Managing Flexibility Bab 3 dan 4 Sushil, Kanika T Bhal, Surya Prakash Singh
1. www.websitename.com
CREATIVE DEMO
1
M a n a j e m e n
Fl e k s i bil itas
Ba b 3 da n 4
P r e s e n t e d b y : S e p t i a w a n V e r g i a n F
N I M : 186020200011002
3. www.websitename.com
CREATIVE DEMO
3
01
Application atau pelaksanaan
Fleksibilitas merupakan aplikasi untuk
Memberikan dampak langsung terhadap
objek yang diinginkan perusahaan
02
03
Change
Perubahan perencanaan yang terjadi
karna kondisi, menyebabkan fleksibilitas
di perlukan perusahaan
Gains
Dengan perubahan yang sering terjadi serta
beberapa aplikasi yang di bentuk perusahaan
dapat meningkatkan performa perusahaan
dengan cara feksibiltas manajemen
4. www.websitename.com
CREATIVE DEMO
4
Gambaran mengenai fleksibilitas manajemen di perusahaan
Bagan kiri mengenai pengukuran sesuatu hal yang mendesak dari rendah ke tinggi
Bagian kanan merupakan dimensi intensitas fleksibilitas, dimana ada 3 hal yaitu bisnis model, produk, dan
proses
3
dimensi
Berbeda
Tingkat
Bentuk
perubahan
W W W . C A F F E I N E . C O M
17. www.websitename.com
CREATIVE DEMO
17
A Successful Model-Flexi People driven “Total
Flexi Quality (TFQ)”
Gambar. 4.5 menunujukan model terintegrasi
yang mencakup semua komponen yang
dibahas untuk TFQ dan melihatkan landasan
implisit kemampuan orang (ditunjukkan dalam
warna hijau). Model manajemen jalur karir
(CPM) mengintegrasikan tujuan organisasi
dengan pengembangan keterampilan tenaga
kerja menciptakan kemampuan penyelarasan
yang fleksibel
Gambar 4.5 Model penyelarasan cepat berbasis ESI
19. Kesimpulan
Biasanya, sebagian besar organisasi memiliki
kecenderungan untuk fokus dan berinvestasi
pada teknologi dan kapabilitas proses yang
mengabaikan pentingnya dimensi orang yang
membatasi fleksibilitas sistem secara
keseluruhan untuk merespons perubahan
secara proaktif.
21. www.websitename.com
CREATIVE DEMO
21
Latar Belakang
• Industri Properti
• In-HouseDesigner
• Estetika fleksibilitas manajemen
Tujuan Penelitian
ManfaatPenelitian
Memberikan wawasan terhadap pembaca bahwa
pentingnya manajemen fleksibilitas di dalam suatu
perusahaan khususnya pada perusahaan jasa.
Subjek Penelitian
Perusahaan jasa yang
menerapkan in-house designer
pada perusahaannya.
R E V I E W J O U R N A L
Untuk referensi pembelajaran mengenai strategi bisnis di bidang
jasa khususnya perusahaan yang menerapkan in-house
desaigner pada perusahaannya
22. www.websitename.com
CREATIVE DEMO
22
Review Jurnal
Judul: Aesthetic flexibility in The Management of Visual Product
Branding
Variable Penelitian
• Aesthetic Flexibility
Management / Aesthetic
Strategies
• Brand Positioning
• Working Process
• Aesthetic Strategic Decision
• Brand Values
Metode Penelitian Hasil Penelitian Hasil Penelitian
Kuantitatif denggan analisis
deskriptif; menggunakan contoh di
satu perusahaan yang
mengguakan sistem in-house
designer dalam penelitian ini,
mengajukan pertanyanan kepada
manajer serta memberikan
pertanyaan langsung dan kuisioner
terhadap para pekerja di
perusahaan tersebut.
