kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
Code Blue System
1. Code Blue System
Oleh :
Yudi Elyas
Disampaikan Pada :
Webinar Keperawatan Nasional GCO
Tgl. 11 September 2022
2. Curiculum Vitae
Nama : Ns. Yudi Elyas, S.Kep
NIRA : 31730118302
Lama Bekerja : 19 Tahun
Riwayat jab. struktural : Ka.Ruang ICU bedah Jantung PJT RSCM
: Supv. Ruang Rawat, ICCU,ICU bedah jantung PJT RSCM Jakarta
Jabatan Saat ini : PJ Ruang Intensive RSCM Jakarta
Pendidikan :
• Ners Keperawatan FIK UI
• Pendidikan ICU Bedah Jantung (CCNP) Institute Jantung Negara (IJN) Malaysia
• Mahasiswa S2 FIK UI, peminatan Sp.KMB
Pelatihan :
• Kardiologi Dasar
• Intensive Care Unit (ICU)
• BLS & ACLS AHA 2015
• TOT BLS & ACLS AHA
• Asesor Keperawatan
• TOT Keperawatan
Trainer :
• BLS & ACLS Certified by AHA
• Basic Trauma Cardiac Life Support
(BTCLS)
• Pelatihan ICU (RSCM & HIPERCCI)
• Pelatihan EWS& Code Blue system
• Pelatihan Interpretasi EKG
• Seminar & Workshop Keperawatan
Organisasi :
• PPNI
• HIPERCCI DKI (Pengurus)
• INKAVIN (Anggota)
• Provider BTCLS
4. The Process of Dying
Asphyxia:
(Airway Obstruction)
(Apnea)
Pulmonary Failure
Shock
Brain Failure
Circulatory Arrest
5-12 min
*Safar P. Cerebral resuscitation after cardiac arrest: research initiatives and
future directions. Ann Emerg Med 22:324,1993
Primary ventricular
fibrillation
Primary Asystole
Alveolar anoxia 2-3 min
0 min
?
Code blue
PENDAHULUAN
5. The Joint Commission International (JCI)
Acreditation :
Resuscitation services are available
throughout the hospital
(Standard Care of Patient 3.2)
6. Komite Akreditasi Rumah Sakit(KARS):
Penanganan resusitasi pasien harus seragam dan terdapat
di seluruh bagian rumah sakit
(Pelayanan Pasien 3.2)
7. Standar Nasional Akreditasi RS
PAP 3.1 :
Staf klinis Rumah Sakit dilatih untuk mendeteksi perubahan kondisi pasien yang
memburuk dan pada standar
Elemen Penilaian :
- Ada regulasi pelaksanaan EWS
- Ada bukti staf klinis dilatih menggunakan EWS
- Ada bukti staff klinis mampu melaksanakan EWS
- Tersedia pencatatan hasil EWS
PAP 3.2 :
Pelayanan Resusitasi tersedia di Seluruh Area Rumah Sakit
Elemen Penilaian :
- Ada regulasi pelayanan resusitasi yang tersedia selama 24 jam di seluruh area RS,
