SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
OLEH
KELOMPOK I
1. CHORI D A (XI-2/08)
2. DUTA H P (XI-2/11)
3. FEBBY A P (XI-2/16)
4. FIRDHA A A (XI-2/17)
5. NANDA R M (XI-2/27)
6. SITI FARIDA (XI-2/38)
JARINGAN
EPITEL
Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan
yang terdapat pada daerah paling luar
yang melindungi jaringan bagian
dalam
Fungsi :
1. sebagai pelindung organ yang ada di
bawahnya
2. sebagai reseptor, yang bertugas
menerima rangsangan
3. sebagai kelenjar
4. sebagai alat eksresi
5. sebagai alat difusi
Dapat
ditemukan di
seluruh tubuh
Berbentuk
pipih, batang
dan kubus
Tidak terdapat
material
diantara sel-sel
penyusunnya
Tersusun sel dan
molekul
ekstraseluler
yang berbentuk
matriks
Jenis
Jaringan
Epitel
Epitel
pipih
selapis
Epitel
pipih
berlapis
banyak
Epitel
kubus
serlapis
Epitel
kubus
berlapis
Epitel
silindris
selapis
Epitel
silindris
berlapis
banyak
Epitel
silindris
bersilia
Epitel
transisio
nal
Jaringan Epitel Selapis
Terdiri atas selapis sel yang berbentuk
pipih. Jaringan epitel ini yang
membentuk peritoneum, pembuluh
darah, pembuluh limfa, kapsul
glomerulus, dan alveolus. Memiliki
fungsi yang memungkinkan terjadinya
proses difusi karena sifatnya yang
semipermeable.
Jaringan epitel pipih berlapis
banyak
Terdiri atas banyak lapisan sel yang
berbentuk pipih. Jaringan epitel ini
terdapat pada rongga mulut,
epirdemis, esophagus, ujung uretra,
dan rongga hidung. Berfungsi untuk
perlindungan
Epitel kubus selapis
Ciri-cirinya :
• Sitoplasmanya jernih
atau berbutir-butir
• Inti sel bulat besar
terletak di tengah
Terdiri atas selapis sel yang
berbentuk kubus. Jaringan ini
terdapat pada permukaan dalam
lensa mata, permukaan ovarium,
saluran nefron ginjal serta pada
retina mata. Berfungsi dalam
sekresi dan absorpsi.
Epitel kubus berlapis
Terdiri atas selapis sel yang
berbentuk kubus. Merupakan
jaringan epitel yang
membentuk saluran kelenjar
minyak dan kelenjar keringat
pada kulit. Berfungsi untuk
sekresi
Epitel silindris selapis
Terdiri atas selapis sel yang berbentuk
silinder misalnya epitel pada dinding
lambung, jonjot usus, kelenjar
pencernaan, kantung empedu, dan
saluran Rahim. Berfungsi untuk sekresi,
absorpsi, perlindungan dan pelumas
Epitel silindris berlapis banyak
Terdiri atas banyak
lapisan sel yang berbentuk
silinder. Jaringan epitel ini
terdapat pada saluran
kelenjar ludah, kelenjar
susu, uretra, dan laring.
Berfungsi untuk sekresi
dan pergerakan
Epitel silindris bersilia
Jaringan epitel ini sering disebut
epitel silindris semu. Jaringan ini
terdapat pada saluran reproduksi,
saluran pernapasan, dan rongga
hidung. Berfungsi sebagai
perlindungan , pergerakan dn
sekresi.
Epitel transisional
Jaringan epitel yang
selnya berubah-ubah.
Terdapat pada ureter
dan ginjal
JARINGAN
IKAT
Jaringan
pengikat?
Apa itu?
Jaringan ikat atau
jaringan penyambung
merupakan jaringan yang
selalu berhubungan
dengan jaringan lainnya
atau organ-organ.
1. Melekatkan suatu
jaringan ke jaringan yang
lain.
2. Membungkus organ-
organ.
3. Mengisi rongga di antara
organ-organ.
4. Menghasikan imunitas.
FUNGSI JARINGAN IKAT
Komponen
Jaringan Ikat
Matriks/Serabut Sel Zat Dasar
MATRIKS/SERABUT
Serabut
Kolagen
Serabut
Retikulum
Serabut
Elastin
Berwarna
putih
Bersifat
liat dan
ulet
Contoh :
tendon
Berwarna
kuning
Lebih
halus dan
elastis
Contoh : pada
bantalan
lemak,
pembuuh
darah, ligamen
Paling
halus
Bercabang
membentuk
jala
Contoh :
pada
jaringan
sistem saraf
SERABUT KOLAGEN SERABUT ELASTIN
SERABUT RETIKULUM
SEL-SEL PENYUSUN JARINGAN IKAT
FIBROBLAS
MAKROFAG
SEL MAST
Menyintesis dan menyekresikan
protein ke dalam serabut
Berperan dalam proses
pinositosis dan fagositosis
Memproduksi heparin (mencegah
pembekuan darah) dan histamin
(mengatur permeabilitas darah )
SEL LEMAK Menyimpan lemak
LEUKOSIT
Mmembentuk antibodi atau melawan
patogen penyebab penyakit
ZAT DASAR
Zat dasar dari jaringan ikat
merupakan zat yang amorf
(tidak berbentuk), tidak
berwarna dn homogen, yang
tersusun atas molekul
karbihidrat, protein, dan air.
Zat dasar berperan mengisi
ruang antarsel dan serabut
dari jaringan ikat.
Jaringan
Ikat
Biasa
Padat
Longgar
Khusus
Tulang
rawan
Hialin
Fibrosa
Elastis
Tulang
keras
Kompak
Spons
Darah
Limfa
Diklasifikasikan
menjadi
PADAT
LONGGAR
Struktur seratnya padat
(terutama kolagen)
Teratur
Tak Teratur
Berkas kolagen tersusun teratur ke satu
arah. Contoh : tendon
Berkas kolagen menyebar membentuk
anyaman kasar yang kuat. Contoh :
lapisan bawah kulit
Susunan serat-seratnya longgar, matriknya
berupa caira lendir.
Sebagai medium penyokong, pengsis ruang
di antara organ, dan mengelilingi elemen-
elemen dari jaringan yang lain.
Terdapat berkas serabut kolagen yang
flesksibel tetapi tidak elastis.
JARINGAN IKAT BIASA
Contoh : jaringan lemak, jaringan di bawah
epitelium dan sekitar kapiler.
JARINGAN IKAT PADAT
JARINGAN IKAT LONGGAR
JARINGAN IKAT KHUSUS
JARINGAN TULANG RAWAN (KARTILAGO)
Tulang rawan adalah
spesialisasi dari jaringan
pengikat berserabut tebal dan
matriks yang elastis. Berifat
kuat dan lentur.
Fungsi :
 Sebagai rangka tubuh pada awal embrio.
 Menunjang jaringan lunak dan organ dalam.
 Melincinkan permukaan tulang dan sendi.
HIALIN ELASTISFIBROSA
Tulang rawan dibedakan menjadi tiga.
JARINGAN IKAT KHUSUS
JARINGAN TULANG KERAS (OSTEON)
Tulang keras adalah jaringan
ikat yang mengandung
mineral dan disusun oleh sel-
sel tulang atau osteosit.
Lebih keras dari tulang rawan karena matriksnya
mengandung serabut kolagen dan bahan anorganik
(kalium, fosfor, bikarbonat, dll). Mengandung
osteoklas (sel yang berukuran besar) yang
menghasilkan enzim kolagnase dan enzim
proteoitik lain yang berfungsi merombak tulang
serta mengatur bentuk tulang.
JARINGAN DARAH
Substansi Cair Substansi Padat
Plasma Darah Keping Darah
(trombosit)
Sel Darah Putih
(leukosit)
Sel Darah
Merah
(eritrosit)
Pengangkut
oksigen dan
karbon
dioksida
dalam darah
(Hb).
Pelindung
terhadap
benda asing
yang masuk
ke dalam
tubuh.
Berperan
dalam proses
pembekuan
darah.
Pengangkut
sari makanan
dan hormon
ke bagian
tubuh yang
memerlukan.
JARINGAN LIMFA
Limfa merupakan suatu
cairan yang dikumpulkan
dari berbagai jaringan
dan kembali ke aliran
darah.
JARINGAN
SARAF
Jaringan Saraf Pada Hewan
Jaringan saraf adalah jaringan yang sangat
rumit (kompleks). Namun pada dasarnya
jaringan ini terdiri dari dua jenis sel saja,
yaitu neuron (sel saraf) dan neuroglia
(penyokong neuron). Neuron adalah sel
yang berfungsi sebagai pembawa dan
pengirim pesan/rangsang/sinyal (impuls
saraf) dan merupakan unit utama dari
sistem saraf. Neuron mendapat suplai