memberikan pengetahuan
bahwa perusahaan yang
menggunakan in-house
designer pada
perusahaannya
Keinginan pasar yang
dinamis menuntut
perusahaan untuk selalu
melakukan inovasi
Memberikan pandangan
yang membuat pembaca
mengerti pentingnya
memikirkan pentingnya
points-of-
difference dan points-of-
parity
$ 20
23. www.websitename.com
CREATIVE DEMO
23
Kesimpulan
Artikel penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki serta
memberikan gambaran apakah pemikiran strategis
perusahaan dengan menggunakan in-house designer
dapat diekspos kepada konsumen mereka serta
bagaimana hal itu akan memengaruhi proses perluasan
produk hingga apa yang akan terjadi kepada hasil atau
output perusahaan dengan menerbitkan atau melakukan
hal ini.
Penelitian ini juga menggambarkan bagaimana desainer
dapat memasukkan fleksibilitas estetika dalam bagian-
bagian produk dan isyarat desain untuk menciptakan
peluang untuk pengembangan produk yang lebih cepat
(mendesain ulang atau di desain yang ada di perbarui).
24. www.websitename.com
CREATIVE DEMO
24
Keterkaitan Dengan Materi
1. Fleksibilitas Manajemen di perusahaan jasa
(properti)
In-House Designer
2. Brand Values dan Positioning di dalam sebuah
perusahaan di pengaruhi oleh fungsi strategis
manajemen fleksibilitas
3. Model Perusahaan yang ada di chapter 4
Pada chapter ini lebih membahas membahas mengenai bagaimana fleksibilitas dapat memberikan dampak yang positif dengan menjadi solusi tanpa yang tidak menyimpang jauh dari konsep dan obyek yang telah ditentukan.
Variasi bisa terjadi karena inovasi dan kreasi para manajer yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.
DEFINISI FLEKSIBILITAS
Definisi sederhana tentang manajemen fleksibilitas ditunjukkan oleh bagan yang diberikan pada Gambar 3.1. Ini adalah kemampuan untuk menerapkan perubahan yang menghasilkan keuntungan bisnis yang signifikan atau mempertahankan keuntungan bisnis. Terkadang, kita mungkin harus mempertimbangkan perubahan sosial atau peraturan, tetapi hasilnya harus berkontribusi, setidaknya, mempertahankan keuntungan.
Di dalam buku ini terdapat 3 dimensi fleksibilitas yang di kategorikan dari rendah hingga tinggi dengan tolak ukur pentingnya perubahan. perubahan menggunakan tiga bidang dasar perusahaandi mana fleksibilitas dapat diterapkan. Dan dengan intensitas, maksud gambaran ini mengambarkan sejauh mana area bisnis yang ditetapkan harus fleksibel. Karena kekurangan kuantitas, gambar ini mendefinisikan intensitas menjadi rendah, sedang atau tinggi sebagai dimensi kualitatif (Gbr. 3.2).
Dengan model bisnis, yang di maksud ini adalah proposisi nilai inti dari bisnis tentang bagaimana cara merancang, mengembangkan, dan memberikan nilai kepada pelanggan, serta model keuangan dan formula laba yang mendasarinya.
Yang dimaksud dengan produk / layanan, yang di maksudkan dengan proposisi nilai di dalam hal memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan perusahaan.
Jadi simplenya dimensi fleksibility intensity ini mengukur sejauh mana bisnis model, pasar dan market, serta bisnis operasi di dalam suatu perusahaan ini perlu melakukan perubahan perencanaan strategi sesering apa.
Seperti yang Anda lihat, ini memiliki dua dimensi: permintaan pasar dan dinamika pasar. Skala horizontal permintaan pasar berkaitan dengan produk dan layanan Anda, dan bervariasi dari kiri ke kanan, dari standar penuh hingga sepenuhnya terdiferensiasi atau disesuaikan. Jadi, di ujung kiri, Anda tidak membuat perubahan pada produk / layanan Anda terlepas dari siapa Anda melayani atau di mana Anda melayani. Tetapi di sisi paling kanan, produk dan layanan Anda sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap pelanggan.
