SlideShare a Scribd company logo
1 of 173
KHAYUM BASIR
PERTOLONGAN PERTAMA
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
• Peserta diharapkan dapat melakukan tindakan Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan di Tempat Kerja
Tujuan Pembelajaran Khusus
• Dasar-dasar Pertolongan Pertama di tempat kerja
• Sistem respirasi dan peredaran darah
• Survey primer
• CPR/RJP
• Penanganan kasus tersedak
• Penanganan luka dan perdarahan
• Penanganan kasus patah tulang
• Penanganan luka bakar
• Dasar-dasar pengangkutan dan pemindahan korban
Memberikan para peserta pengetahuan dan
keterampilan untuk dapat memberikan
pertolongan pertama dengan benar
seseorang yang mendapat kecelakaan atau
tiba-tiba sakit di lokasi kerja dan sekitarnya
hingga bantuan datang.
Pelatihan Pertolongan Pertama Dasar
(Basic First Aid Training )
Outline Materi Training
Dasar-dasar P3K di
tempat kerja
Sistem respirasi dan
peredaran darah
Survey primer
CPR/RJP
Penanganan kasus
tersedak
Penanganan luka
dan perdarahan
Penanganan kasus
patah tulang
Penanganan luka
bakar
Dasar-dasar
pengangkutan dan
pemindahan korban
Dasar Peraturan Perundangan
Undang-undang No. 1 tahun 1970, Tentang Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 03/Men/1982
tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi RI No. Per15/Men/VIII/2008
tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja
PENGANTAR PERTOLNGAN PERTAMA
Apa Itu P3K?
Pertolongan pertama adalah perawatan medis dasar
yang diberikan dengan segera kepada korban yang luka
atau sakit tiba-tiba sampai perawatan lanjutan
diberikan.
Tujuan P3K
Menyelamatkan jiwa penderita.
Melindungi korban yang tidak
sadar.
Mencegah cedera atau sakit lebih
parah, timbulnya cedera baru, atau
timbulnya kecacatan.
Menunjang upaya pemulihan.
Kewajiban Petugas P3K
 Menjaga keselamatan diri, penderita, orang di sekitarnya
 Mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam jiwa
 Meminta bantuan
 Memberi pertolongan secara cepat dan tepat
 Menjaga kerahasiaan medis penderita
 Komunikasi dengan petugas lainnya
 Mempersiapkan transportasi korban
Kotak P3K
Peralatan & Fasilitas P3K Lainnya
Ruang P3K Tandu/stretcher Bidai/spalk
Selimut Cervical collar
Menjaga Keselamatan Diri
(Universal Precaution)
Mencuci Tangan
Membersihkan
Alat
Menggunakan
APD
SISTEM ORGAN TUBUH TUBUH MANUSIA
 Pernafasan
 Sirkulasi/peredaran darah
 Susunan saraf
 Rangka tulang dan otot
(muskuloskeletal)
 Kulit
Sistem Organ
Sistem ekskresi, reproduksi, indra,
pencernaan
 Rongga tengkorak
 Otak, cairan serebrospinal
 Rongga tulang belakang
 Cairan spinal, bumbung saraf spinal
 Rongga dada
 Paru-paru, jantung
 Rongga perut
 Lambung, usus, pankreas, hati,
limpa
 Rongga panggul
 Alat reproduksi, kandung kemih
Rongga Tubuh
Sistem Pernafasan
Hidung  Tenggorokan  Bronkus 
Paru-paru
Paru-paru
• Kiri dan kanan
• Kapasitas paru orang dewasa 5-6 liter
Frekuensi pernapasan normal:
• Dewasa  12-20 kali per menit
• Anak-anak  15-30 kali per menit
• Bayi  25-50 kali per menit
Sistem Pernafasan (1)
• Alveolus  tempat pertukaran
oksigen dengan karbon dioksida
• Proses bernafas:
• Inspirasi  menarik nafas
• Ekspirasi  menghembuskan nafas
Pernafasan (respirasi) manusia
bertujuan untuk memperoleh
oksigen dari udara dan
mengeluarkan gas sisa
pembakaran berupa
karbondioksida dari dalam
tubuh.
Fungsi Bernafas
Oksigen dari udara yang akan digunakan untuk membakar atau
mengoksidasi makanan untuk memperoleh energi untuk
beraktivitas.
Sistem Sirkulasi
Susunan :
1.Jantung
Organ berupa otot & berbentuk
kerucut, berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh
tubuh
Denyut jantung normal:
Dewasa  60-100 kali per menit
Anak-anak  80-150 kali per
menit
Bayi  120-150 kali per menit
Sistem Sirkulasi
Komposisi Darah :
1. Air : 9 %
2. Protein : 3 %
3. Mineral : 0,9 %
4. Bahan organik : 0,1 %
2. Pembuluh Darah
a. Pembuluh Darah Nadi (Arteri)
 dinding tebal, tekanan kuat,
membawa darah kaya oksigen
dari jantung
b. Pembuluh Darah Balik (Vena)
 dinding lebih tipis, tekanan
lebih lemah, membawa darah
minim oksigen menuju jantung
c. Pembuluh Darah Rambut (Kapiler)
 pembuluh darah sangat halus
pada jaringan tubuh
Fungsi Sistem Sirkulasi
• Transport: makanan, gas,
hormon, mineral, enzim, sisa
metabolisme.
• Mempertahankan suhu tubuh
dengan cara vasokontriksi dan
vasodilatasi
• Perlindungan melalui sistem
imun dan pembekuan darah
• Buffering, protein darah
merupakan sistem buffer
yang mempertahankan pH
darah
Peredaran Darah
Peredaran Darah Kecil/Pulmonal
Jantung (darah kaya CO2) 
Paru-paru (pertukaran gas) 
Jantung (darah kaya O2)
Peredaran Darah Besar/Sistemik
Jantung (darah kaya O2) 
seluruh tubuh (pertukaran
gas)  Jantung (darah kaya
CO2)
Sistem rangka manusia  206
tulang
Fungsi rangka:
• Menahan tubuh
• Melindungi organ tubuh
• Tempat melekatnya otot
• Tempat pembuatan sel darah
merah
• Memberi bentuk tubuh
Sistem Rangka
Sistem Rangka
Tulang panjang:
• Tulang lengan
atas
• Tulang lengan
bawah
• Tulang paha
Kulit
Melindungi permukaan tubuh
Reseptor rangsangan
Pengaturan suhu tubuh
Pembuatan vitamin D
Ekskresi
Estetika
Nadi
Bayi 90 – 150 X/menit
Anak 80 – 120 X/menit
Dewasa 60 - 100 X/menit
Nafas
Bayi 30 – 50 X/menit
Anak 15 - 30 X/menit
Dewasa 16 - 20 X/menit
Suhu Tubuh : 36,6 - 37 C
Tekanan Darah :
Sistolik : 100 – 140 mmHg
Diastolik : 60 - 90 mmHg
Kulit : Capillary Refill Time < 2”, hangat
Tanda Vital
ASESSMENT
Bertindak Saat Kedaruratan Medis
3 Langkah Utama Pada Kedaruratan Medis
Pastikan Keselamatan
Hubungi Bantuan
Kedaruratan
Keputusan
Tentukan Diagnosa
Sederhana
1
2
3
Tindakan Kegawatdaruratan
Keberhasilan tindakan kegawatdaruratan pertolongan pertama pada
kecelakaan pada fase pra rumah sakit sangat ditentukan pula oleh
beberapa faktor yaitu :
1. Kecepatan ditemukannya korban/ penderita
2. Kecepatan meminta bantuan
3. Kecepatan memberi bantuan
1. Kecepatan ditemukannya
penderita
Lebih cepat penderita di temukan
maka akan semakin besar pula
harapan penderita untuk hidup.
Kesempatan untuk mendapatkan
pertolongan yang cepat akan
semakin besar, cidera yang dialami
bisa segera ditangani.
2. Kecepatan meminta bantuan
Akses yang mudah dan pengetahuan
penolong kemana harus
menghubungi fasilitas kesehatan,
juga sangat berperan dalam
penanggulangan kegawat daruratan.
Anda sebaiknya hafal dengan
nomor-nomor telepon penting
dimanapun anda berada, sehingga
bila terjadi sesuatu keadaan gawat
darurat anda dapat dengan cepat
meminta bantuan.
• Ketahui nomor-nomor telepon darurat di perusahaan dan di sekitar
tempat tinggal/ kota anda
• Berikan informasi yang jelas tentang diri andan dan keadaan
penderita agar tindakan yang akan didatangkan sesuai dengan
keadaan penderita
 Nomor telepon yang dapat dihubungi,
 Nama anda,
 Jenis kejadian, jumlah dan keadaan
korban,
 Lokasi kejadian dan
 Bantuan yang diperlukan
3. Kecepatan memberi bantuan
Otak tidak dapat bertahan lama
tanpa oksigen atau nutrisi yang
adekuat. Bila otak tidak menerima
suplai oksigen lebih dari 4–6 menit
maka kerusakan otak yang sulit
diperbaiki akan terjadi. Oleh
karena itu anda harus mengetahui
tentang basic life support.
Survey Primer
DRCAB (AHA, 2010)
• Danger (bahaya)
D
• Response (sadar atau tidak sadar)
R
• Circulation (peredaran darah)
C
• Airway (jalan nafas)
A
• Breathing (pernafasan)
B
1. Danger – Penilaian Keadaan
Bagaimana
kondisi saat itu?
Kemungkinan apa
saja yang akan
terjadi?
Bagaimana
mengatasinya?
PENTING!
Selalu utamakan keselamatan diri
sebelum melakukan tindakan
pertolongan
Berhenti dan Analisa Keelamatan
Sebelum Bertindak
Semua yang dapat mencederai
Pasien pasti dapat mencederai anda
Selalu Ada Kemungkinan bahaya
susulan
Pastikan Keselamatan
Hubungi Bantuan Kedaruratan
Prinsip Utama Keselamatan
1
Api
Pastikan Keselamatan
Hubungi Bantuan Kedaruratan
Perhatikan Potensi Bahya Susulan
Kendaraan Tidak Stabil
Bangunan tidak stabil
Gas
Listrik
Bio Hazard ( Penularan Penyakit )
Memanggil Bantuan
Mengirim teman untuk
meminta bantuan.
Telepon. Mengaktifkan alarm.
Radio. Berteriak. Melambaikan tangan
atau benda.
112 – Semua Kedaruratan
119 – Berlaku Nasional NCC
