidikan
Faktor yang bisa dimodifikasi
• Pengetahuan
• Aktifitas Fisik
• Kelebihan Berat Badan dan
Obesitas
• Perilaku Merokok
• Konsumsi Alkohol
• Tingkat Stress
• Konsumsi Garam
11. KERANGKA KONSEP DAN
HIPOTESIS
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan
determinasi hipertensi
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
4. Pengetahuan
5. Perilaku Merokok
6. Konsumsi Alkohol
7. Tingkat Stress
Kejadian Hipertensi
1. Ada hubungan umur dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Ketapang 2 tahun
2020.
2. Ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Ketapang
2 tahun 2020.
3. Ada hubungan pendidikan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Ketapang 2
tahun 2020.
4. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Ketapang
2 tahun 2020.
5. Ada hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi di Puskesmas
12. METODE PENELITIAN
• Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional
• populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi sebanyak 1439 kunjungan pada tahun 2020 di
Puskesmas Ketapang 2 tahun 2020.
• Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling yaitu metode penarikan dari
sebuah populasi tanpa ada unsur kesengajaan yaitu sebanyak 94 orang penderita hipertensi yang datang berkunjung
di Puskesmas Ketapang 2 pada tahun 2020.
• Variabel independen dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, perilaku merokok,
konsumsi alkohol dan tingkat stress.
• Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian hipertensi.
• Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Menurut Notoatmodjo (2012), data yang
didapatkan kemudian data diolah dengan rumus sebagai berikut:
𝑃 =
𝐹
𝑁
𝑥 100%
Keterangan:
P = Persentase
F = Jumlah data
N = total data keseluruhan
• Analisa bivariat merupakan analisis hasil dari variable-variabel bebas yang diduga mempunyai hubungan atau
berkorelasi dengan variabel terikat menggunakan uji dari katagori tersebut Chi-Square test pada tingkat
kemaknaannya adalah 95%