SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PENGERTIAN STUNTING :
Stunting adalah kondisi gagal
tumbuh pada anak anak akibat dari
kekurangan gizi kronis, sehingga
anak terlalu pendek untuk usianya.
AP
AITUSTUNTING ?
Stunting adalah kondisi TINGGI BADAN anak lebih
pendek untuk usianya akibat masalah gizi kronis
yang terjadi sejak bayi berada dalam kandungan
dan pada masa awal setelah anak lahir sampai usia
2 tahun
• Balita pendek (stunting) ditandai dengan
kondisi fisik panjang badan atau tinggi
badan anak lebih pendek dari anak
normal seusianya atau
TUJUAN DAN MAKSUD
Penurunan stunting dimaksudkan untuk meningkatkan mutu
gizi perseorangan, keluarga dan masyarakat melalui :
• perbaikan pola konsumsi makanan dan perilaku sadar gizi;
• peningkatan akses pangan dan mutu pelayanan gizi sesuai
dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan
• peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi;
TUJUAN DAN MAKSUD
• Penurunan stunting bertujuan untuk meningkatkan
status gizi masyarakat dan kualitas sumber daya
manusia.
PILAR PENURUNAN STUNTING
Aksi bersama dan terobosan untuk penurunan stunting dilakukan
melalui beberapa pilar yang meliputi:
• komitmen dan visi pimpinan daerah;
• kampanye dengan fokus pada pemahaman, perubahan perilaku,
komitmen politik dan akuntabilitas;
• konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program nasional, daerah
dan masyrakat;
• mendorong kebijakan keamanan nutrisi makanan (nutritional
food security); dan
• pemantauan dan evaluasi.
KERANGKA PENANGANAN STUNTING
Intervensi Gizi Spesifik
(berkontribusi 30%)
Intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000
Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan ini umumnya
dilakukan oleh sektor kesehatan. Intervensi spesifik
bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat dalam
waktu relatif pendek.
Intervensi Gizi
Sensitif
(berkontribusi 70 %)
Intervensi yang ditujukan melalui berbagai kegiatan
pembangunan diluar sektor kesehatan. Sasarannya
adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk 1.000
HPK.
1
2
 Pembinaan iodisasi garam; Pengawasan fortifikasi garam, Fortifikasi Umum
 Keamanan dan Standardisasi pangan; Monitoring makanan terfortifikasi,
Labeling dan Iklan
Kursus calon pengantin;
Pendidikan kesehatan & gizi untuk
madrasah & pondok pesantren;
Mendorong peran ulama dalam
gizi & kesehatan, PAUD
PAUD-HI dengan intervensi kesehatan & gizi; Pendidikan kesehatan reproduksi
Ketahanan pangan; Pemanfaatan pekarangan rumah tangga (KRPL)
Bantuan Pangan Non-Tunai; PKH
Pendidikankesehatan reproduksi remaja; Bina Keluarga Balita (BKB), Parenting
NIK; Akta kelahiran; Fasilitasi program & kegiatan gizi dalam APBD
Dana Insentif Daerah Dana Desa
Kegiatan Spesifik dan Sensitif Pemkab Langkat
Suplementasi gizi; Promosi ASI, MP-ASI, fortifikasi; Pendidikan gizi;
Promosi & kampanye gizi seimbang; Kecacingan; Tata Laksana Gizi; JKN
Air bersih dan sanitasi
SASARAN KEGIATAN PENURUNAN STUNTING
• Sasaran kegiatan penurunan stunting, meliputi:
- sasaran untuk intervensi gizi spesifik; dan
- sasaran untuk intervensi gizi sensitif;
• Sasaran untuk intervensi gizi spesifik meliputi:
a. ibu hamil;
b. ibu menyusui dan anak dibawah usia 6 bulan; dan
c. ibu menyusui dan anak usia 6 – 23 bulan.
• Sasaran untuk intervensi gizi sensitif yaitu masyarakat
umum, khususnya keluarga
KEGIATAN DALAM PENURUNAN STUNTING
Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, meliputi:
• memberikan makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi
kekurangan energi dan protein kronis;
• mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat;
• mengatasi kekurangan iodium;
• menanggulangi kecacingan pada ibu hamil; dan
• melindungi ibu hamil dari malaria.
Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan
anak dibawah usia 6 bulan meliputi:
• mendorong inisiasi menyusu dini (IMD); dan
• mendorong pemberian ASI Eksklusif.
KEGIATAN DALAM PENURUNAN STUNTING
Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui
dan anak usia 6 – 23 bulan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 6 ayat 2 huruf c, meliputi:
• mendorong melanjutkan pemberian ASI hingga usia 23
bulan didampingi oleh pemberian makanan pendamping
ASI (MP-ASI);
• menyediakan obat cacing;
• menyediakan suplementasi gizi;
• melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan;
• memberikan perlindungan terhadap malaria;
• memberikan imunisasi lengkap; dan
KEGIATAN DALAM PENURUNAN STUNTING
Kegiatan intervensi gizi sensitif dengan sasaran masyarakat umum, meliputi:
• menyediakan dan memastikan akses pada air bersih;
• menyediakan dan memastikan akses pada sanitasi layak;
• melakukan fortifikasi bahan pangan;
• menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB);
• menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
• menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal);
• memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua;
• memberikan pendidikan anak usia dini universal;
• memberikan pendidikan gizi masyarakat;
• memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi pada remaja;
• menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin; dan
• meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.
PROGRAM STUNTING
• Dalam upaya penurunan stunting dilakukan strategi
edukasi kesehatan dan gizi melalui kemandirian
keluarga.
• Strategi edukasi kesehatan dan gizi dilakukan terkait
upaya promotif dan preventif melalui intervensi
perubahan perilaku individu dan masyarakat, serta yang
menyentuh sasaran yang paling utama yaitu keluarga.
• kemandirian keluarga melalui peningkatan kemampuan
keluarga untuk mengenali, menilai dan melakukan
tindakan secara mandiri yang didampingi oleh tenaga
kesehatan dan community provider, secara berkala,
PROGRAM STUNTING
Kemandirian keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilihat dari berbagai
indikator, yang meliputi:
 Sejauh mana keluarga menyadari pentingnya kesehatan dan gizi;
 sejauh mana keluarga mengetahui apakah anggota keluarganya mengalami masalah
kesehatan dan gizi
 keluarga mengetahui apa yang harus dilakukan; dan
 keluarga memanfaatkan dan berupaya mengakses pelayanan kesehatan yang disediakan.
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
• Dalam upaya mempercepat penurunan stunting dilakukan gerakan masyarakat
hidup sehat.
• Gerakan masyarakat hidup sehat dilaksanakan untuk mensinergikan tindakan
upaya promotif dan preventif masalah stunting serta meningkatkan produktivitas
masyarakat.
• Gerakan masyarakat dilaksanakan melalui:
• peningkatan aktivitas fisik;
• peningkatan perilaku hidup sehat;
• penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi;
• peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit;
• peningkatan kualitas lingkungan; dan
• peningkatan edukasi hidup sehat.
• Gerakan masyarakat hidup dikampanyekan oleh Dinas dan seluruh Organisasi
Perangkat Daerah terutama guna penurunan stunting.
GERAKAN SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN
• Gerakan Seribu Hari Pertama Kehidupan merupakan komitmen bersama antara
Pemerintah Daerah dan masyarakat sebagai gerakan partisipasi untuk percepatan
penurunan stunting.
• Gerakan melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian para pemangku kepentingan
secara terencana dan terkoordinasi terhadap kebutuhan gizi janin maupun bayi pada
seribu hari pertama kehidupannya.
EDUKASI GIZI
1. Edukasi gizi diselenggarakan dalam upaya menciptakan pemahaman
yang sama tentang hal-hal yang terkait gizi.
2. Edukasi gizi - Pengertian Gizi
- Masalah Gizi
- Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah gizi; dan
- Praktik-praktik yang baik dan benar untuk memperbaiki keadaan
gizi
3. Edukasi gizi diselenggarakan secara periodik oleh dinas kesehatan
PELATIHAN GIZI
• Pelatihan gizi diselenggarakan dalam upaya peningkatan
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan Petugas Gizi
dan masyarakat dalam upaya penurunan stunting yang
berkualitas.
• Pelatihan gizi sebagaimana diselenggarakan secara periodik
oleh Dinas.
PENYULUHAN GIZI
• Penyuluhan gizi kepada masyarakat dalam upaya penurunan
stunting diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan
• Penyuluhan gizi melalui konseling gizi di Puskesmas dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya sebagai bagian dari upaya kesehatan
perorangan.
• Penyuluhan gizi dilakukan di Posyandu dan pertemuan-pertemuan
kelompok-kelompok masyarakat.
• Penyuluhan gizi dalam upaya penurunan stunting dapat dilakukan
di rumah sakit dalam bentuk konseling gizi di ruang rawat inap dan
ruang rawat jalan serta penyuluhan kelompok di ruang rawat jalan.
SASARAN WILAYAH PENURUNAN STUNTING
• Dalam upaya penurunan stunting dilakukan fokus sasaran wilayah
intervensi.
• Fokus sasaran wilayah penurunan stunting didasarkan pertimbangan-
pertimbangan yang meliputi:
• tingginya angka kejadian stunting;
• perlunya efisiensi sumber daya;
• lebih fokus dalam implementasi dan efektivitas percepatan penurunan stunting;
• pengukuran target pencapaian yang lebih terkendali; dan
• dapat dijadikan dasar perluasan.
PERAN SERTA MASYARAKAT
• Masyarakat berperan seluas-luasnya dalam mewujudkan peningkatan
status gizi individu, keluarga dan masyarakat, sesuai dengan ketentuan
Peraturan Gubernur ini.
• Dalam rangka penurunan stunting dan intervensinya, masyarakat dapat
menyampaikan permasalahan, masukan dan atau cara pemecahan
masalah mengenai hal-hal di bidang kesehatan dan gizi.
• Pemerintah Daerah membina, mendorong dan menggerakkan swadaya
masyarakat di bidang gizi dan penurunan stunting agar dapat lebih
berdaya guna dan berhasil guna.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
• Setiap tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan harus
melaksanakan pencatatan dan pelaporan upaya penurunan stunting.
• Dinas membantu tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan
dalam melakukan pencatatan dan pelaporan
• Pencatatan dan pelaporan dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi
Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat.
• Pelaporan dilakukan secara berjenjang.
Thank You

