Dokumen ini membahas tentang penerapan manajemen fungsional dalam organisasi bisnis. Manajemen fungsional meliputi fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, dan pengendalian. Perencanaan merupakan proses penting untuk mendefinisikan tujuan dan strategi organisasi serta mengembangkan rencana kerja.
1. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan 1
Dosen Pengampu : Prof. Dr.Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh:
Setya Darmawan – 43217110323
2. Penerapan manajemen fungsional dalam organisasi bisnis dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
Pengertian Manajemen Fungsional
Pengertian dari fungsi adalah suatu klasifikasi yang menunjuk pada sekelompok
akktivitas serupa dalam suatu organisasi seperti pemasaran. Pengertian fungsional adalah sesuatu
hal yang di rancang untuk mampu melakukan satu atau lebih kegiatan yang practical, lebih
mengutamakan fungsi dan kebergunaan daripada hal-hal yang bersifat dekorasi atraktif.
Manajemen fungsional adalah untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika
manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan
organisasi
Aktivitas Manajemen Fungsional
Manajemen fungsional dilihat dari pendekatan manajemen klasik terdiri dari dan merupakan
fungsi – fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian dan
pengendalian dan pengawasan
Perencanaan
Perencanaan secara garis besar diartikan sebagai proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja
organisasi.
Definisi perencanaan adalah Pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang
harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.
Dalam manajemen perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah menejer agar
tercapainya sebuah tujuan, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan
Perencanaan yang baik mempertimbangkan :
1. Kondisi mendatang
2. Kegiatan yang akan dilaksanakan
3. Periode sekarang rencana dibuat
Kebutuhan perencanaan berada pada semua tingkatan organisasi. Manajemen puncak
mengarah pada perncanaan jangka panjang dan strategi-strategi organisasi, dan manajemen bawah
mengarah pada perencanaan jangka pendek dan pada kelompok kerja/unit
Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak berakhir dan akan dikembangkan perencanaan
3. kembali, jadi perencanaan bersifat “ fleksibilitas, aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif “ di
sesuaikan dengan tujuan organisasi dan perkembangan bisnis.
Aspek penting dalam perencanaan :
1. Pembuatan keputusan
2. Proses pengembangan dan
3. Penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan masalah
Tujuan Perencanaan
Tujuan dari perencanaan menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter adalah
1. Memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan
rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka
harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa
rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara
serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
2. Mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk
melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan
tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
3. Meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat
bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang
manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan
inefesiensi dalam perusahaan.
Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses
pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses
membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan
dapat menilai kinerja perusahaan
4. Daftar Pustaka
1. Daft, Richard (2003), Manajemen, Edisi ke-5, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta
2. Dimas, 2010, Dasar – dasar Manajemen Actuating,STPB, Bandung
3. F. Delmar dan S. Shane, "Does Business Planning Facilitate the Development of New
Ventures" Strategic Management Journal, December 2003, pp. 1165—1185.
4. Griffin, Ricky W., and Ebert, Ronald J., 2006, Business, 8th
edition, Pearson Education Inc.,
New Jersey.
5. Griffin (2005), Fundamental of Management, 4th
Ed., Houghton Mifflin Company
6. Madura, Jeff, 2007, Introduction to Business, 4th
edition, South-Western College Publishing,
USA.
7. Mosley, Donald C. dan Paul H. Pietri (1975) : The Art Of Working With And Through People.
8. Hanafi, Mamduh M. (2003), Manajemen, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
9. N.Nuryesrnan M, Moral dan Etika Dalam Dunia Bisnis, Bank dan Manajemen, Mei/Juni 1996.
10. Robbins, S. and Coulter, M. (2002), Management, 7th
Ed., Prentice Hall, Inc. Upper Sadle
River, New Jersey.