SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Peran Tim Medis Emergency
Pada Early Warning & Code Blue
System
03
Latar belakang (1)
• Pada tahun 1999, Institute of Medicine menerbitkan To Err Is Human, sebuah laporan penting
 sejumlah besar kematian pada pasien rawat inap dapat dicegah dan umumnya diakibatkan
oleh kelalaian, kurangnya komunikasi, atau kurangnya mekanisme keamanan yang memadai.
• Selain itu saat ini telah disetujui bahwa sebagian besar serangan jantung pada pasien rawat
inap didahului oleh perubahan fisiologis selama berjam-jam hingga berhari-hari sebelum
kejadian akut.
• Konsep dasar dari respon cepat dan tim medis darurat adalah bahwa pengenalan dan intervensi
yang tepat waktu oleh personel terlatih akan berdampak pada kejadian serangan jantung dan
kematian.
• Dalam hal ini, tim ini dimaksudkan berfungsi sebagai sistem "911" rumah sakit untuk secara
cepat memobilisasi pasien dengan kerusakan fisiologis akut.
Latar belakang (2)
• Beberapa penelitian  penurunan secara lambat pada
tanda-tanda vital ini dapat terjadi hingga 48 jam
sebelum efek samping yang serius seperti serangan
jantung, admission ICU yang tidak terduga, atau
kematian.
• Laporan-laporan tersebut secara tersirat menyebutkan
bahwa perkembangan dari kondisi kritis tidak begitu
"mendadak" melainkan "tiba-tiba dikenali.“
• Dikembangkan sistem EWS (Early Warning System)
dengan parameter fisiologis sederhana
Latar belakang (3)
• Sebuah tinjauan sistematis baru-baru ini oleh Alam et al. menyimpulkan bahwa
pengenalan EWS dikaitkan dengan hasil klinis yang lebih baik (peningkatan
kelangsungan hidup dan penurunan efek samping yang serius)
• Kegunaan dan nilai prediktif EWS harus selalu dilihat dalam konteks respons yang
dapat dipicunya.
• Tanggapan ini biasanya berasal dari ICU: tim khusus dapat dipanggil untuk
merespons pasien yang memburuk lebih awal, menghilangkan batasan spesialisasi
dan lokasi sehingga memusatkan perawatan pada kebutuhan pasien.
Konsep ICU Without Wall
5 bentuk medical error
1. Kegagalan untuk mengenali penurunan kondisi
2. kegagalan untuk merespon terhadap penurunan kondisi
3. Kegagalan untuk segera memobilisasi sumber daya,
4. Kegagalan ntuk berkomunikasi dengan spesialis atau anggota
tim lainnya, atau
5. Kegagalan untuk mencegah kejadian di masa depan melalui
penerapan sistem keselamatan
In Hospital Cardiac Arrest
 Japan  (Fujiwara et al., 2016)  April 1, 2011 - March 31, 2012
(228 patients in General ward) Survival to discharge 16 (7%)
 Canada  (Honarmand et al., 2018) January 2010 - June 2014
160 hospital wards  75 patients ROSC (46.9%) 20 patients
Survive to discharge (13.1%)
• Thailand  (Suraseranivongse et al., 2006) 639 patients ROSC ,
Emergency department (ER) and general wards, 44 patients
(6.9%) survive to discharge
Angka harapan hidup paska henti jantung rendah
Meskipun terdapat upaya khusus untuk meningkatkan
rutinitas dari resusitasi selama serangan jantung, angka
kematian tetap tidak berubah pada 85% hingga 90% selama
30 tahun terakhir.
Evidence Base Medicine, 2022
Fokus Mencegah Kejadian Henti Jantung di rumah sakit
Rapid Response System
• Latar belakang yang mendasari pembentukan tim darurat medis adalah
merespon tanda perburukan pasien, jauh sebelum diperlukan tindakan
resusitasi (CPR).
• Dengan adanya tim darurat medis dapat mengidentifikasi, menilai, dan
melakukan resusitasi pasien yang berisiko mengalami penurunan kondisi.
• Selain itu, tim darurat medis juga diharapkan dapat memfasilitasi transfer
pasien ke Rawat Inap Intensif (ICU).
• Rapid Response System: merupakan suatu sistem respon terhadap
deteksi dini penurunan kondisi pasien di bangsal perawatan
Sejarah Rapid Response Sistem
• Sebuah RRS diaktifkan di Pittsburgh dengan denotasi "Kondisi C" (Crisis) sebagai
lawan dari "Kondisi A" (Arrest), sedangkan di Australia RRS disebut sebagai "Medical
Emergency Team" (MET). Deskripsi pertama dalam literatur muncul dari pusat
Australia pada tahun 1995
• Tim darurat medis menjadi standar rumah sakit baru mulai tahun 2004.
Pembentukannya didasari oleh “100,000 Lives Campaign” dari berbagai rumah sakit