More Related Content

Similar to STUNTING.pptx

PB 1_Bimtek KPM.pptx
PB 1_Bimtek KPM.pptxPB 1_Bimtek KPM.pptx
PB 1_Bimtek KPM.pptxStevanny6
 
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptxMATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptxPatenPisan1
 
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptxMATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptxPatenPisan1
 
AKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptx
AKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptxAKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptx
AKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptxPemkot prabumulih
 
PPT SUNTING (1).pptx
PPT SUNTING (1).pptxPPT SUNTING (1).pptx
PPT SUNTING (1).pptxagus witoyo
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsCut Ampon Lambiheue
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfMursidTriSusilo2
 
refleksi materi 1 upaya penanggulangan gizi buruk.ppt
refleksi materi 1 upaya penanggulangan gizi buruk.pptrefleksi materi 1 upaya penanggulangan gizi buruk.ppt
refleksi materi 1 upaya penanggulangan gizi buruk.pptAnisEkaSukmadadari1
 
PPT MI 1.pptx
PPT MI 1.pptxPPT MI 1.pptx
PPT MI 1.pptxrery3
 
437567209-PERAN-KADER-DALAM-PENCEGAHAN-STUNTING.pptx
437567209-PERAN-KADER-DALAM-PENCEGAHAN-STUNTING.pptx437567209-PERAN-KADER-DALAM-PENCEGAHAN-STUNTING.pptx
437567209-PERAN-KADER-DALAM-PENCEGAHAN-STUNTING.pptxMahmudahAinunHuda1
 
pptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptxpptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptxaditya303791
 
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxPB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxseberangsaja
 
Salinan PPT MI 1.pptx
Salinan PPT MI 1.pptxSalinan PPT MI 1.pptx
Salinan PPT MI 1.pptxSriMartini25
 
Materi Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptx
Materi Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptxMateri Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptx
Materi Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptxErwinLantoni
 
Materi Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptx
Materi Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptxMateri Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptx
Materi Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptxMeliPurba
 

