Jaringan epitel merupakan jaringan pelindung yang terdapat di seluruh tubuh. Terdiri dari berbagai jenis seperti epitel pipih, kubus, silindris yang masing-masing memiliki struktur dan fungsi tertentu seperti perlindungan, sekresi, absorpsi.
1. OLEH
KELOMPOK I
1. CHORI D A (XI-2/08)
2. DUTA H P (XI-2/11)
3. FEBBY A P (XI-2/16)
4. FIRDHA A A (XI-2/17)
5. NANDA R M (XI-2/27)
6. SITI FARIDA (XI-2/38)
3. Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan
yang terdapat pada daerah paling luar
yang melindungi jaringan bagian
dalam
Fungsi :
1. sebagai pelindung organ yang ada di
bawahnya
2. sebagai reseptor, yang bertugas
menerima rangsangan
3. sebagai kelenjar
4. sebagai alat eksresi
5. sebagai alat difusi
Dapat
ditemukan di
seluruh tubuh
Berbentuk
pipih, batang
dan kubus
Tidak terdapat
material
diantara sel-sel
penyusunnya
Tersusun sel dan
molekul
ekstraseluler
yang berbentuk
matriks
5. Jaringan Epitel Selapis
Terdiri atas selapis sel yang berbentuk
pipih. Jaringan epitel ini yang
membentuk peritoneum, pembuluh
darah, pembuluh limfa, kapsul
glomerulus, dan alveolus. Memiliki
fungsi yang memungkinkan terjadinya
proses difusi karena sifatnya yang
semipermeable.
6. Jaringan epitel pipih berlapis
banyak
Terdiri atas banyak lapisan sel yang
berbentuk pipih. Jaringan epitel ini
terdapat pada rongga mulut,
epirdemis, esophagus, ujung uretra,
dan rongga hidung. Berfungsi untuk
perlindungan
7. Epitel kubus selapis
Ciri-cirinya :
• Sitoplasmanya jernih
atau berbutir-butir
• Inti sel bulat besar
terletak di tengah
Terdiri atas selapis sel yang
berbentuk kubus. Jaringan ini
terdapat pada permukaan dalam
lensa mata, permukaan ovarium,
saluran nefron ginjal serta pada
retina mata. Berfungsi dalam
sekresi dan absorpsi.
8. Epitel kubus berlapis
Terdiri atas selapis sel yang
berbentuk kubus. Merupakan
jaringan epitel yang
membentuk saluran kelenjar
minyak dan kelenjar keringat
pada kulit. Berfungsi untuk
sekresi
9. Epitel silindris selapis
Terdiri atas selapis sel yang berbentuk
silinder misalnya epitel pada dinding
lambung, jonjot usus, kelenjar
pencernaan, kantung empedu, dan
saluran Rahim. Berfungsi untuk sekresi,
absorpsi, perlindungan dan pelumas
10. Epitel silindris berlapis banyak
Terdiri atas banyak
lapisan sel yang berbentuk
silinder. Jaringan epitel ini
terdapat pada saluran
kelenjar ludah, kelenjar
susu, uretra, dan laring.
Berfungsi untuk sekresi
dan pergerakan
11. Epitel silindris bersilia
Jaringan epitel ini sering disebut
epitel silindris semu. Jaringan ini
terdapat pada saluran reproduksi,
saluran pernapasan, dan rongga
hidung. Berfungsi sebagai
perlindungan , pergerakan dn
sekresi.
15. 1. Melekatkan suatu
jaringan ke jaringan yang
lain.
2. Membungkus organ-
organ.
3. Mengisi rongga di antara
organ-organ.