di penjuru dunia sebagai inisiatif untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas di rumah
sakit.
• RRS telah diadopsi secara luas dan didukung oleh organisasi keselamatan pasien,
Dalam satu dekade, tim darurat medis didirikan di 65% rumah sakit di seluruh dunia.
• Di Standar Nasional Australia mengharuskan semua fasilitas
perawatan akut memiliki RRS agar dapat dengan cepat dan dan
tepat dalam mengenali dan memberikan pelayanan bagi pasien
bangsal yang memburuk
• Sebagian besar layanan kesehatan Australia memiliki RRS dua
tingkat yang terdiri dari tim henti jantung/cardiac arrest team (CAT)
dan MET (Medical Emergency Team).
Komponen rapid respon system
RRS dalam pelaksanaanya terdiri atas 2 komponen  komponen pengenalan kejadian (afferent limb) dan
komponen respon (efferent limb). Sistem yang menggunakan tanda vital untuk mengaktivasi tim medis emergensi
disimpulkan sebagai sistem track-and-trigger. RRS yang bertujuan untuk memastikan reliabilitas respon akan
suatu kejadian kritis mencakup 5 fungsi pengenalan (the five R) berupa:
 Pengukuran tanda vital (recording of vital signs)
 Pengenalan abnormalitas (recognition of abnormality)
 Pelaporan kondisi kritis (reporting of deterioration)
 Pemberian tatalaksana yang sesuai (response with appropriate treatment)
 Pengulangan (repeat)
(Kellett et al., 2015).
Komponen Rapid Response Sistem
Detection and Trigger
Single Parameter  Simple  Potensi
keterlambatan dikarenakan kondisi pasien lebih
buruk
Agregate Parameter lebih Kompleks  Deteksi dini
diharapkan dilakukan sebelum kondisi benar-benar
memburuk
CHAIN OF SURVIVAL : Medical Emergency
Integrated System EWS  Code Blue  TME
EWS
Code Blue
TME
Aktivasi code blue  Tim Medis Emergency
Bergerak saat kegawatan medis (max 10 menit) dan henti jantung (max
5 menit)
Terdiri dari leader terlatih (dokter) dan perawat terlatih
Standarobat dan peralatan Resusitasi pasien kritis
Supervisi DPJP intensif saat resusitasi  Intensive Care Without Wall
Tim Medis Emergency Rumah Sakit
• Medical Emergency Team (MET) atau Rapid Response Team (RRT) 
kelompok personil multidisiplin di rumah sakit yang terdiri dari perawat, perawat
Critical Care dan Intensive Care, respiratory therapists, dan dokter.
• Tugas utama dari Tim Darurat Medis adalah respon cepat terhadap pasien
dengan kondisi kritis dengan menilai kodisi, memberikan tatalaksana dengan
cepat dan intensif.
• Tim yang mencakup dokter dan perawat adalah tim yang disebut METs,
sedangkan tim yang dipimpin oleh perawat disebut RRSs.
• Critical Care Outreach Services (CCOS)  Tim dari perawat ICU, dengan atau
tanpa residen
Cardiac arrest Team vs MET
Berbeda dengan tim henti jantung/CAT yang dipanggil
setelah henti jantung paru terjadi.
Tim darurat medis ini dirancang untuk melakukan
intervensi selama periode kritis ini, biasanya pasien di
bangsal umum atau di unit bedah
(Lyons, 2018).
Bukti manfaat RRS
• Saat ini, terdapat tiga tinjauan sistematis yang
membuktikan bahwa RRS dikaitkan dengan
pengurangan serangan jantung di rumah sakit, serta
pengurangan semua penyebab kematian di rumah
sakit. Manfaat diamati pada pasien dewasa dan
anak-anak.
• Terdapat bukti yang cukup kuat bahwa RRS
menurunkan angka henti jantung dan mortalitas di
rumah sakit  dengan penghematan biaya yang
besar dan hasil yang lebih baik melalui pencegahan
kesalahan medis.
2020
Kompetensi MET
 Intervensi dasar
o Diagnosis seperti menilai status cairan (dengan atau tanpa ultrasound), interpretasi EKG,
diagnosis ritme, interpretasi dari data laboratorium, AGD.
o Preskripsi bolus cairan
o Preskripsi antibiotic
o Kontrol nyeri dan gejala
o Menegakkan rencana monitoring
 Intervensi lanjutan
o Pemasangan akses vena sentral
o Pemberian ventilasi bantuan sampai tempat tidur perawatan kritis tersedia
o Kontrol ritme, kardio-versi, defibrilasi
o Transport pasien kritis
Peralatan TME dalam Kondisi Darurat Medis
Tim darurat medis setidaknya
harus memiliki akses ke perangkat
monitor real-time, alat untuk
mendapatkan akses vascular, dan
intervensi yang relevan termasuk
obat-obatan dan alat untuk
menghantarkan oksigen ke tubuh
Standar Operasional Prosedur/Panduan Praktek Klinik