Similar to STUNTING.pptx (20)

PB 1_Bimtek KPM.pptx
PB 1_Bimtek KPM.pptxPB 1_Bimtek KPM.pptx
PB 1_Bimtek KPM.pptx
 
stunting.ppt
stunting.pptstunting.ppt
stunting.ppt
 
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptxMATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
 
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptxMATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
 
AKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptx
AKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptxAKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptx
AKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptx
 
PPT SUNTING (1).pptx
PPT SUNTING (1).pptxPPT SUNTING (1).pptx
PPT SUNTING (1).pptx
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdf
 
Sumberdaya dalam Intervensi
Sumberdaya dalam IntervensiSumberdaya dalam Intervensi
Sumberdaya dalam Intervensi
 
refleksi materi 1 upaya penanggulangan gizi buruk.ppt
refleksi materi 1 upaya penanggulangan gizi buruk.pptrefleksi materi 1 upaya penanggulangan gizi buruk.ppt
refleksi materi 1 upaya penanggulangan gizi buruk.ppt
 
Gerakan 1000 hpk
Gerakan 1000 hpkGerakan 1000 hpk
Gerakan 1000 hpk
 
PPT MI 1.pptx
PPT MI 1.pptxPPT MI 1.pptx
PPT MI 1.pptx
 
437567209-PERAN-KADER-DALAM-PENCEGAHAN-STUNTING.pptx
437567209-PERAN-KADER-DALAM-PENCEGAHAN-STUNTING.pptx437567209-PERAN-KADER-DALAM-PENCEGAHAN-STUNTING.pptx
437567209-PERAN-KADER-DALAM-PENCEGAHAN-STUNTING.pptx
 
pptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptxpptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptx
 
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxPB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
 
Salinan PPT MI 1.pptx
Salinan PPT MI 1.pptxSalinan PPT MI 1.pptx
Salinan PPT MI 1.pptx
 
Materi Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptx
Materi Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptxMateri Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptx
Materi Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptx
 
Materi Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptx
Materi Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptxMateri Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptx
Materi Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptx
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
pptstunting.pdf
pptstunting.pdfpptstunting.pdf
pptstunting.pdf
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