Standar ke pada produk yang bercabang
Perpotongan antara permintaan pasar dan dinamisasi pasar, di pengaruhi oleh standar produk ke differensiasi produk dan fragmansi ke konsidiliasi
Skala vertikal dinamika pasar berkaitan dengan pasar dan lingkungan kompetitif Anda. Di atas, Anda tidak memiliki atau sedikit kompetisi, dan pasar dikonsolidasikan dalam beberapa pemain. Di bagian bawah, pasar terfragmentasi sepenuhnya, dan Anda memiliki banyak kompetisi. Kemudian saya memperkenalkan konsep kuadran dari 1 ke 4, dan saya menyatakan bahwa fleksibilitas yang diperlukan bervariasi berdasarkan kuadran, dan intensitasnya bervariasi tergantung seberapa jauh bisnis Anda dari titik pusat (Gbr. 3.4).
Di kuadran 1, Anda beruntung berada di lingkungan yang stabil dengan hanya sedikit pesaing jika ada. Ini terutama adalah usaha sektor publik, penyedia utilitas dan sejenisnya. Perusahaan minyak juga bisa jatuh di kuadran ini. Pada tahun enam puluhan dan tujuh puluhan, IBM dulu berada di kuadran 1. Ini adalah, atau dulu, perusahaan yang terintegrasi secara vertikal dengan struktur organisasi hierarkis, dan memiliki kebutuhan perubahan yang sangat rendah.
Berlawanan secara berlawanan dengan kuadran 1 adalah kuadran 4, di mana lingkungannya sangat fluktuatif dengan banyak pemain dan pelanggan yang diskriminatif menuntut produk dan layanan yang unik. Ini adalah dotcom dan / atau perusahaan berbasis layanan dengan produk siklus hidup pendek. Secara umum, ada hambatan masuk yang rendah, dan waktu ke pasar pendek. Perusahaan-perusahaan ini dilahirkan dengan intensitas perubahan yang tinggi.
Kuadran 1
Vertical integrated seperti penjualan hulu hingga hilir (kapas sampao jadi baju)
Kuadran 2
Luasnya jangkauan produk dan jasa
Kuadran 3
PERSAINGAN SENGIT
Fokus kepada efisiensi
Tidak banyak pilihan produk
Kuadran 4
Tren cepat berubah
Jangka pendek kepada pasar (distribusi langsung kepada pasar)
Menahan pesaing karna perubahan cepat
Melihat tren pasar
Ex: hp, motor, mobil yg dijual kepada massal
Yang terbaik tentukan jenis bisnis yang bisa sesuai dengan keadaan
Kuadran 3 dengan produk dan layanan standar di pasar yang terfragmentasi mungkin hanya ada secara teori. Ada persaingan ketat dan tak lama kemudian korban yang selamat pindah ke kuadran 1. Kuadran 2 sangat penting. Sebagian besar perusahaan ini lahir di kuadran 4 dan telah pindah ke kuadran ini setelah serangkaian merger dan akuisisi, seperti yang terlihat dalam bisnis telepon seluler baik untuk produsen handset maupun penyedia layanan. Saya sekarang telah memperkenalkan grafik intensitas fleksibilitas di masing-masing empat kuadran untuk tiga dimensi yang disebutkan sebelumnya (Gbr. 3.5).
Untuk kuadran 1, karena Anda akan setuju dari penjelasan saya sebelumnya, ada intensitas perubahan yang rendah. Mereka merasa tidak perlu mengubah model bisnis mereka atau produk dan layanan mereka. Ada tekanan sosial dan / atau pemerintah untuk menjaga kenaikan harga seminimal mungkin, sehingga perusahaan-perusahaan ini akan secara berkala melihat proses bisnis utama mereka dan infrastruktur teknologi yang mendasarinya untuk meningkatkan efisiensi desain, pengembangan, dan pengiriman mereka. Kuadran 4, di sisi lain dan seperti yang saya katakan sebelumnya, dilahirkan dengan intensitas perubahan tinggi, dan untuk ketiga dimensi fleksibilitas mereka bekerja keras untuk tetap di depan kompetisi. Banyak, yang tidak, segera mati atau ditelan oleh pemangsa yang lebih besar.
Gambar di atas merupakan illustrasi atau gambaran siklus hidup produk dan rentang waktu atau dapat di artikan juga sebagai pengembangan produk kerangka kerja lain untuk manajemen fleksibilitas.
Gambar di atas merupakan Siklus hidup produk dan waktu pengembangan produk di suatu perusahaan — atau contohnya dengan perbedaan antara jenis produk jasa dan produk lainnya. Ini merupakan kerangka kerja atau contoh lain dari manajemen fleksibilitas (gambar 3.7 illustrasi menggunakan contoh perusahaannya.)
gambar di atas merupakan Siklus hidup produk serta waktu untuk pengembangan suatu produk perusahaan. dengan tambahan kotak intensitas fleksibilitas, penambahan kotak ini dilakukan agar terlihat perbedaan intensitas perusahaan dengan perusahaan lainnya untuk memudahkan peran pengelola perusahaan — jadi meksud gambar di atas lebih pada menekankan kerangka kerja lain untuk fleksibilitas pengelolaan.
Catatan
Penjelasan singkat dari ketiga gambar diatas yaitu: bisa kita lihat bahwa kuadran yang menuntut intensitas paling fleksibel atau dengan kata lain dikelola dengan cara yang fleksibel serta pendek dikategorikan dengan siklus produk yang singkat dan waktu pengembangan pendek seperti layanan pelanggan. sedangkan produk merek Cola membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat untuk dikembangkan, tetapi memiliki masa pakai produk yang panjang dan membutuhkan intensitas yang lebih fleksibel. Di sisi lain, Boeing 747 membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikembangkan, tetapi juga memiliki siklus hidup yang sangat panjang, dan karenanya memerlukan intensitas fleksibilitas yang lebih rendah.
Kesimpulan
Mengutip pernyataan dari buku “Masa depan dan kekayaan banyak perusahaan yang terkenal saat ini, naik atau turun performa mereka tergantung pada seberapa baik mereka dalam mengantisipasi, merasakan dan merespons apa yang membentuk mereka menjadi apa dalam periode perubahan terus-menerus yang tidak menentu, oerusahaan ditintut agar mudah beradaptasi cepat dan meresap.” - Pantaleo dan Pal (2008) "Dari Strategi ke Eksekusi".
Jadi dapat di buat kesimpulan dari teori yang di kemukakan, metafora yang terangkum adalah kita harus mengantisipasi apa yang akan terjadi di depan, dan hal pengeolaan suatu perusahaan dengan mengaplikasikan sistem manajemen yang fleksibel dapat membantu perusahaan agar lebih cepat dalam merespon sesuatu. Dengan keadaan yang selalu berkembang dan tidak selalu di tuntut secara sistematis, suatu perusahaan di perlukan untuk bisa melakukan keputusan yang tepat dari prediksi yang dilakukan dari kerangka kerja atau sistem yang ada di suatu perusahaan, sehingga apapun kendala yang terjadi respon perusahaan dapat dengan cepat menanggulangi ancaman atau permasalahan yang ada.
Kebutuhan produksi massal di dunia pada industry militer (senjata dan amunisi) pasukan sekutu selama Perang Dunia Kedua. Pada masa perang dunia kedua tren dunia saat itu mau tidak mau mendorong kemajuan luar biasa dalam berbagai teknik ilmiah yang disatukan dari berbagai disiplin ilmu, seperti manufaktur, metode statistik, ekonomi, hal ini pada awalnya di pelopori oleh bangsa Eropa dan Amerika. Pasca Perang Dunia Kedua, dengan adanya hal ini, juga memicu negara laian seperti Jepang untuk ikut dalam produksi massal yang di lakukan oleh eropa dan amerika. Dunia melihat kebangkitan Jepang dan muncul sebagai salah satu kekuatan ekonomi global utama, memberi merek produknya dengan kualitas tertinggi, dengan kemampuan pengiriman dengan biaya terendah dan menawarkan diferensiasi berbasis nilai pada produk yang mereka buat. Contohnya pada Perusahaan seperti Toyota dan Sony memimpin pasar pengiriman paket, dengan sistem manajmen yang fleksibel pada produk mereka. Dengan strategi bisnis ini Jepang menyerbu pasar AS di bidang otomotif dan elektronik dengan pesat.
Salah satu keunikan yang di lakukan oleh Jepang yaitu Praktik manajemen kualitas total (TQM) disempurnakan dan prinsip-prinsip manajemen kualitas-sentris Toyota menjadi fokus manajemen secara global berdasarkan disiplin tenaga kerja, sistem yang ditetapkan, serta metode ilmiah dari budaya mereka menghasilkan perbaikan yang berkelanjutan. Namun, meniru budaya Toyota itu sulit dan sebagian besar budaya manajemen yang muncul di sektor manufaktur yang terkait adalah komando dan kontrol, dengan fleksibilitas yang sangat terbatas. Perusahaan-perusahaan global besar dan mapan seperti IBM, Motorola, dll., Di AS tidak dapat bersaing karna menghadapi dinamika lingkungan yang ada di lingkuan Amerika, sehingga kebanyakan perusahaan di Amerika tidak bisa mengikuti atau dengan cepat mengubah konteks bisnis seperti yang Toyota lakukan.
Berdasarkan pengertian dari buku inovasi di sini dapat di artikan bisa menciptakan peluang baru tetapi kualitas menciptakan permintaan, membuat perusahaan mengalami hal yang berkelanjutan, dan keseimbangan antara kontinuitas serta perubahan di dalam suatu perusahaan. Inovasi di suatu perusahaan terus menjadi tantangan, karena budaya berkualitas yang fleksibel dengan fokus sistem yang menggabungkan kualitas berbasis proses modern.
Kemampuan perusahaan dalam beradaptasi serta Inovasi tersebut dapat di dihasilkan dengan kreativitas berkembang menjadi model integrasi skala perusahaan yang disebut (ESI) yang memanfaatkan Lean-Six Sigma- Teori Kendala (TOC) - Teori Inventif Problem Solving (Terjemahan Rusia) (TRIZ) ketiga hal ini menghasilkan sinergi yang lebih besar di seluruh perusahaan multi-bisnis dengan kapasitas untuk menciptakan dan memberikan dampak positif bagi nilai pelanggan dan meningkatkan mutu perusahaan dari persaingan bisnis yang berbeda dalam lingkungan persaingan bisnis yang cepat berubah. Perusahaan AS seperti GE, Apple, Microsoft, CISCO, dan contoh lainnya di negara asia baru-baru ini seperti Korea dengan perusahaan Samsung dan Hyundai telah bangkit dan bersaing secara global.