 Seringkali panggilan terhadap TME, pasien disertai dengan tingkat
keparahan yang tinggi dan problem komplek
 Tatalaksana di bedside/bangsal tidak seideal di layanan intensif
 Penatalaksanaan pasien dengan kelainan multipel ini sering
membutuhkan keahlian yang cukup besar.
 Untuk mencapai outcome dari respon, standardisasi dianggap
menguntungkan.
Pelatihan untuk TME/RRT
 Pelatihan untuk tim respons cepat harus mencakup dukungan
kehidupan jantung lanjutan dan keterampilan penilaian klinis.
 Protokol komunikasi profesional seperti SBAR meningkatkan
komunikasi dan mungkin terkait dengan peningkatan mortalitas.
 Pelatihan simulasi bermanfaat untuk menciptakan komunikasi tim
yang positif, mengingat faktor manusia berkontribusi pada sebagian
besar insiden yang merugikan.
Hambatan Implementasi RRS  MET atau RRT
• Pemahaman rumah sakit yang kurang terhadap pentingnya respon yang
terstandar terhadap perburukan kondisi pasien di bangsal
• Pemahaman bahwa Aktivasi Code Blue terbatas pada pasien Henti jantung
saja  tidak efektif, angka kematian/cost tinggi
• Respon terhadap pasien penurunan kondisi dilakukan oleh personal yang
tidak terstandar (team, response time, peralatan, SOP dll)
• Solusi: Menunjukkan bukti/Evidence terhadap manfaat RRS dan upaya
pengembangan RRS melibatkan bidang terkait
Hambatan Implementasi RRS dan solusi
• Kekhawatiran ini termasuk penurunan dalam keterampilan resusitasi staf lingkungan,
tetapi masalah khusus ini telah dibantah dalam beberapa penelitian kualitatif 
• Kekhawatiran telah diungkapkan bahwa staf lingkungan umum mungkin kurang rajin
jika diketahui bahwa RRS tersedia untuk mengkompensasi kelalaian mereka.
• Tetapi data menunjukkan sebaliknya, data menunjukkan bahwa kepuasan perawat
meningkat dan sistem ini sangat dihargai karena memberikan rasa aman dan
meningkatkan perawatan pasien serta lingkungan kerja.
Hambatan Implementasi RSS dan solusinya
• Sebagian besar perawat/tim bangsal merasa berkewajiban untuk mematuhi sistem
pelaporan dokter sebagaimana hierarki tradisional di rumah sakit
• Solusi: Terdapat kebijakan dan Edukasi terhadap semua petugas yang terlibat
dalam sistem
• Dokter yang merawat harus diyakinkan bahwa RRS meningkatkan keselamatan
pasien dan mendukung pasien mereka ketika mereka tidak dapat hadir atau ketika
pasien berpotensi memburuk meskipun mereka telah berusaha sebaik mungkin.
• Dokter harus mendukung kemungkinan bahwa dokter lain dapat berkonsultasi pada
pasien mereka tanpa persetujuan eksplisit mereka, seperti dalam model MET
Kesimpulan
• Perlunya pengkajian secara dini terhadap resiko penurunan kondisi pasien di
bangsal
• Respon terhadap penurunan kondisi, melalui RRS yang diimplementasikan dalam
Tim Medis Emergency/Rapid Response team telah terbukti meningkatkan
keselamatan pasien
• Meskipun RRT/MET merupakan inti dari RRS, meskipun demikian komponen kunci
tambahan harus mencakup peningkatan kualitas, standarisasi, umpan balik,
Pendidikan dan pelatihan, dan pemantauan/audit untuk dapat outcome yang baik .
Referensi
• Alam, N., Hobbelink, E., van Tienhoven, A., van de Ven, P., Jansma, E. and Nanayakkara, P., 2014. The impact of the use of the Early Warning
Score (EWS) on patient outcomes: A systematic review. Resuscitation, 85(5), pp.587-594.
• Kellett, J., Subbe, C. and Winsett, R., 2015. Recognizing and responding to the deteriorating patient. Handbook of ICU Therapy, 3ed, pp.221-234.
United Kingdom: Cambridge University Press.
• Royal College of Physicians., 2012. National Early Warning Score (NEWS), Standardizing the Assessment Acute Illness Severity in the NHS.
London: Royal College of Physicians.
• Considine J, Jones D, Bellomo R. Emergency department rapid response systems: the case for a standardized approach to deteriorating patients.
Eur J Emerg Med. 2013;20:375–381.
• Cameron, P., Little, M., Mitra, B. and Deasy, C., 2020. Textbook of adult emergency medicine. 5th ed. Elsevier, pp.816-819
• Lyons, Patrick G, Dana P Edelson, Matthew M.C. 2018. Rapid Response System. Journal Resuscitation. 128:191-197. Tersedia:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6147149/
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat

More Related Content

Similar to Peran Tim Medis Emergency Dalam Early Warning & Code Blue System

Code Blue System 2022-Yudi Elyas.pdf
Code Blue System 2022-Yudi Elyas.pdfCode Blue System 2022-Yudi Elyas.pdf
Code Blue System 2022-Yudi Elyas.pdfSlam15
 
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptxTriage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptxssuser8c26251
 
Early Warning System (EWS) dr nuro.pptx
Early Warning System (EWS) dr nuro.pptxEarly Warning System (EWS) dr nuro.pptx
Early Warning System (EWS) dr nuro.pptxdrlailatulinayah1993
 
Strategi_Rumah_Sakit_Menurunkan_Angka_Kematian_Dengan_Aktivasi.pptx
Strategi_Rumah_Sakit_Menurunkan_Angka_Kematian_Dengan_Aktivasi.pptxStrategi_Rumah_Sakit_Menurunkan_Angka_Kematian_Dengan_Aktivasi.pptx
Strategi_Rumah_Sakit_Menurunkan_Angka_Kematian_Dengan_Aktivasi.pptxacepkurniawan7
 
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_darujohanadi2
 
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptxKELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptxanangkuniawan
 
Ruangicu 131103211456-phpapp02
Ruangicu 131103211456-phpapp02Ruangicu 131103211456-phpapp02
Ruangicu 131103211456-phpapp02Maf ID
 
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxPENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxudayaniuda
 
Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis Bukti
Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis BuktiEmergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis Bukti
Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis BuktiRobertus Arian Datusanantyo
 
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptxEWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptxCindyKesty2
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdf
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdfPatient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdf
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdfSYuniAst
 
Standar pelayanan icu
Standar pelayanan icuStandar pelayanan icu
Standar pelayanan icuMaf ID
 
Fact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxFact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxeyeeasy
 
Code Bllue Orientasi PPDS Jan 2023.pptx
Code Bllue Orientasi PPDS Jan 2023.pptxCode Bllue Orientasi PPDS Jan 2023.pptx
Code Bllue Orientasi PPDS Jan 2023.pptxsyufriyadi
 

Similar to Peran Tim Medis Emergency Dalam Early Warning & Code Blue System (20)