Pastikan Keselamatan
Hubungi Bantuan Kedaruratan
Menghubungi Bantuan Kedaruratan
National Command Centre
KEMENKES RI.
110 – Polisi
113 – Pemadam Kebakaran
115 – BASARNAS
118 - Ambulan
Kesan Umum
Kesan umum trauma
• Terlihat jelas bekas ruda paksa
• Cth: luka, memar, patah tulang
Kesan umum medis
• Tanpa ada ruda paksa
• Cth: pingsan, sesak nafas
Apakah Pasien
Sadar ?
• Panggil Pasien dengan suara
keras dan tepuk beberapa kali
• Jika Pasien sadar tanyakan
tentang riwayat kejadian &
keluhan yang dia rasakan
• Jangan terlalu lama memeriksa
kesadran, jika pasien tidak
merespon pada panggilan
segera periksa pernafasan
Tenentukan Diagnosa Sederhana
2. Response – Cek Kesadaran
Awas
Korban
terlihat
sadar/tidak
A
Suara
Panggil korban
 menyahut
atau tidak
S
Nyeri
Respon
terhadap rasa
sakit
Cubit atau
tekan di ulu
hati
N
Tidak ada
respon
T
• Jika Pasien bernafas
lanjutkan pemeriksaan
Tentukan Diagnosa Sederhana
Apakah Pasien
Bernafas ?
• Lihat naik turun dada dan
perut
• Periksa minimal 5 detik
namun tidak lebih 10 detik
• Jika tidak bernafas atau
gasping lakukan tindakan
CPR aplikasikan AED
Tenentukan Diagnosa Sederhana
Adakah Cidera ? Perhatikan dari kepala sampa
kaki apakah terlihat :
• Luka & Pendarahan
• Memar
• Kelainan Bentuk
• Tanda Khusus
3. Circulation – Cek Tanda Vital
Cek denyut nadi
• Nadi karotis  leher, paling mudah terasa
• Nadi brachialis lengan atas bagian dalam
• Nadi ulnaris  di pergelangan tangan
bagian dalam sejajar ulna
• Cek denyut selama 10 detik  kalikan 6
untuk denyut per menit
• Denyut nadi ada/tidak? Normal/tidak?
4. Airway – Penguasan Jalan Napas
Head Tilt Chin Lift Jaw Thrust
Finger Sweep
• Jika ada obstruksi dalam
mulut yang bisa dikeluarkan
• Sapu dan keluarkan objek
dengan kelingking
• Hati-hati objek terdorong
makin jauh
• Disebut juga dengan blind
sweeping
5. Breathing - Pernafasan
Look
• Lihat pergerakan naik-turun
dada
Listen
• Dengar aliran udara pernafasan
Feel
• Rasakan hembusan nafas
Lakukan dalam maksimal 10 detik – ingat golden time!
 Menanyakan pasien atau orang sekitar jika ada
 Memeriksa tanda-tanda vital pada diri korban.
 Pemeriksaan seluruh tubuh korban dari kepala hingga ujung
kaki.
Survey Sekunder
GANGGUAN UMUM
Gangguan Pernafasan
Hipoksia
• Tubuh kekurangan oksigen
• Gejala: pernapafasan cepat atau tersengal-sengal, sianosis, gelisah
• Dapat berakibat fatal
Gangguan Pernapasan
Tersedak
• Penyebab:
• Tertelan benda asing
• Tersumbat oleh lidah saat pingsan
• Pembengkakan tenggorokan
• Cedera rahang
• Asma
• Tekanan dari luar pada leher
Tanda-tanda tersedak:
• Wajah hipoksia
• Korban memegang leher dengan kedua
tangan
• Nafas berbunyi
• Batuk kering terus-menerus
• Sulit berbicara dan bernafas
Penanganan Tersedak
Sapuan jari
Menepuk/memukul punggung
• Bungkukkan badan korban, beri pukulan kuat 4
kali, ulangi bila perlu
Penekanan perut  Manuver Heimlich
• Berdiri/duduk  penolong di belakang korban,
lingkarkan lengan, kepalkan tangan di antara
busur iga, tekan arah ke atas 45°
• Berbaring  telentangkan, berlutut dekat
pinggul, tempatkan tumit tangan di antara
busur iga, tekan arah ke atas tekan arah ke atas
45°
Manuver Heimlich
Hentakan Perut ( pada penderita dewasa & anak, tidak ada respon )
Manuver Heimlich pada Diri Sendiri
Gangguan Pernafasan
Asma
• Pembengkakan otot saluran
udara  jalan nafas menyempit
• Dapat dipicu alergi, obat, asap
rokok, dll.
Penanganan
• Tenangkan korban
• Berikan ruang dengan udara
yang segar
• Posisikan dalam keadaan
duduk, jangan baringkan
• Panggil bantuan
Shock
Organ vital tubuh
kekurangan oksigen
• Jantung, otak
Penanganan
• Bawa ke tempat teduh
• Telentangkan, tungkai tinggikan
• Longgarkan pakaian
• Selimuti korban
• Pastikan perbafasan baik
• Periksa tanda vital berkala
Penyebab:
• Kehilangan darah
• Kehilangan cairan tubuh
• Kekurangan gula darah
Posisi Mencegah Shock
Posisi Mencegah Shock
Gangguan Kesadaran
Pingsan
• Kehilangan kesadaran sebentar karena
kurangnya aliran darah ke otak
Penyebab
• Reaksi emosional, kelelahan, nyeri, terlalu
lama berdiri
Penanganan
• Baringkan korban, tinggikan tungkai
• Longgarkan pakaian
• Jaga suhu tubuh korban
• Pantau terus tanda vital
• Bila perlu, hubungi tim medis
RESUSITASI JANTUNG PARU(CARDIO PULMONARY
RESUSCITATION)
Chain of Survival AHA 2010
Penderita henti nafas dan jantung mempunyai harapan hidup lebih
baik jika semua langkah dalam “ Rantai Penyelamatan / Rantai Survival
“ dilakukan bersamaan.
Urutan baru Rantai Kehidupan American Heart Association dan
Emergency Cardiovascular Care, sebagai berikut :
1. Segera kenali tanda dari henti jantung dan aktifkan system
respon emergency
2. Segera lakukan RJP, perhatikan efektifitas kompresi dada
3. Defibrilasi segera jika ada indikasi
4. Penanganan terpadu oleh petugas terlatih
5. Perawatan post henti jantung terintegrasi
Jangan melakukan RJP sebelum melakukan penilaian penderita.
Sebelum melakukan RJP anda harus menentukan bahwa tidak
ada respon, tidak ada nafas, dan denyut nadi tidak teraba.
Persiapan untuk RJP :
1. Gunakan APD
2. Tentukan Kesadaran Penderita ( ASNT )
3. Cek Tanda Vital ( Vital Sign)
4. Lepaskan Baju Korban ( Expose )
Sebelum Melakukan RJP
Periksa Nadi
• Pengecekan sirkulasi pada orang
dewasa dilakukan pd nadi karotis
• Lakukan dengan cepat 5 – 10 detik
• Jika tidak teraba segera lakukan
pijatan jantung ± 100x/menit
• RJP pada dewasa dilakukan dgn rasio
30 : 2 oleh 1 atau 2 penolong
• Pada anak dilakukan di nadi karotis
atau femoralis/lipat paha. RJP 15 : 2.
2 penolong (HCP), 1 penolong 30 : 2.
• Pada bayi dilakukan pada nadi
brachialis/lengan atas. RJP 3 : 1 oleh
1 atau 2 penolong
Position of the heart How C.P.R works
CIRCULATION-PENEKANAN DADA
C
74
CIRCULATION-PENEKANAN DADA
C
Dewasa
(>8 thn) Anak-anak
(1- 8 thn)
Bayi
(< 1 thn)
Chest compression hanya menghasilkan aliran
darah sampai 30 % dari normal cardiac output
30 compressions in 1 cycle
 Head tilt chin lift (HTCL) metode ini untuk membuka jalan
nafas pada pasien yang tidak dicurigai cedera kepala atau
leher. Angkat dagu keatas menyokong rahang dan pada
saat yang sama dongakkan kepala sejauh mungkin.
 Jaw thrust (JT) merupakan cara yang aman untuk
membuka jalan nafas terutama pada pasien yang dicurigai
ada patah tulang leher.
AIRWAY- BEBASKAN JALAN NAFAS
A
BREATHING – BANTUAN NAFAS
B
2 kali hembusan pelan
mantap dengan durasi 1-
2 detik, sampai dada
korban
menggembung/naik.
Tanpa Alat Bantu
Langsung Face shield
Masker resusitasi
Menggunakan Alat Bantu
Resuscitator (Ambu
bag)
Teknik Pemberian Bantuan Pernafasan
Algoritma RJP
AHA 2010
Korban
(Tentukan kesadaran/respon)
Sadar /
bergerak
• Pertahankan jalan
napas
• Pemeriksaan fisik
• Posisi pemulihan
• Penilaian
berkelanjutan
Tidak sadar/tidak
bergerak
Minta bantuan
C
Cek NADI CAROTIS
[< 10 detik]
Tidak
bernapas
A
Buka JALAN
NAFAS
( HTCL ,JT )
Bernapas
B
BANTUAN NAPAS
(pelan mantap,
1,5–2 detik) tiap
5-6 detik cek tiap
5 siklus/2 menit
Chest Compresion
Pijat jantung luar
± 100 kali/menit
Tidak
ada
Lanjutkan Pijat jantung luar dan
Bantuan Nafas
30 : 2
(sama 1 atau 2 penolong) cek
nadi karotis setiap 5 siklus /
setiap 2 menit (tukar tugas)
Ada
Komponen
Rekomendasi
Dewasa Anak Bayi
Pengenalan
Nilai Kesadaran (untuk semua usia)
Tidak bernapas atau pernapasan
abnormal ( Gasping)
Tidak Bernapas atau Gasping
Tidak Teraba Nadi dalam 10 detik untuk semua usia (Khusus Petugas Terlatih)
Siklus RJP C - A - B
Kecepatan Kompresi Sekurang - kurangnya 100 kali / menit
Kedalaman Kompresi 2 inchi (5 cm)
1/3 Diameter AP
2 inchi (5 cm)
1/3 Diameter AP
1,5 inchi (4 cm) inchi (5 cm)
Pengmbalian Dinding Dada
Berikan kesempatan dinding dada mengembang kembali dengan sempurna diantara kompres dada.
Petugas bergantian poisi setiap 2 menit
Jeda dalam Kompresi Minimalkan jeda dalam kompresi dada, Usahakan jeda < 10 detik
Jalan Napas Tengadah Kepala - Angkat Dagu (Petugas Terlatih : Susp Trauma ; Jaw Thrust)
Rasio Kompresi - Ventilasi
(sampai Digunakan Alat Bantu
Napas Paten ; ETT)
30 : 2 satu atau 2 Penolong 30 : 2 (satu penolong) 15 : 2 ( 2 orang petugas terlatih)
Ventilasi : Bila Resusitator
tidak terlatih dan tidak Ahli