serta peralatan medis untuk resusitasi dan obat untuk bantuan hidup dasar
- Diseluruh area RS BHD diberikan segera saat dikenalihenti jantung dan paru dan
tindak Lanjut (BHL) diberikan kurang dari 5 menit
- Staff diberikan pelatihan pelayanan resusitasi
10. Bagaimana Kalau EWS Gagal ???
EWS BHD BHL
High Quality
CPR
Aktifkan Code
Bue System
Identifikasi penyebab kegagalan EWS:
1. Tidak konsisten mengisi EWS
2. Ketidaksesuaian pengisian EWS
3. Komunikasi dgn dokter dan DPJP
tidak optimal
4. Keputusan DPJP lama atau
terlambat
5. Keterbatasan HCU/ICU
6. Tidak ada tempat rujukan
12. Sumber :
Ashish R. Panchal. Circulation. Part 3: Adult Basic and Advanced Life Support: 2020 American Heart Association Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care, Volume: 142, Issue: 16_suppl_2, Pages: S366-S468, DOI:
(10.1161/CIR.0000000000000916)
Chain of Survival AHA 2020
14. Tatalaksana Henti Nafas
& Henti Jantung Intra Hospital
Penatalaksanaan pasien henti nafas & henti jantung tidak
dapat dilakukan seorang diri
Call For Help
16. Code Blue System
Code Blue adalah kode panggilan yang menandakan
adanya kondisi kegawat-daruratan Medis pada seseorang
yang terjadi di area Rumah Sakit
17. Henti Jantung
Keadaan terhentinya aliran darah dalam sistem sirkulasi
tubuh akibat terganggunya efektivitas kontraksi jantung saat
sistolik
18. Cardiac Arrest / Henti Jantung
1. Pasien tidak sadar
2. Tidak ada nafas / Gasping
3. Tidak teraba nadi
4. EKG:
Ventricular Fibrillation (VF)
Pulseless Ventricular Tachycardia (VT)
Pulseless electrical activity (PEA)
Asistole
19.
20.
21.
22.
23. CODE BLUE
• Panggilan Code Blue
Panggilan code blue adalah panggilan aktivasi
sistem code blue oleh petugas yang
mendapatkan pasien dengan ancaman
kegawatan atau kejadian henti jantung dan
henti napas
• Tim code blue
Tim medis yang siap dipanggil setiap saat
untuk melakukan pengelolaan pasien yang
mengalami kondisi kritis akut di RS.
24. Bellomo R GD, Uchino S, Buckmaster J, Hart GK, Opdam H, et al. A prospective before-and-after
trial of a medical emergency team. MJA. 2003;179:283-7.
25. Chen J, Ou L, Hillman K, Flabouris A, Bellomo R, Hollis SJ Assareh H. Cardiopulmoary arrest and
mortality trends and their association with rapid response system expansion. MJA 2014; 201:
167-170
26. Komponen Pembentukan
System Code Blue
Code
Blue
System
SDM
Pola
System
Code blue
SISTEM
KOMUNIKASI &
KOORDINASI
Transfortasi
FASILITAS
(sarana &
Prasarana)
KOMITMEN
- Kebijakan
- SPO
27. Komponen SDM
Pemahaman SPO
A. Petugas / Perawat 1
1. Petugas / Perawat tidak meninggalkan pasien
2. Petugas / Perawat 1 sebagai first responder
mengaktifkan code blue di ruangan kepada
petugas/perawat lain
B. Petugas 2
1. Petugas / Perawat 2 yang mendengar teriakan
code blue langsung mengaktifkan system code
blue RS dengan menghubungi operator /
menelpon / paging untuk memanggil tim code blue
2. Petugas / Perawat 2 datang ke tempat terjadinya
code blue dengan membawa alat-alat emergency
dan langsung membantu perawat 1 melakukan BLS
35. Sumber :
Ashish R. Panchal. Circulation. Part 3: Adult Basic and Advanced Life
Support: 2020 American Heart Association Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care,
Volume: 142, Issue: 16_suppl_2, Pages: S366-S468, DOI:
(10.1161/CIR.0000000000000916)
36. Henti Jantung
Not shockable
Do chest compression
Shockable
DC Shock 360 J
monofasik/200J bifasik
Chest compression
CPR
CPR
39. Komponen SDM
Mengetahui obat-obatan yang digunakan termasuk cara
pengoplosan obat
Jenis Obat Adrenalin (1
amp 1 mg)
Cara
Pengoplosan
obat
SA
(1mp=0.25mg)
Cara
Pengoplosan
obat
Frekuensi
Pemberian
DEWASA 1 ampul = 1mg
bolus tiap 3-5
menit
1 amp
adrenalin
murni
1st dose 0.5 mg
bolus,
Maksimum
dose 3 mg
1 amp utk
sekali
pemberian
Repeat 3-
5minutes.
ANAK 1 amp=1mg
diencerkan
dengan WFI
menjadi 10
cc,diberikan 0.1
mg setiap
pemberian
1 amp
adrenalin
ditambahkan
WFI 9 cc
dengan spuit
10 cc
0.02 mg/kg.