4. Menghasikan imunitas.
FUNGSI JARINGAN IKAT
19. SEL-SEL PENYUSUN JARINGAN IKAT
FIBROBLAS
MAKROFAG
SEL MAST
Menyintesis dan menyekresikan
protein ke dalam serabut
Berperan dalam proses
pinositosis dan fagositosis
Memproduksi heparin (mencegah
pembekuan darah) dan histamin
(mengatur permeabilitas darah )
SEL LEMAK Menyimpan lemak
LEUKOSIT
Mmembentuk antibodi atau melawan
patogen penyebab penyakit
20. ZAT DASAR
Zat dasar dari jaringan ikat
merupakan zat yang amorf
(tidak berbentuk), tidak
berwarna dn homogen, yang
tersusun atas molekul
karbihidrat, protein, dan air.
Zat dasar berperan mengisi
ruang antarsel dan serabut
dari jaringan ikat.
22. PADAT
LONGGAR
Struktur seratnya padat
(terutama kolagen)
Teratur
Tak Teratur
Berkas kolagen tersusun teratur ke satu
arah. Contoh : tendon
Berkas kolagen menyebar membentuk
anyaman kasar yang kuat. Contoh :
lapisan bawah kulit
Susunan serat-seratnya longgar, matriknya
berupa caira lendir.
Sebagai medium penyokong, pengsis ruang
di antara organ, dan mengelilingi elemen-
elemen dari jaringan yang lain.
Terdapat berkas serabut kolagen yang
flesksibel tetapi tidak elastis.
JARINGAN IKAT BIASA
Contoh : jaringan lemak, jaringan di bawah
epitelium dan sekitar kapiler.
24. JARINGAN IKAT KHUSUS
JARINGAN TULANG RAWAN (KARTILAGO)
Tulang rawan adalah
spesialisasi dari jaringan
pengikat berserabut tebal dan
matriks yang elastis. Berifat
kuat dan lentur.
Fungsi :
Sebagai rangka tubuh pada awal embrio.
Menunjang jaringan lunak dan organ dalam.
Melincinkan permukaan tulang dan sendi.
HIALIN ELASTISFIBROSA
26. JARINGAN IKAT KHUSUS
JARINGAN TULANG KERAS (OSTEON)
Tulang keras adalah jaringan
ikat yang mengandung
mineral dan disusun oleh sel-
sel tulang atau osteosit.
Lebih keras dari tulang rawan karena matriksnya
mengandung serabut kolagen dan bahan anorganik
(kalium, fosfor, bikarbonat, dll). Mengandung
osteoklas (sel yang berukuran besar) yang
menghasilkan enzim kolagnase dan enzim
proteoitik lain yang berfungsi merombak tulang
serta mengatur bentuk tulang.
28. Substansi Cair Substansi Padat
Plasma Darah Keping Darah
(trombosit)
Sel Darah Putih
(leukosit)
Sel Darah
Merah
(eritrosit)
Pengangkut
oksigen dan
karbon
dioksida
dalam darah
(Hb).
Pelindung
terhadap
benda asing
yang masuk
ke dalam
tubuh.
Berperan
dalam proses
pembekuan
darah.
Pengangkut
sari makanan
dan hormon
ke bagian
tubuh yang
memerlukan.
31. Jaringan Saraf Pada Hewan
Jaringan saraf adalah jaringan yang sangat
rumit (kompleks). Namun pada dasarnya
jaringan ini terdiri dari dua jenis sel saja,
yaitu neuron (sel saraf) dan neuroglia
(penyokong neuron). Neuron adalah sel
yang berfungsi sebagai pembawa dan
pengirim pesan/rangsang/sinyal (impuls
saraf) dan merupakan unit utama dari
sistem saraf. Neuron mendapat suplai
makanan melalui sel neuroglia yang
menyelubunginya. Neuron tersiri atas
badan sel saraf, neurit, dan dendrit.
Sedangkan neuroglia, adalah sel yang tidak
ikut berperan dalam transmisi impuls,
tetapi menunjang kerja neuron.
32. 1. Badan sel saraf mengandung
inti sel dan neuroplasma
2. Neurit atau akson berfungsi
membawa impuls
meninggalkan badan sel saraf
3. Dendrit berfungsi membawa
impuls ke badan sel saraf
Akson diselubungi oleh selubung mielin
(selubung mielin dibentuk oleh sel
Schwann) dan bagian akson yang tidak
diselubungi mielin disebut nodus ranvier.