Hanya Kompresi Dada
Ventilasi oleh Petugas terlatih
& Jalan Napas paten
(Terpasang ETT)
1 Napas setiap 6 - 8 detik 8 - 10 Napas/menit) Tanpa Menselaraskan dengan Kompresi dada, (kira-kira 1
detik/1 kali pernapasan sampai terlihat diding dada terangkat)
Defibrilasi
Pergunakan AED segera jika tersedia. Minimalkan jeda kompresi dada sebelum dan setelah DC. Segera
mulai kembali Kompresi dada setiap kali setelah DC.
Rangkuman Komponen Kunci BLS
[Dewasa, Anak & Bayi]
81 / 19
CPR for Children
30 compression and 2 ventilation
Penggunaan AED
• Jika AED tersedia dan Anda telah
terlatih menggunakannya,
gunakan AED
• Hati-hati dalam penggunaan AED
 kejut listriknya dapat
menyebabkan fibrilasi pada
penolong
Kapan Anda Menghentikan CPR?
Jika tenaga yang lebih ahli telah tiba.
Jika secara fisik Anda tidak mampu
melanjutkannya.
Jika situasi menjadi tidak aman.
Jika nadi korban sudah ada.
Di temukan luka mematikan
Ada Tanda pasti mayat / mati biologis
Keberhasilan RJP tidak berarti penderita hidup – ini hanya berarti
bahwa RJP telah dilakukan dengan benar.
Sangat sedikit penderita yang akan selamat bila RJP tidak diikuti oleh
ACLS/AGDT. Tujuan RJP adalah mencegah kematian sel otak & organ
untuk beberapa menit sambil menunggu ACLS. Keadaan penderita
perlu dipantau selama RJP untuk menentukan apakah RJP itu efektif.
Tanda KeberhasilanRJP
Mintalah seseorang untuk meraba denyut nadi selama penekanan.
Dada harus naik turun pada saat ventilasi
Pupil akan mulai bereaksi secara normal
Warna kulit akan berkurang pucatnya
Penderita mencoba untuk bergerak / menelan
Denyut jantung akan kembali
Posisi Pemulihan/Recovery Position
Cara:
• Tempatkan tangan sebagai penopang
kepala
• Tekuk tungkai
• Miringkan korban
Kapan dilakukan?
• Penderita tidak sadar, tapi bernafas dan
tanpa ada trauma
Mengapa dilakukan?
• Mencegah lidah menyumbat saluran nafas
• Mencegah aspirasi muntah
• Memperlancar keluar cairan asing
Posisi Stabil (1)
 Lepaskan kacamata dan barang-barang berbahaya
 Berlututlah di sisi korban dan pastikan kedua kaki korban
dalam keadaan lurus
 Letakkan lengan korban yang terdekat dengan anda dalam
posisi terbuka, dengan siku tertekuk serta telapak tangan
menghadap ke atas
 Angkat lengan korban yang jauh dari anda melintang dada,
dan tahan punggung telapak tangan pada pipi korban sisi
terdekat dengan anda.
 Dengan tangan anda yang lain raih tungkai yang terjauh di
atas lutut dan tarik ke atas dengan telapak kaki tetap di
tanah.
Posisi Stabil (2)
 Pertahankan tangan korban menekan pipi, tarik tungkai terjauh
dan gulingkan korban ke arah anda sehingga korban berbaring
pada sisi tubuhnya
 Atur tungkai atas sehingga panggul dan lutut tertekuk pada
sudut yang sesuai
 Dongakkan leher untuk memastikan jalan napas tetap terbuka
Posisi Stabil (3)
 Atur posisi telapak
tangan di bawah pipi
bila perlu untuk
menjaga kepala tetap
terdongak
 Periksa pernapasan
secara teratur
Posisi Stabil (4)
GANGGUAN LOKAL
Gangguan Lokal
Setiap gangguan berupa cidera dan atau perlukaan pada jaringan
atau bagian tubuh tertentu yang bersifat lokal yang menimbulkan
gangguan terbatas pada jaringan/bagian tubuh tersebut akibat
trauma yang terjadi padanya.
Gangguan paling sering terjadi pada kasus kecelakaan kerja
Gangguan Lokal
Luka dengan perdarahan
• Tidak ditangani segera  fatal
Cidera muskuloskeletal
Luka bakar
Luka
Cedera yang melibatkan
jaringan kulit, otot, saraf atau
pembuluh darah akibat
rudapaksa (trauma).
Hilangnya kesinambungan antara bagian yang satu dengan yang lainnya
(kulit/jaringan)
Akibat Luka
Rasa sakit Perdarahan Shock
Kematian
jaringan
Infeksi Meninggal
Klasifikasi Luka
Kerusakan jaringan kulit disertai
jaringan bawah kulit.
Luka Terbuka
Tanpa disertai kerusakan jaringan
kulit, yang rusak hanya pada bagian
bawah kulit
Luka Tertutup
Perdarahan
Rusaknya dinding pembuluh darah (vena, arteri, kapiler) yang
menyebabkan keluarnya dari pembuluh darah yang disebabkan oleh
rudapaksa atau penyakit
Klasifikasi Perdarahan Luar
Perdarahan
Arteri
• Berasal dari pembuluh
nadi
• Keluarnya memancar
sesuai denyut nadi
• Berwarna merah
terang
Perdarahan
Vena
• Berasal dari pembuluh
darah balik
• Keluarnya mengalir
• Berwarna merah gelap
Perdarahan
Kapiler
• Berasal dari pembuluh
kapiler
• Keluarnya merembes
perlahan
• Berwarna merah
terang
Berdasarkan jenis pembuluh darah:
Konsep Penanganan Luka & Perdarahan
1) Tangani perdarahan
Tekan tempat
perdarahan dengan
kasa selama 5—15
menit
Lakukan pembalutan
jika diperlukan
Tekan bagian
pangkal dari
perdarahan
2) Tangani luka
Bersihkan luka
dengan
rivanol/air bersih
Keringkan
Oleskan
antispetik
Balut luka
Konsep Penanganan Luka & Perdarahan
Tinggikan anggota
badan yang luka 
lebih tinggi dari jantung
Tekan pada titik tekan
(jika darah masih belum
berhenti)
Tidurkan korban 
kepala lebih rendah dari
kaki (kecuali cedera
kepala, sesak napas)
Tenangkan korban
Pantau tanda vital
Rujuk ke
klinik/puskesmas/RS
3) Penanganan lanjutan
Perban (dressing)
Suatu material yang digunakan untuk menutup luka, membantu
menghentikan perdarahan dan mencegah kontaminasi / infeksi
Macam-macam dressing:
• Occlusive dressing: Suatu material yang kedap air (plastik atau kertas timah)
di gunakan menutup luka untuk mencegah masuknya udara atau hilangnya
kelembaban organ dalam
• Bulky dressing: Tumpukan dressing dengan tebal 2 - 3 cm, seperti handuk
atau sejenisnya
Pembalut (bandages)
• Material yang digunakan untuk menahan dressing agar tidak
bergeser
• Contoh bandages:
Contoh penggunaan triangular bandage
Square knot
Dahi atau telinga
Pembalutan
Siku atau lutut Lengan atau tungkai
bawah
Tangan Pinggul Bahu
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembalutan
 Jangan pasang pembalut sampai perdarahan terhenti, kecuali pembalut penekan untuk
menghentikan perdarahan.
 Jangan terlalu kencang atau longgar
 Jangan biarkan ujung sisa terurai
 Daerah yang dibalut lebih lebar untuk mencegah kerusakan jaringan
 Jangan menutup ujung-ujung jari
 Untuk anggota gerak, pembalutan dilakukan dari distal ke proksimal
 Pembalutan dilakukan dalam posisi yang diinginkan
Torniquet
• Pada kasus ekstremitas putus atau
perdarahan hebat
• Membutuhkan pengawasan ekstra
– Penekanan terlalu lama  kematian jaringan
– Perlu dilonggarkan dan dikencangkan kembali
secara berkala
Jenis-jenis Luka & Penanganannya
Luka Lecet (Abrasi)
• Lapisan kulit atas
terkelupas
• Penanganan:
• Hentikan perdarahan
• Bersihkan luka
• Beri obat antiseptik
• Tutup dan balut luka
Luka Iris (Cut)
• Akibat benda tajam, darah
keluar cukup banyak
• Penanganan:
• Hentikan perdarahan
• Bersihkan luka
• Beri obat antiseptik
• Tutup dan balut luka
Jenis-jenis Luka & Penanganannya
Luka Parut (Laserasi)
• Robekan kulit yang kasar
• Darah lebih sedikit, tapi
jaringan yang rusak lebih
parah
• Penanganan:
• Hentikan perdarahan
• Bersihkan luka
• Beri obat antiseptik
• Tutup dan balut luka
Jenis-jenis Luka & Penanganannya
Memar (Kontusio)
• Benturan  robeknya kapiler
darah di bawah kulit
• Darah masuk ke jaringan kulit
• Penanganan:
• Bersihkan luka & kulit
sekitar luka.
• Kompres dengan es
• Pasang balut tekan
Jenis-jenis Luka & Penanganannya
Luka Tusuk (Puncture)
• Tertusuk benda tajam
• Risiko infeksi tinggi
• Penanganan:
• Jangan cabut benda yang
menancap
• Stabilkan benda yang menancap
 balutan cincin/donat
• Kendalikan perdarahan
• Bersihkan luka
• Tutup dan balut luka
Jenis-jenis Luka & Penanganannya
Perdarahan Dalam
Perdarahan organ dalam tubuh (hati,
ginjal, usus, dll)
Perdarahan terkumpul di dalam rongga
tubuh (perut, dada, panggul, kepala,
dll)
Disebabkan oleh benturan, pecahnya
pembuluh darah, atau akibat patah
tulang
Tidak terlihat dari luar, kehilangan
darah cepat, kematian dalam beberapa
menit
Perdarahan Dalam
– Gejala:
 Tergantung dari lokasi trauma
 Perubahan warna kulit,
pembengkakan, nyeri
 Meningkatnya ritme nafas dan nadi
 Muntah, Buang air besar atau kecil
berdarah
 Perubahan kesadaran, gelisah, cemas,
delirium
 Nyeri, kembung, dan perut yang kaku
 Tanda-tanda shock: lemah, pucat,
keringat dingin, pingsan
Perdarahan Dalam
– Penanganan Umum:
