SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Proyek Pembuatan Elektroskop Sederhana
Disusun Oleh XII – 2/Kelompok 1 :
1. Nanda Rizka Mahendra (27)
2. Sevi Amanta Sari (35)
3. Siti Farida (38)
4. Veronica Junior Ayme Surya (39)
SMA NEGERI 4 SURABAYA
TAHUN AJARAN 2016 – 2017
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr . Wb .
Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya maka laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Salam dan salawat semoga selalu tercurah pada baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Laporan dengan judul " Proyek Pembuatan Elektroskop Sederhana" ini kami susun
untuk memenuhi tugas proyek pertama pada mata pelajaran Fisika dengan sub pembahasan
bab “ Listrik Statis ”.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan
yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan
laporan ini ini hingga selesai. Secara khusus, rasa terima kasih tersebut kami sampaikan
kepada:
1. Bapak Susilo selaku guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan
dorongan dalam penyusunan laporan ini.
2. Rekan-rekan satu kelas yang juga telah banyak membantu dalam penulisan laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam
penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi
pembaca.
Wassalamualaikum Wr . Wb
Surabaya, 14 November 2016
Penulis, Kelompok I
Daftar isi
i
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................... 1
1.4 Manfaat ................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 2
2.1 Landasan Teori ....................................................................... 2
BAB III CARA PEMBUATAN ................................................................ 11
3.1 Alat dan Bahan......................................................................... 11
3.4 Langkah kerja ......................................................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 12
4.1 Cara Menguji .......................................................................... 12
4.2 Pembahasan ............................................................................ 12
4.3 Hasil ........................................................................................ 13
BAB V PENUTUP .................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 14
5.2 Saran ....................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. iv
LAMPIRAN ................................................................................................. v
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah benda dikatakan bermuatan listrik jika mengalami kekurangan atau kelebihan
elektron. Setelah bermuatan listrik, muatan tersebut akan diam di dalam benda sehingga
muatan listrik tersebut dinamakan muatan listrik statis. Benda yang bermuatan dapat di
deteksi dengan alat yang disebut elektroskop. Sebuah elektroskop terbuat dari tabung kaca,
pelat logam, dan kepingan emas sehingga diperlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena
itu dalam mendeteksi muatan pada suatu benda juga dapat menggunakan elektroskop
sederhana yang terbuat dari toples plastik, tembaga, kertas. Prinsip kerja dari elektroskop
sederhana ini sama dengan elektroskop yang asli.
Elektroskop sederhana lebih hemat biaya sehingga lebih efisien jika di gunakan untuk
percobaan ini. Oleh karena itu kelompok kami melakukan percobaan untuk mendeteksi
muatan pada suatu benda dengan menggunakan elektroskop sederhana.
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimana teknik pengerjaan elektroskop sederhana sebagai alat untuk
mendeteksi muatan yang terdapat pada suatu benda?
1.3 Tujuan
 Untuk dapat membuat, mengetahui konsep, cara kerja, dan dapat menggunakan
elektroskop sederhana untuk mendeteksi muatan pada penggaris plastik yang
digosok pada rambut.
1.4 Manfaat
 Sebagai alat untuk mendekteksi ada tidaknya muatan listrik pada benda
BAB II
1
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Listrik Statis
Listrik statis adalah energi yang terkandung oleh benda yang bermuatan listrik.
Muatan listrik benda tersebut dapat positif maupun negatif. Bila diperinci lebih dalam
lagi, semua zat itu dibentuk dari sejumlah atom. Tiap-tiap atom memiliki inti atom yang
terdiri dari elektron dan proton yang mengitarinya. Proton memiliki muatan listrik yang
positif, sedangkan elektron memiliki muatan listrik yang negatif.
Sebuah muatan listrik statis dibuat setiap kali dua permukaan terhubung dan terpisah,
dan setidaknya salah satu permukaan memiliki resistensi yang tinggi terhadap arus listrik
(berperan sebagai isolator listrik). Efek listrik statis akrab bagi kebanyakan orang karena
dapat dirasakan, didengar, dan bahkan dapat dilihat contohnya saja saat terjadinya kilat,
Struktur Atom
Kata atom berasal dari kata dalam bahasa Yunani, atomos, yang berarti “tak dapat
dibagi”. Semua jenis atom rumit srtukturnya, yang satu lebih rumit dari yang lain terdiri
atas pelbagi pertikel subatom, dan memisah-misahkan beberapa jenis partikel itu, baik
satu per satu maupun dalam kelompok-kelompok, sudah banyak cara.
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di
dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan
listriknya. semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton bermuatan positif (+).
Sementara itu neutron bermuatan netral. Elektron bermuatan yang bermuatan negatif (-)
ditarik oleh proton yang bermuatan positif (+) pada inti atom. Dalam hal ini, semua atom
di alam semesta akan terjadi bermuatan positif (+) karena ada kelebihan muatan listrik
positif (+) di dalam proton. Akibatnya, semua atom akan saling bertolak satu sama lain.
Konsep atom dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh ekperimen
yang menyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberpa ahli ilmu pengetahuan dan
filsafat. Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton
(1805), kemudian dilakukan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan
disempurnakan oleh Bohr (1914).
• Model Atom Dalton
2
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi-
bagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pegal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom
oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pegal seperti bola
tolak peluru.
• Model Atom Thomson
Atom adalah bola bulat bermuatan positif dan di permukaan tersebar elektron yang
bermuatan negatif.
• Model Atom Rutherford
Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan eletron yang
tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif
dan massa atom terpusat pada inti atom. Kelemahan dari Rutherford tidak dapat
3
menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori
fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi elektron akan
berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.
• Model Atom Niels Bohr
1. Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau
memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika
berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap energi.
Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan energi
lebih rendah, elektron akan memancarkan energi.
3. Kedudukan elektron-eletron pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut
kulit-kulit elektron.
Tata letak partikel-partikel subatom dalam semua atom umumnya sama. Proton
dan neutron selalu mengelompok rapat dan erat, kelompok ini disebut inti atom.
Karena adanya proton itu, inti atom mempunyai muatan netto positif. Kalau inti atom
kita ibaratkan seperti bola, garis tengahnya hanya kira-kira 10-12
cm. Di luar intinya,
pada jarak yang relatif jauh dari inti ini, terdapat elektron yang jumlahnya sama
dengan jumlah proton di dalam inti. Jika tidak terusik, dan tak ada elektron yang
4
berpindah dari ruang di sekitar inti, atom sebagai suatu keutuhan secara listrik netral.
Jika satu atau lebih elektronnya terambil, struktur bermuatan positif yang tertinggal
disebut ion positif. Sedangkan ion negatif ialah sebuah atom yang memperoleh
tambahan satu atau lebih elektron. Proses berkurang atau bertambahnya elektron
disebut ionisasi.
Menurut model atom yang dikemukakan Niels Bohr, seorang sarjana fisika asal
Denmark, dalam tahun 1913, elektron dibayangkannya mengitari inti menurut suatu
lintasan yang berbentuk lingkaran atau elips. Sekarang model atom seperti demikian
dianggap tidak seluruhnya benar, tetapi masih berguna untuk menggambarkan
struktur atom. Garis tengah lintasan elektron itu, yang menentukan ukuran atom
sebagai suatu keutuhan, kira-kira 2 atau 3x10-8
cm, atau kira-kira sepuluh ribu kali
garis tengah inti. Atom menurut model Bohr tersebut ibarat sistem matahari dalam
bentuk kecil, dengan gaya listrik sebagai ganti gaya gravitasi. Inti bermuatan positif
yang terletak di tengah-tengah atom diumpamakan matahari dan elektron yang
berputar-putar disekelilingnya akibat efek gaya tarik listrik inti terhadapnya,
diumpamakan planet yang mengitari matahari karena pengaruh gaya tarik gravitasi.
Massa proton dan massa neutron hampir sama, dan massa masing-masing 1840
kali massa elektron. Jadi praktis seluruh massa atom terpusat di intinya. Karena satu
kilomol hidrogen beratom tunggal terdiri atas 6,02x1026
partikel (bilangan Avogadro)
dan massanya 1.008 kg, maka massa atau atom hidrogen ialah
Atom hidrogen adalah satu-satunya pengecualian dari dalil bahwa setiap atom
terjadi dari tiga macam partikel subatom. Inti atom hidrogen hanya sebuah proton,
dikitari oleh satu elektron. Sebab itu, dari seluruh massa atom hidrogen, 1/1840
bagian adalah massa elektron dan selebihnya merupakan massa proton, Dinyatakan
dengan tiga angka penting,
dan karena massa proton dan massa neutron hampir sama,massa neutron = 1,67x10-27
kg.
Dalam daftar berkala, unsur berikutnya setelah hidrogen ialah helium. Inti
helium terdiri atas dua proton dan dua neutron, dan dikitari oleh dua elektron. Kalau
5
kedua elektron ini tidak ada, maka terdapatlah ion helium bermuatan positif ganda,
yang adalah inti helium itu sendiri dan lazimnya disebut partikel alpha atau partikel –
α. Unsur berikutnya, litium, mempunyai tiga proton dalam intinya dan intinya ini
mempunyai muatan sebanyak tiga satuan. Dalam keadaan tidak terionisasi, litium
mempunyai tiga elektron di luar intinya. Jumlah proton dalam inti tidak sama pada
tiap unsur dan karena itu muatan positif inti pun tidak sama. Dalam daftar berkala,
tiap unsur ditulis dalam satu petak dan di bawahnya sebuah bilangan, yang disebut
nomor atom. Nomor atom menunjukkan banyaknya proton dalam inti, atau dalam
keadaan tidak terusik, banyaknya elektron di luar inti. Bila jumlah total proton
keadaan tidak terusik, banyaknya elektron di luar inti. Bila jumlah total proton sama
dengan jumlah total elektron, maka benda yang bersangkutan sebagai suatu keutuhan
netral secara listrik.
Misalkan kita ingin melebihkan muatan negatif suatu benda. Ini dapat dilakukan
dengan dua cara. Cara pertama: tambahkan sejumlah muatan negatif pada benda
netral. Cara kedua: ambil sejumlah muatan positif dari benda tersebut. Begitu pula,
kalau muatan positif ditambahkan atau bila muatan negatif dikurangkan, maka akan
terjadi kelebihan muatan positif. Dalam kebanyakan kejadian, muatan negatiflah
(elektron) yang ditambahkan atau dikurangi, dan benda yang disebut “bermuatan
positif” ialah benda yang jumlah normal muatan elektronnya berkurang.
Yang dimaksud dengan “muatan” suatu benda adalah muatan lebihnya.
Dibandingkan dengan jumlah muatan positif atau muatan negatif dalam benda itu,
muatan-lebih tersebut selalu sangat sedikit jumlahnya.
Gejala Kelistrikan
Suatu atom terdiri dari beberapa jenis muatan, yaitu muatan positif (proton), muatan
negatif (elektron), dan netral (netron). Masing-masing muatan ini tersebar di dalam suatu
atom dengan susunan proton dan netron berada di inti, sementara elektron
mengelilinginya. Ketiga muatan ini mempunyai massa masing-masing, elektron
merupakan muatan yang memiliki massa paling kecil. Karena massanya yang terkecil ini,
elektron dapat dengan mudah berpindah ke atom lain, sedangkan proton sukar berpindah
karena massanya yang cukup besar.
6
Suatu molekul yang memiliki muatan akan tarik-menarik jika jenis muatannya
berbeda dan akan tolak-menolak jika jenis muatannya sama. Sedangkan suatu molekul
yang bermuatan netral akan terinduksi muatan jika didekatkan dengan molekul yang
memiliki muatan dan akan tarik-menarik dengan molekul lainnya.
Banyak benda yang menjadi bermuatan listrik karena digosok dengan benda lain.
Benda-benda tersebut dapat menarik benda-benda lain disekitarnya.
Tabel beberapa benda yang bermuatan listrik karena digosokkan dengan
benda lain :
Benda Keterangan
Muatan listrik yang
dihasilkan
Plastik Digosok dengan kain wol Negatif
Ebonit Digosok dengan kain wol Negatif
Kaca Digosok dengan kain sutera Positif
Sisir Digosok dengan rambut Negatif
Elektroskop Daun dan Elektrometer
Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui muatan listrik sebuah
benda. Elektroskop juga dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan suatu benda.
Elektroskop bekerja berdasarkan prinsip induksi listrik. Elektroskop daun terdiri atas
bagian dalam dan bagian luar. Pada bagian dalam, terdapat dua buah daun atau keping
yang dapat bergerak bebas dan biasanya terbuat dari lembaran kertas. Pada bagian
luarnya, terdapat sebuah konduktor (biasanya terbuat dari kawat tembaga) yang
dipisahkan dengan bagian lainnya oleh bahan isolator. Jika sebuah benda bermuatan