Minimum dose
0.1 mg, Maks
dose 0.5 mg
1 amp dioplos
dalam spuit
2.5cc
Repeat 3-
5minutes.
40. Komponen
Sistem Komunikasi & Koordinasi
➢Komunikasi antar ruangan
➢Komunikasi Gedung (Sentral)
• Operator mengumumkan
“Code Blue di lantai...
kamar ….” (2x)
41. Saat kode diaktifkan tim menuju ruangan
dimana pasien berada & melakukan tindakan
resusitasi jantung paru
44. Dokumentasi
1. Kondisi code blue pada pasien
didokumentasikan dalam rekam medis
pasien
2. Semua tindakan yang dilakukan serta
obat-obatan yang diberikan dicatat
3. Pendokumentasian sebagai bukti
tindakan
4. Dapat menjadi sumber evaluasi untuk
perbaikan
45.
46. POLA TIM CODE BLUE
1. Pola Sentralisasi
Tim code blue dengan anggota lengkap stanby untuk
seluruh area RS (banyak gedung)
2. Pola 1 atap
Tim code blue diambil dari petugas yang sedang
bertugas ,diambil dari beberapa ruangan ditambah
dokter jaga
3. Pola 1 lantai
Tim code blue terdiri dari dokter jaga dan perawat
yang sedang tugas saat terjadi code blue. Tim code
blue (perawat) berasal dari satu lantai. --> satu lantai
terdiri dari beberapa ruang rawat
4. Pola Zona / Wilayah ( Untuk RS yang luas dan gedung
banyak)
47. Komitmen
• Prioritas untuk menangani kondisi
kegawatan
• Bertanggung jawab dengan tugas dan
peran masing-masing
• Tidak melimpahkan tugas ke orang lain
dengan alasan yang tidak baik
KOMITMEN PIMPINAN
Rumah Sakit
48. BLS & ACLS
In Covid-19 Patient.???
Sumber :
Edelson, D. P.,Sasson,Topjian, A. A. (2020). Interim Guidance for Basic and Advanced Life Support
in Adults, Children, and Neonates with Suspected or Confirmed COVID-19: From the
Emergency Cardiovascular Care Committee and Get with the Guidelines-Resuscitation Adult
and Pediatric Task Forces of the American Heart Association. Circulation, E933–E943.
https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.120.047463
53. ABC
Management
• Target Tek. Darah Sistolik : > 90 mmHg
• Target suhu : 32-36C selama 24 jam
• Pertahankan status normal oksigenasi, PCO2, Gula Darah
• Target sat O2 = 92%-98%
Post-Cardiac
Arrest Care
54. Kesimpulan
1. Code Blue System merupakan salah satu
strategi untuk menurunkan mortalitas
2. Code Blue System ditentukan oleh kesiapan
sistem, fasilitas, dan tenaga medis; serta
kerja sama tim
3. Medical Emergency Team merupakan upaya
pengelolaan pasien yang berisiko tinggi
4. Pencegahan code blue efektif dengan
menggunakan EWS
55. Daftar Pustaka
• ACC/ AHA/ESC 2006 Guidelines for Management of Patients With
Ventrikular Arrhytmias and The Prevention of Sudden Cardiac Death.
Europace.(2006). 8, 746-837. Doi:10,1093/europace/eul08
• AHA 2017 Focused Update on Adult BLS and Cardiopulmonary
Resuscitation Quality -Circulation. 2018; 137:e7-e13)
• Duncan, D.K., Mulan, M., Mills, M.B. Early Warning. (2012). www.
Nursing 2012.com.
• Ealy Warning Score (EWS) Management Protocol. Volume: 11. June
2013.
• Early Warning System Score: A systematic Review. (2014 January).
Evidence– Based Synthesis
• National Early Warning Score (NEWS). Standardising The Assesment of
Acute – Illness Severity in The NHS. juli 2012. Royal College of Physician.
• National Early Warning Score. National Clinical Guideline No.1. Febuary
2013. An Roinn Slainte. Departement of Health. health.gov.ie/wp-
content/uploads/2015/NEWSSFull ReportAgust2014.pdf.