makanan melalui sel neuroglia yang
menyelubunginya. Neuron tersiri atas
badan sel saraf, neurit, dan dendrit.
Sedangkan neuroglia, adalah sel yang tidak
ikut berperan dalam transmisi impuls,
tetapi menunjang kerja neuron.
1. Badan sel saraf mengandung
inti sel dan neuroplasma
2. Neurit atau akson berfungsi
membawa impuls
meninggalkan badan sel saraf
3. Dendrit berfungsi membawa
impuls ke badan sel saraf
Akson diselubungi oleh selubung mielin
(selubung mielin dibentuk oleh sel
Schwann) dan bagian akson yang tidak
diselubungi mielin disebut nodus ranvier.
Denrit berfungsi sebagai penerima
rangsang yang selanjutnya rangsang
tersebut diubah menjadi impuls. Pada
ujung akson terdapat sinapsis sebagai
penghubung antara neoron yang satu
dengan neuron yang lain. Kumpulan sel
saraf disebut ganglion.
Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan
menjadi:
1. neuron sensorik atau aferen, berhubungan
dengan reseptor (indra dan organ sensoris
lainnya) untuk menghantarkan rangsang
(stimulus) dari reseptor ke sistem saraf
pusat.
2. neuron motorik atau asosiasi, berfungsi
menghantarkan tanggapan (respons) dari
sistem saraf pusat ke efektor (otot atau
kelenjar).
3. neuron konektor/interneuron, berfungsi
menghubungkan neuronneuron motorik dan
sensorik, terletak di dalam sistem saraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang). Neuron
ini disebut juga neuron ajustor, karena
berfungsi mengolah informasi yang di
terimanya untuk kemudian diteruskan
sebagai respon ke efektor.
Neuron
sensorik
Neuron
motorikInterneuron
JARINGAN
OTOT
Jaringan Otot Pada Hewan
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya
menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan
tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu
berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena
molekul-molekul protein yang membangun sel otot
dapat memanjang dan memendek.
Sel otot dapat berkontraksi karena mengandung protein
kontraktif yang di sebut miofibril. Miofibril terbuat dari
protein kontraktil aktin dan miosin. Serabut otot
tersusun menjadi berkas paralel yang kemudian
membentuk otot. Pada vertebrata, ada tiga jenis
jaringan otot yaitu Otot polos, Otot lurik dan Otot
jantung.
Jenis–Jenis Jaringan Otot Pada Hewan
Berdasarkan Ciri-ciri, Fungsi dan Letak.
Jenis Jaringan Ciri- ciri Fungsi Letak
Otot Polos
a. Bentuk sel memanjang
dengan ujung meruncing.
b. Berinti satu di tengah.
c. Miofibril tidak
berwarna.
d Merupakan otot tak sadar
(otot involunter),
dipengaruhi saraf otonom.
e. Reaksi terhadap rangsang
lambat
a. Melangsungkan
gerak di luar
kehendak,
contohnya gerakan
zat/makanan pada
saluran
pencernaan.
b. Mengontrol
diameter
pembuluh darah
dan biji mata.
- saluran
pencernaan.
- saluran
pernafasan.
- pembuluh
darah.
- pembuluh
limfe.
Otot rangka (lurik) a. bentuk sel silindris, relatif
panjang
b. berinti banyak, terletak di
tepi sel.
c. Serabut miofibril berwarna
gelap dan terang.
d. Bekerja di bawah kehendak
(otot volunter) dipengaruhi
saraf pusat (otot sadar.
e. Reaksi terhadap ransang
cepat.
f. Mudah lelah
a. Sebagai alat
gerak aktif.
b. Berkonsentra
si secara cepat
dan kuat untuk
menggerakkan
tulang dan
tubuh.
Melekat pada
rangka (tendon)
Otot Jantung
a. Bentuk sel silindris, relatif
panjang.
b.Susunan seperti otot lurik.
c. Berinti satu atau dua di
tengah.
d. Bekerja tidak di bawah
kehendak (otot tidak sadar),
dipengaruhi saraf otonom.
e. Kontraksi secara otomatis,
teratur, tidakpernah lelah.
f. Reaksi terhadap rangsang
lambat.
Menyebabkan
jantung
menguncup dan
mengembang
sehingga darah
terpompa.
Dinding
Jantung.
SEL PUNCA
(STEM CELL)
SEL
PUNCA
SEL PUNCA
Sel adalah unit
organisasi terkecil
yang menjadi dasar
kehidupan
Ditemukan oleh
Robert Hooke pada
tahun 1665
R. Hooke melakukan
pengamatan terhadap
sayatan gabus dengan
mikroskop
Punca memiliki arti awal
mula
Sel punca adalah sel yang
menjadi awal mula dari
pertumbuhan sel lain
yang menyusun
keseluruhan tubuh
organisme
Sel punca sudah ada sejak
awal kehidupan (embrio),
kemudian membentuk
sekitar 200 jenis sel yang
berbeda pada tubuh
Disebut juga
sebagai sel
induk, sel
batang
Belum
Berdiferesnsiasi
• Belum punya
bentuk dan
fungsi yang
spesifik
• Dalam jaringan
dewasa, fungsi
baru terlihat
dalam waktu dan
kondisi tertentu
Mampu
Memperbanyak
Diri
• Dilakukan dengan
cara bereplikasi
• Menghasilkan sel-
sel yang
berkarakter sama
dengan sel induk
Dapat Berdiferensiasi
Menjadi Lebih dari
Satu Jenis Sel
Differentiate
•Kemampuan untuk
berdifferensiasi atau proses
menjadi sel lain yang lebih
spesifik. Sel punca mampu
berkembang menjadi
berbagai jenis sel yang khas
(spesifik) misalnya sel
syaraf
Self regenerate / self renew
•Kemampuan untuk
meregenerasi atau
memperbaharui dirinya
sendiri. Stem cell mampu
membuat salinan sel yang
persis sama dengan dirinya
melalui pembelahan sel
• Sel punca bersifat
pluripoten atau
multipoten
(bergantung pada
jenis sel punca)
SIFAT KHAS SEL
PUNCA
KARAKTER SEL
PUNCA
GAMBAR ATAU SIFAT
KARAKTER SEL PUNCA
JENIS-JENIS
SEL PUNCA
BERDASARKAN
TINGKAT
MATURASI
BERDASARKAN
KEMAMPUNAN
DIFERENSIASI
SEL PUNCA
EMBRIONIK
Embryonic Stem
Cell
• Sel induk yang diambil dari embrio pada fase
blastosit yang terdiri dari 50 – 150 sel
• Terbentuk saat embrio berusia 3-5 hari (saat
blastosis akan melakukan tahap implantasi di
dinding rahim
• Bersifat pluripoten
• Memiliki daya poliferasi yang tinggi
• Terapi sel dengan menggunakan sel
embrionik berisiko tinggi menimbulkan
tumor
SEL PUNCA
DEWASA
Adult Stem
Cell
• Sel punca yang ditemukan di antara sel-sel lainnya
yang telah berdiferensiasi dalam suatu jaringan
dewasa
• Bersifat multipotensi
• Kemampuan berdiferensiasi lebih rendah
dibandingkan sel punca embrionik
• Konsentrasi sel lebih sedikit, sekitar 1:10⁵ dari
jumlah sel yang ada
• Lebih sulit untuk diisolasi
JENIS SEL PUNCA BERDASARKAN
TINGKAT MATURASI
SEL PUNCA
HEMATOPOIETIK
Berdiferensiasi menjadi seluruh sel
darah, seperti eritrosit, trombosit,
neutrofil, limfosit B dan limfosit T
SEL PUNCA JARINGAN
SARAF (NEURAL)
Berdiferensiasi menjadi tiga jenis
sel saraf utama (astrosit,
oligodendrosit, dan neutron)
SEL PUNCA MESENKIMAL
Berdiferensiasi menjadi osteosit,
kondrosit, adiposit, dan sel-sel
jaringan ikat
SEL PUNCA JANTUNG
Berdiferensiasi menjadi tiga jenis
sel jantung utama (endotel,
kardiomiosit, dan sel otot polos)
SEL PUNCA JARINGAN
KULIT
Berdiferensiasi menjadi
keratinosit dan sel-sel lapisan
epidermis kulit
Pembuatan
Kultur Sel Induk
Embrio
Transplantasi Sel
Darah Tali Pusar
PERBANDINGAN
KEMAMPUAN DIFERENSIASI