Code Blue System 2022-Yudi Elyas.pdf
Code Blue System 2022-Yudi Elyas.pdfCode Blue System 2022-Yudi Elyas.pdf
Code Blue System 2022-Yudi Elyas.pdf
 
EWS MEWS.pptx
EWS MEWS.pptxEWS MEWS.pptx
EWS MEWS.pptx
 
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptxTriage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
 
Early Warning System (EWS) dr nuro.pptx
Early Warning System (EWS) dr nuro.pptxEarly Warning System (EWS) dr nuro.pptx
Early Warning System (EWS) dr nuro.pptx
 
Strategi_Rumah_Sakit_Menurunkan_Angka_Kematian_Dengan_Aktivasi.pptx
Strategi_Rumah_Sakit_Menurunkan_Angka_Kematian_Dengan_Aktivasi.pptxStrategi_Rumah_Sakit_Menurunkan_Angka_Kematian_Dengan_Aktivasi.pptx
Strategi_Rumah_Sakit_Menurunkan_Angka_Kematian_Dengan_Aktivasi.pptx
 
EWSS IW.ppt
EWSS IW.pptEWSS IW.ppt
EWSS IW.ppt
 
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
 
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptxKELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
 
ESI.docx
ESI.docxESI.docx
ESI.docx
 
EWS.pptx
EWS.pptxEWS.pptx
EWS.pptx
 
Ruangicu 131103211456-phpapp02
Ruangicu 131103211456-phpapp02Ruangicu 131103211456-phpapp02
Ruangicu 131103211456-phpapp02
 
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxPENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
 
Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis Bukti
Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis BuktiEmergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis Bukti
Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis Bukti
 
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptxEWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdf
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdfPatient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdf
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdf
 
EWS.pptx
EWS.pptxEWS.pptx
EWS.pptx
 
Standar pelayanan icu
Standar pelayanan icuStandar pelayanan icu
Standar pelayanan icu
 
Fact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxFact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptx
 
Code Bllue Orientasi PPDS Jan 2023.pptx
Code Bllue Orientasi PPDS Jan 2023.pptxCode Bllue Orientasi PPDS Jan 2023.pptx
Code Bllue Orientasi PPDS Jan 2023.pptx
 

Recently uploaded

1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 

Recently uploaded (12)