didekatkan pada kepala elektroskop, maka keping kertas tersebut akan mekar.
7
Sebuah elektroskop mula-mula dalam keadaan netral dengan jumlah muatan positif
dan negatif sama, sehingga daun yang terdapat pada kaki-kakinya menguncup. Ketika
sebuah benda bermuatan negatif didekatkan pada kepalanya maka muatan pada
elektroskop terinduksi. Muatan positif menuju atas dan muatan negatif menjauh dari
kepala elektroskop menuju kaki-kakinya sedemikian sehingga seluruhnya bermuatan
negatif , kaki daun tersebut terbuka.
Keunggulan dari elektroskop daun ini terletak pada kepekaannya yang lebih tinggi,
sehingga mampu “merasakan” muatan yang lebih kecil kuantitasnya dari yang dapat
“dirasakan” elektroskop daun. Elektrometer adalah semacam elektroskop yang ada
kalibrasinya, sehingga bukan hanya mampu mendeteksi adanya muatan, tetapi dapat pula
menunjukkan besar muatan yang dideteksinya.
Prinsip Kerja Elektroskop (Induksi Listrik pada Elektroskop)
Apabila sebatang pelat politen yang bermuatan negatif didekatkan pada kepala
elektroskop yang netral, maka elektron di dalam kepala elektroskop berpindah menuju pelat
dan daun elektroskop. Akibatnya, kepala elektroskop kekurangan elektron (bermuatan
positif) dan daun elektroskop kelebihan elektron (bermuatan negatif). Pelat dan daun sama-
sama bermuatan listrik negatif. Sehingga terjadi gaya tolak-menolak. Dan daun elektroskop
membuka (mekar).
Apabila kepala elektroskop netral di dekatkan sebatang kaca yang bermuatan listrik
positif, maka elektron – elektron yang berada pada daun dan pelat elektroskop ditarik
menuju kepala elektroskop (Ingat positif-negatif saling tarik menarik). Akibatnya, kepala
elektroskop bermuatan listrik negatif, pelat dan daun elektroskop membuka (mekar) karena
terjadi gaya tolak menolak.
Elektroskop yang telah bermuatan listrik ini dapat digunakan untuk mengetahui jenis
muatan. Apabila benda yang didekatkan kepala elektroskop menyebabkan daun elektroskop
lebih mekar, maka muatan listrik pada kepala elektroskop adalah sejenis dengan benda
yang didekatkan. Apabila benda yang di dekatkan menyebabkan daun elektroskop lebih
kuncup, maka muatan listrik pada kepala elektroskop adalah tidak sejenis dengan benda
yang di dekatkan.
8
Memberi Muatan Listrik dengan Induksi
Induksi elektrostatik adalah pemisahan muatan-muatan pada sebuah benda oleh adanya
benda lain yang bermuatan. Pada saat benda bermuatan listrik didekatkan pada sebuah
benda netral, terjadi pemisahan muatan pada benda netral itu. Ujung benda netral yang
berdekatan dengan penginduksi bermuatan sama dengan benda yang penginduksi. Bila
benda tersebut dihubungkan ke bumi (misalnya dengan sentuhan). Terjadinya pemindahan
elektron dari atau ke bumi melalui tubuh. Setelah benda bermuatan dijauhkan, benda
menjadi kekurangan atau kelebihan elektron sehingga benda netral menjadi bermuatan
listrik.
Konduktor dan Isolator
Saat salah satu ujung kawat tembaga dihubungkan pada tombol sebuah elektroskop
dan yang satu lagi dibelitkan pada sebatang gelas. Jika sebuah karet bermuatan
disentuhkan pada ujung kawat yang berada dekat gelas itu, daun-daun elektroskop itu
segera menjarang. Jadi, ada pemindahan muatan melalui atau lewat kawat itu, dan kawat
itu disebut konduktor (penghantar). Jika percobaan ini diulangi tetapi dengan
menggunakan benang sutera atau pita karet sebagai pengganti kawat logam tadi, maka
daun-daun elektroskop itu takkan saling menjauhi dan benang sutera atau pita karet itu
disebut isolator (penyekat) atau dielektrik. Konduktor memungkinkan muatan dapat
bergerak melaluinya sedangkan isolator tidak.
Logam pada umumnya merupakan penghantar yang baik, sedangkan bukan logam
merupakan penyekat. Valensi positif logam dan bahwasannya logam membentuk ion
positif dalam larutan, menandakan bahwa atom logam mudah melepaskan satu atau lebih
elektron luarnya. Dalam konduktor logam,, misalnya berupa kawat tembaga, elektron
luarnya akan terlepas beberapa buah dari tiap atomnya dan dapat bebas bergerak
didalamnya, boleh dikatakan sama seperti molekul gas dapat bergerak bebas dalam ruang
diantara butir-butir yang ditempatkan dalam sebuah bejana. Bahkan sampai-sampai
elektron yang bebas bergerak itu sering disebut “gas elektron”. Inti yang positif dan
elektron yang tersisa tidak berubah posisinya. Sebaliknya, di dalam isolator tidak ada
(sedikit sekali) elektron bebas ini.
9
Fenomena memberi muatan melalui persentuhan tidak terbatas pada karet dengan
bulu saja, atau bahkan pada isolator pada umumnya. Setiap dua bahan yang tidak sama
memperlihatkan efek tersebut, tetapi pada konduktor harus ada pegangan yang terbuat
dari bahan yang bersifat menyekat, sebab jika tidak muatan akan hilang.
BAB III
CARA PEMBUATAN
3.1 Alat dan Bahan
• Alat :
10
1. Gunting
2. Tang
• Bahan :
1. Toples plastik
2. Kawat tembaga
3. Gabus
4. Kertas
3.2 Langkah Kerja
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Cara Menguji
Pertama siapkan mika plastik, lalu gosok dengan rambut kemudian dekatkan mika
plastik dengan kawat elektroskop, dan jika berhasil kertas akan saling menjauh.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengujian yang telah kami lakukan setelah membuat elektroskop
sederhana, dapat dijelaskan bahwa ketika mengusapkan atau menggosokkan penggaris
mika/plastik pada rambut, lalu mika plastik tersebut didekatkan pada ujung atas kawat yang
ada pada elektroskop, maka kertas yang ada di dalam toples akan saling tolak-menolak dan
jika mika plastik tersebut dijauhkan dari ujung atas kawat yang ada pada elektroskop, maka
kertas kertas yang ada di dalam botol akan mendekat lagi seperti semula.
Ketika kita menggosokkan mika plastik pada rambut yang semula bermuatan netral
maka akan bermuatan negatif. Muatan negatif yang ada pada mika ini disebakan karena
elektron yang ada pada rambut berpindah kedalam mika tersebut karena massanya yang kecil
sehingga mudah untuk berpindah.
Ketika ujung kawat tembaga didekatkan dengan benda bermuatan negatif, maka
terjadi induksi yang menarik muatan positif untuk berkumpul di ujung kertas, sedangkan di
percabangan kertas bermuatan negatif. karena pada dua sisi percabangan bermuatan negatif,
maka percabangan tersebut menjadi tolak menolak, akhirnya melebar. Beberapa saat
kemudian dua sisi percabangan yang tadinya melebar akan menguncup kembali.
Menguncupnya dua sisi kertas ini terjadi karena banyak elektron yang tertarik dengan atom di
udara, atau apapun yang mendukung benda-benda itu terlistrikkan.
12
4.3 Hasil
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
• http://fisikazone.com/elektroskop/
• www.rumuskimia.net › Kimia SMA Kelas 10
• fisica.uc.cl/images/electrometro.pdf
• http://rifalditaufik.blogspot.co.id/2013/09/cara-membuat-elektroskop-sederhana.html?
m=1
iv
LAMPIRAN
v
vi

More Related Content

What's hot

Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir pptReaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir pptIlham Adiyaksa
 
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKMAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKrida rahmah
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasJulie Onsu
 
Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa eka noviana
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)rina mirda
 
Teori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointTeori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointHusain Anker
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaNita Mardiana
 
Gelombang Transversal dan Longitudinal
Gelombang Transversal dan LongitudinalGelombang Transversal dan Longitudinal
Gelombang Transversal dan Longitudinalvietry NIC
 
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirPp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirSri Wulan Hidayati
 
CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'
CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'
CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'Zuhriana Hasanah
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitamAhmad Ilhami
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2radar radius
 

What's hot (20)

Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir pptReaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
 
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKMAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
LAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMALAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMA
 
Laporan proyek model 3D sel hewan
Laporan proyek model 3D sel hewanLaporan proyek model 3D sel hewan
Laporan proyek model 3D sel hewan
 
Makalah listrik sederhana
Makalah listrik sederhanaMakalah listrik sederhana
Makalah listrik sederhana
 
Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)
 
Teori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointTeori evolusi Power Point
Teori evolusi Power Point
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 
Gelombang Transversal dan Longitudinal
Gelombang Transversal dan LongitudinalGelombang Transversal dan Longitudinal
Gelombang Transversal dan Longitudinal
 
Pengertian hibridoma
Pengertian hibridomaPengertian hibridoma
Pengertian hibridoma
 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
 
Listrik arus searah
Listrik arus searahListrik arus searah
Listrik arus searah
 
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirPp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
 
25 Eksperimen Fisika Sederhana
25 Eksperimen Fisika Sederhana25 Eksperimen Fisika Sederhana
25 Eksperimen Fisika Sederhana
 
CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'
CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'
CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2
 
Hukum faraday
Hukum faradayHukum faraday
Hukum faraday
 

Similar to ElektroskopSederhana

Modul Elektronika Listrik Dasar
Modul Elektronika Listrik DasarModul Elektronika Listrik Dasar
Modul Elektronika Listrik Dasaranggi_rachmad
 
BAB 2 Struktur Atom.pptx
BAB 2 Struktur Atom.pptxBAB 2 Struktur Atom.pptx
BAB 2 Struktur Atom.pptxazzahraDr
 
Presentasi BAB 2 - Perkembangan Teori Atom Kurmed.pdf
Presentasi BAB 2 - Perkembangan Teori Atom Kurmed.pdfPresentasi BAB 2 - Perkembangan Teori Atom Kurmed.pdf
Presentasi BAB 2 - Perkembangan Teori Atom Kurmed.pdfdedencahayakusumaalb
 
Perkembangan Teori Atom
Perkembangan Teori AtomPerkembangan Teori Atom
Perkembangan Teori AtomUNIB
 
MATERI TENTANG TEORI ATOM0101010101.pptx
MATERI TENTANG TEORI ATOM0101010101.pptxMATERI TENTANG TEORI ATOM0101010101.pptx
MATERI TENTANG TEORI ATOM0101010101.pptxMirDais
 
Modul pembelajaran kimia struktur atom
Modul pembelajaran kimia struktur atomModul pembelajaran kimia struktur atom
Modul pembelajaran kimia struktur atomLinda Rosita
 
Presentasi hukum dasar kimia
Presentasi hukum dasar kimiaPresentasi hukum dasar kimia
Presentasi hukum dasar kimiaMuhammad Ridwan
 
Perkembangan_teori_atom.ppt
Perkembangan_teori_atom.pptPerkembangan_teori_atom.ppt
Perkembangan_teori_atom.pptNeneng Rohayati
 