Persiapkan tindakan CAB
Panggil bantuan medis segera
Berikan oksigen jika ada
Kontrol perdarahan luar
Selimuti korban agar tetap hangat
Lakukan penanganan shock tourniquet  upaya terakhir
Patah Tulang
Terputusnya
jaringan tulang,
seluruhnya atau
sebagian
Penyebab
• Benturan, terpuntir, dsb.
Gejala & tanda
• Berubah bentuk (terlihat memendek,
terpuntir, atau bengkok)
• Nyeri & kaku
• Memar
• Krepetasi
• Pembengkakan
• Ujung tulang terlihat
• Gangguan gerakan
Patah Tulang
Klasifikasi Patah Tulang
Fraktur
sederhana
• Patahan masih
pada
tempatnya
semula
Fraktur
komplikata
• Tulang patah
jadi beberapa
fragmen
Fraktur
tertutup
• Kulit di sekitar
patahan masih
utuh, ditandai
memar dan
bengkak
Fraktur
terbuka
• Ujung tulang
patah
menembus
kulit, terdapat
luka
Penanganan Patah Tulang
Penilaian dini
Pemeriksaan
fisik
Stabilkan bagian
yang patah
Atasi perdarahan
dan rawat luka
(jika ada)
Lakukan
pembidaian
Baringkan
korban
Penanganan Patah Tulang
Patah Tulang Ekstremitas Atas (Lengan)
Berikan
penyangga/bantalan
Pada patah tulang
terbuka  rawat luka,
tekan di sekitar luka,
bukan pada tulang
Bisa menggunakan
sling
Patah Tulang Ekstremitas Bawah (Tungkai)
Stabilkan kaki yang
patah dengan
mengikatnya ke
kaki yang sehat
Jangan
tinggikan/elevasi
kaki yang cedera
Pembidaian
Definisi:
• Penggunaan alat untuk stabilisasi nyeri,
bengkak atau perubahan bentuk bagian
tubuh
Alasan pembidaian:
• Mencegah gerakan tulang patah atau
dislokasi sendi
• Mengurangi nyeri atau penderitaan
• Minimalkan kerusakan jaringan lunak
(syaraf, arteri, vena dan otot)
• Mencegah patah tertutup menjadi
terbuka
• Minimalkan kehilangan darah atau syok
Macam-macam Bidai
Aturan Umum Pembidaian
1 2 3
4 5 6
Stabilisasi Potong pakaian Kendalikan perdarahan
Lakukan traksi
(bila perlu)
Beri pad/alas Pasang bidai
Bidai minimal harus meliputi/menutupi
dua persendian terdekat dengan area
yang cidera
Contoh Pembidaian
Pembidaian ekstrimitas atas
• Bahu & clavicle
• Tanda & gejala: Bahu tampak ”turun”, berubah bentuk (tidak
simetris), nyeri
• Lengan atas
• Siku
• Bidai siku pada posisi ditemukan, jangan coba meluruskan
bila posisi tertekuk
• Lengan bawah
• Jari
Pembidaian ekstremitas bawah
• Cedera pelvic/panggul
• Tanda & gejala
• Nyeri (panggul ditekan)
• Tidak dapat mengangkat tungkai saat berbaring terlentang
• Cedera pangkal paha
• Nyeri, bengkak, kaku
• Tidak dapat menggerakan tungkai
• Mungkin tungkai terputar (keluar atau kedalam)
• Cedera tulang paha
• Nyeri, berubah bentuk, kaku
• Bagian tubuh jadi pendek
• Cedera lutut
– Nyeri, bengkak, berubah
bentuk
• Cedera tibia atau fibula
– Nyeri, bengkak, berubah bentuk
• Cedera Kaki dan Pergelangan Kaki
– Nyeri, bengkak, berubah bentuk
Membidai Cedera Pergelangan Kaki
1 2 3 4
5 6 7
(Ankle hitch)
Cara membidai dengan 1 bidai pada cedera tungkai bawah
1
2
3
4 5
Ukur mulai dari tengah
paha s/d 10 cm dibawah
pergelangan
Satu rescuer melakukan
dan menjaga stabilisasi
manual. Satu memegang
ankle & memasukan bidai
ke bawah kaki
Lakukan ankle hitch
Ikat dengan pembalut,
mulai dari distal s/d paha
Periksa tanda vital
Luka Bakar
• Luka yang disebabkan oleh panas, baik
secara fisik, elektrikal, maupun kimiawi
• Bentuk luka bakar:
Terbakar Melepuh
Burn (terbakar)
Burn
•Disebabkan oleh ‘dry heat’
•Contoh: panas dari api,
permukaan benda yang
panas, radiasi matahari
Burn (terbakar)
Chemical burn Friction burn Radiation burn
Electrical burn
Scald (melepuh)
Scald
•Disebabkan oleh ‘wet
heat’
•Contoh: uap panas, air
panas, minuman panas
Struktur Kulit
3 lapisan kulit:
• Epidermis
• Dermis
• Endodermis
Panduan Umum Penanganan Luka Bakar
Stop proses pembakaran
• Siram dengan air
• Gunakan fire blanket
• Jauhkan korban dari area terbakar
• Stop, drop, roll
Jangan lepaskan pakaian
yang menempel ke kulit
Dinginkan luka  siram air
dingin mengalir minimal 10
menit
Balut bagian yang terbakar
jika memungkinkan
Stop, drop, and roll
Salah satu cara untuk
memadamkan api yang
membakar seseorang.
Stop  berhenti
Drop  jatuhkan badan ke tanah
Roll berguling hingga api padam
Pendinginan
Pertolongan pertama pada semua kasus luka
bakar
Lakukan segera
Lakukan selama minimal 10 menit. Kurang dari
10 menit  melepuh/blister
Gunakan air bersih dingin yang mengalir
Membantu meredakan nyeri, mengurangi
kemungkinan pembengkakan dan bekas luka
Pembalutan Luka Bakar
Lakukan jiika memungkinkan  luka
bakar tidak menempel ke pembalut
Gunakan plastik pembungkus atau
pembalut yang tidak mudah
menempel pada luka (misal: mitela
basah)
Pembalutan Luka Bakar
Menggunakan mitela lembab/basah
Perlu diperhatikan!
Jangan gunakan es batu
Jangan gunakan mentega,
minyak, pasta gigi, dst.
Jangan pecahkan lepuhan
Klasifikasi Luka Bakar
Luka
bakar
derajat 1
Luka
bakar
derajat 2
Luka
bakar
derajat 3
Klasifikasi Luka Bakar
Luka Bakar Derajat 1
Menyebabkan kemerahan dan
bengkak pada lapisan kulit terluar
Tidak terdapat lepuhan/blister
Lapisan paling atas kulit rusak
Luka Bakar Derajat 1
Penanganan:
• Cool: Disiram dengan air dingin
minimal 10 menit
• Protect: tutupi dengan perban
steril yang tidak menempel
• Jangan diberi minyak,
mentega, pasta gigi, dsb. 
dapat menyebabkan infeksi
Luka Bakar Derajat 2
Lapisan atas dan dermis kulit
rusak
Kemerahan terang, bengkak,
terdapat blister/lepuhan
Luka bakar sangat sakit bila
disentuh
Luka Bakar Derajat 2
Penanganan:
• Cool: Disiram dengan air dingin
minimal 10 menit
• Protect: tutupi dengan perban
steril yang tidak menempel atau
mitela basah
• Jangan diberi minyak, mentega,
pasta gigi, dsb.  dapat
menyebabkan infeksi
Luka Bakar Derajat 3
Lapisan epidermis, dermis, hingga
subkutan rusak
Berwarna kehitaman, kecokelatan,
hingga memutih; hangus; tidak terasa
sakit lagi karena ujung saraf rusak
terbakar; penebalan (leathery)
Luka Bakar Derajat 3
Penanganan:
• Panggil bantuan (ambulans)
• Protect: tutupi dengan perban steril yang tidak
menempel
• Jangan siram atau dioles mentega, pasta gigi,
dst.
• Tinggikan bagian yang terbakar
• Pantau tanda vital
• Siapkan perawatan untuk kemungkinan shock
• Rujuk ke RS sesegera mungkin
Obat Luka Bakar
Bioplacenton  bukan termasuk
dalam tindakan P3K luka bakar
Hati-hati penggunaan berlebihan 
obat keras (mengandung antibiotik
kelas 5)  resep dokter
LIFTING AND TRANSPORTING
Tujuan
Mengerti dasar cara mengangkat yang aman
(Safety Lifting)
Mampu mengangkat & memindahkan korban
dengan aman.
Prinsip Dasar Lifting
 Tekuk lutut, jaga kelurusan tulang
belakang
 Dekatkan benda yang akan diangkat ke
badan
 Pandangan lurus kedepan, kencangkan
otot perut & angkat dengan otot paha.
 Jangan mengangkat dengan cara
menghentak
 Beban maksimal 20 kg
 Cari bantuan bila perlu
Cara Mengangkat yang Salah
Beberapa Cara Mengangkat & Memindah
Korban
One Man/Rescuer
Clothes drag
Blanket drag
Shoulder drag
Leg drag
Fireman’s Carry & Drag
Two Rescuers
Two-hand
Three-hand
Four-hand
Two Rescuers
 Penolong pada arah kepala
sebagai komando
 Dekati korban dengan salah
satu kaki berlutut dan yang
lain pada arah kepala diangkat
(kuda-kuda)
 Masukkan tangan dibawah
korban hingga ke seberang
Mengangkat dengan 3 Orang Penolong
 Angkat dan taruh pada kuda-
kuda
 Peluk/dekap korban ke
badan.
 Pandangan lurus, tegangkan
perut. Dengan tumpuan pada
otot paha, angkat korban
 Pindahkan korban dengan
berjalan kaki didepan.
Mengangkat dengan 3 Orang Penolong
Teknik Log Roll dan memindahkan korban ke tandu:
1. Komando di posisi
kepala bertugas mem-
pertahankan jalan
nafas dan memper-
tahankan posisi kepala
tetap sejajar dengan
tubuh serta memper-
hatikan CAB.
2. Tangan penolong
berada pada titik-titik
tertentu.
3. Komando
diberikan untuk
setiap tindakan
sambil tetap
menjaga posisi
kepala sejajar dan
ABC.
4. Penolong kedua
memeriksa
bagian punggung
korban, dan
memeriksa
cedera lain.
Teknik Log Roll dan memindahkan korban ke tandu:
5. Tandu dirapatkan
kepunggung
korban dan
secara
bersamaan di
turunkan.
Teknik Log Roll dan memindahkan korban ke tandu:
6. Korban difiksasi
dan siap
dievakuasi.
Teknik Log Roll dan memindahkan korban ke tandu:
Alat untuk Mengangkat
©G. Rafifa
Alat untuk Mengangkat
Basic First Aid Public [Autosaveda].pptx