1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 

Peran Tim Medis Emergency Dalam Early Warning & Code Blue System

  • 1. Peran Tim Medis Emergency Pada Early Warning & Code Blue System 03
  • 2. Latar belakang (1) • Pada tahun 1999, Institute of Medicine menerbitkan To Err Is Human, sebuah laporan penting  sejumlah besar kematian pada pasien rawat inap dapat dicegah dan umumnya diakibatkan oleh kelalaian, kurangnya komunikasi, atau kurangnya mekanisme keamanan yang memadai. • Selain itu saat ini telah disetujui bahwa sebagian besar serangan jantung pada pasien rawat inap didahului oleh perubahan fisiologis selama berjam-jam hingga berhari-hari sebelum kejadian akut. • Konsep dasar dari respon cepat dan tim medis darurat adalah bahwa pengenalan dan intervensi yang tepat waktu oleh personel terlatih akan berdampak pada kejadian serangan jantung dan kematian. • Dalam hal ini, tim ini dimaksudkan berfungsi sebagai sistem "911" rumah sakit untuk secara cepat memobilisasi pasien dengan kerusakan fisiologis akut.
  • 3. Latar belakang (2) • Beberapa penelitian  penurunan secara lambat pada tanda-tanda vital ini dapat terjadi hingga 48 jam sebelum efek samping yang serius seperti serangan jantung, admission ICU yang tidak terduga, atau kematian. • Laporan-laporan tersebut secara tersirat menyebutkan bahwa perkembangan dari kondisi kritis tidak begitu "mendadak" melainkan "tiba-tiba dikenali.“ • Dikembangkan sistem EWS (Early Warning System) dengan parameter fisiologis sederhana
  • 4. Latar belakang (3) • Sebuah tinjauan sistematis baru-baru ini oleh Alam et al. menyimpulkan bahwa pengenalan EWS dikaitkan dengan hasil klinis yang lebih baik (peningkatan kelangsungan hidup dan penurunan efek samping yang serius) • Kegunaan dan nilai prediktif EWS harus selalu dilihat dalam konteks respons yang dapat dipicunya. • Tanggapan ini biasanya berasal dari ICU: tim khusus dapat dipanggil untuk merespons pasien yang memburuk lebih awal, menghilangkan batasan spesialisasi dan lokasi sehingga memusatkan perawatan pada kebutuhan pasien. Konsep ICU Without Wall
  • 5. 5 bentuk medical error 1. Kegagalan untuk mengenali penurunan kondisi 2. kegagalan untuk merespon terhadap penurunan kondisi 3. Kegagalan untuk segera memobilisasi sumber daya, 4. Kegagalan ntuk berkomunikasi dengan spesialis atau anggota tim lainnya, atau 5. Kegagalan untuk mencegah kejadian di masa depan melalui penerapan sistem keselamatan
  • 6. In Hospital Cardiac Arrest  Japan  (Fujiwara et al., 2016)  April 1, 2011 - March 31, 2012 (228 patients in General ward) Survival to discharge 16 (7%)  Canada  (Honarmand et al., 2018) January 2010 - June 2014 160 hospital wards  75 patients ROSC (46.9%) 20 patients Survive to discharge (13.1%) • Thailand  (Suraseranivongse et al., 2006) 639 patients ROSC , Emergency department (ER) and general wards, 44 patients (6.9%) survive to discharge Angka harapan hidup paska henti jantung rendah
  • 7. Meskipun terdapat upaya khusus untuk meningkatkan rutinitas dari resusitasi selama serangan jantung, angka kematian tetap tidak berubah pada 85% hingga 90% selama 30 tahun terakhir. Evidence Base Medicine, 2022 Fokus Mencegah Kejadian Henti Jantung di rumah sakit
  • 8. Rapid Response System • Latar belakang yang mendasari pembentukan tim darurat medis adalah merespon tanda perburukan pasien, jauh sebelum diperlukan tindakan resusitasi (CPR). • Dengan adanya tim darurat medis dapat mengidentifikasi, menilai, dan melakukan resusitasi pasien yang berisiko mengalami penurunan kondisi. • Selain itu, tim darurat medis juga diharapkan dapat memfasilitasi transfer pasien ke Rawat Inap Intensif (ICU). • Rapid Response System: merupakan suatu sistem respon terhadap deteksi dini penurunan kondisi pasien di bangsal perawatan
  • 9. Sejarah Rapid Response Sistem • Sebuah RRS diaktifkan di Pittsburgh dengan denotasi "Kondisi C" (Crisis) sebagai lawan dari "Kondisi A" (Arrest), sedangkan di Australia RRS disebut sebagai "Medical Emergency Team" (MET). Deskripsi pertama dalam literatur muncul dari pusat Australia pada tahun 1995 • Tim darurat medis menjadi standar rumah sakit baru mulai tahun 2004. Pembentukannya didasari oleh “100,000 Lives Campaign” dari berbagai rumah sakit di penjuru dunia sebagai inisiatif untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas di rumah sakit. • RRS telah diadopsi secara luas dan didukung oleh organisasi keselamatan pasien, Dalam satu dekade, tim darurat medis didirikan di 65% rumah sakit di seluruh dunia.