Perkembangan Model Atom
Perkembangan Model AtomPerkembangan Model Atom
Perkembangan Model AtomDaniel Moses
 
Presentasi kimia fisika
Presentasi kimia fisikaPresentasi kimia fisika
Presentasi kimia fisikaMarten Gesti
 
Struktur Atom - RNS.pptx
Struktur Atom - RNS.pptxStruktur Atom - RNS.pptx
Struktur Atom - RNS.pptxRantiNilamSari
 

Similar to ElektroskopSederhana (20)

Modul Elektronika Listrik Dasar
Modul Elektronika Listrik DasarModul Elektronika Listrik Dasar
Modul Elektronika Listrik Dasar
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
BAB 2 Struktur Atom.pptx
BAB 2 Struktur Atom.pptxBAB 2 Struktur Atom.pptx
BAB 2 Struktur Atom.pptx
 
Presentasi BAB 2 - Perkembangan Teori Atom Kurmed.pdf
Presentasi BAB 2 - Perkembangan Teori Atom Kurmed.pdfPresentasi BAB 2 - Perkembangan Teori Atom Kurmed.pdf
Presentasi BAB 2 - Perkembangan Teori Atom Kurmed.pdf
 
Perkembangan Teori Atom
Perkembangan Teori AtomPerkembangan Teori Atom
Perkembangan Teori Atom
 
MATERI TENTANG TEORI ATOM0101010101.pptx
MATERI TENTANG TEORI ATOM0101010101.pptxMATERI TENTANG TEORI ATOM0101010101.pptx
MATERI TENTANG TEORI ATOM0101010101.pptx
 
Modul pembelajaran kimia struktur atom
Modul pembelajaran kimia struktur atomModul pembelajaran kimia struktur atom
Modul pembelajaran kimia struktur atom
 
Presentasi hukum dasar kimia
Presentasi hukum dasar kimiaPresentasi hukum dasar kimia
Presentasi hukum dasar kimia
 
Perkembangan_teori_atom.ppt
Perkembangan_teori_atom.pptPerkembangan_teori_atom.ppt
Perkembangan_teori_atom.ppt
 
Perkembangan Model Atom
Perkembangan Model AtomPerkembangan Model Atom
Perkembangan Model Atom
 
Presentasi kimia fisika
Presentasi kimia fisikaPresentasi kimia fisika
Presentasi kimia fisika
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Laporan kimia smster 1
Laporan kimia smster 1Laporan kimia smster 1
Laporan kimia smster 1
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 
Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom
 
Makalah atom dan radiasi
Makalah atom dan radiasiMakalah atom dan radiasi
Makalah atom dan radiasi
 
Struktur Atom - RNS.pptx
Struktur Atom - RNS.pptxStruktur Atom - RNS.pptx
Struktur Atom - RNS.pptx
 
Keramik
KeramikKeramik
Keramik
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 

More from Siti Farida

Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSiti Farida
 
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"Siti Farida
 
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless MousePengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless MouseSiti Farida
 
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSiti Farida
 
Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR Siti Farida
 
demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects Siti Farida
 
Six Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputsSix Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputsSiti Farida
 
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017  dfss supply chain by idovSiti farida 02411740000017  dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idovSiti Farida
 
VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER Siti Farida
 
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...Siti Farida
 
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)Siti Farida
 
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...Siti Farida
 
Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report Siti Farida
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)Siti Farida
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)Siti Farida
 
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMURPERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMURSiti Farida
 
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...Siti Farida
 
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"Siti Farida
 
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...Siti Farida
 
Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)Siti Farida
 

More from Siti Farida (20)

Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
 
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
 
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless MousePengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
 
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
 
Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR
 
demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects
 
Six Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputsSix Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputs
 
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017  dfss supply chain by idovSiti farida 02411740000017  dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idov
 
VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER
 
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
 
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
 
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
 
Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
 
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMURPERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
 
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
 
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
 
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
 
Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

ElektroskopSederhana

  • 1. Proyek Pembuatan Elektroskop Sederhana Disusun Oleh XII – 2/Kelompok 1 : 1. Nanda Rizka Mahendra (27) 2. Sevi Amanta Sari (35) 3. Siti Farida (38) 4. Veronica Junior Ayme Surya (39) SMA NEGERI 4 SURABAYA TAHUN AJARAN 2016 – 2017
  • 2. Kata Pengantar Assalamualaikum Wr . Wb . Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya maka laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga selalu tercurah pada baginda Rasulullah Muhammad SAW. Laporan dengan judul " Proyek Pembuatan Elektroskop Sederhana" ini kami susun untuk memenuhi tugas proyek pertama pada mata pelajaran Fisika dengan sub pembahasan bab “ Listrik Statis ”. Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan laporan ini ini hingga selesai. Secara khusus, rasa terima kasih tersebut kami sampaikan kepada: 1. Bapak Susilo selaku guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan laporan ini. 2. Rekan-rekan satu kelas yang juga telah banyak membantu dalam penulisan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca. Wassalamualaikum Wr . Wb Surabaya, 14 November 2016 Penulis, Kelompok I Daftar isi i
  • 3. KATA PENGANTAR ................................................................................ i DAFTAR ISI................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1 1.3 Tujuan .................................................................................... 1 1.4 Manfaat ................................................................................... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 2 2.1 Landasan Teori ....................................................................... 2 BAB III CARA PEMBUATAN ................................................................ 11 3.1 Alat dan Bahan......................................................................... 11 3.4 Langkah kerja ......................................................................... 11 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 12 4.1 Cara Menguji .......................................................................... 12 4.2 Pembahasan ............................................................................ 12 4.3 Hasil ........................................................................................ 13 BAB V PENUTUP .................................................................................... 14 5.1 Kesimpulan ............................................................................. 14 5.2 Saran ....................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. iv LAMPIRAN ................................................................................................. v ii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah benda dikatakan bermuatan listrik jika mengalami kekurangan atau kelebihan elektron. Setelah bermuatan listrik, muatan tersebut akan diam di dalam benda sehingga muatan listrik tersebut dinamakan muatan listrik statis. Benda yang bermuatan dapat di deteksi dengan alat yang disebut elektroskop. Sebuah elektroskop terbuat dari tabung kaca, pelat logam, dan kepingan emas sehingga diperlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dalam mendeteksi muatan pada suatu benda juga dapat menggunakan elektroskop sederhana yang terbuat dari toples plastik, tembaga, kertas. Prinsip kerja dari elektroskop sederhana ini sama dengan elektroskop yang asli. Elektroskop sederhana lebih hemat biaya sehingga lebih efisien jika di gunakan untuk percobaan ini. Oleh karena itu kelompok kami melakukan percobaan untuk mendeteksi muatan pada suatu benda dengan menggunakan elektroskop sederhana. 1.2 Rumusan Masalah  Bagaimana teknik pengerjaan elektroskop sederhana sebagai alat untuk mendeteksi muatan yang terdapat pada suatu benda? 1.3 Tujuan  Untuk dapat membuat, mengetahui konsep, cara kerja, dan dapat menggunakan elektroskop sederhana untuk mendeteksi muatan pada penggaris plastik yang digosok pada rambut. 1.4 Manfaat  Sebagai alat untuk mendekteksi ada tidaknya muatan listrik pada benda BAB II 1
  • 5. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Listrik Statis Listrik statis adalah energi yang terkandung oleh benda yang bermuatan listrik. Muatan listrik benda tersebut dapat positif maupun negatif. Bila diperinci lebih dalam lagi, semua zat itu dibentuk dari sejumlah atom. Tiap-tiap atom memiliki inti atom yang terdiri dari elektron dan proton yang mengitarinya. Proton memiliki muatan listrik yang positif, sedangkan elektron memiliki muatan listrik yang negatif. Sebuah muatan listrik statis dibuat setiap kali dua permukaan terhubung dan terpisah, dan setidaknya salah satu permukaan memiliki resistensi yang tinggi terhadap arus listrik (berperan sebagai isolator listrik). Efek listrik statis akrab bagi kebanyakan orang karena dapat dirasakan, didengar, dan bahkan dapat dilihat contohnya saja saat terjadinya kilat, Struktur Atom Kata atom berasal dari kata dalam bahasa Yunani, atomos, yang berarti “tak dapat dibagi”. Semua jenis atom rumit srtukturnya, yang satu lebih rumit dari yang lain terdiri atas pelbagi pertikel subatom, dan memisah-misahkan beberapa jenis partikel itu, baik satu per satu maupun dalam kelompok-kelompok, sudah banyak cara. Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya. semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton bermuatan positif (+). Sementara itu neutron bermuatan netral. Elektron bermuatan yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh proton yang bermuatan positif (+) pada inti atom. Dalam hal ini, semua atom di alam semesta akan terjadi bermuatan positif (+) karena ada kelebihan muatan listrik positif (+) di dalam proton. Akibatnya, semua atom akan saling bertolak satu sama lain. Konsep atom dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh ekperimen yang menyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberpa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat. Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian dilakukan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh Bohr (1914). • Model Atom Dalton 2
  • 6. 1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi- bagi. 2. Atom digambarkan sebagai bola pegal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda. 3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen. 4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pegal seperti bola tolak peluru. • Model Atom Thomson Atom adalah bola bulat bermuatan positif dan di permukaan tersebar elektron yang bermuatan negatif. • Model Atom Rutherford Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan eletron yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom. Kelemahan dari Rutherford tidak dapat 3
  • 7. menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti. • Model Atom Niels Bohr 1. Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan. 2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan energi lebih rendah, elektron akan memancarkan energi. 3. Kedudukan elektron-eletron pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut kulit-kulit elektron. Tata letak partikel-partikel subatom dalam semua atom umumnya sama. Proton dan neutron selalu mengelompok rapat dan erat, kelompok ini disebut inti atom. Karena adanya proton itu, inti atom mempunyai muatan netto positif. Kalau inti atom kita ibaratkan seperti bola, garis tengahnya hanya kira-kira 10-12 cm. Di luar intinya, pada jarak yang relatif jauh dari inti ini, terdapat elektron yang jumlahnya sama dengan jumlah proton di dalam inti. Jika tidak terusik, dan tak ada elektron yang 4
  • 8. berpindah dari ruang di sekitar inti, atom sebagai suatu keutuhan secara listrik netral. Jika satu atau lebih elektronnya terambil, struktur bermuatan positif yang tertinggal disebut ion positif. Sedangkan ion negatif ialah sebuah atom yang memperoleh tambahan satu atau lebih elektron. Proses berkurang atau bertambahnya elektron disebut ionisasi. Menurut model atom yang dikemukakan Niels Bohr, seorang sarjana fisika asal Denmark, dalam tahun 1913, elektron dibayangkannya mengitari inti menurut suatu lintasan yang berbentuk lingkaran atau elips. Sekarang model atom seperti demikian dianggap tidak seluruhnya benar, tetapi masih berguna untuk menggambarkan struktur atom. Garis tengah lintasan elektron itu, yang menentukan ukuran atom sebagai suatu keutuhan, kira-kira 2 atau 3x10-8 cm, atau kira-kira sepuluh ribu kali garis tengah inti. Atom menurut model Bohr tersebut ibarat sistem matahari dalam bentuk kecil, dengan gaya listrik sebagai ganti gaya gravitasi. Inti bermuatan positif yang terletak di tengah-tengah atom diumpamakan matahari dan elektron yang berputar-putar disekelilingnya akibat efek gaya tarik listrik inti terhadapnya, diumpamakan planet yang mengitari matahari karena pengaruh gaya tarik gravitasi. Massa proton dan massa neutron hampir sama, dan massa masing-masing 1840 kali massa elektron. Jadi praktis seluruh massa atom terpusat di intinya. Karena satu kilomol hidrogen beratom tunggal terdiri atas 6,02x1026 partikel (bilangan Avogadro) dan massanya 1.008 kg, maka massa atau atom hidrogen ialah Atom hidrogen adalah satu-satunya pengecualian dari dalil bahwa setiap atom terjadi dari tiga macam partikel subatom. Inti atom hidrogen hanya sebuah proton, dikitari oleh satu elektron. Sebab itu, dari seluruh massa atom hidrogen, 1/1840 bagian adalah massa elektron dan selebihnya merupakan massa proton, Dinyatakan dengan tiga angka penting, dan karena massa proton dan massa neutron hampir sama,massa neutron = 1,67x10-27 kg. Dalam daftar berkala, unsur berikutnya setelah hidrogen ialah helium. Inti helium terdiri atas dua proton dan dua neutron, dan dikitari oleh dua elektron. Kalau 5
  • 9. kedua elektron ini tidak ada, maka terdapatlah ion helium bermuatan positif ganda, yang adalah inti helium itu sendiri dan lazimnya disebut partikel alpha atau partikel – α. Unsur berikutnya, litium, mempunyai tiga proton dalam intinya dan intinya ini mempunyai muatan sebanyak tiga satuan. Dalam keadaan tidak terionisasi, litium mempunyai tiga elektron di luar intinya. Jumlah proton dalam inti tidak sama pada tiap unsur dan karena itu muatan positif inti pun tidak sama. Dalam daftar berkala, tiap unsur ditulis dalam satu petak dan di bawahnya sebuah bilangan, yang disebut nomor atom. Nomor atom menunjukkan banyaknya proton dalam inti, atau dalam keadaan tidak terusik, banyaknya elektron di luar inti. Bila jumlah total proton keadaan tidak terusik, banyaknya elektron di luar inti. Bila jumlah total proton sama dengan jumlah total elektron, maka benda yang bersangkutan sebagai suatu keutuhan netral secara listrik. Misalkan kita ingin melebihkan muatan negatif suatu benda. Ini dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama: tambahkan sejumlah muatan negatif pada benda netral. Cara kedua: ambil sejumlah muatan positif dari benda tersebut. Begitu pula, kalau muatan positif ditambahkan atau bila muatan negatif dikurangkan, maka akan terjadi kelebihan muatan positif. Dalam kebanyakan kejadian, muatan negatiflah (elektron) yang ditambahkan atau dikurangi, dan benda yang disebut “bermuatan positif” ialah benda yang jumlah normal muatan elektronnya berkurang. Yang dimaksud dengan “muatan” suatu benda adalah muatan lebihnya. Dibandingkan dengan jumlah muatan positif atau muatan negatif dalam benda itu, muatan-lebih tersebut selalu sangat sedikit jumlahnya. Gejala Kelistrikan Suatu atom terdiri dari beberapa jenis muatan, yaitu muatan positif (proton), muatan negatif (elektron), dan netral (netron). Masing-masing muatan ini tersebar di dalam suatu atom dengan susunan proton dan netron berada di inti, sementara elektron mengelilinginya. Ketiga muatan ini mempunyai massa masing-masing, elektron merupakan muatan yang memiliki massa paling kecil. Karena massanya yang terkecil ini, elektron dapat dengan mudah berpindah ke atom lain, sedangkan proton sukar berpindah karena massanya yang cukup besar. 6
  • 10. Suatu molekul yang memiliki muatan akan tarik-menarik jika jenis muatannya berbeda dan akan tolak-menolak jika jenis muatannya sama. Sedangkan suatu molekul yang bermuatan netral akan terinduksi muatan jika didekatkan dengan molekul yang memiliki muatan dan akan tarik-menarik dengan molekul lainnya. Banyak benda yang menjadi bermuatan listrik karena digosok dengan benda lain. Benda-benda tersebut dapat menarik benda-benda lain disekitarnya. Tabel beberapa benda yang bermuatan listrik karena digosokkan dengan benda lain : Benda Keterangan Muatan listrik yang dihasilkan Plastik Digosok dengan kain wol Negatif Ebonit Digosok dengan kain wol Negatif Kaca Digosok dengan kain sutera Positif Sisir Digosok dengan rambut Negatif Elektroskop Daun dan Elektrometer Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui muatan listrik sebuah benda. Elektroskop juga dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan suatu benda. Elektroskop bekerja berdasarkan prinsip induksi listrik. Elektroskop daun terdiri atas bagian dalam dan bagian luar. Pada bagian dalam, terdapat dua buah daun atau keping yang dapat bergerak bebas dan biasanya terbuat dari lembaran kertas. Pada bagian luarnya, terdapat sebuah konduktor (biasanya terbuat dari kawat tembaga) yang dipisahkan dengan bagian lainnya oleh bahan isolator. Jika sebuah benda bermuatan didekatkan pada kepala elektroskop, maka keping kertas tersebut akan mekar. 7