More Related Content

Similar to Basic First Aid Public [Autosaveda].pptx

fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptxfdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
rhamset
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
leena leena
 
Pertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmiPertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmi
AntoMinerg
 
2 penilaian asas pesakit
2 penilaian asas pesakit2 penilaian asas pesakit
2 penilaian asas pesakit
abgju Zudin
 
Keperawatan Gawat Darurat 2021.pptx
Keperawatan Gawat Darurat 2021.pptxKeperawatan Gawat Darurat 2021.pptx
Keperawatan Gawat Darurat 2021.pptx
ghericeserumena
 

Similar to Basic First Aid Public [Autosaveda].pptx (20)

1. BLS Brigjen TNI dr. Hasyim.pptx
1. BLS Brigjen TNI dr. Hasyim.pptx1. BLS Brigjen TNI dr. Hasyim.pptx
1. BLS Brigjen TNI dr. Hasyim.pptx
 
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptxfdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
 
SOSIALISASI FIRST AID.pptx
SOSIALISASI FIRST AID.pptxSOSIALISASI FIRST AID.pptx
SOSIALISASI FIRST AID.pptx
 
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerjapertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
 
P3K.ppt
P3K.pptP3K.ppt
P3K.ppt
 
First Aid Training
First Aid TrainingFirst Aid Training
First Aid Training
 
Prosedur Resusitasi jantung-paru
Prosedur Resusitasi jantung-paruProsedur Resusitasi jantung-paru
Prosedur Resusitasi jantung-paru
 
Resusitasi jantung-paru-psik1
Resusitasi jantung-paru-psik1Resusitasi jantung-paru-psik1
Resusitasi jantung-paru-psik1
 
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptxMateri Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
 
Pertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmiPertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmi
 
2 penilaian asas pesakit
2 penilaian asas pesakit2 penilaian asas pesakit
2 penilaian asas pesakit
 
bab-1-pc-pertolongan-cemas.ppt
bab-1-pc-pertolongan-cemas.pptbab-1-pc-pertolongan-cemas.ppt
bab-1-pc-pertolongan-cemas.ppt
 
Keperawatan Gawat Darurat 2021.pptx
Keperawatan Gawat Darurat 2021.pptxKeperawatan Gawat Darurat 2021.pptx
Keperawatan Gawat Darurat 2021.pptx
 
Antenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
Antenatal Intranatal Postnatal PreoperatifAntenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
Antenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
 
9.keracunan seliuh cpr
9.keracunan seliuh cpr9.keracunan seliuh cpr
9.keracunan seliuh cpr
 
3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx
 
Bantuan hidup dasar untuk umum
Bantuan hidup dasar untuk umumBantuan hidup dasar untuk umum
Bantuan hidup dasar untuk umum
 
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
 
Resusitasi Pada Bayi dan Orang Dewas
Resusitasi Pada Bayi dan Orang DewasResusitasi Pada Bayi dan Orang Dewas
Resusitasi Pada Bayi dan Orang Dewas
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
InnesKana26
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
meirahayu651
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
ritch4
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
buktifisikskp23
 

Recently uploaded (20)

Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
 
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptxMateri RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogorapotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 