STUNTING.pptx

  • 1. PENGERTIAN STUNTING : Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak anak akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
  • 2. AP AITUSTUNTING ? Stunting adalah kondisi TINGGI BADAN anak lebih pendek untuk usianya akibat masalah gizi kronis yang terjadi sejak bayi berada dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir sampai usia 2 tahun • Balita pendek (stunting) ditandai dengan kondisi fisik panjang badan atau tinggi badan anak lebih pendek dari anak normal seusianya atau
  • 3. TUJUAN DAN MAKSUD Penurunan stunting dimaksudkan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan, keluarga dan masyarakat melalui : • perbaikan pola konsumsi makanan dan perilaku sadar gizi; • peningkatan akses pangan dan mutu pelayanan gizi sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan • peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi;
  • 4. TUJUAN DAN MAKSUD • Penurunan stunting bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat dan kualitas sumber daya manusia.
  • 5. PILAR PENURUNAN STUNTING Aksi bersama dan terobosan untuk penurunan stunting dilakukan melalui beberapa pilar yang meliputi: • komitmen dan visi pimpinan daerah; • kampanye dengan fokus pada pemahaman, perubahan perilaku, komitmen politik dan akuntabilitas; • konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program nasional, daerah dan masyrakat; • mendorong kebijakan keamanan nutrisi makanan (nutritional food security); dan • pemantauan dan evaluasi.
  • 6. KERANGKA PENANGANAN STUNTING Intervensi Gizi Spesifik (berkontribusi 30%) Intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan. Intervensi spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif pendek. Intervensi Gizi Sensitif (berkontribusi 70 %) Intervensi yang ditujukan melalui berbagai kegiatan pembangunan diluar sektor kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk 1.000 HPK. 1 2
  • 7.  Pembinaan iodisasi garam; Pengawasan fortifikasi garam, Fortifikasi Umum  Keamanan dan Standardisasi pangan; Monitoring makanan terfortifikasi, Labeling dan Iklan Kursus calon pengantin; Pendidikan kesehatan & gizi untuk madrasah & pondok pesantren; Mendorong peran ulama dalam gizi & kesehatan, PAUD PAUD-HI dengan intervensi kesehatan & gizi; Pendidikan kesehatan reproduksi Ketahanan pangan; Pemanfaatan pekarangan rumah tangga (KRPL) Bantuan Pangan Non-Tunai; PKH Pendidikankesehatan reproduksi remaja; Bina Keluarga Balita (BKB), Parenting NIK; Akta kelahiran; Fasilitasi program & kegiatan gizi dalam APBD Dana Insentif Daerah Dana Desa Kegiatan Spesifik dan Sensitif Pemkab Langkat Suplementasi gizi; Promosi ASI, MP-ASI, fortifikasi; Pendidikan gizi; Promosi & kampanye gizi seimbang; Kecacingan; Tata Laksana Gizi; JKN Air bersih dan sanitasi
  • 8. SASARAN KEGIATAN PENURUNAN STUNTING • Sasaran kegiatan penurunan stunting, meliputi: - sasaran untuk intervensi gizi spesifik; dan - sasaran untuk intervensi gizi sensitif; • Sasaran untuk intervensi gizi spesifik meliputi: a. ibu hamil; b. ibu menyusui dan anak dibawah usia 6 bulan; dan c. ibu menyusui dan anak usia 6 – 23 bulan. • Sasaran untuk intervensi gizi sensitif yaitu masyarakat umum, khususnya keluarga
  • 9. KEGIATAN DALAM PENURUNAN STUNTING Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, meliputi: • memberikan makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi kekurangan energi dan protein kronis; • mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat; • mengatasi kekurangan iodium; • menanggulangi kecacingan pada ibu hamil; dan • melindungi ibu hamil dari malaria. Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak dibawah usia 6 bulan meliputi: • mendorong inisiasi menyusu dini (IMD); dan • mendorong pemberian ASI Eksklusif.
  • 10. KEGIATAN DALAM PENURUNAN STUNTING Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak usia 6 – 23 bulan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 2 huruf c, meliputi: • mendorong melanjutkan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI); • menyediakan obat cacing; • menyediakan suplementasi gizi; • melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan; • memberikan perlindungan terhadap malaria; • memberikan imunisasi lengkap; dan
  • 11. KEGIATAN DALAM PENURUNAN STUNTING Kegiatan intervensi gizi sensitif dengan sasaran masyarakat umum, meliputi: • menyediakan dan memastikan akses pada air bersih; • menyediakan dan memastikan akses pada sanitasi layak; • melakukan fortifikasi bahan pangan; • menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB); • menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); • menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal); • memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua; • memberikan pendidikan anak usia dini universal; • memberikan pendidikan gizi masyarakat; • memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi pada remaja; • menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin; dan • meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.