Denrit berfungsi sebagai penerima
rangsang yang selanjutnya rangsang
tersebut diubah menjadi impuls. Pada
ujung akson terdapat sinapsis sebagai
penghubung antara neoron yang satu
dengan neuron yang lain. Kumpulan sel
saraf disebut ganglion.
33. Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan
menjadi:
1. neuron sensorik atau aferen, berhubungan
dengan reseptor (indra dan organ sensoris
lainnya) untuk menghantarkan rangsang
(stimulus) dari reseptor ke sistem saraf
pusat.
2. neuron motorik atau asosiasi, berfungsi
menghantarkan tanggapan (respons) dari
sistem saraf pusat ke efektor (otot atau
kelenjar).
3. neuron konektor/interneuron, berfungsi
menghubungkan neuronneuron motorik dan
sensorik, terletak di dalam sistem saraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang). Neuron
ini disebut juga neuron ajustor, karena
berfungsi mengolah informasi yang di
terimanya untuk kemudian diteruskan
sebagai respon ke efektor.
37. Jaringan Otot Pada Hewan
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya
menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan
tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu
berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena
molekul-molekul protein yang membangun sel otot
dapat memanjang dan memendek.
Sel otot dapat berkontraksi karena mengandung protein
kontraktif yang di sebut miofibril. Miofibril terbuat dari
protein kontraktil aktin dan miosin. Serabut otot
tersusun menjadi berkas paralel yang kemudian
membentuk otot. Pada vertebrata, ada tiga jenis
jaringan otot yaitu Otot polos, Otot lurik dan Otot
jantung.
38. Jenis–Jenis Jaringan Otot Pada Hewan
Berdasarkan Ciri-ciri, Fungsi dan Letak.
Jenis Jaringan Ciri- ciri Fungsi Letak
Otot Polos
a. Bentuk sel memanjang
dengan ujung meruncing.
b. Berinti satu di tengah.
c. Miofibril tidak
berwarna.
d Merupakan otot tak sadar
(otot involunter),
dipengaruhi saraf otonom.
e. Reaksi terhadap rangsang
lambat
a. Melangsungkan
gerak di luar
kehendak,
contohnya gerakan
zat/makanan pada
saluran
pencernaan.
b. Mengontrol
diameter
pembuluh darah
dan biji mata.
- saluran
pencernaan.
- saluran
pernafasan.
- pembuluh
darah.
- pembuluh
limfe.
39. Otot rangka (lurik) a. bentuk sel silindris, relatif
panjang
b. berinti banyak, terletak di
tepi sel.
c. Serabut miofibril berwarna
gelap dan terang.
d. Bekerja di bawah kehendak
(otot volunter) dipengaruhi
saraf pusat (otot sadar.
e. Reaksi terhadap ransang
cepat.
f. Mudah lelah
a. Sebagai alat
gerak aktif.
b. Berkonsentra
si secara cepat
dan kuat untuk
menggerakkan
tulang dan
tubuh.
Melekat pada
rangka (tendon)
Otot Jantung
a. Bentuk sel silindris, relatif
panjang.
b.Susunan seperti otot lurik.
c. Berinti satu atau dua di
tengah.
d. Bekerja tidak di bawah
kehendak (otot tidak sadar),
dipengaruhi saraf otonom.
e. Kontraksi secara otomatis,
teratur, tidakpernah lelah.
f. Reaksi terhadap rangsang
lambat.
Menyebabkan
jantung
menguncup dan
mengembang
sehingga darah
terpompa.
Dinding
Jantung.