  • 11. Sebuah elektroskop mula-mula dalam keadaan netral dengan jumlah muatan positif dan negatif sama, sehingga daun yang terdapat pada kaki-kakinya menguncup. Ketika sebuah benda bermuatan negatif didekatkan pada kepalanya maka muatan pada elektroskop terinduksi. Muatan positif menuju atas dan muatan negatif menjauh dari kepala elektroskop menuju kaki-kakinya sedemikian sehingga seluruhnya bermuatan negatif , kaki daun tersebut terbuka. Keunggulan dari elektroskop daun ini terletak pada kepekaannya yang lebih tinggi, sehingga mampu “merasakan” muatan yang lebih kecil kuantitasnya dari yang dapat “dirasakan” elektroskop daun. Elektrometer adalah semacam elektroskop yang ada kalibrasinya, sehingga bukan hanya mampu mendeteksi adanya muatan, tetapi dapat pula menunjukkan besar muatan yang dideteksinya. Prinsip Kerja Elektroskop (Induksi Listrik pada Elektroskop) Apabila sebatang pelat politen yang bermuatan negatif didekatkan pada kepala elektroskop yang netral, maka elektron di dalam kepala elektroskop berpindah menuju pelat dan daun elektroskop. Akibatnya, kepala elektroskop kekurangan elektron (bermuatan positif) dan daun elektroskop kelebihan elektron (bermuatan negatif). Pelat dan daun sama- sama bermuatan listrik negatif. Sehingga terjadi gaya tolak-menolak. Dan daun elektroskop membuka (mekar). Apabila kepala elektroskop netral di dekatkan sebatang kaca yang bermuatan listrik positif, maka elektron – elektron yang berada pada daun dan pelat elektroskop ditarik menuju kepala elektroskop (Ingat positif-negatif saling tarik menarik). Akibatnya, kepala elektroskop bermuatan listrik negatif, pelat dan daun elektroskop membuka (mekar) karena terjadi gaya tolak menolak. Elektroskop yang telah bermuatan listrik ini dapat digunakan untuk mengetahui jenis muatan. Apabila benda yang didekatkan kepala elektroskop menyebabkan daun elektroskop lebih mekar, maka muatan listrik pada kepala elektroskop adalah sejenis dengan benda yang didekatkan. Apabila benda yang di dekatkan menyebabkan daun elektroskop lebih kuncup, maka muatan listrik pada kepala elektroskop adalah tidak sejenis dengan benda yang di dekatkan. 8
  • 12. Memberi Muatan Listrik dengan Induksi Induksi elektrostatik adalah pemisahan muatan-muatan pada sebuah benda oleh adanya benda lain yang bermuatan. Pada saat benda bermuatan listrik didekatkan pada sebuah benda netral, terjadi pemisahan muatan pada benda netral itu. Ujung benda netral yang berdekatan dengan penginduksi bermuatan sama dengan benda yang penginduksi. Bila benda tersebut dihubungkan ke bumi (misalnya dengan sentuhan). Terjadinya pemindahan elektron dari atau ke bumi melalui tubuh. Setelah benda bermuatan dijauhkan, benda menjadi kekurangan atau kelebihan elektron sehingga benda netral menjadi bermuatan listrik. Konduktor dan Isolator Saat salah satu ujung kawat tembaga dihubungkan pada tombol sebuah elektroskop dan yang satu lagi dibelitkan pada sebatang gelas. Jika sebuah karet bermuatan disentuhkan pada ujung kawat yang berada dekat gelas itu, daun-daun elektroskop itu segera menjarang. Jadi, ada pemindahan muatan melalui atau lewat kawat itu, dan kawat itu disebut konduktor (penghantar). Jika percobaan ini diulangi tetapi dengan menggunakan benang sutera atau pita karet sebagai pengganti kawat logam tadi, maka daun-daun elektroskop itu takkan saling menjauhi dan benang sutera atau pita karet itu disebut isolator (penyekat) atau dielektrik. Konduktor memungkinkan muatan dapat bergerak melaluinya sedangkan isolator tidak. Logam pada umumnya merupakan penghantar yang baik, sedangkan bukan logam merupakan penyekat. Valensi positif logam dan bahwasannya logam membentuk ion positif dalam larutan, menandakan bahwa atom logam mudah melepaskan satu atau lebih elektron luarnya. Dalam konduktor logam,, misalnya berupa kawat tembaga, elektron luarnya akan terlepas beberapa buah dari tiap atomnya dan dapat bebas bergerak didalamnya, boleh dikatakan sama seperti molekul gas dapat bergerak bebas dalam ruang diantara butir-butir yang ditempatkan dalam sebuah bejana. Bahkan sampai-sampai elektron yang bebas bergerak itu sering disebut “gas elektron”. Inti yang positif dan elektron yang tersisa tidak berubah posisinya. Sebaliknya, di dalam isolator tidak ada (sedikit sekali) elektron bebas ini. 9
  • 13. Fenomena memberi muatan melalui persentuhan tidak terbatas pada karet dengan bulu saja, atau bahkan pada isolator pada umumnya. Setiap dua bahan yang tidak sama memperlihatkan efek tersebut, tetapi pada konduktor harus ada pegangan yang terbuat dari bahan yang bersifat menyekat, sebab jika tidak muatan akan hilang. BAB III CARA PEMBUATAN 3.1 Alat dan Bahan • Alat : 10
  • 14. 1. Gunting 2. Tang • Bahan : 1. Toples plastik 2. Kawat tembaga 3. Gabus 4. Kertas 3.2 Langkah Kerja 11
  • 15. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Cara Menguji Pertama siapkan mika plastik, lalu gosok dengan rambut kemudian dekatkan mika plastik dengan kawat elektroskop, dan jika berhasil kertas akan saling menjauh. 4.2 Pembahasan Berdasarkan pengujian yang telah kami lakukan setelah membuat elektroskop sederhana, dapat dijelaskan bahwa ketika mengusapkan atau menggosokkan penggaris mika/plastik pada rambut, lalu mika plastik tersebut didekatkan pada ujung atas kawat yang ada pada elektroskop, maka kertas yang ada di dalam toples akan saling tolak-menolak dan jika mika plastik tersebut dijauhkan dari ujung atas kawat yang ada pada elektroskop, maka kertas kertas yang ada di dalam botol akan mendekat lagi seperti semula. Ketika kita menggosokkan mika plastik pada rambut yang semula bermuatan netral maka akan bermuatan negatif. Muatan negatif yang ada pada mika ini disebakan karena elektron yang ada pada rambut berpindah kedalam mika tersebut karena massanya yang kecil sehingga mudah untuk berpindah. Ketika ujung kawat tembaga didekatkan dengan benda bermuatan negatif, maka terjadi induksi yang menarik muatan positif untuk berkumpul di ujung kertas, sedangkan di percabangan kertas bermuatan negatif. karena pada dua sisi percabangan bermuatan negatif, maka percabangan tersebut menjadi tolak menolak, akhirnya melebar. Beberapa saat kemudian dua sisi percabangan yang tadinya melebar akan menguncup kembali. Menguncupnya dua sisi kertas ini terjadi karena banyak elektron yang tertarik dengan atom di udara, atau apapun yang mendukung benda-benda itu terlistrikkan. 12
  • 18. DAFTAR PUSTAKA • http://fisikazone.com/elektroskop/ • www.rumuskimia.net › Kimia SMA Kelas 10 • fisica.uc.cl/images/electrometro.pdf • http://rifalditaufik.blogspot.co.id/2013/09/cara-membuat-elektroskop-sederhana.html? m=1 iv
  • 20. vi