SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Menentukan makna kata/kalimat pada teks
Pada dasarnya, sebuah kata memiliki dua makna, yakni makna denotatif dan makna
konotatif. Makna denotatif adalah makna yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau
sesuai dengan makna kamus.
Contoh:
 Ayah sedang membaca koran sambil meminum kopi. (kata "membaca" dalam kalimat ini
memiliki makna melihat atau memahami isi dari apa yang tertulis dalam koran).
 Beberapa warga di kampung tempat Budi tinggal senang sekali mengadu ayam.(kata
"mengadu" dalam kalimat tersebut memiliki makna menyabung atau memperlagakan).
Sedangkan makna konotatif adalah makna kiasan yang terbentuk dalam suatu kalimat dengan
mengandung nilai-nilai emosi tertentu. Makna ini sering kali membingungkan pembaca dalam
menentukan makna dari kata tersebut sehingga memerlukan kemampuan untuk menganalisis
makna suatu kata berdasarkan konteks. Makna konotatif dibagi menjadi dua, yakni konotatif
positif dan konotatif negatif.
Contoh:
 Pak Ahmad membanting tulang setiap hari untuk menafkahi anak istrinya. (kata
"membanting tulang" pada kalimat ini memiliki makna konotatif bekerja keras).
 Banu anak yang keras kepala. (kata "keras kepala" pada kalimat ini memiliki makna
konotatif tidak mau menuruti nasihat orang).
Soal UN SMP 2016 Nomor 43
Bacalah kalimat berikut!
Gambar itu menggunakan warna dasar putih kebiru-biruan.
Makna kata dasar pada kalimat tersebut adalah ....
A. tanah di bagian bawah
B. latar yang menjadi alas
C. bagian yang paling bawah
D. landasan yang paling utama
Jawaban : B
Indikator Soal : Disajikan dua jenis teks yang berbeda,
siswa dapat menentukan pola penyajiannya.
SOAL 1:
Cermati kutipan teks berita berikut!
Teks Berita 1
Kasat Lalu Lintas Polres Bogor mengimbau kepada pengendara dari Jabodetabek yang hendak
berkunjung ke Puncak agar berangkat sebelum pukul 13.00 menjelang tahun baru. Hal ini
berkaitan dengan rencana penutupan jalur menuju Puncak sejak pukul 13.00. Imbauan ini,
sebelumnya sudah disosialisasikan ke sejumlah hotel, penginapan, dan warga setempat.
Teks Berita 2
menghindari kemacetan di jalur wisata Puncak, Polisi sudah menyediakan jalur alternatif. Kasat
Lalu Lintas Polres Bogor mengharapkan para Pelancong dengan tujuan Puncak Cisarua agar
mengusahakan tiba di tujuan sebelum pukul 13.00 WIB. Ini berkaitan dengan rencana
pemberlakuan arus lalu lintas satu jalur.
Perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut adalah ...
A. teks I diawali dengan siapa, teks II diawali mengapa.
B. teks I diawali dengan apa, teks II diawali bagaimana.
C. teks I diawali dengan mengapa, teks II diawali bagaimana.
D. teks I diawali dengan apa, teks II diawali mengapa.
KUNCI JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
Teks 1 diawali dengan pokok berita siapa (Kapolres), sedangkan berita II diawali dengan pokok
berita mengapa (guna menghidari...)
BACA MATERINYA DULU YA!
KATA adalah unsur yang membentuk kalimat. Tentunya kita sudah mempelajari makna kata
leksikal. Makna leksikal adalah makna kata sesuai arti kamus atau arti sebenarnya. Makna kata
leksikal disebut juga makna denotasi.
Beberapa Jenis makna kata tersebut memiliki variasi kata bermakna sama.
1. SINONIM
Sinonim adalah beberapa kata yang memiliki bentuk berbeda, tetapi memiliki arti atau
pengertian yang sama atau mirip. Sinonim disebut juga persamaan kata atau padanan
kata.
Contoh:
bohong = dusta
haus = dahaga
bertemu = berjumpa
senang = gembira
2. KONOTASI
Makna konotasi adalah arti yang tidak sebenarnya atau biasa disebut arti kiasan. Arti
kiasan ini boleh berupa gabungan kata, tetapi boleh juga berupa konteks kalimat,
namun lazimnya kita lihat dalam kalimat. Bila ada satu kata atau beberapa kata dalam
satu kalimat tidak merujuk pada arti sesungguhnya, maka kalimat tersebut bermakna
konotasi.
Contoh:
- Kemarin Amir jatuh dari pohon mangga. (Denotasi)
- Amir jatuh hati kepada Rina siswa pindahan dari Lampung. (Konotasi)
KALIMAT adalah deretan kata-kata yang mengandung pengertian lengkap. Setiap kata
memiliki jabatan kata yang berbeda. Ada yang jabatannya subjek, predikat, objek,
Contoh Kalimat Konotasi
1. Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. (gugur:
meninggal dunia)
2. Ia tak pantang menyerah meski banyak aral melintang. (aral melintang:
hambatan, rintangan)
3. Mempunyai harta berlimpah tak membuat Reza besar kepala. (besar
kepala: sombong)
4. Emas hitam itu keluar dari lubang sumur di tengah sawah. (emas hitam:
minyak mentah
5. Kenaikan harga bahan pokok membuat usaha Rangga gulung tikar.
(gulung tikar: bangkrut)
6. Bukannya belajar untuk menghadapi ujian, ia malah menggunakan jalan
pintas. (jalan pintas: cara yang tidak mengikuti aturan)
7. Tak kuat dengan kelakuan tetangganya, ia akhirnya gelap mata. (gelap
mata: hilang kesabaran)
8. Seorang kuli tinta sedang melakukan peliputan berita. (kuli tinta:
wartawan)
9. Fia menyarankan agar masalah antara Fina dan Fani diselesaikan
dengankepala dingin. (kepala dingin: tenang, sabar)
10. Para TNI turun tangan dalam pencarian korban tragedi kecelakaan
pesawat terbang. (turun tangan: ikut membantu)
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TEKS
1. Bacalah penggalan resensi berikut!
Betapa apiknya Mangunwijaya menelusuri latar keturunan tokoh Atik. Ayahnya, Pak Ansana,
adalah pecinta alam. Maka, tidak menherankan apabila anaknya, Atik kemudian menjadi ahli
biologi. Atik senang buku, ia satu dengan buku. Ia membuat karirnya dengan buku.
Keistimewaan Mangunwijaya lagi bahwa ia menampilkan penutur-penutur sesuai dengan tingkat
sosial dan lingkungannya.
Masalah yang disoroti dalam penggalan resensi novel di atas adalah….
A. Kelebihan pengarang (Mangunwijaya) dalam menggambarkan latar.
B. Cara Mangunwijaya bercerita dalam novel.
C. Latar belakang kehidupan tokoh Atik.
D. Pemaparan keturunan tokoh Atik.
Jawaban : A
2. Novel ini membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan Takdir Alisyahbana membawa
pembaharruan dibidang masalah yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya, adalah pengabdi
dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga, alias penunggu rumah. Namun
Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara dengan pria bekerja, aktif di
luar rumah dan memajukan kaumnya yang dieakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di
masa sekarang dan para pelajar(tokoh masa depan)
Berdasarkan data buku tersebut jika disusun sebagi kalimat resensi tentang keunggulan novel
adalah.....
A. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh para siswa.
B. memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan
C. masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel in wajib di dunia Pendidikan.
D. S. takdir Alisayhbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam dunia
pendidikan
Jawaban: C
3. Cerita ini baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan
sering kita jumpai sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak membosankan.
Pengarang menguraikan panjang lebar karakter tokoh-tokohnya. Jadi cerita tidak kabur. Sayang
pengarang sering mengulang-ulang kata porno. Dalam satu buku, mungkin lebih dari empat
kisah.
Kalimat yang mengungkapkan keunggulan buku adalah...
A. cerita dapat diterima akal sehat dan tidak membosankan
B. karakter tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang.
C. pengarang menghidupkan cerita dengan cerita porno dan menghalangi
D. cerita diungkapkan seperti lazimnya cerita yang lai
Jawaban : A
Menentukan makna kata/kalimat FABEL DAN CERPEN
1. Bacalah kutipan fabel berikut!
Seekor beruang mengelilingi hutan mencari buah-buahan. la menemukan
pohon tumbang. Di pohon tersebut terdapat sarang tempat lebah menyimpan madu.
Beruang itu mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tumbang tersebut.
Ia ingin mencari tahu apakah lebah-lebah sedang berada di dalam sarang tersebut. Tepat
pada saat itu, sekumpulan kecil lebah terbang pulang dengan membawa banyak madu.
Lebah-lebah tersebut tahu maksud sang beruang. Mereka terbang mendekati sang
beruang, lalu menyengatnya dengan tajam. Kemudian, mereka terbang ke dalam lubang
batang pohon.
Beruang tersebut sangat marah. Seketika itu juga, ia meloncat ke atas batang yang
tumbang tersebut. Dengan cakarnya, ia menghancurkan sarang lebah. Akibatnya, seluruh
kawanan lebah yang berada di dalam sarang keluar dan menyerang sang beruang.
Beruang yang sial itu akhirnya lari terbirit-birit menyelamatkan dirinya ke dalam sungai.
Kata bercetak miring pada kutipan fabel tersebut mengandung makna....
a. rebah
b. jatuh
c. patah
d. runtuh
MAKNA SIMBOL DALAM CERPEN DAN FABEL
Simbolisme merupakan suatu aliran dalam kesusastraan yang menggambarkan
pengalaman batin, pikiran, emosi, melalui obyek-obyek, kata-kata, bunyi-bunyi
yang mempunyai fungsi simbolik maksudnya obyek, kata, dan bunyi yang
mempunyai makna referensi. Penulis terkadang mengungkapkan ide-idenya
dalam bentuk simbol yang nantinya akan ditafsirkan atau dimaknai sendiri oleh
pembaca.
Dalam karya sastra simbol hadir berupa kata yang maknanya mengacu kepada
makna lain. Simbol hadir karena penulis atau pengarang ingin menyampaikan
pikiran, perasaan, dan keinginannya dengan bahasa yang khas. Sesuatu dalam
teks sastra bisa dilihat sebagai simbol, bisa juga tidak, itu bergantung pada
interpretasi pembaca.
Pemaknaan terhadap simbol diserahkan kepada pembaca yang membaca karya
sastra tersebut.
Selain itu simbol merupakan tanda yang terbentuk secara konvensial atau
semata-mata karena kesepakatan, contohnya, bahasa secara umum (abjad,
kata-kata, frase-frase). Burung merpati adalah simbol perdamaian, melati putih
merupakan simbol cinta suci, mawar adalah simbol cinta yang membara, tidur
adalah tanda kematian, dan lain sebagainya.
Contoh Soal dan Pembahasan
Cermatilah kutipan fabel berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!
Saat pertengahan keledai dengan santainya berlari. Sedangkan kuda tengah
berusaha berlari cepat. Keledai berusaha membuat rencana agar kuda kalah.
Keledai berkali-kali membuat jebakan, tetapi jebakan itu menimpanya sendiri.
Saat menuju garis finis keledai membuat rencana lagi. Yaitu keledai memberikan
air minum untuk kuda yang berisikan obat tidur. Kuda pun menolaknya dan
keledai disuruh meminumnya sendiri. Namun keledai tidak mau meminumnya.
"Kenapa kamu tidak mau meminum air ini saja?" kata kuda.
"Aku tidak haus," jawab keledai.
Kuda memaksa keledai untuk meminum air itu. Saat keledai meminum air itu
keledai pun jatuh tertidur. "Hmmm...benar apa yang telah kuduga. Dia mau
menipuku," batin Kuda.
1. Simpulan makna simbol dalam fabel di atas adalah ....
A. Jangan mudah percaya terhadap orang lain
B. Jangan menganggap siapa pun lemah
C. Berhati-hatilah terhadap orang yang baru dikenal
D. Berbuat baik atau buruk kepada orang lain akan mengenai kepada diri sendiri.
Jawaban: D
Pembahasan:
Simpulan makna simbol dalam fabel di atas adalah berbuat baik atau buruk
kepada orang lain akan mengenai kepada diri sendiri.
2. Kuda dalam fabel tersebut menyimbolkan orang yang ....
A. tangkas
B. hebat
C. kuat
D. waspada
Jawaban: D
Pembahasan:
Kuda dalam fabel tersebut menyimbolkan orang yang waspada.
MENYIMPULKAN SEBAB/AKIBAT KONFLIK
Masalah dalam cerita memunculkan konfik. Konflik merupakan pertemuan atau
benturan antara dua kekuatan yang berlawanan. Konflik dibedakan menjadi dua
macam, yaitu: konflik dari luar (fisik) dan dari dalam (batin).
Konflik dari luar terjadi antara tokoh dan sesuatu di luar dirinya. Konflik ini bisa
terjadi dengan lingkungan ataupun manusia. Konflik dari luar dibagi menjadi dua:
a. Konflik fisik merupakan konflik yang disebabkan benturan antara tokoh dan
lingkungan.
Sebagai contoh konflik yang dialami tokoh akibat bencana alam.
b. Konflik sosial merupakan konflik yang muncul karena hubungan antarmanusia.
Misalnya: masalah pertikaian, perebutan, atau perceraian.
Konflik batin timbul dari dalam diri tokoh, konflik ini terjadi antara tokoh dan
dirinya sendiri. Konflik terdapat dalam strukutur alur dan alur merupakan salah
satu unsur intrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun cerita
dari dalam. Konflik dalam cerita disebabkan oleh suatu peristiwa sebagai
pemicunya. Konflik dalam cerita juga menyebabkan terjadinya sebuah peristiwa.
Sebab-akibat dalam karya sastra dapat dilihat dalam novel dan cerpen.
Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!
"Jadi, kita akan kuburkan dia di Simagara?" katanya pelan-pelan, setengah,
ditujukan kepada dirinya sendiri; Soleha tidak bisa menjawab. Ia mau berpikir
panjang. Ia mau mengatakannya, tapi ia segera ingat pada yang lain. "Tapi, kita
sudah menikahkan dia. Dan sekarang dia sudah jadi istri Sumarto. Apa yang
akan dikatakan oleh Sumarto?" Pikirannya makin tidak enak kalau mengingat
soal itu. Ia memang sudah keberatan ketika suami Soleha dipanggil orang dari
kampung sawah untuk mengobati Pak Murad. Sebagai mantri kesehatan di
sekitar itu memang tak ada dokter. Suami Soleha sering diminta pertolongan.
Namun, ia tahu betul Pak Murad ayah Mumi. Murni sekarang menjanda karena
suaminya meninggal dunia. Suami Soleha saling mencintai dengan Murni ketika
masih bujang dan gadis. Mereka tak dapat melaksanakan niat hatinya sebab
Murni dipaksa menikah.
1. Konflik yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ....
A. Soleha perang batin sewaktu mau bicara dengan Sumarto.
B. Pak Sumarto kebingungan sewaktu mau bicara dengan Soleha.
C. Soleha tidak rela menguburkan jenazah anaknya di Simagara.
D. Suami Soleha dan Soleha perang mulut mengenai penguburan jenazah.
Jawaban: D
Pembahasan:
Konflik yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah suami Soleha dan Soleha
perang mulut mengenai penguburan jenazah anaknya.
2. Penyebab terjadinya konflik dalam kutipan tersebut adalah ....
A. Karena suaminya mantri kesehatan.
B. Karena suaminya diminta pertolongan
C. Karena cemburu terhadap Murni.
D. Karena suami Soleha pernah mencintai Murni.
Jawaban: D
Pembahasan:
Konflik dalam cerita tersebut terjadi disebabkan karena suami Soleha pernah
mencintai Murni. Hal ini dijelaskan dalam penggalan kalimat Murni sekarang
menjanda karena suaminya meninggal dunia. Suami Soleha saling mencintai
dengan Murni ketika masih bujang dan gadis.
MENENTUKAN INFOMASITERSURAT
Makna yang terkandung dari sebuah teks dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Makna tersurat
Makna tersurat adalah makna yang secara langsung dinyatakan dalam bacaan.
2. Makna tersirat
Makna tersirat adalah makna yang secara tidak langsung dinyatakan dalam teks. Makna ini dapat
diperoleh setelah kita memahami isi teks tersebut.
Contoh Soal:
1. Pada umumnya, kucing peliharaan tidak berbahaya bagi manusia karena tubuhnya yang kecil.
Namun, tidak menutup kemungkinan hewan ini dapat menularkan penyakit. Penyakit yang
mungkin ditularkan di antaranya rabies akibat gigitanya dan gangguan pernapasan oleh bulunya.
Informasi tersurat yang terdapat dalam kutipan teks tersebut adalah ....
A. Kucing merupakan hewan yang banyak dipelihara oleh manusia.
B. Penyakit yang dapat ditularkan kucing diantaranya adalah rabies.
C. Tubuh kucing yang kecil membuat hewan ini disukai banyak orang.
D. Kucing dapat menularkan penyakit gangguan pernapasan oleh cakarannya.
2. Cermati kutipan teks eksposisi berikut.
Rokok adalah benda yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan dengan
memberikan candu kepada orang yang menikmatinya. Rokok mempunyai rupa silinder dari
kertas berukuran panjang, berisi daun tembakau yang telah dicacah. Rokok biasanay dijual dalam
bungkusan yang umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan akibat merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung.
Informasi tersurat yang terdapat pada kutipan teks tersebut adalah ....
A. dalam bungkusan terdapat pesan kesehatan yang memperingatkan perokok.
B. orang terbiasa merokok akan kecanduan dan susah untuk berhenti.
C. orang yang merokok akan terbiasa rileks dan nyaman.
D. kebiasaan merokok dapat merugikan kesehatan.
BAHASA INDONESIA : MENGIDENTIFIKASI ISI DAN BAGIAN SUATU
TEKSJENJANG SMP/MTs. untuk bacaan kali ini kita bahas Materi Bahasa Indonesia untuk
Jenjang SMP :). Disimiak ya
Mengidentifikasi Isi Dan Bagian Suatu Teks
syarat paragraf yang baik yaitu hanya memiliki satu pikiran utama maupun gagasan
utama. Gagasan utama itu selalu terletak di kalimat utama. Dan kalimat utama terletak di
awal atau akhir paragraf.Gagasan utama dalam sebuah paragraf dijelaskan oleh pikiran
tambahan atau pikiran penjelas yang terdapat dalam kalimat-kalimat penjelas. Contoh
dari pikiran-pikiran penjelas dapat berupa: contoh ilustrasi, keterangan, bukti, alasan, dan
sebagainya.
Paragraf yang baik adalah paragraf yang selalu memiliki suatu pikiran utama atau satu
gagasan pokok. Gagasan pokok tersebut terletak di dalam kalimat utama. Kal;imat utama,
biasanya terletak di bagian awal paragraf. Kalimat utama selalu didukung dengan
kalimat-kalimat penjelas. Kalimat penjelas bisa berupa kalimat ilustrasi, kalimat yang
menyatakan keterangan mengenai sesuatu, kalimat bukti, kalimat alasan, dan sebagainya.
Naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang dan berupa kalimat utama serta kalimat
penjelas itu, disebutkan dengan teks. Fungsi teks adalah menyampaikan pesan atau
informasi dalam konteks situasi tertentu. Teks selalu mengandung makna-makna. Untuk
mengidentifikasi teks, kita dapat menggunakan unsur-unsur “5W + 1H”: what (apa), who
(siapa), why (mengapa), when (kapan), where (di mana), dan how (bagaimana).
Contoh Soal 1 :
Kembang bunga glabrata memang unik. Kantong ketakungnya terlihat berbeda dengan
nephentes yang lain memiliki dua sayap memajang di bagian depannya. Keunikan lain
kantong glabrata adalah kelopak yang sangat tipis, sehingga seperti transparan. Dengan
kantong itulah sang ketakung memerangkap dari golongan arthropoda.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah ….
A. Keunikan bunga glabrata
B. Perbedaan bunga glabrata
C. Keunikan kembang bunga glabrata
D. Perbedaan kembang bunga glabrata
Pembahasan :
Gagasan utama paragraf tersebut terletak pada kalimat pertama. Kalimat lainnya
mendukung hal-hal yang disampaikan dalam kalimat pertama. Sehingga, seluruh isi
paragraf tersebut membicarakan mengenai keunikan bunga glabrata.
Jawaban : A
Melengkapi paragraf dengan istilah
Perhatikan paragraf berikut!
Pada awal pendirian Real Estat Indonesia (REI), banyak [ . . . ] dalam membeli rumah lebih
memperhatikan aspek kuantitatif. Misalnya, luas tanah dan bangunan, harga, dan
besarnya cicilan tiap bulan. Namun, sejak tahun 1990-an, selera konsumen telah
bergeser dari aspek kuantitatif ke aspek kualitatif. Misalnya keberadaan taman, tempat
rekreasi, sekolah, serta fasilitas umum dan sosial lainnya.Mereka makin peduli kepada
kenyamanan lingkungan hidup.
41. Istilah yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah . . . .
A. produsen
B. konsumen
C. pembeli
D. kontraktor
Disajikankalimat/ deretankata, siswa dapat menunjukkan kata yang tidak
sesuaikaidah.
1. Kalimat berikut yang ditulis dengan ejaan yang salah adalah . . . .
a. Sehari berlayar, dua Laut telah terlampaui
b. Ayah mampu menyeberangi Selat Sunda, dengan perahu tentunya.
c. Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau
d. Pelaut itu telah menyeberangi satu laut dan satu pulau
Pembahasan: Jika diikuti nama tempat, istilah Geografi wajib menggunakan huruf
besar. Jika tidak diikuti nama tempat, maka harus menggunakan huruf kecil. Kunci
Jwaban: A
2. Deretan kata berikut yang ejaannya tidak tepat adalah . . . .
a. jeruk bali, Pulau Jawa, gadis Sunda
b. Jeruk Bali, pulau Kalimantan, Gadis sunda
c. jeruk bali, Pulau Kalimantan, gadis Sunda
d. Jeruk bali, Selat Sunda, gadis Minang
Pembahasan: Jika diikuti nama tempat, istilah Geografi wajib menggunakan huruf
besar, kecuali jika istilah Geografi tsb menunjukkan jenis (maka harus huruf kecil).
Sedangkan istilah Geografi yg menunjukkan sukubangsa, maka nama tempat saja yg huruf besar.
Kunci Jwaban: B
Indikator: Disajikan kalimat atau paragraf yang
menggunakan kata, kalimat, atau kepaduan paragraf
yang tidak tepat, siswa dapat memperbaikinya.
1. Teroris itu akhirnya gugur terkena bom rakitan yang ia bawa sendiri.
Kata yang tercetak miring perlu diperbaiki dengan kata ...
A. meninggal
B. mati
C. tewas
D. mangkat
2. Kita tidak menyoalkan beratnya sanksi bagi pelanggar aturan lalu lintas karena hal
itubenar bukan merupakan sumber masalah.
Kata yang tercetak miring perlu diperbaiki dengan kata-kata ...
A. dipersoalkan, pengaturan, pembenarannya
B. mempersoali, peraturan, dibenarkannya
C. mempersoalkan, peraturan, sebenarnya
D. dipersoalkan, peraturan, sebenar-benarnya
3. Sebagaimana telah ditetapkan dalam GBHN, bahwa pembangunan pendidikan
dititikberatkan pada peningkatan setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Kalimat di atas dapat diperbaiki dengan menghilangkan kata … .
A. pada
B. telah
C. dalam
D. bahwa
4. Cermatilah kalimat berikut!
Setiap atlit profesionil, pada saat bertanding pasti menggunakan metoda bermain secara
konsekwen, berbeda dengan yang amateran.
Perbaikan kata bercetak miring dalam kalimat tersebut yang tepat adalah ...
A. atlet, propesional, methoda, konsekuwen, amatiran
B. atlet, profesionil, metode, konsekuen, amatiran
C. atlet, profesional, metode, konsekuen, amatiran
D. atlit, profesi, methodik, konsekwen, ama
Disajikan sebuah kalimat/paragraf rumpang, peserta didik
dapat mengisi dengan konjungsi (kata hubung) yang
tepat.
1. Pendidikan kesehatan di sekolah bertujuan agar murid mengetahui fakta-fakta ilmiah
tentang kesehatan, memiliki sikap yang menyetujui keadaan sehat dan melaksanakan
kebiasaan baik untuk hidup sehat,... kesehatan sendiri maupun komunitas bertambah baik.
Konjungsi yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah .. ..
a. dan
b. ketika
c. sehingga
d. oleh karena itu
2. Anita sibuk membersikan rumah ... Yandi duduk santai.
Konjungsi yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ....
a. saat
b. tetapi
c. dan
d. walaupun
3. Jagalah kesehatan...tidak terserang penyakit.
Konjungsi yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah....
a. tetapi
b. namun
c. kalau
d. agar
4. Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan
timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakupi benda hidup dan benda mati. Benda hidup
perlu makanan dan berkembang biak seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda
mati antara lain tanah, air, api, batu, dan udara. ... terpelihara dengan baik, lingkungan
hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, tenteram, lahir dan batin.
Kata hubung yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang teks laporan hasil observasi
tersebut adalah ....
a. dan
b. tetapi
c. atau
d. jika
Materi UN 2017 Bahasa Indonesia Menunjukkan Kesalahan
Penggunaan, Menggunakan, dan Memperbaiki Kesalahan
Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca
Menyunting dapat dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur berikut.
1. Ketepatan Penulisan Huruf Kapital
Pedoman penulisan huruf kapital yang sering digunakan dalam soal Ujian Nasionalsesuai
EyD sebagai berikut.
a. Huruf kapital digunakan sebagai penanda awal kalimat.
b. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan diikuti nama orang.
c. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jababatan dan pangkat diikuti
nama orang atau dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
tempat.
d. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa
sejarah.
e. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.
f. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
g. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk kata ulang sempurna)
dalam judul buku, majalah, surat kabar, da makalah, kecuali kata tugas dan kata penghubung.
h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang
digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
2. Ketepatan Penggunaan Huruf Miring
a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar
yang dikutip dalam tulisan.
b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata.
c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa
Indonesia.
3. Ketepatan Penggunaan Tanda Baca.
Tanda baca digunakan untuk memperjelas dan mempertegas isi bacaan yang disampaikan kepada
pembaca. Fungsi tanda baca sering digunakan dalam kalimat soal Ujian Nasional seperti
berikut.
a.Tanda baca titik (.) digunakan pada akhir kalimat bukan pertanyaan atau seruan.
b. Tanda koma (,) digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan,
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya,
atau memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
c. Tanda petik ("...") digunakan untuk mengapit petikan langsung berasal dari pembicaraan,
naskah, atau bahan tertulis lain.
d. Tanda baca titik dua (:) digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap diikuti rangkaian atau
pemerian.
e. Tanda hubung (-) digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang, merangkaian se-
dengan kata awal berhuruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan -an singkatan berhuruf
kapital dengan imbuhan atau kata, dan nama jabatan rangkap.
Contoh Soal
1. Penggunaan ejaan tidak tepat terdapat pada kalimat ...
A. Novel Laskar Pelangi merupakan salah satu novel motivasi pendidikan di Indonesia.
B. Api yang membakar hutan Gunung Lawu mendekati permukiman warga sekitar.
C. SMP Nusantara membentuk panitia untuk memperingati Hari Anti Narkoba.
D. Festival Nasional Seni Pertunjukan 2014 digelar di gedung pewayangan kautaman TMII.
Jawaban: D
Kalimat pada pilihan jawaban D menggunakan ejaan tidak tepat karena kesalahan penggunaan
huruf kapital. Perbaikan tepat ejaan pada kalimat tersebut adalah Festival Nasional Seni
Pertunjukkan 2014 digelar di Gedung Pewayangan Kautaman TMII. Penulisan Gedung
Pewayangan Kautaman seharusnya ditulis dengan diawali huruf kapital karena menunjukkan
nama tempat. Sementara itu, pemakaian huruf kapital pada pilihan jawaban A, B, dan C sudah
tepat.
2. Pemakaian tanda baca tidak tepat terdapat pada kalimat ...
A.Susan bertanya, "Siapakah yang akan mengikuti lomba menari se-Bandung?"
B. Jani menyelesaikan pendidikannya, pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
C. Paman menasehati anaknya, "Bekerjalah dengan rajin di negeri orang, Nak!"
D. Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada siapapun.
Jawaban: B
Kalimat pada pilihan jawaban B menggunakan tanda baca tidak tepat karena karena kesalahan
peletakan penggunaan tanda koma. Perbaikan tepat tanda baca pada kalimat tersebut adalah Jani
menyelesaikan pendidikannya pada Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Penulisan antara jurusan dan fakultas seharusnya ditulis dengan dipisahkan tanda koma.
Sementara itu, pemakaian tanda koma pada pilihan jawaban A, C, dan D sudah tepat.
97 Penggunaan Tanda Baca Menurut EYD
Berserta Contohnya
Penggunaan Tanda Baca Menurut Ejaan yang Disempurnakan (EYD) – Dalam menulis tanda baca
merupakan salah satu elemen yang wajib kita perhatikan. Tanda baca berkaitan erat dengan suara
(fonem). Hal ini dikarenakan tanda baca mempengaruhi intonasi ketika membaca suatu tulisan dan
intonasi sangat mempengaruhi intepretasi suatu kalimat (baca juga : jenis jenis kalimat).
Sering kali, kita masih dibingungkan dengan penggunaan berbagai tanda baca yang ada. Untuk itu,
berikut kami berikan ulasan tentang tanda baca beserta contoh penggunaannya berdasarkan kaidah
ejaan yang disempurnakan (EYD).
Tanda Titik (.)
Seperti yang sudah kita ketahui, tanda titik digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat pernyataan, namun
tanda titik sebenarnya masih memiliki berbagai kegunaan lain. Di bawah ini merupakan kaidah
penggunaan tanda titik menurut ejaan yang disempurnakan (EYD):
1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan.
Contoh:
 Ani sedang belajar di rumah.
 Toni menolak pernyataan yang disampaikan oleh Budi.
Dalam penggunaan tanda titik di akhir kalimat, terdapat beberapa pengecualian sebagai berikut,
1.1. Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, ilustrasi, atau
tabel.
Misal:
1. Seminar Nasional Konsumen Cerdas (nama acara)
2. Pembahasan (judul bab)
3. Gambar 3 Struktur Sel Hewan
4. Tabel 6 Keikutsertaan Indonesia di Ajang Olimpiade 1988 s.d. 2012
1.2. Tanda titik tidak digunakan pada akhir alamat penerima dan pengirim surat, serta tanggal
surat.
Misal:
1. Kepala SD Negeri 1 Jayakarta
Jalan Pemuda 36
Jayakarta
Jakarta 10320
2. Kepala Badan Eksekutif Mahasiswa
Kampus IPB Dramaga
Bogor
3. 30 Juni 2015
4. Jakarta, 4 November 2015
2. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
 I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
 III. Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
 Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia
A. Penggunaan Tanda Hubung
B. Penggunaan Tanda Baca
B.1 Penggunaan Tanda Titik (.)
B.2 Penggunaan Tanda Koma (,)
Dalam penggunaan tanda titik di belakang angka atau huruf, ada beberapa pengecualian sebagai berikut,
2.1. Tanda titik tidak dipergunakan pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam
suatu perincian.
Misal:
(BENAR)
Teks Anekdot (baca juga : contoh teks anekdot)memiliki tujuan sebagai berikut,
(1) menyampaikan kritik atas suatu fenomena atau tokoh.
(2) menghibur pembaca.
(SALAH)
Fungsi dari bahasa nasional antara lain,
(1.) lambang nasional
(2.) identitas nasional
(3.) alat pemersatu bangsa
2.2. Tanda titik tidak dipergunakan pada akhir penomoran digital lebih da ri satu angka.
Misal:
(BENAR)
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
(SALAH)
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
2.3. Tanda titik tidak dipergunakan di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran
deret digital yang lebih dari satu angka pada judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
Misal:
(BENAR)
Bagan 2 Struktur Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa
Grafik 1.1 Distribusi Pendapatan Petani di Desa Karangmuncang
(SALAH)
Gambar 7. Gedung SMP Negeri 2 Wonowari
Tabel 1.1. Kondisi Irigasi di Desa Babakan Jati
3. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu
atau jangka waktu.
Contoh:
 Pukul 11.25.37 (pukul 11 lewat 25 menit 37 detik atau pukul 1, 25 menit, 37 detik)
 23.23 (3 jam, 23 menit, 23 detik)
 34 (pukul 12 malam lewat 34 detik)
 23.49 jam (23 menit, 49 detik)
 00.53 jam (53 detik)
4. Tanda titik digunakan dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang
tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit untuk penulisan daftar
pustaka berupa buku. Sedangkan untuk penulisan daftar pustaka dari artikel, tanda titik
digunakan di antara nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, dan edisi.
Contoh:
 Satria A. 2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor (ID): IPB Pr.
 Sudirman LI. 2010. Partia; purification of antimicrobial compound isolated from mycelia of tropical
Lentinus cladopus LC4. Hayati J Biosci. 17(2)63-67.
5. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Contoh:
 Jumlah buku Raditya Dika yang terjual mencapai 1.000.000 eksemplar.
 Untuk menyelenggarakan acara tersebut, pemerintah menganggarkan dana sebesar
Rp2.789.000.000,00.
 Kapasitas stadion sepak bola baru yang akan dibangun di Kota Bogor diperkirakan mampu
menampung lebih dari 80.000 suporter.
Dalam penggunaan tanda titik untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya, terdapat
beberapa pengecualian sebagai berikut,
5.1.Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Misal:
 Ayah saya lahir pada tahun 1956.
 Kata pungtuasi terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa halaman 1078.
 Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke nomor rekening 133007693928.
6. Tanda baca titik digunakan untuk singkatan gelar, baik akademik maupun kebangsawanan.
Contoh:
 Siti Raminah, S.E.
 Otto Iskandar Dijaya, Ph.D.
 R.A. Kartini
Tanda Koma (,)
Berikut ini kaidah penggunaan tanda baca koma menurut ejaan yang disempurnakan:
1. Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh:
 Seminar tersebut akan dihandiri oleh menteri, rektor, serta pembiacara-pembiacara yang tak
kalah luar biasa.
 Wati, Indra, dan Siska merupakan tiga bersaudara.
 Lomba ini akan memperebutkan juara pertama, kedua, dan ketiga.
2. Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung (konjungsi) yang menunjukkan
pertentangan, seperti tetapi,melainkan, sedangkan, dan lain sebagainya dalam kalimat
majemuk setara (baca : contoh kalimat majemuk setara).
Contoh:
 Anita bekerja di salah satu perusahaan swasta, tetapi gaji yang ia terima jauh dibawah rata-rata.
 Ayahnya bukan pegawai bank, melainkan manajer di salah satu di perusahaan swasta.
 Ibu bertugas memasak di dapur setiap harinya, sedangkan Ani mencuci peralatan kotor yang
ada.
3. Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang dalam penulisannya
mendahului induk kalimat.
Contoh:
 Demi mencegah terjadinya tindak kenjahatan, aparat kepolisian merazia setiap kendaan
bermotor yang lewat di Jalan Juanda siang itu.
 Karena dosen memiliki sebuah urusan, perkuliahan pada hari ini ditiadakan.
 Bila ia datang, maka aku memilih untuk tetap tinggal.
Sebagai catatan, untuk induk kalimat yang ditulis terlebih dahulu dari anak kalimat, maka tidak
perlu ditambahkan tanda baca titik di antara keduanya.
Misal:
 Kelas diliburkan karena dosen yang mengajar sedang ada urusan.
 Dia mendapat nilai tertinggi di ujian karena dia paling rajin ketika di kelas.
4. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat, seperti oleh
karena itu, jadi,dengan demikian, sehubungan dengan itu, meskipun demikian, dan lain
sebagainya.
Contoh:
 Rani merupakan murid dari sekolah unggulam. Oleh karena itu, orang tuanya berharap fokus untuk
belajar tanpa terganggu kegiatan lainnya.
 Pak Salhan memang dikenal baik oleh warga sekitar. Jadi, wajar saat warga mengajukannya menjadi
ketua RW di komplek tempat dingga mereka.
 Raihan memang kesulitan dalam hal memahami materi perkuliahan. Meskipun demikian, ia tidak pernah
menyerah untuk terus belajar.
5. Tanda koma digunakan sebelum dan/atau setelah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, hai, dan
lain sebagainya. Selain itu tanda koma juga digunakan sebelum dan/atau sesudah kata sapaan,
seperti Bu, Dik, Kak, dan lain-lain.
Contoh:
 Selamat siang, Dik! da yang bisa saya bantu?
 Aduh, gue lupa bawa laporan praktikum kedua.
 Ya, Shinta baru menyadari kemiripan kedua tas tersebut.
6. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh:
 Ayah berpesan, “Empat tahun dari sekarang, Ayah tunggu prestasi yang membanggakan.”
 “Saya berkenalan dengan Tania sekitar 4 tahun lalu.”, Diska memulai ceritanya, “Ibunya seoramg guru,
sedangkan ayahnya mendekam di perjara.”
 “Kamu sedang apa?”, tanya Toni
7. Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan
tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah apabila ditulissecara berurutan.
Contoh:
 Saudara Arya Hendrata, Jalan Beo Raya 45, Jakarta Utara
 Dr. Ir. Lia Mulia, M.Sc.
 Bukittinggi, 23 April 1987
 Dramaga, Bogor, Jawa Barat
8. Tanda koma digunakan untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka. Selain itu tanda koma juga digunakan untuk memisahkan masing-masing nama apabila
suatu buku atau artikel memiliki lebih dari satu penulis dalam daftar pustaka.
Contoh:
 Satria A. 2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor (ID): IPB Pr.
 Sudirman LI. 2010. Partia; purification of antimicrobial compound isolated from mycelia of tropical
Lentinus cladopus LC4. Hayati J Biosci. 17(2)63-67.
9. Tanda koma digunakan di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
Contoh:
 Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka
Rakyat, 1950), 25.
 J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP
Indonesia, 1967), hlm. 4.
10. Tanda koma digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademisyang
mengikutinya. Penggunaan tanda koma in bertujuan untuk membedakan gelar akademisdengan
singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contoh:
 Ayu Aji Putri Setia Utami, S.E., M.Agribuss.
 Bambang S.H.
Hanya karena sebuah tanda koma, suatu kalimat dapat memiliki arti yang sangat berbeda.
Misal:
Dara Atika, S.H. (sarjana hukum, gelar akademik) berbeda dengan Dara Atika S.H. (Setia Hasna,
singkatan nama)
11. Tanda koma digunakan sebelum angka decimal atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan
dengan angka.
Contoh:
 Jarak kota A ke kota B sekitar 14,2 km.
 Diana membeli gula sebanyak 3.5 kg.
 Ima department store memberikan harga khusus untuk semua rok yang mereka jual, yakni seharga
Rp99.999,99.
12. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau aposisi.
Contoh:
 Soeharto, Presiden II RI, sering disebut sebagai Bapak Pembangunan.
 Leiden, salah satu kota di Belanda, menawarkan pesona wisata kota tua bagi para pendatangnya.
13. Tanda koma digunakan di belakang keterangan yang terdapat pasa awal kalimat untuk
menghindari salah baca atau salah pengertian.
Contoh:
 Dalam rangka mengenalkan budaya Sunda ke Indonesia, BEM FEM IPB mengadakan acara Bogor Art
Festival.
Bila tidak menggunakan tanda koma, maka kalimat akan di atas akan menjadi, Dalam rangka
mengenalkan budaya Sunda ke Indonesia BEM FEM IPB mengadakan acara Bogor Art Festival, yang
sulit untuk dibaca dan dimengerti.
Tanda Titik Koma (;)
Berikut ini beberapa penggunaan tanda titik koma (;) untuk berbagai tulisan:
1. Tanda titik koma dapat digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dengan kalimat setara lainnya dalam kalimat majemuk.
Contoh:
 Ayah baru saja pulang; anak-anak masih belum tidur.
 Tono bertugas menyiapkan alat dan bahan; Wati bertugas membuat pudding; Cita bertugas menjual
pudding yang sudah dibuat.
2. Tanda titik koma digunakan pada akhir perincian yang berupa klausa.
Contoh:
 Di buka lowongan untuk Management Trainee, dengan kriteria sebagai berikut:
(1) lulusan S-1 dengan IPK minimal 3.00/4.00 (untuk universitas negeri) atau 3.25/4.00 (untuk universitas
swasta);
(2) memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lancar, baik tertulis maupun lisan;
(3) sehat jasmani dan rohani;
(4) bersedia mengikuti program training selama satu tahun.
3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang
sudah menggunakan tanda koma.
Contoh:
 Berikut susunan acara untuk acara pada pagi hari ini:
1. Pembukaan oleh MC;
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne IPB, dan Mars FEM;
3. Sambutan Ketua Panitia; …
 Setiap peserta harus memilih satu barang dari payung, jas hujan, atau topi; kamera, laptop,
atau smartphone; liburan ke Bali, Lombok, atau Yogjakarta.

Tanda Titik Dua (:)
Berikut ini berbagai penggunaan tanda baca titik dua menurut kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD):
1. Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau
penjelasan.
Contoh:
 Andi dan Sila mengisi rumah baru mereka dengan berbagai perabotan rumah tangga: sofa, kasur, lemari,
dan sebagainya.
 Andi mempertaruhkan segalanya dalam tes ini karena baginya hanya ada dua pilihan: lolos tes beasiswa
ke Belanda atau kembali pulang ke kampung menggarap sawah milik keluarga.
Meski digunakan dalam pemerincian, namun tanda titik dua tidak digunkan untuk penjelasan atau
pemerincian yang mengakhiri suatu pernyataan.
Misal:
(BENAR)
Untuk mendekorasi kelas, kita membutuhkan balon, gabus warna, dan juga pita hias.
(SALAH)
Untuk mendekorasi kelas, kita membutuhkan: balon, gabus warna, dan juga pita hias.
2. Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:
 Ketua : Ramadhan F.N.
Sekretaris : Riana Putri
Bendahara: Sita Novita
3. Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama atau lakon sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
Contoh:
 Pemuda : “Ini tidak bisa dibiakan begitu saja, Pak Kades!”
Warga desa : “Benar sekali, Pak.”
Pemuda : “Sudah dua orang tewas karena kelakuan dukun santet itu, Pak!”
4. Tanda titik dua digunakan di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab
suci, (c) judul dan anak judul, serta (d) nama koa dan penerbit dalam daftar pustaka.
Contoh
 Horizon XLII, No. 8/2008: 8
 Surah Al-Baqarah: 2-5
 Dari Pemburu ke Terapeutik: Analogi Cerpen Nusantara
 Satria A. 2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor (ID): IPB Pr.
Tanda Hubung (-)
Berikut ini contoh-contoh pemakaian tanda hubung sesuai EYD:
1. Tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
Contoh:
 Dalam pelaksanaannya, sering kali terjadi kesalahan-kesalahan yang ti-
dak diinginkan.
 Ketika sedang mencuci di sungai, bawang putih menyelamakan seekor i-
kan mas.
2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Contoh:
 pura-pura
 bolak-balik
 kemerah-merahan
3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang ditulis dengan
angka atau menyambung huruf yang telah dieja satu per satu.
 11-12-2013
 I-n-d-o-n-e-s-i-a
4. Tanda hubung digunakan untuk memperjelashubungan kata atau ungkapan
Contoh:
 Ber-ganti-an
 Dua-puluh-lima ribuan (25 x 1000)
 Dua-puluh lima-ribuan (20 x 5000)
5. Tanda hubung digunakan untuk merangkai.
Contoh:
 Se-Kabupaten, Se-JawaTengah
 Ke-2, ke-3
 Tahun 2000-an, 1960-an
 Ber-KTP, sinar-X, KTP-mu, SIM-ku
 D-3, S-1, S-2, S-3
Namun, tanda hubung tidak dapat digunakan di antara huruf dan angka, apabila angka tersebut
menunjukkan jumlah huruf, misal BP3K; LP3I; P3K; dan ain sebagainya.
6. Tanda hubung digunakan untuk merangka unsur bahasa Indonesia dengan bahasa lain, baik
bahasa daerah maupun asing.
Contoh:
 Meng-upload
 Di-sowan-i
7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan.
Contoh:
 Kata pasca- berasal dari bahasa Sansekerta.
 Akhiran –isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi pembetonan.
Tanda Pisah (—)
Berikut ini kaidah penulisan tanda baca pisah (—) yang sesuai dengan EYD,
1 .Tanda pisah dapat digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan
penjelasan selain yang telah disebut di bangun kalimat.
Contoh:
 Rani terjatuh—saya yakin dia menangis—dari sepeda kumbangnya dan masuk ke got depan komplek.
2. Tanda pisah digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan lain.
Contoh:
 Atlet sekelas Taufik Hidayat—penyabet medali emas di Yunani—harusnya mendapat apresiasi yang
pantas dari negera atas usahanya mengharumkan nama bangsa Indonesia.
 Penemuan teori Big Bang—teori yang menyatakan bahwa semesta terbentuk atas satu ledakan maha
dahsyat—telah merubah pemahaman kita terhadap alam semesta.
3. Tanda pisah digunakan antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’
atau ‘sampai ke’.
Contoh:
 23-28 Januari 2016
 Dari tahun 1997-2007
 Jakarta-Bandung
Tanda Tanya (?)
Di bawah ini merupakan contoh penggunaan tanda tanya dalam penulisan,
1. Tanda tanya digunakan di akhir kalimat tanya.
Contoh:
 Kapan hari kemerdekaan Indonesia?
 Berapa jumlah provinsi di Indonesia?
2. Tanda tanya yang dikurung digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang
disangsikan atau kurang terbukti kebenarannya.
Contoh:
 Dimas Kanjeng mampu menggandakan uang (?)
 Ada hantu ‘Satpam Terbang’ yang berkeliaran di asrama (?)
Tanda Seru (!)
Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan
emosi yang kuat, kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa takjub.
Contoh:
 Hidup mahasiswa!
 Benar-benar indah pantai ini!
 Deskripsikan gambar tersebut dalam satu kalimat!
Tanda Elipsis (…)
Berikut ini beberapa contoh penggunaan tanda elipsi sesuai dengan kaidah EYD.
1. Tanda Elipsis digunakan untuk menunjukan bahwa suatu kalimat atau kutiban ada bagian yang
sengaja dihilangkan.
Contoh:
 Dalam UUD 1945 disebutkan empat tujuan Negara Indonesia, yakni melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, ….
 Menurut … maka diprediksi dunia akan kekurangan pangan dalam kurun waktu kurang dari 50 tahun lagi.
2. Tanda elipsis digunakan untuk menulis perkataan yang tidak selesai dalam dialog.
Contoh:
 “Bagaimana jika kita … Bukankah itu lebih baik?”
 “ … Yasudah saya ikuti apa kata mereka saja.”
Dalam penggunaan tanda elipsis, ada beberapa kaidah penulisan yang harus di perhatikan yakni,
 Tanda elipsis diawali dan diikuti dengan spasi.
 Untuk penggunaan tanda ellipsis di akhir kalimat diikuti dengan tanda titik, sehingga tanda titik nantinya
berjumlah 4 buah.
Tanda Petik (“…”)
Di bawah ini merupakan kaidah penggunaan tanda petik berdasarkan EYD.
1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah,
dialog, dan sejenisnya.
Contoh:
 “Jam berapa ini?”, tanya Andri pada perempuan di sampingnya.
 Menurut Pasal 31 UUD 1945, “Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan”.
2. Tanda petik digunakan untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, bab
buku, dan lain-lain yang disebutkan dalam suatu kalimat.
Contoh:
 Film “Dr. Strange” yang dibintangi actor Benedict Cumberbatch kini tengah merajai box office.
 Buatlah resensi dari novel “Laskah Pelangi”!
3. Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah dengan arti khusus maupun istilah ilmiah yang
kurang dikenal.
Contoh:
 Di musim Pemilu ini, dikhawatirkan akan banyak “serangan fajar”.
 Praktik memberikan “amplop” kepada petugas masih sering terjadi hingga saat ini.
Tanda Petik Tunggal (‘…’)
Berikut ini kaidah penggunaan tanda pentik tungga sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD).
1. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan di dalam petikan.
Contoh:
 “Sepertinya waktuku cukup untuk membaca novel ‘Edensor’ sembari menunggu kedatanganmu tadi”,
ucap Wati kesal.
 “Andreas, apa kau tadi juga mendengar bunyi ‘pluk’ di belakang pohon sana?”, Rey berbisik takut pada
Andreas.
2. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan dari suatu
kata atau ungkapan.
Contoh:
 terdakwa ‘yang didakwa’
 pungtuasi ‘tanda baca’
 matur nuwun ‘terima kasih’
 policy ‘kebijakan’
Tanda Kurung ((…))
Tanda kurung memiliki beberapa kegunaan dalam penulisan sehari-hari, berikut ini beberapa kegunaan
kegunaan tanda kurung menurut kaidah EYD.
1. Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh:
 Lembaga pengkreditan tersebut menyediakan jasa pengkreditan dengan jaminan surat bukti kepemilikan
kendaraan bermotor (BPKB).
 Mahasiswa Agribisnis IPB sukses menyelenggarakan Lokakarya (workshop) di tujuh kecamatan berbeda
di Kabupaten Kuningan.
2. Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterang atau penjelasan yang bukan bagian utama
kalimat.
Contoh:
 Keterangan tersebut (lihat Tabel 2.4) menunjukan jika tren positif investasi syariah di Indonesia dari tahun
ke tahun.
 Artis asal Singapura itu nampak menawan dalam balutan pakaian tradisional Cina bercorak naga (mahluk
mitologi Cina) di red carpet acara tadi malam.
3. Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya di dalam teks
dapat dimunculkan maupun dihilangkan.
Contoh:
 Ani pergi berbelanja menggunakan (bus) Kopaja.
 Liburan kali ini, diperkirakan akan banyak wisatawan yang mengunjungi (pulau) Bali.
4. Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda
pemerincian.
Contoh:
 Penentuan bauran pemasaran ini mempertimbangkan (a) product, (b) price, (c) place, dan (d) promotion.
 Berkas lamaran harus melampirkan
(1) Akta kelahiran,
(2) Surat berkelakuan baik dari kepolisian,
(3) Surat keterangan kesehatan yang dikeluarkan rumah sakit, dokter, ataupun puskesmah.
Tanda Kurung Siku ([…])
Tanda kurung siku mungkin jarang ditemui di teks tertulis atau naskah lainny, namun kita juga perlu tahu
penggunaan tanda kurung siku menurut kaidah EYD seperti yang disebutkan dibawah ini.
1. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai tanda
koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contoh:
 [Kongres Pemuda II] tanggal 28 Oktober merupakan hari yang sangat bersejarah bagi Republik
Indonesia sehingga diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
2. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterang dalam kalimat penjelasyang terdapat
dalam tanda kurung.
Contoh:
 Persamaan antara kedua hal tersebut (perbedaannya telah disebutkan di Bab II [lihat halaman 73-74])
akan dikupas pada bab ini.
Tanda Garis Miring (/)
Berikut ini beberapa contoh penggunaan tanda baca garis miring berdasarkan kaidah EYD.
1. Tanda garis miring digunakan dalam penulisan nomor surat, nomor pada alamat, dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi menjadi dua tahun takwim.
Contoh:
 Nomor: 023/A.1/BEMFE/XI/2016
 Jalan Pemuda III/10
 Masa bakti 2015/2016
2. Tanda miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Contoh:
 mahasiswa/mahasiswi ‘mahasiswa dan mahasiswi’
 pisang rebus/goreng/bakar ‘pisang rebus atau goreng atau bakar’
 sebelum dan/atau sesudah ‘sebelum dan sesudah atau sebelum atau sesudah’
 harganya Rp15.000,00/buah ‘harganya Rp15.000,00 untuk setiap buahnya’
3. Tanda garis miring digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi
atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh:
 Kong/g/res Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 1928, pada kesempatan tersebut lagu
“Indonesia Raya” untuk pertama kalinya dikumandangkan.
Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
Tanda penyingkat digunakan untuk menunjukan penghilangan bagian kata atau angka tahun dalam
konteks tertentu.
Contoh:
 Paketnya sudah diterima, ‘kan? (‘kan berarti bukan)
 Libur ‘lah tiba. (‘lah berarti telah)
 3-3-’14 (’14 berarti 2014)
Pengertian Ide pokok, Kalimat Utama, dan Kalimat
Penjelas
Gagasan utama atau Ide Pokok adalah kalimat yang menjadi inti dari sebuah pembahasan atau
juga dapat diartikan bahwa gagasan utama adalah pernyataan yang mendasari sebuah paragraf
untuk dikembangkan.
Setiap wacana atau bacaan mengandung informasi atau permasalahan. Informasi tersebut tersaji
dalam suatu paragraf. Suatu paragraf terdiri atas satu gagasan utama yang dirangkai dengan
beberapa kalimat penjelas.
Gagasan utama atau kalimat utama dapat terletak di awal paragraf, tengah paragraf, di akhir
paragraf, maupun di awal dan di akhir paragraf.
 Ide pokok adalah ide/ gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Ide pokok
ini terdapat dalam kalimat utama. Nama lain ide pokok adalah gagasan utama, gagasan
pokok. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok.
 Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat
utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut
dengan kalimat penjelas. Nama lain untuk kalimat utama adalah kalimat topik.
 Kalimat penjelas yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
selanjutnya, dimanakah kita dapat menentukan letak ide pokok atau pikiran utama? agar lebih
jelasnya, perhatikan penjelasan berikut!
Contoh Pada Paragraf Deduktif
Pada paragraf deduktif kalimat utama terletak di awal paragraf. Gagasan pokok/kalimat utama
dinyatakan lebih dahulu baru diikuti kalimat penjelas. Kalimat utama Contoh :
1. Seseorang akan diuji dengan apa yang ia memiliki. Ketika ia memiliki ilmu, maka dia
akan diuji dengan ilmu tersebut sejauh mana ilmu itu bermanfaat. Ketika seseorang
mempunyai harta maka dia akan diuji dengan sejauh mana ia mampu mendistribusika n
hartanya kepada orang lain.
2. Menkomin fo Tifatul Sembiring mengancam akan menutup layanan Blackberry di
Indonesia bila produsennya, Research in Motion (RIM), menolak untuk memblokir
konten pornografi. Kami sudah memanggil RIM yang sudah bekerja sama dengan enam
operator di Indonesia, kata Tifatul di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, bila ternyata konten
pornografi Internet masih dapat diakses melalui Blackberry, pihaknya akan dengan tegas
memberikan teguran kepada pabrikan ponsel pintar tersebut. Menteri menyatakan tidak
akan segan-segan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila RIM menolak
memblokir pornografi.
Kalimat (1) kalimat utamanya adalah Seseorang diuji dengan apa yang ia miliki. Ide pokoknya
adalah ujian untuk seseorang (atau bisa juga ujian untuk seorang manusia).
Kalimat (2) kalimat utamanya adalah Menkominfo Tifatul Sembiring mengancam akan menutup
layanan Blackberry di Indonesia bila produsennya, Research in Motion (RIM), menolak untuk
memblokir konten pornografi. Ide pokoknya adalah ancaman Menkominfo Tifatul Sembiring.

More Related Content

What's hot

Materi Hikayat Bahasa Indonesia
Materi Hikayat Bahasa IndonesiaMateri Hikayat Bahasa Indonesia
Materi Hikayat Bahasa IndonesiaAdetya Preteers
 
Menanggapi pembacaan puisi_lama
Menanggapi pembacaan puisi_lamaMenanggapi pembacaan puisi_lama
Menanggapi pembacaan puisi_lamaValencia Rizal
 
Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smpEnsiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smpDhek Prasetya
 
Assignment en azmi..gaya bahasa
Assignment en azmi..gaya bahasaAssignment en azmi..gaya bahasa
Assignment en azmi..gaya bahasaZuzanariah Osman
 
Cerkak (Cerita Cekak)
Cerkak (Cerita Cekak)Cerkak (Cerita Cekak)
Cerkak (Cerita Cekak)Rio Anggala
 
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis PantunPembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis PantunRizkita26
 
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik HikayatB. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik HikayatRamadhani Sardiman
 
Karya sastra klasik
Karya sastra klasikKarya sastra klasik
Karya sastra klasikaadhe11
 
Menelusuri nilai nilai dalam karya sastra
Menelusuri nilai nilai dalam karya sastraMenelusuri nilai nilai dalam karya sastra
Menelusuri nilai nilai dalam karya sastrarezayoga5
 
Refleksi 1 ;BAB I : TEKS FABEL
Refleksi 1 ;BAB I :  TEKS FABELRefleksi 1 ;BAB I :  TEKS FABEL
Refleksi 1 ;BAB I : TEKS FABELPhaphy Wahyudhi
 

What's hot (16)

Materi Hikayat Bahasa Indonesia
Materi Hikayat Bahasa IndonesiaMateri Hikayat Bahasa Indonesia
Materi Hikayat Bahasa Indonesia
 
Karangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsiKarangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsi
 
Unsur intrinsik
Unsur intrinsikUnsur intrinsik
Unsur intrinsik
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
resensi
resensiresensi
resensi
 
Menanggapi pembacaan puisi_lama
Menanggapi pembacaan puisi_lamaMenanggapi pembacaan puisi_lama
Menanggapi pembacaan puisi_lama
 
Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smpEnsiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
 
Assignment en azmi..gaya bahasa
Assignment en azmi..gaya bahasaAssignment en azmi..gaya bahasa
Assignment en azmi..gaya bahasa
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
Cerkak (Cerita Cekak)
Cerkak (Cerita Cekak)Cerkak (Cerita Cekak)
Cerkak (Cerita Cekak)
 
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis PantunPembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
 
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik HikayatB. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
 
Karya sastra klasik
Karya sastra klasikKarya sastra klasik
Karya sastra klasik
 
Menelusuri nilai nilai dalam karya sastra
Menelusuri nilai nilai dalam karya sastraMenelusuri nilai nilai dalam karya sastra
Menelusuri nilai nilai dalam karya sastra
 
Refleksi 1 ;BAB I : TEKS FABEL
Refleksi 1 ;BAB I :  TEKS FABELRefleksi 1 ;BAB I :  TEKS FABEL
Refleksi 1 ;BAB I : TEKS FABEL
 

Similar to Materi bahasa indonesia un smp

Soal prediksi dan tryout un bahasa indonesia sma program ipa ips
Soal prediksi dan tryout un bahasa indonesia sma program ipa ipsSoal prediksi dan tryout un bahasa indonesia sma program ipa ips
Soal prediksi dan tryout un bahasa indonesia sma program ipa ipsCyka Chairunissa
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaRahmat Rahmat
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaRahmat Rahmat
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaRahmat Rahmat
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaRahmat Rahmat
 
Cerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan DramaCerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan DramaTeuku Ichsan
 
Rangkuman modul 2 b.indo
Rangkuman modul  2 b.indoRangkuman modul  2 b.indo
Rangkuman modul 2 b.indoTatu Adawiyah
 
Cerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelCerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelSyifa Sahaliya
 
Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013
Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013
Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013Triyono Untung
 
PENDALAMAN MATERI MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESAIA
PENDALAMAN MATERI MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESAIAPENDALAMAN MATERI MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESAIA
PENDALAMAN MATERI MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESAIAMuhammadSyaifulLatif
 
Materi bahasa indonesia
Materi bahasa indonesiaMateri bahasa indonesia
Materi bahasa indonesiafarensa
 
Memahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantunMemahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantunHasrilia Beskara
 
Materi bahasa indonesia
Materi  bahasa indonesiaMateri  bahasa indonesia
Materi bahasa indonesiaArie Bonuo™
 
MATERI BAB III CERITA PENDEK
MATERI BAB III CERITA PENDEKMATERI BAB III CERITA PENDEK
MATERI BAB III CERITA PENDEKApri Hartono7
 

Similar to Materi bahasa indonesia un smp (20)

Soal prediksi dan tryout un bahasa indonesia sma program ipa ips
Soal prediksi dan tryout un bahasa indonesia sma program ipa ipsSoal prediksi dan tryout un bahasa indonesia sma program ipa ips
Soal prediksi dan tryout un bahasa indonesia sma program ipa ips
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesia
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesia
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesia
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesia
 
Cerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan DramaCerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan Drama
 
Rangkuman modul 2 b.indo
Rangkuman modul  2 b.indoRangkuman modul  2 b.indo
Rangkuman modul 2 b.indo
 
Cerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelCerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam Novel
 
materi bindo.docx
materi bindo.docxmateri bindo.docx
materi bindo.docx
 
Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013
Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013
Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013
 
PENDALAMAN MATERI MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESAIA
PENDALAMAN MATERI MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESAIAPENDALAMAN MATERI MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESAIA
PENDALAMAN MATERI MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESAIA
 
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xiiRangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
 
Materi bahasa indonesia
Materi bahasa indonesiaMateri bahasa indonesia
Materi bahasa indonesia
 
Memahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantunMemahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantun
 
Tugas 4 tik makalah lisa 2 a
Tugas 4 tik makalah lisa 2 aTugas 4 tik makalah lisa 2 a
Tugas 4 tik makalah lisa 2 a
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
Prosa fiksi
Prosa fiksiProsa fiksi
Prosa fiksi
 
Materi bahasa indonesia
Materi  bahasa indonesiaMateri  bahasa indonesia
Materi bahasa indonesia
 
MATERI BAB III CERITA PENDEK
MATERI BAB III CERITA PENDEKMATERI BAB III CERITA PENDEK
MATERI BAB III CERITA PENDEK
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Materi bahasa indonesia un smp

  • 1. Menentukan makna kata/kalimat pada teks Pada dasarnya, sebuah kata memiliki dua makna, yakni makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif adalah makna yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus. Contoh:  Ayah sedang membaca koran sambil meminum kopi. (kata "membaca" dalam kalimat ini memiliki makna melihat atau memahami isi dari apa yang tertulis dalam koran).  Beberapa warga di kampung tempat Budi tinggal senang sekali mengadu ayam.(kata "mengadu" dalam kalimat tersebut memiliki makna menyabung atau memperlagakan). Sedangkan makna konotatif adalah makna kiasan yang terbentuk dalam suatu kalimat dengan mengandung nilai-nilai emosi tertentu. Makna ini sering kali membingungkan pembaca dalam menentukan makna dari kata tersebut sehingga memerlukan kemampuan untuk menganalisis makna suatu kata berdasarkan konteks. Makna konotatif dibagi menjadi dua, yakni konotatif positif dan konotatif negatif. Contoh:  Pak Ahmad membanting tulang setiap hari untuk menafkahi anak istrinya. (kata "membanting tulang" pada kalimat ini memiliki makna konotatif bekerja keras).  Banu anak yang keras kepala. (kata "keras kepala" pada kalimat ini memiliki makna konotatif tidak mau menuruti nasihat orang). Soal UN SMP 2016 Nomor 43 Bacalah kalimat berikut! Gambar itu menggunakan warna dasar putih kebiru-biruan. Makna kata dasar pada kalimat tersebut adalah .... A. tanah di bagian bawah B. latar yang menjadi alas C. bagian yang paling bawah D. landasan yang paling utama Jawaban : B
  • 2. Indikator Soal : Disajikan dua jenis teks yang berbeda, siswa dapat menentukan pola penyajiannya. SOAL 1: Cermati kutipan teks berita berikut! Teks Berita 1 Kasat Lalu Lintas Polres Bogor mengimbau kepada pengendara dari Jabodetabek yang hendak berkunjung ke Puncak agar berangkat sebelum pukul 13.00 menjelang tahun baru. Hal ini berkaitan dengan rencana penutupan jalur menuju Puncak sejak pukul 13.00. Imbauan ini, sebelumnya sudah disosialisasikan ke sejumlah hotel, penginapan, dan warga setempat. Teks Berita 2 menghindari kemacetan di jalur wisata Puncak, Polisi sudah menyediakan jalur alternatif. Kasat Lalu Lintas Polres Bogor mengharapkan para Pelancong dengan tujuan Puncak Cisarua agar mengusahakan tiba di tujuan sebelum pukul 13.00 WIB. Ini berkaitan dengan rencana pemberlakuan arus lalu lintas satu jalur. Perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut adalah ... A. teks I diawali dengan siapa, teks II diawali mengapa. B. teks I diawali dengan apa, teks II diawali bagaimana. C. teks I diawali dengan mengapa, teks II diawali bagaimana. D. teks I diawali dengan apa, teks II diawali mengapa. KUNCI JAWABAN : A PEMBAHASAN : Teks 1 diawali dengan pokok berita siapa (Kapolres), sedangkan berita II diawali dengan pokok berita mengapa (guna menghidari...) BACA MATERINYA DULU YA! KATA adalah unsur yang membentuk kalimat. Tentunya kita sudah mempelajari makna kata leksikal. Makna leksikal adalah makna kata sesuai arti kamus atau arti sebenarnya. Makna kata leksikal disebut juga makna denotasi. Beberapa Jenis makna kata tersebut memiliki variasi kata bermakna sama. 1. SINONIM Sinonim adalah beberapa kata yang memiliki bentuk berbeda, tetapi memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinonim disebut juga persamaan kata atau padanan kata. Contoh: bohong = dusta haus = dahaga bertemu = berjumpa senang = gembira
  • 3. 2. KONOTASI Makna konotasi adalah arti yang tidak sebenarnya atau biasa disebut arti kiasan. Arti kiasan ini boleh berupa gabungan kata, tetapi boleh juga berupa konteks kalimat, namun lazimnya kita lihat dalam kalimat. Bila ada satu kata atau beberapa kata dalam satu kalimat tidak merujuk pada arti sesungguhnya, maka kalimat tersebut bermakna konotasi. Contoh: - Kemarin Amir jatuh dari pohon mangga. (Denotasi) - Amir jatuh hati kepada Rina siswa pindahan dari Lampung. (Konotasi) KALIMAT adalah deretan kata-kata yang mengandung pengertian lengkap. Setiap kata memiliki jabatan kata yang berbeda. Ada yang jabatannya subjek, predikat, objek, Contoh Kalimat Konotasi 1. Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. (gugur: meninggal dunia) 2. Ia tak pantang menyerah meski banyak aral melintang. (aral melintang: hambatan, rintangan) 3. Mempunyai harta berlimpah tak membuat Reza besar kepala. (besar kepala: sombong) 4. Emas hitam itu keluar dari lubang sumur di tengah sawah. (emas hitam: minyak mentah 5. Kenaikan harga bahan pokok membuat usaha Rangga gulung tikar. (gulung tikar: bangkrut) 6. Bukannya belajar untuk menghadapi ujian, ia malah menggunakan jalan pintas. (jalan pintas: cara yang tidak mengikuti aturan) 7. Tak kuat dengan kelakuan tetangganya, ia akhirnya gelap mata. (gelap mata: hilang kesabaran) 8. Seorang kuli tinta sedang melakukan peliputan berita. (kuli tinta: wartawan) 9. Fia menyarankan agar masalah antara Fina dan Fani diselesaikan dengankepala dingin. (kepala dingin: tenang, sabar) 10. Para TNI turun tangan dalam pencarian korban tragedi kecelakaan pesawat terbang. (turun tangan: ikut membantu)
  • 4. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TEKS 1. Bacalah penggalan resensi berikut! Betapa apiknya Mangunwijaya menelusuri latar keturunan tokoh Atik. Ayahnya, Pak Ansana, adalah pecinta alam. Maka, tidak menherankan apabila anaknya, Atik kemudian menjadi ahli biologi. Atik senang buku, ia satu dengan buku. Ia membuat karirnya dengan buku. Keistimewaan Mangunwijaya lagi bahwa ia menampilkan penutur-penutur sesuai dengan tingkat sosial dan lingkungannya. Masalah yang disoroti dalam penggalan resensi novel di atas adalah…. A. Kelebihan pengarang (Mangunwijaya) dalam menggambarkan latar. B. Cara Mangunwijaya bercerita dalam novel. C. Latar belakang kehidupan tokoh Atik. D. Pemaparan keturunan tokoh Atik. Jawaban : A 2. Novel ini membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan Takdir Alisyahbana membawa pembaharruan dibidang masalah yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya, adalah pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga, alias penunggu rumah. Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara dengan pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan kaumnya yang dieakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan para pelajar(tokoh masa depan) Berdasarkan data buku tersebut jika disusun sebagi kalimat resensi tentang keunggulan novel adalah..... A. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh para siswa. B. memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan C. masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel in wajib di dunia Pendidikan. D. S. takdir Alisayhbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam dunia pendidikan Jawaban: C 3. Cerita ini baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan sering kita jumpai sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak membosankan. Pengarang menguraikan panjang lebar karakter tokoh-tokohnya. Jadi cerita tidak kabur. Sayang pengarang sering mengulang-ulang kata porno. Dalam satu buku, mungkin lebih dari empat kisah. Kalimat yang mengungkapkan keunggulan buku adalah... A. cerita dapat diterima akal sehat dan tidak membosankan B. karakter tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang. C. pengarang menghidupkan cerita dengan cerita porno dan menghalangi D. cerita diungkapkan seperti lazimnya cerita yang lai Jawaban : A
  • 5. Menentukan makna kata/kalimat FABEL DAN CERPEN 1. Bacalah kutipan fabel berikut! Seekor beruang mengelilingi hutan mencari buah-buahan. la menemukan pohon tumbang. Di pohon tersebut terdapat sarang tempat lebah menyimpan madu. Beruang itu mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tumbang tersebut. Ia ingin mencari tahu apakah lebah-lebah sedang berada di dalam sarang tersebut. Tepat pada saat itu, sekumpulan kecil lebah terbang pulang dengan membawa banyak madu. Lebah-lebah tersebut tahu maksud sang beruang. Mereka terbang mendekati sang beruang, lalu menyengatnya dengan tajam. Kemudian, mereka terbang ke dalam lubang batang pohon. Beruang tersebut sangat marah. Seketika itu juga, ia meloncat ke atas batang yang tumbang tersebut. Dengan cakarnya, ia menghancurkan sarang lebah. Akibatnya, seluruh kawanan lebah yang berada di dalam sarang keluar dan menyerang sang beruang. Beruang yang sial itu akhirnya lari terbirit-birit menyelamatkan dirinya ke dalam sungai. Kata bercetak miring pada kutipan fabel tersebut mengandung makna.... a. rebah b. jatuh c. patah d. runtuh MAKNA SIMBOL DALAM CERPEN DAN FABEL Simbolisme merupakan suatu aliran dalam kesusastraan yang menggambarkan pengalaman batin, pikiran, emosi, melalui obyek-obyek, kata-kata, bunyi-bunyi yang mempunyai fungsi simbolik maksudnya obyek, kata, dan bunyi yang mempunyai makna referensi. Penulis terkadang mengungkapkan ide-idenya dalam bentuk simbol yang nantinya akan ditafsirkan atau dimaknai sendiri oleh pembaca. Dalam karya sastra simbol hadir berupa kata yang maknanya mengacu kepada makna lain. Simbol hadir karena penulis atau pengarang ingin menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginannya dengan bahasa yang khas. Sesuatu dalam teks sastra bisa dilihat sebagai simbol, bisa juga tidak, itu bergantung pada interpretasi pembaca. Pemaknaan terhadap simbol diserahkan kepada pembaca yang membaca karya sastra tersebut. Selain itu simbol merupakan tanda yang terbentuk secara konvensial atau semata-mata karena kesepakatan, contohnya, bahasa secara umum (abjad, kata-kata, frase-frase). Burung merpati adalah simbol perdamaian, melati putih merupakan simbol cinta suci, mawar adalah simbol cinta yang membara, tidur adalah tanda kematian, dan lain sebagainya. Contoh Soal dan Pembahasan
  • 6. Cermatilah kutipan fabel berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2! Saat pertengahan keledai dengan santainya berlari. Sedangkan kuda tengah berusaha berlari cepat. Keledai berusaha membuat rencana agar kuda kalah. Keledai berkali-kali membuat jebakan, tetapi jebakan itu menimpanya sendiri. Saat menuju garis finis keledai membuat rencana lagi. Yaitu keledai memberikan air minum untuk kuda yang berisikan obat tidur. Kuda pun menolaknya dan keledai disuruh meminumnya sendiri. Namun keledai tidak mau meminumnya. "Kenapa kamu tidak mau meminum air ini saja?" kata kuda. "Aku tidak haus," jawab keledai. Kuda memaksa keledai untuk meminum air itu. Saat keledai meminum air itu keledai pun jatuh tertidur. "Hmmm...benar apa yang telah kuduga. Dia mau menipuku," batin Kuda. 1. Simpulan makna simbol dalam fabel di atas adalah .... A. Jangan mudah percaya terhadap orang lain B. Jangan menganggap siapa pun lemah C. Berhati-hatilah terhadap orang yang baru dikenal D. Berbuat baik atau buruk kepada orang lain akan mengenai kepada diri sendiri. Jawaban: D Pembahasan: Simpulan makna simbol dalam fabel di atas adalah berbuat baik atau buruk kepada orang lain akan mengenai kepada diri sendiri. 2. Kuda dalam fabel tersebut menyimbolkan orang yang .... A. tangkas B. hebat C. kuat D. waspada Jawaban: D Pembahasan: Kuda dalam fabel tersebut menyimbolkan orang yang waspada. MENYIMPULKAN SEBAB/AKIBAT KONFLIK Masalah dalam cerita memunculkan konfik. Konflik merupakan pertemuan atau benturan antara dua kekuatan yang berlawanan. Konflik dibedakan menjadi dua macam, yaitu: konflik dari luar (fisik) dan dari dalam (batin). Konflik dari luar terjadi antara tokoh dan sesuatu di luar dirinya. Konflik ini bisa terjadi dengan lingkungan ataupun manusia. Konflik dari luar dibagi menjadi dua: a. Konflik fisik merupakan konflik yang disebabkan benturan antara tokoh dan lingkungan. Sebagai contoh konflik yang dialami tokoh akibat bencana alam. b. Konflik sosial merupakan konflik yang muncul karena hubungan antarmanusia. Misalnya: masalah pertikaian, perebutan, atau perceraian. Konflik batin timbul dari dalam diri tokoh, konflik ini terjadi antara tokoh dan
  • 7. dirinya sendiri. Konflik terdapat dalam strukutur alur dan alur merupakan salah satu unsur intrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun cerita dari dalam. Konflik dalam cerita disebabkan oleh suatu peristiwa sebagai pemicunya. Konflik dalam cerita juga menyebabkan terjadinya sebuah peristiwa. Sebab-akibat dalam karya sastra dapat dilihat dalam novel dan cerpen. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama! "Jadi, kita akan kuburkan dia di Simagara?" katanya pelan-pelan, setengah, ditujukan kepada dirinya sendiri; Soleha tidak bisa menjawab. Ia mau berpikir panjang. Ia mau mengatakannya, tapi ia segera ingat pada yang lain. "Tapi, kita sudah menikahkan dia. Dan sekarang dia sudah jadi istri Sumarto. Apa yang akan dikatakan oleh Sumarto?" Pikirannya makin tidak enak kalau mengingat soal itu. Ia memang sudah keberatan ketika suami Soleha dipanggil orang dari kampung sawah untuk mengobati Pak Murad. Sebagai mantri kesehatan di sekitar itu memang tak ada dokter. Suami Soleha sering diminta pertolongan. Namun, ia tahu betul Pak Murad ayah Mumi. Murni sekarang menjanda karena suaminya meninggal dunia. Suami Soleha saling mencintai dengan Murni ketika masih bujang dan gadis. Mereka tak dapat melaksanakan niat hatinya sebab Murni dipaksa menikah. 1. Konflik yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah .... A. Soleha perang batin sewaktu mau bicara dengan Sumarto. B. Pak Sumarto kebingungan sewaktu mau bicara dengan Soleha. C. Soleha tidak rela menguburkan jenazah anaknya di Simagara. D. Suami Soleha dan Soleha perang mulut mengenai penguburan jenazah. Jawaban: D Pembahasan: Konflik yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah suami Soleha dan Soleha perang mulut mengenai penguburan jenazah anaknya. 2. Penyebab terjadinya konflik dalam kutipan tersebut adalah .... A. Karena suaminya mantri kesehatan. B. Karena suaminya diminta pertolongan C. Karena cemburu terhadap Murni. D. Karena suami Soleha pernah mencintai Murni. Jawaban: D Pembahasan: Konflik dalam cerita tersebut terjadi disebabkan karena suami Soleha pernah mencintai Murni. Hal ini dijelaskan dalam penggalan kalimat Murni sekarang menjanda karena suaminya meninggal dunia. Suami Soleha saling mencintai dengan Murni ketika masih bujang dan gadis.
  • 8. MENENTUKAN INFOMASITERSURAT Makna yang terkandung dari sebuah teks dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Makna tersurat Makna tersurat adalah makna yang secara langsung dinyatakan dalam bacaan. 2. Makna tersirat Makna tersirat adalah makna yang secara tidak langsung dinyatakan dalam teks. Makna ini dapat diperoleh setelah kita memahami isi teks tersebut. Contoh Soal: 1. Pada umumnya, kucing peliharaan tidak berbahaya bagi manusia karena tubuhnya yang kecil. Namun, tidak menutup kemungkinan hewan ini dapat menularkan penyakit. Penyakit yang mungkin ditularkan di antaranya rabies akibat gigitanya dan gangguan pernapasan oleh bulunya. Informasi tersurat yang terdapat dalam kutipan teks tersebut adalah .... A. Kucing merupakan hewan yang banyak dipelihara oleh manusia. B. Penyakit yang dapat ditularkan kucing diantaranya adalah rabies. C. Tubuh kucing yang kecil membuat hewan ini disukai banyak orang. D. Kucing dapat menularkan penyakit gangguan pernapasan oleh cakarannya. 2. Cermati kutipan teks eksposisi berikut. Rokok adalah benda yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan dengan memberikan candu kepada orang yang menikmatinya. Rokok mempunyai rupa silinder dari kertas berukuran panjang, berisi daun tembakau yang telah dicacah. Rokok biasanay dijual dalam bungkusan yang umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan akibat merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung. Informasi tersurat yang terdapat pada kutipan teks tersebut adalah .... A. dalam bungkusan terdapat pesan kesehatan yang memperingatkan perokok. B. orang terbiasa merokok akan kecanduan dan susah untuk berhenti. C. orang yang merokok akan terbiasa rileks dan nyaman. D. kebiasaan merokok dapat merugikan kesehatan. BAHASA INDONESIA : MENGIDENTIFIKASI ISI DAN BAGIAN SUATU TEKSJENJANG SMP/MTs. untuk bacaan kali ini kita bahas Materi Bahasa Indonesia untuk Jenjang SMP :). Disimiak ya Mengidentifikasi Isi Dan Bagian Suatu Teks syarat paragraf yang baik yaitu hanya memiliki satu pikiran utama maupun gagasan utama. Gagasan utama itu selalu terletak di kalimat utama. Dan kalimat utama terletak di awal atau akhir paragraf.Gagasan utama dalam sebuah paragraf dijelaskan oleh pikiran tambahan atau pikiran penjelas yang terdapat dalam kalimat-kalimat penjelas. Contoh dari pikiran-pikiran penjelas dapat berupa: contoh ilustrasi, keterangan, bukti, alasan, dan sebagainya.
  • 9. Paragraf yang baik adalah paragraf yang selalu memiliki suatu pikiran utama atau satu gagasan pokok. Gagasan pokok tersebut terletak di dalam kalimat utama. Kal;imat utama, biasanya terletak di bagian awal paragraf. Kalimat utama selalu didukung dengan kalimat-kalimat penjelas. Kalimat penjelas bisa berupa kalimat ilustrasi, kalimat yang menyatakan keterangan mengenai sesuatu, kalimat bukti, kalimat alasan, dan sebagainya. Naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang dan berupa kalimat utama serta kalimat penjelas itu, disebutkan dengan teks. Fungsi teks adalah menyampaikan pesan atau informasi dalam konteks situasi tertentu. Teks selalu mengandung makna-makna. Untuk mengidentifikasi teks, kita dapat menggunakan unsur-unsur “5W + 1H”: what (apa), who (siapa), why (mengapa), when (kapan), where (di mana), dan how (bagaimana). Contoh Soal 1 : Kembang bunga glabrata memang unik. Kantong ketakungnya terlihat berbeda dengan nephentes yang lain memiliki dua sayap memajang di bagian depannya. Keunikan lain kantong glabrata adalah kelopak yang sangat tipis, sehingga seperti transparan. Dengan kantong itulah sang ketakung memerangkap dari golongan arthropoda. Gagasan utama paragraf tersebut adalah …. A. Keunikan bunga glabrata B. Perbedaan bunga glabrata C. Keunikan kembang bunga glabrata D. Perbedaan kembang bunga glabrata Pembahasan : Gagasan utama paragraf tersebut terletak pada kalimat pertama. Kalimat lainnya mendukung hal-hal yang disampaikan dalam kalimat pertama. Sehingga, seluruh isi paragraf tersebut membicarakan mengenai keunikan bunga glabrata. Jawaban : A Melengkapi paragraf dengan istilah Perhatikan paragraf berikut! Pada awal pendirian Real Estat Indonesia (REI), banyak [ . . . ] dalam membeli rumah lebih memperhatikan aspek kuantitatif. Misalnya, luas tanah dan bangunan, harga, dan besarnya cicilan tiap bulan. Namun, sejak tahun 1990-an, selera konsumen telah bergeser dari aspek kuantitatif ke aspek kualitatif. Misalnya keberadaan taman, tempat rekreasi, sekolah, serta fasilitas umum dan sosial lainnya.Mereka makin peduli kepada kenyamanan lingkungan hidup. 41. Istilah yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah . . . .
  • 10. A. produsen B. konsumen C. pembeli D. kontraktor Disajikankalimat/ deretankata, siswa dapat menunjukkan kata yang tidak sesuaikaidah. 1. Kalimat berikut yang ditulis dengan ejaan yang salah adalah . . . . a. Sehari berlayar, dua Laut telah terlampaui b. Ayah mampu menyeberangi Selat Sunda, dengan perahu tentunya. c. Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau d. Pelaut itu telah menyeberangi satu laut dan satu pulau Pembahasan: Jika diikuti nama tempat, istilah Geografi wajib menggunakan huruf besar. Jika tidak diikuti nama tempat, maka harus menggunakan huruf kecil. Kunci Jwaban: A 2. Deretan kata berikut yang ejaannya tidak tepat adalah . . . . a. jeruk bali, Pulau Jawa, gadis Sunda b. Jeruk Bali, pulau Kalimantan, Gadis sunda c. jeruk bali, Pulau Kalimantan, gadis Sunda d. Jeruk bali, Selat Sunda, gadis Minang Pembahasan: Jika diikuti nama tempat, istilah Geografi wajib menggunakan huruf besar, kecuali jika istilah Geografi tsb menunjukkan jenis (maka harus huruf kecil). Sedangkan istilah Geografi yg menunjukkan sukubangsa, maka nama tempat saja yg huruf besar. Kunci Jwaban: B Indikator: Disajikan kalimat atau paragraf yang menggunakan kata, kalimat, atau kepaduan paragraf yang tidak tepat, siswa dapat memperbaikinya. 1. Teroris itu akhirnya gugur terkena bom rakitan yang ia bawa sendiri. Kata yang tercetak miring perlu diperbaiki dengan kata ... A. meninggal B. mati C. tewas
  • 11. D. mangkat 2. Kita tidak menyoalkan beratnya sanksi bagi pelanggar aturan lalu lintas karena hal itubenar bukan merupakan sumber masalah. Kata yang tercetak miring perlu diperbaiki dengan kata-kata ... A. dipersoalkan, pengaturan, pembenarannya B. mempersoali, peraturan, dibenarkannya C. mempersoalkan, peraturan, sebenarnya D. dipersoalkan, peraturan, sebenar-benarnya 3. Sebagaimana telah ditetapkan dalam GBHN, bahwa pembangunan pendidikan dititikberatkan pada peningkatan setiap jenjang dan jenis pendidikan. Kalimat di atas dapat diperbaiki dengan menghilangkan kata … . A. pada B. telah C. dalam D. bahwa 4. Cermatilah kalimat berikut! Setiap atlit profesionil, pada saat bertanding pasti menggunakan metoda bermain secara konsekwen, berbeda dengan yang amateran. Perbaikan kata bercetak miring dalam kalimat tersebut yang tepat adalah ... A. atlet, propesional, methoda, konsekuwen, amatiran B. atlet, profesionil, metode, konsekuen, amatiran C. atlet, profesional, metode, konsekuen, amatiran D. atlit, profesi, methodik, konsekwen, ama Disajikan sebuah kalimat/paragraf rumpang, peserta didik dapat mengisi dengan konjungsi (kata hubung) yang tepat. 1. Pendidikan kesehatan di sekolah bertujuan agar murid mengetahui fakta-fakta ilmiah tentang kesehatan, memiliki sikap yang menyetujui keadaan sehat dan melaksanakan kebiasaan baik untuk hidup sehat,... kesehatan sendiri maupun komunitas bertambah baik. Konjungsi yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah .. .. a. dan b. ketika c. sehingga d. oleh karena itu 2. Anita sibuk membersikan rumah ... Yandi duduk santai. Konjungsi yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah .... a. saat
  • 12. b. tetapi c. dan d. walaupun 3. Jagalah kesehatan...tidak terserang penyakit. Konjungsi yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah.... a. tetapi b. namun c. kalau d. agar 4. Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakupi benda hidup dan benda mati. Benda hidup perlu makanan dan berkembang biak seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda mati antara lain tanah, air, api, batu, dan udara. ... terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, tenteram, lahir dan batin. Kata hubung yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang teks laporan hasil observasi tersebut adalah .... a. dan b. tetapi c. atau d. jika Materi UN 2017 Bahasa Indonesia Menunjukkan Kesalahan Penggunaan, Menggunakan, dan Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca Menyunting dapat dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur berikut. 1. Ketepatan Penulisan Huruf Kapital Pedoman penulisan huruf kapital yang sering digunakan dalam soal Ujian Nasionalsesuai EyD sebagai berikut. a. Huruf kapital digunakan sebagai penanda awal kalimat. b. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan diikuti nama orang. c. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jababatan dan pangkat diikuti nama orang atau dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. d. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah. e. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi. f. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
  • 13. g. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk kata ulang sempurna) dalam judul buku, majalah, surat kabar, da makalah, kecuali kata tugas dan kata penghubung. h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. 2. Ketepatan Penggunaan Huruf Miring a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia. 3. Ketepatan Penggunaan Tanda Baca. Tanda baca digunakan untuk memperjelas dan mempertegas isi bacaan yang disampaikan kepada pembaca. Fungsi tanda baca sering digunakan dalam kalimat soal Ujian Nasional seperti berikut. a.Tanda baca titik (.) digunakan pada akhir kalimat bukan pertanyaan atau seruan. b. Tanda koma (,) digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya, atau memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. c. Tanda petik ("...") digunakan untuk mengapit petikan langsung berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. d. Tanda baca titik dua (:) digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap diikuti rangkaian atau pemerian. e. Tanda hubung (-) digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang, merangkaian se- dengan kata awal berhuruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan -an singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan nama jabatan rangkap. Contoh Soal 1. Penggunaan ejaan tidak tepat terdapat pada kalimat ... A. Novel Laskar Pelangi merupakan salah satu novel motivasi pendidikan di Indonesia. B. Api yang membakar hutan Gunung Lawu mendekati permukiman warga sekitar. C. SMP Nusantara membentuk panitia untuk memperingati Hari Anti Narkoba. D. Festival Nasional Seni Pertunjukan 2014 digelar di gedung pewayangan kautaman TMII. Jawaban: D Kalimat pada pilihan jawaban D menggunakan ejaan tidak tepat karena kesalahan penggunaan huruf kapital. Perbaikan tepat ejaan pada kalimat tersebut adalah Festival Nasional Seni Pertunjukkan 2014 digelar di Gedung Pewayangan Kautaman TMII. Penulisan Gedung Pewayangan Kautaman seharusnya ditulis dengan diawali huruf kapital karena menunjukkan nama tempat. Sementara itu, pemakaian huruf kapital pada pilihan jawaban A, B, dan C sudah tepat.
  • 14. 2. Pemakaian tanda baca tidak tepat terdapat pada kalimat ... A.Susan bertanya, "Siapakah yang akan mengikuti lomba menari se-Bandung?" B. Jani menyelesaikan pendidikannya, pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. C. Paman menasehati anaknya, "Bekerjalah dengan rajin di negeri orang, Nak!" D. Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada siapapun. Jawaban: B Kalimat pada pilihan jawaban B menggunakan tanda baca tidak tepat karena karena kesalahan peletakan penggunaan tanda koma. Perbaikan tepat tanda baca pada kalimat tersebut adalah Jani menyelesaikan pendidikannya pada Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Penulisan antara jurusan dan fakultas seharusnya ditulis dengan dipisahkan tanda koma. Sementara itu, pemakaian tanda koma pada pilihan jawaban A, C, dan D sudah tepat. 97 Penggunaan Tanda Baca Menurut EYD Berserta Contohnya Penggunaan Tanda Baca Menurut Ejaan yang Disempurnakan (EYD) – Dalam menulis tanda baca merupakan salah satu elemen yang wajib kita perhatikan. Tanda baca berkaitan erat dengan suara (fonem). Hal ini dikarenakan tanda baca mempengaruhi intonasi ketika membaca suatu tulisan dan intonasi sangat mempengaruhi intepretasi suatu kalimat (baca juga : jenis jenis kalimat). Sering kali, kita masih dibingungkan dengan penggunaan berbagai tanda baca yang ada. Untuk itu, berikut kami berikan ulasan tentang tanda baca beserta contoh penggunaannya berdasarkan kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD). Tanda Titik (.) Seperti yang sudah kita ketahui, tanda titik digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat pernyataan, namun tanda titik sebenarnya masih memiliki berbagai kegunaan lain. Di bawah ini merupakan kaidah penggunaan tanda titik menurut ejaan yang disempurnakan (EYD): 1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan. Contoh:  Ani sedang belajar di rumah.  Toni menolak pernyataan yang disampaikan oleh Budi. Dalam penggunaan tanda titik di akhir kalimat, terdapat beberapa pengecualian sebagai berikut,
  • 15. 1.1. Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, ilustrasi, atau tabel. Misal: 1. Seminar Nasional Konsumen Cerdas (nama acara) 2. Pembahasan (judul bab) 3. Gambar 3 Struktur Sel Hewan 4. Tabel 6 Keikutsertaan Indonesia di Ajang Olimpiade 1988 s.d. 2012 1.2. Tanda titik tidak digunakan pada akhir alamat penerima dan pengirim surat, serta tanggal surat. Misal: 1. Kepala SD Negeri 1 Jayakarta Jalan Pemuda 36 Jayakarta Jakarta 10320 2. Kepala Badan Eksekutif Mahasiswa Kampus IPB Dramaga Bogor 3. 30 Juni 2015 4. Jakarta, 4 November 2015 2. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Contoh:  I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan  III. Kesimpulan dan Saran 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran  Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia A. Penggunaan Tanda Hubung B. Penggunaan Tanda Baca B.1 Penggunaan Tanda Titik (.) B.2 Penggunaan Tanda Koma (,)
  • 16. Dalam penggunaan tanda titik di belakang angka atau huruf, ada beberapa pengecualian sebagai berikut, 2.1. Tanda titik tidak dipergunakan pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian. Misal: (BENAR) Teks Anekdot (baca juga : contoh teks anekdot)memiliki tujuan sebagai berikut, (1) menyampaikan kritik atas suatu fenomena atau tokoh. (2) menghibur pembaca. (SALAH) Fungsi dari bahasa nasional antara lain, (1.) lambang nasional (2.) identitas nasional (3.) alat pemersatu bangsa 2.2. Tanda titik tidak dipergunakan pada akhir penomoran digital lebih da ri satu angka. Misal: (BENAR) 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan (SALAH) 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 2.3. Tanda titik tidak dipergunakan di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka pada judul tabel, bagan, grafik, atau gambar. Misal: (BENAR) Bagan 2 Struktur Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Grafik 1.1 Distribusi Pendapatan Petani di Desa Karangmuncang (SALAH) Gambar 7. Gedung SMP Negeri 2 Wonowari Tabel 1.1. Kondisi Irigasi di Desa Babakan Jati
  • 17. 3. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu. Contoh:  Pukul 11.25.37 (pukul 11 lewat 25 menit 37 detik atau pukul 1, 25 menit, 37 detik)  23.23 (3 jam, 23 menit, 23 detik)  34 (pukul 12 malam lewat 34 detik)  23.49 jam (23 menit, 49 detik)  00.53 jam (53 detik) 4. Tanda titik digunakan dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit untuk penulisan daftar pustaka berupa buku. Sedangkan untuk penulisan daftar pustaka dari artikel, tanda titik digunakan di antara nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, dan edisi. Contoh:  Satria A. 2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor (ID): IPB Pr.  Sudirman LI. 2010. Partia; purification of antimicrobial compound isolated from mycelia of tropical Lentinus cladopus LC4. Hayati J Biosci. 17(2)63-67. 5. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. Contoh:  Jumlah buku Raditya Dika yang terjual mencapai 1.000.000 eksemplar.  Untuk menyelenggarakan acara tersebut, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp2.789.000.000,00.  Kapasitas stadion sepak bola baru yang akan dibangun di Kota Bogor diperkirakan mampu menampung lebih dari 80.000 suporter. Dalam penggunaan tanda titik untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya, terdapat beberapa pengecualian sebagai berikut, 5.1.Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misal:  Ayah saya lahir pada tahun 1956.  Kata pungtuasi terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa halaman 1078.  Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke nomor rekening 133007693928. 6. Tanda baca titik digunakan untuk singkatan gelar, baik akademik maupun kebangsawanan.
  • 18. Contoh:  Siti Raminah, S.E.  Otto Iskandar Dijaya, Ph.D.  R.A. Kartini Tanda Koma (,) Berikut ini kaidah penggunaan tanda baca koma menurut ejaan yang disempurnakan: 1. Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Contoh:  Seminar tersebut akan dihandiri oleh menteri, rektor, serta pembiacara-pembiacara yang tak kalah luar biasa.  Wati, Indra, dan Siska merupakan tiga bersaudara.  Lomba ini akan memperebutkan juara pertama, kedua, dan ketiga. 2. Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung (konjungsi) yang menunjukkan pertentangan, seperti tetapi,melainkan, sedangkan, dan lain sebagainya dalam kalimat majemuk setara (baca : contoh kalimat majemuk setara). Contoh:  Anita bekerja di salah satu perusahaan swasta, tetapi gaji yang ia terima jauh dibawah rata-rata.  Ayahnya bukan pegawai bank, melainkan manajer di salah satu di perusahaan swasta.  Ibu bertugas memasak di dapur setiap harinya, sedangkan Ani mencuci peralatan kotor yang ada. 3. Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang dalam penulisannya mendahului induk kalimat. Contoh:  Demi mencegah terjadinya tindak kenjahatan, aparat kepolisian merazia setiap kendaan bermotor yang lewat di Jalan Juanda siang itu.  Karena dosen memiliki sebuah urusan, perkuliahan pada hari ini ditiadakan.  Bila ia datang, maka aku memilih untuk tetap tinggal. Sebagai catatan, untuk induk kalimat yang ditulis terlebih dahulu dari anak kalimat, maka tidak perlu ditambahkan tanda baca titik di antara keduanya. Misal:  Kelas diliburkan karena dosen yang mengajar sedang ada urusan.
  • 19.  Dia mendapat nilai tertinggi di ujian karena dia paling rajin ketika di kelas. 4. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat, seperti oleh karena itu, jadi,dengan demikian, sehubungan dengan itu, meskipun demikian, dan lain sebagainya. Contoh:  Rani merupakan murid dari sekolah unggulam. Oleh karena itu, orang tuanya berharap fokus untuk belajar tanpa terganggu kegiatan lainnya.  Pak Salhan memang dikenal baik oleh warga sekitar. Jadi, wajar saat warga mengajukannya menjadi ketua RW di komplek tempat dingga mereka.  Raihan memang kesulitan dalam hal memahami materi perkuliahan. Meskipun demikian, ia tidak pernah menyerah untuk terus belajar. 5. Tanda koma digunakan sebelum dan/atau setelah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, hai, dan lain sebagainya. Selain itu tanda koma juga digunakan sebelum dan/atau sesudah kata sapaan, seperti Bu, Dik, Kak, dan lain-lain. Contoh:  Selamat siang, Dik! da yang bisa saya bantu?  Aduh, gue lupa bawa laporan praktikum kedua.  Ya, Shinta baru menyadari kemiripan kedua tas tersebut. 6. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contoh:  Ayah berpesan, “Empat tahun dari sekarang, Ayah tunggu prestasi yang membanggakan.”  “Saya berkenalan dengan Tania sekitar 4 tahun lalu.”, Diska memulai ceritanya, “Ibunya seoramg guru, sedangkan ayahnya mendekam di perjara.”  “Kamu sedang apa?”, tanya Toni 7. Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah apabila ditulissecara berurutan. Contoh:  Saudara Arya Hendrata, Jalan Beo Raya 45, Jakarta Utara  Dr. Ir. Lia Mulia, M.Sc.  Bukittinggi, 23 April 1987  Dramaga, Bogor, Jawa Barat 8. Tanda koma digunakan untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Selain itu tanda koma juga digunakan untuk memisahkan masing-masing nama apabila suatu buku atau artikel memiliki lebih dari satu penulis dalam daftar pustaka.
  • 20. Contoh:  Satria A. 2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor (ID): IPB Pr.  Sudirman LI. 2010. Partia; purification of antimicrobial compound isolated from mycelia of tropical Lentinus cladopus LC4. Hayati J Biosci. 17(2)63-67. 9. Tanda koma digunakan di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir. Contoh:  Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), 25.  J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4. 10. Tanda koma digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademisyang mengikutinya. Penggunaan tanda koma in bertujuan untuk membedakan gelar akademisdengan singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Contoh:  Ayu Aji Putri Setia Utami, S.E., M.Agribuss.  Bambang S.H. Hanya karena sebuah tanda koma, suatu kalimat dapat memiliki arti yang sangat berbeda. Misal: Dara Atika, S.H. (sarjana hukum, gelar akademik) berbeda dengan Dara Atika S.H. (Setia Hasna, singkatan nama) 11. Tanda koma digunakan sebelum angka decimal atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contoh:  Jarak kota A ke kota B sekitar 14,2 km.  Diana membeli gula sebanyak 3.5 kg.  Ima department store memberikan harga khusus untuk semua rok yang mereka jual, yakni seharga Rp99.999,99. 12. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau aposisi. Contoh:  Soeharto, Presiden II RI, sering disebut sebagai Bapak Pembangunan.  Leiden, salah satu kota di Belanda, menawarkan pesona wisata kota tua bagi para pendatangnya.
  • 21. 13. Tanda koma digunakan di belakang keterangan yang terdapat pasa awal kalimat untuk menghindari salah baca atau salah pengertian. Contoh:  Dalam rangka mengenalkan budaya Sunda ke Indonesia, BEM FEM IPB mengadakan acara Bogor Art Festival. Bila tidak menggunakan tanda koma, maka kalimat akan di atas akan menjadi, Dalam rangka mengenalkan budaya Sunda ke Indonesia BEM FEM IPB mengadakan acara Bogor Art Festival, yang sulit untuk dibaca dan dimengerti. Tanda Titik Koma (;) Berikut ini beberapa penggunaan tanda titik koma (;) untuk berbagai tulisan: 1. Tanda titik koma dapat digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara lainnya dalam kalimat majemuk. Contoh:  Ayah baru saja pulang; anak-anak masih belum tidur.  Tono bertugas menyiapkan alat dan bahan; Wati bertugas membuat pudding; Cita bertugas menjual pudding yang sudah dibuat. 2. Tanda titik koma digunakan pada akhir perincian yang berupa klausa. Contoh:  Di buka lowongan untuk Management Trainee, dengan kriteria sebagai berikut: (1) lulusan S-1 dengan IPK minimal 3.00/4.00 (untuk universitas negeri) atau 3.25/4.00 (untuk universitas swasta); (2) memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lancar, baik tertulis maupun lisan; (3) sehat jasmani dan rohani; (4) bersedia mengikuti program training selama satu tahun. 3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma. Contoh:  Berikut susunan acara untuk acara pada pagi hari ini:
  • 22. 1. Pembukaan oleh MC; 2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne IPB, dan Mars FEM; 3. Sambutan Ketua Panitia; …  Setiap peserta harus memilih satu barang dari payung, jas hujan, atau topi; kamera, laptop, atau smartphone; liburan ke Bali, Lombok, atau Yogjakarta.  Tanda Titik Dua (:) Berikut ini berbagai penggunaan tanda baca titik dua menurut kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD): 1. Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan. Contoh:  Andi dan Sila mengisi rumah baru mereka dengan berbagai perabotan rumah tangga: sofa, kasur, lemari, dan sebagainya.  Andi mempertaruhkan segalanya dalam tes ini karena baginya hanya ada dua pilihan: lolos tes beasiswa ke Belanda atau kembali pulang ke kampung menggarap sawah milik keluarga. Meski digunakan dalam pemerincian, namun tanda titik dua tidak digunkan untuk penjelasan atau pemerincian yang mengakhiri suatu pernyataan. Misal: (BENAR) Untuk mendekorasi kelas, kita membutuhkan balon, gabus warna, dan juga pita hias. (SALAH) Untuk mendekorasi kelas, kita membutuhkan: balon, gabus warna, dan juga pita hias. 2. Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contoh:  Ketua : Ramadhan F.N. Sekretaris : Riana Putri Bendahara: Sita Novita 3. Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama atau lakon sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
  • 23. Contoh:  Pemuda : “Ini tidak bisa dibiakan begitu saja, Pak Kades!” Warga desa : “Benar sekali, Pak.” Pemuda : “Sudah dua orang tewas karena kelakuan dukun santet itu, Pak!” 4. Tanda titik dua digunakan di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul, serta (d) nama koa dan penerbit dalam daftar pustaka. Contoh  Horizon XLII, No. 8/2008: 8  Surah Al-Baqarah: 2-5  Dari Pemburu ke Terapeutik: Analogi Cerpen Nusantara  Satria A. 2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor (ID): IPB Pr. Tanda Hubung (-) Berikut ini contoh-contoh pemakaian tanda hubung sesuai EYD: 1. Tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris. Contoh:  Dalam pelaksanaannya, sering kali terjadi kesalahan-kesalahan yang ti- dak diinginkan.  Ketika sedang mencuci di sungai, bawang putih menyelamakan seekor i- kan mas. 2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang. Contoh:  pura-pura  bolak-balik  kemerah-merahan 3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang ditulis dengan angka atau menyambung huruf yang telah dieja satu per satu.
  • 24.  11-12-2013  I-n-d-o-n-e-s-i-a 4. Tanda hubung digunakan untuk memperjelashubungan kata atau ungkapan Contoh:  Ber-ganti-an  Dua-puluh-lima ribuan (25 x 1000)  Dua-puluh lima-ribuan (20 x 5000) 5. Tanda hubung digunakan untuk merangkai. Contoh:  Se-Kabupaten, Se-JawaTengah  Ke-2, ke-3  Tahun 2000-an, 1960-an  Ber-KTP, sinar-X, KTP-mu, SIM-ku  D-3, S-1, S-2, S-3 Namun, tanda hubung tidak dapat digunakan di antara huruf dan angka, apabila angka tersebut menunjukkan jumlah huruf, misal BP3K; LP3I; P3K; dan ain sebagainya. 6. Tanda hubung digunakan untuk merangka unsur bahasa Indonesia dengan bahasa lain, baik bahasa daerah maupun asing. Contoh:  Meng-upload  Di-sowan-i 7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan. Contoh:  Kata pasca- berasal dari bahasa Sansekerta.  Akhiran –isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi pembetonan. Tanda Pisah (—) Berikut ini kaidah penulisan tanda baca pisah (—) yang sesuai dengan EYD, 1 .Tanda pisah dapat digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan selain yang telah disebut di bangun kalimat. Contoh:
  • 25.  Rani terjatuh—saya yakin dia menangis—dari sepeda kumbangnya dan masuk ke got depan komplek. 2. Tanda pisah digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan lain. Contoh:  Atlet sekelas Taufik Hidayat—penyabet medali emas di Yunani—harusnya mendapat apresiasi yang pantas dari negera atas usahanya mengharumkan nama bangsa Indonesia.  Penemuan teori Big Bang—teori yang menyatakan bahwa semesta terbentuk atas satu ledakan maha dahsyat—telah merubah pemahaman kita terhadap alam semesta. 3. Tanda pisah digunakan antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. Contoh:  23-28 Januari 2016  Dari tahun 1997-2007  Jakarta-Bandung Tanda Tanya (?) Di bawah ini merupakan contoh penggunaan tanda tanya dalam penulisan, 1. Tanda tanya digunakan di akhir kalimat tanya. Contoh:  Kapan hari kemerdekaan Indonesia?  Berapa jumlah provinsi di Indonesia? 2. Tanda tanya yang dikurung digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang disangsikan atau kurang terbukti kebenarannya. Contoh:  Dimas Kanjeng mampu menggandakan uang (?)  Ada hantu ‘Satpam Terbang’ yang berkeliaran di asrama (?) Tanda Seru (!) Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan emosi yang kuat, kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa takjub. Contoh:
  • 26.  Hidup mahasiswa!  Benar-benar indah pantai ini!  Deskripsikan gambar tersebut dalam satu kalimat! Tanda Elipsis (…) Berikut ini beberapa contoh penggunaan tanda elipsi sesuai dengan kaidah EYD. 1. Tanda Elipsis digunakan untuk menunjukan bahwa suatu kalimat atau kutiban ada bagian yang sengaja dihilangkan. Contoh:  Dalam UUD 1945 disebutkan empat tujuan Negara Indonesia, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, ….  Menurut … maka diprediksi dunia akan kekurangan pangan dalam kurun waktu kurang dari 50 tahun lagi. 2. Tanda elipsis digunakan untuk menulis perkataan yang tidak selesai dalam dialog. Contoh:  “Bagaimana jika kita … Bukankah itu lebih baik?”  “ … Yasudah saya ikuti apa kata mereka saja.” Dalam penggunaan tanda elipsis, ada beberapa kaidah penulisan yang harus di perhatikan yakni,  Tanda elipsis diawali dan diikuti dengan spasi.  Untuk penggunaan tanda ellipsis di akhir kalimat diikuti dengan tanda titik, sehingga tanda titik nantinya berjumlah 4 buah. Tanda Petik (“…”) Di bawah ini merupakan kaidah penggunaan tanda petik berdasarkan EYD. 1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, dialog, dan sejenisnya. Contoh:  “Jam berapa ini?”, tanya Andri pada perempuan di sampingnya.  Menurut Pasal 31 UUD 1945, “Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan”. 2. Tanda petik digunakan untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, bab buku, dan lain-lain yang disebutkan dalam suatu kalimat. Contoh:
  • 27.  Film “Dr. Strange” yang dibintangi actor Benedict Cumberbatch kini tengah merajai box office.  Buatlah resensi dari novel “Laskah Pelangi”! 3. Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah dengan arti khusus maupun istilah ilmiah yang kurang dikenal. Contoh:  Di musim Pemilu ini, dikhawatirkan akan banyak “serangan fajar”.  Praktik memberikan “amplop” kepada petugas masih sering terjadi hingga saat ini. Tanda Petik Tunggal (‘…’) Berikut ini kaidah penggunaan tanda pentik tungga sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD). 1. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan di dalam petikan. Contoh:  “Sepertinya waktuku cukup untuk membaca novel ‘Edensor’ sembari menunggu kedatanganmu tadi”, ucap Wati kesal.  “Andreas, apa kau tadi juga mendengar bunyi ‘pluk’ di belakang pohon sana?”, Rey berbisik takut pada Andreas. 2. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan dari suatu kata atau ungkapan. Contoh:  terdakwa ‘yang didakwa’  pungtuasi ‘tanda baca’  matur nuwun ‘terima kasih’  policy ‘kebijakan’ Tanda Kurung ((…)) Tanda kurung memiliki beberapa kegunaan dalam penulisan sehari-hari, berikut ini beberapa kegunaan kegunaan tanda kurung menurut kaidah EYD. 1. Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan. Contoh:  Lembaga pengkreditan tersebut menyediakan jasa pengkreditan dengan jaminan surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB).
  • 28.  Mahasiswa Agribisnis IPB sukses menyelenggarakan Lokakarya (workshop) di tujuh kecamatan berbeda di Kabupaten Kuningan. 2. Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterang atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. Contoh:  Keterangan tersebut (lihat Tabel 2.4) menunjukan jika tren positif investasi syariah di Indonesia dari tahun ke tahun.  Artis asal Singapura itu nampak menawan dalam balutan pakaian tradisional Cina bercorak naga (mahluk mitologi Cina) di red carpet acara tadi malam. 3. Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya di dalam teks dapat dimunculkan maupun dihilangkan. Contoh:  Ani pergi berbelanja menggunakan (bus) Kopaja.  Liburan kali ini, diperkirakan akan banyak wisatawan yang mengunjungi (pulau) Bali. 4. Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda pemerincian. Contoh:  Penentuan bauran pemasaran ini mempertimbangkan (a) product, (b) price, (c) place, dan (d) promotion.  Berkas lamaran harus melampirkan (1) Akta kelahiran, (2) Surat berkelakuan baik dari kepolisian, (3) Surat keterangan kesehatan yang dikeluarkan rumah sakit, dokter, ataupun puskesmah. Tanda Kurung Siku ([…]) Tanda kurung siku mungkin jarang ditemui di teks tertulis atau naskah lainny, namun kita juga perlu tahu penggunaan tanda kurung siku menurut kaidah EYD seperti yang disebutkan dibawah ini. 1. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai tanda koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan naskah asli yang ditulis oleh orang lain. Contoh:
  • 29.  [Kongres Pemuda II] tanggal 28 Oktober merupakan hari yang sangat bersejarah bagi Republik Indonesia sehingga diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. 2. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterang dalam kalimat penjelasyang terdapat dalam tanda kurung. Contoh:  Persamaan antara kedua hal tersebut (perbedaannya telah disebutkan di Bab II [lihat halaman 73-74]) akan dikupas pada bab ini. Tanda Garis Miring (/) Berikut ini beberapa contoh penggunaan tanda baca garis miring berdasarkan kaidah EYD. 1. Tanda garis miring digunakan dalam penulisan nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi menjadi dua tahun takwim. Contoh:  Nomor: 023/A.1/BEMFE/XI/2016  Jalan Pemuda III/10  Masa bakti 2015/2016 2. Tanda miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap. Contoh:  mahasiswa/mahasiswi ‘mahasiswa dan mahasiswi’  pisang rebus/goreng/bakar ‘pisang rebus atau goreng atau bakar’  sebelum dan/atau sesudah ‘sebelum dan sesudah atau sebelum atau sesudah’  harganya Rp15.000,00/buah ‘harganya Rp15.000,00 untuk setiap buahnya’ 3. Tanda garis miring digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contoh:  Kong/g/res Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 1928, pada kesempatan tersebut lagu “Indonesia Raya” untuk pertama kalinya dikumandangkan. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘) Tanda penyingkat digunakan untuk menunjukan penghilangan bagian kata atau angka tahun dalam konteks tertentu.
  • 30. Contoh:  Paketnya sudah diterima, ‘kan? (‘kan berarti bukan)  Libur ‘lah tiba. (‘lah berarti telah)  3-3-’14 (’14 berarti 2014) Pengertian Ide pokok, Kalimat Utama, dan Kalimat Penjelas Gagasan utama atau Ide Pokok adalah kalimat yang menjadi inti dari sebuah pembahasan atau juga dapat diartikan bahwa gagasan utama adalah pernyataan yang mendasari sebuah paragraf untuk dikembangkan. Setiap wacana atau bacaan mengandung informasi atau permasalahan. Informasi tersebut tersaji dalam suatu paragraf. Suatu paragraf terdiri atas satu gagasan utama yang dirangkai dengan beberapa kalimat penjelas. Gagasan utama atau kalimat utama dapat terletak di awal paragraf, tengah paragraf, di akhir paragraf, maupun di awal dan di akhir paragraf.  Ide pokok adalah ide/ gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Ide pokok ini terdapat dalam kalimat utama. Nama lain ide pokok adalah gagasan utama, gagasan pokok. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok.  Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Nama lain untuk kalimat utama adalah kalimat topik.  Kalimat penjelas yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat utama. selanjutnya, dimanakah kita dapat menentukan letak ide pokok atau pikiran utama? agar lebih jelasnya, perhatikan penjelasan berikut! Contoh Pada Paragraf Deduktif Pada paragraf deduktif kalimat utama terletak di awal paragraf. Gagasan pokok/kalimat utama dinyatakan lebih dahulu baru diikuti kalimat penjelas. Kalimat utama Contoh : 1. Seseorang akan diuji dengan apa yang ia memiliki. Ketika ia memiliki ilmu, maka dia akan diuji dengan ilmu tersebut sejauh mana ilmu itu bermanfaat. Ketika seseorang mempunyai harta maka dia akan diuji dengan sejauh mana ia mampu mendistribusika n hartanya kepada orang lain. 2. Menkomin fo Tifatul Sembiring mengancam akan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila produsennya, Research in Motion (RIM), menolak untuk memblokir konten pornografi. Kami sudah memanggil RIM yang sudah bekerja sama dengan enam operator di Indonesia, kata Tifatul di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, bila ternyata konten
  • 31. pornografi Internet masih dapat diakses melalui Blackberry, pihaknya akan dengan tegas memberikan teguran kepada pabrikan ponsel pintar tersebut. Menteri menyatakan tidak akan segan-segan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila RIM menolak memblokir pornografi. Kalimat (1) kalimat utamanya adalah Seseorang diuji dengan apa yang ia miliki. Ide pokoknya adalah ujian untuk seseorang (atau bisa juga ujian untuk seorang manusia). Kalimat (2) kalimat utamanya adalah Menkominfo Tifatul Sembiring mengancam akan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila produsennya, Research in Motion (RIM), menolak untuk memblokir konten pornografi. Ide pokoknya adalah ancaman Menkominfo Tifatul Sembiring.