  • 12. PROGRAM STUNTING • Dalam upaya penurunan stunting dilakukan strategi edukasi kesehatan dan gizi melalui kemandirian keluarga. • Strategi edukasi kesehatan dan gizi dilakukan terkait upaya promotif dan preventif melalui intervensi perubahan perilaku individu dan masyarakat, serta yang menyentuh sasaran yang paling utama yaitu keluarga. • kemandirian keluarga melalui peningkatan kemampuan keluarga untuk mengenali, menilai dan melakukan tindakan secara mandiri yang didampingi oleh tenaga kesehatan dan community provider, secara berkala,
  • 13. PROGRAM STUNTING Kemandirian keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi:  Sejauh mana keluarga menyadari pentingnya kesehatan dan gizi;  sejauh mana keluarga mengetahui apakah anggota keluarganya mengalami masalah kesehatan dan gizi  keluarga mengetahui apa yang harus dilakukan; dan  keluarga memanfaatkan dan berupaya mengakses pelayanan kesehatan yang disediakan.
  • 14. GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT • Dalam upaya mempercepat penurunan stunting dilakukan gerakan masyarakat hidup sehat. • Gerakan masyarakat hidup sehat dilaksanakan untuk mensinergikan tindakan upaya promotif dan preventif masalah stunting serta meningkatkan produktivitas masyarakat. • Gerakan masyarakat dilaksanakan melalui: • peningkatan aktivitas fisik; • peningkatan perilaku hidup sehat; • penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi; • peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit; • peningkatan kualitas lingkungan; dan • peningkatan edukasi hidup sehat. • Gerakan masyarakat hidup dikampanyekan oleh Dinas dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah terutama guna penurunan stunting.
  • 15. GERAKAN SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN • Gerakan Seribu Hari Pertama Kehidupan merupakan komitmen bersama antara Pemerintah Daerah dan masyarakat sebagai gerakan partisipasi untuk percepatan penurunan stunting. • Gerakan melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian para pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi terhadap kebutuhan gizi janin maupun bayi pada seribu hari pertama kehidupannya.
  • 16. EDUKASI GIZI 1. Edukasi gizi diselenggarakan dalam upaya menciptakan pemahaman yang sama tentang hal-hal yang terkait gizi. 2. Edukasi gizi - Pengertian Gizi - Masalah Gizi - Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah gizi; dan - Praktik-praktik yang baik dan benar untuk memperbaiki keadaan gizi 3. Edukasi gizi diselenggarakan secara periodik oleh dinas kesehatan
  • 17. PELATIHAN GIZI • Pelatihan gizi diselenggarakan dalam upaya peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan Petugas Gizi dan masyarakat dalam upaya penurunan stunting yang berkualitas. • Pelatihan gizi sebagaimana diselenggarakan secara periodik oleh Dinas.
  • 18. PENYULUHAN GIZI • Penyuluhan gizi kepada masyarakat dalam upaya penurunan stunting diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan • Penyuluhan gizi melalui konseling gizi di Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya sebagai bagian dari upaya kesehatan perorangan. • Penyuluhan gizi dilakukan di Posyandu dan pertemuan-pertemuan kelompok-kelompok masyarakat. • Penyuluhan gizi dalam upaya penurunan stunting dapat dilakukan di rumah sakit dalam bentuk konseling gizi di ruang rawat inap dan ruang rawat jalan serta penyuluhan kelompok di ruang rawat jalan.
  • 19. SASARAN WILAYAH PENURUNAN STUNTING • Dalam upaya penurunan stunting dilakukan fokus sasaran wilayah intervensi. • Fokus sasaran wilayah penurunan stunting didasarkan pertimbangan- pertimbangan yang meliputi: • tingginya angka kejadian stunting; • perlunya efisiensi sumber daya; • lebih fokus dalam implementasi dan efektivitas percepatan penurunan stunting; • pengukuran target pencapaian yang lebih terkendali; dan • dapat dijadikan dasar perluasan.
  • 20. PERAN SERTA MASYARAKAT • Masyarakat berperan seluas-luasnya dalam mewujudkan peningkatan status gizi individu, keluarga dan masyarakat, sesuai dengan ketentuan Peraturan Gubernur ini. • Dalam rangka penurunan stunting dan intervensinya, masyarakat dapat menyampaikan permasalahan, masukan dan atau cara pemecahan masalah mengenai hal-hal di bidang kesehatan dan gizi. • Pemerintah Daerah membina, mendorong dan menggerakkan swadaya masyarakat di bidang gizi dan penurunan stunting agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna.
  • 21. PENCATATAN DAN PELAPORAN • Setiap tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan harus melaksanakan pencatatan dan pelaporan upaya penurunan stunting. • Dinas membantu tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam melakukan pencatatan dan pelaporan • Pencatatan dan pelaporan dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat. • Pelaporan dilakukan secara berjenjang.

Editor's Notes

  1. NOTE Didalam PP ini dimuat beberapa Ketentuan Umum/Definisi yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam batang tubuh.
  2. Note: Penjelasan ‘pengecualian’: - Yang dimaksud dengan “indikasi medis” adalah kondisi medis Bayi dan/atau kondisi medis ibu yang tidak memungkinkan dilakukannya pemberian ASI Eksklusif. Indikasi medis ditentukan oleh tenaga medis. - Kondisi yang tidak memungkinkan Bayi mendapatkan ASI Eksklusif karena ibunya tidak ada (meninggal) atau terpisah dari Bayi dapat dikarenakan ibu meninggal dunia, ibu tidak diketahui keberadaaanya, ibu terpisah dari Bayi karena adanya bencana.
  3. Note :