Tubuh hewan terdiri atas lima jenis jaringan utama yaitu jaringan meristematik, epitelium, ikat, otot dan saraf. Jaringan-jaringan ini memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda untuk mendukung kelangsungan hidup hewan.
1. W H A T ?
S E N I N , 1 3 A P R I L 2 0 0 9
Struktur Jaringan Hewan
Jaringan Pada Hewan
Jaringan Epitel adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh hewan
multiseluler, baik permukaan luar maupun permukaan dalam. Fungsi umum epitel
ialah sebagai pelindung (proteksi) dan menyeleksi apa saja yang masuk dan keluar
tubuh.
Macam Jaringan Epitel
Epitelium pipih selapis
Lokasi: Peritorium yang membatasi rongga tubuh, endotelium pada permukaan dalam
pembuluh darah dan jantung, alveolus paru-paru, dinding luar kapsula. Bowman dalam
ginjal, selaput gendang telinga, pleura, timica serosa dari perikardium.
Fungsi: Difusi atau filtrasi
Epitelium pipih berlapis banyak
Lokasi: Epidermis kulit, rongga mulut, esofagus, lapisan dalam anus, uretra, vagina.
Fungsi: Proteksi/perlindungan.
Epitelium kubus selapis
2. Lokasi: Kelenjar dan salurannya, permukaan luar ovarium, permukaan dalam lensa
mata, epitel berpigmen retina, tubulus reanalis. Fungsi: Sekresi dan absorpsi
Epitelium kubus berlapis banyak
Lokasi: Saluran kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar ludah, pengembangan
epitel di ovarium dan testis .
Fungsi:Sekresi.
Epitelium silindris selapis
Lokasi:
Bermikrofili : usus (menyusun jonjot-jonjot usus).
Bersilia : rongga hidung, bronkus, oviduk.
Tak bersilia : lambung, kandung empedu, uterus dan salurannya .
Fungsi: Proteksi, sekresi dan absorpsi
Epitelium silindris berlapis banyak Lokasi: Laring (sel-selnya bersilia), faring, uretra,
lapisan lendir (membran mukosa), anus. Fungsi: Proteksi, sekresi dan absorpsi .
Epitelium silindris berlapis banyak semu
Lokasi: Sel-sel bersilia : duktus epididymis vasedeferen, membran mukosa saluran
pernafasan, tuba eustakhius. Sedangkan yang terdapat pada uretra laki-laki sel-selnya
tidak bersilia .Fungsi: Proteksi, sekresi dan pergerakan zat
Epitelium transisional
Lokasi: Kandung kemih, ureter, uretra, dan ginjal. Fungsi: Proteksi terhadap perubahan
volume organ.
3. Jaringan Ikat
Macam Jaringan ikat:
Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat longgar
Jaringan ikat padat
Jaringan ikat khusus
Tulang rawan
Tulang
Darah dan limfe
Jaringan lemak
4. Jaringan Otot
Macam-macam Sel Otot
Otot lurik: bekerja dibawah saraf sadar (volunter), cepat menanggapi rangsang, inti
lebih dari satu dan terletak di tepi sel, mengandung serabut otot, memiliki myofibril
yang memantulkan cahaya gelap terang berselang-seling, terdapat pada organ luar.
Otot polos: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi
rangsang, inti satu dan terletak di tengah sitoplasma, tidak mengandung serabut otot,
terdapat pada organ visceral
Otot jantung: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi
rangsang, inti satu atau lebih dari satu dan terletak di tepi sitoplasma, memiliki
Jaringan Saraf
Sel saraf terdiri atas: dendrit, badan sel saraf yang mengandung inti, akson.
Macam-macam sel saraf berdasarkan fungsinya:
Saraf sensorik/afferent
Saraf motorik/efferent
Saraf intermediet
5. Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan
fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang
spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya.
Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi (Campbell et al. 1999).
Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang
khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan
otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair
(darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai
dengan fungsinya. Padasaat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi
(dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel,
jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
1. Jaringan Epithelium
Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan dalam dan luar
suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm.
Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada bagian dalam tubuh,
jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ. Jaringan epitel dibedakan berdasarkan bentuk dan
jumlah lapisan sel penyusunnya, yaitu (1) epithelium satu lapis (simple epithelium). Epithel ini terdiri atas
sel-sel berbentuk pipih, kubus, dan silindris (batang). Epithelium pipih selapis ditemukan antara lain
pada lapisan endotel pembuluh darah. Epithelium bentuk kubus ditemukan pada kelenjar tyroid dan
pembuluh darah. Epithel berbentuk silindris (batang) ditemukan pada lambung dan usus. (2) Epithelium
berlapis banyak (stratified epithelium) yang dibentuk oleh beberapa lapis sel yang berbentuk pipih,
kuboid, atau silindris. Epithelium ini dapat ditemukan pada kulit, kelenjar keringat, dan uretra. Beberapa
lapisan pada epitheliun ini dapat berubah menjadi sel -sel yang memanjang dan disebut epithelium
transisional. Epitel transisional ditemukan pada kandung kemih (vesica urinaria). Disamping itu, terdapat
epithelium berlapis banyak semu (pseudostratified epithelium) yang ditemukan pada trakea.
Epitel pipih berlapis, seperti yang terdapat di pemukaan kulit kita, mampu melakukan mitosis
dengan cepat. Sel-sel baru hasil mitosis menggantikan sel -sel permukaan yang mati. Epitel ini juga
sebagai pelindung oragan terhadap abrasi oleh makanan yang kasar, seperti yang ditemukan pada
esofagus. Sebaliknya, epitelium pipih selapis berukuran tipis dan lemah, yang cocok untuk pertukaran
material dengan cara difusi. Epitel ini ditemukan pada dinding kapiler darah dan alveoli paru-paru
(Campbell et al. 1999).
2. Jaringan Ikat
6. Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit.
Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik ekstraseluler.
Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Se-sel tersebut mensistesis matriks,
dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya (Campbell et al. 1999).
Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi
(1) jaringan ikat longgar dan
(2) jaringan ikat padat,
(3) jaringan lemak,
(4) jaringan darah,
(5) kartilago, dan
(6) tulang.
Diantara enam tipe jaringan ikat, jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh
kita. Di dalam matriks jaringan ikat longgar ini hanya sedikit ditemukan serabut. Serabut penyusun
jaringan ikat ini berupa kolagen.
Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan
bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot (Campbell et
al. 1999).
Jaringan ikat padat/fibrous mempunyai matriks yang banyak mengandung serabut kolagen.
Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen sebagai
tempat persendian tulang dengan tulang (Campbell et al. 1999).
Jaringan lemak mengandung sel-sel lemak. Jaringan ini digunakan sebagai bantalan, dan melindungi
tubuh, serta sebagai penyimpan energi. Setiap sel lemak, mengandung tetes lemak yang besar. Didalam
jaringan lemak, matriks relatif sedikt (Campbell et al. 1999).
Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah disebut plasma, yang
tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah merah dan putih tersuspensi di dalam
plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain.
Disamping itu, darah juga berperan dalam sistem kekebalan (Campbell et al. 1999).
7. Kartilago adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas
serabut kolgen yang tertanam di dalam matriks. Kartilago banyak ditemukan pada bagian ujung tulang
keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang) (Campbell et al. 1999).
Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang
tertanam di dalam matriks (Campbell et al. 1999). Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium
yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses
homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut
lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit
disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi
sel. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral (kanalis Haversi).
Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini berisi pembuluh darah.
3. Jaringan Otot
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang
memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena adanya molekul miofibril. Pada
vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac),
dan otot polos (Campbell et al. 1999).
Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan rangka. Otot ini bersifat
sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan kita. Serabut ototnya mempunyai banyak
nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan
garis terang (pita isotrop).
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak sadar
(involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus terletak ditengah sel.
Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk
kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut jantung (Campbell et al. 1999).
Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat dinbbandingkan otot skelet,
namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary),
seperti otot jantung. Otot polos ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada
dinding pembuluh darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya
disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung
miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.
8. Jaringan Pada Hewan – ada tubuh hewan tungkat tinggi (Vertebrata) terdapat berbagai macam
jaringan yang dapat dikelompokkan menjadi jaringan merismatik, jaringan epithelium, jaringan ikat,
jaringan otot, dan jaringan saraf.
a. Jaringan Meristematik
Jaringan meristematik adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini terdapat pada
fase embrio. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan meristematik terdapat hanya pada
bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang
belakang yang membentuk sel-sel darah.
b. Jaringan Epitel atau Jaringan Kulit
Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi epitel sederhana
dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri dari satu lapis sel. Contohnya adalah
jaringan epitel pipa sebelah dalam. Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya
epitel usus dan saluran pernafasan. Jaringan epitel ada yang bersilia, misalnya pada saluran
pernafasan. Silia tersebut berguna untuk menerima rangsangan dari luar, misalnya jika ada debu kita
akan bersin. Epitel yang berada di luar tubuh biasanya disebut epidermis (epi = tepi, dan derm =
kulit) misalnya pada kulit. Sebaiknya, epitel yang menutupi bagian dalam organ tubuh disebut
endodermis.
c. Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan
yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
• Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
• Membungkus organ
• Mengisi rongga di antar organ.
• Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.
• Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
• Menghasilkan kekebalan.
9. Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat khusus, jaringan ikat
penyokong, dan jaringan ikat penghubung.
1.Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar. Jaringan ikat
padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah ujung berkas otot yang melekat pada
tulang. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ.
2. Jaringan ikat khusus
Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam bentuk lemak,
menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat khusus adalah jaringan lemak yang
ada di bawah kulit.
3.Jaringan ikat penyokong
Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang sejati. Jaringan tulang
sejati juga berfungsi
untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).
4.Jaringan ikat penghubung
Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas plasma darah dan
butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
keeping darah (trombosit). Jaringan darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, sari
makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada
pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak.
d.Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas otot rangka, otot polos dan otot jantung. Jaringan otot berfungsi sebagai
penggerak. Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot yang apabila diamati dengan mikroskop
memiliki garis gelap dan terang berselang-seling. Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel
otot lurik atau sel otot bergaris melintang. Sel otot rangka mempunyai banyak inti. Sel otot lurik
bekerja karena pengaruh kehendak kita. Sel otot polos terdapat pad organ dalam,
misalnya di usus dan pembuluh darah. Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki garis gelap dan
terang. Sel otot polos berbentuk gelondong dan berinti satu. Kerja otot polos tidak dipengaruhi
kehendak kita. Otot jantung terdiri dari sel-sel yang memiliki garis gelap dan terang seperti otot lurik,
tapi bekerja di luar kehendak kita.
e.Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai
penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima rangsang (reseptor) ke otak
kemudian diteruskan ke otot. Jaringan saraf hanya dimiliki hewan dan manusia
10. 4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang. Secara
embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat pada sistem saraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua macam sel, yait u sel saraf
(neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan sel, nukleus, dan penjuluran atau
serabut. Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal dari sel
lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang lain, disebut akson (neurit), yang
berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron lainnya. Beberapa akson berukuran sangat
panjang, yaitu memanjang dari otak sampai ke bagian bawah abdomen (panjang 1/2 meter atau lebih).
Transmisi sinyal dari neuron ke neuron lainnya umumnya dilakukan secara kimia. Selain neuron,
ditemukan juga sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia merupakan sel yang menunjang dan melindungi
neuron. Sel-sel pendukung umumnya berperan dalam melindungi dan membungkus
akson dan dendrit, sehingga membantu mempercepat transmisi sinyal (Campbell et
al. 1999).