  • 10. • Di Standar Nasional Australia mengharuskan semua fasilitas perawatan akut memiliki RRS agar dapat dengan cepat dan dan tepat dalam mengenali dan memberikan pelayanan bagi pasien bangsal yang memburuk • Sebagian besar layanan kesehatan Australia memiliki RRS dua tingkat yang terdiri dari tim henti jantung/cardiac arrest team (CAT) dan MET (Medical Emergency Team).
  • 11. Komponen rapid respon system RRS dalam pelaksanaanya terdiri atas 2 komponen  komponen pengenalan kejadian (afferent limb) dan komponen respon (efferent limb). Sistem yang menggunakan tanda vital untuk mengaktivasi tim medis emergensi disimpulkan sebagai sistem track-and-trigger. RRS yang bertujuan untuk memastikan reliabilitas respon akan suatu kejadian kritis mencakup 5 fungsi pengenalan (the five R) berupa:  Pengukuran tanda vital (recording of vital signs)  Pengenalan abnormalitas (recognition of abnormality)  Pelaporan kondisi kritis (reporting of deterioration)  Pemberian tatalaksana yang sesuai (response with appropriate treatment)  Pengulangan (repeat) (Kellett et al., 2015).
  • 13. Detection and Trigger Single Parameter  Simple  Potensi keterlambatan dikarenakan kondisi pasien lebih buruk Agregate Parameter lebih Kompleks  Deteksi dini diharapkan dilakukan sebelum kondisi benar-benar memburuk
  • 14. CHAIN OF SURVIVAL : Medical Emergency Integrated System EWS  Code Blue  TME EWS Code Blue TME
  • 15. Aktivasi code blue  Tim Medis Emergency Bergerak saat kegawatan medis (max 10 menit) dan henti jantung (max 5 menit) Terdiri dari leader terlatih (dokter) dan perawat terlatih Standarobat dan peralatan Resusitasi pasien kritis Supervisi DPJP intensif saat resusitasi  Intensive Care Without Wall
  • 16. Tim Medis Emergency Rumah Sakit • Medical Emergency Team (MET) atau Rapid Response Team (RRT)  kelompok personil multidisiplin di rumah sakit yang terdiri dari perawat, perawat Critical Care dan Intensive Care, respiratory therapists, dan dokter. • Tugas utama dari Tim Darurat Medis adalah respon cepat terhadap pasien dengan kondisi kritis dengan menilai kodisi, memberikan tatalaksana dengan cepat dan intensif. • Tim yang mencakup dokter dan perawat adalah tim yang disebut METs, sedangkan tim yang dipimpin oleh perawat disebut RRSs. • Critical Care Outreach Services (CCOS)  Tim dari perawat ICU, dengan atau tanpa residen
  • 17. Cardiac arrest Team vs MET Berbeda dengan tim henti jantung/CAT yang dipanggil setelah henti jantung paru terjadi. Tim darurat medis ini dirancang untuk melakukan intervensi selama periode kritis ini, biasanya pasien di bangsal umum atau di unit bedah (Lyons, 2018).
  • 18. Bukti manfaat RRS • Saat ini, terdapat tiga tinjauan sistematis yang membuktikan bahwa RRS dikaitkan dengan pengurangan serangan jantung di rumah sakit, serta pengurangan semua penyebab kematian di rumah sakit. Manfaat diamati pada pasien dewasa dan anak-anak. • Terdapat bukti yang cukup kuat bahwa RRS menurunkan angka henti jantung dan mortalitas di rumah sakit  dengan penghematan biaya yang besar dan hasil yang lebih baik melalui pencegahan kesalahan medis. 2020
  • 19. Kompetensi MET  Intervensi dasar o Diagnosis seperti menilai status cairan (dengan atau tanpa ultrasound), interpretasi EKG, diagnosis ritme, interpretasi dari data laboratorium, AGD. o Preskripsi bolus cairan o Preskripsi antibiotic o Kontrol nyeri dan gejala o Menegakkan rencana monitoring  Intervensi lanjutan o Pemasangan akses vena sentral o Pemberian ventilasi bantuan sampai tempat tidur perawatan kritis tersedia o Kontrol ritme, kardio-versi, defibrilasi o Transport pasien kritis
  • 20. Peralatan TME dalam Kondisi Darurat Medis Tim darurat medis setidaknya harus memiliki akses ke perangkat monitor real-time, alat untuk mendapatkan akses vascular, dan intervensi yang relevan termasuk obat-obatan dan alat untuk menghantarkan oksigen ke tubuh
  • 21. Standar Operasional Prosedur/Panduan Praktek Klinik  Seringkali panggilan terhadap TME, pasien disertai dengan tingkat keparahan yang tinggi dan problem komplek  Tatalaksana di bedside/bangsal tidak seideal di layanan intensif  Penatalaksanaan pasien dengan kelainan multipel ini sering membutuhkan keahlian yang cukup besar.  Untuk mencapai outcome dari respon, standardisasi dianggap menguntungkan.
  • 22. Pelatihan untuk TME/RRT  Pelatihan untuk tim respons cepat harus mencakup dukungan kehidupan jantung lanjutan dan keterampilan penilaian klinis.  Protokol komunikasi profesional seperti SBAR meningkatkan komunikasi dan mungkin terkait dengan peningkatan mortalitas.  Pelatihan simulasi bermanfaat untuk menciptakan komunikasi tim yang positif, mengingat faktor manusia berkontribusi pada sebagian besar insiden yang merugikan.
  • 23. Hambatan Implementasi RRS  MET atau RRT • Pemahaman rumah sakit yang kurang terhadap pentingnya respon yang terstandar terhadap perburukan kondisi pasien di bangsal • Pemahaman bahwa Aktivasi Code Blue terbatas pada pasien Henti jantung saja  tidak efektif, angka kematian/cost tinggi • Respon terhadap pasien penurunan kondisi dilakukan oleh personal yang tidak terstandar (team, response time, peralatan, SOP dll) • Solusi: Menunjukkan bukti/Evidence terhadap manfaat RRS dan upaya pengembangan RRS melibatkan bidang terkait
  • 24. Hambatan Implementasi RRS dan solusi • Kekhawatiran ini termasuk penurunan dalam keterampilan resusitasi staf lingkungan, tetapi masalah khusus ini telah dibantah dalam beberapa penelitian kualitatif  • Kekhawatiran telah diungkapkan bahwa staf lingkungan umum mungkin kurang rajin jika diketahui bahwa RRS tersedia untuk mengkompensasi kelalaian mereka. • Tetapi data menunjukkan sebaliknya, data menunjukkan bahwa kepuasan perawat meningkat dan sistem ini sangat dihargai karena memberikan rasa aman dan meningkatkan perawatan pasien serta lingkungan kerja.
  • 25. Hambatan Implementasi RSS dan solusinya • Sebagian besar perawat/tim bangsal merasa berkewajiban untuk mematuhi sistem pelaporan dokter sebagaimana hierarki tradisional di rumah sakit • Solusi: Terdapat kebijakan dan Edukasi terhadap semua petugas yang terlibat dalam sistem • Dokter yang merawat harus diyakinkan bahwa RRS meningkatkan keselamatan pasien dan mendukung pasien mereka ketika mereka tidak dapat hadir atau ketika pasien berpotensi memburuk meskipun mereka telah berusaha sebaik mungkin. • Dokter harus mendukung kemungkinan bahwa dokter lain dapat berkonsultasi pada pasien mereka tanpa persetujuan eksplisit mereka, seperti dalam model MET
  • 26. Kesimpulan • Perlunya pengkajian secara dini terhadap resiko penurunan kondisi pasien di bangsal • Respon terhadap penurunan kondisi, melalui RRS yang diimplementasikan dalam Tim Medis Emergency/Rapid Response team telah terbukti meningkatkan keselamatan pasien • Meskipun RRT/MET merupakan inti dari RRS, meskipun demikian komponen kunci tambahan harus mencakup peningkatan kualitas, standarisasi, umpan balik, Pendidikan dan pelatihan, dan pemantauan/audit untuk dapat outcome yang baik .
  • 27. Referensi • Alam, N., Hobbelink, E., van Tienhoven, A., van de Ven, P., Jansma, E. and Nanayakkara, P., 2014. The impact of the use of the Early Warning Score (EWS) on patient outcomes: A systematic review. Resuscitation, 85(5), pp.587-594. • Kellett, J., Subbe, C. and Winsett, R., 2015. Recognizing and responding to the deteriorating patient. Handbook of ICU Therapy, 3ed, pp.221-234. United Kingdom: Cambridge University Press. • Royal College of Physicians., 2012. National Early Warning Score (NEWS), Standardizing the Assessment Acute Illness Severity in the NHS. London: Royal College of Physicians. • Considine J, Jones D, Bellomo R. Emergency department rapid response systems: the case for a standardized approach to deteriorating patients. Eur J Emerg Med. 2013;20:375–381. • Cameron, P., Little, M., Mitra, B. and Deasy, C., 2020. Textbook of adult emergency medicine. 5th ed. Elsevier, pp.816-819 • Lyons, Patrick G, Dana P Edelson, Matthew M.C. 2018. Rapid Response System. Journal Resuscitation. 128:191-197. Tersedia: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6147149/
  • 28. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat