SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
126
Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM)
http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm
Vol. 2, No. 2, Desember 2018, Hal. 126-132
e-ISSN 2614-5758 | p-ISSN 2598-8158
: https://doi.org/10.31764/jmm.v2i2.1344
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT RURAL MELALUI PENDIDIKAN
(PELATIHAN APLIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN KURIKULUM
2013 ABAD 21)
Nurochim
1
Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
nurochim@uinjkt.ac.id
ABSTRAK
Abstrak: Pemberdayaan masyakat pedesaan perlu dilaksanakan secara komprehensif.
Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan di lingkup persekolahan sebab disanalah
sumber daya manusia dikembangkan. Pemberdayaan masyarakat sekolah salah
satunya adalah guru. Guru diberdayakan dengan peningkatan kapasitas pengajatan,
yang salah satunya adalah kemampuan menggunakan strategi pembelajaran yang
sesuai dengan kritera tertentu. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan ini
adalah metode intervensi sosial. Hasil dari intervensi ini adalah guru-guru memahami
dan menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013, sesuai dengan
materi ajar, dan karakteristik peserta didik. Metode pembelajaran yang diterapkan
berbasis pada masalah di sekitar dan berpusat pada siswa. Guru-guru mampu
menyusun media pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan,
dan dengan bahan-bahan yang diperoleh dari lingkungan sekitar.
Kata Kunci: pemberdayaan, rural, pendidikan, strategi pembelajaran.
Abstract: Empowerment of rural communities needs to be implemented
comprehensively. Community empowerment is carried out in the scope of schooling
because that is where human resources are developed. One of the empowerment of the
school community is the teacher. Teachers are empowered by increasing teaching
capacity, one of which is the ability to use learning strategies that are in accordance
with certain criteria. The method used in this empowerment is the social intervention
method. The results of this intervention are teachers understanding and applying
learning methods in accordance with the 2013 curriculum, according to teaching
materials, and student characteristics. The learning method applied is based on the
problems around and student-centered. Teachers are able to arrange learning media in
accordance with the learning strategies used, and with materials obtained from the
surrounding environment.
Keywords: empowerment, rural, education, learning strategies.
A. LATAR BELAKANG
Masyarakat sangat membutuhkan pengetahuan yang lebih, dan kita
sebagai agent of change seharusnya membawa hal yang bermanfaat yang
mereka bisa kenang maupun diterapkan (Pendidikan & Kebudayaan, 2015),
(Elkarimah, 2017). Mahasiswa sebagai Agent of Change, haruslah turut
ambil bagian dalam pembangunan menuju Indonesia jaya yang merupakan
komponen penting dalam proses terwujudnya harapan bangsa karena
mahasiswa merupakan ujung tombak dari perubahan besar yang sedang
dan akan terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (Istichomaharani
& Habibah, 2016). Dalam perannya sebagai roda penggerak berbagai sistem
127
Nurochim, Pemberdayaan Rural Pendidikan
yang ada dalam lingkungan, mahasiswa diharapkan dapat secara tepat
menentukan arah pergerakan (Ananda, 2014). Mahasiswa harus mampu
memposisikan diri sebagai media transformasi dan informasi untuk
menggugah kepedulian sosial masyarakat untuk dapat sama-sama
membangun bangsa Indonesia yang memiliki kualitas serta kuantitas yang
lebih baik. Dalam hal ini, diperlukan interaksi antar mahasiswa dengan
masyarakat.
Keistimewaan yang dimiliki mahasiswa tidak dapat diukur dari sisi
materi, melainkan dari sisi wawasan dan intelektualitas yang dimilikinya
(Suroto, 2016). Mahasiswa selalu mencoba berfikir ideal dan rasional dalam
menghadapi masa depan bangsa (Tharaba, 2013). Dengan demikian,
masyarakat dan mahasiswa yang merupakan elemen yang ada di dalamnya,
diharapkan dapat bersikap bijak dan berfikir panjang dalam setiap
menghadapi permasalahan yang akan dihadapi. Dan teori yang dimiliki
mahasiswa serta pengalaman hidup masyarakat perlu diselaraskan untuk
dapat mencapai tujuan yang lebih baik.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka perlu adanya pengejewantahan
akan salah satu poin Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian
masyarakat. Hal ini berkaitan erat dengan misi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta: “Memberikan Kontribusi Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup
Masyarakat”. Oleh karena itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan
mahasiswa mampu menjawab permasalahan yang ada di masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata memberikan pendidikan dan pengalaman kepada
mahasiswa secara langsung untuk hidup bersama masyarakat di luar dan
dalam kampus (Fandatiar, Supriyono, & Nugraha, 2015). Kuliah Kerja
Nyata menunjukan terjadinya keterpaduan antara kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk penyuluhan
untuk pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat demi terwujudnya
masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Desa merupakan salah satu komponen pembangun bangsa Indonesia.
Kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia nyatanya tidak lepas dari
peran aktif pranata desa dalam pembangunan bangsa. Undang-undang
tentang desa merupakan wujud pengakuan dan eksistensi desa sebagai
komponen penting pemerintahan daerah. Oleh karena itu, desa perlu
diperhatikan dan dikembangkan lebih lanjut dari keseluruhan aspek yang
ada. Salah satu penunjang utama kemajuan suatu bangsa adalah sumber
daya manusia (SDM) yang kreatif dan inovatif. Dengan SDM seperti ini,
masyarakat mampu mengembangkan segala sesuatu yang mereka miliki
menjadi hal yang bernilai dan diperlukan. Demi eksplorasi potensi dan
kualitas yang terpendam dalam diri, mereka tidak boleh diam di tempat,
melainkan melangkah menuju dunia luar yang nyata, dan dalam tataran
global, diperhatikan oleh bangsa lain.
Pemberdayaan masyarakat selayaknya berbasis masalah. Oleh karena
itu observasi diperlukan memahami suatu kelompok masyarakat
membutuhkan pendekatan emosional yang dekat dan berbaur ikut lrut
didalamnya. Setelah observasi dilaksanakan untuk mengetahui
karateristik Desa Pasir Barat, penyelesaian masalah yang terjadi di Desa
Pasir Barat dengan Problem solving. Problem solving approach adalah
suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan
memecahkan masalah berdasarkan data dan informasi yang akurat,
128 | Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM) Vol. 2, No. 2, Desember 2018, hal. 126-132
sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Subiyanto,
2013). Problem solving juga diartikan suatu pendekatan dengan cara
problem identification untuk ketahap sitesis kemudian dianalisis yaitu
pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application
selanjutnya comprehention untuk mendapatkan solusi dalam
menyelesaikan masalah tersebut.
Problem solving digunakan oleh kelompok kami karena dirasa cocok
dengan keadaan yang terdapat di Desa Pasir Barat. Hal ini bertujuan agar
kegiatan mahasiswa terfokus untuk mengatasi masalah tertentu dan untuk
mencapai target tertentu (Nurzakiah, Justitia, & Hidayat, 2015). Fokus dan
pencapaian target yang dilakukan antara lain: (a) Mengembangkan potensi
SDA atau SDM yang terdapat di Desa Pasir Barat. (b) Memberi masukan
dan bantuan kepada masyarakat desa terhadap masalah-masalah yang
terjadi di Desa Pasir Barat. (c) Menyediakan fasilitas yang sebelumnya
dirasa kurang di Desa Pasir Barat atau bahkan mungkin tidak dipunyai
sebelumnya.
Kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep
yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memberikan pengalaman
yang bermakna dan luas kepada peserta didik. Peran guru pada
implementasi kurikulum 2013 adalah dapat memanfaatkan media
pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang aktif (Alawiyah,
2013). Berdasarkan pernyataan tersebut kurikulum merupakan hal penting
dalam pengelolaan pembelajaran. Oleh karenanya pemahaman kuriulum
oleh para guru penting untuk senantiasa ditingkatkan, sebab kurikulum
menjadi aturan yang dilaksanakan oleh guru, dalam proses pembelajaran.
B. METODE PELAKSANAAN
Desa Pasir Barat merupakan lokasi pengabdian masyarakat. Dalam hal
ini, banyak permasalahan dari segala aspek yang kami hadapi disana mulai
dari ekonomi, sosial, lingkungan, dan sebagainya. Tugas kami di sini
adalah membantu dalam memberikan solusi serta memecahkan masalah
yang selama ini belum terselesaikan. Untuk membantu dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada di Pasir Barat yaitu dengan metode
intervensi sosial.
Metode Intervensi Sosial menurut Huda adalah suatu upaya untuk
memperbaiki keberfungsian sosial dan kelompok. Sasaran perubahan
dalam hal ini yaitu individu, keluarga, dan kelompok. Dengan definisi
tersebut kita dapat mengetahui bahwa dalam proses merubah dan
mengembalikan fungsi sosial yang sesungguhnya dari sebuah individu
maupun kelompok dalam masyarakat dapat menggunakan metode
Intervensi Sosial.
Tujuan utama dari intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi sosial
kelompok sasaran perubahan. Ketika fungsi sosial seseorang berfungsi
dengan baik, diasumsikan bahwa kondisi sejahtera akan semakin mudah
dicapai. Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak antara harapan
dan kenyataan tidak terlalu lebar. Melalui intervensi sosial, hambatan-
hambatan sosial yang dihadapi kelompok sasaran perubahan akan di atasi.
Dengan kata lain, intervensi sosial berupaya memperkecil jarak antara
harapan lingkungan dengan kondisi riil klien.
129
Nurochim, Pemberdayaan Rural Pendidikan
Memecahkan masalah yang ada agar mendapatkan cara atau solusi
menggunakan analisa SWOT. Analisa SWOT adalah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (srengths),
kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung
dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruh keempat faktornya, kemudian menerapkan dalam gambar
matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)
yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.
Metode intervensi sosial dapat diartikan sebagai suatu cara atau
strategi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat (individu,
kelompok, komunitas) untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang
melalui upaya memfungsikan kembali fungsi sosialnya. Maksudnya adalah
setiap masyarakat harus mampu berperan sesuai dengan statusnya di
dalam masyarakat. Status tersebut harus di akui oleh lingkungan dan
status tersebut tidak melewati batasan-batasan norma yang ada. Jadi
dapat disimpulkan bahwa kami menggunakan metode intervensi sosial
dalam melakukan pemberdayaan masyarakat.
Menurut Suharto terdapat tiga level dalam pelaksaan metode Intervensi
Sosial yaitu sebagai berikut:
a. Intervensi mikro adalah keahlian pekerja sosial untuk mengatasi
masalah yang dihadapi individu dan keluarga. Masalah sosial yang
ditangani umumnya berkenaan dengan problema psikologis seperti,
stres dan depresi, hambatan dengan relasi, penyesuaian diri, kurang
percaya diri, keterasingan (kesepian).
b. Intervensi mezzo adalah untuk mengatasi masalah yang dihadapi
kelompok dan organisasi. Metode utama yang biasa diterapkan
dalam setting mezzo ini adalah terapi kelompok (groupwork) yang di
dalamnya melibatkan berbagai teknik pemulihan seperti
socialization group, self-help group, recreatif group.
c. Intervensi makro adalah untuk mengatasi masalah yang dihadapi
komunitas, masyarakat, dan lingkunganya (sistem sosialnya), seperti
kemiskinan, keterlantaran, ketidakadilan sosial, dan eksploitasi
sosial. Adapun tiga metode utama dalam pendekatan makro adalah
pengembangan masyarakat (community development), manajemen
pelayanan kemanusiaan (human service management), dan analisis
kebijakan sosial (social policy analysis) [4].
Pemberdayaan berbasis sekolah yang berlokasi di pedesaan ini
dilaksanakan dengan memberikan pelatihan kepada para guru tentang
strategi pembelajaran. Dengan memahami dan menerapkan strategi
pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakter mata pelajaran, materi
ajar, dan kondisi siswa serta kemampuan guru dalam menyusun media
pembelajaran, maka proses pembelajaran menjadi berkualitas baik. Dengan
130 | Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM) Vol. 2, No. 2, Desember 2018, hal. 126-132
pembelajaran yang berkualitas baik, maka hasil belajar juga berkualitas
baik.
Kagiatan dilaksanakan didahului dengan apersepsi guru tentang
karakter peserta didik terkini, materi ajar, dan strategi pembelajaran.
Setelah itu narasumber memberikan paparan mengenai strategi
pembelajaran sesuai dengan petunjuk Kurikulum 2013. Setelah itu
Narasumber memaparkan tentang strategi pembelajaran yang diterapkan
dalam pembelajaran kurikulum 2013.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecamatan Jambe merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten
Tangerang Provinsi Banten, Indonesia. Kecamatan ini merupakan
pemekaran dari kecamatan Tigaraksa. Didalam wilayah kecamatan Jambe,
terdapat 10 desa atau kelurahan. Salah satunya adalah Desa Pasir Barat.
Desa Pasir Barat, Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang merupakan
desa yang terbilang cukup baru keberadaannya.
Pada tahun 2002, Desa Kutruk melakukan pemekaran oleh Pemerintah
setempat, hal ini dilakukan karena wilayah desa Kutruk terbilang sangat
luas. Maka dari itu dilakukannya pemekaran oleh Pemerintah setempat.
Saat ini Desa Pasir Barat dipimpin oleh Kepala Desa, yang bernama
Madholidin yang dibantu oleh perangkat desa. Di desa Pasir Barat terdapat
10 RT dan 4 RW, 4 Kejaroan, Karang Taruna, dan Ibu-ibu PKK.
Terdapat sarana pendidikan yaitu tiga buah sekolah yang terdiri dari: 1
buah Madrasah Ibtidaiyah (MI), 1 buah Sekolah Mengengah Pertama
(SMP), 1 buah Madrasah Tsanawiyah (MTS), dan 1 buah Ssekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
Gambar 1. Sarana dan Prasarana Pendidikan Di Desa Pasir Barat
Prasarana pendidikan formal dan non formal di Desa Pasir Barat dirasa
sudah cukup memadai untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Akan
tetapi dari berbagai prasarana pendidikan yang ada, peningkatan
kemampuan akademik dari peserta didik masih belum terlihat dan
penerapan sistem pemerataan pendidikan masih belum cukup efektif
dilakukan. Ada beberapa RW yang sudah sangat baik tingkat
pendidikannya, sebagian RW lainnya masih kurang. Terdapat 2 faktor yang
mempengaruhi permasalahan tersebut yakni peran aktif orangtua dan guru
dalam mendidik generasi muda serta kurangnya motivasi akan pentingnya
pendidikan bagi masa depan anak-anak Desa Pasir Barat. Maka dari itu,
131
Nurochim, Pemberdayaan Rural Pendidikan
metode pembelajaran yang tepat dipandang perlu diterapkan untuk
menumbuhkembangkan pengetahuan serta motivasi belajar untuk anak-
anak Desa Pasir Barat.
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai pemberdayaan adalah pelaksanaan
pelatihan strategi pembelajaran. Tujuan kegiatan ini adalah guru-guru
memahami strategi pembelajaran yang baik di sekolah agar pelaksanaan
pembelajaran lebih berkembang.
Gambar 2. Pelaksanaan Pelatihan Strategi Pembelajaran Kurikulum 2013
Dari keberhasilan semua program kerja yang telah direncanakan tak
terlepas dari dukungan-dukungan moril maupun materil dari warga sekitar.
Pemberdaayaan berbasis masayarakat sekolah penting untuk
menumbuhkan berbagai pemahaman masyarakat sekolah tentang berbagai
hal seperti adiwiyata sekolah [6]. Pembinaan yang dilaksanakan tersebut
memberikan nilai tambah untuk masyarakat sekolah itu sendiri dan
sebagai percontohan masyarakat lainnya.
D. SIMPULAN DAN SARAN
Pemberdayaan yang dilaksanakan secara holistik berdampak pada mutu
dan taraf masyarakat yang meningkat. Pemberdayaan masyarakat dalam
bidang pendidikan dan persekolahan dapat meningkatkan mutu sumber
daya masyarakat pedesaan. Pemberdayaan masyarakat persekolahan
dengan peningkatan pemahaman dan pelaksanaan strategi pembelajaran
sesuai dengan materi ajar dan karakteristik peserta didik serta sesuai
dengan pedoman kurikulum yang ada, maka kualitas hasil belajar juga
dapat meningkat. Namun demikian perlu dilanjutkan dengan
pemberdayaan masyarakat persekolahan dalam hal pengelolaan sekolah
yang berdasar pada potensi lingkungan dan aturan manajemen sekolah
yang ada.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Pengabdian Pada
Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri Syari Hidayatullah Jakarta
yang telah mendanai kegiatan pengabdian ini sehingga terlaksana dengan
baik.
132 | Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM) Vol. 2, No. 2, Desember 2018, hal. 126-132
DAFTAR RUJUKAN
Alawiyah, F. (2013). Peran Guru Dalam Kurikulum 2013 The Role of Teacher in
Curricullum 2013. Aspirasi, 4(1), 65–74.
Ananda, H. F. (2014). Optimalisasi peran fungsi mahasiswa sebagai agent of
change dan social control dalam permasalahan ketahanan pangan asean 2015.
ISSN 1411-1349, 1, 1–6.
Elkarimah, M. F. (2017). Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani.
Tarbawy: Indonesian Journal of Islamic Education, 4(1), 17.
https://doi.org/10.17509/t.v4i1.6989
Fandatiar, G., Supriyono, S., & Nugraha, F. (2015). Rancang Bangun Sistem
Informasi Kuliah Kerja Nyata (Kkn) Pada Universitas Muria Kudus. Simetris:
Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 6(1), 129.
https://doi.org/10.24176/simet.v6i1.247
Istichomaharani, I. S., & Habibah, S. S. (2016). Mewujudkan Peran Mahasiswa
Sebagai “Agent of Change, Social Control, dan Iron Stock.” Pengintegrasian
Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Kreatif Di Era Masyarakat Ekonomi
ASEAN.
Nurzakiah, D. F., Justitia, D., & Hidayat, D. R. (2015). Pengaruh Bimbingan
Kelompok Dengan Metode Problem Solving Dalam Mengembangkan Berpikir
Kritis Siswa. Insight: Jurnal Bimbingan Konseling, 4(2), 14.
https://doi.org/10.21009/insight.042.03
Pendidikan, K., & Kebudayaan, D. A. N. (2015). Kemendikbud RI Tahun 2015
tentang Rencana Strategis Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2015 -
2019. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 51(2), 1–205.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Subiyanto, B. S. (2013). Strategi Pemberdayaan Masyarakat. E-Magazine Warta
BP2SDM, 1.
Suroto. (2016). Dinamika Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan Berbasis Kearifan
Lokal dalam Upaya Memperkuat Karakter Unggul Generasi Muda. Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan, 6(Nomor 2 Nopember 2016), 1040–1046.
Tharaba, M. F. (2013). Kampus Islam Sebagai Agent Of Change. Ulul Albab:
Jurnal Studi Islam. https://doi.org/10.18860/ua.v0i0.2397

More Related Content

What's hot

peran pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingperan pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingPujiati Puu
 
Peran guru matematika dalam bk
Peran guru matematika dalam bkPeran guru matematika dalam bk
Peran guru matematika dalam bkLia Destiani
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power pointImam Sutisna
 
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatHubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatOperator Warnet Vast Raha
 
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )ErdinHidayat
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Ratna Widiastuti
 
Usaha kesehatan sekolah dan kesehatan mental siswa
Usaha kesehatan sekolah dan kesehatan mental siswaUsaha kesehatan sekolah dan kesehatan mental siswa
Usaha kesehatan sekolah dan kesehatan mental siswaSitiNgaisahSPdMPd
 
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi GuruModul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi GuruIWAN SUKMA NURICHT
 
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfManajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfSMPN 4 Kerinci
 
1 buku kurikulum k 13 paud-ok
1 buku kurikulum  k 13 paud-ok1 buku kurikulum  k 13 paud-ok
1 buku kurikulum k 13 paud-okEka Fadiyah Wati
 
Bab 2 jadi
Bab 2 jadiBab 2 jadi
Bab 2 jadiadit98
 
19058 29090-1-pb (1)
19058 29090-1-pb (1)19058 29090-1-pb (1)
19058 29090-1-pb (1)LEADERSSTYLER
 
Buku Mini Komunitas Guru Belajar
Buku Mini Komunitas Guru BelajarBuku Mini Komunitas Guru Belajar
Buku Mini Komunitas Guru BelajarKampus Cikal
 
Budaya sekolah edit 2
Budaya sekolah edit 2Budaya sekolah edit 2
Budaya sekolah edit 2Zarina Anang
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingNailal Annisa
 
KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...
KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...
KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...afiat19
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konselingisman12345
 
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...Psikopedagogia uad
 

What's hot (20)

peran pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingperan pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konseling
 
Prog bk visi
Prog bk visiProg bk visi
Prog bk visi
 
Peran guru matematika dalam bk
Peran guru matematika dalam bkPeran guru matematika dalam bk
Peran guru matematika dalam bk
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power point
 
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatHubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
 
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah
 
Usaha kesehatan sekolah dan kesehatan mental siswa
Usaha kesehatan sekolah dan kesehatan mental siswaUsaha kesehatan sekolah dan kesehatan mental siswa
Usaha kesehatan sekolah dan kesehatan mental siswa
 
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi GuruModul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
 
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfManajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
 
1 buku kurikulum k 13 paud-ok
1 buku kurikulum  k 13 paud-ok1 buku kurikulum  k 13 paud-ok
1 buku kurikulum k 13 paud-ok
 
Bab 2 jadi
Bab 2 jadiBab 2 jadi
Bab 2 jadi
 
19058 29090-1-pb (1)
19058 29090-1-pb (1)19058 29090-1-pb (1)
19058 29090-1-pb (1)
 
Buku Mini Komunitas Guru Belajar
Buku Mini Komunitas Guru BelajarBuku Mini Komunitas Guru Belajar
Buku Mini Komunitas Guru Belajar
 
Budaya sekolah edit 2
Budaya sekolah edit 2Budaya sekolah edit 2
Budaya sekolah edit 2
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
 
KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...
KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...
KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
03 struktur simp rev. 15 09-2014
03 struktur simp rev. 15 09-201403 struktur simp rev. 15 09-2014
03 struktur simp rev. 15 09-2014
 
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
 

Similar to PEMBERDAYAAN RURAL

Tema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatTema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatAyu Pitas
 
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahFungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahPuspawijaya Putra
 
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahFungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahPuspawijaya Putra
 
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxPendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxAnwarMukhtarom
 
Laporan KKN-PPM 2013 Universitas Bung Hatta
Laporan KKN-PPM 2013 Universitas Bung HattaLaporan KKN-PPM 2013 Universitas Bung Hatta
Laporan KKN-PPM 2013 Universitas Bung HattaIsmarina Rosida
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6AbdulAzizm5
 
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...Mohamad Khaidir
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)ADMINISTRASI PUBLIK
 
artikel pribadi anu aing pisan erertertesw
artikel pribadi anu aing pisan ererterteswartikel pribadi anu aing pisan erertertesw
artikel pribadi anu aing pisan ererterteswherlandherland
 
10792-39711-2-PB.pdf
10792-39711-2-PB.pdf10792-39711-2-PB.pdf
10792-39711-2-PB.pdfsugionofis1
 
Laporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosialLaporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosialJoni Candra
 
Paparan pejuang muda kemensos ke dikbud 20210609
Paparan pejuang muda kemensos ke dikbud 20210609Paparan pejuang muda kemensos ke dikbud 20210609
Paparan pejuang muda kemensos ke dikbud 20210609TsaniyaRafaMazaya
 
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdfElaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdfALFIAH14
 

Similar to PEMBERDAYAAN RURAL (20)

Tema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatTema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan Masyarakat
 
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahFungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
 
Proposal kkn
Proposal kknProposal kkn
Proposal kkn
 
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahFungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
 
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxPendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
 
Jenis layanan bk
Jenis layanan bkJenis layanan bk
Jenis layanan bk
 
Laporan KKN-PPM 2013 Universitas Bung Hatta
Laporan KKN-PPM 2013 Universitas Bung HattaLaporan KKN-PPM 2013 Universitas Bung Hatta
Laporan KKN-PPM 2013 Universitas Bung Hatta
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6
 
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
 
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
 
artikel pribadi anu aing pisan erertertesw
artikel pribadi anu aing pisan ererterteswartikel pribadi anu aing pisan erertertesw
artikel pribadi anu aing pisan erertertesw
 
10792-39711-2-PB.pdf
10792-39711-2-PB.pdf10792-39711-2-PB.pdf
10792-39711-2-PB.pdf
 
Laporan KKN PPM
Laporan KKN PPMLaporan KKN PPM
Laporan KKN PPM
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peld
 
Laporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosialLaporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosial
 
Paparan pejuang muda kemensos ke dikbud 20210609
Paparan pejuang muda kemensos ke dikbud 20210609Paparan pejuang muda kemensos ke dikbud 20210609
Paparan pejuang muda kemensos ke dikbud 20210609
 
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdfElaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
 

More from SitiNgaisahSPdMPd

Kekerasan di sekolah dan konselor sekolah
Kekerasan di sekolah dan konselor sekolahKekerasan di sekolah dan konselor sekolah
Kekerasan di sekolah dan konselor sekolahSitiNgaisahSPdMPd
 
Indeks kebahagiaan guru madrasah aliyah
Indeks kebahagiaan guru madrasah aliyahIndeks kebahagiaan guru madrasah aliyah
Indeks kebahagiaan guru madrasah aliyahSitiNgaisahSPdMPd
 
The innovation of human resource management in education to improve school qu...
The innovation of human resource management in education to improve school qu...The innovation of human resource management in education to improve school qu...
The innovation of human resource management in education to improve school qu...SitiNgaisahSPdMPd
 
Usaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anak
Usaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anakUsaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anak
Usaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anakSitiNgaisahSPdMPd
 
Analisis situasi daerah tinggi stunting
Analisis situasi daerah tinggi stuntingAnalisis situasi daerah tinggi stunting
Analisis situasi daerah tinggi stuntingSitiNgaisahSPdMPd
 
Sekolah sosiologi organisasi nur_2020
Sekolah sosiologi organisasi nur_2020Sekolah sosiologi organisasi nur_2020
Sekolah sosiologi organisasi nur_2020SitiNgaisahSPdMPd
 
Ilmu sosial dan keterampilan berpikir matematis
Ilmu sosial dan keterampilan berpikir matematisIlmu sosial dan keterampilan berpikir matematis
Ilmu sosial dan keterampilan berpikir matematisSitiNgaisahSPdMPd
 
Organisasi sekolah di masa pademi
Organisasi sekolah di masa pademiOrganisasi sekolah di masa pademi
Organisasi sekolah di masa pademiSitiNgaisahSPdMPd
 

More from SitiNgaisahSPdMPd (12)

Kekerasan di sekolah dan konselor sekolah
Kekerasan di sekolah dan konselor sekolahKekerasan di sekolah dan konselor sekolah
Kekerasan di sekolah dan konselor sekolah
 
Indeks kebahagiaan guru madrasah aliyah
Indeks kebahagiaan guru madrasah aliyahIndeks kebahagiaan guru madrasah aliyah
Indeks kebahagiaan guru madrasah aliyah
 
Pendidikan kebencanaan
Pendidikan kebencanaanPendidikan kebencanaan
Pendidikan kebencanaan
 
The innovation of human resource management in education to improve school qu...
The innovation of human resource management in education to improve school qu...The innovation of human resource management in education to improve school qu...
The innovation of human resource management in education to improve school qu...
 
Usaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anak
Usaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anakUsaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anak
Usaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anak
 
Analisis situasi daerah tinggi stunting
Analisis situasi daerah tinggi stuntingAnalisis situasi daerah tinggi stunting
Analisis situasi daerah tinggi stunting
 
Sekolah sosiologi organisasi nur_2020
Sekolah sosiologi organisasi nur_2020Sekolah sosiologi organisasi nur_2020
Sekolah sosiologi organisasi nur_2020
 
Uks dan daya ungkit sdm
Uks dan daya ungkit sdmUks dan daya ungkit sdm
Uks dan daya ungkit sdm
 
Ilmu sosial dan keterampilan berpikir matematis
Ilmu sosial dan keterampilan berpikir matematisIlmu sosial dan keterampilan berpikir matematis
Ilmu sosial dan keterampilan berpikir matematis
 
Elementary education nur
Elementary education nurElementary education nur
Elementary education nur
 
Multikultur lektur nur
Multikultur lektur nurMultikultur lektur nur
Multikultur lektur nur
 
Organisasi sekolah di masa pademi
Organisasi sekolah di masa pademiOrganisasi sekolah di masa pademi
Organisasi sekolah di masa pademi
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

PEMBERDAYAAN RURAL

  • 1. 126 Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM) http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm Vol. 2, No. 2, Desember 2018, Hal. 126-132 e-ISSN 2614-5758 | p-ISSN 2598-8158 : https://doi.org/10.31764/jmm.v2i2.1344 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT RURAL MELALUI PENDIDIKAN (PELATIHAN APLIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 ABAD 21) Nurochim 1 Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia nurochim@uinjkt.ac.id ABSTRAK Abstrak: Pemberdayaan masyakat pedesaan perlu dilaksanakan secara komprehensif. Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan di lingkup persekolahan sebab disanalah sumber daya manusia dikembangkan. Pemberdayaan masyarakat sekolah salah satunya adalah guru. Guru diberdayakan dengan peningkatan kapasitas pengajatan, yang salah satunya adalah kemampuan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kritera tertentu. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan ini adalah metode intervensi sosial. Hasil dari intervensi ini adalah guru-guru memahami dan menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013, sesuai dengan materi ajar, dan karakteristik peserta didik. Metode pembelajaran yang diterapkan berbasis pada masalah di sekitar dan berpusat pada siswa. Guru-guru mampu menyusun media pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan, dan dengan bahan-bahan yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Kata Kunci: pemberdayaan, rural, pendidikan, strategi pembelajaran. Abstract: Empowerment of rural communities needs to be implemented comprehensively. Community empowerment is carried out in the scope of schooling because that is where human resources are developed. One of the empowerment of the school community is the teacher. Teachers are empowered by increasing teaching capacity, one of which is the ability to use learning strategies that are in accordance with certain criteria. The method used in this empowerment is the social intervention method. The results of this intervention are teachers understanding and applying learning methods in accordance with the 2013 curriculum, according to teaching materials, and student characteristics. The learning method applied is based on the problems around and student-centered. Teachers are able to arrange learning media in accordance with the learning strategies used, and with materials obtained from the surrounding environment. Keywords: empowerment, rural, education, learning strategies. A. LATAR BELAKANG Masyarakat sangat membutuhkan pengetahuan yang lebih, dan kita sebagai agent of change seharusnya membawa hal yang bermanfaat yang mereka bisa kenang maupun diterapkan (Pendidikan & Kebudayaan, 2015), (Elkarimah, 2017). Mahasiswa sebagai Agent of Change, haruslah turut ambil bagian dalam pembangunan menuju Indonesia jaya yang merupakan komponen penting dalam proses terwujudnya harapan bangsa karena mahasiswa merupakan ujung tombak dari perubahan besar yang sedang dan akan terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (Istichomaharani & Habibah, 2016). Dalam perannya sebagai roda penggerak berbagai sistem
  • 2. 127 Nurochim, Pemberdayaan Rural Pendidikan yang ada dalam lingkungan, mahasiswa diharapkan dapat secara tepat menentukan arah pergerakan (Ananda, 2014). Mahasiswa harus mampu memposisikan diri sebagai media transformasi dan informasi untuk menggugah kepedulian sosial masyarakat untuk dapat sama-sama membangun bangsa Indonesia yang memiliki kualitas serta kuantitas yang lebih baik. Dalam hal ini, diperlukan interaksi antar mahasiswa dengan masyarakat. Keistimewaan yang dimiliki mahasiswa tidak dapat diukur dari sisi materi, melainkan dari sisi wawasan dan intelektualitas yang dimilikinya (Suroto, 2016). Mahasiswa selalu mencoba berfikir ideal dan rasional dalam menghadapi masa depan bangsa (Tharaba, 2013). Dengan demikian, masyarakat dan mahasiswa yang merupakan elemen yang ada di dalamnya, diharapkan dapat bersikap bijak dan berfikir panjang dalam setiap menghadapi permasalahan yang akan dihadapi. Dan teori yang dimiliki mahasiswa serta pengalaman hidup masyarakat perlu diselaraskan untuk dapat mencapai tujuan yang lebih baik. Berkenaan dengan hal tersebut, maka perlu adanya pengejewantahan akan salah satu poin Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Hal ini berkaitan erat dengan misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: “Memberikan Kontribusi Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat”. Oleh karena itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan mahasiswa mampu menjawab permasalahan yang ada di masyarakat. Kuliah Kerja Nyata memberikan pendidikan dan pengalaman kepada mahasiswa secara langsung untuk hidup bersama masyarakat di luar dan dalam kampus (Fandatiar, Supriyono, & Nugraha, 2015). Kuliah Kerja Nyata menunjukan terjadinya keterpaduan antara kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk penyuluhan untuk pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat demi terwujudnya masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Desa merupakan salah satu komponen pembangun bangsa Indonesia. Kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia nyatanya tidak lepas dari peran aktif pranata desa dalam pembangunan bangsa. Undang-undang tentang desa merupakan wujud pengakuan dan eksistensi desa sebagai komponen penting pemerintahan daerah. Oleh karena itu, desa perlu diperhatikan dan dikembangkan lebih lanjut dari keseluruhan aspek yang ada. Salah satu penunjang utama kemajuan suatu bangsa adalah sumber daya manusia (SDM) yang kreatif dan inovatif. Dengan SDM seperti ini, masyarakat mampu mengembangkan segala sesuatu yang mereka miliki menjadi hal yang bernilai dan diperlukan. Demi eksplorasi potensi dan kualitas yang terpendam dalam diri, mereka tidak boleh diam di tempat, melainkan melangkah menuju dunia luar yang nyata, dan dalam tataran global, diperhatikan oleh bangsa lain. Pemberdayaan masyarakat selayaknya berbasis masalah. Oleh karena itu observasi diperlukan memahami suatu kelompok masyarakat membutuhkan pendekatan emosional yang dekat dan berbaur ikut lrut didalamnya. Setelah observasi dilaksanakan untuk mengetahui karateristik Desa Pasir Barat, penyelesaian masalah yang terjadi di Desa Pasir Barat dengan Problem solving. Problem solving approach adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan masalah berdasarkan data dan informasi yang akurat,
  • 3. 128 | Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM) Vol. 2, No. 2, Desember 2018, hal. 126-132 sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Subiyanto, 2013). Problem solving juga diartikan suatu pendekatan dengan cara problem identification untuk ketahap sitesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selanjutnya comprehention untuk mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Problem solving digunakan oleh kelompok kami karena dirasa cocok dengan keadaan yang terdapat di Desa Pasir Barat. Hal ini bertujuan agar kegiatan mahasiswa terfokus untuk mengatasi masalah tertentu dan untuk mencapai target tertentu (Nurzakiah, Justitia, & Hidayat, 2015). Fokus dan pencapaian target yang dilakukan antara lain: (a) Mengembangkan potensi SDA atau SDM yang terdapat di Desa Pasir Barat. (b) Memberi masukan dan bantuan kepada masyarakat desa terhadap masalah-masalah yang terjadi di Desa Pasir Barat. (c) Menyediakan fasilitas yang sebelumnya dirasa kurang di Desa Pasir Barat atau bahkan mungkin tidak dipunyai sebelumnya. Kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik. Peran guru pada implementasi kurikulum 2013 adalah dapat memanfaatkan media pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang aktif (Alawiyah, 2013). Berdasarkan pernyataan tersebut kurikulum merupakan hal penting dalam pengelolaan pembelajaran. Oleh karenanya pemahaman kuriulum oleh para guru penting untuk senantiasa ditingkatkan, sebab kurikulum menjadi aturan yang dilaksanakan oleh guru, dalam proses pembelajaran. B. METODE PELAKSANAAN Desa Pasir Barat merupakan lokasi pengabdian masyarakat. Dalam hal ini, banyak permasalahan dari segala aspek yang kami hadapi disana mulai dari ekonomi, sosial, lingkungan, dan sebagainya. Tugas kami di sini adalah membantu dalam memberikan solusi serta memecahkan masalah yang selama ini belum terselesaikan. Untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di Pasir Barat yaitu dengan metode intervensi sosial. Metode Intervensi Sosial menurut Huda adalah suatu upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial dan kelompok. Sasaran perubahan dalam hal ini yaitu individu, keluarga, dan kelompok. Dengan definisi tersebut kita dapat mengetahui bahwa dalam proses merubah dan mengembalikan fungsi sosial yang sesungguhnya dari sebuah individu maupun kelompok dalam masyarakat dapat menggunakan metode Intervensi Sosial. Tujuan utama dari intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi sosial kelompok sasaran perubahan. Ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik, diasumsikan bahwa kondisi sejahtera akan semakin mudah dicapai. Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak antara harapan dan kenyataan tidak terlalu lebar. Melalui intervensi sosial, hambatan- hambatan sosial yang dihadapi kelompok sasaran perubahan akan di atasi. Dengan kata lain, intervensi sosial berupaya memperkecil jarak antara harapan lingkungan dengan kondisi riil klien.
  • 4. 129 Nurochim, Pemberdayaan Rural Pendidikan Memecahkan masalah yang ada agar mendapatkan cara atau solusi menggunakan analisa SWOT. Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (srengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruh keempat faktornya, kemudian menerapkan dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Metode intervensi sosial dapat diartikan sebagai suatu cara atau strategi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat (individu, kelompok, komunitas) untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang melalui upaya memfungsikan kembali fungsi sosialnya. Maksudnya adalah setiap masyarakat harus mampu berperan sesuai dengan statusnya di dalam masyarakat. Status tersebut harus di akui oleh lingkungan dan status tersebut tidak melewati batasan-batasan norma yang ada. Jadi dapat disimpulkan bahwa kami menggunakan metode intervensi sosial dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Menurut Suharto terdapat tiga level dalam pelaksaan metode Intervensi Sosial yaitu sebagai berikut: a. Intervensi mikro adalah keahlian pekerja sosial untuk mengatasi masalah yang dihadapi individu dan keluarga. Masalah sosial yang ditangani umumnya berkenaan dengan problema psikologis seperti, stres dan depresi, hambatan dengan relasi, penyesuaian diri, kurang percaya diri, keterasingan (kesepian). b. Intervensi mezzo adalah untuk mengatasi masalah yang dihadapi kelompok dan organisasi. Metode utama yang biasa diterapkan dalam setting mezzo ini adalah terapi kelompok (groupwork) yang di dalamnya melibatkan berbagai teknik pemulihan seperti socialization group, self-help group, recreatif group. c. Intervensi makro adalah untuk mengatasi masalah yang dihadapi komunitas, masyarakat, dan lingkunganya (sistem sosialnya), seperti kemiskinan, keterlantaran, ketidakadilan sosial, dan eksploitasi sosial. Adapun tiga metode utama dalam pendekatan makro adalah pengembangan masyarakat (community development), manajemen pelayanan kemanusiaan (human service management), dan analisis kebijakan sosial (social policy analysis) [4]. Pemberdayaan berbasis sekolah yang berlokasi di pedesaan ini dilaksanakan dengan memberikan pelatihan kepada para guru tentang strategi pembelajaran. Dengan memahami dan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakter mata pelajaran, materi ajar, dan kondisi siswa serta kemampuan guru dalam menyusun media pembelajaran, maka proses pembelajaran menjadi berkualitas baik. Dengan
  • 5. 130 | Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM) Vol. 2, No. 2, Desember 2018, hal. 126-132 pembelajaran yang berkualitas baik, maka hasil belajar juga berkualitas baik. Kagiatan dilaksanakan didahului dengan apersepsi guru tentang karakter peserta didik terkini, materi ajar, dan strategi pembelajaran. Setelah itu narasumber memberikan paparan mengenai strategi pembelajaran sesuai dengan petunjuk Kurikulum 2013. Setelah itu Narasumber memaparkan tentang strategi pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran kurikulum 2013. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Kecamatan Jambe merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, Indonesia. Kecamatan ini merupakan pemekaran dari kecamatan Tigaraksa. Didalam wilayah kecamatan Jambe, terdapat 10 desa atau kelurahan. Salah satunya adalah Desa Pasir Barat. Desa Pasir Barat, Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang merupakan desa yang terbilang cukup baru keberadaannya. Pada tahun 2002, Desa Kutruk melakukan pemekaran oleh Pemerintah setempat, hal ini dilakukan karena wilayah desa Kutruk terbilang sangat luas. Maka dari itu dilakukannya pemekaran oleh Pemerintah setempat. Saat ini Desa Pasir Barat dipimpin oleh Kepala Desa, yang bernama Madholidin yang dibantu oleh perangkat desa. Di desa Pasir Barat terdapat 10 RT dan 4 RW, 4 Kejaroan, Karang Taruna, dan Ibu-ibu PKK. Terdapat sarana pendidikan yaitu tiga buah sekolah yang terdiri dari: 1 buah Madrasah Ibtidaiyah (MI), 1 buah Sekolah Mengengah Pertama (SMP), 1 buah Madrasah Tsanawiyah (MTS), dan 1 buah Ssekolah Menengah Kejuruan (SMK). Gambar 1. Sarana dan Prasarana Pendidikan Di Desa Pasir Barat Prasarana pendidikan formal dan non formal di Desa Pasir Barat dirasa sudah cukup memadai untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi dari berbagai prasarana pendidikan yang ada, peningkatan kemampuan akademik dari peserta didik masih belum terlihat dan penerapan sistem pemerataan pendidikan masih belum cukup efektif dilakukan. Ada beberapa RW yang sudah sangat baik tingkat pendidikannya, sebagian RW lainnya masih kurang. Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi permasalahan tersebut yakni peran aktif orangtua dan guru dalam mendidik generasi muda serta kurangnya motivasi akan pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak Desa Pasir Barat. Maka dari itu,
  • 6. 131 Nurochim, Pemberdayaan Rural Pendidikan metode pembelajaran yang tepat dipandang perlu diterapkan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan serta motivasi belajar untuk anak- anak Desa Pasir Barat. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai pemberdayaan adalah pelaksanaan pelatihan strategi pembelajaran. Tujuan kegiatan ini adalah guru-guru memahami strategi pembelajaran yang baik di sekolah agar pelaksanaan pembelajaran lebih berkembang. Gambar 2. Pelaksanaan Pelatihan Strategi Pembelajaran Kurikulum 2013 Dari keberhasilan semua program kerja yang telah direncanakan tak terlepas dari dukungan-dukungan moril maupun materil dari warga sekitar. Pemberdaayaan berbasis masayarakat sekolah penting untuk menumbuhkan berbagai pemahaman masyarakat sekolah tentang berbagai hal seperti adiwiyata sekolah [6]. Pembinaan yang dilaksanakan tersebut memberikan nilai tambah untuk masyarakat sekolah itu sendiri dan sebagai percontohan masyarakat lainnya. D. SIMPULAN DAN SARAN Pemberdayaan yang dilaksanakan secara holistik berdampak pada mutu dan taraf masyarakat yang meningkat. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan dan persekolahan dapat meningkatkan mutu sumber daya masyarakat pedesaan. Pemberdayaan masyarakat persekolahan dengan peningkatan pemahaman dan pelaksanaan strategi pembelajaran sesuai dengan materi ajar dan karakteristik peserta didik serta sesuai dengan pedoman kurikulum yang ada, maka kualitas hasil belajar juga dapat meningkat. Namun demikian perlu dilanjutkan dengan pemberdayaan masyarakat persekolahan dalam hal pengelolaan sekolah yang berdasar pada potensi lingkungan dan aturan manajemen sekolah yang ada. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri Syari Hidayatullah Jakarta yang telah mendanai kegiatan pengabdian ini sehingga terlaksana dengan baik.
  • 7. 132 | Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM) Vol. 2, No. 2, Desember 2018, hal. 126-132 DAFTAR RUJUKAN Alawiyah, F. (2013). Peran Guru Dalam Kurikulum 2013 The Role of Teacher in Curricullum 2013. Aspirasi, 4(1), 65–74. Ananda, H. F. (2014). Optimalisasi peran fungsi mahasiswa sebagai agent of change dan social control dalam permasalahan ketahanan pangan asean 2015. ISSN 1411-1349, 1, 1–6. Elkarimah, M. F. (2017). Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani. Tarbawy: Indonesian Journal of Islamic Education, 4(1), 17. https://doi.org/10.17509/t.v4i1.6989 Fandatiar, G., Supriyono, S., & Nugraha, F. (2015). Rancang Bangun Sistem Informasi Kuliah Kerja Nyata (Kkn) Pada Universitas Muria Kudus. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 6(1), 129. https://doi.org/10.24176/simet.v6i1.247 Istichomaharani, I. S., & Habibah, S. S. (2016). Mewujudkan Peran Mahasiswa Sebagai “Agent of Change, Social Control, dan Iron Stock.” Pengintegrasian Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Kreatif Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Nurzakiah, D. F., Justitia, D., & Hidayat, D. R. (2015). Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan Metode Problem Solving Dalam Mengembangkan Berpikir Kritis Siswa. Insight: Jurnal Bimbingan Konseling, 4(2), 14. https://doi.org/10.21009/insight.042.03 Pendidikan, K., & Kebudayaan, D. A. N. (2015). Kemendikbud RI Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2015 - 2019. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 51(2), 1–205. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 Subiyanto, B. S. (2013). Strategi Pemberdayaan Masyarakat. E-Magazine Warta BP2SDM, 1. Suroto. (2016). Dinamika Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan Berbasis Kearifan Lokal dalam Upaya Memperkuat Karakter Unggul Generasi Muda. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 6(Nomor 2 Nopember 2016), 1040–1046. Tharaba, M. F. (2013). Kampus Islam Sebagai Agent Of Change. Ulul Albab: Jurnal Studi Islam. https://doi.org/10.18860/ua.v0i0.2397