43. SEL
PUNCA
SEL PUNCA
Sel adalah unit
organisasi terkecil
yang menjadi dasar
kehidupan
Ditemukan oleh
Robert Hooke pada
tahun 1665
R. Hooke melakukan
pengamatan terhadap
sayatan gabus dengan
mikroskop
Punca memiliki arti awal
mula
Sel punca adalah sel yang
menjadi awal mula dari
pertumbuhan sel lain
yang menyusun
keseluruhan tubuh
organisme
Sel punca sudah ada sejak
awal kehidupan (embrio),
kemudian membentuk
sekitar 200 jenis sel yang
berbeda pada tubuh
Disebut juga
sebagai sel
induk, sel
batang
44. Belum
Berdiferesnsiasi
• Belum punya
bentuk dan
fungsi yang
spesifik
• Dalam jaringan
dewasa, fungsi
baru terlihat
dalam waktu dan
kondisi tertentu
Mampu
Memperbanyak
Diri
• Dilakukan dengan
cara bereplikasi
• Menghasilkan sel-
sel yang
berkarakter sama
dengan sel induk
Dapat Berdiferensiasi
Menjadi Lebih dari
Satu Jenis Sel
Differentiate
•Kemampuan untuk
berdifferensiasi atau proses
menjadi sel lain yang lebih
spesifik. Sel punca mampu
berkembang menjadi
berbagai jenis sel yang khas
(spesifik) misalnya sel
syaraf
Self regenerate / self renew
•Kemampuan untuk
meregenerasi atau
memperbaharui dirinya
sendiri. Stem cell mampu
membuat salinan sel yang
persis sama dengan dirinya
melalui pembelahan sel
• Sel punca bersifat
pluripoten atau
multipoten
(bergantung pada
jenis sel punca)
SIFAT KHAS SEL
PUNCA
KARAKTER SEL
PUNCA
47. SEL PUNCA
EMBRIONIK
Embryonic Stem
Cell
• Sel induk yang diambil dari embrio pada fase
blastosit yang terdiri dari 50 – 150 sel
• Terbentuk saat embrio berusia 3-5 hari (saat
blastosis akan melakukan tahap implantasi di
dinding rahim
• Bersifat pluripoten
• Memiliki daya poliferasi yang tinggi
• Terapi sel dengan menggunakan sel
embrionik berisiko tinggi menimbulkan
tumor
SEL PUNCA
DEWASA
Adult Stem
Cell
• Sel punca yang ditemukan di antara sel-sel lainnya
yang telah berdiferensiasi dalam suatu jaringan
dewasa
• Bersifat multipotensi
• Kemampuan berdiferensiasi lebih rendah
dibandingkan sel punca embrionik
• Konsentrasi sel lebih sedikit, sekitar 1:10⁵ dari
jumlah sel yang ada
• Lebih sulit untuk diisolasi
JENIS SEL PUNCA BERDASARKAN
TINGKAT MATURASI
48. SEL PUNCA
HEMATOPOIETIK
Berdiferensiasi menjadi seluruh sel
darah, seperti eritrosit, trombosit,
neutrofil, limfosit B dan limfosit T
SEL PUNCA JARINGAN
SARAF (NEURAL)
Berdiferensiasi menjadi tiga jenis
sel saraf utama (astrosit,
oligodendrosit, dan neutron)
SEL PUNCA MESENKIMAL
Berdiferensiasi menjadi osteosit,
kondrosit, adiposit, dan sel-sel
jaringan ikat
SEL PUNCA JANTUNG
Berdiferensiasi menjadi tiga jenis
sel jantung utama (endotel,
kardiomiosit, dan sel otot polos)
SEL PUNCA JARINGAN
KULIT
Berdiferensiasi menjadi
keratinosit dan sel-sel lapisan
epidermis kulit
51. JENIS SEL PUNCA BERDASARKAN
KEMAMPUAN DIFERENSIASI
1. TOTIPOTEN
Merupakan sel punca yang dapat
berdifferensiasi menjadi semua
jenis sel. Yang termasuk sel
punca totipoten yaitu zigot dan
morula. Sel-sel ini merupakan sel
embrionik awal yang mempunyai
kemampuan untuk membentuk
berbagai jenis sel termasuk sel-
sel yang menyusun plasenta dan
tali pusat. Oleh sebab itu sel
punca pada kelompok ini
mempunyai kemampuan untuk
membentuk satu individu yang
utuh
Contoh Totipoten Stem Cell
52. 2. PLURIPOTEN
Sel punca yang berdifferensiasi
menjadi 3 lapisan germinal
(ektoderm, mesoderm, dan
endoderm) tetapi tidak dapat
menjadi jaringan
ekstraembrionik seperti
plasenta dan tali pusat. Sel yang
termasuk dalam sel punca
pluripoten adalah sel punca
embrionik (embryonic stem
cells).
Contoh Pluripoten Stem Cell
53. 3. MULTIPOTEN
Sel punca yang dapat
berdifferensiasi menjadi berbagai
jenis sel. Misalnya sel punca
hemopoetik (hemopoetic stem
cells) pada sumsum tulang yang
mempunyai kemampuan
berdifferensiasi menjadi berbagai
jenis sel yang ada di dalam darah
seperti eritrosit (sel darah merah),
leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (keping darah). Namun
sel sumsum tulang tidak
memproduksi sel-sel jantung.
Contoh lainnya adalah pada sel
punca saraf (neural stem cell)
yang berdifferensiasi menjadi sel
saraf dan sel glia.
Contoh Multipoten dan
Unipoten Stem Cell
54. 4. UNIPOTEN
Sel punca yang memiliki kemampuan reproduksi
terbatas dan hanya dapat berdifferensiasi
menjadi satu jenis sel. Berbeda dengan non sel
punca, sel punca ini masih memiliki sifat dapat
memperbaharui atau meregenerasi diri (self-
regenerate atau self renew). Sel induk unipotent
berasal dari sel induk multipoten dan terbentuk
dalam jaringan dewasa. Sel-sel kulit merupakan
salah satu contoh yang paling produktif sel induk
unipotent. Sel-sel ini harus menjalani
pembelahan sel untuk mengganti sel yang rusak.
Contoh lainnya adalah erythroid
progenitor cells yang hanya mampu
berdifferensiasi menjadi sel darah merah
55. PEMANFAATAN SEL PUNCA DALAM
BIOTEKNOLGI
Hematopoietic stem cell digunakan
sebagai alat pembawa transgen ke dalam
tubuh pasien dan selanjutnya dapat
diteliti apakah stem cell ini berhasil
mengekspresikan gen tertentu didalam
tubuh pasien. Karena stem cell
mempunyai sifat dapat memperbaharui
dirinya sendiri (self-renewing), maka
pemberian terapi gen tidak perlu
dilakukan berulang-ulang, selain itu
hematopoietic stem cell juga dapat
berdifferensiasi menjadi bermacam-
macam sel, sehingga transgen itu dapat
menetap pada berbagai macam sel.
Perkembangan organisme dan
perkembangan kanker. Melalui
stem cell dapat dipelajari nasib
sel, baik sel normal ataupun sel
kanker.
TERAPI
GEN
UNTUK
MENGETAHUI
PROSES BIOLOGIS
56. Stem cell dapat hidup diluar tubuh manusia,
misalnya di cawan petri. Sifat ini dapat
digunakan untuk melakukan manipulasi pada
stem cells yang akan ditransplantasikan ke
dalam organ tubuh untuk menangani
penyakit-penyakit tertentu tanpa
mengganggu organ tubuh.
Beberapa alasan sel punca dipilih dalam
terapi sel :
1. Mudah dimanipulasi untuk mengganti gen
yang sudah tidak berfungsi melalui
transfer gen.
2. Mempunyai kapasitas poliferasi yang
besar sehingga dapat diperoleh sel dalam
jumlah yang besar dari sumber yang
terbatas.
Dengan bertambahnya
pengetahuan mengenai stem
cell, maka peneliti telah dapat
membuat epidermis dari
keratinosit yang diperoleh dari
folikel rambut yang dicabut.