Basic First Aid Public [Autosaveda].pptx

  • 2. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum • Peserta diharapkan dapat melakukan tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja Tujuan Pembelajaran Khusus • Dasar-dasar Pertolongan Pertama di tempat kerja • Sistem respirasi dan peredaran darah • Survey primer • CPR/RJP • Penanganan kasus tersedak • Penanganan luka dan perdarahan • Penanganan kasus patah tulang • Penanganan luka bakar • Dasar-dasar pengangkutan dan pemindahan korban
  • 3. Memberikan para peserta pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan pertolongan pertama dengan benar seseorang yang mendapat kecelakaan atau tiba-tiba sakit di lokasi kerja dan sekitarnya hingga bantuan datang. Pelatihan Pertolongan Pertama Dasar (Basic First Aid Training )
  • 4. Outline Materi Training Dasar-dasar P3K di tempat kerja Sistem respirasi dan peredaran darah Survey primer CPR/RJP Penanganan kasus tersedak Penanganan luka dan perdarahan Penanganan kasus patah tulang Penanganan luka bakar Dasar-dasar pengangkutan dan pemindahan korban
  • 5. Dasar Peraturan Perundangan Undang-undang No. 1 tahun 1970, Tentang Keselamatan Kerja Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja. Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi RI No. Per15/Men/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja
  • 7. Apa Itu P3K? Pertolongan pertama adalah perawatan medis dasar yang diberikan dengan segera kepada korban yang luka atau sakit tiba-tiba sampai perawatan lanjutan diberikan.
  • 8. Tujuan P3K Menyelamatkan jiwa penderita. Melindungi korban yang tidak sadar. Mencegah cedera atau sakit lebih parah, timbulnya cedera baru, atau timbulnya kecacatan. Menunjang upaya pemulihan.
  • 9. Kewajiban Petugas P3K  Menjaga keselamatan diri, penderita, orang di sekitarnya  Mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam jiwa  Meminta bantuan  Memberi pertolongan secara cepat dan tepat  Menjaga kerahasiaan medis penderita  Komunikasi dengan petugas lainnya  Mempersiapkan transportasi korban
  • 11. Peralatan & Fasilitas P3K Lainnya Ruang P3K Tandu/stretcher Bidai/spalk Selimut Cervical collar
  • 12. Menjaga Keselamatan Diri (Universal Precaution) Mencuci Tangan Membersihkan Alat Menggunakan APD
  • 13. SISTEM ORGAN TUBUH TUBUH MANUSIA
  • 14.
  • 15.  Pernafasan  Sirkulasi/peredaran darah  Susunan saraf  Rangka tulang dan otot (muskuloskeletal)  Kulit Sistem Organ Sistem ekskresi, reproduksi, indra, pencernaan
  • 16.  Rongga tengkorak  Otak, cairan serebrospinal  Rongga tulang belakang  Cairan spinal, bumbung saraf spinal  Rongga dada  Paru-paru, jantung  Rongga perut  Lambung, usus, pankreas, hati, limpa  Rongga panggul  Alat reproduksi, kandung kemih Rongga Tubuh
  • 17. Sistem Pernafasan Hidung  Tenggorokan  Bronkus  Paru-paru Paru-paru • Kiri dan kanan • Kapasitas paru orang dewasa 5-6 liter Frekuensi pernapasan normal: • Dewasa  12-20 kali per menit • Anak-anak  15-30 kali per menit • Bayi  25-50 kali per menit
  • 18. Sistem Pernafasan (1) • Alveolus  tempat pertukaran oksigen dengan karbon dioksida • Proses bernafas: • Inspirasi  menarik nafas • Ekspirasi  menghembuskan nafas
  • 19. Pernafasan (respirasi) manusia bertujuan untuk memperoleh oksigen dari udara dan mengeluarkan gas sisa pembakaran berupa karbondioksida dari dalam tubuh. Fungsi Bernafas Oksigen dari udara yang akan digunakan untuk membakar atau mengoksidasi makanan untuk memperoleh energi untuk beraktivitas.
  • 20. Sistem Sirkulasi Susunan : 1.Jantung Organ berupa otot & berbentuk kerucut, berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh Denyut jantung normal: Dewasa  60-100 kali per menit Anak-anak  80-150 kali per menit Bayi  120-150 kali per menit
  • 21. Sistem Sirkulasi Komposisi Darah : 1. Air : 9 % 2. Protein : 3 % 3. Mineral : 0,9 % 4. Bahan organik : 0,1 % 2. Pembuluh Darah a. Pembuluh Darah Nadi (Arteri)  dinding tebal, tekanan kuat, membawa darah kaya oksigen dari jantung b. Pembuluh Darah Balik (Vena)  dinding lebih tipis, tekanan lebih lemah, membawa darah minim oksigen menuju jantung c. Pembuluh Darah Rambut (Kapiler)  pembuluh darah sangat halus pada jaringan tubuh
  • 22. Fungsi Sistem Sirkulasi • Transport: makanan, gas, hormon, mineral, enzim, sisa metabolisme. • Mempertahankan suhu tubuh dengan cara vasokontriksi dan vasodilatasi • Perlindungan melalui sistem imun dan pembekuan darah • Buffering, protein darah merupakan sistem buffer yang mempertahankan pH darah
  • 23. Peredaran Darah Peredaran Darah Kecil/Pulmonal Jantung (darah kaya CO2)  Paru-paru (pertukaran gas)  Jantung (darah kaya O2) Peredaran Darah Besar/Sistemik Jantung (darah kaya O2)  seluruh tubuh (pertukaran gas)  Jantung (darah kaya CO2)
  • 24. Sistem rangka manusia  206 tulang Fungsi rangka: • Menahan tubuh • Melindungi organ tubuh • Tempat melekatnya otot • Tempat pembuatan sel darah merah • Memberi bentuk tubuh Sistem Rangka
  • 25. Sistem Rangka Tulang panjang: • Tulang lengan atas • Tulang lengan bawah • Tulang paha
  • 26. Kulit Melindungi permukaan tubuh Reseptor rangsangan Pengaturan suhu tubuh Pembuatan vitamin D Ekskresi Estetika
  • 27. Nadi Bayi 90 – 150 X/menit Anak 80 – 120 X/menit Dewasa 60 - 100 X/menit Nafas Bayi 30 – 50 X/menit Anak 15 - 30 X/menit Dewasa 16 - 20 X/menit Suhu Tubuh : 36,6 - 37 C Tekanan Darah : Sistolik : 100 – 140 mmHg Diastolik : 60 - 90 mmHg Kulit : Capillary Refill Time < 2”, hangat Tanda Vital
  • 30. 3 Langkah Utama Pada Kedaruratan Medis Pastikan Keselamatan Hubungi Bantuan Kedaruratan Keputusan Tentukan Diagnosa Sederhana 1 2 3
  • 31. Tindakan Kegawatdaruratan Keberhasilan tindakan kegawatdaruratan pertolongan pertama pada kecelakaan pada fase pra rumah sakit sangat ditentukan pula oleh beberapa faktor yaitu : 1. Kecepatan ditemukannya korban/ penderita 2. Kecepatan meminta bantuan 3. Kecepatan memberi bantuan
  • 32. 1. Kecepatan ditemukannya penderita Lebih cepat penderita di temukan maka akan semakin besar pula harapan penderita untuk hidup. Kesempatan untuk mendapatkan pertolongan yang cepat akan semakin besar, cidera yang dialami bisa segera ditangani.
  • 33. 2. Kecepatan meminta bantuan Akses yang mudah dan pengetahuan penolong kemana harus menghubungi fasilitas kesehatan, juga sangat berperan dalam penanggulangan kegawat daruratan. Anda sebaiknya hafal dengan nomor-nomor telepon penting dimanapun anda berada, sehingga bila terjadi sesuatu keadaan gawat darurat anda dapat dengan cepat meminta bantuan.
  • 34. • Ketahui nomor-nomor telepon darurat di perusahaan dan di sekitar tempat tinggal/ kota anda • Berikan informasi yang jelas tentang diri andan dan keadaan penderita agar tindakan yang akan didatangkan sesuai dengan keadaan penderita  Nomor telepon yang dapat dihubungi,  Nama anda,  Jenis kejadian, jumlah dan keadaan korban,  Lokasi kejadian dan  Bantuan yang diperlukan
  • 35. 3. Kecepatan memberi bantuan Otak tidak dapat bertahan lama tanpa oksigen atau nutrisi yang adekuat. Bila otak tidak menerima suplai oksigen lebih dari 4–6 menit maka kerusakan otak yang sulit diperbaiki akan terjadi. Oleh karena itu anda harus mengetahui tentang basic life support.
  • 36. Survey Primer DRCAB (AHA, 2010) • Danger (bahaya) D • Response (sadar atau tidak sadar) R • Circulation (peredaran darah) C • Airway (jalan nafas) A • Breathing (pernafasan) B
  • 37. 1. Danger – Penilaian Keadaan Bagaimana kondisi saat itu? Kemungkinan apa saja yang akan terjadi? Bagaimana mengatasinya?
  • 38. PENTING! Selalu utamakan keselamatan diri sebelum melakukan tindakan pertolongan
  • 39. Berhenti dan Analisa Keelamatan Sebelum Bertindak Semua yang dapat mencederai Pasien pasti dapat mencederai anda Selalu Ada Kemungkinan bahaya susulan Pastikan Keselamatan Hubungi Bantuan Kedaruratan Prinsip Utama Keselamatan 1
  • 40. Api Pastikan Keselamatan Hubungi Bantuan Kedaruratan Perhatikan Potensi Bahya Susulan Kendaraan Tidak Stabil Bangunan tidak stabil Gas Listrik Bio Hazard ( Penularan Penyakit )
  • 41. Memanggil Bantuan Mengirim teman untuk meminta bantuan. Telepon. Mengaktifkan alarm. Radio. Berteriak. Melambaikan tangan atau benda.
  • 42. 112 – Semua Kedaruratan 119 – Berlaku Nasional NCC Pastikan Keselamatan Hubungi Bantuan Kedaruratan Menghubungi Bantuan Kedaruratan National Command Centre KEMENKES RI. 110 – Polisi 113 – Pemadam Kebakaran 115 – BASARNAS 118 - Ambulan
  • 43. Kesan Umum Kesan umum trauma • Terlihat jelas bekas ruda paksa • Cth: luka, memar, patah tulang Kesan umum medis • Tanpa ada ruda paksa • Cth: pingsan, sesak nafas
  • 44. Apakah Pasien Sadar ? • Panggil Pasien dengan suara keras dan tepuk beberapa kali • Jika Pasien sadar tanyakan tentang riwayat kejadian & keluhan yang dia rasakan • Jangan terlalu lama memeriksa kesadran, jika pasien tidak merespon pada panggilan segera periksa pernafasan Tenentukan Diagnosa Sederhana
  • 45. 2. Response – Cek Kesadaran Awas Korban terlihat sadar/tidak A Suara Panggil korban  menyahut atau tidak S Nyeri Respon terhadap rasa sakit Cubit atau tekan di ulu hati N Tidak ada respon T
  • 46. • Jika Pasien bernafas lanjutkan pemeriksaan Tentukan Diagnosa Sederhana Apakah Pasien Bernafas ? • Lihat naik turun dada dan perut • Periksa minimal 5 detik namun tidak lebih 10 detik • Jika tidak bernafas atau gasping lakukan tindakan CPR aplikasikan AED
  • 47. Tenentukan Diagnosa Sederhana Adakah Cidera ? Perhatikan dari kepala sampa kaki apakah terlihat : • Luka & Pendarahan • Memar • Kelainan Bentuk • Tanda Khusus
  • 48. 3. Circulation – Cek Tanda Vital Cek denyut nadi • Nadi karotis  leher, paling mudah terasa • Nadi brachialis lengan atas bagian dalam • Nadi ulnaris  di pergelangan tangan bagian dalam sejajar ulna • Cek denyut selama 10 detik  kalikan 6 untuk denyut per menit • Denyut nadi ada/tidak? Normal/tidak?
  • 49. 4. Airway – Penguasan Jalan Napas Head Tilt Chin Lift Jaw Thrust
  • 50. Finger Sweep • Jika ada obstruksi dalam mulut yang bisa dikeluarkan • Sapu dan keluarkan objek dengan kelingking • Hati-hati objek terdorong makin jauh • Disebut juga dengan blind sweeping
  • 51. 5. Breathing - Pernafasan Look • Lihat pergerakan naik-turun dada Listen • Dengar aliran udara pernafasan Feel • Rasakan hembusan nafas Lakukan dalam maksimal 10 detik – ingat golden time!
  • 52.  Menanyakan pasien atau orang sekitar jika ada  Memeriksa tanda-tanda vital pada diri korban.  Pemeriksaan seluruh tubuh korban dari kepala hingga ujung kaki. Survey Sekunder
  • 54. Gangguan Pernafasan Hipoksia • Tubuh kekurangan oksigen • Gejala: pernapafasan cepat atau tersengal-sengal, sianosis, gelisah • Dapat berakibat fatal
  • 55. Gangguan Pernapasan Tersedak • Penyebab: • Tertelan benda asing • Tersumbat oleh lidah saat pingsan • Pembengkakan tenggorokan • Cedera rahang • Asma • Tekanan dari luar pada leher Tanda-tanda tersedak: • Wajah hipoksia • Korban memegang leher dengan kedua tangan • Nafas berbunyi • Batuk kering terus-menerus • Sulit berbicara dan bernafas