SEL PUNCA EMBRIONIK
DENGAN SEL PUNCA DEWASA
JENIS SEL PUNCA BERDASARKAN
KEMAMPUAN DIFERENSIASI
1. TOTIPOTEN
Merupakan sel punca yang dapat
berdifferensiasi menjadi semua
jenis sel. Yang termasuk sel
punca totipoten yaitu zigot dan
morula. Sel-sel ini merupakan sel
embrionik awal yang mempunyai
kemampuan untuk membentuk
berbagai jenis sel termasuk sel-
sel yang menyusun plasenta dan
tali pusat. Oleh sebab itu sel
punca pada kelompok ini
mempunyai kemampuan untuk
membentuk satu individu yang
utuh
Contoh Totipoten Stem Cell
2. PLURIPOTEN
Sel punca yang berdifferensiasi
menjadi 3 lapisan germinal
(ektoderm, mesoderm, dan
endoderm) tetapi tidak dapat
menjadi jaringan
ekstraembrionik seperti
plasenta dan tali pusat. Sel yang
termasuk dalam sel punca
pluripoten adalah sel punca
embrionik (embryonic stem
cells).
Contoh Pluripoten Stem Cell
3. MULTIPOTEN
Sel punca yang dapat
berdifferensiasi menjadi berbagai
jenis sel. Misalnya sel punca
hemopoetik (hemopoetic stem
cells) pada sumsum tulang yang
mempunyai kemampuan
berdifferensiasi menjadi berbagai
jenis sel yang ada di dalam darah
seperti eritrosit (sel darah merah),
leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (keping darah). Namun
sel sumsum tulang tidak
memproduksi sel-sel jantung.
Contoh lainnya adalah pada sel
punca saraf (neural stem cell)
yang berdifferensiasi menjadi sel
saraf dan sel glia.
Contoh Multipoten dan
Unipoten Stem Cell
4. UNIPOTEN
Sel punca yang memiliki kemampuan reproduksi
terbatas dan hanya dapat berdifferensiasi
menjadi satu jenis sel. Berbeda dengan non sel
punca, sel punca ini masih memiliki sifat dapat
memperbaharui atau meregenerasi diri (self-
regenerate atau self renew). Sel induk unipotent
berasal dari sel induk multipoten dan terbentuk
dalam jaringan dewasa. Sel-sel kulit merupakan
salah satu contoh yang paling produktif sel induk
unipotent. Sel-sel ini harus menjalani
pembelahan sel untuk mengganti sel yang rusak.
Contoh lainnya adalah erythroid
progenitor cells yang hanya mampu
berdifferensiasi menjadi sel darah merah
PEMANFAATAN SEL PUNCA DALAM
BIOTEKNOLGI
Hematopoietic stem cell digunakan
sebagai alat pembawa transgen ke dalam
tubuh pasien dan selanjutnya dapat
diteliti apakah stem cell ini berhasil
mengekspresikan gen tertentu didalam
tubuh pasien. Karena stem cell
mempunyai sifat dapat memperbaharui
dirinya sendiri (self-renewing), maka
pemberian terapi gen tidak perlu
dilakukan berulang-ulang, selain itu
hematopoietic stem cell juga dapat
berdifferensiasi menjadi bermacam-
macam sel, sehingga transgen itu dapat
menetap pada berbagai macam sel.
Perkembangan organisme dan
perkembangan kanker. Melalui
stem cell dapat dipelajari nasib
sel, baik sel normal ataupun sel
kanker.
TERAPI
GEN
UNTUK
MENGETAHUI
PROSES BIOLOGIS
Stem cell dapat hidup diluar tubuh manusia,
misalnya di cawan petri. Sifat ini dapat
digunakan untuk melakukan manipulasi pada
stem cells yang akan ditransplantasikan ke
dalam organ tubuh untuk menangani
penyakit-penyakit tertentu tanpa
mengganggu organ tubuh.
Beberapa alasan sel punca dipilih dalam
terapi sel :
1. Mudah dimanipulasi untuk mengganti gen
yang sudah tidak berfungsi melalui
transfer gen.
2. Mempunyai kapasitas poliferasi yang
besar sehingga dapat diperoleh sel dalam
jumlah yang besar dari sumber yang
terbatas.
Dengan bertambahnya
pengetahuan mengenai stem
cell, maka peneliti telah dapat
membuat epidermis dari
keratinosit yang diperoleh dari
folikel rambut yang dicabut.
Hal ini memungkinkan
transplantasi epidermis
autolog, sehinnga
menghindari masalah
penolakan. Pemakaian skin
replacement ini bermanfaat
pada terapi ulkus vena
maupun luka bakar.
TERAPI SEL
(CELL BASED
THERAPHY)
UNTUK
SKIN
REPLACEMENT
Pada pengobatan penyakit stroke dicoba
untuk menggunakan sel punca mesenkim
(mesenchymal stem cell) dari sumsum tulang
autolog. Mesenchymal stem cells diperoleh
dari aspirasi sumsum tulang. Setelah
disuntikkan perifer MSC akan melintas sawar
darah otak pada deaerah otak yang rusak.
Pemberian MSC intravenous akan
mengurangi terjadinya apoptosis dan
menyebabkan proliferasi sel endogen setelah
terjadinya stroke. Penelitian dengan
menggunakan mesenchymal stem cell (MSC)
dari sumsum tulang autolog yang diberikan
intravena pada 30 penderita stroke juga
memperbaiki outcome yang dinilai dari
parameter Barthel Index dan Modified
Rankin Scale
Darah akan keluar dan masuk
jantung melalui pipa-pipa
koroner. Jika pipa-pipa koroner
tersumbat, maka otot jantung
akan kering. Pada pasien sakit
jantung, akan dimasukkan stem
cell ke otot-otot yang kering
supaya dapat tumbuh kembali.
Selain itu, cara ini dapat
diterapkan untuk pembentukan
pembuluh darah yang baru
dalam penanganan pembuluh
darah koroner
UNTUK PENGOBATAN
PENYAKIT STROKE
UNTUK
PENGOBATAN
PENYAKIT JANTUNG
Teknik yang digunakan untuk
regenerasi sel pangkreas penghasil
insulin :
1. Sel punca akan digunakan
untuk regenerasi pangkreas
diukur hingga jumlahnya
mencukupi.
2. Sel punca yang telah tersedia
diinjeksikan langsung ke dalam
pembuluh
darah/didiferensiasikan dahulu
menjadi sel ß pangkreas
3. Sel punca yang telah
berdiferensiasi menjadi sel ß
pangkreas di transplantasikan
ke organ hati
PENGOBATAN
DIABETES
TRANSPLANTASI SEL PUNCA UNTUK REGENERASI
SEL PANGKREAS
Pengobatan HIV/AIDS ditemukan tidak
sengaja dalam pengobatan penyakit
leukimia dengan sistem stem sel.
Dengan sel punca maka sel-sel yang
mengalami degradasi akan tergantikan
sehingga kekebalan tubuh pengidap
akan berangsur pulih. Namun setelah itu
terjadi mutasi gen yang mengakibatkan
sel darah menjadi resisten terhadap
virus HIV. Mutasi tersebut lebih dikenal
sebagai CCR5. Gen yang telah bermutasi
tersebut dikenal sebagai CCR5 delta 32,
dan ditemukan pada 1% - 3% populasi
orang kulit putih di Eropa.
Sejak CCR5 bermutasi menjadi CCR5
delta 32, virus HIV tidak lagi mampu
menyerang sel sehingga terjadi
kekebalan tubuh alami pada orang yang
mengalami mutasi gen.
Jaringan mesensefalik embrio
manusia yang mengandung neuron-
neuron dopamin dapat
ditransplantasikan ke dalam otak
penderita parkinson berat dan
dipantau dengan alat PET (Positron
Emission Tomography Hasilnya,
setelah transplantasi terdapat
perbaikan dalam uji-uji standar
untuk menilai penyakit parkinson,
peningkatan fungsi neuron dopamin
yang tampak pada pemeriksaan PET.
Perbaikan bermakna ini tampak
pada penderita yang lebih muda.
Namun setelah 1 tahun, 15% dari
pasien yang melakukan transplantasi
ini kambuh setelah dosis levodopa
dikurangi atau dihentikan.
UNTUK PENGOBATAN
HIV
UNTUK
PENGOBATAN
PARKINSON