Salah satu konglomerat multinasional terkemuka India yang memiliki kehadiran bisnis yang beragam di sektor jasa dan manufaktur telah selama dua dekade terakhir berhasil meluncurkan strategi globalisasi melalui pertumbuhan organik serta akuisisi merek internasional. Keberhasilan manajerial globalisasi didorong proses perubahan didasarkan pada kumpulan besar talenta kepemimpinan yang kuat dan bandwidth kemampuan organisasi, perilaku, dan praktik yang luas dan cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan cepat terhadap beragam kebutuhan bisnis dan budaya di seluruh geografi dan demografi. Model kapabilitas berbasis fleksibilitas untuk penerapan praktik terbaik global dalam kualitas yang digunakan oleh "Perusahaan A" ditunjukkan pada Gambar. 4.6 dan 4.7 yang membangun budaya berbasis pengetahuan dan keterampilan dengan saling menghormati dan kerja tim sebagai bahan untuk melibatkan setiap tingkat organisasi mulai dari kepemimpinan puncak, CEO / CXO hingga operator lantai toko / staf layanan garis depan menggunakan pendekatan berbasis kerangka kerja yang dibangun di atas Pengetahuan ASQ (QBoK) dan Sistem Baldrige untuk keunggulan kinerja untuk mendorong keselarasan.
Proses penyelarasan yang cepat menggunakan kerangka kerja Baldrige membawa untuk memusatkan kebutuhan bisnis, prioritas dan tantangan strategisnya, dan struktur kemampuan dengan keterampilan, sikap, dan praktik orang tertentu yang diperlukan di semua tingkatan untuk mengatasi bidang-bidang prioritas ini untuk memberikan kesuksesan. Gambar 4.7 memetakan bidang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat struktur kemampuan untuk mendukung penyelarasan dan respons. Proses ini bersifat evolusioner karena pada intinya berurusan dengan perilaku organisasi dan perubahan budaya untuk menjadi lebih mudah beradaptasi dan fleksibel dalam lingkungan yang dinamis.
ASQ menawarkan model CPM terstruktur yang mengembangkan, melibatkan, menyelaraskan, dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja organisasi ke platform keunggulan operasional dan bisnis yang ada, yang telah menghasilkan peningkatan kinerja dan keberhasilan organisasi di banyak perusahaan Fortune yang telah mengadopsi Model TFQ.
Fenomena atau masalah Penelitian:
Pada saat ini industry manufaktur di sektor property sangat marak khususnya untuk menghasilkan produk baru dengan desain yang menarik. Menghasilkan berbagai macam produk bagi perusahaan yang bergerak di bidang ini dapat menjadi suatu hal yang menguntungkan dan meningkatkan cash flow perusahaan. Salah satunya yang dilakukan pada perusahaan yaitu menekan In-House designer (para desainer yang bekerja di suatu perusahaan) mereka dengan mengatur dan merancang strategi manajemen mereka dengan baik dan sistem kerja mereka (in-house designer) untuk menghasilkan sesuatu hal yang inovatif dengan penekanan manajemen fleksibilitas yang terukur atau estetika fleksibilitas perusahaan bagi pekerja mereka (in-house designer) sehingga menghasilkan produk baru yang dapat diandalkan dengan meminimalisir kelalaian yang di lakukan oleh in-house desainer tersebut.
Tujuan Penelitian:
Meneliti fungsi dan pemahaman mendalam mengenai estetika dalam fleksibilitas manajeen khususnya di perusahaan jasa.
Memberikan gambaran bahwa Proses fleksibilitas di dalam perusahaan menghasilkan inovasi atau ide baru pada perusahaan
Penelitian memberikan gambaran serta referensi pembelajaran bahwa pasar juga berpengaruh pada keputusan pemilihan posisi perusahaan.
Untuk referensi pembelajaran mengenai strategi bisnis di bidang jasa khususnya perusahaan yang menerapkan in-house desaigner pada perusahaannya
Manfaat Penelitian:
Memberikan wawasan terhadap pembaca bahwa pentingnya manajemen fleksibilitas di dalam suatu perusahaan khususnya pada perusahaan jasa.
Memberikan pandangan bahwa In-house designer di suatu perusahaan dapat mengerjakan beberapa pekerjaan perusahaan dan hal ini dapat lebih efektif di lakukan
Menambah pengetahuan mengenai fleksibitas manajemen serta model brand positioning dan Points-of-Parity dan Points-of-Difference