  • 56. Penanganan Tersedak Sapuan jari Menepuk/memukul punggung • Bungkukkan badan korban, beri pukulan kuat 4 kali, ulangi bila perlu Penekanan perut  Manuver Heimlich • Berdiri/duduk  penolong di belakang korban, lingkarkan lengan, kepalkan tangan di antara busur iga, tekan arah ke atas 45° • Berbaring  telentangkan, berlutut dekat pinggul, tempatkan tumit tangan di antara busur iga, tekan arah ke atas tekan arah ke atas 45°
  • 57. Manuver Heimlich Hentakan Perut ( pada penderita dewasa & anak, tidak ada respon )
  • 58. Manuver Heimlich pada Diri Sendiri
  • 59. Gangguan Pernafasan Asma • Pembengkakan otot saluran udara  jalan nafas menyempit • Dapat dipicu alergi, obat, asap rokok, dll. Penanganan • Tenangkan korban • Berikan ruang dengan udara yang segar • Posisikan dalam keadaan duduk, jangan baringkan • Panggil bantuan
  • 60. Shock Organ vital tubuh kekurangan oksigen • Jantung, otak Penanganan • Bawa ke tempat teduh • Telentangkan, tungkai tinggikan • Longgarkan pakaian • Selimuti korban • Pastikan perbafasan baik • Periksa tanda vital berkala Penyebab: • Kehilangan darah • Kehilangan cairan tubuh • Kekurangan gula darah
  • 63. Gangguan Kesadaran Pingsan • Kehilangan kesadaran sebentar karena kurangnya aliran darah ke otak Penyebab • Reaksi emosional, kelelahan, nyeri, terlalu lama berdiri Penanganan • Baringkan korban, tinggikan tungkai • Longgarkan pakaian • Jaga suhu tubuh korban • Pantau terus tanda vital • Bila perlu, hubungi tim medis
  • 64. RESUSITASI JANTUNG PARU(CARDIO PULMONARY RESUSCITATION)
  • 65. Chain of Survival AHA 2010 Penderita henti nafas dan jantung mempunyai harapan hidup lebih baik jika semua langkah dalam “ Rantai Penyelamatan / Rantai Survival “ dilakukan bersamaan. Urutan baru Rantai Kehidupan American Heart Association dan Emergency Cardiovascular Care, sebagai berikut : 1. Segera kenali tanda dari henti jantung dan aktifkan system respon emergency 2. Segera lakukan RJP, perhatikan efektifitas kompresi dada 3. Defibrilasi segera jika ada indikasi 4. Penanganan terpadu oleh petugas terlatih 5. Perawatan post henti jantung terintegrasi
  • 66.
  • 67. Jangan melakukan RJP sebelum melakukan penilaian penderita. Sebelum melakukan RJP anda harus menentukan bahwa tidak ada respon, tidak ada nafas, dan denyut nadi tidak teraba. Persiapan untuk RJP : 1. Gunakan APD 2. Tentukan Kesadaran Penderita ( ASNT ) 3. Cek Tanda Vital ( Vital Sign) 4. Lepaskan Baju Korban ( Expose ) Sebelum Melakukan RJP
  • 68. Periksa Nadi • Pengecekan sirkulasi pada orang dewasa dilakukan pd nadi karotis • Lakukan dengan cepat 5 – 10 detik • Jika tidak teraba segera lakukan pijatan jantung ± 100x/menit • RJP pada dewasa dilakukan dgn rasio 30 : 2 oleh 1 atau 2 penolong • Pada anak dilakukan di nadi karotis atau femoralis/lipat paha. RJP 15 : 2. 2 penolong (HCP), 1 penolong 30 : 2. • Pada bayi dilakukan pada nadi brachialis/lengan atas. RJP 3 : 1 oleh 1 atau 2 penolong
  • 69. Position of the heart How C.P.R works CIRCULATION-PENEKANAN DADA C
  • 70.
  • 71.
  • 72.
  • 73.
  • 74. 74 CIRCULATION-PENEKANAN DADA C Dewasa (>8 thn) Anak-anak (1- 8 thn) Bayi (< 1 thn) Chest compression hanya menghasilkan aliran darah sampai 30 % dari normal cardiac output 30 compressions in 1 cycle
  • 75.  Head tilt chin lift (HTCL) metode ini untuk membuka jalan nafas pada pasien yang tidak dicurigai cedera kepala atau leher. Angkat dagu keatas menyokong rahang dan pada saat yang sama dongakkan kepala sejauh mungkin.  Jaw thrust (JT) merupakan cara yang aman untuk membuka jalan nafas terutama pada pasien yang dicurigai ada patah tulang leher. AIRWAY- BEBASKAN JALAN NAFAS A
  • 76.
  • 77. BREATHING – BANTUAN NAFAS B 2 kali hembusan pelan mantap dengan durasi 1- 2 detik, sampai dada korban menggembung/naik.
  • 78. Tanpa Alat Bantu Langsung Face shield Masker resusitasi Menggunakan Alat Bantu Resuscitator (Ambu bag) Teknik Pemberian Bantuan Pernafasan
  • 79. Algoritma RJP AHA 2010 Korban (Tentukan kesadaran/respon) Sadar / bergerak • Pertahankan jalan napas • Pemeriksaan fisik • Posisi pemulihan • Penilaian berkelanjutan Tidak sadar/tidak bergerak Minta bantuan C Cek NADI CAROTIS [< 10 detik] Tidak bernapas A Buka JALAN NAFAS ( HTCL ,JT ) Bernapas B BANTUAN NAPAS (pelan mantap, 1,5–2 detik) tiap 5-6 detik cek tiap 5 siklus/2 menit Chest Compresion Pijat jantung luar ± 100 kali/menit Tidak ada Lanjutkan Pijat jantung luar dan Bantuan Nafas 30 : 2 (sama 1 atau 2 penolong) cek nadi karotis setiap 5 siklus / setiap 2 menit (tukar tugas) Ada
  • 80. Komponen Rekomendasi Dewasa Anak Bayi Pengenalan Nilai Kesadaran (untuk semua usia) Tidak bernapas atau pernapasan abnormal ( Gasping) Tidak Bernapas atau Gasping Tidak Teraba Nadi dalam 10 detik untuk semua usia (Khusus Petugas Terlatih) Siklus RJP C - A - B Kecepatan Kompresi Sekurang - kurangnya 100 kali / menit Kedalaman Kompresi 2 inchi (5 cm) 1/3 Diameter AP 2 inchi (5 cm) 1/3 Diameter AP 1,5 inchi (4 cm) inchi (5 cm) Pengmbalian Dinding Dada Berikan kesempatan dinding dada mengembang kembali dengan sempurna diantara kompres dada. Petugas bergantian poisi setiap 2 menit Jeda dalam Kompresi Minimalkan jeda dalam kompresi dada, Usahakan jeda < 10 detik Jalan Napas Tengadah Kepala - Angkat Dagu (Petugas Terlatih : Susp Trauma ; Jaw Thrust) Rasio Kompresi - Ventilasi (sampai Digunakan Alat Bantu Napas Paten ; ETT) 30 : 2 satu atau 2 Penolong 30 : 2 (satu penolong) 15 : 2 ( 2 orang petugas terlatih) Ventilasi : Bila Resusitator tidak terlatih dan tidak Ahli Hanya Kompresi Dada Ventilasi oleh Petugas terlatih & Jalan Napas paten (Terpasang ETT) 1 Napas setiap 6 - 8 detik 8 - 10 Napas/menit) Tanpa Menselaraskan dengan Kompresi dada, (kira-kira 1 detik/1 kali pernapasan sampai terlihat diding dada terangkat) Defibrilasi Pergunakan AED segera jika tersedia. Minimalkan jeda kompresi dada sebelum dan setelah DC. Segera mulai kembali Kompresi dada setiap kali setelah DC. Rangkuman Komponen Kunci BLS [Dewasa, Anak & Bayi]
  • 81. 81 / 19 CPR for Children 30 compression and 2 ventilation
  • 82. Penggunaan AED • Jika AED tersedia dan Anda telah terlatih menggunakannya, gunakan AED • Hati-hati dalam penggunaan AED  kejut listriknya dapat menyebabkan fibrilasi pada penolong
  • 83. Kapan Anda Menghentikan CPR? Jika tenaga yang lebih ahli telah tiba. Jika secara fisik Anda tidak mampu melanjutkannya. Jika situasi menjadi tidak aman. Jika nadi korban sudah ada. Di temukan luka mematikan Ada Tanda pasti mayat / mati biologis
  • 84. Keberhasilan RJP tidak berarti penderita hidup – ini hanya berarti bahwa RJP telah dilakukan dengan benar. Sangat sedikit penderita yang akan selamat bila RJP tidak diikuti oleh ACLS/AGDT. Tujuan RJP adalah mencegah kematian sel otak & organ untuk beberapa menit sambil menunggu ACLS. Keadaan penderita perlu dipantau selama RJP untuk menentukan apakah RJP itu efektif. Tanda KeberhasilanRJP Mintalah seseorang untuk meraba denyut nadi selama penekanan. Dada harus naik turun pada saat ventilasi Pupil akan mulai bereaksi secara normal Warna kulit akan berkurang pucatnya Penderita mencoba untuk bergerak / menelan Denyut jantung akan kembali
  • 85. Posisi Pemulihan/Recovery Position Cara: • Tempatkan tangan sebagai penopang kepala • Tekuk tungkai • Miringkan korban Kapan dilakukan? • Penderita tidak sadar, tapi bernafas dan tanpa ada trauma Mengapa dilakukan? • Mencegah lidah menyumbat saluran nafas • Mencegah aspirasi muntah • Memperlancar keluar cairan asing
  • 86. Posisi Stabil (1)  Lepaskan kacamata dan barang-barang berbahaya  Berlututlah di sisi korban dan pastikan kedua kaki korban dalam keadaan lurus  Letakkan lengan korban yang terdekat dengan anda dalam posisi terbuka, dengan siku tertekuk serta telapak tangan menghadap ke atas
  • 87.  Angkat lengan korban yang jauh dari anda melintang dada, dan tahan punggung telapak tangan pada pipi korban sisi terdekat dengan anda.  Dengan tangan anda yang lain raih tungkai yang terjauh di atas lutut dan tarik ke atas dengan telapak kaki tetap di tanah. Posisi Stabil (2)
  • 88.  Pertahankan tangan korban menekan pipi, tarik tungkai terjauh dan gulingkan korban ke arah anda sehingga korban berbaring pada sisi tubuhnya  Atur tungkai atas sehingga panggul dan lutut tertekuk pada sudut yang sesuai  Dongakkan leher untuk memastikan jalan napas tetap terbuka Posisi Stabil (3)
  • 89.  Atur posisi telapak tangan di bawah pipi bila perlu untuk menjaga kepala tetap terdongak  Periksa pernapasan secara teratur Posisi Stabil (4)
  • 91. Gangguan Lokal Setiap gangguan berupa cidera dan atau perlukaan pada jaringan atau bagian tubuh tertentu yang bersifat lokal yang menimbulkan gangguan terbatas pada jaringan/bagian tubuh tersebut akibat trauma yang terjadi padanya. Gangguan paling sering terjadi pada kasus kecelakaan kerja
  • 92. Gangguan Lokal Luka dengan perdarahan • Tidak ditangani segera  fatal Cidera muskuloskeletal Luka bakar
  • 93. Luka Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf atau pembuluh darah akibat rudapaksa (trauma). Hilangnya kesinambungan antara bagian yang satu dengan yang lainnya (kulit/jaringan)
  • 94. Akibat Luka Rasa sakit Perdarahan Shock Kematian jaringan Infeksi Meninggal
  • 95. Klasifikasi Luka Kerusakan jaringan kulit disertai jaringan bawah kulit. Luka Terbuka Tanpa disertai kerusakan jaringan kulit, yang rusak hanya pada bagian bawah kulit Luka Tertutup
  • 96. Perdarahan Rusaknya dinding pembuluh darah (vena, arteri, kapiler) yang menyebabkan keluarnya dari pembuluh darah yang disebabkan oleh rudapaksa atau penyakit
  • 97. Klasifikasi Perdarahan Luar Perdarahan Arteri • Berasal dari pembuluh nadi • Keluarnya memancar sesuai denyut nadi • Berwarna merah terang Perdarahan Vena • Berasal dari pembuluh darah balik • Keluarnya mengalir • Berwarna merah gelap Perdarahan Kapiler • Berasal dari pembuluh kapiler • Keluarnya merembes perlahan • Berwarna merah terang Berdasarkan jenis pembuluh darah:
  • 98. Konsep Penanganan Luka & Perdarahan 1) Tangani perdarahan Tekan tempat perdarahan dengan kasa selama 5—15 menit Lakukan pembalutan jika diperlukan Tekan bagian pangkal dari perdarahan 2) Tangani luka Bersihkan luka dengan rivanol/air bersih Keringkan Oleskan antispetik Balut luka
  • 99. Konsep Penanganan Luka & Perdarahan Tinggikan anggota badan yang luka  lebih tinggi dari jantung Tekan pada titik tekan (jika darah masih belum berhenti) Tidurkan korban  kepala lebih rendah dari kaki (kecuali cedera kepala, sesak napas) Tenangkan korban Pantau tanda vital Rujuk ke klinik/puskesmas/RS 3) Penanganan lanjutan
  • 100. Perban (dressing) Suatu material yang digunakan untuk menutup luka, membantu menghentikan perdarahan dan mencegah kontaminasi / infeksi Macam-macam dressing: • Occlusive dressing: Suatu material yang kedap air (plastik atau kertas timah) di gunakan menutup luka untuk mencegah masuknya udara atau hilangnya kelembaban organ dalam • Bulky dressing: Tumpukan dressing dengan tebal 2 - 3 cm, seperti handuk atau sejenisnya