Hal ini memungkinkan
transplantasi epidermis
autolog, sehinnga
menghindari masalah
penolakan. Pemakaian skin
replacement ini bermanfaat
pada terapi ulkus vena
maupun luka bakar.
TERAPI SEL
(CELL BASED
THERAPHY)
UNTUK
SKIN
REPLACEMENT
57. Pada pengobatan penyakit stroke dicoba
untuk menggunakan sel punca mesenkim
(mesenchymal stem cell) dari sumsum tulang
autolog. Mesenchymal stem cells diperoleh
dari aspirasi sumsum tulang. Setelah
disuntikkan perifer MSC akan melintas sawar
darah otak pada deaerah otak yang rusak.
Pemberian MSC intravenous akan
mengurangi terjadinya apoptosis dan
menyebabkan proliferasi sel endogen setelah
terjadinya stroke. Penelitian dengan
menggunakan mesenchymal stem cell (MSC)
dari sumsum tulang autolog yang diberikan
intravena pada 30 penderita stroke juga
memperbaiki outcome yang dinilai dari
parameter Barthel Index dan Modified
Rankin Scale
Darah akan keluar dan masuk
jantung melalui pipa-pipa
koroner. Jika pipa-pipa koroner
tersumbat, maka otot jantung
akan kering. Pada pasien sakit
jantung, akan dimasukkan stem
cell ke otot-otot yang kering
supaya dapat tumbuh kembali.
Selain itu, cara ini dapat
diterapkan untuk pembentukan
pembuluh darah yang baru
dalam penanganan pembuluh
darah koroner
UNTUK PENGOBATAN
PENYAKIT STROKE
UNTUK
PENGOBATAN
PENYAKIT JANTUNG
58. Teknik yang digunakan untuk
regenerasi sel pangkreas penghasil
insulin :
1. Sel punca akan digunakan
untuk regenerasi pangkreas
diukur hingga jumlahnya
mencukupi.
2. Sel punca yang telah tersedia
diinjeksikan langsung ke dalam
pembuluh
darah/didiferensiasikan dahulu
menjadi sel ß pangkreas
3. Sel punca yang telah
berdiferensiasi menjadi sel ß
pangkreas di transplantasikan
ke organ hati
PENGOBATAN
DIABETES
TRANSPLANTASI SEL PUNCA UNTUK REGENERASI
SEL PANGKREAS
59. Pengobatan HIV/AIDS ditemukan tidak
sengaja dalam pengobatan penyakit
leukimia dengan sistem stem sel.
Dengan sel punca maka sel-sel yang
mengalami degradasi akan tergantikan
sehingga kekebalan tubuh pengidap
akan berangsur pulih. Namun setelah itu
terjadi mutasi gen yang mengakibatkan
sel darah menjadi resisten terhadap
virus HIV. Mutasi tersebut lebih dikenal
sebagai CCR5. Gen yang telah bermutasi
tersebut dikenal sebagai CCR5 delta 32,
dan ditemukan pada 1% - 3% populasi
orang kulit putih di Eropa.
Sejak CCR5 bermutasi menjadi CCR5
delta 32, virus HIV tidak lagi mampu
menyerang sel sehingga terjadi
kekebalan tubuh alami pada orang yang
mengalami mutasi gen.
Jaringan mesensefalik embrio
manusia yang mengandung neuron-
neuron dopamin dapat
ditransplantasikan ke dalam otak
penderita parkinson berat dan
dipantau dengan alat PET (Positron
Emission Tomography Hasilnya,
setelah transplantasi terdapat
perbaikan dalam uji-uji standar
untuk menilai penyakit parkinson,
peningkatan fungsi neuron dopamin
yang tampak pada pemeriksaan PET.
Perbaikan bermakna ini tampak
pada penderita yang lebih muda.
Namun setelah 1 tahun, 15% dari
pasien yang melakukan transplantasi
ini kambuh setelah dosis levodopa
dikurangi atau dihentikan.
UNTUK PENGOBATAN
HIV
UNTUK
PENGOBATAN
PARKINSON