More Related Content

What's hot

SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
Deybi Wasida
 
Jaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanJaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewan
ghea ayups
 
Jaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismailJaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismail
Ismail Fizh
 
Sistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran DarahSistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran Darah
Desy Aryanti
 

What's hot (20)

Jaringan otot
Jaringan ototJaringan otot
Jaringan otot
 
Sitoskeleton 2
Sitoskeleton 2Sitoskeleton 2
Sitoskeleton 2
 
Jaringan meristem
Jaringan meristemJaringan meristem
Jaringan meristem
 
Transport membran sel
Transport membran selTransport membran sel
Transport membran sel
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Jaringan Ikat
Jaringan IkatJaringan Ikat
Jaringan Ikat
 
Jaringan embrional
Jaringan embrionalJaringan embrional
Jaringan embrional
 
jenis-jenis jaringan otot
jenis-jenis jaringan ototjenis-jenis jaringan otot
jenis-jenis jaringan otot
 
Jaringan epidermis
Jaringan epidermisJaringan epidermis
Jaringan epidermis
 
Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)
 
jaringan ikat pada hewa
jaringan ikat pada hewajaringan ikat pada hewa
jaringan ikat pada hewa
 
Jaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanJaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewan
 
Jaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismailJaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismail
 
Sistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran DarahSistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran Darah
 
Makalah pembelahan sel
Makalah pembelahan selMakalah pembelahan sel
Makalah pembelahan sel
 
Sel dan Jaringan
Sel dan JaringanSel dan Jaringan
Sel dan Jaringan
 
Jaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimJaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau Parenkim
 
Jaringan pada hewan
Jaringan pada hewan Jaringan pada hewan
Jaringan pada hewan
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 

Viewers also liked

Struktur jaringan hewan
Struktur jaringan hewanStruktur jaringan hewan
Struktur jaringan hewan
Mirza Faishal
 
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewanBab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Anisah Riza Safana
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNAStruktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Struktur tumbuhan(1)
Struktur tumbuhan(1)Struktur tumbuhan(1)
Struktur tumbuhan(1)
Lili Andajani
 
Biologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Biologi Kelas 11 Jaringan HewanBiologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Biologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Stanley Go
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrata
Dwy D'fg-cweety
 

Viewers also liked (20)

Struktur jaringan hewan
Struktur jaringan hewanStruktur jaringan hewan
Struktur jaringan hewan
 
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan - Biologi SMA kelas XI
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan - Biologi SMA kelas XI Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan - Biologi SMA kelas XI
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan - Biologi SMA kelas XI
 
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewanBab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
 
Jaringan pada hewan dan tumbuhan
Jaringan pada hewan dan tumbuhan Jaringan pada hewan dan tumbuhan
Jaringan pada hewan dan tumbuhan
 
Jaringan Hewan - BIOLOGI SMA KELAS XI
Jaringan Hewan - BIOLOGI SMA KELAS XIJaringan Hewan - BIOLOGI SMA KELAS XI
Jaringan Hewan - BIOLOGI SMA KELAS XI
 
jaringan tulang
jaringan tulangjaringan tulang
jaringan tulang
 
Organisasi kehidupan 2
Organisasi kehidupan 2Organisasi kehidupan 2
Organisasi kehidupan 2
 
Prinsip perkembangan vertebrata fix
Prinsip perkembangan vertebrata fixPrinsip perkembangan vertebrata fix
Prinsip perkembangan vertebrata fix
 
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Pada Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Hewan
 
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNAStruktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewan
 
Struktur tumbuhan(1)
Struktur tumbuhan(1)Struktur tumbuhan(1)
Struktur tumbuhan(1)
 
Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasmaRetikulum endoplasma
Retikulum endoplasma
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
 
Biologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Biologi Kelas 11 Jaringan HewanBiologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Biologi Kelas 11 Jaringan Hewan
 
Jaringan Penyokong Pada Tumbuhan
Jaringan Penyokong Pada TumbuhanJaringan Penyokong Pada Tumbuhan
Jaringan Penyokong Pada Tumbuhan
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrata
 
Tulang dan Persendian
Tulang dan PersendianTulang dan Persendian
Tulang dan Persendian
 
Kimia bil. kelas x
Kimia bil. kelas xKimia bil. kelas x
Kimia bil. kelas x
 

Similar to STRUKTUR DAN JARINGAN HEWAN

Struktur dan fungsi jaringan pada hewan
Struktur dan fungsi jaringan pada hewanStruktur dan fungsi jaringan pada hewan
Struktur dan fungsi jaringan pada hewan
Lia Restiana
 

Similar to STRUKTUR DAN JARINGAN HEWAN (20)

Struktur dan fungsi jaringan hewan
Struktur dan fungsi jaringan hewanStruktur dan fungsi jaringan hewan
Struktur dan fungsi jaringan hewan
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
Bahan ajar jaringan hewan
Bahan ajar jaringan hewanBahan ajar jaringan hewan
Bahan ajar jaringan hewan
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Ifa3
Ifa3Ifa3
Ifa3
 
Ifa3
Ifa3Ifa3
Ifa3
 
Ifa3
Ifa3Ifa3
Ifa3
 
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 YogyakartaBab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
Struktur dan fungsi jaringan pada hewan
Struktur dan fungsi jaringan pada hewanStruktur dan fungsi jaringan pada hewan
Struktur dan fungsi jaringan pada hewan
 
Jaringanhewan pdf
Jaringanhewan pdfJaringanhewan pdf
Jaringanhewan pdf
 
bab-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.ppt
bab-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.pptbab-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.ppt
bab-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.ppt
 
Makalah fisiologi aini.
Makalah fisiologi aini.Makalah fisiologi aini.
Makalah fisiologi aini.
 
Jaringan hewan kls xi ipa
Jaringan hewan kls xi ipaJaringan hewan kls xi ipa
Jaringan hewan kls xi ipa
 
Jaringan
JaringanJaringan
Jaringan
 
JARINGAN HEWAN.pptx
JARINGAN HEWAN.pptxJARINGAN HEWAN.pptx
JARINGAN HEWAN.pptx
 
You are viewing scribd in indonesian
You are viewing scribd in indonesianYou are viewing scribd in indonesian
You are viewing scribd in indonesian
 
Kelompok flos@alfa CS 2015
Kelompok flos@alfa CS 2015Kelompok flos@alfa CS 2015
Kelompok flos@alfa CS 2015
 
jaringan epitelium
jaringan epiteliumjaringan epitelium
jaringan epitelium
 

More from Siti Farida

Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Siti Farida
 
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Siti Farida
 

More from Siti Farida (20)

Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
 
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
 
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless MousePengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
 
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
 
Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR
 
demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects
 
Six Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputsSix Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputs
 
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017  dfss supply chain by idovSiti farida 02411740000017  dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idov
 
VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER
 
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
 
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
 
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
 
Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
 
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMURPERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
 
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
 
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
 
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
 
Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 

STRUKTUR DAN JARINGAN HEWAN

  • 1. OLEH KELOMPOK I 1. CHORI D A (XI-2/08) 2. DUTA H P (XI-2/11) 3. FEBBY A P (XI-2/16) 4. FIRDHA A A (XI-2/17) 5. NANDA R M (XI-2/27) 6. SITI FARIDA (XI-2/38)
  • 3. Jaringan Epitel Jaringan epitel merupakan jaringan yang terdapat pada daerah paling luar yang melindungi jaringan bagian dalam Fungsi : 1. sebagai pelindung organ yang ada di bawahnya 2. sebagai reseptor, yang bertugas menerima rangsangan 3. sebagai kelenjar 4. sebagai alat eksresi 5. sebagai alat difusi Dapat ditemukan di seluruh tubuh Berbentuk pipih, batang dan kubus Tidak terdapat material diantara sel-sel penyusunnya Tersusun sel dan molekul ekstraseluler yang berbentuk matriks
  • 5. Jaringan Epitel Selapis Terdiri atas selapis sel yang berbentuk pipih. Jaringan epitel ini yang membentuk peritoneum, pembuluh darah, pembuluh limfa, kapsul glomerulus, dan alveolus. Memiliki fungsi yang memungkinkan terjadinya proses difusi karena sifatnya yang semipermeable.
  • 6. Jaringan epitel pipih berlapis banyak Terdiri atas banyak lapisan sel yang berbentuk pipih. Jaringan epitel ini terdapat pada rongga mulut, epirdemis, esophagus, ujung uretra, dan rongga hidung. Berfungsi untuk perlindungan
  • 7. Epitel kubus selapis Ciri-cirinya : • Sitoplasmanya jernih atau berbutir-butir • Inti sel bulat besar terletak di tengah Terdiri atas selapis sel yang berbentuk kubus. Jaringan ini terdapat pada permukaan dalam lensa mata, permukaan ovarium, saluran nefron ginjal serta pada retina mata. Berfungsi dalam sekresi dan absorpsi.
  • 8. Epitel kubus berlapis Terdiri atas selapis sel yang berbentuk kubus. Merupakan jaringan epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit. Berfungsi untuk sekresi
  • 9. Epitel silindris selapis Terdiri atas selapis sel yang berbentuk silinder misalnya epitel pada dinding lambung, jonjot usus, kelenjar pencernaan, kantung empedu, dan saluran Rahim. Berfungsi untuk sekresi, absorpsi, perlindungan dan pelumas
  • 10. Epitel silindris berlapis banyak Terdiri atas banyak lapisan sel yang berbentuk silinder. Jaringan epitel ini terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar susu, uretra, dan laring. Berfungsi untuk sekresi dan pergerakan
  • 11. Epitel silindris bersilia Jaringan epitel ini sering disebut epitel silindris semu. Jaringan ini terdapat pada saluran reproduksi, saluran pernapasan, dan rongga hidung. Berfungsi sebagai perlindungan , pergerakan dn sekresi.
  • 12. Epitel transisional Jaringan epitel yang selnya berubah-ubah. Terdapat pada ureter dan ginjal
  • 14. Jaringan pengikat? Apa itu? Jaringan ikat atau jaringan penyambung merupakan jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan lainnya atau organ-organ.
  • 15. 1. Melekatkan suatu jaringan ke jaringan yang lain. 2. Membungkus organ- organ. 3. Mengisi rongga di antara organ-organ. 4. Menghasikan imunitas. FUNGSI JARINGAN IKAT
  • 17. MATRIKS/SERABUT Serabut Kolagen Serabut Retikulum Serabut Elastin Berwarna putih Bersifat liat dan ulet Contoh : tendon Berwarna kuning Lebih halus dan elastis Contoh : pada bantalan lemak, pembuuh darah, ligamen Paling halus Bercabang membentuk jala Contoh : pada jaringan sistem saraf
  • 18. SERABUT KOLAGEN SERABUT ELASTIN SERABUT RETIKULUM
  • 19. SEL-SEL PENYUSUN JARINGAN IKAT FIBROBLAS MAKROFAG SEL MAST Menyintesis dan menyekresikan protein ke dalam serabut Berperan dalam proses pinositosis dan fagositosis Memproduksi heparin (mencegah pembekuan darah) dan histamin (mengatur permeabilitas darah ) SEL LEMAK Menyimpan lemak LEUKOSIT Mmembentuk antibodi atau melawan patogen penyebab penyakit
  • 20. ZAT DASAR Zat dasar dari jaringan ikat merupakan zat yang amorf (tidak berbentuk), tidak berwarna dn homogen, yang tersusun atas molekul karbihidrat, protein, dan air. Zat dasar berperan mengisi ruang antarsel dan serabut dari jaringan ikat.
  • 22. PADAT LONGGAR Struktur seratnya padat (terutama kolagen) Teratur Tak Teratur Berkas kolagen tersusun teratur ke satu arah. Contoh : tendon Berkas kolagen menyebar membentuk anyaman kasar yang kuat. Contoh : lapisan bawah kulit Susunan serat-seratnya longgar, matriknya berupa caira lendir. Sebagai medium penyokong, pengsis ruang di antara organ, dan mengelilingi elemen- elemen dari jaringan yang lain. Terdapat berkas serabut kolagen yang flesksibel tetapi tidak elastis. JARINGAN IKAT BIASA Contoh : jaringan lemak, jaringan di bawah epitelium dan sekitar kapiler.
  • 24. JARINGAN IKAT KHUSUS JARINGAN TULANG RAWAN (KARTILAGO) Tulang rawan adalah spesialisasi dari jaringan pengikat berserabut tebal dan matriks yang elastis. Berifat kuat dan lentur. Fungsi :  Sebagai rangka tubuh pada awal embrio.  Menunjang jaringan lunak dan organ dalam.  Melincinkan permukaan tulang dan sendi. HIALIN ELASTISFIBROSA
  • 25. Tulang rawan dibedakan menjadi tiga.
  • 26. JARINGAN IKAT KHUSUS JARINGAN TULANG KERAS (OSTEON) Tulang keras adalah jaringan ikat yang mengandung mineral dan disusun oleh sel- sel tulang atau osteosit. Lebih keras dari tulang rawan karena matriksnya mengandung serabut kolagen dan bahan anorganik (kalium, fosfor, bikarbonat, dll). Mengandung osteoklas (sel yang berukuran besar) yang menghasilkan enzim kolagnase dan enzim proteoitik lain yang berfungsi merombak tulang serta mengatur bentuk tulang.
  • 28. Substansi Cair Substansi Padat Plasma Darah Keping Darah (trombosit) Sel Darah Putih (leukosit) Sel Darah Merah (eritrosit) Pengangkut oksigen dan karbon dioksida dalam darah (Hb). Pelindung terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Berperan dalam proses pembekuan darah. Pengangkut sari makanan dan hormon ke bagian tubuh yang memerlukan.
  • 29. JARINGAN LIMFA Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran darah.
  • 31. Jaringan Saraf Pada Hewan Jaringan saraf adalah jaringan yang sangat rumit (kompleks). Namun pada dasarnya jaringan ini terdiri dari dua jenis sel saja, yaitu neuron (sel saraf) dan neuroglia (penyokong neuron). Neuron adalah sel yang berfungsi sebagai pembawa dan pengirim pesan/rangsang/sinyal (impuls saraf) dan merupakan unit utama dari sistem saraf. Neuron mendapat suplai makanan melalui sel neuroglia yang menyelubunginya. Neuron tersiri atas badan sel saraf, neurit, dan dendrit. Sedangkan neuroglia, adalah sel yang tidak ikut berperan dalam transmisi impuls, tetapi menunjang kerja neuron.
  • 32. 1. Badan sel saraf mengandung inti sel dan neuroplasma 2. Neurit atau akson berfungsi membawa impuls meninggalkan badan sel saraf 3. Dendrit berfungsi membawa impuls ke badan sel saraf Akson diselubungi oleh selubung mielin (selubung mielin dibentuk oleh sel Schwann) dan bagian akson yang tidak diselubungi mielin disebut nodus ranvier. Denrit berfungsi sebagai penerima rangsang yang selanjutnya rangsang tersebut diubah menjadi impuls. Pada ujung akson terdapat sinapsis sebagai penghubung antara neoron yang satu dengan neuron yang lain. Kumpulan sel saraf disebut ganglion.
  • 33. Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi: 1. neuron sensorik atau aferen, berhubungan dengan reseptor (indra dan organ sensoris lainnya) untuk menghantarkan rangsang (stimulus) dari reseptor ke sistem saraf pusat. 2. neuron motorik atau asosiasi, berfungsi menghantarkan tanggapan (respons) dari sistem saraf pusat ke efektor (otot atau kelenjar). 3. neuron konektor/interneuron, berfungsi menghubungkan neuronneuron motorik dan sensorik, terletak di dalam sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Neuron ini disebut juga neuron ajustor, karena berfungsi mengolah informasi yang di terimanya untuk kemudian diteruskan sebagai respon ke efektor.
  • 34.
  • 37. Jaringan Otot Pada Hewan Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. Sel otot dapat berkontraksi karena mengandung protein kontraktif yang di sebut miofibril. Miofibril terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin. Serabut otot tersusun menjadi berkas paralel yang kemudian membentuk otot. Pada vertebrata, ada tiga jenis jaringan otot yaitu Otot polos, Otot lurik dan Otot jantung.
  • 38. Jenis–Jenis Jaringan Otot Pada Hewan Berdasarkan Ciri-ciri, Fungsi dan Letak. Jenis Jaringan Ciri- ciri Fungsi Letak Otot Polos a. Bentuk sel memanjang dengan ujung meruncing. b. Berinti satu di tengah. c. Miofibril tidak berwarna. d Merupakan otot tak sadar (otot involunter), dipengaruhi saraf otonom. e. Reaksi terhadap rangsang lambat a. Melangsungkan gerak di luar kehendak, contohnya gerakan zat/makanan pada saluran pencernaan. b. Mengontrol diameter pembuluh darah dan biji mata. - saluran pencernaan. - saluran pernafasan. - pembuluh darah. - pembuluh limfe.
  • 39. Otot rangka (lurik) a. bentuk sel silindris, relatif panjang b. berinti banyak, terletak di tepi sel. c. Serabut miofibril berwarna gelap dan terang. d. Bekerja di bawah kehendak (otot volunter) dipengaruhi saraf pusat (otot sadar. e. Reaksi terhadap ransang cepat. f. Mudah lelah a. Sebagai alat gerak aktif. b. Berkonsentra si secara cepat dan kuat untuk menggerakkan tulang dan tubuh. Melekat pada rangka (tendon) Otot Jantung a. Bentuk sel silindris, relatif panjang. b.Susunan seperti otot lurik. c. Berinti satu atau dua di tengah. d. Bekerja tidak di bawah kehendak (otot tidak sadar), dipengaruhi saraf otonom. e. Kontraksi secara otomatis, teratur, tidakpernah lelah. f. Reaksi terhadap rangsang lambat. Menyebabkan jantung menguncup dan mengembang sehingga darah terpompa. Dinding Jantung.
  • 40.
  • 41.
  • 43. SEL PUNCA SEL PUNCA Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan Ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 R. Hooke melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan mikroskop Punca memiliki arti awal mula Sel punca adalah sel yang menjadi awal mula dari pertumbuhan sel lain yang menyusun keseluruhan tubuh organisme Sel punca sudah ada sejak awal kehidupan (embrio), kemudian membentuk sekitar 200 jenis sel yang berbeda pada tubuh Disebut juga sebagai sel induk, sel batang
  • 44. Belum Berdiferesnsiasi • Belum punya bentuk dan fungsi yang spesifik • Dalam jaringan dewasa, fungsi baru terlihat dalam waktu dan kondisi tertentu Mampu Memperbanyak Diri • Dilakukan dengan cara bereplikasi • Menghasilkan sel- sel yang berkarakter sama dengan sel induk Dapat Berdiferensiasi Menjadi Lebih dari Satu Jenis Sel Differentiate •Kemampuan untuk berdifferensiasi atau proses menjadi sel lain yang lebih spesifik. Sel punca mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel yang khas (spesifik) misalnya sel syaraf Self regenerate / self renew •Kemampuan untuk meregenerasi atau memperbaharui dirinya sendiri. Stem cell mampu membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel • Sel punca bersifat pluripoten atau multipoten (bergantung pada jenis sel punca) SIFAT KHAS SEL PUNCA KARAKTER SEL PUNCA
  • 47. SEL PUNCA EMBRIONIK Embryonic Stem Cell • Sel induk yang diambil dari embrio pada fase blastosit yang terdiri dari 50 – 150 sel • Terbentuk saat embrio berusia 3-5 hari (saat blastosis akan melakukan tahap implantasi di dinding rahim • Bersifat pluripoten • Memiliki daya poliferasi yang tinggi • Terapi sel dengan menggunakan sel embrionik berisiko tinggi menimbulkan tumor SEL PUNCA DEWASA Adult Stem Cell • Sel punca yang ditemukan di antara sel-sel lainnya yang telah berdiferensiasi dalam suatu jaringan dewasa • Bersifat multipotensi • Kemampuan berdiferensiasi lebih rendah dibandingkan sel punca embrionik • Konsentrasi sel lebih sedikit, sekitar 1:10⁵ dari jumlah sel yang ada • Lebih sulit untuk diisolasi JENIS SEL PUNCA BERDASARKAN TINGKAT MATURASI
  • 48. SEL PUNCA HEMATOPOIETIK Berdiferensiasi menjadi seluruh sel darah, seperti eritrosit, trombosit, neutrofil, limfosit B dan limfosit T SEL PUNCA JARINGAN SARAF (NEURAL) Berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel saraf utama (astrosit, oligodendrosit, dan neutron) SEL PUNCA MESENKIMAL Berdiferensiasi menjadi osteosit, kondrosit, adiposit, dan sel-sel jaringan ikat SEL PUNCA JANTUNG Berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel jantung utama (endotel, kardiomiosit, dan sel otot polos) SEL PUNCA JARINGAN KULIT Berdiferensiasi menjadi keratinosit dan sel-sel lapisan epidermis kulit
  • 50. PERBANDINGAN KEMAMPUAN DIFERENSIASI SEL PUNCA EMBRIONIK DENGAN SEL PUNCA DEWASA
  • 51. JENIS SEL PUNCA BERDASARKAN KEMAMPUAN DIFERENSIASI 1. TOTIPOTEN Merupakan sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk sel punca totipoten yaitu zigot dan morula. Sel-sel ini merupakan sel embrionik awal yang mempunyai kemampuan untuk membentuk berbagai jenis sel termasuk sel- sel yang menyusun plasenta dan tali pusat. Oleh sebab itu sel punca pada kelompok ini mempunyai kemampuan untuk membentuk satu individu yang utuh Contoh Totipoten Stem Cell
  • 52. 2. PLURIPOTEN Sel punca yang berdifferensiasi menjadi 3 lapisan germinal (ektoderm, mesoderm, dan endoderm) tetapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembrionik seperti plasenta dan tali pusat. Sel yang termasuk dalam sel punca pluripoten adalah sel punca embrionik (embryonic stem cells). Contoh Pluripoten Stem Cell
  • 53. 3. MULTIPOTEN Sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel. Misalnya sel punca hemopoetik (hemopoetic stem cells) pada sumsum tulang yang mempunyai kemampuan berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang ada di dalam darah seperti eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah). Namun sel sumsum tulang tidak memproduksi sel-sel jantung. Contoh lainnya adalah pada sel punca saraf (neural stem cell) yang berdifferensiasi menjadi sel saraf dan sel glia. Contoh Multipoten dan Unipoten Stem Cell
  • 54. 4. UNIPOTEN Sel punca yang memiliki kemampuan reproduksi terbatas dan hanya dapat berdifferensiasi menjadi satu jenis sel. Berbeda dengan non sel punca, sel punca ini masih memiliki sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self- regenerate atau self renew). Sel induk unipotent berasal dari sel induk multipoten dan terbentuk dalam jaringan dewasa. Sel-sel kulit merupakan salah satu contoh yang paling produktif sel induk unipotent. Sel-sel ini harus menjalani pembelahan sel untuk mengganti sel yang rusak. Contoh lainnya adalah erythroid progenitor cells yang hanya mampu berdifferensiasi menjadi sel darah merah
  • 55. PEMANFAATAN SEL PUNCA DALAM BIOTEKNOLGI Hematopoietic stem cell digunakan sebagai alat pembawa transgen ke dalam tubuh pasien dan selanjutnya dapat diteliti apakah stem cell ini berhasil mengekspresikan gen tertentu didalam tubuh pasien. Karena stem cell mempunyai sifat dapat memperbaharui dirinya sendiri (self-renewing), maka pemberian terapi gen tidak perlu dilakukan berulang-ulang, selain itu hematopoietic stem cell juga dapat berdifferensiasi menjadi bermacam- macam sel, sehingga transgen itu dapat menetap pada berbagai macam sel. Perkembangan organisme dan perkembangan kanker. Melalui stem cell dapat dipelajari nasib sel, baik sel normal ataupun sel kanker. TERAPI GEN UNTUK MENGETAHUI PROSES BIOLOGIS
  • 56. Stem cell dapat hidup diluar tubuh manusia, misalnya di cawan petri. Sifat ini dapat digunakan untuk melakukan manipulasi pada stem cells yang akan ditransplantasikan ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-penyakit tertentu tanpa mengganggu organ tubuh. Beberapa alasan sel punca dipilih dalam terapi sel : 1. Mudah dimanipulasi untuk mengganti gen yang sudah tidak berfungsi melalui transfer gen. 2. Mempunyai kapasitas poliferasi yang besar sehingga dapat diperoleh sel dalam jumlah yang besar dari sumber yang terbatas. Dengan bertambahnya pengetahuan mengenai stem cell, maka peneliti telah dapat membuat epidermis dari keratinosit yang diperoleh dari folikel rambut yang dicabut. Hal ini memungkinkan transplantasi epidermis autolog, sehinnga menghindari masalah penolakan. Pemakaian skin replacement ini bermanfaat pada terapi ulkus vena maupun luka bakar. TERAPI SEL (CELL BASED THERAPHY) UNTUK SKIN REPLACEMENT
  • 57. Pada pengobatan penyakit stroke dicoba untuk menggunakan sel punca mesenkim (mesenchymal stem cell) dari sumsum tulang autolog. Mesenchymal stem cells diperoleh dari aspirasi sumsum tulang. Setelah disuntikkan perifer MSC akan melintas sawar darah otak pada deaerah otak yang rusak. Pemberian MSC intravenous akan mengurangi terjadinya apoptosis dan menyebabkan proliferasi sel endogen setelah terjadinya stroke. Penelitian dengan menggunakan mesenchymal stem cell (MSC) dari sumsum tulang autolog yang diberikan intravena pada 30 penderita stroke juga memperbaiki outcome yang dinilai dari parameter Barthel Index dan Modified Rankin Scale Darah akan keluar dan masuk jantung melalui pipa-pipa koroner. Jika pipa-pipa koroner tersumbat, maka otot jantung akan kering. Pada pasien sakit jantung, akan dimasukkan stem cell ke otot-otot yang kering supaya dapat tumbuh kembali. Selain itu, cara ini dapat diterapkan untuk pembentukan pembuluh darah yang baru dalam penanganan pembuluh darah koroner UNTUK PENGOBATAN PENYAKIT STROKE UNTUK PENGOBATAN PENYAKIT JANTUNG
  • 58. Teknik yang digunakan untuk regenerasi sel pangkreas penghasil insulin : 1. Sel punca akan digunakan untuk regenerasi pangkreas diukur hingga jumlahnya mencukupi. 2. Sel punca yang telah tersedia diinjeksikan langsung ke dalam pembuluh darah/didiferensiasikan dahulu menjadi sel ß pangkreas 3. Sel punca yang telah berdiferensiasi menjadi sel ß pangkreas di transplantasikan ke organ hati PENGOBATAN DIABETES TRANSPLANTASI SEL PUNCA UNTUK REGENERASI SEL PANGKREAS
  • 59. Pengobatan HIV/AIDS ditemukan tidak sengaja dalam pengobatan penyakit leukimia dengan sistem stem sel. Dengan sel punca maka sel-sel yang mengalami degradasi akan tergantikan sehingga kekebalan tubuh pengidap akan berangsur pulih. Namun setelah itu terjadi mutasi gen yang mengakibatkan sel darah menjadi resisten terhadap virus HIV. Mutasi tersebut lebih dikenal sebagai CCR5. Gen yang telah bermutasi tersebut dikenal sebagai CCR5 delta 32, dan ditemukan pada 1% - 3% populasi orang kulit putih di Eropa. Sejak CCR5 bermutasi menjadi CCR5 delta 32, virus HIV tidak lagi mampu menyerang sel sehingga terjadi kekebalan tubuh alami pada orang yang mengalami mutasi gen. Jaringan mesensefalik embrio manusia yang mengandung neuron- neuron dopamin dapat ditransplantasikan ke dalam otak penderita parkinson berat dan dipantau dengan alat PET (Positron Emission Tomography Hasilnya, setelah transplantasi terdapat perbaikan dalam uji-uji standar untuk menilai penyakit parkinson, peningkatan fungsi neuron dopamin yang tampak pada pemeriksaan PET. Perbaikan bermakna ini tampak pada penderita yang lebih muda. Namun setelah 1 tahun, 15% dari pasien yang melakukan transplantasi ini kambuh setelah dosis levodopa dikurangi atau dihentikan. UNTUK PENGOBATAN HIV UNTUK PENGOBATAN PARKINSON