  • 101. Pembalut (bandages) • Material yang digunakan untuk menahan dressing agar tidak bergeser • Contoh bandages:
  • 102. Contoh penggunaan triangular bandage Square knot
  • 103. Dahi atau telinga Pembalutan Siku atau lutut Lengan atau tungkai bawah Tangan Pinggul Bahu
  • 104. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembalutan  Jangan pasang pembalut sampai perdarahan terhenti, kecuali pembalut penekan untuk menghentikan perdarahan.  Jangan terlalu kencang atau longgar  Jangan biarkan ujung sisa terurai  Daerah yang dibalut lebih lebar untuk mencegah kerusakan jaringan  Jangan menutup ujung-ujung jari  Untuk anggota gerak, pembalutan dilakukan dari distal ke proksimal  Pembalutan dilakukan dalam posisi yang diinginkan
  • 105. Torniquet • Pada kasus ekstremitas putus atau perdarahan hebat • Membutuhkan pengawasan ekstra – Penekanan terlalu lama  kematian jaringan – Perlu dilonggarkan dan dikencangkan kembali secara berkala
  • 106. Jenis-jenis Luka & Penanganannya Luka Lecet (Abrasi) • Lapisan kulit atas terkelupas • Penanganan: • Hentikan perdarahan • Bersihkan luka • Beri obat antiseptik • Tutup dan balut luka
  • 107. Luka Iris (Cut) • Akibat benda tajam, darah keluar cukup banyak • Penanganan: • Hentikan perdarahan • Bersihkan luka • Beri obat antiseptik • Tutup dan balut luka Jenis-jenis Luka & Penanganannya
  • 108. Luka Parut (Laserasi) • Robekan kulit yang kasar • Darah lebih sedikit, tapi jaringan yang rusak lebih parah • Penanganan: • Hentikan perdarahan • Bersihkan luka • Beri obat antiseptik • Tutup dan balut luka Jenis-jenis Luka & Penanganannya
  • 109. Memar (Kontusio) • Benturan  robeknya kapiler darah di bawah kulit • Darah masuk ke jaringan kulit • Penanganan: • Bersihkan luka & kulit sekitar luka. • Kompres dengan es • Pasang balut tekan Jenis-jenis Luka & Penanganannya
  • 110. Luka Tusuk (Puncture) • Tertusuk benda tajam • Risiko infeksi tinggi • Penanganan: • Jangan cabut benda yang menancap • Stabilkan benda yang menancap  balutan cincin/donat • Kendalikan perdarahan • Bersihkan luka • Tutup dan balut luka Jenis-jenis Luka & Penanganannya
  • 111. Perdarahan Dalam Perdarahan organ dalam tubuh (hati, ginjal, usus, dll) Perdarahan terkumpul di dalam rongga tubuh (perut, dada, panggul, kepala, dll) Disebabkan oleh benturan, pecahnya pembuluh darah, atau akibat patah tulang Tidak terlihat dari luar, kehilangan darah cepat, kematian dalam beberapa menit
  • 112. Perdarahan Dalam – Gejala:  Tergantung dari lokasi trauma  Perubahan warna kulit, pembengkakan, nyeri  Meningkatnya ritme nafas dan nadi  Muntah, Buang air besar atau kecil berdarah  Perubahan kesadaran, gelisah, cemas, delirium  Nyeri, kembung, dan perut yang kaku  Tanda-tanda shock: lemah, pucat, keringat dingin, pingsan
  • 113. Perdarahan Dalam – Penanganan Umum: Persiapkan tindakan CAB Panggil bantuan medis segera Berikan oksigen jika ada Kontrol perdarahan luar Selimuti korban agar tetap hangat Lakukan penanganan shock tourniquet  upaya terakhir
  • 115. Penyebab • Benturan, terpuntir, dsb. Gejala & tanda • Berubah bentuk (terlihat memendek, terpuntir, atau bengkok) • Nyeri & kaku • Memar • Krepetasi • Pembengkakan • Ujung tulang terlihat • Gangguan gerakan Patah Tulang
  • 116. Klasifikasi Patah Tulang Fraktur sederhana • Patahan masih pada tempatnya semula Fraktur komplikata • Tulang patah jadi beberapa fragmen Fraktur tertutup • Kulit di sekitar patahan masih utuh, ditandai memar dan bengkak Fraktur terbuka • Ujung tulang patah menembus kulit, terdapat luka
  • 117. Penanganan Patah Tulang Penilaian dini Pemeriksaan fisik Stabilkan bagian yang patah Atasi perdarahan dan rawat luka (jika ada) Lakukan pembidaian Baringkan korban
  • 118. Penanganan Patah Tulang Patah Tulang Ekstremitas Atas (Lengan) Berikan penyangga/bantalan Pada patah tulang terbuka  rawat luka, tekan di sekitar luka, bukan pada tulang Bisa menggunakan sling Patah Tulang Ekstremitas Bawah (Tungkai) Stabilkan kaki yang patah dengan mengikatnya ke kaki yang sehat Jangan tinggikan/elevasi kaki yang cedera
  • 119. Pembidaian Definisi: • Penggunaan alat untuk stabilisasi nyeri, bengkak atau perubahan bentuk bagian tubuh Alasan pembidaian: • Mencegah gerakan tulang patah atau dislokasi sendi • Mengurangi nyeri atau penderitaan • Minimalkan kerusakan jaringan lunak (syaraf, arteri, vena dan otot) • Mencegah patah tertutup menjadi terbuka • Minimalkan kehilangan darah atau syok
  • 121. Aturan Umum Pembidaian 1 2 3 4 5 6 Stabilisasi Potong pakaian Kendalikan perdarahan Lakukan traksi (bila perlu) Beri pad/alas Pasang bidai
  • 122. Bidai minimal harus meliputi/menutupi dua persendian terdekat dengan area yang cidera
  • 123. Contoh Pembidaian Pembidaian ekstrimitas atas • Bahu & clavicle • Tanda & gejala: Bahu tampak ”turun”, berubah bentuk (tidak simetris), nyeri
  • 125. • Siku • Bidai siku pada posisi ditemukan, jangan coba meluruskan bila posisi tertekuk
  • 128. Pembidaian ekstremitas bawah • Cedera pelvic/panggul • Tanda & gejala • Nyeri (panggul ditekan) • Tidak dapat mengangkat tungkai saat berbaring terlentang
  • 129. • Cedera pangkal paha • Nyeri, bengkak, kaku • Tidak dapat menggerakan tungkai • Mungkin tungkai terputar (keluar atau kedalam)
  • 130. • Cedera tulang paha • Nyeri, berubah bentuk, kaku • Bagian tubuh jadi pendek
  • 131. • Cedera lutut – Nyeri, bengkak, berubah bentuk
  • 132. • Cedera tibia atau fibula – Nyeri, bengkak, berubah bentuk
  • 133. • Cedera Kaki dan Pergelangan Kaki – Nyeri, bengkak, berubah bentuk
  • 134. Membidai Cedera Pergelangan Kaki 1 2 3 4 5 6 7 (Ankle hitch)
  • 135. Cara membidai dengan 1 bidai pada cedera tungkai bawah 1 2 3 4 5 Ukur mulai dari tengah paha s/d 10 cm dibawah pergelangan Satu rescuer melakukan dan menjaga stabilisasi manual. Satu memegang ankle & memasukan bidai ke bawah kaki Lakukan ankle hitch Ikat dengan pembalut, mulai dari distal s/d paha Periksa tanda vital
  • 136. Luka Bakar • Luka yang disebabkan oleh panas, baik secara fisik, elektrikal, maupun kimiawi • Bentuk luka bakar: Terbakar Melepuh
  • 137. Burn (terbakar) Burn •Disebabkan oleh ‘dry heat’ •Contoh: panas dari api, permukaan benda yang panas, radiasi matahari
  • 138. Burn (terbakar) Chemical burn Friction burn Radiation burn Electrical burn
  • 139. Scald (melepuh) Scald •Disebabkan oleh ‘wet heat’ •Contoh: uap panas, air panas, minuman panas
  • 140. Struktur Kulit 3 lapisan kulit: • Epidermis • Dermis • Endodermis
  • 141. Panduan Umum Penanganan Luka Bakar Stop proses pembakaran • Siram dengan air • Gunakan fire blanket • Jauhkan korban dari area terbakar • Stop, drop, roll Jangan lepaskan pakaian yang menempel ke kulit Dinginkan luka  siram air dingin mengalir minimal 10 menit Balut bagian yang terbakar jika memungkinkan
  • 142. Stop, drop, and roll Salah satu cara untuk memadamkan api yang membakar seseorang. Stop  berhenti Drop  jatuhkan badan ke tanah Roll berguling hingga api padam
  • 143. Pendinginan Pertolongan pertama pada semua kasus luka bakar Lakukan segera Lakukan selama minimal 10 menit. Kurang dari 10 menit  melepuh/blister Gunakan air bersih dingin yang mengalir Membantu meredakan nyeri, mengurangi kemungkinan pembengkakan dan bekas luka
  • 144. Pembalutan Luka Bakar Lakukan jiika memungkinkan  luka bakar tidak menempel ke pembalut Gunakan plastik pembungkus atau pembalut yang tidak mudah menempel pada luka (misal: mitela basah)
  • 145. Pembalutan Luka Bakar Menggunakan mitela lembab/basah
  • 146. Perlu diperhatikan! Jangan gunakan es batu Jangan gunakan mentega, minyak, pasta gigi, dst. Jangan pecahkan lepuhan
  • 147. Klasifikasi Luka Bakar Luka bakar derajat 1 Luka bakar derajat 2 Luka bakar derajat 3
  • 149. Luka Bakar Derajat 1 Menyebabkan kemerahan dan bengkak pada lapisan kulit terluar Tidak terdapat lepuhan/blister Lapisan paling atas kulit rusak
  • 150. Luka Bakar Derajat 1 Penanganan: • Cool: Disiram dengan air dingin minimal 10 menit • Protect: tutupi dengan perban steril yang tidak menempel • Jangan diberi minyak, mentega, pasta gigi, dsb.  dapat menyebabkan infeksi
  • 151. Luka Bakar Derajat 2 Lapisan atas dan dermis kulit rusak Kemerahan terang, bengkak, terdapat blister/lepuhan Luka bakar sangat sakit bila disentuh
  • 152. Luka Bakar Derajat 2 Penanganan: • Cool: Disiram dengan air dingin minimal 10 menit • Protect: tutupi dengan perban steril yang tidak menempel atau mitela basah • Jangan diberi minyak, mentega, pasta gigi, dsb.  dapat menyebabkan infeksi
  • 153. Luka Bakar Derajat 3 Lapisan epidermis, dermis, hingga subkutan rusak Berwarna kehitaman, kecokelatan, hingga memutih; hangus; tidak terasa sakit lagi karena ujung saraf rusak terbakar; penebalan (leathery)
  • 154. Luka Bakar Derajat 3 Penanganan: • Panggil bantuan (ambulans) • Protect: tutupi dengan perban steril yang tidak menempel • Jangan siram atau dioles mentega, pasta gigi, dst. • Tinggikan bagian yang terbakar • Pantau tanda vital • Siapkan perawatan untuk kemungkinan shock • Rujuk ke RS sesegera mungkin
  • 155. Obat Luka Bakar Bioplacenton  bukan termasuk dalam tindakan P3K luka bakar Hati-hati penggunaan berlebihan  obat keras (mengandung antibiotik kelas 5)  resep dokter
  • 157. Tujuan Mengerti dasar cara mengangkat yang aman (Safety Lifting) Mampu mengangkat & memindahkan korban dengan aman.
  • 158. Prinsip Dasar Lifting  Tekuk lutut, jaga kelurusan tulang belakang  Dekatkan benda yang akan diangkat ke badan  Pandangan lurus kedepan, kencangkan otot perut & angkat dengan otot paha.  Jangan mengangkat dengan cara menghentak  Beban maksimal 20 kg  Cari bantuan bila perlu
  • 160. Beberapa Cara Mengangkat & Memindah Korban
  • 161. One Man/Rescuer Clothes drag Blanket drag Shoulder drag Leg drag
  • 165.  Penolong pada arah kepala sebagai komando  Dekati korban dengan salah satu kaki berlutut dan yang lain pada arah kepala diangkat (kuda-kuda)  Masukkan tangan dibawah korban hingga ke seberang Mengangkat dengan 3 Orang Penolong
  • 166.  Angkat dan taruh pada kuda- kuda  Peluk/dekap korban ke badan.  Pandangan lurus, tegangkan perut. Dengan tumpuan pada otot paha, angkat korban  Pindahkan korban dengan berjalan kaki didepan. Mengangkat dengan 3 Orang Penolong
  • 167. Teknik Log Roll dan memindahkan korban ke tandu: 1. Komando di posisi kepala bertugas mem- pertahankan jalan nafas dan memper- tahankan posisi kepala tetap sejajar dengan tubuh serta memper- hatikan CAB. 2. Tangan penolong berada pada titik-titik tertentu.
  • 168. 3. Komando diberikan untuk setiap tindakan sambil tetap menjaga posisi kepala sejajar dan ABC. 4. Penolong kedua memeriksa bagian punggung korban, dan memeriksa cedera lain. Teknik Log Roll dan memindahkan korban ke tandu:
  • 169. 5. Tandu dirapatkan kepunggung korban dan secara bersamaan di turunkan. Teknik Log Roll dan memindahkan korban ke tandu:
  • 170. 6. Korban difiksasi dan siap dievakuasi. Teknik Log Roll dan memindahkan korban ke tandu: